• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Menopause

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Menopause"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seiring dengan pemahaman & pengetahuan masyarakat tentang kesehatan reproduksi yang terus meningkat, maka menjadi tuntutan yang wajar untuk selalu memperbarui dan meningkatkan pengetahuan yang terkini, sesuai dengan perkembangan yang ada.

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Demi tercapainya derajat kesehatan yang tinggi, maka wanita sebagai penerima kesehatan, anggota keluarga dan pemberi pelayanan kesehatan harus berperan dalam keluarga, supaya anak tumbuh sehat sampai dewasa sebagai generasi muda. Oleh sebab itu wanita, seyogyanya diberi perhatian sebabnya.

Wanita menghadapi masalah kesehatan khusus yang tidak dihadapi pria berkaitan dengan fungsi reproduksinya

Kesehatan wanita secara langsung mempengaruhi kesehatan anak yang dikandung dan dilahirkan. Kesehatan wanita sering dilupakan dan ia hanya sebagai objek dengan mengatas namakan “pembangunan” seperti program KB, dan pengendalian jumlah penduduk.

Masalah kesehatan reproduksi wanita sudah menjadi agenda Intemasional diantaranya Indonesia menyepakati hasil-hasil Konferensi mengenai kesehatan reproduksi dan kependudukan Berdasarkan pemikiran di atas kesehatan wanita merupakan aspek paling penting disebabkan pengaruhnya pada kesehatan anak-anak. Oleh sebab itu pada wanita diberi kebebasan dalam menentukan hal yang paling baik menurut dirinya sesuai dengan kebutuhannya di mana ia sendiri yang memutuskan atas tubuhnya sendiri.

Dalam pengertian kesehatan reproduksi secara lebih mendalam, bukan semata-mata sebagai pengertian klinis (kedokteran) saja tetapi juga mencakup pengertian sosial (masyarakat). Intinya goal kesehatan secara menyeluruh bahwa kualitas hidupnya sangat baik. Namun, kondisi sosial dan ekonomi terutama di negara-negara berkembang yang

(2)

2 kualitas hidup dan kemiskinan memburuk, secara tidak langsung memperburuk pula kesehatan reproduksi wanita.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian menopause? 2. Bagaimana penyebab dari menopause? 3. Bagaimana patofisiologi menopause?

4. Sebutkan factor yang mempengaruhi kapan seorang wanita mengalami menopause? 5. Sebutkan gejala dari menopause?

6. Bagaimana gambaran klinis dari menopause? 7. Jelaskan diagnosis menopause?

8. Bagaimana cara penangganan menopause? 9. Sebutkan penatalaksanaan dari menopause?

10.Bagaimana Komunikasi Pada Wanita Menopause dan Klimakterium? 11. Sebutkan dan jelaskan gangguan yang terjadi selama menopause?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian menopause. 2. Untuk mengetahui penyebab dari menopause. 3. Untuk mengetahui patofisiologi menopause.

4. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi kapan seseorang wanita mengalami menopause.

(3)

3 6. Untuk mengetahui gambaran klinis dari menopause.

7. Untuk mengetahui diagnosis menopause.

8. Untuk mengetahui cara penangganan menopause. 9. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari menopause.

10. Untuk mengetahui komunikasi pada wanita menopause dan klimakterium 11. Untuk mengetahui gangguan yang terjadi selama menopause.

1.4 METODE PENULISAN

Penulisan makalah ini mengguanakan metode kepustakaan dimana bahannya berasal dari Studi literature pada buku dan browsing di internet.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN  BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, pendahuluan berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

 BAB II : PEMBAHASAN

Dalam bab pembahasan ini berisikan tentang pengertian menopause, penyebab dari menopause, patofisiologi menopause, factor yang mempengaruhi kapan seorang wanita mengalami menopause, gejala dari menopause, gambaran klinis dari menopause, mengetahui diagnosis menopause, cara penangganan menopause, penatalaksanaan dari menopause, komunikasi pada wanita menopause dan klimakterium, gangguan yang terjadi selama menopause.

 BAB III : PENUTUP

(4)

4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Menopause sebenarnya terjadi pada akhir siklus menstruasi yang terakhir. Tetapi kepastiannya baru diperoleh jika seorang wanita sudah tidak mengalami siklusnya selama minimal 12 bulan. Menopause rata-rata terjadi pada usia 50 tahun, tetapi bisa terjadi secara normal pada wanita yang berusia 40 tahun.

Biasanya ketika mendekati masa menopause, lama dan banyaknya darah yang keluar pada siklus menstruasi cenderung bervariasi, tidak seperti biasanya. Pada beberapa wanita, aktivitas menstruasi berhenti secara tiba-tiba, tetapi biasanya terjadi secara bertahap (baik jumlah maupun lamanya) dan jarak antara 2 siklus menjadi lebih dekat atau lebih jarang. Ketidakteraturan ini bisa berlangsung selama 2-3 tahun sebelum akhirnya siklus berhenti. Menopause rata-rata terjadi pada usia 50 tahun, tetapi bisa terjadi secara normal pada wanita yang berusia 40 tahun. Biasanya ketika mendekati masa menopause, lama dan banyaknya darah yang keluar pada siklus menstruasi cenderung bervariasi, tidak seperti biasanya.

Pada beberapa wanita, aktivitas menstruasi berhenti secara tiba-tiba, tetapi biasanya terjadi secara bertahap (baik jumlah maupun lamanya) dan jarak antara 2 siklus menjadi lebih dekat atau lebih jarang.

2.2 PENYEBAB

Sejalan dengan pertambahan usia, ovarium menjadi kurang tanggap terhadap rangsangan oleh LH dan FSH, yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa. Akibatnya ovarium melepaskan lebih sedikit estrogen dan progesteron dan pada akhirnya proses

ovulasi (pelepasan sel telur) berhenti. Menopause dini adalah menopause yang terjadi

(5)

5 Kemungkinan penyebabnya adalah faktor keturunan, penyakit autoimun dan rokok.

Menopause buatan terjadi akibat campur tangan medis yang menyebabkan berkurangnya atau berhentinya pelepasan hormon oleh ovarium. Campur tangan ini bisa berupa pembedahan untuk mengangkat ovarium atau untuk mengurangi aliran darah ke ovarium serta kemoterapi atau terapi penyinaran pada panggul untuk mengobati kanker.

Histerektomi (pengangkatan rahim) menyebabkan berakhirnya siklus menstruasi,

tetapi selama ovarium tetap ada hal tersebut tidak akan mempengaruhi kadar hormon dan tidak menyebabkan menopause.

Ketika menopause sudah mendekat, siklus dapat terjadi dalam waktu-waktu yang tidak menentu dan bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak datang selama beberapa bulan. Pada usia empat puluh tahun, beberapa perubahan hormon yang dikaitkan dengan pra-menopause mulai terjadi. Penelitian telah membuktikan, misalnya, bahwa pada usia empat puluh tahun banyak wanita telah mengalami perubahan-perubahan dalam kepadatan tulang dan pada usia empat puluh empat tahun banyak yang menstruasinya menjadi lebih sedikit atau lebih pendek waktunya dibanding biasanya, atau malah lebih banyak dan/atau lebih lama. Sekitar 80% wanita mulai tidak teratur siklus menstruasinya. Kenyataannya, hanya sekitar 10% wanita berhenti menstruasi sama sekali tanpa disertai ketidakteraturan siklus yang berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu kajian yang melibatkan lebh dari 2.700 wanita, kebanyakan di antara mereka mengalami transisi pra-menopause yang berlangsung antara dua hingga delapan tahun.

Kecuali jika seseorang mengalami menopause secara tiba-tiba akibat operasi atau perawatan medis, pra-menopase dapat dianggap sebagai akhir dari suatu proses yang awalnya dimulai ketika seorang perempuan pertama kali mengalami menstruasi. Periode menstruasi pertama itu biasanya diikuti dengan lima atau tujuh tahun siklus yang relatif panjang, tidak teratur dan sering tidak disertai pembentukan sel telur. Akhirnya pada akhir usia belasan atau awal dua puluhan, lamanya siklus menjadi lebih pendek dan lebih teratur ketika wanita mencapai usia subur puncak, yang berlangsung selama kira-kira dua puluh tahun.

(6)

6 Pada usia empat puluhan, siklus mulai memanjang lagi. Meskipun kebanyakan orang cenderung percaya bahwa dua puluh delapan hari merupakan panjang siklus yang normal, penelitian telah membuktikan bahwa hanya 12,4% wanita benar-benar mempunyai siklus dua puluh delapan hari dan 20% dari semua wanita mengalami siklus tidak teratur.

Salah satu sebab utama penurunan kondisi fisik perempuan adalah akibat makin hilangnya hormon estrogen yang selama ini bisa mempertahanakan kemudaan orang. Pada usia yang sama, anehnya proses-proses seperti itu tidak terjadi pada pria secepat pada perempuan.

Fungsi ganda indung telur memproduksi hormon dan alat reproduksi sudah makin menurun fungsinya. Dalam bahasa ilmiah, penyebab terjadinya menopause adalah habisnya bosit dan folikel primordial pada indung telur sehingga berakibat berhentinya produk siestrogen.

PERUBAHAN HORMON

Dua hingga delapan tahun sebelum menopause, kebanyakan wanita menjadi tak teratur ovulasinya. Selama tahun-tahun tersebut, folikel indung telur (kantung indung telur), yang mematangkan telur setiap bulan, akan mengalami tingkat kerusakan yang semakin cepat hingga pasokan folikel itu akhirnya habis. Penelitian menunjukkan bahwa percepatan rusaknya folikel ini dimulai sekitar usia tiga puluh tujuh atau tiga puluh delapan. Inhibin, zat yang dihasilkan dalam indung telur, juga semakin berkurang sehingga mengakibatkan meningkatnya kadar FSH (Follicle Stimulating Hormone - hormon perangsang folikel yang dihasilkan hipofise).

Bertolak belakang dengan keyakinan umum, kadar estrogen perempuan sering relatif stabil atau bahkan meningkat di masa pra-menopause. Kadar itu tidak bekurang selama kurang dari satu tahun sebelum periode menstruasi terakhir. Sebelum menopause, estrogen utama yang dihasilkan tubuh seorang wanita adalah estradiol. Namun selama pra-menopause, tubuh wanita mulai menghasilkan lebih banyak estrogen dari jenis yang berbeda, yang dinamakan estron, yang dihasilkan di dalam indung telur maupun dalam lemak tubuh.

Kadar testoteron biasanya tidak turun secara nyata selama pra-menopause. Kenyataannya, indung telur pasca-menopause dari kebanyakan wanita (tetapi tidak

(7)

7 semua wanita) mengeluarkan testoteron lebih banyak daripada indung telur menopause. Sebaliknya, kadar progesteron benar-benar mulai menurun selama pra-menopause, bahkan jauh sebelum terjadinya perubahan-perubahan pada estrogen atau testoteron dan ini merupakan hal yang paling penting bagi kebanyakan wanita.

Meskipun reproduksi tidak lagi merupakan tujuan, hormon-hormon reproduksi tetap memegang peran yang penting, yaitu peran-peran yang dapat meningkatkan kesehatan dan tidak ada kaitannya dengan melahirkan bayi. Hal ini dapat dilihat dalam kenyataan bahwa reseptor hormon steroid terdapat dalam hampir semua organ tubuh perempuan. Estrogen dan androgen (seperti halnya testoteron) adalah penting, misalnya untuk mempertahankan tulang yang kuat dan sehat serta jaringan vagina dan saluran kencing yang lentur. Baik estrogen maupun progesteron sama-sama penting untuk mempertahankan lapisan kolagen yang sehat pada kulit.

2.3 Patofisiologi menopause

Jumlah folikel yang mengalami atresia makin meningkat, sampai suatu ketika tidak tersedia lagi folikel yang cukup, produksi estrogen pun berkurang dan tidak terjadi haid lagi yang berakhir dengan terjadi menopause. Oleh karena itu, menopause diartikan sebagai haid alami terakhir, hal ini tidak terjadi bila wanita menggunakan kontrasepsi hormonal pada usia perimenopause. Perdarahan terus terjadi selama wanita masih menggunakan pil kontrasepsi secara siklik dan wanita tersebut tidak mengalami keluhan klimakterik. Untuk menentukan diagnosis menopause, pil kontrasepsi harus segera dihentikan dan satu bulan kemudian dilakukan pemeriksaan FSH dan estradiol.

Bila pada usia menopause ditemukan kadar FSH dan estradiol bervariasi (tinggi atau rendah), maka setelah memasuki usia menopause akan selalu ditemukan kadar FSH yang tinggi (>40 mlU/ml). Kadar estradiol pada awal menopause dijumpai rendah hanya pada sebagian wanita, sedangkan pada sebagian wanita lain, apalagi wanita gemuk, kadar estradiol dapat tinggi. Hal ini terjadi akibat proses aromatisasi androgen menjadi estrogen di dalam jaringan lemak. Diagnosis menopause merupakan diagnosis retropektif, bila seorang wanita tidak haid selama 12 bulan, dan dijumpai kadar FSH darah >40 mlU/ml dan kadar estradiol <30 pg/ml, telah dapat dikatakan wanita tersebut telah mengalami menopause (Baziad, 2003).

(8)

8 2.4 Berikut ini beberapa factor yang mempengaruhi kapan seorang wanita mengalami

menopause:

1. Usia saat haid pertama kali ( menarche ) Semakin muda seorang mengalami haid pertama kali, semakin tua atau lama ia memasuki masa menopause.

2. Faktor psikis

Wanita yang tidak menikah dan bekerja diduga mempengaruhi perkembangan psikis seorang wanita. Menurut beberapa penelitian mereka akan mengalami masa menopause lebih muda, dibandingkan mereka yang menikah dan bekerja / bekerja atau tdak menikah dan tidak bekerja.

3. Jumlah anak

Beberapa penelitian menemukan bahwa makin sering seorang wanita melahirkan, maka makin tua merka memasuki masa menopause.

4. Usia melahirkan

Semakin tua seseorang melahirkan anak, semakin tua ia mulai memasuki usia menopause. Hal ini terjadi karena kehamilan dan persalinan akan memperlambat system kerja organ reproduksi. Bahkan memperlambat proses penuaan tubuh.

5. Pemakaian kontrasepsi

Pemakaian kontrasepsi hormonal akan memperlambat menopause. 6. Merokok

Diduga, wanita perokok akan lebih cepat memasuki masa menopause. 7. Sosial ekonomi

Meskipun data pasti belum diperoleh, dalam bukunya DR. Faisal menyebutkan bahwa menopause dipengaruhi oleh factor social ekonomi, disamping pendidikan dan pekerjaan suami.

(9)

9 2.5 GEJALA

Gejala dan tanda-tanda pada masa perimenopause (perpindahan) antara lain berupa: 1. Gejolak panas (Hot flashes) terjadi akibat peningkatan aliran darah di dalam

pembuluh darah wajah, leher, dada dan punggung. Kulit menjadi merah dan hangat disertai keringat yang berlebihan. Hot flashes dialami oleh sekitar 75% wanita menopause. Kebanyakan hot flashes dialami selama lebih dari 1 tahun dan 25-50% wanita mengalaminya sampai lebih dari 5 tahun. Hot flashes berlangsung selama 30 detik sampai

2. Pusing

3. Siklus haid tidak teratur dan pembawaan sifat pelupa 4. Perasaan tegang disertai nyeri otot dan sendi.

5. Perasaan mudah tersinggung dan rasa seperti ditusuk-tusuk jarum 6. Depresi dengan sakit kepala/migraine

7. Kurang percaya diri/dispareunia

8. Susah tidur bisa disebabkan oleh berkurangnya kadar estrogen. Berkeringat pada malam hari menyebabkan gangguan tidur.

9. Adanya atrofi vagina dan Vagina menjadi kering karena penipisan jaringan pada dinding vagina sehingga ketika melakukan hubungan seksual bisa timbul nyeri. 10. Mudah lelah dan kurang tenaga

11. Disertai gatal daerah labia 12. Napas pendek

13. Keputihan 14. Gelisah

15. Kandung kemih disuria karena Peradangan kandung kemih.

16. Osteoporosis (pengeroposan tulang). Resiko tinggi terjadinya osteoporosis ditemukan pada wanita yang:

- kurus - merokok

- mengkonsumsi alkohol secara berlebihan - mengkonsumsi kortikosteroid

(10)

10 - memiliki asupan kalsium yang rendah

- jarang berolah raga.

Cedera ringan bisa menyebabkan fraktur (patah tulang). Fraktur paling sering terjadi pada tulang belakang, pinggul dan pergelangan tangan.

17. Penyakit jantung dan pembuluh darah.

Penurunan kadar estrogen menyebabkan meningkatnya kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menurunnya kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Estrogen bertanggungjawab terhadap pembentukan lapisan epitel pada rongga rahim. Selama masa reproduktif, pembentukan lapisan rahim diikuti dengan pelepasan dinding rahim pada setiap siklus menstruasi.

Berkurangnya kadar estrogen pada menopause menyebabkan tidak terjadinya pembentukan lapisan epitel pada rongga rahim. Tetapi hormon androgenik yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal diubah menjadi estrogen dan kadang hal ini menyebabkan perdarahan pasca menopause. Hal ini tidak perlu dirisaukan, tetapi karena perdarahan pasca menopause bisa merupakan petunjuk adanya suatu kelainan (termasuk kanker), maka dokter selalu memeriksa setiap perdarahan yang terjadi setelah menopause.

Salah satu sebab utama penurunan kondisi fisik perempuan adalah akibat makin hilangnya hormon estrogen yang selama ini bisa mempertahanakan kemudaan orang. Pada usia yang sama, anehnya proses-proses seperti itu tidak terjadi pada pria secepat pada perempuan.

Fungsi ganda indung telur memproduksi hormon dan alat reproduksi sudah makin menurun fungsinya. Dalam bahasa ilmiah, penyebab terjadinya menopause adalah habisnya bosit dan folikel primordial pada indung telur sehingga berakibat berhentinya produk siestrogen.

2.6 Gambaran Klinis

Gambaran klinis dari defisiensi estrogen dapat berupa gangguan Neurovegetatif, gangguan psikis, gangguan somatik dan gangguan siklus haid.

(11)

11 Gangguan neurovegetatif yang disebut juga gangguan vasomotorik dapat muncul sebagai:

-Gejolak panas keringat banyak -Rasa kedinginan

-Sakit kepala -Berdebar-debar -Jari atrofi -Gangguan usus.

Gangguan psikis muncul dalam bentuk: -Mudah tersinggung

-Depresi -Kelelahan -Sulit tidur.

Gangguan somatic:

-Amenorhea atau gangguan haid -Inkontinensia urine

-Disuria -Osteoporosis

-Artritis dan aterosklerosis. 2.7 Diagnosis

Diagnosis sindroma klimakterium ditegakkan berdasarkan umur dan keluhan yang timbul. Diagnosis pasti ditegakkan berdasarkan adanya peningkatan kadar FSH serum.

(12)

12 FSH biasanya meningkat 10 – 20 kali lebih banyak, sedangkan LH meningkat 5 – 6 kali lebih banyak. Secara endokrinologia, masa klimakterium ditandai oleh menurunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran Gonadotropin.

2.8 PENANGANAN PADA USIA MENOPAUSE

Pada usia 45 tahun itulah perempuan dianjurkan mengonsumsi obat hormonal maupun melakukan terapi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung hormon estrogen. Di Indonesia banyak makanan dan tumbuhan yang bisa dimanfaatkan yaitu tempe, pepaya, bengkuang, dan buah terong yang biasanya digunakan untuk sayuran.

Suplementasi estrogen melalui obat diperlukan bagi perempuan menopause yang mengalami gangguan serius. Dianjurkan, langkah preventif sejak usia 45 dilakukan daripada cara pengobatan dengan mengeluarkan bulanan untuk satu strip obat berisi 30 butir.

Estrogen tersedia dalam bentuk alami dan sintetis (dibuat di laboratorium). Estrogen sintetis ratusan kali lebih kuat dibandingkan estrogen alami sehingga tidak secara rutin diberikan kepada wanita menopause. Untuk mencegah hot flashes dan osteoporosis hanya diperlukan estrogen alami dalam dosis yang sangat rendah. Dosis tinggi cenderung menimbulkan masalah, diantaranya sakit kepala migren. Estrogen bisa diberikan dalam bentuk tablet atau tempelan kulit (estrogen transdermal). Krim estrogen bisa dioleskan pada vagina untuk mencegah penipisan lapisan vagina (sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi saluran kemih dan beser) dan untuk mencegah timbulnya nyeri ketika melakukan hubungan seksual.

Wanita pasca menopause yang mengkonsumsi estrogen tanpa progesteron memiliki resiko menderita kanker endometrium. Resiko ini berhubungan dengan dosis dan lamanya pemakaian estrogen. Jika terjadai perdarahan abnormal dari vagina, dilakukan biopsi lapisan rahim. Mengkonsumsi progesteron bersamaan dengan estrogen dapat mengurangi resiko terjadinya kanker endometrium

Ada proses yang pasti terjadi pada perempuan yaitu proses osteoporosis. Secara umum, perempuan akan kehilangan massa tulangnya antara 40-60 persen, lebih besar dibanding pria. Oleh sebab itu mengbnsumsi kalsium penting sekali pada usia setengah baya.

(13)

13 Dan untuk mendapatkan hubungan seksual yang tetap harmonis pada usia 51 tahun, selain mengonsumsi buah-buahan seperti jus pepaya atau jus bengkuang misalnya, beberapa kelompok olahraga usia lanjut di berbagai kota membuktikan pulihnya otot-otot dan hormon perempuan .

Biasanya estrogen dan progesteron diberikan setiap hari. Jadwal pemberian ini biasanya akan menyebabkan perdarahan vagina yang tidak teratur pada 2-3 bulan pertama dari terapi, akan tetapi sesudahnya perdarahan biasanya akan berhenti. Atau pemberian estrogen dan progesteron bisa dilakukan secara bergantian; selama 2 minggu setiap hari minum estrogen lalu selama beberapa hari minum progesteron dan estrogen, kemudian beberapa hari di akhir bulan sama sekali tidak minum estrogen maupun progesteron. Dengan jadwal ini, perdarahan vagina terjadi pada hari dimana hormon tidak diminum. Progesteron tersedia dalam bentuk tablet atau suntikan melalui otot. Efek samping dari progesteron adalah perut kembung, sakit payudara, sakit kepala, perubahan suasana hati dan jerawat.

Biasanya terapi sulih hormon estrogen tidak dilakukan pada wanita yang menderita: - atau pernah menderita kanker payudara atau kanker endometrium stadium lanjut

- perdarahan kelamin dengan penyebab yang tidak pasti - penyakit hati akut

- penyakit pembekuan darah - porfiria intermiten akut.

Kepada wanita tersebut biasanya diberikan obat anti-cemas, progesteron atau klonidin untuk mengurangi hot flashes. Untuk mengurangi depersi, kecemasan, mudah tersinggung dan susah tidur bisa diberikan anti-depresi.

2.9 Penatalaksanaan

(14)

14 *Psikoterapi

*Sedativa – psikofarmaka *Balneoterapi (pengaturan diet) *Substitusi hormonal.

Atas dasar bahwa sindroma klimakterium terutama disebabkan oleh kekurangan hormon estrogen, maka pilihan utama untuk pengobatannya adalah:

*Pemberian substitusi estrogen dengan syarat wanita tersebut tidak menderita tumor yang bergantung pada estrogen estrogen dependent) misalnya : adanya mioma uteri.

2.10 Komunikasi Pada Wanita Menopause dan Klimakterium

Pelaksanaan komunikasi pada wanita menopause dan klimakterium adalah: a. Deteksi dini terhadap gangguan yang terjadi pada masa ini

b. Pemberian informasi tentang pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi c. Membantu klien dalam pengambilan keputusan

d. Pemakaian alat bantu dalam pemberian KIE

e. melakukan komunikasi dengan pendekatan biologis, psikologis dan sosial budaya. a. Prinsip komunikasi pada masa menopause adalah :

1. Fungsi kognitif terdiri dari: kemampuan belajar (learning), kemampuan pemahaman (comprehension), kinerja (performance), pemecahan masalah (problem solving), daya ingat (memory), motivasi, pengambilan keputusan, kebijaksanaan.

2. Fungsi afektif, fenomena kejiwaan yang dihayati secara subyektif sebagai sesuatu yang menimbulkan kesenangan atau kesedihan.

3. Fungsi konatif (psikomotor), fungsi psikis yang melaksanakan tindakan dari apa yang diolah melalui proses berpikir dan perasaan ataupun keduanya.

(15)

15 b. Komunikasi Pada Wanita dengan Gangguan Sistem Reproduksi

Wanita dengan gangguan sistem reproduksi akan mengalami gangguan atau perubahan yang bersifat fisiologis maupun psikologis. Perubahan fisiologis yang terjadi seperti keputihan, gangguan haid, penyakit menular seksual, dll. Sedangkan perubahan yang bersifat psikologis diantaranya ibu cemas, takut akan masalah-masalah yang terjadi dan ketidaksiapan dalam menerima kenyataan.

Pelaksanaan komunikasi pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi adalah penjelasan kemungkinan penyebab gangguan yang dialaminya, deteksi dini terhadap kelainan sehubungan dengan gangguan reproduksi, pemberian informasi tentang layanan kesehatan, membantu dalam pengambilan keputusan dan pemberian support mental.

2.11 Gangguan yang terjadi selama menopause : a. Penyakit jantung koroner

HDL ( Hight Density Lipoprotein ) atau kolesterol „baik‟ yang tinggi pada wanita muda dipengaruhi oleh estrogen. Pada wanita muda, kadar HDL lebih tinggi daripada wanita tua. Perbedaan tersebut berlanjut sampai masa menopause. Sebaliknya, totak kolesterol dan LDL ( Low Density Lipoprotein ) atau lemak kolesterol „jahat‟ lebih rendah pada wanita menopause. Setelah menopause, LDL meningkat dengan cepat. Oleh karena itu, setelah menopause resiko terkena PJK ( penyakit jantung koroner ) menjadi dua kali lipat pada wanita karena lemak golongan atherogenik ( yang memproduksi lemak pada pembuluh arteri ) meningkat pada sekitar usia 60 tahun.

b. Kanker pada masa menopause terjadi proses degenerasi sehingga menyebabkan perubahan – perubahan tidak saja pada organ reproduksi jaga bagian tubuh lainnya. Salah satu proses degenerasi tersebut adalah penyakit kanker. Kondisi ini adalah suatu keadaan pertumbuhan jaringan yang abnormal.

c. Demensia Tipe Alzheimer ( pikun )

Selama periode pramenopause dan pascamenopause terjadi penurunan kadar hormone seks steroid. Penurunan ini menyebabkan beberapa perubahan neuroendokrin system

(16)

16 susunan saraf pusat, maupun kondisi biokimiawi otak. Padahal, system susunan saraf pusat merupakan target organ yang penting bagi hormone seks steroid seperti estrogen. Pada keadaan ini terjadi proses degeneratif sel neuron (kesatuan saraf) pada hampir seluruh bagian otak, terutama didaerah yang berkaitan dengan fungsi ingatan.

d. Berat badan meningkat

Usia menopause terjadi peningkatan berat badan akibat turunnya estrogen dan gangguan pertukaran zat dasar metabolisme lemak. Selain pada usia ini, biasanya aktivitas tubuh berkurang, selain itu daya elastis kulit juga menurun, yang memudahkan lemak disimpan dalam tubuh.

e. Perubahan kulit

(17)

17 BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Menopause sebenarnya terjadi pada akhir siklus menstruasi yang terakhir. Tetapi kepastiannya baru diperoleh jika seorang wanita sudah tidak mengalami siklusnya selama minimal 12 bulan. Menopause rata-rata terjadi pada usia 50 tahun, tetapi bisa terjadi secara normal pada wanita yang berusia 40 tahun 3.2 Saran

Sebaiknya tenaga kesehatan terus meningkatkan mutu penyuluhan bagi wanita yang belum mengalami menaupouse sehingga pada saat mulai mengalami menaopuse wanita tersebut dapat mengetahui tanda-tanda sebelum mengalami masa menaopose dan dapat mengatasinya.

(18)

18

DAFTAR PUSTAKA

http://enyretnaambarwati.blogspot.com/2010/03/klimakterium-dan-menopause.html http://yuniuntari.blogspot.com/p/klimakteriummenopause.html http://angeloveanice.blogspot.com/2012/03/pelayanan-kesehatan-reproduksi-pada-wus.html http://lilis-gianisa.blogspot.com/2013/02/pelayanan-kesehatan-reproduksi.html http://healthiskesehatan.blogspot.com/2011/05/perbedaan-menopause-dan-klimakterik.html

Referensi

Dokumen terkait

Dipresentasikan pada seminar hasil penelitian terbaik lingkup Badan Riset Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2009, di Hotel Permata Bogor, 6 Desember 2010.. Pemanfaatan Data

Untuk menghindari pelabelan sebagai pembajakan, sebagian besar website memiliki struktur yang serupa, yaitu mereka berstrategi dengan menampilkan sebuah pernyataan ( disclaimer

Cara pengayakan dalam metode ini, sampel terlempar ke atas secara vertikal dengan sedikit gerakan melingkar sehingga menyebabkan penyebaran pada sampel dan terjadi

Empat bank milik pemerintah tersebut adalah Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) dan Bank Pembangunan Indonesia (Bank

Some Physico-chemical Properties of Jackfruit (Artocarpus heterophyllus Lam) Seed Flour and Starch.. Pengaruh Penambahan Pati Biji Durian Terhadap Kualitas Fisik Nugget

[r]

[r]

Namun, belum semua modalitas ini dimanfaatkan, misalnya pada toilet khusus penyandang difabel yang belum memiliki simbol pada pintu luarnya, lif yang belum dapat