Tujuan
Pembahasan Kesimpulan Teori DasarAlat dan Bahan Prosedur Kerja Pengolahan Data
M
O
M
E
N
I
N
E
R
S
I
A
Tabel Data Tugas Akhir PenutupTujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa
diharapkan mampu:
1.
Menentukan konstanta pegas spiral dan
momen inersia diri pada alat momen inersia
2. Menentukan momen inersia benda
3.
Menentukan momen inersia piringan untuk
setiap pergeseran sumbu putar
4. Menentukan momen inersia sebuah batang
5. Menentukan massa inersia dumbell
Momen inersia (I) adalah suatu
besaran yang memperlihatkan
tentang usaha suatu sistem
benda untuk menentang gerak
rotasinya. Besaran ini dimiliki oleh
semua sistem benda (khususnya
padat) apapun bentuknya (bulat,
persegi, segitiga, dll).
Oleh karena itu momen inersia didefenisikan sebagai
kecenderungan suatu sistem benda untuk berputar
terus atau diam sebagai reaksi terhadap gaya torsi
dari luar.
MOMEN INERSIA
Peralatan yang digunakan pada percobaan ini ialah sebagai berikut:
1. Neraca (1buah)
2. Alat momen inersia
( 1set )
1. Perangkat beban
@50 kg ( 1set )
2. Jangka sorong
(1buah)
3. Bola pejal (1buah)
4. Silinder pejal (1buah)
5. Slinder berongga
(1buah)
6. Piringan 213 (1buah)
9.
Piringan 174 (1buah)
10. Jangka sorong /
penggaris (1buah)
11.Kerucut pejal (1buah)
12.Dumbbell ( 1set )
13.Piringan aluminium
berlubang (1buah)
14.Benang nilon (1meter)
15.Stopwatch (1buah)
16.Batang aluminium 60
cm (1buah)
MOMEN INERSIA
Percobaan 1: Menentukan pegas momen inersia diri
pada alat momen inersia
Penyusunan alat percobaan
1. Memasang alat momen inersia pada dasar statif.
2. Mengikatkan benang nilon pada salah satu baut
yang ada ditepi dudukan silinder.
3. Melilitkan benang tersebut beberapa lilitan.
4. Membaringkan alat momen inersia di bagian tepi
meja.
Prosedur Percobaan menentukan konstanta pegas
1. Menimbang massa tiap-tiap beban.
2. Memastikan jarum penunjuk simpangan adalah nol.
3. Menggantungkan satu buah beban pada benang, mengamati
simpangan yang terjadi. Mencatat sebagai Θ
1. Mengulangi
langkah ini sebanyak 3 kali. Mencatat hasilnya pada tabel 1.1
4. Menambahkan beban berikutnya dan mencatat hasilnya pada
tabel 1.1 sebagai Θ
2.
5. Melakukan langkah 4 untuk simpangan Θ
3, Θ
4dan seterusnya
Menentukan momen inersia diri alat momen inersia
1. Menegakkan kembali alat momen inersia. Membuka benang yang terpasang pada dudukan silinder.
2. Mengatur posisi jarum penunjuk pada alat momen inersia pada skala tertentu.
3. Menyimpangkan dudukan silinder sebesar 2700 kemudian
melepaskan sehingga terjadi gerakan bolak-balik / osilasi. 4. Mengamati pencacah waktu. Disini dapat digunakan
stopwatch untuk menghitung waktu untuk 3 getaran, kemudian mencatat hasilnya pada tabel 1.2 sebagai t1. 5. Mengulangi langkah diatas kemudian mencatat waktunya
t2,t3,…..t1o.
6. Menghitung waktu 3 getaran, kemudian menghitung periode osilasi tersebut dan mencatat pada tabel 1.2 sebagai T0.
Percobaan 2: Menentukan momen inersia benda
1) Menimbang semua benda yang akan ditentukan momen inersianya, mencatat hasilnya pada tabel.
2) Mengukur tinggi dan diameter masing-masing benda, mencatat hasil nya pada tabel.
3) Memasang bola pejal pada alat momen inersia.
4) Menyimpangkan bola sebesar 2700, kemudian melepaskan sehingga bola
berosilasi. Mencatat waktu 3 getaran yang ditunjukkan alat pencacah waktu
atau stopwatch pada tabel sebagai t1.
5) Mengulangi langkah 3 dan 4 sebanyak 5 kali percobaan. Mencatat hasilnya pada tabel.
6) Menghitung waktu 5 getaran rata-rata, kemudian menghitung perioda getarannya. Mencatat hasilnya pada tabel.
7) Mengganti bola pejal dengan benda sesuai urutan pada tabel. Melakukan langkah 3 sampai 7 untuk setiap benda. Mencatat hasilnya pada tabel 2.1.
Percobaaan 3: Menentukan momen inersia piringan untuk setiap pergeseran sumbu putar
1. Menimbang piringan.
2. Mengukur jarak setiap lubang dari pusat piringan dan mencatat hasilnya pada tabel 3.1 kolom pertama.
3. Memasang piringan pada alat momen inersia, dengan sumbu osilasi terletak dipusat piringan.Mengencangkan posisi piringan dengan baut yang terdapat pada alat momen inersia.
4. Menyimpangkan piringan sebesar 2700, kemudian melepaskan
sehingga piring berosilasi. Mencatat waktu yang ditunjukkan stopwatch pada tabel 3.1 sebagai tc.
5. Melakukan hal yang sama pada nomor 4 dan mengulanginya sebanyak 10 kali.
6. Menghitung waktu 3 getaran rata-rata. Kemudian menghitung perioda getarannya. Mencatat hasilnya pada tabel 3.1.
7. Memindahkan sumbu putar pada lubang pertama sebelah kiri dari pusat piringan.
8. Melakukan langkah pada nomor 4. Mengulangi hal yang sama untuk sumbu putar berikutnya. Massa piringan = 226,5 gram.
Percobaan 4: Menentukan momen inersia sebuah
batang
1. Mengukur panjang batang aluminium.
2. Menimbang massa batang aluminium.
3. Memasang batang pada alat momen inersia dengan
memasukkan batang tersebut pada lubang yang
terdapat pada alat momen inersia.
4. Menyimpangkan batang sebesar 270
0, kemudian
melepaskan sehingga bola berosilasi. Mencatat waktu
ditunjukkan alat pencacah waktu atau stopwatch.
5. Mengulangi langkah 7 sampai dengan 10.
6. Menghitung waktu getaran rata-ratanya. Kemudian
periodanya.
7. Melakukan pula pada sumbu putar diujung batang.
8. Melakukan langkah 7 sampai dengan 10.
Percobaan 5: Menentukan momen inersia dumbbell
1. Menimbang batang dan kedua buah beban.
2. Memasang batang pada alat momen inersia dengan memasukkan batang tersebut pada lubang yang terdapat pada alat momen inersia.
3. Mengatur batang tersebut sehingga pusat massanya berada ditengah-tengah poros alat momen inersia. Mengencangkan dengan baut yang terdapat pada alat.
4. Memasukkan kedua buah beban pada setiap ujung batang, mengatur posisi keduanya sehingga membentuk sebuah “dumbell” dengan panjang lengan r = 15 cm dari poros. Mengunci kedua beban tersebut dengan baut yang terdapat pada masing-masing beban. Mencatat jarak tersebut pada tabel 5.1 kolom pertama. Catatan: panjang lengan adalah jarak setiap beban dari sumbu putar
5. Menyimpangka batang kira-kira 2700, kemudian melepaskan sehingga terjadi osilasi. Mencatat waktu yang ditunjukkan untuk 3 osilasi
6. Mengulangi langkah 5 sebanyak 10 kali
7. Menghitung waktu rata-rata nya kemudian hitung pula perioda osilasinya. Mencatat kedua hasil tersebut pada tabel 5.1
Tabel 1.1 Simpangan Alat Momen Inersia Untuk Setiap Penambahan Beban
m (g)
Simpangan, θ (ᵒ)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
θrat
50 32 30 31 30 30 31 30 31 30 31 30,6 100 60 59 61 60 60 59 61 60 61 60 60,1 150 92 94 92 92 94 92 92 92 92 92 92,4Tabel 1.2 Periode Diri Alat Momen Inersia (T
o)
Waktu 3 Getaran (s)
Periode
Diri To (s)
t
1t
2t
3t
4t
5t
6t
7t
8t
9t
10t
ratTabel 2.1 Dimensi dan Momen Inersia Benda
No Nama Benda
Massa
(g)
Diameter
Luar (cm)
Diameter
Dalam
(cm)
Tinggi
(cm)
1
Bola Pejal
507,5
10.5
2
Silinder Pejal
504,5
7,7
14
3
Silinder
Berongga
499
7
6
6,3
4
Piringan 213
501
18
5
Piringan 714
495
22
6
Kerucut
493,5
14,5
13
Tabel 2.3 Perioda Untuk Setiap Benda
No
Nama Benda
Waktu 3 Getaran
T
(sekon)
t
1t
2t
3t
4t
5 1 Bola Pejal 2,55 2,58 2,56 2,58 2,59 0,857 2 Silinder Pejal 2,25 2,30 2,23 2,35 2,25 0,758 3 Silinder Berongga 2,79 2,75 2,80 2,81 2,79 0,929 4 Piringan 213 4,23 4,35 4,28 4,36 4,42 1,442 5 Piringan 714 5,49 5,30 5,26 5,50 5,25 1,786 6 Kerucut 2,97 2,80 3,01 2,80 3,01 0,972Tabel 3.1 Perioda Piringan Untuk Setiap Pergeseran Sumbu h
h
(cm)
Waktu 3 Getaran (s)
T (s)
t
1t
2t
3t
4t
5t
rat
0 3,73 4,18 4,20 4,00 4,20 4,062 1,354 2.5 4,14 4,54 4,16 4,20 4,27 4,262 1,42 5 4,95 4,88 4,68 4,95 4,98 4,888 1,62 7.5 5,22 5,06 5,12 5,17 5,20 5,154 1,718 10 5,89 5,98 6,02 5,97 5,88 5,948 1,98Tabel 4.1 Perioda Batang Untuk Setiap Pergeseran Sumbu h
Sumbu
Putar
Waktu 3 Getaran (s)
T (s)
t
1t
2t
3t
4t
5t
6t
7t
8t
9t
10t
rat Melalui pusat 3,64 3,42 3,30 3,60 3,42 3,46 3,40 3,42 3,45 3,48 3,459 1,153 Melalui Ujung 6,16 5,98 5,86 6,07 6,03 6,05 6,10 6,18 6,20 6,10 6,073 2,02Tabel 5.1 Perioda Dumbell
R
(cm)
Waktu Untuk 3 Getaran
T (s)
t1
t2
t3
t4
t5
t6
t7 t8 t9 t10 t
rat 15 7,02 7,42 7,33 7,38 7,10 6,93 7,15 7,45 7,25 6,98 7,201 2,4 20 8,95 9,09 9,19 9,04 9,30 9,13 9,36 8,95 9,15 9,10 9,126 3,042 25 10,3 9 11,0 1 10,4 4 11,0 7 10,8 9 11,1 1 10,8 8 10,8 4 10,7 5 11,1 1 10,84 9 3,616PENGOLAHAN DATA MOMEN INERSIA
Grafik simpangan terhadap torka 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 0 0.02 0.04 0.06 0.08 s i m p a n g a n ( θ ) torka
Grafik hubungan simpangan dengan torka
Kesalahan Relatif (KSR) %
m = 50 g
m = 100 g
m = 150 g
Tabel 1.3 Momen Inersia Diri Alat Momen Inersia
No
m (kg)
F (N)
(F x R)
rat(
0)
(rad)
1
0.05
0.5
0.0225
2
0.1
1
0.045
3
0.15
1.5
0.0675
Tabel 2.4 Momen Inersia Benda Hasil Percobaan
No Nama Benda
( )
T (s)
( )
KSR (%)
1 Bola Pejal 0,896 2 Silinder Pejal 0,76 3 Silinder Berongga 0,864 4 Piringan 213 1,56 5 Piringan 714 1,874 6 Kerucut 1,02 680 0.02 0.04 0.06 0.08 0 100 200 300 400 500 r2(m2) I (x 10-4) kg m2 Y-Values