• Tidak ada hasil yang ditemukan

Volume 9, number Oktober 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Volume 9, number Oktober 2020"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 9, number 3 ---- Oktober

2020

Caraka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Bahasa Daerah 149

Penerapan Metode

Modeling

The Way

dalam Menulis Teks Prosedur pada

Siswa SMP PGRI 15 Salawu Tasikmalaya

Tahun Ajaran 2018/2019

Nengsih

Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut Jl. Pahlawan No. 32 Sukagalih, Tarogong Kidul, Garut

nengsihaw@gmail.com ABSTRAK

Latar belakang dipilihnya masalah ini yaitu peneliti ingin menguji apakah metode modeling the way dapat berpengaruh terhadap pembelajaran teks prosedur. Setiap usaha yang kita lakukan pada dasarnya harus memiliki tujuan, begitu juga dalam suatu penelitian. Agar tujuan penelitian terarah dan tercapai sesuai dengan yang diharapkan, maka tujuan penelitian ini hendaklah sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan. Tujuan tersebuat adalah sebagai berikut: (1) untuk mengetahui hasil pembelajaran teks prosedur sebelum menggunakan metode modeling the way pada siswa kelas VII SMP PGRI 15 Salawu Tasikmalya. (2) untuk mengetahui hasil pembelajaran teks prosedur sesudah menggunakan metode modeling the way pada siswa kelas VII SMP PGRI 15 Salawu Tasikmalya. (3) untuk mengetahui keefektipan penerapan metode modeling the way dalam pembelajaran teks prosedur pada siswa kelas VII SMP PGRI 15 Salawu Tasikmalya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yang bersifat kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa tes tulis. Tes tulis ini dilakukan dua kali tes, tes awal atau sering disebut prates dan tes akhir atau sering di sebut postes. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP PGRI 15 Salawu Tasikmalaya. Sampel yang terpilih yaitu siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan VII B sebagai kelas kontrol. Berdasarkan pengumpulan data dan pengolahan data dapat penulis simpulkan, bahwa pada pengajaran menulis teks prosedur di SMP PGRI 15 Salawu Tasikmalaya 2018/2019 terdapat peningkatan.

Kata Kunci: Penerapan Metode, Modeling The Way, Menulis, Teks Prosedur.

PENDAHULUAN

Pembelajaran bahasa Indonesia di dunia pendidikan merupakan pelajaran yang wajib harus diberikan. Hal itu terkait dengan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu suku-suku bangsa di Indonesia, yang tentunya memiliki bahasa daerah masing-masing. Pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, tidak lepas dari pengaruh pembelajaran bahasa yang berlangsung di dunia. Berbagi pendekatan dan metode pembelajaran bahasa yang berkembang di dunia luar diadopsi ke pembelajaran bahasa Indonesia. Pada kurikulm 2013, mata pelajaran bahasa Indonesia diberikan enam jam pelajaran di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) setiap minggu. Hal itu untuk menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran bahasa Indonesia. Selain itu, adanya materi bahasa Indonesia yang sudah terstruktur dalam kurikulum 2013.

Pembelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan dengan berbasis teks. Salah satu bentuk teks yang terdapat pada pembelajaran Bahasa Indonesia yang menerapkan Kurikulum 2013 adalah teks prosedur. Teks prosedur yang

(2)

Volume 9, number 3 ---- Oktober

2020

Caraka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Bahasa Daerah 150

terdapat ialah teks prosedur kompleks. Teks prosedur kompleks merupakan teks yang menjelaskan suatu langkah-langkah atau cara dalam menghadapi suatu hal. Teks ini bertujuan untuk memudahkan pembaca memahami yang belum dipahaminya. Pembelajaran teks prosedur kompleks siswa dituntut untuk memahami struktur teks dan kaidah kebahasaan teks prosedur kompleks kemudian membandingkan teks prosedur kompleks. Target belajar dapat diukur dengan cara melihat perubahan sikap dan kemampuan siswa selama melalui proses pembelajaran, menjadikan proses pembelajaran bahasa indonesia lebih mudah.

Pada penelitian ini, peneliti akan meneliti kemampuan siswa menulis teks prosedur kompleks. Teks prosedur kompleks merupakan jenis teks baru yang pada umumnya belum pernah diperkenalkan sebelumnya kepada para siswa. Menurut Kosasih (2014: 67) teks prosedur kompleks merupakan teks yang menjalankan langkah-langkah secara lengkap, jelas, dan terperinci tentang cara melakukan sesuatu. Disekitar kita banyak sekali kegiatan yang harus dilakukan menurut prosedur. Jika langkah-langkah tersebut diujarkan dengan lisan atau tulisan, maka teks tersebut dinamai teks prosedur kompleks. Sebelum siswa memahami dan menyimpulkan teks prosedur kompleks yang diberikan, siswa ditugaskan untuk membaca teks prosedur kompleks tersebut. Salah satu tugas yang diperintahkan peneliti yaitu membuat teks prosedur.

Di dalam pembelajaran tentu harus memilih metode yang tepat untuk melaksanakan pembelajaran. Perlu adanya solusi guna memecahkan permasalahan dalam pembelajaran menulis, mislanya menulis puisi atau pjenis tulisan yang lain. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk masalah tersebut adalah menggunakan media pembelajaran yang tepat (Sulaiman, 2018: 164). Metode yang akan peneliti terapkan yaitu metode modeling the way

dalam menulis teks prosedur. Metode modeling the way dikembangkan dari pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL). Modelling the way adalah proses pembelajaran dengan memperagakan suatu contoh yang dapat ditiru siswa. Siswa diberi kesempatan untuk mempraktikkan yang telah diperagakan. Menurut Bandura (2007: 33) “pembelajaran dalam metode modeling terdiri dari empat tahap, yaitu perhatian (attention), mengingat (retention), reproduksi gerak (reproduction), dan motivasional”. Dalam pelaksanaan

pembelajaran siswa yang berprestasi diberi penghargaan (reward) oleh guru, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Modeling the way merupakan metode pembelajaran yang cukup penting dalam pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) sebab siswa dapat terhindar dari pembelajaran yang teoretis-abstrak yang mengundang terjadinya verbalisme.

Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Winarsih (2015) dengan hasil efektif ada perubahasan setelah menggunakan model pembelajaran (STAD) dalam menulis teks prosedur, yang kedua yaitu oleh Megawati (2017) dengan hasil ada peningkatan setelah menggunakan metode field trip.

Permasalahan di atas membuat peneliti ingin menguji apakah metode modeling the way dapat berpengaruh terhadap pembelajaran teks prosedur, dengan judul “Penerapan

Metode Modeling The Way dalam Menulis Teks Prosedur Kelas VII SMP PGRI 15 Salawu Tasikmalaya”.

(3)

Volume 9, number 3 ---- Oktober

2020

Caraka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Bahasa Daerah 151

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis teks prosedur sebelum menggunakan metode

modeling the way pada siswa kelas VII SMP PGRI 15 Salawu Tasikmalaya?

2. Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis teks prosedur sesudah menggunakan metode

modeling the way pada siswa kelas VII SMP PGRI 15 Salawu Tasikmalaya?

3. Efektifkah penerapan metode modeling the way dalam pembelajaran menulis teks prosedur pada siswa kelas VII SMP PGRI 15 Salawu Tasikmalaya?

LANDASAN TEORETIS

Modelling adalah proses pembelajaran dengan memperagakan suatu contoh yang dapat ditiru siswa. Menurut Wijaya dalam (Rijal, 2016) “metode modeling the way

merupakan suatu metode pembelajaran yang membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar”. Penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, modeling the way tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Adapun aspek yang penting dalam menggunakan metode modeling the way menurut Wijaya dalam (rijal, 2016) adalah:

1. Metode modeling the way akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang mau dipraktikkan tidak bisa diamati dengan seksama oleh siswa. Misalnya alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas.

2. Metode modeling the way menjadi kurang efektif bila tidak diikuti oleh aktivitas dimana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka sebagai pengalaman yang berharga.

3. Tidak semua hal dapat dipraktikkan di kelas karena alat-alat yang terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang tempatnya jauh dari kelas.

4. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis.

Berdasarkan aspek yang penting pada metode modeling the way, maka peran siswa tidak hanya sekadar memperhatikan, akan tetapi juga melibatkan siswa dan guru dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret.

a. Langkah-langkah Menggunakan Metode Modeling the Way

Sebelum melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode modeling the way ada beberapa langkah-langkah yang harus diketahui. Langkah-langkah dalam penelitian ini mengikut pada langkah-langkah menurut Wijaya dalam (Rijal, 2016) yang tertulis sebagai berikut:

1) Guru menjelaskan topik atau materi yang akan diajarkan

2) Bagilah siswa kedalam beberapa kelompok kecil sesuai jumlah mereka. Kelompok-kelompok ini akan mendemonstrasikan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan skenario yang dibuat

3) Berikan kepada siswa waktu 10-15 menit untuk mengerjakan sesuai dengan skenario kerja 4) Setiap kelompok dibagikan Lembar Kerja (LK) untuk dikerjakan secara berkelompok 5) Guru mengumpulkan hasil kerja kelompok siswa

(4)

Volume 9, number 3 ---- Oktober

2020

Caraka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Bahasa Daerah 152

6) Secara bergiliran tiap kelompok diminta mendemonstrasikan kerja masing-masing. Setelah selesai, berkesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan masukan pada setiap demonstrasi yang dilakukan

7) Guru memberi penjelasan secukupnya sedangkan siswa bertanya yang belum dimengerti 8) Evaluasi

9) penutup

b. Keunggulan Metode Modeling the Way

a. Perhatian anak didik dapat di pusatkan, dan titik berat yang dianggap penting oleh guru dapat di amati sehingga proses belajar anak didik akan lebih terarah

b. Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar c. Dapat menambah pengalaman anak didik

d. Bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang di sampaikan

e. Dapat mengurangi kesalah pahaman karena pengajaran lebih jelas dan kongkrit.

4. Kelemahan Metode Modeling the Way

a. Memerlukan persiapan yang lebih matang dan waktu yang banyak b. Memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai

c. Memerlukan kemampuan dan keterampilan guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Kelemahan metode modeling the way dapat diatasi dengan cara mempersiapkan bahan ajar dengan sebaik mungkin, dan memberikan penjelasan kepada siswa tentang kegiatan yang akan dilakukan pada proses belajar mengajar. Penjelasan guru harus jelas dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa agar pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode modeling the way berjalan sesuai yang diharapkan.

A. Pembelajaran Menulis

Pembelajaran menulis merupakan salah satu pembelajaran keterampilan berbahasa di sekolah. Pada saat pembelajaran tersebut, terdapat kendala yang dihadapi siswa. Salah satunya adalah bahwa siswa sangat kesulitan dalam mengungkapkan pikiran, ide, pengalaman, atau perasaannya ke dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, berdasarkan hal tersebut, guru dapat menggunakan metode-metode yang menjadi metode alternatif dalam pembelajaran menulis, seperti: metode langsung, metode komunikatif, metode integratif, metode tematik, metode konstruktivistik, atau metode kontekstual. Selain itu, dapat dipergunakan pula metode yang mutakhir, seperti: community language learning, metode suggestopedy, metode

physical response, atau metode the silent way. Diharapkan dengan penggunaan metode tersebut dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis.

Kemampuan berbahasa adalah kemampuan menggunakan bahasa. Kemampuan itu terlihat di dalam empat aspek keterampilan berbahasa. Keempat aspek itu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan mendengarkan dan membaca disebut kemamampuan reseptif sedangkan kemampuan berbicara dan menulis dinamakan kemampuan produktif. Kemampuan reseptif dan kemampuan produktif dalam berbahasa merupakan dua sisi yang saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Seseorang yang ingin mengembangkan kemampuan berbicara dan menulis, haruslah banyak menyimak dan membaca. Menulis termasuk aspek kegiatan berbahasa yang dianggap sulit. Hal itu dikeluhkan oleh banyak orang. Peserta didik di pendidikan dasar dan menengah,

(5)

Volume 9, number 3 ---- Oktober

2020

Caraka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Bahasa Daerah 153

mahasiswa di pendidikan tinggi, dan bahkan orang-orang yang sudah menamatkan perguruan tinggi pun mengeluhkan sulitnya menulis. Akibat keluhan itu akhirnya menjadi opini umum, bahwa menulis itu memang sulit. Menulis seperti halnya kegiatan berbahasa lainnya, merupakan keterampilan. Setiap keterampilan hanya akan diperoleh melalui berlatih. Berlatih secara sistematis, terus menerus, dan penuh disipilin merupakan cara yang selalu disarankan oleh praktisi untuk dapat atau terampil menulis. Tentu saja bekal untuk berlatih bukan hanya sekedar kemauan, melainkan juga ada bekal lain yang perlu dimiliki. Bekal lain itu adalah pengetahuan, konsep, prinsip, dan prosedur yang harus ditempuh dalam kegiatan menulis. Jadi, ada dua hal yang diperlukan untuk mencapai ketrampilan menulis yakni pengetahuan tentang tulis-menulis dan berlatih untuk menulis karena menulis merupakan sebuah keterampilan berbahasa yang terpadu, yang ditujukan untuk menghasilkan sesuatu yang disebut tulisan.

Menulis bukan pekerjaan yang sulit tetapi bisa dikatakan juga tidak mudah. Untuk memulai menulis, setiap penulis tidak perlu menunggu menjadi seorang penulis yang terampil. Belajar teori menulis itu mudah, tetapi untuk mempraktikkannya tidak cukup sekali dua kali. Frekuensi latihan menulis akan menjadikan seseorang terampil dalam bidang tulis-menulis.

B. Tujuan Menulis

Menurut Semi (2007: 14) tujuan menulis antara lain: a) untuk menceritakan sesuatu, b) untuk memberikan petunjuk atau pengarahan, c) untuk menjelaskan sesuatu, d) untuk meyakinkan, dan e) untuk merangkum. Menurut Elina dkk (2009: 6) tujuan menulis adalah: a) menginformasikan, b) membujuk, c) mendidik, d) menghibur.

Tujuan menulis pertama, yaitu untuk memberikan informasi Seorang penulis dapat menyebarkan informasi melalui tulisannya seperti wartawan di koran, tabloid, majalah atau media massa cetak yang lain. Tulisan yang ada pada media cetak tersebut seringkali memuat informasi tentang kejadian atau peristiwa. Untuk memberikan keyakinan kepada pembaca Melalui tulisan seorang penulis dapat mempengaruhi keyakinan pembacanya. Seseorang yang membaca informasi di koran mengenai anak terlantar dapat tergerak hatinya untuk memberikan bantuan. Hal tersebut karena penulis melalui tulisannya berhasil meyakinkan pembaca. Kedua, untuk sarana pendidikan menulis dapat bertujuan sebagai sarana pendidikan karena seorang guru dan siswa tidak akan pernah jauh dari kegiatan menulis seperti: mencatat di buku, merangkum, menulis soal, mengerjakan soal. Ketiga untuk memberikan keterangan menulis untuk memberikan keterangan terhadap sesuatu baik benda, barang, atau seseorang. Tulisan tersebut berfungsi untuk menjelaskan bentuk, ciri-ciri, warna, bahan, dan berbagai hal yang perlu disebutkan dari objek tersebut.

C. Teks Prosedur

Jenis-jenis teks tentunya lekat kaitannya dengan pelajaran bahasa baik bahasa indonesia dan bahasa inggris. Teks sendiri adalah sebuah tulisan yang menceritakan atau memaparkan kejadian berdasarkan konteks dan tujuan dari teks tersebut. Teks terbagi menjadi berbagai jenis dan setiap jenis teks memiliki ciri-ciri yang berbeda. Pengertian dari sebuah teks adalah media atau cara seseorang untuk mengungkapkan sebuah peristiwa secara

(6)

Volume 9, number 3 ---- Oktober

2020

Caraka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Bahasa Daerah 154

komunikatif. Teks terbagi menjadi beberapa jenis dan setiap jenis memiliki ciri-ciri, struktur kalimat dan kriteria tertentu yang berbeda antara satu teks dengan yang lainnya. Kriteria teks bersifat objektif menyesuaikan dengan pengamatan seseorang, Untuk membedakan jenis-jenis teks yang pertama dan paling menonjol adalah dengan melihat struktur kalimatnya. Jenis-jenis teks tersebut yaitu: teks narasi, teks deskripsi, teks laporan, teks eksposisi, teks prosedur dan lain sebagainya. Teks yang di ambil dalam penelitian ini yaitu teks prosedur.

3. Ciri-ciri Teks Prosedur

a. Menggunakan pola kalimat perintah (imperatif) b. Menggunakan kata kerja aktif

c. Menggunakan kata penghubung (konjungsi) untuk mengurutkan kegiatan

d. Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rinci waktu, tempat, dan cara yang akurat.

4. Struktur Teks Prosedur

Struktur teks prosedur menurut Kosasih (201: 68) dibagi menjadi dua bagian yang pertama struktur teks prodeur cara melakukan dan yang kedua struktur teks prosedur cara membuat.

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 72) metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang lain terkendalikan. Perbedaan dari bentuk eksperimen lain adalah dalam desain ini ada prates sebelum diberi perlakuan, dengan ini hasilnya akan lebih akurat ada perbandingan antara sebelum dan sesudah. populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP PGRI 15 Salawu Tasikmalaya, dengan jumlah 114 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan teknik

claster random sampling. Cara ini dipilih karena pengambilan sampel dari populasi dalakukan secara acak dengan teknik undian . Sampel yang terpilih yaitu siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan VII B sebagai kelas kontrol masing-masing kelas berjumlah 24 siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hal yang pertama dilakukan yaitu melakukan tes awal atau prates pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes awal kemudian dianalisis dan dinilai sesuai dengan penilaian yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Setelah itu dilakukan pengolahan data. Pengolahan data ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah pengolahan data dilakukan hasilnya hamir sama tetapi lebih unggul kelas eksperimen.

Hal kedua yang dilakukan yaitu penggunaan metode modeling the way di kelas eksperimen dan metode ceramah dikelas kontrol. Setelah melakukan perlakuan di dalam kelas sesuai dengan RPP yang disiapkan, selanjutnya dilakukan tes akhir atau sering disebut

postes. Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data anatara prates dan postes

sehingga diketahui bahwa terjadi peningkatan setelah ada perlakuan dialam kelas. Peningkatan kualitas keterampilan menulis teks prosedur pada siswa terjadi dikelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan menggunakan metode modeling the way dan

(7)

Volume 9, number 3 ---- Oktober

2020

Caraka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Bahasa Daerah 155

metode ceramah dikelas kontrol. Namun, kelas eksperimen yang menggunakan metode

modeling the way lebih meningkat, karena kelebihan dari metode ini siswa lebih aktif dan kreatif. Antusias siswa lebih terlihat dan kelaspun lebih hidup. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kualitas keterampilan menulis teks prosedur antara kelas yang menggunakan metode modeling the way dan kelas yang mengunakan metode ceramah.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa tes dan onservasi. Tes adalah suatu alat yang disusun untuk mengukur kualitas, abilitas, keterampilan atau pengetahuan dari seseorang atau kelompok individu (Depdikbud:1975:67). Pada penelitian ini, tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kemampuan siswa dalam menulis teks prosedur. Jadi siswa di tes dengan cara menulis teks prosedur sebelum metode modeling the way digunakan. Sesudah perlakuan tes, dilakukan lagi tes sesudah metode

modeling the way digunakan. Hal ini untuk mengetahui keefektifan metode modeling the way

dalam pembelajaran.

Observasi, merupakan suatu teknik yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian dengan mengamati berbagai hal yang berhubungan dengan objek yang diteliti dengan permasalahan yang dikaji, seperti penggunaan metode modeling the way serta mengamati secara langsung proses pembuatan teks prosedur.

Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan mengguanakan rumus statistik. Untuk mengetahui keefektifan yang dicapai oleh penerapan metode modeling the way yang dapat dilihat dari hasil belajar siswa setelah mendapatkan perlakuan tersebut dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pemberian

pretest dan posttest. Dari tabel interpretasi Uji Gain Ternormalisasi kelas kontrol didapatkan siswa yang peningkatannya sedang sebanyak 18 orang, dan siswa yang peningkatanya rendah sebanyak 6 orang.

Dari tabel interpretasi Uji Gain Ternormalisasi kelas eksperimen yang menggunakan metode modeling the way didapatkan siswa yang peningkatannya sedang sebanyak 18 orang, siswa yang peningkatanya rendah sebanyak 4 orang, dan siswa yang peningkatannya tinggi sebanyak 2 orang. Sedangkan untuk kelas kontrol didapatkan siswa yang peningkatannya sedang sebanyak 18 orang, dan siswa yang peningkatanya rendah sebanyak 6 orang. Dengan demikian diperoleh bahwa terdapat perbedaan peningkatan keterampilan menulis teks prosedur antara kelas eksperimen yang menerapkan metode modeling the way dan kelas kontrol diterapkan metode ceramah.

SIMPULAN

Pada bagian ini penulis akan menarik simpulan sebagai hasil analisis data yang telah dilakukan di lapangan. Simpulannya yaitu:

1. Hasil dari pembelajaran menulis teks prosedur sebelum menggunakan metode modeling the way siswa kelas VII SMP PGRI 15 Salawu Tasikmalya. Ternya hasilnya tidak memuaskan, banyak siswa yang mendapat nilai yang kurang dari kriteria ketuntasan minimal (KKM).

2. Hasil pembelajaran menulis teks prosedur sesudah menggunakan metode modeling the way pada siswa kelas VII SMP PGRI 15 Salawu Tasikmalya. Ternyata hasilnya ada

(8)

Volume 9, number 3 ---- Oktober

2020

Caraka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Bahasa Daerah 156

peningkatan. Dilihat dari proses pembelajaran di dalam kelas pun siswa lebih aktif. Antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajarn lebih menyenangkan.

3. Berdasarkan hasil tes kemampuan menulis teks prosedur dengan menggunakan metode

modeling the way hasilnya efektif. Ini diketahui dengan adanya uji coba sebelum dan sesudah perlakuan didalam kelas. Sebelumnya siswa kelas VII A mendapatkan nilai rata-rata 51,5. Sesudah menerapkan metode ini nilai rata-rata-rata-rata jadi meningkat yaitu 75,5. Jika dibandingkan dengan nilai kelas VII B sebagai kelas kontrol yang menerapkan metode ceramah hasilnya nilai kelas VII A sebagai kelas eksperimen masih unggul. Rata-rata nilai kelas VII B sebelum perlakuan yaitu 50,33 dan sesudah perlakuan menggunakan metode ceramah yaitu 72.00.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Binham. 2012. Pengertian metode modeling 01 desember 2018: pukul 13:15 WIB

https://binham.wordpress.com/2012/06/07/metode-modeling-the-way/

Bonneson, A. dan Patrick. 1997. Capacity and Operational Effect of Midblock Left- Turn Lanes.Washington: National Academy Press.

Elina. Zulkamaini, dan Sumarno. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta: Depdiknas.

Metode Pembelajaran Menulis. 25 mei 2019: pukul 11:34 WIB

Kosasih, Penyusun Tim, 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kemendikbud.

Kosasih, Penyusun Tim, 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kemendikbud.

Lefudin, 2017. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Cv Budu Utama.

Rijal. 2016. Metode Modeling The Way-Berbagi Ilmu. Jurnal Online 25 Febuari 2019: pukul 11:00 WIB http://www.rijal09.com/2016/04/metode-modeling-way.html=1

Slamet. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.

Sabri. 2005. Guru Sebagai Profesi. Yogyakarta: Grup Penerbitan CV Budi Utama. Semi. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.

Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Offset

Sulaiman, Z. 2018. Perbandingan Efektivitas Media Audiovisual dengan Media Audio dalam Pembelajaran Puisi Di Perguruan Tinggi. J. Caraka 7, 2 163-170

Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta Tarigan, 2008, Menulis Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Teori Belajar Sosial Albart Bandura 25 febuari 2019: pukul 07:03 WIB C:\Users\User\Documents\Teori Belajar Sosial Albert Bandura oleh Joko Winarto - Kompasiana.com.mhtml.

Referensi

Dokumen terkait

Adhedhasar pethikan ing ndhuwur iku bisa dijlentrehake yen Tita bisa bali kumpul maneh karo adhine sing ditresnani. Nalika Tita ora nyarujuki sesambungane Santi

Konsep adab seperti yang telah diterangkan, demikian juga dengan konsep keadilan di atas tampaknya bertumpu pada asumsi metafisis, bahwa realitas merupakan suatu

Konsep analisis kinerja pada penelitian ini seperti yang dijelaskan Moeheriono (2009:96) bahwa analisis kinerja meliputi kegiatan mengintepretasikan atau menggunakan

Untuk mengetahui tanggung jawab pelaku usaha kepada konsumen terhadap promosi yang tidak benar ditinjau dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Elyas Susanto pada 2013 dengan judul Hubungan Tingkat Kesegaran Jasmani dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri

menunjukkan bahwa kepuasan kerja karyawan lebih dominan disebabkan faktor sikap pemimpin perusahaan yang mengupayakan hubungan baik antar karyawan dan rekan

Setelah di uji menggunakan Chi Square dari 48 sampel diperoleh hasil p-value 0,024dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang bermakna

item 1 , yaitu : mengembangkan strategi pasar sesuai dengan pesaing lain kerjakan untuk mengurangi resiko memiliki distribusi frekuensi jawaban tertinggi pada skor jawaban 2