Laporan Keuangan dan Informasi Tambahan
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal- tanggal
30 September 2010 dan 2009
Daftar Isi
Hal
Neraca ……….…. 3-4
Laporan Laba Rugi ………. 5
Laporan Perubahan Ekuitas ………..……… 6
Laporan Arus Kas ……… 7
Catatan Atas Laporan Keuangan ………. 8-42
Catatan 2010 2009 ASET INVESTASI Deposito berjangka 2b, 2m, 3, Pihak ketiga 24 129,516,800,000 32,347,600,000 Jumlah 129,516,800,000 32,347,600,000 Efek 2b, 2m, 4, 21, 24 Pihak ketiga 58,904,987,473 87,842,934,649
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2p, 23 412,633,455,200 483,741,799,900
Jumlah 471,538,442,673 571,584,734,549
Penyertaan 2b 917,300,000 912,300,000
Tanah dan Bangunan 2b, 5 39,225,000,000 38,861,000,000
Jumlah Investasi 641,197,542,673 643,705,634,549
KAS DAN BANK 2a, 2m, 6, 24
Pihak ketiga 7,023,189,164 5,391,214,358
Jumlah 7,023,189,164 5,391,214,358
PIUTANG PREMI 2h, 2m, 7, 24
Pihak ketiga 45,574,751,725 23,740,942,188
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2p, 23 3,679,965,449 6,249,343,509
Jumlah 49,254,717,174 29,990,285,697
PIUTANG REASURANSI 2i, 2h, 2m, 8 , 24
Pihak ketiga 19,615,978,371 19,194,936,003
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa -
-Jumlah 19,615,978,371 19,194,936,003
PIUTANG HASIL INVESTASI 2m, 24 565,970,419 313,006,191 ASET PAJAK TANGGUHAN, Bersih 2n, 13 4,845,018,393 4,631,198,102 ASET TETAP - setelah dikurangi akumulasi 2f, 2e, 9
penyusutan sebesar Rp 14.562.955.228 dan
Rp 14.397.875.598 untuk tahun 2010 dan 2009 11,875,396,169 9,019,649,370 ASET LAIN-LAIN - setelah dikurangi
penyisihan penghapusan aset lain-lain sebesar
Rp 693.104.271 pada tahun 2010 dan 2009 2g 10,032,364,434 13,017,483,892
JUMLAH ASET 744,410,176,797 725,263,408,162
Catatan 2010 2009 KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Hutang klaim 2j 604.031.727 539.850.270
Estimasi klaim retensi sendiri 2j, 2m, 10, 24 26.596.471.913 21.156.394.876
Premi yang belum merupakan pendapatan 11 103.622.033.178 73.518.152.039
Hutang reasuransi 2m, 2i, 12, 24
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa -
-Pihak ketiga 14.858.534.074 17.496.940.182
Jumlah 14.858.534.074 17.496.940.182
Hutang sewa guna usaha 9 - 1.496.700.960
Hutang pajak 2n, 13 7.707.721.326 1.253.067.166
Pendapatan premi ditangguhkan 14 10.410.722.595 10.460.956.063
Kewajiban imbalan pasca kerja 15 10.123.168.007 9.483.022.982
Hutang lain-lain 22 16.788.973.701 13.642.206.434
Jumlah Kewajiban 190.711.656.521 149.047.290.972
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 350.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh
150.000.000 saham 16 75.000.000.000 75.000.000.000
Tambahan modal disetor - agio saham 16 102.724.933.405 102.724.933.405
Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan harga pasar
saham yang tersedia untuk dijual 2b, 4 177.704.209.529 240.016.311.044
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 9.000.000.000 8.000.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 189.269.377.342 150.474.872.741
Ekuitas - Bersih 553.698.520.276 576.216.117.190
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 744.410.176.797 725.263.408.162
PENDAPATAN PREMI
Premi bruto 2h, 2p, 19, 23 259.354.987.238 200.713.546.778
Dikurangi :
Premi reasuransi 2h, 2p, 2i, 23 (53.693.364.103) (52.624.538.273) 19
Kenaikan premi yang
belum merupakan pendapatan 2i, 2h, 11 (42.259.844.094) (20.620.423.984)
Jumlah Pendapatan Premi 163.401.779.041 127.468.584.521
BEBAN UNDERWRITING Beban klaim :
Klaim bruto 2j, 2p, 20, 23 138.196.811.987 130.990.951.393
Dikurangi:
Klaim reasuransi 2j, 2p, 20, 23 (29.984.652.848) (33.494.699.568) Kenaikan (penurunan) estimasi klaim
retensi sendiri 2j, 10 7.876.198.807 (8.267.642.076)
Jumlah Beban Klaim 116.088.357.946 89.228.609.749
Beban komisi - bersih 2j, 2k, 20 24.443.482.901 14.787.231.968
Jumlah Beban Underwriting 140.531.840.847 104.015.841.717
HASIL UNDERWRITING 22.869.938.194 23.452.742.804 HASIL INVESTASI 2b, 2p, 3, 4, 51.292.147.853 19.692.472.624
5, 6, 21, 23
BEBAN USAHA 9, 22 (29.059.228.645) (29.511.731.988) LABA USAHA 45.102.857.402 13.633.483.440 PENDAPATAN LAIN-LAIN - BERSIH 2m 1.376.090.047 753.348.207 LABA SEBELUM BEBAN
PAJAK DITANGGUHKAN 46.478.947.449 14.386.831.647 PAJAK PENGHASILAN 2n, 13 Tahun berjalan (13.405.636.250) (2.271.948.560) Ditangguhkan 2.638.209.729 2.429.311.355 (10.767.426.521) 157.362.795 LABA BERSIH 35.711.520.928 14.544.194.442 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2o 238 97
D i t e m p a t k a n T a m b a h a n H a r g a P a s a r S a h a m T e l a h B e l u m d a n D i s e t o r M o d a l D i s e t o r y a n g T e r s e d i a D i t e n t u k a n D i t e n t u k a n E k u i t a s C a t a t a n P e n u h - A g i o S a h a m u n t u k D i j u a l P e n g g u n a a n n y a P e n g g u n a a n n y a - B e r s i h S a l d o , 1 J a n u a r i 2 0 0 9 7 5 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 0 2 . 7 2 4 . 9 3 3 . 4 0 5 2 6 7 . 3 0 2 . 8 9 7 . 6 8 6 7 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 3 9 . 9 3 0 . 6 7 8 . 2 9 9 5 9 1 . 9 5 8 . 5 0 9 . 3 9 0 D a n a c a d a n g a n u m u m 1 7 - - - 1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 ( 1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 ) -D i v i d e n k a s 1 8 - - - - ( 3 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 ) ( 3 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 ) L a b a b e r s i h - - - - 1 4 . 5 4 4 . 1 9 4 . 4 4 2 1 4 . 5 4 4 . 1 9 4 . 4 4 2 K e u n t u n g a n y a n g b e l u m d i r e a l i s a s i a k i b a t k e n a i k a n h a r g a p a s a r s a h a m 2 b , 4 - - ( 2 7 . 2 8 6 . 5 8 6 . 6 4 2 ) - - ( 2 7 . 2 8 6 . 5 8 6 . 6 4 2 ) S a l d o , 3 0 S e p t e m b e r 2 0 0 9 7 5 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 0 2 . 7 2 4 . 9 3 3 . 4 0 5 2 4 0 . 0 1 6 . 3 1 1 . 0 4 4 8 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 5 0 . 4 7 4 . 8 7 2 . 7 4 1 5 7 6 . 2 1 6 . 1 1 7 . 1 9 0 S a l d o , 1 J a n u a r i 2 0 1 0 7 5 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 0 2 . 7 2 4 . 9 3 3 . 4 0 5 1 3 8 . 7 1 8 . 5 3 7 . 5 7 8 8 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 5 9 . 0 5 7 . 8 5 6 . 4 1 4 4 8 3 . 5 0 1 . 3 2 7 . 3 9 7 D a n a c a d a n g a n u m u m 1 7 - - - 1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 ( 1 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 ) -D i v i d e n k a s 1 8 - - - - ( 4 . 5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 ) ( 4 . 5 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 ) L a b a b e r s i h - - - - 3 5 . 7 1 1 . 5 2 0 . 9 2 8 3 5 . 7 1 1 . 5 2 0 . 9 2 8 K e u n t u n g a n y a n g b e l u m d i r e a l i s a s i a k i b a t k e n a i k a n h a r g a p a s a r s a h a m 2 b , 4 - - 3 8 . 9 8 5 . 6 7 1 . 9 5 1 - - 3 8 . 9 8 5 . 6 7 1 . 9 5 1 S a l d o , 3 0 S e p t e m b e r 2 0 1 0 7 5 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 0 2 . 7 2 4 . 9 3 3 . 4 0 5 1 7 7 . 7 0 4 . 2 0 9 . 5 2 9 9 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 1 8 9 . 2 6 9 . 3 7 7 . 3 4 2 5 5 3 . 6 9 8 . 5 2 0 . 2 7 6
Catatan 2010 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas : Premi 238.152.490.289 188.376.371.447 Klaim reasuransi 25.122.523.691 25.063.166.250 Tagihan pajak - 785.865.811 263.275.013.980 214.225.403.508 Pengeluaran kas : Klaim (138.910.490.882) (131.200.247.692) Premi reasuransi (54.226.793.436) (48.822.102.692) Beban usaha (23.291.989.071) (33.359.789.719) Komisi (25.527.933.673) (15.071.532.524)
Kas yang dihasilkan dari operasi 21.317.806.918 (14.228.269.119) Penerimaan kas dari bunga 47.354.169 24.710.825 Pendapatan (pembayaran) lainnya (6.287.897.152) (2.304.036.144) Kas Bersih Dihasilkan dari Aktivitas Operasi 15.077.263.935 (16.507.594.438) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Kenaikan investasi (365.436.734.850) (108.548.908.253)
Hasil penjualan dan pencairan investasi 311.631.719.850 120.162.609.756 Pembelian aktiva tetap dan piranti lunak komputer 9 (3.816.875.405) (2.730.928.999) Hasil penjualan aset tetap 9 448.607.500 431.700.000 Penerimaan dividen 37.775.716.674 4.849.343.835 Penjualan waran 6.332.568.900 -Penerimaan bunga 8.063.500.920 7.337.038.242 Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (5.001.496.411) 21.500.854.581 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran dividen kas (4.497.975.000) (2.862.650.000) Pembayaran hutang sewa guna usaha (66.200.439) (585.339.580) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas pendananaan (4.564.175.439) (3.447.989.580) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH
KAS DAN BANK 5.511.592.085 1.545.270.563 KAS DAN BANK AWAL PERIODE 6 1.511.597.079 3.845.943.795 KAS DAN BANK AKHIR PERIODE 6 7.023.189.164 5.391.214.358
(Dinyatakan dalam Rupiah)
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Lippo General Insurance Tbk (“Perusahaan) didirikan dan berkedudukan di Jakarta sesuai dengan akta No. 1 dari Nyonya Adasiah Harahap, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 6 September 1963 dengan nama PT Asuransi Brawijaya dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman pada tanggal 4 Februari 1964 dalam surat keputusan No. J.A.5/19/2 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 31 Tambahan Berita Negara No. 74 tanggal 17 April 1964. Berdasarkan Akta No. 118 tanggal 6 Juli 1991 yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta, perusahaan mengubah nama menjadi PT Lippo General Insurance. Perubahan itu telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan surat keputusan No. C2-8274.HT.01.04.TH.91 tanggal 30 Desember 1991. Anggaran Dasar telah mengalami beberapa kali perubahan antara lain berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dituangkan dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 115 tanggal 26 September 1998 yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar perusahaan yang disesuaikan dengan surat keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-13/PM/1997.
Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 10 Desember 1998 dalam Surat Keputusan No. C2-27.694.HT.01.04.TH.98 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 44 Tambahan 141. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan akta No. 70 tanggal 17 Mei 2002 dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan tersebut telah disetujui Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia tanggal 11 September 2002 dalam Surat Penerimaan Laporan No. C-10250.HT.01.04.TH.02 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 78 Tambahan No. 801. Dan terakhir berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan akta No. 94 tanggal 19 Maret 2008 dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., M.K.n, notaris di Jakarta, telah disetujui dilakukannya perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yang disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007, yang mana akta perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 8 April 2009 dalam Surat Keputusan No. AHU-11818.AH.01.02. Tahun 2009.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang asuransi kerugian.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan Kantor Pusat di Gedung Citra Graha Lt 6, Jalan Jenderal Gatot Subroto. Perusahaan memiliki cabang dan Kantor pemasaran yang berlokasi di Karawaci, Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Pekanbaru, Cikarang dan Makassar.
Perusahaan telah memperoleh izin usaha terakhir dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No. Kep-173/KM.13/1992 tanggal 17 September 1992. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1983.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan pada tahun 1997 untuk mencatatkan 51.000.000 sahamnya dengan nilai nominal Rp 500 per saham dengan harga perdana sebesar Rp 2.225 pada bursa efek di Indonesia.
Sebelum dilakukan penawaran umum saham kepada masyarakat, jumlah saham ditempatkan dan disetor adalah 99.000.000 saham, sehingga sesudah penawaran umum tersebut jumlah seluruh saham ditempatkan dan disetor adalah 150.000.000 saham. Tanggal efektif penawaran umum perdana tersebut adalah tanggal 27 Juni 1997. Pencatatan saham tersebut dilakukan pada tanggal 22 Juli 1997 pada Bursa Efek Indonesia.
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Berdasarkan akta notaris Antoni Halim, S.H., No. 12 tanggal 14 Mei 2010, para Pemegang Saham menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
3 0 S e p t e m b e r 2 0 1 0 d a n 2 0 0 9 D e w a n K o m i s a r i s P r e s i d e n K o m i s a r i s : G a n e s h C h a n d e r G r o v e r K o m i s a r i s I n d e p e n d e n : T i m o e r S o e t a n t o K o m i s a r i s I n d e p e n d e n : P u r n o m o U t o y o 3 0 S e p t e m b e r 2 0 1 0 d a n 2 0 0 9 D i r e k s i P r e s i d e n D i r e k t u r : I v a n S e t i a w a n B u d i o n o D i r e k t u r : J o h a n n e s M a r d i k i a n A g u s D i r e k t u r : H a r t o n o T j a h j a n a G u n a d h a r m a D i r e k t u r : A d h e A u r o r a G u l t o m D i r e k t u r : A g u s B e n j a m i n
Jumlah karyawan tetap pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, masing-masing sebanyak 157 dan 147 orang.
Berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris pada tanggal 27 Mei 2010, susunan Komite Audit adalah sebagai berikut:
3 0 S e p t e m b e r 2 0 1 0 d a n 2 0 0 9 K o m i t e A u d i t
K e t u a : P u r n o m o U t o y o
A n g g o t a : F r a n s L a m u r y
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan pleh Perusahaan yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini :
a. Penyajian Laporan Keuangan
Neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, peraturan BAPEPAM dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) bagi perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan adalah konsep biaya historis (historical cost) kecuali untuk efek yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28 tentang „Akuntansi Asuransi Kerugian“ yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.
b. Investasi
Deposito berjangka
Deposito berjangka terdiri dari deposito wajib dan sukarela. Investasi dalam bentuk deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal.
Investasi efek ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dan efek hutang
Investasi pada efek diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Laba dan rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laba rugi tahun berjalan.
Investasi pada efek dimiliki hingga jatuh tempo dinilai sebesar biaya perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto.
Nilai wajar dari efek yang dijual ditentukan berdasarkan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO method).
Untuk surat-surat berharga yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga pasar yang tersedia di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk merealisasi aset tersebut. Untuk surat-surat berharga yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar surat berharga ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang memiliki substansi yang sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan dari surat berharga tersebut. Dalam hal nilai pasar tidak tersedia, maka penilaian efek-efek ditentukan antara lain dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow.
Penyertaan saham
Investasi penyertaan saham dalam perusahaan dengan kepemilikan kurang dari 20% dari hak suara dicatat dengan harga perolehan. Pendapatan investasi diakui atas dasar akrual sebagai hasil investasi. Penghasilan dari dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima.
Properti investasi
Properti investasi merupakan tanah atau bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai dan tidak digunakan atau dijual dalam kegiatan operasi. Untuk pengukuran awal, pada tahun 2008 sesuai dengan PSAK No. 13 tentang Properti Investasi (Revisi 2007), manajemen menerapkan metode nilai wajar dan tidak disusutkan. Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar, yang mencerminkan nilai pasar yang ditentukan setiap tahun oleh penilai independen. Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti investasi diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.
Selisih kurs valuta asing yang berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi.
c. Kas dan Setara Kas
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara Kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
d. Penyisihan Penghapusan dan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan penghapusan dan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing tertanggung pada akhir tahun.
e. Aset Tetap
Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset.
Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis
di masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Penyusutan diakui dengan menggunakan metode garis lurus untuk menyusutkan nilai aset tetap, kecuali tanah.
Tanah diakui sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban-beban tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang tahun yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Beban ditangguhkan ini disajikan dalam akun “Aset lain-lain” pada neraca.
Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut:
Tahun Bangunan 20 Kendaraan bermotor 5 Peralatan kantor 5 Komputer 5
Perbaikan aset sewa 5
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di- review setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut.
Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi. Efektif sejak 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK 16 tentang Aset Tetap (Revisi 2007), yang menggantikan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap dan Aset Lain-lain (1994) dan PSAK No. 17 tentang Akuntansi Penyusutan (1994). Berdasarkan PSAK yang telah direvisi, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama. Jika entitas memiliki aset tetap yang direvaluasi sebelum penerapan revisi PSAK dan mengadopsi model biaya, maka nilai revaluasi dari aset tersebut dianggap sebagai biaya perolehan. Saldo selisih nilai revaluasi aset tetap pada saat penerapan pertama kali revisi PSAK ini harus direklasifikasikan ke saldo laba.
Perusahaan memilih untuk menerapkan model biaya, sehingga aset tetap Perusahaan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada.
f. Sewa
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai sewa guna usaha yang dikapitalisasi (direct financing lease) apabila memenuhi semua kriteria sebagai berikut :
a. Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.
b. Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewa guna usaha beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha.
c. Masa sewa guna usaha minimal dua tahun.
Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease method).
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 tentang Sewa (Revisi 2007), yang menggantikan PSAK No. 30 tentang Akuntansi Sewa (1990). Menurut PSAK No. 30 (Revisi 2007) ini sewa yang mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada penyewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban sewa dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan didepresiasi sepanjang masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana yang lebih pendek, jika tidak ada kepastian memadai bahwa penyewa akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi.
Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
g. Aset tak berwujud
Aset tak berwujud berupa piranti lunak dicatat sebagai bagian dari “Aset Tak Berwujud” dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 tahun.
h. Pengakuan Pendapatan Premi, Piutang Premi dan Premi yang Belum Merupakan Pendapatan
Pendapatan premi merupakan premi bruto dikurangi premi reasuransi dan ditambah penurunan (dikurangi kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Piutang premi dinyatakan sebesar jumlah bruto. Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang premi tak tertagih dan apabila terdapat piutang yang benar-benar tidak tertagih, maka piutang tersebut dihapuskan dan dibebankan pada tahun berjalan. Penerimaan kembali piutang yang telah dihapuskan diakui pada saat dipulihkan dan diakui sebagai pendapatan premi.
Premi bruto merupakan premi yang diperoleh dari tertanggung, broker maupun dari perusahaan asuransi lain. Premi yang diperoleh, diakui sebagai pendapatan selama periode polis berdasarkan proporsi jumlah pertanggungan yang diberikan dengan dasar akrual, dan
dicatat berdasarkan diterbitkannya polis asuransi dan/atau debit nota untuk pendapatan premi asuransi langsung dan fakultatif. Jika periode polis lebih dari satu tahun maka pendapatan preminya ditangguhkan selama masa polis tersebut. Sedangkan pendapatan premi dari reasuransi diakui dan dicatat pada saat statement of account diterima.
Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari tiap pertanggungan secara proporsional antara jumlah proteksi dengan periode risiko pertanggungan, tetapi tidak lebih rendah dari Keputusan Menteri Keuangan. Mulai tahun 2003, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, jumlah cadangan premi sekurang-kurangnya adalah sebesar 10% untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 (satu) bulan dan 40% untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 (satu) bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto.
Penurunan/(kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan adalah selisih premi yang belum merupakan pendapatan periode berjalan dengan periode lalu.
i. Reasuransi
Untuk mengurangi risiko penutupan polis asuransi, Perusahaan mereasuransikan sebagian resiko polis yang ditutupnya ke perusahaan reasuradur dan tidak mengakui ganti rugi atas klaim asuransi yang menjadi tanggungan perusahaan reasuradur. Jika perusahaan reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian reasuransi, maka Perusahaan memiliki kewajiban kontijensi atas seluruh klaim tersebut. Perjanjian reasuransi yang dimiliki Perusahaan meliputi perjanjian reasuransi Treaty proporsional dan non proporsional (excess of loss), maupun perjanjian reasuransi fakultatif.
j. Pengajuan Beban Klaim dan Estimasi Klaim Retensi Sendiri
Beban klaim merupakan klaim bruto dikurangi klaim reasuransi serta ditambah kenaikan atau dikurangi penurunan estimasi klaim retensi sendiri. Beban penyelesaian klaim diakui sebagai beban klaim pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.
Estimasi klaim retensi sendiri merupakan cadangan klaim yang pada tanggal neraca masih dalam proses penyelesaian dan klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan (Incurred But Not Reported/ IBNR). Kenaikan/(penurunan) estimasi klaim retensi sendiri merupakan selisih estimasi klaim retensi sendiri periode berjalan dan periode lalu.
k. Komisi Bersih
Komisi tanggungan sendiri merupakan selisih komisi yang dikeluarkan untuk mendapatkan penutupan pertanggungan dengan komisi yang diterima dari reasuradur. Komisi diakui sesuai dengan pengakuan pendapatan premi. Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi diakui pada saat terjadinya dan dicatat sebagai pengurang beban komisi.
l. Biaya Dibayar Di muka
Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai dengan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi berjalan.
Pada tanggal neraca, pos aset dan kewajiban dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut, yaitu sebagai berikut :
2010 2009
1 (satu) Poundsterling Inggris 14.112 15.506
1 (satu) Euro 12.139 14.158
1 (satu) Dollar Amerika Serikat 8.924 9.681
1 (satu) Dollar Singapura 6.774 6.841
1 (satu) Dollar Australia 8.630 8.509
1 (satu) Dollar Hongkong 1.150 1.249
1 (satu) Yen Jepang 107 10.779
1 (satu) Ringgit Malaysia 2.892 2.782
n. Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk periode yang bersangkutan. Perusahaan menerapkan penangguhan pajak (deferred income tax) atas perbedaan waktu pengakuan pendapatan untuk tujuan komersial dan pajak. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Saldo rugi fiskal yang dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan keberatan tersebut telah ditetapkan.
o. Laba per Saham
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi masing-masing laba operasi dan laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. p. Transaksi Hubungan Istimewa
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang memiliki hubungan istimewa yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan kebijakan harga dan persyaratan normal serta sesuai dengan kebijakan transaksi dengan pihak ketiga, kecuali piutang pegawai yang tidak dikenakan bunga.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa apakah dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan.
q. Imbalan Pasca Kerja
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja”.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Project Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan lagsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
r. Penurunan Nilai Aset
Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Perusahaan melakukan penelahaan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai atau pemulihan nilai. Setiap rugi penurunan nilai atau pemulihan nilai diakui pada laporan laba-rugi periode berjalan.
s. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
t. Penggunaan estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, mensyaratkan manajemen untuk membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan dalam periode mendatang mungkin didasarkan atas jumlah-jumlah yang berbeda dari estimasi tersebut.
3. DEPOSITO BERJANGKA
2010 2009
Deposito sukarela Pihak ketiga
Mata uang Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk 102,750,000,000 11,000,000,000
PT Bank Permata 6,000,000,000
-PT Bank Mayapada International Tbk 4,000,000,000 3,750,000,000
PT Bank Mega Tbk 4,000,000,000 3,500,000,000
PT Bank Hana 1,000,000,000 2,000,000,000
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 1,539,000,000 4,539,000,000
PT Bank Victoria International Tbk 1,000,000,000 1,000,000,000
PT Bank Capital 750,000,000 750,000,000
Mata uang Dolar AS
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(AS$ 950.000 pada tahun 2010) 8,477,800,000
-PT Bank Mega Tbk
(AS$ 200.000 pada tahun 2009) - 1,936,200,000
PT Bank Danamon Tbk
(AS$ 400.000 pada tahun 2009) - 3,872,400,000
Jumlah deposito sukarela 129,516,800,000 32,347,600,000
Jumlah deposito berjangka 129,516,800,000 32,347,600,000
Tingkat bunga tahunan dari deposito sukarela dalam mata uang Rupiah dan Dolar AS masing-masing berkisar antara 6,25% - 9% dan 1,65% - 2% pada tahun 2010 serta 7,00% - 14,00% dan 3,50% - 6,70% pada tahun 2009.
Pendapatan bunga deposito wajib dan sukarela berjumlah Rp 2.608.974.650 dan Rp 1.665.828.865 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 (lihat Catatan 21).
4. EFEK
Akun ini merupakan investasi dalam bentuk saham dan obligasi yang dimaksudkan untuk diperdagangkan dan tersedia untuk dijual dengan rincian sebagai berikut :
Pada bulan April 2010, Perusahaan menjual seluruh waran seri I PT Matahari Putra Prima Tbk yang dimilikinya sebanyak 18.138.400 lembar waran dengan harga pasar Rp 350 per lembar.
2010 2009
Pihak ketiga Diperdagangkan
Saham
PT SUCACO Tbk 1,520,000,000 1,244,500,000
PT Multi Bintang Indonesia Tbk - 15,435,000,000
Obligasi
PT Indosat V A 2007 6,226,500,000 5,940,000,000
Tersedia untuk dijual Saham
First Real Estate Investment Trust 32,071,787,290 23,538,671,270
Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Government Bond FR0052 10,376,431,674 -Government Bond FR0022 2,011,377,933 2,034,474,512 Government Bond FR0026 1,967,862,640 1,957,783,805 Government Bond FR0036 1,968,166,776 1,962,574,473 Government Bond FR0028 1,910,677,628 1,888,987,393 Government Bond FR0047 852,183,532 840,943,196
Surat Pengakuan Hutang
PT Metropolis Propertindo Utama - 33,000,000,000
Jumlah pihak ketiga 58,904,987,473 87,842,934,649
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 19) Tersedia untuk dijual
Saham
PT Lippo Karawaci Tbk 324,014,415,200 387,660,103,900
PT Matahari Putra Prima Tbk 88,619,040,000 96,081,696,000
Jumlah pihak yang mempunyai hubungan istimewa 412,633,455,200 483,741,799,900
Jumlah 471,538,442,673 571,584,734,549
Rincian tanggal jatuh tempo dan peringkat obligasi menurut PT Pefindo adalah sebagai berikut : Jatuh tempo 2010 2009 PT Indosat V Tahun 2007 seri A 29 Mei 2017 Id AA+ Id AA+ Tingkat bunga obligasi dalam mata uang Rupiah sebesar 10,2% pada tahun 2010 dan 2009.
Rincian tanggal jatuh tempo dan tingkat bunga obligasi Pemerintah adalah sebagai berikut : Jatuh tempo 2010 2009 Obligasi Pemerintah FR0022 15 September 2011 12,00 % 12,00 % Obligasi Pemerintah FR0036 15 September 2019 11,50 % 11,50 % Obligasi Pemerintah FR0026 15 Oktober 2014 11,00 % 11,00 % Obligasi Pemerintah FR0028 15 Juli 2017 10,00 % 10,00 % Obligasi Pemerintah FR0052 15 Agustus 2030 10,50 % - Obligasi Pemerintah FR0047 15 Februari 2028 10,00 % 10,00 %
Obligasi Pemerintah FR 022, FR 028, FR 026, dan FR 036 merupakan dana jaminan dalam bentuk surat utang yang diterbitkan oleh negara sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 81 tahun 2008 tanggal 31 Desember 2008 pasal 6B ayat 1 (disesuaikan dengan perubahan ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1992) dan Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 pasal 36 ayat 1 (disesuaikan dengan perubahan kedua atas Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 pasal 36 ayat 1) yang menyatakan perusahaan asuransi harus memiliki dana jaminan sekurang-kurangnya 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan atau hasil penjumlahan 1% dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi, mana yang lebih besar.
Surat pengakuan hutang PT Metropolis Propertindo Utama akan jatuh tempo pada tanggal 19 Desember 2009. Tingkat bunga dari surat pengakuan hutang ini sebesar 15,5 % per tahun pada tahun 2009.
Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan harga pasar efek yang dimaksudkan untuk diperdagangkan adalah sebesar Rp 507.280.000 pada tahun 2010 dan Rp 9.124.970.000 pada tahun 2009 (lihat Catatan 21). Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan harga pasar saham yang tersedia untuk dijual adalah sebesar Rp 177.704.209.529 pada tahun 2010 dan Rp 240.016.311.044 pada tahun 2009 yang dicatat dalam ekuitas di neraca.
Pendapatan bunga obligasi adalah sebesar Rp 1.302.435.228 dan Rp 1.031.286.498 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 21).
5. PROPERTI INVESTASI
Merupakan investasi atas tanah dan ruang kantor. Saldo Per 30 September 2010 dan 2009 masing -masing adalah sebesar berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9 H a rg a P e ro le h a n T a n a h 1 6 .9 9 8 .3 0 5 .0 0 0 1 6 .9 9 8 .3 0 5 .0 0 0 R u a n g K a n to r 2 0 .7 0 8 .4 6 5 .0 0 0 2 0 .7 0 8 .4 6 5 .0 0 0 3 7 .7 0 6 .7 7 0 .0 0 0 3 7 .7 0 6 .7 7 0 .0 0 0 D ita m b a h k e n a ik a n /(p e n u ru n a n ) n ila i p ro p e rti in v e s ta s i T a n a h 7 5 6 .6 9 5 .0 0 0 3 9 7 .6 9 5 .0 0 0 R u a n g K a n to r 7 6 1 .5 3 5 .0 0 0 7 5 6 .5 3 5 .0 0 0 3 9 .2 2 5 .0 0 0 .0 0 0 3 8 .8 6 1 .0 0 0 .0 0 0
Tanah merupakan investasi Perusahaan dalam bentuk tanah pada beberapa kavling dengan jumlah luas 18.683 meter persegi yang bertempat di Bukit Sentul. Tanah tersebut dinyatakan sebesar nilai wajarnya yang ditentukan berdasarkan laporan penilaian dari PT Bahana Kareza, penilai independen, sesuai dengan laporannya tanggal 20 Agustus 2009 No. BKA-074/KK/PL-PRO/VIII/2009.
Ruang kantor merupakan investasi Perusahaan dalam bentuk ruang kantor strata-title dengan jumlah luas 1.428,17 meter persegi yang terletak di gedung perkantoran Citra Graha lantai 2, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 35-36, Setiabudi, Jakarta Selatan. Bangunan tersebut dinyatakan sebesar nilai wajarnya yang ditentukan berdasarkan laporan penilaian dari PT Bahana Kareza, penilai independen, sesuai dengan laporannya tanggal 20 Agustus 2009 No. BKA-074A/KK/PL-PRO/VIII/2009.
6. KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari:
2010 2009
Kas 18.925.286 18.925.286
Bank
Pihak ketiga
Mata Uang Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk 4.451.978.413 4.981.612.996
PT Bank Hana 1.073.195.541
PT Bank Central Asia Tbk 212.348.526 153.480.489
PT Bank Permata Tbk 66.112.851 1.072.494
PT Bank Danamon 12.287.543 12.781.831
PT Bank Mandiri Tbk 11.257.492 21.078.564
PT Bank Mayapada Tbk 9.759.652 16.740.094
Mata Uang Dolar AS
PT Bank CIMB Niaga Tbk (AS$ 130.807, 25 pada tahun 2010
dan AS$ 19.163,58 pada tahun 2009) 1.167.323.860 185.522.604
Jumlah pihak ketiga 7.004.263.878 5.372.289.072
Jumlah kas dan bank 7.023.189.164 5.391.214.358
Tingkat bunga per tahun
Rupiah 1% - 2% 1% - 1,75%
US Dollar 0,25% - 1% 0,25% - 1%
7. PIUTANG PREMI
Akun ini merupakan tagihan premi atas polis pertanggungan yang masih berlaku baik langsung ke pemegang polis maupun yang melalui pialang (broker) asuransi. Rincian piutang premi menurut jenis pertanggungan adalah sebagai berikut:
2010 2009
Pihak yang m em iliki hubungan istim ewa (Catatan 19)
PT AON Indonesia 3.679.965.449 6.249.343.509
Pihak ketiga 45.574.751.725 23.740.942.188
Jum lah 49.254.717.174 29.990.285.697
Dalam jumlah tagihan premi tersebut terdapat piutang yang sudah berumur 2 (dua) bulan ke atas yang dikelompokkan sebagai kekayaan yang tidak diperkenankan dalam perhitungan tingkat solvabilitas.
Klasifikasi umur piutang premi adalah sebagai berikut: U m u r 2 0 1 0 2 0 0 9 K u r a n g d a r i 6 0 h a r i 3 8 .8 1 5 .5 6 5 .7 5 3 2 5 .5 9 1 .4 2 7 .3 4 2 L e w a t ja tu h w a k tu 6 0 - 9 0 h a r i 1 .8 1 9 .2 6 7 .3 1 0 1 .6 2 6 .7 9 1 .4 1 6 L e w a t ja tu h w a k tu le b ih d a ri 9 0 h a r i 8 .6 1 9 .8 8 4 .1 1 1 2 .7 7 2 .0 6 6 .9 3 9 J u m la h 4 9 .2 5 4 .7 1 7 .1 7 4 2 9 .9 9 0 .2 8 5 .6 9 7
Manajemen berpendapat bahwa semua piutang premi pada periode 2010 dan 2009 dapat tertagih, sehingga tidak dibentuk penyisihan kerugian.
Piutang premi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
2 01 0 20 0 9
D ala m m a ta u a n g R u pia h 4 2.9 1 3 .4 8 3 .6 2 8 2 3 .2 92 .6 12 .0 0 0
D ala m m a ta u a n g U S D o lar 6.3 3 6 .4 1 1 .1 0 7 6 .6 72 .7 64 .0 8 5
D ala m m a ta u a n g Y e n 2 .7 4 9 .37 4
-D ala m m a ta u a n g -D o la r S ing a p ura 2 .3 6 3 .35 2 11 .0 30 .4 9 0 D ala m m a ta u a n g P o un d s te rlin g - 3 98 .1 9 6 D ala m m a ta u a n g M a la ys ia R in gg it - 3 82 .9 0 1 D ala m m a ta u a n g D o la r H on g k on g - 1 84 .3 8 4 D ala m m a ta u a n g K ron e r S w e d ia - 1 68 .0 3 1 D ala m m a ta u a n g E u ro (2 9 0 .2 8 7 ) 12 .7 45 .6 1 0 J um la h 4 9.2 5 4 .7 1 7 .1 7 4 2 9 .9 90 .2 85 .6 9 7 8. PIUTANG REASURANSI
Akun ini merupakan tagihan kepada reasuradur dengan rincian sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
P ih a k k e tig a 1 9 .6 1 5 .9 7 8 .3 7 1 1 9 .1 9 4 .9 3 6 .0 0 3
P ih a k ya n g m e m p u n ya i h u b u n g a n is tim e w a -
-J u m la h 1 9 .6 1 5 .9 7 8 .3 7 1 1 9 .1 9 4 .9 3 6 .0 0 3
Piutang reasuransi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
2 0 1 0 2 0 0 9
D a la m m a ta u a n g R u p ia h 1 6 .7 2 4 .3 8 2 .1 3 5 1 2 .3 9 5 .2 3 2 .3 3 9
D a la m m a ta u a n g U S D o la r 2 .8 2 0 .3 2 8 .5 5 6 6 .7 8 6 .1 0 5 .2 8 5 D a la m m a ta u a n g D o la r S in g a p u ra 7 1 .2 6 7 .6 8 0 1 3 .5 9 8 .3 7 9
Klasifikasi umur piutang reasuransi adalah sebagai berikut :
Umur 2010 2009
Kurang dari 60 hari 11.807.514.197 14.560.229.276
Lewat jatuh waktu 60 - 90 hari 2.819.750.909 1.654.598.665
Lewat jatuh waktu lebih dari 90 hari 4.988.713.265 2.980.108.062
Jumlah 19.615.978.371 19.194.936.003
Manajemen berpendapat bahwa semua piutang reasuransi pada tahun 2010 dan 2009 dapat tertagih, sehingga tidak dibentuk penyisihan kerugian.
9. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari:
Saldo Awal Penambahan Reklasifikasi Pengurangan Saldo Akhir
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah 271.000.000 - - - 271.000.000 Bangunan 5.388.184.613 307.339.644 - - 5.695.524.257 Kendaraan 4.533.856.688 2.450.650.000 461.400.000 513.700.000 6.932.206.688 Peralatan kantor 3.353.971.274 1.526.809.263 - 61.704.765 4.819.075.772 Komputer 5.949.871.460 352.150.228 - 61.308.863 6.240.712.825 Perbaikan aset sewa 2.405.331.855 74.500.000 - - 2.479.831.855 Sub-jumlah 21.902.215.890 4.711.449.135 461.400.000 636.713.628 26.438.351.397 Aset sewaan 461.400.000 - (461.400.000) - -Jumlah Biaya Perolehan 22.363.615.890 4.711.449.135 - 636.713.628 26.438.351.397 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi
Pemilikan Langsung
Bangunan 2.461.470.060 204.254.797 - - 2.665.724.857 Kendaraan 824.714.155 912.352.045 224.460.000 332.375.000 1.629.151.200 Peralatan kantor 2.859.603.711 216.315.230 - 60.797.265 3.015.121.676 Komputer 5.049.817.731 288.650.922 - 61.073.030 5.277.395.623 Perbaikan aset sewa 1.747.582.768 227.979.104 - - 1.975.561.872
12.943.188.425
1.849.552.098 224.460.000 454.245.295 14.562.955.228 Aset sewaan 193.700.000 30.760.000 (224.460.000) - -Jumlah Akumulasi Penyusutan 13.136.888.425 1.880.312.098 - 454.245.295 14.562.955.228
Nilai Buku 9.226.727.465 11.875.396.169
Saldo Awal Penambahan Reklasifikasi Pengurangan Saldo Akhir Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah 271.000.000 - - - 271.000.000 Bangunan 4.282.751.113 1.105.433.500 - - 5.388.184.613 Kendaraan 1.306.384.500 885.290.000 242.000.000 855.725.000 1.335.949.500 Peralatan kantor 3.217.172.399 144.998.374 - 18.192.000 3.343.978.773 Komputer 5.860.121.835 263.224.625 - 59.470.850 6.063.875.610
Perbaikan aset sewa 2.528.746.784 331.982.500 - - 2.860.729.284
Sub-jumlah 17.466.176.631 2.730.928.999 242.000.000 933.387.850 19.263.717.780
Aset sewaan 2.198.400.000 1.955.407.188 (242.000.000) - 4.153.807.188
Jumlah Biaya Perolehan 19.664.576.631 4.686.336.187 - 933.387.850 23.417.524.968
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Pemilikan Langsung
Bangunan 2.219.696.667 174.421.085 - - 2.394.117.752
Kendaraan 941.749.499 191.320.718 149.233.333 754.433.334 378.636.883
Peralatan kantor 2.625.953.177 189.919.118 - 17.096.433 2.798.775.862
Komputer 4.808.143.822 331.427.451 - 55.012.971 5.084.558.302
Perbaikan aset sewa 1.884.901.023 267.858.630 - - 2.152.759.653
12.480.444.188
1.154.947.002 149.233.333 826.542.738 12.808.848.452
Aset sewaan 1.185.386.667 403.640.479 (149.233.333) - 1.589.027.146
Jumlah Akumulasi Penyusutan 13.665.830.855 1.558.587.481 - 826.542.738 14.397.875.598
Nilai Buku 5.998.745.776 9.019.649.370
2009
Jumlah penyusutan yang dibebankan pada usaha adalah sebesar Rp 1.880.312.098 pada tahun 2010 dan Rp 1.558.587.481 pada tahun 2009 (lihat Catatan 22).
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, seluruh hak atas tanah merupakan hak guna bangunan yang akan berakhir pada tanggal 28 Maret 2026, 6 April 2028 dan 20 Oktober 2028 dan dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya berakhir.
Aset tetap pemilikan langsung tertentu, kecuali tanah, diasuransikan terhadap resiko kerugian karena kebakaran dan lainnya dengan nilai pertanggungan per 30 September 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 18.623.350.000 dan Rp 16.577.550.000 dan menurut manajemen memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset Perusahaan seperti yang disyaratkan dalam PSAK No. 48.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai hutang sewa guna usaha sehubungan dengan pembelian kendaraan dari PT Orix Indonesia Finance dan PT Bank Central Asia Tbk dengan jaminan aset yang bersangkutan.
Pembayaran sewa minimum masa mendatang dalam perjanjian sewa guna usaha adalah sebagai berikut :
Pembayaran jatuh tempo tahun :
2010 2009
2009 - 338.166.400
2010 - 613.898.800
2011 - 552.850.400
2012 - 233.486.100
Jumlah pembayaran minimum sewa guna usaha - 1.738.401.700
Bunga - (241.700.740)
Nilai tunai pembayaran minimum sewa guna usaha - 1.496.700.960
10. ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI Akun ini terdiri dari:
Ke naik an
30 Septem ber 31 D esem ber (Pen urunan)
Jen is Polis 2010 2009 2 010
Kebak aran 9 .095.899.912 4.7 46.707.125 4.34 9.192.787
Kendaraan berm otor 7 .486.735.355 5.1 47.508.975 2.33 9.226.380
Pengangk u tan laut 1 .939.817.532 1.4 71.271.985 46 8.545.547
Kesehatan 6 .050.719.732 6.0 50.719.732
-Anek a 2 .023.299.382 1.3 04.065.289 71 9.234.093
Jum lah 26 .596.471.913 18.7 20.273.106 7.87 6.198.807
K e naik an
30 S eptem ber 31 D esem ber (P en urunan)
Jen is P olis 2009 2008 2 009
K ebak aran 4 .138.113.353 10.5 67.553.685 (6.4 29.440.332)
K endaraan berm otor 4 .601.378.245 3.2 75.505.028 1.32 5.873.217
P engangk u tan laut 1 .742.844.163 4.7 82.124.442 (3.0 39.280.279)
K esehatan 9 .736.279.514 9.7 48.355.014 (12.075.500)
A nek a 937.779.601 1.0 50.498.783 (11 2.719.182)
Jum lah 21 .156.394.876 29.4 24.036.952 (8.2 67.642.076)
Di dalam estimasi klaim retensi sendiri termasuk jumlah dalam mata uang dolar Amerika Serikat sebesar AS$ 386.843,70 dan AS$ 171.565,86 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.
Estimasi klaim retensi sendiri termasuk klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan (IBNR) sejumlah Rp 4.337.768.198 dan Rp 8.687.480.179 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.
11. PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN
2010 2009 Kebakaran 13.834.573.324 13.634.956.380 Kendaraan bermotor 26.862.436.341 21.755.974.852 Pengangkutan Laut 855.121.150 724.684.137 Kesehatan 60.110.959.442 36.319.902.222 Aneka 1.958.942.921 1.082.634.448 Jumlah 103.622.033.178 73.518.152.039
Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan dihitung dengan cara sebagai berikut :
2010 2009
Saldo awal 61.362.189.084 52.897.728.055
Saldo akhir 103.622.033.178 73.518.152.039
Jumlah (42.259.844.094) (20.620.423.984)
12. HUTANG REASURANSI
Akun ini merupakan hutang premi dan klaim reasuransi dengan rincian sebagai berikut:
20 10 20 09
P ih ak k e tig a 14 .85 8.53 4.0 74 17 .49 6.94 0.1 82
P ih ak ya ng m em p un yai h ub un ga n is tim ew a -
Hutang reasuransi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : 2 0 1 0 2 0 0 9 D a la m m a ta u a n g R u p ia h 7 .8 0 2 .7 5 5 .1 6 4 5 .6 4 2 .0 5 0 .5 2 4 D a la m m a ta u a n g U S D o la r 6 .8 3 9 .6 3 7 .2 9 4 1 1 .6 8 8 .9 0 6 .5 8 6 D a la m m a ta u a n g D o la r S in g a p u ra 2 1 2 .4 5 7 .0 2 0 1 5 4 .0 1 0 .5 4 7 D a la m m a ta u a n g Y e n 3 .6 2 9 .3 6 4 2 .7 5 5 .6 7 5 D a la m m a ta u a n g E u ro 5 5 .2 3 2 8 .8 9 2 .6 5 2 D a la m m a ta u a n g M a la ys ia R in g g it - 1 4 8 .7 5 5 D a la m m a ta u a n g D o la r H o n g k o n g - 7 4 .3 8 6 D a la m m a ta u a n g P o u n d s te rlin g - 5 4 .1 1 6 D a la m m a ta u a n g D o la r A u s tra lia - 3 4 .8 0 0 D a la m m a ta u a n g S w e d ia K ro n e r - 1 2 .1 4 1 J u m la h 1 4 .8 5 8 .5 3 4 .0 7 4 1 7 .4 9 6 .9 4 0 .1 8 2 13. PERPAJAKAN
Pajak di bayar dimuka adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9 T a g ih a n p a ja k p e n g h a s ila n ta h u n s e b e lu m n ya 1 .3 2 8 .3 8 6 .4 6 7 2 .2 4 3 .5 7 9 .2 2 9 P e n e rim a a n k a s ta g ih a n p a ja k p e n g h a s ila n ta h u n s e b e lu m n ya - (7 8 5 .8 6 5 .8 1 1 ) K o m p e n s a s i P a ja k P e rta m b a h a n N ila i (1 .6 0 0 .0 0 0 ) (1 0 1 .6 9 3 .5 0 0 ) J u m la h ta g ih a n p a ja k p e n g h a s ila n 1 .3 2 6 .7 8 6 .4 6 7 1 .3 5 6 .0 1 9 .9 1 8
Hutang pajak terdiri dari:
2 0 1 0 2 0 0 9 T a k s ir a n h u ta n g p a ja k p e n g h a s ila n 7 .3 3 3 .2 7 8 .5 9 2 1 .0 1 9 .9 0 4 .8 9 4 H u ta n g p a ja k la in n ya : P P N m a s u k a n 3 3 2 .2 7 3 .8 4 1 1 4 9 .1 9 4 .7 8 2 P a s a l 2 3 2 3 .1 8 5 .0 1 5 3 5 .3 5 5 .7 4 7 P a s a l 2 1 1 8 .9 8 3 .8 7 8 2 3 .1 9 5 .1 1 7 P a s a l 4 (2 ) - 2 1 .2 6 6 .6 6 7 P a s a l 2 6 - 4 .1 4 9 .9 5 9 J u m la h 7 .7 0 7 .7 2 1 .3 2 6 1 .2 5 3 .0 6 7 .1 6 6
Rekonsiliasi antara laba sebelum penghasilan (beban) pajak menurut laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9 L a b a s e b e lu m p e n g h a s ila n (b e b a n ) p a ja k s e s u a i d e n g a n la p o ra n la b a ru g i 4 6 .4 7 8 .9 4 7 .4 4 9 1 4 .3 8 6 .8 3 1 .6 4 7 B e d a w a k tu P e n u ru n a n (k e n a ik a n ) p re m i ya n g b e lu m m e ru p a k a n p e n d a p a ta n 1 0 .0 3 1 .9 4 6 .0 2 3 7 .0 6 2 .4 5 2 .7 5 0 B o n u s 6 1 5 .0 3 3 .3 3 3 1 .0 3 3 .3 3 3 .3 3 3 K e s e ja h te ra a n k a rya w a n (5 8 .7 0 0 .0 0 0 ) 7 6 2 .0 2 5 .0 0 0 T ra n s a k s i s e w a g u n a u s a h a (3 5 .4 4 0 .4 3 9 ) (1 8 1 .6 9 9 .1 0 1 ) B e d a te ta p K e u n tu n g a n (k e ru g ia n ) ya n g b e lu m d ire a lis a s i a k ib a t k e n a ik a n (p e n u ru n a n ) h a rg a p a s a r e fe k (5 0 7 .2 8 0 .0 0 0 ) (9 .1 2 4 .9 7 0 .0 0 0 ) B e b a n p a ja k 1 .1 7 2 .7 7 0 1 8 3 .9 9 9 .6 0 0 L a b a (ru g i) p e n ju a la n e fe k 8 4 2 .2 1 5 .0 0 0 (3 .5 0 1 .8 9 3 .2 5 0 ) S u m b a n g a n , ja m u a n d a n re p re s e n ta s i 2 6 9 .6 1 5 .0 5 0 1 1 8 .7 4 7 .3 9 9 P e n d a p a ta n s e w a ya n g te la h d ik e n a k a n p a ja k ya n g b e rs ifa t fin a l (1 4 .4 0 0 .0 0 0 ) (9 1 5 .2 4 1 .5 0 0 ) C a d a n g a n b u n g a ya n g tid a k b e rs ifa t fin a l (4 1 .7 9 9 .6 3 3 ) 1 .0 1 2 .3 4 2 .4 2 8 P e n d a p a ta n b u n g a ya n g te la h
d ik e n a k a n p a ja k ya n g b e rs ifa t fin a l (3 .9 5 8 .7 6 4 .0 4 7 ) (2 .7 2 1 .8 2 6 .1 8 9 )
L a b a fis k a l 5 3 .6 2 2 .5 4 5 .5 0 6 8 .1 1 4 .1 0 2 .1 1 7
Perhtungan taksiran pajak penghasilan dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut : 2 0 1 0 2 0 0 9 T a k s ira n p e n g h a s ila n k e n a p a ja k (p e m b u la ta n ) 5 3 .6 2 2 .5 4 5 .0 0 0 8 .1 1 4 .1 0 2 .0 0 0 T a k s ira n p a ja k p e n g h a s ila n 1 3 .4 0 5 .6 3 6 .2 5 0 2 .2 7 1 .9 4 8 .5 6 0 P a ja k p e n g h a s ila n d ib a ya r d i m u k a P a s a l 2 3 (5 .9 2 2 .1 1 5 .8 7 3 ) (1 .1 0 0 .1 6 2 .6 0 0 ) P a s a l 2 5 (1 5 0 .2 4 1 .7 8 5 ) (1 5 1 .8 8 1 .0 6 6 ) T a k s ira n h u ta n g p a ja k p e n g h a s ila n 7 .3 3 3 .2 7 8 .5 9 2 1 .0 1 9 .9 0 4 .8 9 4
Perhitungan penghasilan (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
2010 2009
P enghasilan (beban) pajak tangguhan P engaruh beda w ak tu pada tarif pajak
m ak sim um (30% )
P rem i yang belum m erupak an pendapatan 2.507.986.506 1.977.486.770
K esejahteraan k aryaw an (14.675.000) 213.367.000
B onus 153.758.333 289.333.333
T ransak si sew a guna usaha (8.860.110) (50.875.748)
Jum lah penghasilan pajak tangguhan 2.638.209.729 2.429.311.355
Pengaruh pajak yang signifikan atas beda waktu antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:
2010 Pendapatan (beban) pajak
31 Desember tangguhan di 30 September
2009 laporan laba rugi 2010
Aset pajak tangguhan
Premi yang belum merupakan
pendapatan (2.742.168.774) 2.507.986.506 (234.182.268)
Estimasi klaim retensi sendiri 1.542.262.127 - 1.542.262.127
Hutang lain-lain 2.850.042.002 139.083.333 2.989.125.335
Properti investasi 182.988.750 - 182.988.750
Aset lain-lain 62.886.429 (8.860.110) 54.026.319
Jumlah 1.896.010.534 2.638.209.729 4.534.220.263
Kewajiban pajak tangguhan
Aset tetap (310.798.130) - (310.798.130)
Aset lain-lain - -
-Jumlah (310.798.130) - (310.798.130)
2009 Pendapatan (beban) pajak
31 Desember tangguhan di 30 September
2008 laporan laba rugi 2009
Aset pajak tangguhan
Premi yang belum merupakan
pendapatan (2.993.458.770) 1.977.486.770 (1.015.972.000)
Estimasi klaim retensi sendiri 1.963.523.349 - 1.963.523.349
Hutang lain-lain 3.006.299.395 502.700.333 3.508.999.728
Properti Investasi 219.586.500 - 219.586.500
Aset lain-lain 94.080.343 (50.875.748) 43.204.595
Jumlah 2.290.030.817 2.429.311.355 4.719.342.172
Kewajiban pajak tangguhan
Aset tetap 88.143.170 - 88.143.170
Aset lain-lain 900 - 900
Jumlah 88.144.070 - 88.144.070
Aset pajak tangguhan - bersih 2.201.886.747 2.429.311.355 4.631.198.102
Rekonsiliasi antara penghasilan (beban) pajak yang dihitung berdasarkan tariff pajak yang berlaku atas laba (rugi) sebelum pajak penghasilan (beban) pajak dengan penghasilan (beban) pajak menurut laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
2010 2009
Laba sebelum beban pajak
sesuai dengan laporan laba rugi 46.478.947.449 16.054.279.262
Beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku (11.619.736.736) (4.028.312.861)
Pengaruh pajak atas beban tetap 852.310.215 4.185.675.656
Jum lah beban pajak (10.767.426.521) 157.362.795
14. PENDAPATAN PREMI YANG DITANGGUHKAN
Merupakan pendapatan premi asuransi jangka panjang yang ditangguhkan. Saldo per 30 September 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 10.410.722.595 dan Rp 10.460.956.063.
15. KESEJAHTERAAN KARYAWAN
Perusahaan mencatat akrual untuk uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian sejumlah Rp 10.123.168.007 dan Rp 9.483.022.982 pada tanggal 30 September 2010 dan 2009.
Perusahaan mencatat akrual dan beban kesejahteraan karyawan bersangkutan berdasarkan perhitungan aktuaria, yang dibuat oleh PT Dian Artha Tama, aktuaria independen.
16. MODAL SAHAM
Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah
Pacific Asia Holding Limited 32.000.000 21,33% 16.000.000.000
PT Star Pacific Tbk (d/h PT Lippo E Net Tbk) 29.697.500 19,80% 14.848.750.000
PT Grahaduta Wiramandiri 14.310.000 9,54% 7.155.000.000
PT Karyamitra Binasukses 13.800.000 9,20% 6.900.000.000
PT Mitranusa Ekamulia 8.000.000 5,33% 4.000.000.000
Masyarakat (masing-masing
dengan pemilikan di bawah 5%) 52.192.500 34,80% 26.096.250.000
Jumlah 150.000.000 100,00% 75.000.000.000
30 September 2010
Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah
Pacific Asia Holding Limited 32.000.000 21,33% 16.000.000.000
PT Star Pacific Tbk (d/h PT Lippo E Net Tbk) 29.697.500 19,80% 14.848.750.000
PT Putra Jaya Adiswasthi 14.552.500 9,70% 7.276.250.000
PT Grahaduta Wiramandiri 14.310.000 9,54% 7.155.000.000
PT Dutakreasi Primamulia 14.000.000 9,33% 7.000.000.000
PT Karyamitra Binasukses 13.800.000 9,20% 6.900.000.000
PT Mitranusa Ekamulia 8.000.000 5,33% 4.000.000.000
Masyarakat (masing-masing
dengan pemilikan di bawah 5%) 23.640.000 15,77% 11.820.000.000
Jumlah 150.000.000 100,00% 75.000.000.000
30 September 2009
Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Rincian tambahan modal dosetor - agio saham pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Peningkatan modal disetor tahun 1997 yang pembayarannya dilakukan
di atas nilai nominal 21.700.000.000
Peningkatan modal melalui penawaran umum saham kepada masyarakat 87.975.000.000
Penyesuaian akibat perubahan kebijakan akuntansi mengenai biaya emisi saham (6.950.066.595)
17. DANA CADANGAN UMUM
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Notaris Antoni Halim, S.H., No. 12 pada tanggal 14 Mei 2010 para pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan sejumlah Rp 1.000.000.000 dari laba Perusahaan tahun 2009 sebagai dana cadangan umum sesuai dengan pasal 25 Anggaran Dasar Perusahaan. Jumlah cadangan umum pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 9.000.000.000.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Notaris Aulia Taufani, S.H., No. 103 pada tanggal 24 April 2009 para pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan sejumlah Rp 1.000.000.000 dari laba Perusahaan tahun 2008 sebagai dana cadangan umum sesuai dengan pasal 25 Anggaran Dasar Perusahaan. Jumlah cadangan umum pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 8.000.000.000.
18. DIVIDEN KAS
Dalam Akta Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 12 tanggal 14 Mei 2010 dari Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, diantaranya diputuskan untuk membagikan dividen atas laba bersih tahun 2009 sebesar Rp 4.500.000.000.
Dalam Akta Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 103 tanggal 24 April 2009 dari Aulia Taufani, S.H., notaris di Jakarta, diantaranya diputuskan untuk membagikan dividen atas laba bersih tahun 2008 sebesar Rp 3.000.000.000.
19. PREMI BRUTO DAN PREMI REASURANSI
Akun ini merupakan pendapatan premi bruto dikurangi premi reasuransi atas beberapa jenis polis dengan rincian sebagai berikut:
Jenis polis Premi Bruto Premi Reasuransi
Kebakaran 42.653.784.560 30.522.762.702 Kendaraan bermotor 40.041.281.711 1.029.139.985 Pengangkutan laut 16.582.777.186 10.411.403.502 Kesehatan 146.816.205.271 825.572.686 Aneka 13.260.938.510 10.904.485.228 Jumlah 259.354.987.238 53.693.364.103 2010
Jenis polis Premi Bruto Premi Reasuransi Kebakaran 44.298.461.200 32.783.422.273 Kendaraan bermotor 29.582.760.364 660.105.984 Pengangkutan laut 14.231.155.689 9.187.995.864 Kesehatan 101.849.854.483 786.607.217 Aneka 10.751.315.042 9.206.406.935 Jumlah 200.713.546.778 52.624.538.273 2009
Premi bruto berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi :
2010 2009
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(Catatan 23) 25.652.395.774 30.578.332.330
Pihak ketiga 233.702.591.464 170.135.214.448
Jumlah 259.354.987.238 200.713.546.778
Premi reasuransi berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi :
2010 2009
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(Catatan 23) - 692.696.576
Pihak ketiga 53.693.364.103 51.931.841.697
Jumlah 53.693.364.103 52.624.538.273
20. BEBAN UNDERWRITING
Rincian dari beban underwriting adalah sebagai berikut:
Jenis polis Klaim Bruto Klaim Reasuransi Bersih
Kebakaran 25.488.323.591 21.201.477.533 4.286.846.058 Kendaraan bermotor 19.363.000.687 1.160.472.452 18.202.528.235 Pengangkutan laut 1.830.368.229 1.055.222.256 775.145.973 Kesehatan 89.589.017.130 5.146.173.780 84.442.843.350 Aneka 1.926.102.350 1.421.306.827 504.795.523 Jumlah 138.196.811.987 29.984.652.848 108.212.159.139
Kenaikan estimasi klaim retensi sendiri 7.876.198.807
Beban komisi - bersih 24.443.482.901
Jumlah beban underwriting 140.531.840.847
Jenis polis Klaim Bruto Klaim Reasuransi Bersih Kebakaran 26.868.016.626 19.300.293.062 7.567.723.564 Kendaraan bermotor 16.558.038.345 1.083.115.251 15.474.923.094 Pengangkutan laut 9.130.756.048 5.734.323.406 3.396.432.642 Kesehatan 76.752.367.689 6.248.806.548 70.503.561.141 Aneka 1.681.772.685 1.128.161.301 553.611.384 Jumlah 130.990.951.393 33.494.699.568 97.496.251.825 Penurunan estimasi klaim retensi sendiri (8.267.642.076)
Beban komisi - bersih 14.787.231.968
Jumlah beban underwriting 104.015.841.717
2009
Klaim bruto berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi :
2010 2009
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(Catatan 23) 17.251.567.897 5.819.861.411 Pihak ketiga 120.945.244.090 125.171.089.982 Jumlah 138.196.811.987 130.990.951.393 21. HASIL INVESTASI 2010 2009 Pihak k etiga :
Pendapatan bunga investasi lain (lihat C atatan 4) 4.286.389.422 3.437.374.715
Pendapatan bunga deposito berjangk a dan
deposito wajib (lihat C atatan 3) 2.608.974.650 1.665.828.865
Dividen 2.063.733.474 3.181.896.220
Pendapatan bunga obligasi 1.302.435.228 1.031.286.498
Keuntungan (k erugian) yang belum direalisasi ak ibat kenaik an (penurunan) harga pasar
efek (lihat C atatan 4) 507.280.000 9.124.970.000
Pendapatan sewa 14.400.000 915.241.500
Laba (rugi) penjualan efek (842.215.000) 3.501.893.250
Jum lah pihak ketiga 9.940.997.774 22.858.491.048
Pihak-pihak yang m em punyai hubungan istim ewa (catatan 23) :
Dividen 35.074.483.200
-Laba penjualan waran 6.332.568.900
-Jum lah pihak -pihak yang m em punyai
hubungan istim ewa 41.407.052.100
-Laba (rugi) selisih k urs atas investasi (55.902.021) (3.166.018.424)