• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS PROYEK"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS PROYEK

IV.1 Data Umum Proyek

 Nama Proyek : Perumahan

 Jenis Proyek : Rumah Tinggal

 Lokasi Proyek : Kemang Utara 2B ( Jakarta Selatan )

 Pemilik : Swasta

 Citra Image : Modern American

 Program : Site Supervisor IV.2 Sistem Pengerjaan

Pada tahap pengerjaan Interior di Perumahan Kemang ini dilaksanakan oleh (Vendor) atau perusahaan lain yang bekerjasama dengan perusahaan dimana praktikan melaksanakan kerja praktek (PT. Figura Mas Selaras Cipta). IV.3 Konsep Desain

IV.3.1 Latar Belakang

Rumah ini terletak di Kemang Utara 2B jakarta selatan, konsep perancangan interior pada rumah ini mengangkat konsep American Modern dengan mengedepankan konsep modern pada penataan interiornya.

IV.3.2 Definisi Gaya Modern

Kata modern berasal dari kata latin ‘Modo’ yang berarti barusan. Sejarah penggunaan kata modern dapat ditarik dalam sejarah sejak tahun 1127, seorang kepala biarawan, Sugger, merekonstruksi Bassilica St. Denis di Paris. Hasil rekonstruksinya adalah sesuatu yang baru. Sugger akhirnya memberikan istilah gaya itu dengan “Opus Modernum” yang berarti sebuah karya yang baru. (Sumber : Aditya Arief, Tinjauan Desain:1999 hal 49). Kata modern dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sikap dan cara berfikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan jaman. Modernisme dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

(2)

berarti gerakan yang bertujuan menafsirkan kembali doktrin tradisional. Menyesuaikan dengan aliran-aliran modern dalam filsafat, sejarah, dan ilmu pengetahuan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1989:589)

IV.3.3 Sejarah Perkembangan Gaya Modern

Gerakan Modern pada awalnya muncul di Inggris pada abad ke-18. Ketika ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Sejak penemuan tersebut terjadi perubahan atau pergantian dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin, penggantian tenaga makhluk hidup dengan benda mati sampai dengan tercetusnya Revolusi Industri. Tapi ada juga kelompok yang tidak menyukai dampak dari Revolusi Industri tersebut, beberapa diantaranya adalah gerakan

Art and Craft Movement dan Art Nouveau yang inti dari gerakan mereka adalah

berusaha menghidupkan kembali keterampilan tangan manusia dalam seni dan kriya.

Pada awal masa seni rupa Modern, muncul beberapa aliran, diantaranya adalah Kubisme (1882-1963), Ekspressionisme (1900-1906), Futurisme (1909), Konstruktivisme (1914-1920), Surrealisme (1924), Dadaisme (1916-1922), dan De Stijll (1917-1931).

Kata Modern pertama kali diperkenalkan pada masa Revolusi Industri di Eropa, terutama di jerman. Pandangan ini karena pemberontakan terhadap unsur klasik & eklektik pada abad 19. Ditandai dengan gerakan Bauhauss di Stuttgart yang memelopori kepercayaan terhadap penggunaan fungsi & material secara tepat & efisien. Sejak saat itu pandangan modern bukan hanya sekedar gaya, melainkan bagian dari gaya hidup.

Perkembangan gaya modern di Indonesia dimulai semenjak tahun 1960. Masa orde baru, bisa dikatakan adalah saat berkembangnya modernisasi Indonesia di segala bidang, termasuk bidang arsitektur. Modernisme di Indonesia ditandai dengan mulai dibangunnya berbagai gedung-gedung tinggi, sarana transportasi, dan pusat perbelanjaan. Contoh bangunan modern yang masih ada hingga sekarang anatara lain : wisma nusantara, Ratu plaza, Gedung bumiputera

(3)

di jalan Sudirman dan lainnya. Ciri-ciri yang dapat diidentifikasi antara lain dari penggunaan bidang kaca yang lebar, bentuk geometris pada fasad bangunan, eksposed struktur, penampilan natural bahan bangunan. (Sumber: Adityawan Arief, Tinjauan Desain, 1999 dan Sumalyo Yulianto, Arsitektur Modern akhir abad XIX dan abad XX,1997).

A. Periode I (1917-1929)

Pada periode ini, munculnya gerakan modern dipicu oleh perang dunia pertama (1917-selesai). Terjadi pandangan radikal yang mulai meluas di seluruh Eropa, salah satunya adalah pandangan mengenai konsepsi ruang. Penganut awal mula gerakan ini adalah kelompok De Stijl dari Belanda, kelompok November Gruppe, dan lain-lain. Pada periode satu ini terbentuk dan berdiri CIAM (Conggres Internationaux d’Architecture Moderne) tahun 1928, hasil kongres ini, bahwa arsitektur modern adalah pernyataan jiwa dari suatu masa, dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial ekonomi yang ditimbulkan zaman mesin pada waktu itu, yaitu dengan mencari keharmonisan dari elemen-elemen Modern serta mengembalikan arsitektur pada bidang sebenarnya. Tokoh-tokoh yang menonjol pada periode I, yaitu :

a) Frank Lloyd Wright (Amerika Serikat)

Menurut Frank Lloyd Wright setiap permasalahan arsitektur pemecahannya selalu berhubungan dengan alam atau lingkungan, iklim, topografi, dan bahan bangunan. Gaya arsitektur Wright disebut organic; estetika dan konstruksi sama pentingnya, lahir dan tumbuh dari situasi secara alami.

b) Walter Gropius (Jerman dan Amerika Serikat)

Falsafah tentang arsitektur adalah keahlian (kepandaian dan seni) yang dipadu dengan kemajuan teknik (bahan dan stuktur).

c) Ludwig Mies van der Rohe (Jerman dan Amerika Serikat) Interior modern harus :

– Teratur (bentuk segi empat atau balok) dan simetris

(4)

– Fungsional

– Harmonis dengan exterior (melalui dinding kaca), hingga mendramatisir interior yang rasional dengan exterior yang organik

– Netral penggunaannya

– Eksterior tidak mencerminkan fungsi

– Rangka bangunan kaku dengan dinding pengisi dibuat indah – Bahan-bahan buatan pabrik

– Mencerminkan keindahan mesin , memperhatikan detail. d) Le Corbusier (Perancis)

Falsafah tentang arsitektur adalah menciptakan perasaan aman, keramahtamahan, kebahagiaan, serta kesatuan yang harmonis dari bentuk-bentuk yang ada di bumi dan hubungannya dengan skala manusia.

B. Periode II (1930-1939)

Pada periode ini, bangunan secara keseluruhan dapat dikatakan memiliki karakter gaya Internasional, hanya masing-masing daerah mempunyai tipe tersendiri yang dititik beratkan dengan penggunaan bahan-bahan setempat, tanpa menyembunyikan kekurangannya.Hasil karya arsitektur periode II pada dasarnya merupakan perpaduan keahlian, perkembangan teknologi dan industri serta seni dengan paham kedaerahan. Tokoh yang menonjol pada periode II ini seperti Alvar Aalto (Finlandia) dia merupakan seorang arsitek yang sangat memperhatikan keadaan lingkungan dan menghargai tradisi. Tokoh kedua adalah Arne Jacobsen (Denmark) ciri khasnya adalah bentuk-bentuk tradisional yang digabung menjadi bentuk modern. Ketiga adalah Oscar Niemeyer (Brazilia) ciri khasnya menggunakan banyak detail arsitektur asli Brazilia, memperhatikan keadaan alam dan lingkungan.

C. Periode III (1949-1958)

Pada periode ini telah terjadi perang dunia kedua (1941-1945) yang telah banyak menimbulkan kerusakan. Prinsip perencanaan didasarkan pada kebutuhan, fungsi yang dipadu dengan hasil penemuan teknik serta keindahan

(5)

mesin; menginginkan kesatuan antara manusia dengan lingkungan. Pada masa ini timbul aliran Ekletisisme. Khas pada bangunan periode ini adalah bangunan berlantai banyak (Vertikalisme) dengan bentangan-bentang lebar, dan banyak menggunakan kaca pada eksteriornya, didorong juga oleh perkembangan teknologi waktu itu. Selain itu perancangan arsitektur landscape mulai dikembangkan. Pada periode ini penggunaan bahan, fungsi, sistem pencahayaan, bentuk massa serta landscape dipengaruhi oleh keadaan iklim, topografi dan sifat kenasionalan. Dalam periode ini pula, timbul dua aliran yaitu Brutalisme dan Formalisme.

Ciri khas pada bangunan masa ini:

a) Penggunaan bidang-bidang kaca yang lebar

b) Penggunaan dinding penyekat yang diproduksi secara industri c) Permukaan bangunan mulai agak kasar, menjurus kearah

Brutalisme

d) Sistem lantai yang menggunakan sistem cantilever dengan tujuan ruang menjadi lebih luas (Sumber: Persepsi bentuk dan konsep Arsitektur, Eppi P, dkk, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1982).

IV.3.4 Ciri-ciri Desain Modern

 Formalisme, menampilkan bentuk sesederhana mungkin, kejujuran bahan, warna formal, berorientasi pada bisnis.

 Pragmatisme, menampilkan kepraktisan dalam konstruksi, bahan, warna, & fungsi.

 Fungsionalisme, menampilkan bentuk harus mempunyai fungsi (form follow function).

 Universitalisme, menampilkan suatu ukuran kebenaran & keindahan ukuran-ukuran yg ada di masyarakat modern barat (International Style).

Form Follow Function, setiap bentuk harus ada fungsinya (fungsional & rasional).

(6)

Simplicity.

Less is more.

 Membuang ornament

 Membuang gaya dan teknik tadisional.

 Penekanan pada konsep keseragaman (uniformility) III.3.5 Pengaplikasian Warna Pada Desain Modern

Warna-warna yang digunakan pada desain modern bukan warna-warana yang berani seperti pada Gaya Postmodern seperti warna Biru kuat, Orange, Merah dan Kuning. Warna yang ditampilkan dalam desain modern merupakan warna-warna bahan aslinya yang ditampilkan, tanpa perlu ditutup-tutupi sehingga terlihat natural.

Bahkan desain modern cenderung tidak mempunyai warna, warna yang ada seperti hitam, putih dan abu-abu. Semua ini akibat ajaran dari sekolah Bauhaus sebagai pelopor gerakan modern yang membiarkan desain modern tampil natural (apa adanya). Dengan ciri-ciri kaca yang dominant dan berbentuk kotak.

Ciri-ciri utamanya adalah :

 Menyatu dengan alam

 Lebih terang,lebih luas & terbuka.

 Sumber Cahaya tersembunyi

 Furniture yang minim & bentuk furniture yang skulptural.

 Komponen interior lebih sederhana IV.3.6 Definisi American style

Salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Memiliki rumah yang indah adalah impian bagi semua orang mereka akan mengukir rumah yang indah dan nyaman untuk ditempati. Namun, banyak orang belum mampu mewujudkan impian mereka karena terkendala dana. Tetapi bagi mereka yang sudah beruntung untuk memiliki rumah, mereka ingin rumah menjadi indah

(7)

dan juga nyaman. Salah satu cara adalah dengan menerapkan desain interior Amerika di rumah untuk membuatnya lebih nyaman untuk hidup.

Desain interior Amerika adalah salah satu desain interior yang menarik orang-orang ketika mereka ingin membangun rumah. Desain ini dianggap paling mudah untuk diterapkan ke berbagai jenis rumah, bahkan untuk sebagian yang cukup kecil sekalipun. Desain ini memiliki minimalis khas tapi masih bisa membawa kesan elegan dan mewah ke rumah. Ide-ide desain interior Amerika dapat berasal dari berbagai media; hal ini bisa terjadi karena ada banyak desainer interior yang menyukai desain.

Desain interior Amerika memiliki karakteristik yang membedakannya dari daerah lain desain interior. Pemilihan warna yang lembut pada dinding adalah salah satu ciri dari desain interior ini. Warna-warna lembut pada dinding dikombinasikan dengan berbagai furnitur yang memiliki warna yang sangat kontras untuk membuat furnitur dapat dilihat dengan jelas. Hal ini juga dapat membangkitkan kesan elegan furnitur yang ada di rumah atau ruangan

Semua furnitur yang digunakan dalam desain interior Amerika memiliki bingkai di setiap sisi; ini adalah salah satu cara untuk membuatnya terlihat lebih tegas. Penggunaan trim di setiap sisi furnitur telah berlangsung sejak beberapa dekade yang lalu. Furniture cukup besar biasanya dibuat dengan sedikit berbeda, perbedaannya terletak pada penggunaan warna sangat kontras dengan warna dinding dalam ruangan.

IV.3.7 Definisi Modern American

Ciri khas yang menerapkandisain kekinian yang berpedoman pada perkembangan tren. Desain furniture bergaya modern america lebih comfortable, oleh karena itu cocok bila disandingkan dengan bentuk, warna hingga corak ruangan apapun yang lebih berfariasi dan memiliki elemen penunjang interior beragam, membuat desain kontemporer tidak mengalami pergantian periode. Dengan demikian, pada desain ini dapat menambah aksesori ruang sebagai penunjang interior. Bahkan yang menjadi ciri khas lainnya dari

(8)

interior bergaya modern kontemporer ialah banyaknya pemakaian warna yang bervariasi. Hasil karya furniture dengan gaya ini selalu inovatif dan eksperimentatif karena biasanya banyak menggunakan material dari kain atau kulit untuk upholsterynya hingga pemilihan material stainless steel dan kayu untuk rangkanya

IV.3.8 Gaya dan Citra Ruangan

Pada interior Perumahan Kemang yang dirancang, memiliki konsep desain Interior Modern America, dengan menmpilkan warna-warna putih pada dinding dan kolom.

Untuk plafond menggunakan up cilling pada area tengah, dengan diberi down light pada area tengahnya serta hidden lamp pada sisi-sisi plafond. Perbedaan ceilling bertujuan untuk membuat sebuah pusat, dimana pusat dari ruang tersebut adalah untuk area rapat, perbedaan level itu juga bertujuan untuk memberi penekana pada area sekelilingnya. Gaya yang digunakan pada ini adalah menggunakan gaya Modern america.

Warna yang digunakan pada Perumahan kemang ini adalah menggunakan warna-warna soft yang mengarah pada warna putih dan kayu. semua ini dikombinasikan atara dinding, plafon, lantai, kolom serta furniture. Dan kombinasi warna-warna kontras yaitu hitam dan merah untuk memfariasikan warna yang ada.

IV.3.9 Data Proyek A. Proses Mendesain

Dalam mendesain Ruang di Rumah ini, desainer terlebih dahulu mengadakan interview untuk mendata pengorganisasian kebutuhan desain dan semua komponen-komponenya. Misalnya desainer terlebih dahulu harus lebih mengenal dahulu semua tentang karakter yang akan muncul dari setiap ruang, mulai dari kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi dalam ruangan tersebut, lalu sifat ruangan, serta gaya yang ingin ditampilkan. Untuk pada tahap pelaksanaan desain, desainer harus memberi gambaran kerja secara lengkap dan detail agar

(9)

klien mengerti dengan jelas apa yang disampaikan oleh desainer dengan gambaran tersebut.

Waktu dalam pelaksanaan proyek pun harus dibuat jadwal atau time schedule, agar waktu yang ditentukan oleh desainer terorganisir dan tepat pada waktunya.

Pada suatu proyek, pihak pengawas diberikan waktu oleh pemilik proyek untuk menyelesaikan proyek dalam waktu yang telah ditentukan. Untuk dapat mengendalikan serta mengontrol suatu proyek ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, maka dibuat time schedule

Time schedule merupakan rencana waktu yang digunakan untuk memulai kegiatan pembangunan sampai bangunan tersebut selesai dibangun. Dimana ini menjadi pedomanbagi kontraktor dalam melaksanaan pekerjaan sehari-hari agar pekerjaan berjalan dengan lancer dan efisien.

Data yang diperlukan untuk menyusun time schedule adalah sebagai berikut :

1. Gambar konstruksi dan arsitekturnya (gambar kerja), 2. Peraturan yang mengikat pada area sekitar Situasi proyek, 3. Waktu yang tersedia,

4. Jenis pekerjaan

5. Material dan alat yang tersedia serta jumlah tenaga kerja dan ahlinya.

Faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun time schedule, yaitu : 1. Kemampuan untuk kebutuhan tenaga manusia,

2. Peralatan dan fasilitas,

3. Urut-urutan pekerjaan dan waktu pelaksanaan, 4. Material yang dibutuhkan, dan

5. Biaya yang teresedia.

Adapun tujuan dari pembuatan time schedule adalah :

(10)

1. Untuk mencapai waktu pelaksanaan yang telah diatur dengan efektif dan efisien,

2. Untuk mencapai urutan-urutan pekerjaan dan penyediaan tenaga dan bahan secara sistimatis, dan

3. Untuk mencapai hasil fisik

IV.3.10 Permasalahan Khusus Proyek

Pada pelaksanaan proyek Perumahan Kemang terdapat permasalahan khusus. Terdapat banyak revisi dalam pengerjaannya di lapangan, diantaranya sebagai berikut :

Gambar 4.1 Proses pemasangan Bath tub kamar Mandi Anak Sumber : HRD PT. Figura Mas Selaras Cipta

(11)

Gambar 4.2 Proses pemasangan Drop Ceiling Ruang (Sumber : HRD PT. Figura Mas Selaras Cipta)

(12)

Gambar 4.3 Dinding yang akan di ubah menjadi pagar parkir (Sumber : HRD PT. Figura Mas Selaras Cipta)

Gambar 4.4 Proses plesteran pada fasad rumah (Sumber : HRD PT. Figura Mas Selaras Cipta)

(13)

Gambar 4.5 Proses pemasangan daun pintu dan jendela (Sumber : HRD PT. Figura Mas Selaras Cipta)

Gambar 4.6 Proses pemasangan keramik ruang tamu (Sumber : HRD PT. Figura Mas Selaras Cipta)

Gambar

Gambar 4.1 Proses pemasangan Bath tub kamar Mandi Anak        Sumber : HRD PT. Figura Mas Selaras Cipta
Gambar 4.2 Proses pemasangan Drop Ceiling Ruang   (Sumber : HRD PT. Figura Mas Selaras Cipta)
Gambar 4.4 Proses plesteran pada fasad rumah   (Sumber : HRD PT. Figura Mas Selaras Cipta)

Referensi

Dokumen terkait

Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang relevan, disarankan untuk mencari faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan pada PT.POS

15) Atur nozle atau titik semprot air, sehingga air keluar seperti kabut atau lembut, dan tidak melawan arah angin. 17) Yakinkan pemupukan untuk fase bibit dalam

terhadap skala nyeri pada pasien lansia dengan Low Back Pain di Fisioterapi Rumah Sakit An-Nisa Tangerang, Penelitian ini sesuai dengan penelitian ini

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan hasil analisis uji Wilcoxon terdiri dari 28 responden tiap kelompok, nilai median sebelum dan sesudah relaksasi

Anggota security dapat menahan benda atau barang bawaan karyawan yang dilarang untuk dibawa masuk ke dalam area.. Anggota diwajibkan untuk mengamankan barang bawaan yang disita untuk

Pada Minggu Adven II dalam rangka menyambut Natal, Majelis Jemaat mengundang Bapak/Ibu yang anggota keluarganya telah dimuliakan Tuhan selama tahun 2015 serta Koordinator

Menurut statusnya, jalan dikelompokkan menjadi jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten/kota. 1) Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam

Namun image itu hanya bertahan sampai tahun 2000an, karena kemudian ANTV memutuskan untuk merubah segmentasi pemirsanya dari remaja menjadi segala usia seperti televisi yang