• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidik dan Peserta Didik ( Dasar-dasar Pendidikan).pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pendidik dan Peserta Didik ( Dasar-dasar Pendidikan).pdf"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-dasar Pendidikan

Dosen Pembimbing : Faridatul Qomariyah, M.Pd

Disusun Oleh :

Ahmad Ariyanto (21401013050) Aulia Nur Fadilah (21401013054) Dwi A’yunina Ifada (21401013063) Titin Hardiani Khoirunnisya (21401013041)

FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH UNIVERSITAS ISLAM MALANG

(2)

i

Puji syukur kehadirat Allah swt karena atas izin-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagaimana mestinya. Penyusunan makalah yang bejudul “Pendidik dan Peserta Didik” ini. Bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah dasar-dasar pendidikan dan sebagai bahan ajar untuk mahasiswa.

Tidak sedikit hambatan yang diperoleh penulis temui dalam menyelesaikan makalah ini akan tetapi berkat kesabaran, keuletan, dan kesungguhan penulis semua hambatan dan kesulitan tersebut dapat teratasi dengan baik. Ucapan terima kasih penulis tujukan pula kepada guru mata kuliah dasar-dasr pendidikan. Semoga segala bantuan yang telah diberikan bernilai ibadah disisi Allah swt.

Penulis menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang tak luput dari kesalahan dan ketidak sempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah selanjutnya. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat. Malang, 9 Oktober 2014 Penyusun

(3)

ii Kata Pengantar ... i BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 1 C. Tujuan Penulis ... 1 D. Manfaat Penulis ... 2 BAB II PEMBAHASAN ... 3 A. Pendidik ... 3 1. Definisi Pendidik ... 3

2. Tanggung Jawab Pendidik ... 3

3. Tugas Pendidik ... 4

4. Peran Pendidik dam Proses Belajar Mengajar ... 5

B. Peserta Didik ... 7

1. Definisi Peserta Didik ... 7

2. Hakikat Peserta Didik ... 8

3. Kebutuhan dan Karakter Peserta Didik ... 8

4. Hak dan Kewajiban Peserta Didik ... 9

5. Karekteristik Peserta Didik Yang Sukses ... 11

BAB III PENUTUP ... 13

A. Kesimpulan ... 13

B. Saran ... 13

(4)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kunci pembangunan masa mendatang bagi bangsa indonesia adalah pendidikan. sebab dengan pendidikan diharapkan setiap individu dapat meningkatkan kualitas keberadaannya dan mampu berpartisipasi dalam gerak pembangunan.

Dalam undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 BAB I Pasal 1 ayat 1 bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia sera keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Selama ini pendidikan di Indonesia masih menggunakan metode tradisional dan dikotomis (terjadi pemisahan) antara pendidikan yang berorientasi iman dan takwa (imtak) dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (iptek). Pendidikan seperti ini tidak memadai lagi untuk merespon perkembangan masyarakat yang sangat dinamis. Metode pendidikan yang harus diterapkan sekarang adalah dengan mengembangkan pendidikan yang integralistik yang memadukan antara iman dan takwa (imtak) dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

B. Rumusan Masalah

Dalam permasalahan ini penulis lebih menekankan pada pendidik dan peserta didik dalam kualitas pembelajarannya, sehingga diformulasikan dalam pertanyaan-pertanyaan mengenai bagaimana menciptakan proses pembelajaran yang baik bagi pendidik dan peserta didik.

C. Tujuan Penulisan

Penulis menyusun makalah ini dengan tujuan:

1. Sebagai bahan ajar materi dasar-dasar pendidikan yang berfokus pada pendidik dan peserta didik.

(5)

2. Untuk mengetahui seberapa besar tugas dan peran pokok seorang pendidik atau pengajar pada proses belajar-mengajar.

3. Mengupayakan agar semua pendidik dan peserta didik mampu menjadikan proses belajar mengajarnya menjadi lebih efektif dan efesien.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah agar pendidik melaui pemahaman akan fungsi tugas dan perannya bisa meningkatkan kemampuan mendidik atau mengajar terhadap anak didiknya serta mampu mengembangkan potensi diri peserta didik, mengembangkan kreativitas dan mendorong adanya penemuan keilmuan dan teknologi yang inovatif, sehingga para siswa mampu bersaing dalam masyarakat global.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pendidik

a. Definisi Pendidik

UU nomor 14 tahun 2005 tentang duru dan dosen secara tersirat menyebutkan bahwa seorag guru adalah pendidikan professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai , dan mengevaluasi peserta didik.

Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan kepada anak didik dalam perkembangan baik jasmani maupun rohaninya. Agar tercapai tingkat kedewasaan mampu berdiri sendiri memenuhi tugasnya sebagai mahluk Tuhan, mahluk sosial dan mahluk individu yang mandiri1.

Pendidik yang ideal adalah sosok yang mengabdikan diri berdasarkan panggilan jiwa, panggilan hati nurani, bukan karena tuntunan uang belaka, yang membatasi tugas dan tanggung jawabnya sebatas dinding sekolah. Dan mempunyai karakter sebagai Guru selalu ingin bersama anak didik didalam dan diluar sekolah dan guru merasa prihatin dan berfikir untuk mengembangkan anak didiknya.

b. Tanggung jawab Guru

Tanggung jawab seorang adalah tidak hanya menyampaikan ide-ide, tetapi ia menjadi satu wakil dari suatu cara hidup kreatif, suatu simbol kedamaian dan ketenangan dalam suatu dunia yang dicemaskan dan dianiaya. Oleh karena itu pendidik merupakan penjaga peradaban dan perlindung kemajuan2.

Adapun tanggung jawab seorang pendidik yang diidentifikasi melalui segi umum yaitu:

1. Mencerdaskan kehidupan anak didik.

2. Memberikan sejumlah norma tentang perbuatan susila dan asusila. Misalnya: guru mencontohkan melalui sikap, tingkah laku yang baik.

1

Dri Atmaka, 2004 hlm 17.

2

(7)

3. Jadi, guru harus bertanggung jawab atas segala sikap, tingkah laku dan perbuatannya dalam rangka membina jiwa dan watak anak didik.

c. Tugas Pendidik

Pendidik memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.

Menurut Roestiyah N.K Bahwa guru dalam mendidik anak didik bertugas untuk :

a. Menerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian, kecakapan dan pengalaman-pengalaman.

b. Membentuk kepribadian anak yang harmonis sesuai cita-cita dan dasar Negara kita pancasila

c. Menyiapkan anak menjadi warga Negara yang baik serta penghubung antara sekolah dan masyarakat

d. Sebagai perantara dalam belajar dan pembimbing e. Sebagai administrator dan manajer serta suatu profesi

f. Sebagai pemimpin dan penegak disiplin serta dalam bidang sponsor untuk kegiatan anak-anak

Adapun menurut Prof. Dr. Moh. Athiyah al-Abrasyi, seorang pendidik harus memiliki sifat-sifat tertenru agar ia dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, seperti yang diungkapkan oleh beliau adalah3:

1) Memiliki sifat Zuhud, dalam artian tidak mengutamakan materi dan mengajar karena mencari ridha Allah.

2) Seorang Guru harus jauh dari dosa besar. 3) Bersifat pemaaf.

4) Harus mencintai peserta didiknya.

3

(8)

Dalam Al-Qur’an juga dijelaskan tentang tugas seorang pendidik atau pendidik. Al-Qur’an telah mengisyaratkan peran para nabi dan pengikutnya dalam pendidikan dan fungsi fundamental mereka dalam pengkajian ilmu-ilmu Ilahi serta aplikasinya. Isyarat tersebut, salah satunya terdapat dalam firman-Nya berikut ini :

اوُووُك ْهِكَلَو ِ هاللَّ نوُد ْهِم يِل اًداَبِع اوُووُك ِساهىلِل َلوُقَي همُث َةهوُبُّىلاَو َمْكُحْلاَو َباَتِكْلا ُ هاللَّ ُهَيِتْؤُي ْنَأ ٍرَشَبِل َناَك اَم َنوُسُرْدَت ْمُتْىُك اَمِبَو َباَتِكْلا َنوُمِّلَعُت ْمُتْىُك اَمِب َهيِّيِواهبَر

Artinya : Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah.” Akan tetapi (dia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (QS. Ali Imran : 79)

d. Peran Pendidik dalam Proses Belajar Mengajar

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Karena Proses belajar-mengajar mengandung serangkaian perbuatan pendidik/guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar-mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar-mengajar ini memiliki arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan menanamkan sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar.

Dengan demikian dalam sistem pengajaran mana pun, guru selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan, hanya peran yang dimainkannya akan berbeda sesuai dengan tuntutan. Dalam pengajaran atau proses belajar mengajar guru memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor. Artinya, pada gurulah tugas dan tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan pengajaran di sekolah.

(9)

Peran seorang guru sangatlah signifikan dalam proses belajar mengajar. Peran guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal seperti sebagai demonstrator, korektor, inspirator, informator, organisator, Fasilitator, pengajar, manajer kelas, supervisor, motivator, eksplorator, mediator, inisiator, dsb. Yang akan dikemukakan disini adalah peran yang dianggap paling dominan dan klasifikasi guru sebagai:

1) Guru sebagai Demonstrator

Melalui peranannya sebagai demonstrator, lecturer, atau pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat menetukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Sehingga dapat dilakukan melalui pembelajaran yang mudah dipahami oleh peserta didik sehingga pengajaran dapan tercapai dengan efektif dan efesien

2) Guru Sebagai Pengelola Kelas

Mengajar dengan sukses berarti harus ada keterlibatan siswa secara aktif untuk belajar. Keduanya berjalan seiring, tidak ada yang mendahului antara mengajar dan belajar karena masing-masing memiliki peran yang memberikan pengaruh satu dengan yang lainnya. Keberhasilan/kesuksesan guru mengajar ditentukan oleh aktivitas siswa dalam belajar, demikian juga keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan pula oleh peran guru dalam mengajar. Mengajar berarti menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan pandangan4.

Mengajar adalah aktivitas/kegiatan yang dilakukan guru dalam kelas atau lingkungan sekolah. Dalam proses mengajar, pastilah ada tujuan yang hendak dicapai oleh guru yaitu agar siswa memahami, mengerti, dan dapat mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan. Tujuan mengajar juga diartikan sebagai cara untuk mengadakan perubahan yang dikehendaki dalam tingkah laku seorang siswa5.

Jadi, mengajar dengan sukses itu tidak hanya semata-mata memberikan pengetahuan yang bersifat kognitif saja, tetapi di dalamnya harus ada perubahan berpikir, sikap, dan kemauan supaya siswa mau terus belajar. Timbulnya

4

Ad. Rooijakkers, 1990 hlm 1.

5

(10)

semangat belajar dalam diri siswa untuk mencari sumber-sumber belajar lain merupakan salah satu indikasi bahwa guru sukses mengajar siswanya. Dengan demikian kesuksesan dalam mengajar adalah seberapa dalam siswa termotivasi untuk mau terus belajar sehingga mereka akan menjadi manusia-manusia pembelajar. Caranya? Sebagai guru mari kita mau membuka diri dan melihat secara jernih apa yang menjadi harapan siswa dalam diri kita

3) Guru sebagai mediator dan fasilitator

Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar-mengajar. Dengan demikian jelaslah bahwa media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan.

Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang kiranya berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar-mengajar, baik yang berupa narasumber, buku teks, majalah ataupun surat kabar.

4) Guru sebagai evaluator

Dalam dunia pendidikan, setiap jenis pendidikan atau bentuk pendidikan pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan akan diadakan evaluasi, artinya pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan tadi orang selalu mengadakan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pendidik. Penilaian perlu dilakukan, karena dengan penilaian guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar.

B. Peserta Didik

a. Definisi Peserta Didik

Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), peserta didik didefinisikan sebagai setiap manusia yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal.

(11)

b. Hakikat Peserta didik

1. Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensi potensi dasar kognitif atau intelektual, afektif, dan psikomotorik.

2. Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensi priodesasi perkembangan dan pertumbumbuhan, meski memiliki pola yang relatif sama

3. Peserta didik memiliki imajinasi, presepsi, dan dunianya sendiiri, bukan sekedar miniatur orang dewasa.

4. Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi kebutuhan yang harus dipenuhi, baik jasmani maupun rohani, meski dalam hal-hal tertentu banyak kesamaannya.

5. peserta didik merupakan manusia bertanggung jawab bagi proses belajar pribadi dan menjadi pembelajar sejati, sesuai dengan wawasan pendidikan sepanjang hayat.

6. peserta didik memiliki daya adaptabilitas di dalam kelompok sekaligus mengembangkan dimensi individualisme sebagai insan yang unik.

7. Peserta didik memerlukan pembinaan dan pengembangan secara individual dan is dan teoretis. kelompok, serta mengharapkan perlakuan yang manusiawi dari orang dewasa, termasuk gurunya.

8. Peserta didik merupakan insan yang visioner dan proaktif dalam menghadapi lingkungannya.

9. Peserta didik sejatinya berperilaku baik dan lingkunganlah yang paling dominan untuk membuatnya lebih baik lagi atau menjadi buruk.

10. Peserta didik merupakan makhluk Tuhan yang meski memiliki aneka keunggulan, namun tidak akan mungkin bisa berbuat atau dipaksa melakukan sesutau melebihi kapasitasnya.

c. Kebutuhan dan Karakteristik Peserta Didik

Menurut Asosiasi Nasional Sekolah Menengah ( National Association of High School) Amerika serikat (1995) kebutuhan-kebutuhan peserta didik adalah:

(12)

1. Kebutuhan intelektual, dimana peserta didik memiliki rasa ingin tahu, termotivasi untuk mencapai prestasi saat ditantang dan mampu berpikir untuk memecahkan maalah-masalah yang kompleks.

2. kebutuhan sosial, dimana peserta didik mempunyai harapan yang kuat untuk memiliki dan dapat diterima rekan-rekan mereka ambil mencari tempatnya sendiri di dunianya. Mereka terlibat dalam membentuk dan mempertanyakan identitas mereka sendiri pada berbagai tingkatan.

3. Kebutuhan fisik, dimana pesera didik"jatuh tempo" perkembangan pada tingkat yang berbeda dan mengalami pertumbuhan yang cepat dan tidak beraturan. pertumbuhan dan perubahan fiisik atau tubuh menyebabkan garakan mereka adakalamenjadi canggung dan tidak terkoordinasi.

4. Kebutuhan emosional dan psikologi,di mana peserta didik rentang dan sadar diri dan sering mengalami "mood swings" yang tidak terduga.

5. Kebutuhan moral, dimana peserta didik idealis dan memiliki kemauan yang kuat untuk membuat dunia dirinya dan dunia luar dirinya menjadi tampat yang lebih baik.

6. kebutuhan homodivionis, di mana peserta didik mengakui dirinya sebagai makhluk yang berketuhanan atau makhlik hmorelegius alias insan yang beragama.

Jadi tidak ada peserta didik yang sama di muka bumi ini. hal ini membuktikan bahwa peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Karakteristik yang dominan pada peserta didik :

1. Kemampuan dasar, misalnya ; kemampuan kognituf, afektif, dan psikomotorik.

2. latar belakang kultural lokal, status sosia, status ekonomi, status agama dsb. 3. Cita-cita, pandangan ke depan, keyakinan diri, dsb.

d. Hak dan Kewajiban Peserta Didik

Hak dan kewajiban peserta didik sudah diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas. Hak-hak tersebut adalah:

(13)

1. Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.

2. mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat. minat, dan kemampuannya.

3. mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikan.

4. Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikan.

5. menyelesaikan program-progam pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan;

6. pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara.

Dan kewajibannya sebagai peserta didik adalah :

1. Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan.

2. Ikut menanggung biaya penyelenggarakan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang di bebaskan dari kewajiban tersebut sesuai undand-undang yang berlaku.

3. warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan pendidikan yang diselenggarakan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jika dilihat dari segi etis peserta didik memiliki beberapa kewajiban :

1. Mematuhi dan menjujung tinggi semua aturan dan peraturan berkenaan dengan oprasi yang aman dan tata tertib di sekolah.

2. Menghormati dan mematuhi semua anjuran yang bersifat edukatif dari kepala sekolah, guru, staf sekolah, dan para pihak yang terhubung dengan sekolah.

3. Menghormati orang tua atau wali peeserta didik dan manusia pada umumnya.

(14)

5. Menggunakan bahasa yang baik dan benar.

6. ikut bekerjasama dalam menjaga gedung, fasilitas, dan barang-barang milik sekolah

7. Menjaga kebersihan ruang kelas, sekolah, dan lingkungannya

8. Menunjukan kejujuran, kesopanan, dan kebaikan dalam hubungan sesama siswa, anggota staf, dan orang dewasa

9. Hadir dan pulang sekolah tepat waktu kecuali ada keadaan khusu atau darurat.

e. Karakteristik Peserta Didik Yang Sukses

1. Menghadiri semua sesi kelas dan acara laboratrium atau di luar kelas tepat waktu

2. Menjadi pendengar dan melatih diri untuk memusatkan perhatan. jika mereka kehilangan sesi, mereka membaritahu gurunya sebelum sesi kelas baru dimulai

3. Memastikan ingin mendapatkan semua jawaban atas segala tugas, dengan cara menghubungi instruktur atau siswa lain. mereka yang berhasil mrngambil tanggung jawab untuk diri mereka sendiri dan tindaakan mereka. 4. Memanfaatkan peliang pembelajaaran ekstra ketika ditawarkan. Mereka menunjukan kepedulian tinggi pada niali-nilaipribadi dan bersedia bekerja untuk memperbaiki dirinya.

5. Melakukan hal yang bersifat opsional dan serng menantang tugas baru ketika banyak siswa lain justru menghindarinya.

6. Memiliki perhatian tinggi di kelasnya,. Mereka tidak berbicara, membaca, atau menatap ke luar cendela. Dengan kata lain mereka sopan menghormati, bahkan ketika mereka mendapat rasa bosan

7. Berpartisipasi dalam semua sesi kelas, meski uoaya mereka sedikit menghadapi rasa kikuk dan sulit. Mereka mengajukan pertanyaan untuk menggali pengalaman guru dan siswa lainnya.

8. Memperhatikan guru-guru mereka sebelum atau setelah sesi kelas atau selama jam pelajaran, bekerja keras atas dasar nilai-nilai positif, memberi

(15)

komentar di atas catatan-catatan mereka, dan mempersiapakan diri untuk mengikuti tes berikutnya

9. Kerap berdiskusi dengan guru-guru lainnya untuk mendapatkan pengalaman bermakna.

(16)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan, diantaranya:

1. Pendidik adalah pendidikan professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai , dan mengevaluasi peserta didik.

2. Tanggung jawab seorang pendidik meliputi mencerdaskan kehidupan anak didik, memberikan sejumlah norma tentang perbuatan susila dan asusila. 3. Peran guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal seperti

sebagai demonstrator, korektor, inspirator, informator, organisator, Fasilitator, pengajar, manajer kelas, supervisor, motivator, eksplorator, mediator, inisiator, dsb.

4. Peserta didik didefinisikan sebagai setiap manusia yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal.

B. Saran

Untuk tercapainya tujuan pokok pendidikan hendaklah peran pendidik tidak hanya berorientasi pada nilai akademik yang bersifat pemenuhan aspek kognitif saja, melainkan juga berorientasi pada bagaimana seorang anak didik bisa belajar dari lingkungan dari pengalaman dan kehebatan orang lain, dari kekayaan luasnya hamparan alam, sehingga dengan pementapan adanya tugas dan peran guru dalam dunia pendidikan khususnya dalam kegiatan proses belajar mengajar diharapkan guru dapat mengetahui tugas dan tanggungjawabnya sebagai pendidik dan diharapkan terjalinnya hubungan yang harmonis dengan para peserta didiknya sehingga harapan tercapainya tujuan pendidikan bisa dengan mudah terwujudkan.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarman. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Isjoni. 2009. Guru Sebagai Motivator Perubahan. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Rahmayulis. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Padang: The Minangkabau

Fondation Press.

Roestiyah. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Th. 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Cemerlang.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Th. 2003 Tentang sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Jakarta: Cemelang

Referensi

Dokumen terkait

Dapat dilihat bahwasanya persoalan pengamen anak jalanan di Kota Palembang, terutama pengamen jalanan di kawasan jalan veteran sangat serius sehingga perlu mendapatkan

Reduksi data dimulai dengan membuat ringkasan atau rangkuman dari setiap data yang diperoleh dari lapangan agar mudah dipahami. Keseluruhan rangkuman data yang berupa hasil

Rancangan ini harus disesuaikan dengan filosofi Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang diyakini oleh warga negara Indonesia khususnya yang juga dilakoni oleh

Studi Dokumentasi, yaitu dapat dilakukan dengan mengumpulkan variabel- variabel berupa catatan-catatan, dokumen-dokumen, data-data dari sumber data dalam hal ini

kabupaten dan pemerintah kota yang konsisten menempati lima tertinggi IKKnya yakni pemerintah kabupaten Berau dan pemerintah kota Bontang. Sementara pemerintah

Pada Gambar 4.34 diatas menunjukkan bahwa responden ada yang memilih langsung mengadaptasi solusi yang ada diruang pamer tersebut tetapi ada juga yang menginginkan kostumisasi

Saran Penulis dalam penelitian ini adalah (1) keluarga single parent sebaiknya menggunakan pola komunikasi Pluralistik, karena menurut peneliti pola ini mampu menjalin

Untuk menentukan himpunan penyelesaian pada sistem persamaan linear dua variabel, dapat