• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kemajuan Pkm-kc.pdf.Doc"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEMAJUAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM)

SPEED LIMITER SEBAGAI PENGAMAN MOBIL TERHADAP PENCURIAN DENGAN PERINGATAN VIA SMS

BIDANG KEGIATAN : PKM-KC

Diusulkan oleh :

Nikita Kandira M (1131110094/2011)

Meylinda Candra Atika (1231110060/2011)

Dedi Faris Firmansyah (1131110016/2011)

Vandi Sujatmiko (123/2012)

POLITEKNIK NEGERI MALANG MALANG

(2)

PENGESAHAN PKM-KC

1. Judul Kegiatan : Speed Limiter Sebagai Pengaman Mobil Terhadap Pencurian dengan Peringatan Via SMS

2. Bidang Kegiatan : PKM-KC 4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Nikita Kandira M

b. NIM : 1131110094

c. Jurusan/Program Studi : T. Elektro /T. Elektronika d. Universitas/Institut/Politeknik : Politeknik Negeri Malang

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Jalan Mayjen Sungkono 6.69Malang f. Alamat email : nikitakandira@gmail.com

g. No Telp/HP : 0

5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 Orang 6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : IR.,Totok Winarno

b. NIP : 196001011985031012

c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perumahan Politeknik 11, Malang 081805024336

7. Biaya Kegiatan

a. DIKTI : Rp 6.300.000,00

b. Sumber lain : -

8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan

Malang, 27 Juni 2014 Mengetahui

Ketua Jurusan Teknik Elektro Ketua Pelaksana Kegiatan

(Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT) (Nikita Kandira M)

NIP. 19710108 199903 1 001 NIM. 1131110094

Pembantu Direktur III Dosen Pendamping

(Drs. Sidik Ismanu, M.Si) (IR,Totok Winarno)

NIP. 195611081988031001 NIP. 196001011985031012

(3)

RINGKASAN

Kasus pencurian kendaraan bermotor semakin meningkat, tak hanya pencurian kendaraan roda dua yang notabene lebih mudah untuk dicuri, namun juga pencurian mobil yang saat ini juga mulai marak. Alat pengaman mobil yang beredar dipasaran kurang efektif, karena hanya bersifat mencegah. Maka dalam penelitian ini dirancang sebuah sistem keamanan yang dapat menangkap pencuri saat batas kecepatan telah dicapai oleh pencuri ketika melarikan mobil korban, sistem dilengkapi dengan peringatan yang dikirim melalui SMS. Kecepatan mobil diperoleh dari pembacaan magnet speedometer mekanik menggunakan sensor

Hall Effect. Untuk menghentikan laju mobil digunakan relay sebagai skalar ON/OFF pada jalur catu daya mobil sedangkan pengunci otomatis menggunakan door bolt yang digerakkan oleh tuas yang terhubung dengan lengan servo. Sistem

terdiri dari 2 mode, yaitu Running Mode dan Parking Mode. Hasil pembacaan kecepatan pada Running Mode memiliki tingkat kesalahan kurang dari 2%. Pada

Parking Mode, batas dari kecepatan mobil telah ditentukan sebesar 10 km/h, saat

batas tersebut dicapai sistem berhasil membuka relay dan menggerakkan servo serta melakukan pengiriman SMS ke pemilik mobil. Saat pemilik mobil mengirimkan SMS balasan dengan kode tertentu, sistem berhasil melakukan pembacaan SMS tersebut dan memberikan respon berupa penutupan relay dan pembukaan kembali pengunci otomatis yang digerakkan oleh servo.

Kata Kunci: Sensor Hall Effect, Kecepatan, Keamanan, SMS

(4)

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi pada saat ini sangatlah pesat. Hanya dalam hitungan jam telah tercipta teknologi-teknologi baru, terutama dalam dunia elektronika. Berkembangnya teknologi mendorong manusia untuk menciptakan inovasi-inovasi baru. Inovasi-inovasi tersebut selain bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia juga untuk mengatasi masalah yang berkembang di masyarakat. Adanya inovasi baru ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengurangi masalah yang selama ini berkembang.

Teknologi telekomunikasi saat ini juga berkembang dengan pesat. Jarak yang jauh, waktu tempuh yang lama, kini telah dipermudah dengan berkembangnya teknologi telekomunikasi. Salah satu contoh nyata adalah kehadiran Mobile Phone atau Handphone. Selain menawarkan kemudahan dalam berbicara dari jarak jauh dan kebebasan dalam menggunakannya, handphone juga memiliki fitur SMS (Short Message Service). Untuk saat ini, SMS merupakan fitur dasar yang ada di semua tipe dan merek handphone. Dengan maraknya penggunaan handphone untuk mengirim pesan melalui SMS maka layanan yang berbasis SMS mulai bermunculan.

Dalam kehidupan sehari-hari kasus pencurian kendaraan bermotor semakin meningkat. Tak hanya pencurian kendaraan roda dua yang notabene lebih mudah untuk dicuri, namun juga mobil yang saat ini juga mulai marak dicuri. Kelalaian pemilik, menjadi salah satu faktor yang paling sering ditemui. Hal ini wajar karena dijaman modern seperti ini manusia akan selalu disibukkan dengan banyak urusan yang tentu saja menurunkan tingkat kewaspadaan mereka. Kurangnya tindakan nyata dari aparat penegak hukum untuk memberantas kasus pencurian mobil membuat para pencuri menikmati profesi mereka.

Untuk saat ini alat pengaman kendaraan, terutama mobil sudah banyak beredar dipasaran, tapi hal itu tidak menjadi solusi. Karena hanya bersifat mencegah, sehingga tidak memutus rantai pencurian. Mereka akan terus berulah, mencuri mobil lain yang tidak menggunakan pengaman.

(5)

Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu di rancang sebuah sistem keamanan yang lebih efektif yang tidak hanya hanya mencegah, tapi juga memberi efek jera dan secara kongkrit mengurangi jumlah kasus pencurian. Sehingga dalam skripsi ini akan dirancang sebuah sistem keamanan mobil yang sekaligus berfungsi sebagai penangkap pencuri. Sistem tersebut juga akan dilengkapi dengan peringatan pencurian melalui SMS.

Sistem yang akan dirancang memanfaatkan kecepatan mobil. Batas dari kecepatan mobil telah ditentukan sedemikian rupa, sehingga saat batas tersebut dicapai, maka mobil akan berhenti dan pintu mobil akan terkunci secara otomatis. Kunci otomatis tersebut diletakkan secara tersembunyi agar tidak dapat diakses melalui central lock mobil. Selain melakukan penguncian secara otomatis, mobil juga akan dilengkapi dengan handphone yang dapat mengirim SMS saat mobil dicuri dan untuk membuka kunci saat mobil terkunci.

Sistem ini terdiri atas beberapa bagian yaitu sensor Hall Effect sebagai bagian yang berfungsi menghitung putaran magnet speedometer mekanik, mikrokontroler berfungsi sebagai pengontrol, handphone sebagai media pengiriman pesan, rangkain on/off catu daya mobil, serta servo sebagai penggerak mekanis kunci tersembunyi otomatis.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1) Bagaimana merancang dan membuat sistem elektronika untuk menghitung kecepatan mobil berdasarkan putaran magnet speedometer mekanik, dan menampilkannya pada LCD (Liquid Crystal Display).

2) Bagaimana merancang sistem keamanan mobil yang dapat menghentikan laju mobil dan melakukan penguncian pintu secara otomatis.

3) Bagaimana merancang rangkaian antarmuka dan perangkat lunak antara mikrokontroler dengan handphone, agar dapat melakukan pengiriman dan pembacaan SMS.

(6)

1.3 Tujuan

Merancang dan membuat sistem keamanan dan indikator pencurian dengan memanfaatkan speedometer mekanik. Dengan pengaman yang berupa pemotongan jalur catu daya mobil dan pengunci tersembunyi otomatis, serta dilengkapi dengan penyampaian peringatan melalui SMS diharapkan para pencuri dapat tertangkap basah dan tidak meresahkan pemilik mobil yang lain.

1.4 Luaran yang diharapkan

Luaran yang diharapkan dari program ini adalah :

1. Alat yang dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan mobil. 2. Artikel ilmiah yang disampaikan dalam seminar.

3. Mendapatkan paten dari alat yang dihasilkan 1.5 Kegunaan Program

1. Manfaat bagi mahasiswa yaitu munculnya kreatifitas baru yang bernilai profit dan mampu membuka lapangan pekerjaan baru dengan berwirausaha.

2. Meringankan suatu instansi untuk mendapatkan alat pelacak mobil yang dapat diandalkan.

3. Membantu pihak kepolisian dalam mengurangi dan mengungkap kasus pencurian mobil.

(7)

2. BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Speedometer Mekanik

Speedometer adalah alat pengukur kecepatan kendaraan darat, yang merupakan perlengkapan standar setiap kendaraan yang beroperasi di jalan. Speedometer berfungsi agar pengemudi mengetahui kecepatan kendaraan yang dijalankannya dan dijadikan informasi utama untuk mengendalikan kecepatan dikawasan/jalan agar tidak terlalu lambat atau terlalu cepat, bisa mengatur waktu

perjalanan dan mengendalikan kecepatan dijalan yang kecepatannya dibatasi. Prinsip kerja speedometer mekanik memanfaatkan putaran roda yang terhubung dengan magnet. Keduanya dihubungkan oleh sebuah kabel fleksibel, sihingga membuat magnet ikut berputar saat roda berputar. Magnet berputar di dalam wadah alumunium atau biasa disebut speedcup, speedcup terhubung dengan jarum speedometer yang ditahan oleh pegas tipis. Saat magnet berputar medan magnet yang ditimbulkan membuat speedcup berputar sekaligus memutar jarum speedometer. Prinsip kerja speedometer mekanik ditunjukkan dalam Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Prinsip kerja speedometer mekanik

(8)

2.2 Sensor Hall Effect

Istilah Hall Effect dikenal setelah Edwin H. Hall (1855-1938) menemukan bahwa jika arus listrik mengalir melalui penghantar yang ditempatkan pada

transverse medan magnet yang kuat akan menghasilkan beda potensial yang

melewati penghantar pada kedua sudut penghantar itu. Sensor Hall Effect adalah suatu transduser yang dapat mengubah besaran medan magnet menjadi besaran listrik yaitu berupa tegangan.

Sensor Hall Effect digunakan untuk mendeteksi kedekatan. keberadaan atau ketiadaan medan magnet dari suatu objek dengan kritis. Sensor Hall Effect digunakan untuk sensor perpindahan, sensor letak atau jarak, sensor kecepatan dan sensor arus.

Gambar 2.2 Prinsip dari Hall Effect Sumber: Honeywell, 2006:3

(9)

3.

BAB III

METODOLOGI PELAKSANAAN

4.

3.1 Penentuan Spesifikasi Alat

Sebelum melakukan perancangan dan perealisasian alat, maka terlebih dahulu menentukan spesifikasi alat yang akan dibuat. Adapun spesifikasi alat yang akan direalisasikan adalah sebagai berikut:

1) Sistem memiliki dua mode, yaitu Running Mode dan Parking Mode. 2) Parking Mode dilengkapi dengan 4 digit PIN.

3) Batas kecepatan telah ditentukan 10 km/h.

4) Speedometer yang digunakan adalah speedometer mekanik. 5) Sensor menggunakan Linear Hall Effect Sensor tipe A1301. 6) Mikrokontroler menggunakan AVR ATMega328.

7) LCD menggunakan LCD character 20x4 agar dapat menampilkan angka kecepatan dalam ukuran besar.

8) Kunci tersembunyi otomatis digerakkan oleh servo.

9) Relay digunakan sebagai saklar on/off yang menghubungkan Ignition

Switch dan catu daya pada mobil.

10) Handphone pada sistem menggunakan Motorola C168. 11) AT-Command yang dipakai adalah jenis Text Mode. 12) Catu daya berasal dari jalur Constant 12 volt pada mobil.

(10)

3.2 Perancangan Sistem

Secara garis besar, diagram blok perancangan hardware sistem secara keseluruhuan ditunjukkan dalam Gambar 4.1.

Sensor Hall Effect Speedometer Mekanik Speedcup Magnet Rangkaian Komparator Rangkaian Button Mikrokontroler ATMega328 LCD 20x4 Servo Driver Relay Handphone Sistem Relay Handphone Pemilik

Gambar 4.1 Diagram Blok Sistem

Keterangan diagram blok Gambar 4.1 adalah sebagai berikut :

a) Speedcup Magnet

Berfungsi sebagai masukkan pada Sensor Hall Effect, Speedcup Magnet berada di dalam Speedometer Mekanik.

b) Sensor Hall Effect

Berfungsi sebagai pengubah medan magnet menjadi tegangan. c) Rangkain Komparator

Berfungsi mengkondisikan tengan keluaran dari Sensor Hall Effect agar bernilai HIGH dan LOW

d) Mikrokontroler Atmega328

Berfungsi sebagai pusat pengontrol sistem secara keseluruhan.

e) Rangkaian button

Berfungsi sebagai masukkan untuk memilih mode dan memasukkan PIN. f) LCD

(11)

g) Servo

Berfungsi sebagai penggerak kunci tersebunyi. h) Driver Relay

Berfungsi sebagai penggerakkan relay. i) Relay

Berfungsi sebagai saklar on/off. j) Handphone Sistem

Berfungsi sebagai pengirim peringatan via SMS ke handphone pemilik serta mengirim instruksi pada mikrokontroler ketika mendapatkan instruksi dari handphone pemilik .

k) Handphone Pemilik

Berfungsi sebagai penerima peringatan dari Handphone Sistem serta mengirim perintah via SMS ke Handphone Sistem yang akan diteruskan ke Mikrokontroler.

Sistem memiliki dua buah mode operasi, yang pertama adalah Parking

Mode dan yang kedua adalah Running Mode. Parking Mode ialah mode keamanan

yang digunakan saat mobil diparkir, sedangkan Running Mode ialah mode penampil kecepatan yang digunakan saat pemilik mobil mengendarai mobil. Saat sistem diberi catu daya, sistem akan otomatis masuk pada Parking Mode, namun pemilik mobil dapat masuk ke Running Mode dengan menekan tombol ”Enter RUNNING MODE”, dan terlebih dahulu harus memasukkan PIN, proses pemasukkan menggunakan tombol yang sudah disediakan. Saat terjadi proses pemasukkan PIN, untuk sementara relay akan terputus hingga PIN yang dimasukkan benar. Pada proses pemasukkan bila terjadi kesalahan memasukkan PIN akan diulang hingga PIN benar. Penggunaan PIN untuk masuk ke Running

Mode digunakan sebagai proteksi dari pengguna yang tidak berhak. Saat pemilik

mobil selesai berkendara dan telah memarkir mobilnya, maka pemilik mobil harus mengaktifkan kembali Parking Mode dengan menekan tombol ”Enter PARKING MODE” memarkir mobilnya maka pemilik mobil akan mengaktifkan alat ini melalui tombol yang sudah disediakan. Bila tidak terjadi pencurian maka pemilik

(12)

mobil harus kembali ke mode penampil kecepatan agar mobil tidak mati dan pemilik tidak terkunci saat mobil dikendarai.

Proses pembacaan kecepatan memanfaatkan putaran magnet pada

speedcup speedometer dimana magnet tersebut akan berputar saat mobil bergerak.

Untuk membaca putaran magnet maka digunakan Sensor Hall Effect, sensor ini akan mengubah medan magnet menjadi tegangan. Karena sensor yang digunakan adalah sensor yang memiliki karakteristik perubahan tengan yang linier terhadap medan magnet utara dan selatan, maka digunakan komparator agar keluaran sensor dapat diubah menjadi level tengan HIGH dan LOW. Keluaran yang sudah berupa nilai digital akan masuk ke dalam mikrokontroler, dan akan diolah menjadi kecepatan. Hasil olahan mikrokontroler akan ditampilkan pada LCD dalam bentuk angka yang cukup besar agar mudah terbaca saat berkendara.

Saat ada pencuri masuk dan mencoba mengendarai mobil, maka kecepatan mobil akan terbaca pada sistem, dan jika kecepatannya melebihi batas yang telah ditentukkan yaitu 10 Km/h, maka relay yang menghubungkan jalur

Constant 12V yang mengarah pada Ignition Switch mobil akan terputus. Hal ini

akan menyebabkan mobil berhenti dan seluruh jalur aksesoris mobil termasuk jalur untuk power window akan terputus serta mobil tidak akan bisa di-start. Sistem juga akan mengaktifkan servo yang akan menggerakkan kunci tersembunyi otomatis, sehingga pencuri akan terkunci di dalam mobil. Untuk mengirimkan peringatan ke pemilik mobil, sistem akan mengirim SMS kepada pemilik mobil. Peringatan tersebut akan diterima oleh Handphone pemilik. Untukk membuka kembali kunci tersebunyi, maka pemilik mobil harus membalas SMS peringatan tadi dengan SMS balasan yang sudah ditentukan. SMS balasan tersebut akan diterima oleh Handphone sistem, lalu diteruskan ke mikrokontroler. Mikrokontroler akan mengirim sinyal ke servo untuk membuka kunci tersembunyi otomatis, dan sinyal ke driver relay untuk menutup kembali jalur

(13)

3.3 Perancangan Perangkat Keras

3.3.1 Perancangan Antarmuka Sensor Hall Effect

Sensor yang digunakan dalam perancngan ini adalah Sensor Hall Effect tipe A1301 produksi Allegro. Allegro A1301 sudah dilengkapi dengan rangkaianpenguat dan rangkaian filter, sehingga dalam perancangan tidak diperlukan rangkaina tambahan. Kaki VCC dihubungkan dengan catu daya 5 volt dan GND dihubungkan dengan Ground, sedangkan kaki VOUT dihubungkan

dengan input pada rangkaian komparator. Rangkaian sensor ditunjukkan dalam Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Rangkaian Sensor Hall Effect

Untuk penempatan sensor adalah dengan cara meletakkan sensor sedekat mungkin dengan magnet pada Speedcup speedometer agar diperoleh medan magnet yang kuat. Penempatan sensor ditunjukkan dalam Gambar 4.3.

(14)

3.3.2 Perancangan Sistem Minimum Mikrokontroler ATMega328

Sebagai pusat pengendali seluruh proses yang terjadi dalam sistem digunakan Mikrokontroler ATMega28. Jenis mikrokontroler ini dipilih karena memiliki jumlah pin I/O yang mencukupi dan tidak terlalu banyak yaitu 20 buah pin I/O, selain itu ATMega328 memiliki flash memory yang besar.

Sebagai pusat pengendali utama sistem, pin-pin ATMega328 dihubungkan pada rangkaian pendukung membentuk suatu sistem minimum seperti ditunjukkan dalam Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Rangkaian Mikrokontroler ATMega328

Pin-pin yang digunakan dalam perancangan ini adalah: 1. PORTB

 PORTB.0 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengontrol servo 4.

 PORTB.5 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengontrol

driver relay.

2. PORTC

 PORTC.0 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengirim data pada pin D7 LCD.

(15)

data pada pin D6 LCD.

 PORTC.2 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengirim data pada pin D5 LCD.

 PORTC.3 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengirim data pada pin D4 LCD.

 PORTC.4 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengirim data pada pin Enable LCD.

 PORTC.5 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengirim data pada pin RS LCD.

3. PORTD

PORTD.0 digunakan sebagai masukan data serial dari handphone.

PORTD.1 digunakan sebagai keluaran data serial ke handphone.

PORTD.2 digunakan sebagai masukan dari komparator.

PORTD.3 digunakan sebagai masukan dari button 1.

PORTD.4 digunakan sebagai masukan dari button 2.

 PORTD.5 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengontrol servo 1.

 PORTD.6 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengontrol servo 2.

 PORTD.7 digunakan sebagai keluaran yang berfungsi mengontrol servo 3.

(16)

3.3.4 Perancangan Antarmuka LCD

Pada perancangan ini Liquid Crystal Display (LCD) digunakan sebagai penampil. Tampilan yang akan tertera pada LCD meliputi:

 Kecepatan yang akan ditampilkan dalam karakter angka berukuran 3x2 blok

 Indentifikasi ada tidaknya koneksi antara mikrokontroler dengan

handphone

 Pemilihan mode operasi sistem

Angka PIN

Karena banyak yang akan ditampilkan maka pada sistem ini menggunakan LCD berukuran 20x4.

Model LCD yang digunakan adalah tipe H2004A. LCD 20x4 memiliki jumlah pin yang sama dengan LCD 16x2 pada umumnya, namun terdapat perbedaan pada contrast LCD. Contrast LCD H2004A akan semakin jelas pada rentang tegangan negatif. Tegangan negative diperoleh dari Voltage Converter menggunakan IC ICL7660. Keluaran dari ICL 7660 berupa tegangan negatif yang akan dihubungkan dengan trimpot sebagai pembagi tegangan untuk memperoleh

contrast yang sesuai.

Rangkaian antarmuka LCD ditunjukkan dalam Gambar 4.7. LCD menerima data ari mikrokontroler, data tersebut akan diproses oleh driver LCD. Penjelasan rangkaian LCD adalah sebagai berikut:

VSS terhubung dengan jalur Ground

 VDD terhubung dengan jalur supply +5 volt

VO terhubung dengan keluaran trimpot (contrast)

 RS terhubung dengan PORTC.5

R/W terhubung dengan Ground (write)

 EN terhubung dengan PORTC.4

 DB4 terhubung dengan PORTC.3

 DB5 terhubung dengan PORTC.2

 DB6 terhubung dengan PORTC.1

 DB7 terhubung dengan PORTC.0

(17)

Katoda terhubng dengan Ground (backlight)

(18)

5.

BAB IV

HASIL YANG DICAPAI

3.1 Kemajuan Pekerjaan

No Tanggal Kegiatan Indikator

Keberhasilan Hasil Kegiatan 1 Senin, 24Maret 2014 Membeli alat dan komponen Sudah mendapatkan alat dan komponen

Desain sudah jadi.

2 Selasa, 8 April 2014 Pengukuran output sensor magnet Mendapat hasil pengukuran 3 Senin , 12 Mei 2014 Ujicoba rangkaian driver sensor kecepatan pada protoboard

. Uji coba berhasil

4 Senin , 19 Mei 2014 Pembuatan PCB driver sensor kecepatan . PCB driver senssor telah jadi 5 Senin , 26 Mei 2014 Pembuatan program pembaca kecepatan Program pembaca kecepatan motor telah jadi

(19)

3.2 Ketercapaian Target Luaran

Dari pembuatan speed limiter sebagai pengaman mobil terhadap pencuran dengan peringatan via sms ini keluaran yang dihasilkan dinilai berdasar LogBook dan IKJP adalah dengan tercapainya dan keberhasilan pembuatan alat dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan mobil dan mendapatkan paten dari alat yang dihasilkan untuk kemudian disampaikan dalam seminar dan lolos pimnas.

(20)

BAB V

RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

(21)

Malvino, Albert, Paul. 1996. Prinsip-prinsip Elektronika. alih bahasa Hanafi Gunawan. Jakarta: Erlangga.

Honeywell. 2006. Hall Effect Sensing And Application.

http://www.honeywell-sensor.com.cn/prodinfo/magnetic_position/technical/, diakses tanggal 21 Agustus 2011.

Motodev. 2009. AT Commands Reference For Motorola Handset.

http://developer.motorola.com/docstools/developerguides/G24_AT_Comm ands_Developer_Guide.pdf. diakses tanggal 24 Oktober 2013.

Webster, John G. 2000. Measurement, Instrumentations, and Sensors

Handbook. Iowa: CRC Press LLC.

(22)

1. Penggunaan Dana

NO RINCIAN SATUAN JUMLAH

1 Bahan habis pakai

1. Peralatan Minsis , Mekanik Alat @ Rp. 1.500.000

Rp. 1.500.000,-

2. ATK penunjang persiapan , pelaksanaan sampai pembuatan laporan akhir ( 1 Paket )

@ Rp. 457.000

Rp. 457.000,-

2 Alat penunjang kegiatan

1. Alat untuk etching PCB @ Rp. 100.000

Rp. 500.000,-

2. Alat untuk penyolderan PCB @ Rp. 318.000

Rp. 318.000,-

3 Transportasi

4. Pembelian bahan (10 kali) @ Rp. 100.000

Rp. 100.000,-

6. Transportasi pembelian alat @ Rp. 50.000 X 3 Rp. 150.000,- 4 Lain – lain a. Internet @ Rp. 100.000 Rp. 100.000,-

b. Pembuatan laporan akhir ( 1 paket) @ Rp. 150.000 Rp. 150.000,- c. Dokumentasi @ Rp. 150.000 Rp. 150.000,- d. Jilid laporan @ Rp. 5.000 X 9 Rp. 45.000,- e. Konsumsi @ Rp. 15.000 X 20 X 4 Rp. 1.200.000,- f. Dosen pembimbing @ Rp. 300.000 Rp. 300.000,- JUMLAH TOTAL Rp. 6.300.000,-

(23)

b. Pengujian LCD

Gambar

Gambar 2.1 Prinsip kerja speedometer mekanik
Gambar 2.2 Prinsip dari Hall Effect   Sumber: Honeywell, 2006:3
Gambar 4.1 Diagram Blok Sistem
Gambar 4.3  Penempatan Sensor Hall Effect
+3

Referensi

Dokumen terkait

Metode trimming adalah metode yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari model, variabel eksogen yang koefisien

segregasi pada lempeng benua dengan dapur magma dalam (A) Busur magmatik: lempeng benua dengan dapur magma tengah (B) Busur kepulauan dan busur magmatik dangkal MOR

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Karena jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian korelasi sebab dalam

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 2, nomor 3, September 2013 meminta kepada tutor sebaya yang lain agar dapat membantu anak tunarungu agar ia tidak

Setelah mendapatkan hasil reka digital dari lukisan asli Masmundari, gambar olah digital tadi dapat diterapkan pada media- media baru yang berpotensi dan dekat dengan

Khas pada bangunan periode ini adalah bangunan berlantai banyak (Vertikalisme) dengan bentangan-bentang lebar, dan banyak menggunakan kaca pada eksteriornya,

Mental mempunyai pengertian yang sama dengan jiwa, nyawa, sukma, roh, dan semangat. Ilmu kesehatan mental merupakan ilmu kesehatan jiwa yang memasalahkan

Menurut Suma’mur, 1995, kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Tidak terduga maksudnya yaitu di belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur