• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

7 2.1 Teori yang Berkaitan dengan Database

2.1.1 Basis Data Pengertian Data

Data merupakan komponen terpenting dari DBMS. Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan komponen mesin dan komponen manusia. (Connolly and Begg, 2005:20).

Data merupakan fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. (Indrajani, 2009:2).

Pengertian Basis Data

Basis Data adalah sekumpulan data maupun deskripsi tentang data yang secara logis saling berhubungan untuk digunakan bersama dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. (Connolly and Begg, 2005:15).

Basis Data adalah kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Artinya, basis data merupakan tempat penyimpanan data besar yang dapat digunakan oleh banyak pengguna. Seluruh item basis data tidak lagi dimiliki oleh satu departemen, tetapi menjadi sumber daya perusahaan yang dapat digunakan bersama. (Indrajani, 2009:2).

Struktur File Database

Database memiliki struktur file dalam pengaturan data yaitu :

1. Data, adalah satuan informasi yang akan diolah, dimana sebelum diolah dikumpulkan di dalam suatu file database. Pengumpulan data dilakukan secara sistematis menurut struktur file database tersebut.

(2)

2. Record, adalah sebuah data yang isinya merupakan suatu kesatuan, setiap keterangan yang mencakup kesatuan tersebut dinamakan satu record. Dan setiap record diberi nomor urut yang disebut nomor record. Ukuran suatu file database ditentukan oleh jumlah record yang tersimpan di dalamnya.

3. Field, merupakan kesatuan terkecil dari informasi dalam sebuah database. Sekumpulan field yang saling berkaitan akan membentuk record.

Keuntungan Database

Keuntungan database yang dapat dari penggunaan database, antara lain :

a. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.

b. Mengurangi duplikasi data (data redundancy).

c. Hubungan data dapat ditingkatkan (data relationability). d. Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.

e. Meningkatkan kualitas informasi yang akurat, efektif dan relevan sehingga informasi yang diberikan lebih bernilai.

Kerugian Database

Database juga tetap memiliki kelemahan dalam penggunaannya, antara lain :

a. Teknologi database membutuhkan biaya investasi yang cukup besar.

b. Tempat penyimpanan yang dibutuhkan besar. c. Lebih kompleks dari teknologi file.

d. Kerusakan pada database dapat mempengaruhi departemen lain yang terkait.

(3)

2.1.2 Database Management System (DBMS)

DBMS adalah sistem perangkat lunak yang diberikan untuk membuat, memelihara dan memberikan kontrol akses kepada pengguna basis data. (Connolly and Begg, 2005:6).

2.1.2.1 Komponen DBMS

Terdapat komponen utama dalam DBMS yaitu :

Gambar 2.1 Komponen Utama DBMS (Sumber : Connoly and Begg, 2005:19)

1. Hardware

DBMS dan aplikasi membutuhkan perangkat keras untuk dapat beroperasi. Perangkat keras tersebut dapat berupa personal computer, mainframe, sampai dengan jaringan komputer. Perangkat keras yang digunakan tergantung pada kebutuhan organisasi dan DBMS yang digunakan.

2. Software

Software merupakan perangkat lunak DBMS itu sendiri dan program aplikasi, sistem operasim termasuk perangkat lunak jaringan apabila DBMS digunakan dalam jaringan.

3. Data

Komponen yang paling penting dari lingkungan DBMS dari sudut pandang pengguna akhir adalah data. Data berperan sebagai jembatan antara komponen mesin dan kompenen manusia.

4. Procedures

Procedures merupakan instruksi dan aturan yang mengatur perancangan dan penggunaan basis data. Penggunaa sistem dan staff yang mengatur basis data yang memerlukan

(4)

prosedur-prosedur yang telah didokumentasikan pada bagaimana menggunakan atau menjalankan sistem.

5. People

People merupakan orang yang terlibat dengan sistem tersebut, komponen ini memiliki lima peran yaitu :

a. Data Administrator (DA)

Berperan dalam pengaturan sumber daya data termasuk perencanaan basis data, pengembangan dan pemeliharaan standar, kebijakan dan prosedur dan perancangan basis data konseptual maupun logikal.

b. Database Administrator (DBA)

Bertanggung jawab atas relasi fisik dari basis data, termasuk perancangan basis data fisikal dan implementasi, keamanan, integritas pengendalian, perawatan sistem operasional dan meyakinkan kinerja aplikasi yang memuaskan untuk pengguna.

c. Logical Database Designer

Terkait dengan identifikasi data (seperti entitas dan atribut), relationship antara data dan batasan data yang disimpan dalam basis data.

d. Physical Database Designer

Memutuskan bagaimana perancangan basis data logikal yang direalisasikan secara spesifik.

e. Application Developer

Bertanggung jawab setelah basis data yang diimplementasikan, program aplikasi yang menyediakan fungsionalitas yang diperlukan untuk end-user harus diimplementasikan.

f. End-User

Adalah klien untuk basis data yang telah dirancang dan diimplementasikan untuk melayani kebutuhan informasi mereka.

(5)

2.1.2.2 Fasilitas DBMS

Menurut Connolly and Begg (2005:16), fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh DBMS antara lain :

a. Data Definition Language (DDL) : Memungkinkan pengguna untuk menspesifikasikan tipe-tipe data, struktur-struktur serta batasan-batasan data untuk disimpan dalam database.

b. Data Manipulation Language (DML) : Memungkinkan pengguna untuk melakukan operasi insert, update, delete, dan retreive data dari database.

c. Kontrol akses terhadap database meliputi :

1. Security system untuk mencegah pengguna yang tidak memiliki hak akses ke dalam database.

2. Integrity system untuk memelihara konsistensi dari data yang tersimpan.

3. Concurrency control system yang memungkinkan pengaksesan menyebar dari database.

4. Recovery control system untuk melakukan panggilan kembali menjadi basis data semula ketika terjadi kesalahan pada hardware atau software.

5. User-accesible catalog berfungsi untuk mendeskripsikan data pada basis data.

2.1.2.3 Kelebihan DBMS

Menurut Connolly and Begg (2005:26) keuntungan DBMS antara lain :

a. Mengontrol redundansi data. b. Konsistensi data

c. Informasi yang lebih dari sejumlah data yang sama d. Pemakaian data bersama

e. Meningkatkan integritas data f. Meningkatkan keamanan database g. Meningkatkan standarisasi

(6)

i. Keseimbangan konflik kebutuhan j. Meningkatkan akses data dan tanggapan k. Meningkatkan produktivitas

l. Meningkatkan pemeliharaan m. Meningkatkan konkurensi

n. Meningkatkan service backup dan recovery

2.1.2.4 Kekurangan DBMS

Menurut Connolly and Begg (2005:29) kekurangan DBMS antara lain :

a. Harga DBMS mahal b. Ukuran

c. Kompleksitas

d. Penambahan biaya Hardware e. Adanya biaya konversi f. Kinerja

g. Dampak yang lebih tinggi pada suatu kegagalan.

2.1.3 Relational Model

Pengertian Relational Model

Relational model memainkan peranan yang sangat penting dalam berbagai perancangan database. Dapat diartikan bahwa relational model merupakan suatu bentuk relational sistem model data yang didasarkan pada konsep matematika, dimana secara fisik direpresentasikan sebagai sebuah table. (Connolly and Begg, 2005:71). Ada tiga alasan mengapa model relasi mempunyai peranan penting dalam perancangan database, yaitu :

a. Mempunyai piranti komunikasi yang baik antar User dan Designer, artinya relasi mempresentasikan struktur data yang dapat dimengerti oleh user maupun designer.

b. Model relasional mendefinisikan salah satu kriteria perancangan bisnis data yang paling penting, yaitu relasi bentuk normal.

(7)

c. Struktur data yang dipresentasikan oleh relasi dapat segera dikonversikan dan diimplementasikan ke dalam RDBMS. Relational Data Structure

Relational

Relational adalah tabel yang berisi kolom dan baris Attribute

Attribute adalah nama kolom dari sebuah relasi. Dalam relational model, relational digunakan untuk mendapatkan informasi tentang objek yang direpresentasikan dalam database. Sebuah relasi dipresentasikan sebagai tabel dua dimensi, dimana baris pada tabel menyerupai record dan kolom pada tabel menyerupai atribut.

Domain

Domain adalah himpunan dari nilai yang diperbolehkan satu atau lebih atribut.

Tupple

Tupple adalah baris dari sebuah relasi. Degree

Degree dari sebuah relasi adalah jumlah atribut yang terkandung. Relasi yang hanya memiliki satu atribut disebut unary atau one-tupple. Relasi dengan dua atribut disebut binary. Relasi dengan tiga atribut disebut ternary.

Cardinality

Cardinality dalam sebuah relasi adalah jumlah baris yang terkandung. Relational Database

Relational database adalah kumpulan dari relasi yang telah ternormalisasi dengan nama relasi yang berbeda.

(8)

Relational Key

Relational key adalah indetifikasi secara unik setiap baris dalam sebuah relasi.

1. Super Key

Super key adalah sebuah atribut atau himpunan atribut yang mengindentifikasi sebuah baris secara unik dalam sebuah relasi.

2. Candidate Key

Candidate key adalah jumlah minimal atribut-atribut yang dapat mengidentifikasi setiap record secara unik.

3. Composite Key

Saat suatu candidate key memiliki lebih dari 1 atribut 4. Primary Key

Primary key adalah Candidate key yang terpilih untuk mengidentifikasikan baris secara unik dalam sebuah relasi. Selama sebuah relasi tidak mempunyai duplikasi baris, ada kemungkinan untuk mengidentifikasi baris secara unik. Hal ini menandakan bahwa sebuah relasi selalu memiliki primary key, candidate key yang tidak terpilih menjadi primary key disebut Alternate key.

5. Foreign Key

Foreign key adalah atibut atau himpunan atribut dalam sebuah relasi yang dibandingkan dengan candidate key yang beberapa relasi.

6. Alternate Key

Candidate key yang tidak terpilih sebagai primary key.

2.1.4 Entity Relationship Modelling 2.1.4.1 Tipe Entitas

Entity adalah kumpulan objek dengan sifat-sifat sama yang diidentifikasikan oleh perusahaan dan mempunyai keberadaannya sendiri. Entity dilambangkan dengan sebuah kotak yang diberi nama entity didalamnya. Ada dua jenis entity :

(9)

1. Strong entity yaitu suatu jenis entitas yang tidak bergantung pada keberadaan entitas lain. (Connolly and Begg, 2005:354)

Karakteristik dari strong entity yakni setiap entitas diidentifikasi secara unik mengunakan atribut primary key dari tipe entitas. 2. Weak entity yaitu jenis entitas yang keberadaannya bergantung

pada tipe entitas lain. (Connolly and Begg, 2005:355)

Karakteristik dari weak entity yakni setiap entitas tidak dapat diidentifikasi secara unik hanya menggunakan atribut yang terkait dengan tipe entitas.

States►

Gambar 2.2 Strong entity dan Weak entity

(Sumber : Connoly and Begg, 2005:355)

Structural Constraints

Multiplicity adalah jumlah kemunculan yang mungkin dari sebuah tipe entitas yang berhubung dengan kemunculan tunggal dari sebuah tipe entitas yang berhubungan melalui relasi tertentu. (Connolly and Begg, 2005:356). Seperti yang telah dijalankan sebelumnya, tingkat derajat yang umum adalah binary. Relasi binary yang umumnya terjadi yaitu:

1. One to One (1:1) Relationship

Relasi dimana setiap entitas yang ada hanya dapat mempunyai maksimal satu relasi dengan entitas lain.

Strong entity Client clientNo {PK} name fName lName telpNo Preference prefType maxRent Weak entity

(10)

Gambar 2.3 Contoh Relasi 1 : 1 (Sumber : Connoly and Begg, 2005:357)

2. One to Many (1:*) Relationship

Relasi dimana entitas dapat mempunyai satu atau lebih dari satu relasi dengan entitas lain.

Gambar 2.4 Contoh Relasi 1 : * (Sumber : Connoly and Begg, 2005:358)

3. Many to Many (*:*) Relationship

Relasi dimana setiap entitas dapat mempunyai lebih dari satu relasi dengan entitas lain.

Gambar 2.5 Contoh Relasi * : *

(11)

4. Cadinality dan Participation Constraints

Cardinality menggambarkan jumlah maksimum relasi yang mungkin terjadi dari sebuah entitas yang berpatisipasi dalam tipe relasi. (Connolly and Begg, 2005:363). Yang termasuk cardinality dari relasi binary antara lain: one to one (1:1), one to many (1:*), many to many (*:*).

Participation menentukan apakah semua atau hanya sebagian entitas yang berpatisipasi dalam sebuah relasi. (Connolly and Begg, 2005:363).

Cardinality

Manages► 1..1 0..1

Participation

Gambar 2.6 Cardinality dan Participation

(Sumber : Connoly and Begg, 2005:363) ‘One branch is managed by one member of staff’ ‘One member of staff manages one branch’ Staff staffNo Branch branchNo

‘All brancies are managed’ (mandatory participation for branch)

‘’Not all staff manage branches’ (Optional

(12)

2.1.4.2 Tipe Relasi

Relationship type adalah sekumpulan hubungan antar tipe entitas yang memiliki makna antara tipe-tipe. (Connolly and Begg, 2005:346). Sedangkan relation occurrence adalah sebuah hubungan yang dapat diidentifikasi secara unik, yang meliputi sebuah kejadian dari setiap entitas dari sebuah relasi.

◄Has

Gambar 2.7 Tipe Relasi

(Sumber : Connoly and Begg, 2005:347)

Setiap relasi direpresentasikan dengan garis yang menghubungkan tipe entitas yang saling berhubungan. Garis tersebut diberi nama sesuai dengan nama hubungannya. Biasanya nama relasi yang digunakan merupakan kata kerja dan huruf pertama dari nama relasi dapat ditulis dalam huruf besar. Setelah menentukan nama relasi, tanda panah diletakkan disamping nama relasi yang mengidentifikasikan arah bagi pembaca untuk mengartikan nama dari sebuah relasi.

Relationship name

(13)

2.1.4.2.1 Derajat Tipe Relasi

Derajat tipe relasi adalah jumlah tipe entitas yang berpartipasi dalam suatu relasi. (Connolly and Begg, 2005:347). Derajat dari relasi diindentifikasikan dengan jumlah tipe entitas yang terdapat dalam sebuah relasi. Sebuah relasi yang memiliki derajat dua disebut binary, sedangkan relasi yang memiliki derajat tiga disebut ternary dan sebuah relasi yang memiliki derajat empat disebut quarternary. (Connolly and Begg, 2005:348).

‘Private owner owns property for rent’

POwns►

Gambar 2.8 Contoh Binary Relationship (Sumber : Connoly and Begg, 2005:348)

‘Staff regiters a client at a branch’

Gambar 2.9 Contoh Ternary Relationship (Sumber : Connoly and Begg, 2005:348)

Gambar 2.10 Contoh Quaternary Relationship (Sumber : Connoly and Begg, 2005:349)

PrivateOwner PropertyForRen

t

Staff Register Branch

Client

Buyer Arranges Financial

Institution

Bid Solicitor

(14)

2.1.4.2.2 Relasi Rekursif

Relasi rekursif adalah tipe relasi dimana satu entitas yang sama dengan satu atau lebih dalam peran yang berbeda. (Connolly and Begg, 2005:369).

Relationship dapat diberikan role name untuk mengidentifikasikan tujuan dari setiap entitas di dalam relationship.

◄Supervise

\ Supervisor

Supervisee

Gambar 2.11 Contoh Relasi Rekursif (Sumber : Connoly and Begg, 2005:349)

Manager Branch Office

Manages►

◄Has

Member Of Staff Branch Office

Gambar 2.12 Contoh Entities dengan 2 Relationship (Sumber : Connoly and Begg, 2005:350)

Staff Role name Role name Staff Branch Role name Role name

(15)

2.1.5 Atribut

Atribut adalah properti dari sebuah entity atau relationship. (Connolly and Begg, 2005:356).

Atribut Domain adalah himpunan nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut. Atribut dapat diklasifikasikan menjadi empat tipe yaitu :

2.1.5.1 Simple and Composite atribut

Simple atribut adalah atribut yang terdiri dari satu komponen tunggal dengan keberadaan yang independen dari tidak dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil. (Connolly and Begg, 2005:351).

Composite atribut adalah atribut yang terdiri dari beberapa komponen, dimana masing-masing komponen memiliki keberadaan independen yang kecil. (Connolly and Begg, 2005:351).

2.1.5.2 Single-Valued and Multi-Valued atribut

Single-valued adalah atribut yang mempunyai nilai tunggal untuk setiap kemunculan suatu entity. (Connolly and Begg, 2005:351).

Multi-valued adalah atribut yang mempunyai nilai ganda untuk setiap kemunculan suatu entity. (Connolly and Begg, 2005:351).

2.1.5.3 Derived atribut

Derived atribut adalah atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan dari satu atau beberapa atribut yang tidak diperlukan dalam entitas yang sejenis. (Connolly and Begg, 2005:352).

(16)

2.1.6 Key

1. Candidate Key

Candidate key adalah jumlah minimal atribut-atribut yang dapat mengidentifikasi setiap record secara unik.

2. Composite Key

Saat suatu candidate key memiliki lebih dari 1 atribut 3. Primary Key

Primary key adalah Candidate key yang terpilih untuk mengidentifikasikan baris secara unik dalam sebuah relasi.

Manages►

◄ Has

Gambar 2.13 Contoh ERD Staff dan Branch Entities dengan attributes (Sumber : Connoly and Begg, 2005:354)

Staff staffNo {PK} name position salary totalStaff Primary Key Branch branchNo {PK} address street city postcode telpNo[1..3] Derived attribute Area to list attribute Composite attribute Multi-valued attribute

(17)

2.1.7 Normalisasi

Pengertian Normalisasi

Normalisasi adalah Suatu teknik dengan pendekatan bottom up yang digunakan untuk membantu mengidentifikasikan hubungan, dimulai dari menguji hubungan functional dependencies antara atribut. Pengertian lainnya adalah Suatu teknik yang menghasilkan sekumpulan hubungan dengan sifat-sifat yang diinginkan dan memenuhi kebutuhan pada perusahaan (Indrajani, 2008:109).

2.1.7.1 Tujuan Normalisasi

Tujuan utama normalisasi adalah mengidentifikasi kesesuaian hubungan yang mendukung data untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Adapun karakteristik hubungan tersebut mencakup : 1. Jumlah atribut minimal yang diperlukan untuk mendukung

kebutuhan perusahaan.

2. Atribut dengan hubungan logika yang menjelaskan functional dependency.Duplikasi minimal untuk setiap atribut.

2.1.7.2 Proses Normalisasi

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses normalisasi adalah a. Suatu teknik formal untuk menganalisis relasi berdasarkan

primary key dan functional dependency antar atribut.

b. Dieksekusi dalam beberapa langkah. Setiap langkah mengacu ke bentuk normal tertentu, sesuai dengan sifat yang dimilikinya. c. Setelah normalisasi diproses, relasi secara bertahap menjadi lebih

terbatas atau kuat bentuk formatnya dan juga mengurangi tindakan update yang anomali.

2.1.7.3 Unnormalized Form (UNF)

Merupakan suatu tabel yang berisikan satu atau lebih grup yang berulang. Membuat tabel yang unnormalized adalah dengan memindahkan data dari sumber informasi.

(18)

2.1.7.4 First Normal Form (1NF)

Mengidentifikasi dan menghilangkan atribut yang berulang dan memiliki nilai lebih dari satu. Suatu relasi telah melalui tahap ini jika :

a. Atribut bernilai tunggal b. Primary Key sudah ditentukan c. Atribut multi-valued telah dihapus.

2.1.7.5 Second Normal Form (2NF)

Pada tahapan ini, setiap atribut yang memiliki ketergantungan parsial harus dipisahkan ke relasi atau tabel yang baru dengan mengikutsertakan determinannya. Suatu relasi telah melalui tahap ini jika atribut yang bukan bagian dari primary key suatu tabel merupakan functional dependency dari primari key tabel tersebut.

2.1.7.6 Third Normal Form (3NF)

Pada tahapan ini, setiap atribut yang memiliki ketergantungan transitif harus dipisahkan ke relasi atau tabel yang baru dengan mengikutsertakan determinannya. Suatu relasi telah melalui tahap ini jika atribut yang bukan bagian dari primary key suatu tabel merupakan transitive dependency dari atribut bukan primary key tabel tersebut.

2.1.7.7 Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Tahap ini dilakukan bila terdapat kondisi dimana relasi memiliki dua atau lebih composite key dimana candidate key nya saling melengkapi yang sedikitnya memiliki satu atribut pada umumnya. Sebuah relasi dikatakan BCNF, jika dan hanya setiap determinan adalah candidate key.

(19)

2.1.7.8 Fourth Normal Form (4NF)

Sebuah relasi dikatakan memiliki multi-valued dependency apabila terdapat dua atau lebih, one to many relationship saling bebas terdapat pada relasi tersebut. Multi-valued dependency dapat dihilangkan dengan memisahkan setiap relasi one to many menjadi sebuah tabel baru dengan mengikutsertakan determinannya. Bentuk 4NF diperoleh apabila relasi tersebut telah BCNF dan tidak terdapat multi-valued dependency.

2.1.7.9 Fifth Normal Form (5NF)

Relasi dikatakan telah 5NF bila relasi tersebut tidak memiliki joint dependency.

2.1.8 Database Life Cycle (DBLC)

Langkah-Langkah Database Life Cycle

Sebuah sistem database merupakan komponen dasar sistem informasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi database berhubungan dengan siklus hidup sistem informasi.

(20)

Gambar 2.14 Database Life Cycle (Sumber : Connolly dan Begg, 2005:284)

(21)

2.1.8.1 Perencanaan Database (Database Planning)

Perencanaan database adalah kegiatan pengaturan yang memungkinkan tahap-tahap dalam siklus hidup aplikasi database dapat diwujudkan se-efisien dan se-efektif mungkin. (Connolly and Begg, 2005:285).

Ada tiga masalah pokok yang baru diperhatikan dalam merumuskan strategi sistem informasi. (Connolly and Begg, 2005:285).

1. Mengidentifikasikan rencana dan tujuan perusahaan dengan menentukan sistem informasi yang diperlukan

2. Mengevaluasi sistem informasi yang ada untuk melihat kelebihan dan kekurangannya

3. Penilaian mengenai peluang IT yang mungkin dapat menghasilkan keuntungan yang kompetitif.

Tahap perencanaan database juga harus menjelaskan :

a. Mission statement merupakan sasaran utama sistem database. Mission statement ini menjelaskan tujuan sistem database dan menyediakan maksud yang lebih jelas dalam pembuatan aplikasi database se-efektif dan se-efisien mungkin. (Connolly and Begg, 2005:286).

b. Mision objectives merumuskan tujuan dari sebuah proyek database, harus diperhatikan juga mengenai tugas yang harus didukung oleh database dengan asumsi jika database mendukung mission objectives, maka mission statement nya juga akan sesuai. (Connoly and Begg, 2005:286).

Database planning juga harus menyertakan pengembangan standar-standar yang menentukan :

a. Bagaimana data akan dikumpulkan

b. Bagaimana menspesifikasikan format/ bentuk data c. Dokumentasi penting apakah yang akan diperlukan d. Bagaimana desain dan implementasi harus dilakukan

(22)

2.1.8.2 Definisi Sistem (System Definition)

Definisi sistem menjelaskan batasan dan ruang lingkup aplikasi database dan user view. (Connolly and Begg, 2005:286).

User view mendefinisikan apa yang diperlukan sistem database dari sudut pandang peran pekerjaan tertentu atau aplikasi perusahaan pada bidang tertentu. (Connolly and Begg, 2005:287).

2.1.8.3 Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan (Requirement Collection and Analysis)

Pengumpulan dan analisis kebutuhan merupakan proses pengumpulan dan analisis informasi mengenai bagian dari organisasi yang didukung sistem database dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasikan kebutuhan untuk sistem baru. (Connolly and Begg, 2005: 288).

Informasi yang dikumpulkan mencakup : a. Deskripsi tentang data yang digunakan

b. Keterangan secara lengkap bagaimana data tersebut digunakan c. Kebutuhan tambahan lainnya untuk aplikasi data yang baru

Ada tiga pendekatan utama untuk memenuhi kebutuhan informasi dari aplikasi sistem database yaitu:

1. Terpusat

Kebutuhan dari setiap pemakai digabung ke dalam satu sel kebutuhan untuk aplikasi database.

2. Tinjauan terintegrasi

Kebutuhan dari setiap pemakai akan digunakan untuk membangun model data yang terpisah untuk merepresentasikan pandangan dari pemakai. Hasil dari data model kemudian dapat digabungkan pada tahap perancangan database.

3. Kombinasi dari dua pendekatan

Dalam hal ini ada beberapa teknik untuk mendapatkan analisis informasi yang dinamakan fact finding techniques

(23)

Terdapat lima teknik fact finding yang umum digunakan yaitu: a. Pemeriksaan dokumentasi b. Wawancara c. Observasi d. Penelitian e. Kuesioner

2.1.8.4 Desain Database (Database Design)

Desain database merupakan proses menciptakan desain yang akan mendukung tujuan dan objektif perusahaan untuk kebutuhan sistem database. (Connolly and Begg, 2005:291).

Ada empat pendekatan perancangan database yaitu : 1. Bottom-up

Pendekatan ini dimulai dari tingkat paling dasar dari atribut (yakni property dari entitas dan hubungan relational) dimana melalui analisis gabungan antar atribut, dikelompokkan ke dalam relasi yang mempresentasikan tipe entitas dan hubungan antar entitas. Pendekatan ini lebih cocok untuk perancangan database yang sederhana dengan jumkah atribut yang relative.

2. Top-down

Pendekatan ini dimulai dari pengembangan model data yang terdiri dari beberapa entitas tingkat tinggi dan hubungannya. 3. Inside-out

Hampir sama dengan bottom-up tetapi berbeda pada saat identifikasi himpunan entitas utama dan kemudian menyebar untuk mempertimbangkan entitas yang lain, hubungan dan himpunan atribut dengan identifikasi pertama.

4. Mixed

Strategi ini menggunakan kedua pendekatan terdahulu yakni bottom-up dan top-down untuk bermacam-macam bagian model sebelum digabungkan dengan semuanya.

(24)

2.1.8.4.1 Desain Konseptual Database (Conceptual Database Design)

Langkah awal dalam conceptual database design adalah dengan membuat model data secara konseptual dari perusahaan yang bersangkutan. Model data dibangun berdasarkan dokumen informasi yang merupakan spesifikasi kebutuhan pengguna. Dalam menentukan model data secara konseptual, data yang digunakan tidak termasuk dalam target DBMS, program aplikasi, bahasa pemrograman dan pertimbangan fisikal. Dalam conceptual database design data yang ada dikembangkan dengan representasi secara konseptual yang mencakup identifikasi entitas, hubungan dan atribut yang sangat penting dalam perancangan database tersebut. Desain konseptual bertujuan untuk merepresentasikan kebutuhan informasi, deskripsi lengkap, namun tidak bergantung pada kriteria DBMS.

Langkah-langkah dalam perancangan basis data konseptual adalah sebagai berikut :

Langkah 1: Membangun Conceptual Data Model a. Langkah 1.1 Mengidentifikasi entity type

b. Langkah 1.2 Mengidentifikasi relationship type

c. Langkah 1.3 Mengidentifikasi dan menghubungkan atribut-atribut dengan entity atau relationship type.

d. Langkah 1.4 Menentukan atribut domain.

e. Langkah 1.5 Menentukan atribut-atribut candidate, primary dan alternate key.

f. Langkah 1.6 Mempertimbangkan penggunaan enhanced modeling concept (pilihan)

g. Langkah 1.7 Memeriksa model dari redundancy

h. Langkah 1.8 Menvalidasi conceptual data model terhadap transaksi user..

i. Langkah 1.9 Meninjau kembali conceptual data model terhadap user.

(25)

2.1.8.4.2 Desain Logikal Database (Logical Database Design) Logical design merupakan proses membangun model dari data yang digunakan perusahaan berdasarkan spesifikasi data model, tetapi terbebas dari DBMS tertentu dan pertimbangan fisikal yang lain dinamakan logical database design. (Connolly and Begg, 2005:294).

Dalam Logical database design, model data yang telah diperoleh dalam conceptual database design diubah dalam bentuk logical model dimana data yang ada dipengaruhi oleh model data yang menjadi tujuan database. Hal ini dilakukan untuk menerjemahkan representasi konseptual ke dalam bentuk struktur logikal dalam database. Logical data model merupakan sumber informasi dalam merancang physical database. Logical database design, data memberikan sarana yang membantu para perancang physical database.

Langkah-langkah dalam perancangan basis data logikal adalah sebagai berikut :

Langkah 2 : Membangun dan Memvalidasi Logical data Model a. Langkah 2.1 Menentukan relasi untuk logical data model

b. Langkah 2.2 Memvalidasi relasi dengan menggunakan normalisasi c. Langkah 2.3 Memvalidasi relasi terhadap transaksi user

d. Langkah 2.4 Memeriksa integrity constraint

e. Langkah 2.5 Meninjau kembali logical data model terhadap user. f. Langkah 2.6 Menggabungkan beberapa logical data model

menjadi model global (pilihan)

g. Langkah 2.7 Memeriksa kemungkinan perkembangan dimasa yang akan datang.

(26)

2.1.8.4.3 Desain Fisikal Database (Physical Database Design) Proses menghasilkan sebuah gambaran dari implementasi database pada media penyimpanan, menggambarkan hubungan utama, organisasi file dan indeks yang digunakan untuk mencapai efisiensi akses ke dalam data dari hubungan integrity constraint dan keamanan. (Connolly and Begg, 2005:294).

Physical database design dilakukan untuk memutuskan struktur logikal secara fisik yang diimplementasikan ke dalam tujuan Database Management System (DBMS), para perancang juga harus membuat keputusan mengenai bagaimana database tersebut dapat diimplementasikan atau diterapkan dalam perusahaan. Oleh karena itu, physical database design harus disesuaikan dengan DBMS yang spesifik.

Langkah-langkah dalam perancangan basis data fisikal adalah sebagai berikut :

Langkah 3 : Menerjemahkan Logical data model menjadi target DBMS

a. Langkah 3.1 Merancang base relation

b. Langkah 3.2 Merancang representasi dari derived data c. Langkah 3.3 Merancang batasan perusahaan

Langkah 4 : Merancang pengaturan file dan indeks a. Langkah 4.1 Menganalisis transaksi

b. Langkah 4.2 Memilih organisasi file. c. Langkah 4.3 Pemilihan indeks

d. Langkah 4.4 Memperkirakan kebutuhan ruang penyimpanan Langkah 5 : Perancangan user view

Langkah 6 : Perancangan mekanisme keamanan

Langkah 7 : Mempertimbangkan pengenalan pengontrolan redudancy

(27)

2.1.8.5 Pemilihan DBMS (DBMS Selection)

Seleksi DBMS yang sesuai untuk mendukung sistem database. (Connolly and Begg, 2005:295). Berikut ini adalah langkah-langkah utama dalam memilih DBMS :

1. Mendefinisikan syarat sebagai referensi

Dimulai dengan membuat tujuan dan batasan pembelajaran dan tugas yang akan dikerjakan, penjelasan kriteria yang kemudian dapat digunakan untuk evaluasi produk DBMS, daftar produk-produk yang mungkin, semua batasan dan skala waktu untuk pembelajaran.

2. Membandingkan dua sampai tiga produk

Kriteria yang dianggap penting untuk keberhasilan implementasi yang dapat digunakan untuk membuat daftar produk-produk DBMS untuk dievaluasi.

3. Mengevaluasi produk

Evaluasi produk DBMS dikelompokkan dalam definisi data, definisi fisik, kemampuan akses, penanganan transaksi, pengembangan dan fitur lainnya.

4. Memberikan rekomendasi pemilihan dan membuat laporan Langkah terakhir dalam pemilihan DBMS adalah mendokumentasikan proses, memberikan pernyataan dan rekomendasi atas produk DBMS tertentu.

2.1.8.6 Desain Aplikasi (Application Design)

Mendesain antarmuka pengguna dan aplikasi program yang menggunakan dan memproses database. (Connolly and Begg, 2005:299).

a. Desain Transaksi

Sebuah aksi atau serangkain aksi, yang dilakukan oleh pengguna tunggal atau aplikasi program yang mempunyai akses untuk merubah isi database. (Connolly and Begg, 2005:300). Ada tiga tipe transaksi yaitu :

(28)

1. Retrieval transactions

Digunakan untuk mendapatkan data dari tampilan pada layar atau laporan.

2. Update transactions

Digunakan untuk meng-insert data baru, menghapus data lama dan memodifikasi data yang telah ada dalam database.

3. Mixed transactions

Melibatkan kedua tipe transaksi sebelumnya. Contoh operasi untuk mencari detail data, menampilkan, kemudian memperbaharuinya.

4. Panduan desain antarmuka pengguna.

2.1.8.7 Prototyping

Prototyping adalah proses membangun model kerja untuk sistem database. (Connolly and Begg, 2005:304). Tujuan utama dari tahapan ini adalah

1. Untuk mengidentifikasi fitur sistem yang sedang berjalan 2. Untuk memberikan perbaikan atau penambahan baru 3. Untuk klarifikasi kebutuhan user

4. Untuk evaluasi kelayakan dan kemungkinan apa yang terjadi dari desain sistem.

Terdapat 2 macam prototipe yang digunakan saat ini yaitu : a. Requirements prototyping

Menggunakan prototipe untuk menentukan kebutuhan dari aplikasi basis data yang diinginkan dan ketika kebutuhan tersebut terpenuhi makan prototipe akan dibuang.

b. Evolutionary prototyping

Digunakan untuk tujuan yang sama. Perbedaannya adalah prototipe ini tidak dibuang, tetapi dikembangkan lebih lanjut menjadi aplikasi basis data yang digunakan.

(29)

2.1.8.8 Implementasi (Implementation)

Implementasi adalah perwujudan fisik dari database dan desain aplikasi. (Connolly and Begg, 2005:304). Pengendalian keamanan integritas untuk aplikasi juga dapat diterapkan, implementasi dapat dicapai dengan menggunakan :

a. Data Definition Language (DDL) dari DBMS yang terpilih atau dengan Graphical User Interface (GUI).

b. DDL untuk membuat skema basis data dan database files yang kosong.

c. DDL untuk membuat user view yang diinginkan.

2.1.8.9 Data Conversion and Loading

Konversi data dan loading adalah perubahan data yang ada ke dalam database yang baru dan konversi aplikasi yang ada untuk berjalan pada database yang baru. (Connolly and Begg, 2005:305). Tahapan ini diperlukan ketika suatu sistem database baru sedang menggantikan suatu sistem database yang lama.

2.1.8.10 Testing

Testing adalah proses yang berjalan pada sistem basis data yang bertujuan untuk menemukan error atau kesalahan. (Connolly and Begg, 2005:305). Sebelum diterapkan dalam suatu sistem, database harus dilakukan testing terlebih dahulu.

Keuntungan Testing

1. Dapat mengungkapkan kesalahan atau error pada program aplikasi atau pada struktur database. (Connolly and Begg, 2005:305).

2. Mendemonstrasikan database dan program aplikasi yang berjalan sesuai dengan spesifikasi dari kebutuhan kinerja yang diterapkan. (Connolly and Begg, 2005:305).

(30)

Kriteria Testing

Kriteria yang dapat digunakan untuk melakukan testing antara lain : a. Learnability berapa lama pengguna baru dapat menggunakan

sistem

b. Performance seberapa baik respon sistem bisa cocok dengan permintaan

c. Robusiness bagaimana toleransi yang diberikan sistem terhadap kesalahan pengguna.

d. Recoverability seberapa baik sistem dapat memperbaiki kesalahan pengguna.

e. Adaptability seberapa dekat sistem dapat beradaptasi terhadap suatu model kerja.

2.1.8.11 Operational Maintenance

Merupakan suatu proses mengawasi dan memelihara sistem database setelah instalasi. (Connolly and Begg, 2005:306). Yang termasuk dalam operational maintenance yaitu :

a. Mengawasi kinerja sistem. Jika kinerja turun, diperlukan perbaikan atau pengaturan ulang basis data.

b. Memelihara dan meng-update sistem database

(31)

2.1.9 Web Database

Web database merupakan aplikasi penggunaan web sebagai platform yang menghubungkan pengguna dengan antarmuka satu atau lebih basis data.

Web memampukan organisasi untuk menyediakan jasa baru dan mencapai konsumen baru melalui aplikasi yang dapatdiakses secara global.

Menurut Conolly and Begg (2010:1036), Keuntungan dari penggunaan web database adalah sebagai berikut:

1. Kesederhanaan (Simplicity) 2. Platform Independen 3. Grafis antarmuka pengguna 4. Standarisasi

Menurut Conolly and Begg (2010:1038), web database memilikii beberapa kelemahan sebagai berikut:

1. Kehandalan (Reliability) 2. Keamanan (Security) 3. Biaya (Cost) 4. Skalabilitas (Scalability) 5. Bandwidth 6. Kinerja (Performance)

(32)

2.1.10 Unified Modelling Language (UML)

Menurut Whitten et al. (2004:430), UML adalah sekumpulan konvensi tentang pemodelan yang digunakan untuk menspesifikasi atau menggambarkan sistem.

2.1.10.1 Use Case Diagram

Menurut Whitten et al. (2004:271), Use case diagram menggambarkan interaksi antara sistem, external sistem dan user. Dengan kata lain , diagram ini menjelaskan yang akan menggunakan sistem tersebut dan bagaimana cara user tersebut berinteraksi dengan sistem.

2.1.10.2 Activity Diagram

Menurut Whitten et al. (2004:442), Activity diagram menggambarkan alur aktivitas dari proses bisnis dari sebuah use case yang secara berurutan. Diagram ini juga digunakan untuk menggambarkan action yang akan dieksekusi ketika suatu proses sedang berjalan dan beserta hasil dari proses eksekusi.

2.1.10.3 Sequence Diagram

Menurut Whitten et al. (2004:441), Sequence diagram menggambarkan bagaimana objek berinteraksi antara satu dengan yang lain melalu message dalam eksekusi dari sebuah use case atau sebuah operasi. Diagram ini menggambarkan message dikirim dan diterima antar objek dan urutannya.

Pada sequence diagram, objek disusun dari kiri ke kanan actor melalui suatu interaksi yang biasanya ditempatkan disisi kiri. Dimensi (ditunjukkan dalam bentuk kotak) yang vertical menunjukkan waktu. Bagian atas dari diagram merupakan titik awal dan waktu untuk melaksanakan tugas tersebut digambarkan secara menurun. Garis titik-titik yang digambarkan secara vertical atau disebut lifeline dihubungkan dengan setiap objek atau actor. Lifeline menjadi suatu kotak yang disebut activation selama suatu periode

(33)

waktu dimana objek tersebut melakukan perhitungan. Objek dikatakan memiliki life activation selama waktu tersebut.

2.1.11 Interaksi Manusia dan Komputer

Menurut Shneiderman & Plaisant (2010:22), interaksi manusia dan komputer adalah ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi dan implementasi suatu sistem komputer yang interaktif yang dapat digunakan oleh manusia. Demi tercapainya tujuan dari IMK, maka dalam perancangan interface sebaiknya tidak lupa mengikut sertakan evaluasi terhadap lima faktor terukur dari manusia sebagai berikut (Shneiderman & Plaisant, 2010:32) :

1. Waktu Pembelajaran 2. Kecepatan Kinerja

3. Tingkat kesalahan yang dibuat User 4. Daya Ingat

5. Tingkat Kepuasan

2.1.12 Delapan Aturan Emas Perancangan

Menurut Shneiderman & Plaisant (2010:88), Dalam IMK terdapat delapan aturan emas (eight golden rules) yang digunakan dalam perancangan antarmuka pemakai yaitu:

1. Konsistensi

2. Memungkinkan adanya shortcut 3. Umpan balik yang informatif

4. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir

5. Menyediakan pencegahan dan penanganan kesalahan yang sederhana

6. Mengijinkan pembalikan aksi 7. Mendukung pusat kendali internal

(34)

2.2 Teori yang terkait tema penelitian (tematik)

2.2.1 Registrasi dan Pelayanan pada divisi Poliklinik Restitusi Kesehatan Berbasis Web Database pada PT. PLN (Persero) Gambir

Perusahaan Listrik Nasional atau yang disingkat menjadi PT. PLN (Persero) Gambir adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang membidangi urusan kelistrikan di Indonesia. Selain itu terdapat juga suatu divisi yang menangani masalah kesehatan kesejahteraan para karyawan dan keluarga yang ingin konsultasi atau berobat ke rumah sakit atau klinik di Jakarta.

Untuk itu, tugas perusahaan disini melakukan pelayanan terhadap para karyawan dan keluarga bagi yang ingin berobat. Dengan cara karyawan harus melakukan registrasi, seperti meminta dan mengambil formulir permohonan restitusi kesehatan kepada supervisor di setiap kantor cabang atau pusat untuk diisi dan harus melampirkan beberapa data kuitansi pembayaran asli yang diberikan oleh pihak rumah sakit.

Pada awalnya sistem registrasi dan pelayanan ini masih berjalan manual di setiap kantor cabang PT PLN (Persero) hingga pusat. Maka dari itu pada skripsi ini akan dibuat sebuah aplikasi berbasis web database dengan mengintegrasikan database MySQL dengan penggunaan bahasa pemrograman PHP yang diharapkan dapat membantu PT. PLN (Persero) Gambir dalam melaksanakan registrasi dan pelayanan pada divisi Poliklinik.

Restitusi kesehatan pada divisi Poliklinik PT. PLN (Persero) bertujuan untuk penentuan penggantian biaya restitusi kesehatan kepada para pegawai dan keluarga, baik pegawai aktif maupun pegawai yang sudah pensiun.

(35)

2.2.2 PHP dan MySQL

Aplikasi registrasi dan pelayanan restitusi kesehatan berbasis web database ini dirancang bahasa pemrograman PHP dan mengintegrasikan database dengan MySQL.

Menurut Kasiman Peranginangin (2006:2), PHP digunakan sebagai bahasa script server side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web menjadi lebih mudah dan efisien. PHP digunakan sebagai alternatif karena lebih cepat dalam pengkodean dan lebih cepat untuk dieksekusi. PHP code dapat digunakan pada berbagai macam web server dan sistem operasi. PHP dapat beroperasi di Linux, Unix, Windows dan MacOS X. PHP di desain untuk integrasi dengan Apache Web Server.

phpMyAdmin adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk menangani administrasi MySQL melalui Jejaring Jagat Jembar (World Wide Web). phpMyAdmin mendukung berbagai operasi MySQL, diantaranya (mengelola basis data, tabel-tabel, bidang (fields), relasi (relations), indeks, pengguna (users), perijinan (permissions), dan lain-lain).

Saat ini banyak sekali perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola basis data dalam MySQL, salah satunya adalah phpMyAdmin. Dengan phpMyAdmin, seseorang dapat membuat database, membuat tabel, mengisi data, dan lain-lain dengan mudah, tanpa harus menghafal baris perintahnya.

Selain itu terdapat juga web server nya yaitu dengan menggunakan XAMPP. XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program.

Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl.

(36)

2.2.3 Registrasi dan Pelayanan

Registrasi adalah pencatatan atau pendaftaran (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:1185). Registrasi adalah upaya pencatatan atau pengumpulan data berdasarkan dengan maksud dan tujuan tertentu.

Pelayanan adalah perihal atau cara melayani (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:826). Pelayanan adalah suatu tindakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan perseorangan atau kelompok yang berhubungan dengan suatu kegiatan tertentu.

2.2.4 Black Box Testing

Menurut Black (2007:45), black box testing adalah melakukan pengujian terhadap apa yang dilakukan oleh sistem, khususnya perilaku dan juga masalah bisnis. Pengujian ini biasanya dilakukan oleh pihak penguji pada tahap integration test dan acceptance test, tetapi juga berguna untuk tahap yang lebih awal untuk membantu membangun unit test case yang lebih baik. Pengujian terhadap proses bisnis yang dilakukan oleh sistem dimana penguji membutuhkan informasi mengenai data input dan output yang diamati tetapi tidak perlu mengetahui struktur internal dari sistem tersebut.

2.2.5 Unit Testing

Unit testing merupakan pengujian fitur atau modul yang merupakan bagian terkecil dari sistem yang diuji secara terpisah untuk memastikan fitur dapat berfungsi dengan baik dan benar.

(37)

2.2.6 Integration Testing

Integration testing merupakan pengujian yang dilakukan dengan meletakan komponen – komponen yang berhubungan untuk memastikan fitur – fitur dan antarmuka dalam suatu aplikasi saling berinteraksi satu sama lain dengan baik dan benar.

2.2.7 User Acceptance Testing

User acceptance testing adalah pengujian yang dilakukan oleh pengguna dari sistem tersebut untuk memastikan fungsi-fungsi yang ada pada sistem tersebut telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2.3 Hasil Penelitian atau Produk Sebelumnya

Hasil penelitian skripsi sebelumnya yang hampir sama dengan penelitian skripsi ini yang berkaitan dengan registrasi dan pelayanan yaitu terdapat sebuah skripsi mahasiswa universitas Bina Nusantara tahun 2012 dengan judul “Aplikasi Registrasi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak pada Kementerian Sosial Republik Indonesia” yang ditulis oleh Ahmad Hani Mustafa (1200971811), Prineza Andanarie (1200982090), Cakra Wibi Sasmito (1201002261). Berikut abstrak uraian isi penelitiannya :

Tujuan dari pembuatan skripsi tersebut adalah untuk menciptakan sebuah sistem berbasis web yang dapat memudahkan untuk pendataan anak jalanan, karyawan panti, dan juga panti – panti yang bernaung di bawah Kementerian Sosial. Metodologi penelitian meliputi dua tahapan, yaitu Metode analisis dan Metode perancangan. Analisa sistem dilakukan melalui dua tahapan yaitu pengumpulan data dan analisa terhadap hasil diskusi serta wawancara. Metodologi perancangan digunakan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem ini, dan menggunakan pendekatan Agile khususnya Extereme Programming. Alasan digunakannya metode ini ialah lebih terciptanya komunikasi dengan pihak Kementerian Sosial sehingga setiap feedback dapat langsung ditanggapi dan juga kesederhanaan

(38)

dalam pengkodean karena dilakukan secara permodul. Hasil yang dicapai dalam pembuatan web tersebut adalah aplikasi website yang terstruktur untuk pendataan anak jalanan, karyawan panti, dan juga panti – panti yang bernaung di bawah Kementerian Sosial. Website ini juga mempermudah Kementerian Sosial dalam penghitungan subsidi ke Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dan membuat pengkonfirmasian proposal dari LKSA sampai ke pusat (Kementerian Sosial) lebih efisien dan efektif.

Gambar

Gambar 2.1 Komponen Utama DBMS  (Sumber : Connoly and Begg, 2005:19)
Gambar 2.2 Strong entity dan Weak entity  (Sumber : Connoly and Begg, 2005:355)
Gambar 2.7 Tipe Relasi
Gambar 2.13 Contoh ERD Staff dan Branch Entities dengan attributes  (Sumber : Connoly and Begg, 2005:354)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Ekonomi Malaysia dipenuhi dengan pekerja asing tidak mahir atau mempunyai kemahiran yang rendah menyebabkan ia tidak dapat memberi sumbangan bermakna dan berkesan

Pada penelitian ini penulis mengambil data perkreditan sejak bulan Januari 2010 s/d Maret 2011 dengan tujuan ingin mengetahui komposisi portofolio kredit terkini

Penelitian yanag telah dilakukan oleh Fitriana (2016), Mulyono (2013), Basith (2015), Manik dkk (2012) yang melakukan penelitian tentang pembelian impulsif dan menemukan hasil

Maintenance Planner akan membuat skala prioritas mana temuan urgent yang harus segera diselesaikan dan mana yang tidak kemudian membuat jadwal pengerjaannya

Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa mahasiswa Pendidikan Matematika di STKIP Melawi yang menjawab soal sesuai indikator menggunakan representasi visual

Peneliti melakukan penelitian di Desa Saba Padang Kecamatan Huta Bargot Kabupaten Mandailing Natal terhadap kandungan merkuri (Hg) pada bak pembuangan air

Para juri akan menilai apakah makalah yang dikirimkan memberikan kontribusi yang nyata pada Ilmu Tanah dan Ilmu Iklim Pertanian di Indonesia, orisinal, dan hasil penelitian sah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, lokasi dan pelayanan terhadap kepuasan konsumen Angkringan Kang Harjo dan menganalisis banyaknya faktor