• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Layanan Bimbingan Rohani Pasien

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Layanan Bimbingan Rohani Pasien"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN PELAYANAN BIMBINGAN KEROHANIAN

BAB I LATAR BELAKANG

Merupakan bagian integral dari bentuk pelayanan kesehatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan bio-psyco-socio- spiritual, yang komprehensif karena pada dasarnya setiap diri manusia terdapat kebutuhan dasar spiritual.

Pentingnya bimbingan spiritual dalam kesehatan telah menjadi ketetapan WHO yang menyatakan aspek agama ( spiritual ) merupakan salah satu unsur dari pengertin kesehatan seutuhnya ( WHO, 1984 ). untuk itu RS Pelita Husada mengadakan kegiatan pelayanan Bimbingan Rohani Pasien di Rumah Sakit, sebagai langkah konkrit untuk membantu pasien dalam proses penyembuhannya. Bimbingan rohani pasien adalah bentuk kegiatan yang di dalamnya terjadi proses bimbingan dan pembinaan rohani kepada pasien di rumah sakit sebagai bentuk kepedulian kepada mereka yang sedang mendapat ujian dari Allah SWT. Dalam kegiatan tersebut bgaimana seorang rohaniawan dapat memberikan ketenangan, kedamaian dan kesejukan hati kepada pasien dengan senantiasa memberikan dorongan dan motivasi untuk tetap bersabar, tawakal dan tetap menjalankan kewajibannya sebagai hamba Allah.

TUJUAN

1. Tujuan umum

- Sebagai bentuk kepedulian yang sehat kepada yang sakit

- Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarga agar tetap bersabar dan berdoa - Memberikan bimbingan kepada pasien dalam menghadapi musibah dan ujian - Memberikan dorongan kepada pasien agar tidak putus asa

- Membimbing perasaan pasien agar tetap tenang

- Mengingatkan pasien agar tetap berbaik sangka kepada Allah SWT - Memberikan pelayanan rohani kepada pasien

- Menguatkan psikologi pasien dengan pemberdayaan mental dengan rawatan rohani - Memberikan image positif terhadap Rumah Sakit Pelita Husada

2. Tujuan khusus Manfaat bagi pasien ;

- Memberikan ketenangan batin dan keteduhan hati kepada pasien dalam menghadapi penyakitnya

- Memberikan motivasi dan dorongan untuk tetap bersabar dan bertawakal dalam menghadapi ujian dari Allah SWT.

- Menumbuhkan suasana ukhuwah dan keakraban kepada pasien untuk saling berbagi rasa dan cerita

(2)

KARAKTERISTIK BIMBINGAN ROHANI PASIEN

Program yang berdimensi sosial dan langsung menyentuh aspek emosional individu RUANG LINGKUP

- Ruang lingkup kegiatan operasional kegiatan ini adalah rumah sakit dan masyarakat - Rohaniawan di RSU Pelita Husada sebagai bahan untuk pembimbingan dan pendampingan

mental spiritual pasien dalam pemenuhan hak nya sebagai pasien

- Mengingatkan pada semua pelaku upaya kesehatan khususnya di rumah sakit dokter, paramedis, perawat, seluruh karyawan bahwa tujuan dihadirkannya kita tidak lin untuk beribadah kepada-Nya, beribadah dalam spektrum yang luas , termasuk memberikan kekuatan spiritual kepada pasien

- Berlaku untuk seluruh pasien yang menggunakan pelayanan di RSU Pelita Husada agar pasien merasa lebih kuat, ikhlas dan yakin akan pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa

SYARAT UNTUK MENJADI PEMBINA ROHANI ISLAM

Adapun untuk menjadi syarat sebagai pembina rohani tidak memerlukan persyaratan yang begitu banyak dan khusus, yang penting adalah basic keagamaannya seperti yang dikatakan ustadz Yazid “ kalau untuk saat ini belum ya, yang penting untuk basic keagamaan kita saja, bagaimana kita mau membimbing rohani kalau kita tidak punya basic keagamaan yang bagus. Kalau masalah pendidikan untuk sekarang memang belum ada standar tertentu tapi mungkin nanti akan diperlukan orang berpendidikan untuk menjadi pembina bimbingan rohani pasien, karena perkembangan jaman juga “

LANDASAN HUKUM

 Undang –Undang no 44 tahun 2009 tentang rumah sakit

 Undang-Undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan

(3)

LANDASAN TEORI

TUJUAN DAN FUNGSI BIMBINGAN ROHANI PASIEN 1. TUJUAN DAN FUNGSI

a. Tujuan bimbingan rohani pasien yaitu ;

1. Untuk mengenal diri sendiri dan lingkungan

2. Untuk dapat menerima sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis 3. Untuk dapat mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal

4. Untuk dapat mengarahkan diri sendiri 5. Untuk dapat mewujudkan diri sendiri

Tujuan bimbingan rohani Islam menurut Ainur rahim Faqih, yaitu :

- Membantu klien untuk mengembangkan pemahaman diri sendiri sesuai dengan kecakapan, minat ,pribadi dan kesempatan yang ada

- Membantu proses sosialisasi dan sensivitas kepada kebutuhan orang lain - Memberikan dorongan di dalam pengarahan diri, pemecahan masalah,

pengambilan keputusan dan keterlibatan diri dalam masalah yang ada - Mengembangkan nilai dan sikap secara menyeluruh serta perasaan sesuai

dengan penerimaan diri

- Membantu dalam memahami tingkah laku manusia

- Membantu klien untuk memperoleh kepuasan pribadi dan dalam penyesuaian diri secara maksimum

- Membantu klien untuk hidup dalam kehidupan yang seimbang dalam berbagai aspek fisik,mental dan social

b. FUNGSI BIMBINGAN ROHANI PASIEN

Ditinjau dari sifatnya, layanan bimbingan, dapat berfungsi ; - Fungsi preventif

Layanan bimbingan ini dapat berfungsi sebagai pencegahan, artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah

- Fungsi pemahaman

Yaitu fungsi bimbingan yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak pihak tertentu

- Fungsi perbaikan

Yaitu fungsi bimbingan yang akan menghasilkan terpecahkannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami individu

- Fungsi pemeliharaan dan pengembangan

Fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan dapat membantu para individu dalam memelihara dan mengembangkan secara keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah dan berkelanjutan.

(4)

suatu kegiatan manusia beriman sebagai makhlik social yang dilaksanakan secara teratur oleh manusia untuk membina dan mengarahkan manusia agar aqidahnya mantap, keyakinannya kokoh, bertambahnya taqwa kepada Allah SWT, taat melaksanakan ibadah dan memantapkan kesadaran beragama sehingga dapat membawa seseorang menjadi lebih tenang dalam menghadapi

permasalahan dan jauh dari rasa cemas.

METODE BIMBINGAN ROHANI

Metode bimbingan rohani yakni ; a. Wawancara

Salah satu cara memperoleh fakta fakta kejiwaan yang dapat dijadikan bahan pemetaan tentang bagaimana sebenarnya hidup kejiwaan klien pada saat tertentu memerlukan bantuan

b. Metode Group Guidance ( bimbingan secara berkelompok ) ;

Yakni cara pengungkapan jiwa/batin oleh klien serta pembinaannya melalui kegiatan kelompok seperti ceramah, diskusi dan sebagainya

c. Metode Non Direktif ( cara yang tidak mengarahkan ) ; Metode ini mempunyai dua cara yakni ;

- Client Centered

Yaitu cara mengungkapkan tekanan batin yang dirasakan menjadi penghambat pasien dengan system pancingan yang berupa satu dua pertanyaan terarah - Metode Edukatif

Yaitu cara mengungkapkan tekanan perasaan yang menghambat perkembangan belajar dengan mengorek sampai tuntas perasaan/sumber perasaan yang menyebabkan hambatan dan ketegangan.

d. Metode Psikoanalisa ( penganalisaan jiwa )

Metode ini untuk memperolah data data tentang jiwa tertekan bagi penyembuhan jiwa klien tersebut.

e. Metode Direktif ( metode yang bersifat mengarahkan )

Metode ini bersifat mengarahkan kepada klien untuk berusaha mengatasi kesulitan ( problem ) yang dihadapi. Pengarahan yang diberikan kepada klien adalah dengan memberikan secara langsung jawabab-jawaban terhadap permasalahan yang menjadi sebab kesulitan yang dihadapi/dialami klien.

f. Metode Sosiometri

Yaitu suatu cara yang digunakan untuk mengetahui kedudukan klien dalam kelompok Ada pula metode-metode lain dalam bimbingan rohani yakni :

a. Metode audio visual b. Metode dzikir

Dzikir hanya akan memiliki nilai bila dilakukan sesuai petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya. Dzikrullah adalah mengingat Allah SWT, mengingat sesuatu berarti menunjukkan hubungan

(5)

hati dengan yang diingat, ingatan itu berpusat di hati, akal dan lisan adalah alat bantu bagi ingatan kita, adapun dzikirnya adalah Takbir, Tahmid dan Tasbih

c. Sholat. d. Puasa.

Selain mengatasi berbagi penyakit, puasa juga melatih rohani atau jiwa manusia menjadi lebih baik. Temuan terakhir dr Jiwa membuktikan bahwa puasa dapat meningkatkan derajat perasaan Emotional Quaetion ( EQ ) manusia.

Secara psokologis manusia tidak hanya diukur atau dinilai dari kecerdasan atau Intelejent Quaetion ( IQ ) tetapi juga diukur oleh EQ nya. EQ berpengaruh dalam bentukan sifat sifat seseorang antara lain : sifat dermawan, santun, sabar, rela berkorban kasih saying dan rasa kepedulian.

Seandainya IQ berpengaruh terhadap bertambahnya rasa percaya diri dan meningkatnya daya ingat serta daya nalar seseorang.

Dari segi kesehatan mental puasa erat kaitannya dengan kemampuan mengendalikan diri, puasa merupakan wahana penempatan mental sehingga ujian dan cobaan serta sikap mengahadapi perjuangan dan pengorbanan yang lebih berat.puasa dapat melatih kedisiplinan dalam

mengendalikan diri dari amarah, nafsu ingin berkuasa, siakp berlebiahan dan dari sikap merasa paling benar.

Metode Commulative Records, yaitu segala fakta yang diperolehdari klien dicatat secara teratur dan rapih di dalam buku catatan untuk klien yang besangkutan dan disimpan baik baik sebagai file ( dokumen penting ), pada saat dituntaskan, catatan pribadi tersebut dianalisa dan diidentifikasi untuk bahan pertimbangan metode apa yang lebih tepat untuk bantuan yang akan deberikan kepadanya

2. LIMA PILAR POKOK DALAM PELAYANAN KEROHANIAN RS PELITA HUSADA Bentuk bentuk bimbingan antara lain ;

a. Pembinaan rohani

b. Layanan bimbingan rohani Rawat Jalan c. Layanan bimbingan rohani rawat inap d. Layanan pendampingan pasien terminal e. Layanan pemulasaran jenasah

Adapun bentuk bentuk bimbingan Islam antara lain ; 1. Bimbingan penyuluhan jabatan ( Vocational )

(6)

individu sesuai dengan kemampuan dan bakat masing masing untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.

2. Bimbingan penyuluhan bidang Pendidikan ( Sdukational Guidance dan Cuonseling ) 3. Bimbingan dan Penyuluhan keagamaan ( religious Counseling )

Bentuk bimbingan ini diberikan kepada seseorang yang bersifat keagamaan, seperti melalui keimanan atau keyakinan, yang bertujuan membantu memecahkan

problematika terbimbing dalam bidang keagamaan.

Bimbingan ini bersifat keagamaan, sebab menggunakan metode pendekatan keagamaan dalam memberikan bimbingan rohaninya. Terbimbing tersadarkan melalui hubungan sebab akibat dalam rangkaian problem yang dihadapi. Selain itu system kejiwaan disentuh dengan nilai nilai keimanan yang mengisi kekosongan spiritual dalam dirinya.

PENGERTIAN PASIEN

1. Pengertian Pasien

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia PASIEN adalah orang sakit yang dirawat oleh dokter ; penderita sakit.

Beberapa pengertian Pasien diantaranya ;

a. Menurut Christine Brooker, dalam bukunya Kamus Saku Perawat ;

- Pasien adalah penderita penyakit yang mendapatkan pengamanan medis dan atau asuhan keperawatan

- Klien yang memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan

b. Menurut Barbara F. Weller dalam buku kamus saku Perawat, Pasien adalah orang yang sakit atau yang menjalani pengobatan karena menderita penyakit.

2. KONDISI MENTAL ( KEJIWAAN PASIEN )

Ketika pasien sedang menghadapi atau merasakan penyakit yang sedang dideritanya, maka pada saat itu pula mentalnya terganggu. Karena badan dan jiwa saling mempengaruhi. Pengaruh emosi yang ada dalam kehidupan seseorang sangat berpengaruh pada kondisi kejiwaan ( mental ) sekaligus agar menjaga kesehatan badannya.dengan demikian semakin jelas bahwa setiap orang yang menderita sakit ( pasien ) maka gangguan mentakl yang ada dalam dirinya cenderung dipengaruhi kondisi fisik dan psikisnya masing masing.seandainya kondisi fisik dan psikisnya kurang baik maka gangguan mental yang dideritanya semakin berat. Selain kedua kemunkinan itu ada factor factor yang menyebabkan terjadinya gangguan mental/kejiwaan terhadap pasien, antara lain sebagai berikut ;

- Usia

Semakin tua usia seseorang maka pasien cenderung respek dengan kegiatan BIMBINGAN ROHANI

(7)

- Pendidikan

Jika dilihat dari factor ini, tingkatan pendidikan seseorang terlepas ia mempunyai pendidikan agama atau tidak melihat kea rah itu.

- Ekonomi

Disamping pasien sedang menghadapi penyakitpun harus juga memikirkan tentang biaya yang akan ditanggung selama pasien dirawat di Rumah Sakit

Setelah mengamati adanya sebab sebab terjadinya gangguan mental pada pasien, telah didominasi oleh causa psikis, dan permasalahan yang ada pada diri pasien adalah karena masalah emosi yang ada pada diri mereka

3. TERAPI KEAGAMAAN BAGI PASIEN

Terapi adalah suatu cara pengobatan yang dilakukan oleh dokter kepada pasien. Sedangkan yang dimaksud di sini adalah terapi pasien melalui pendekatan keagamaan.

Terapi keagamaan menurut Dadang Hawari adalah suatu proses penyadaran terhadap objek atau pasien diantaranya sebagai berikut ;

a. Proses penyadaran melalui taubatan nasuha

b. Menyalurkan pasien melalui doktrin optimisme, melalui nasihat nasihat, misalnya ; Tuhan Maha Pengampun, hidup ini hanya sementara.

c. Pemberian motivasi yang tidak terlepas dari nilai nilai spiritual dan ritual

d. Proses aksi atau tindakan yang dilakukan baik mrelalui aspek kognitif yaitu denagn pemberian materi Al-Quran atau AL-Kitab dan Hadist.

Selanjutnya aspek psikomotor, yaitu pelaksanaan sholat, dzikir, doa-doa, puasa dan lain sebagaimya.setelah itu akan terlihat aspek efektif yaitu kesabaran , kejujuran,

(8)

PELAKSANAAN

BENTUK LAYANAN BIMBINGAN ROHANI YANG ADA DI RSU PELITA HUSADA

I.

Bimbingan rohani pasien bagi pasien rawat inap RSU Pelita Husada

Bimbingan pasien rawat inap ini merupakan bimbingan reguler bagi pasien rawat

inap RSU Pelita Husada.

Bimbingan rohani ini dilakukan oleh rohaniawan yang ditunjuk oleh pihak Rumah

sakit RSU Pelita Husada atas permintaan pasien dan keluarga.

Bimbingan ini diberikan dalam bentuk motivasi dan pelaksanaan ibadah saat sedang

sakit.

Bimbingan diberikan bukan hanya kepada pasien tetapi juga kepada keluarga yang

menunggu

Adapun langkah langkah kegiatan bimbingan rohani pasien rawat inap adalah

sebagai berikut :

A.

TAHAP PRA PELAYANAN BIMBINGAN

a.

Untuk petugas ruang rawat inap

Perhatikan isian form permintaan bimbingan yang telah diisi oleh keluarga

dan pasien ;

Jika terisi ceklist permintaan bimbingan rohaniawan dari pihak Rumah

Sakit,maka petugas rawat inap menghubungi pihak rohaniawan yang

telah ditunjuk oleh pihak Rumah sakit. Dan memberikan kontrak

waktu yang tepat kapan akan dilakukan bimbingan.

Jika terisi cheklist bimbingan rohaniawan dari pihak keluarga, maka

petugas rawat inap memberikan kontrk waktu yang tepat kapan akan

dilakukan bimbingan

Kontrak waktu yang tepat adalah ;

Diluar jam visite DPJP

Diluar tindakan medik lain

Diluar jam kunjung pasien

b.

Untuk petugas Rohaniawan ;

(9)

Sebelum melakukan bimbingan perlu diperhatikan pakaian dan peralatan

yang dibutuhkan karena penampilan juga penting.jika kita rapi dan sopan

maka pasien dan keluarga tentu akan ramah menerima kehadiran kita.

Membawa buku bimbingan rohani atau buku kecil panduan doa doa dan atau

leaflet leaflet kecil yang akan diberikan kepada pasien.

Saat menuju ruangan pasien ucapkan salam kepada pengunjung atau

keluarga pasien dengan tersenyum.

Karena senyum adalah daya pikat nomor satu dalam perbedaan mendasar

antara senyum komunikasi, perlu diingat bahwa seorang konselor

agama/pembimbing rohani dengan senyum senyum yang lain, adalah

senyum yang tulus yang terpancar dari hati.

Fungsinya yaitu membantu menghilangkan kecurigaan berlebih dari

pasien.ekspresi perhatian kepada pasien diharapkan dapat menenangkan

pasien.

Ketuk pintu dengan lembut dan perkenalkan diri dengan singkat dan ramah

Mohon ijin kepada keluarga atau penunggu pasien untuk dapat

bersilaturohmi dengan pasien

Apabila pasien dalam keadaan siap dan tidak mengganggu maka pelayanan

dapat dimulai

Usahakan dapat mengetahui nama pasien

Sebelum melakukan bimbingan perlu mengetahui data pasien.agar lebih

mudah mengenal pasien dan penyakit pasien.

B.TAHAP PROSES PELAYANAN BIMBINGAN OLEH ROHANIAWAN

a.

Perkenalkan diri secara khusus kepada pasien

Artinya kita perlu memperkenalkan diri dulu siapa kita dan kita datang untuk apa

agar pasien merasa lebih aman dengan kita.

b.

Lakukan wawancara singkat tentang penyakit dan harapan pasien dengan

bersahabat dan penuh empati

c.

Tidak larut dalam kesedihan pasien

d.

Berikan sentuhan sentuhan tangan terhadap pasien sebagai rasa empati

e.

Berikan pengertian untuk tetap sabar dalam menghadapi cobaan ( tidak menggurui )

f.

Anjurkan untuk tetap mrlakukan ibadah sesuai agamapasien sekemampu pasien

g.

Berikan doa doa dengan suara lembut

h.

Berikan leaflet leaflet doa

i.

Mohon diri dengan santun dan ucapkan salam

(10)

II.

Bimbingan Rohani Pasien Rawat Jalan/ IGD

Bimbingan rawat jalan ini sifatnya temporer yaitu waktunya tidak tentu. Model

bimbingan ini dapat dilakukan oleh petugas paramedic yang berhadapan

langsung dengan kondisi pasien.

Dalam hal ini petugas paramedic ( perawat/dokter ) mengidentifikasi pasien yang

sekiranya memerlukan bimbingan.

Dengan memberikan tuntunan bacaan doa atau tuntunan istighfar sesuai

kemampuan yang dimiliki petugas, pasien dibimbing untuk ikut melafalkannya.

III.

Bimbingan Rohani Pasien Pre Operasi

Bimbingan ini diberikan kepada pasien yang akan menjalani operasi.

Bimbingan ini dilakukan di ruangan rawat inap pasien oleh pearawat yang akan mengantarkan pasien ke ruang operasi.dengan berdoa bersama sesuai agama dan keyakinan pasien . sebelum

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya solusi yang digunakan sekolah dalam mengatasi hambatan-hambatan implementasi kurikulum 2013 terhadap prestasi siswa/I pada mata pelajaran akidah akhlak di MTs

Observasi yang digunakan adalah obsrasi langsung, yaitu untuk memperoleh data dari subjek dengan pengamatan partisipan yaitu

Karena pukulan smash merupakan suatu teknik pukulan yang bertujuan untuk mematikan pertahanan lawan, dan juga pada saat bermain lawan sering melakukan kesalahan

Media buku besar dalam penerapan metode read aloud sebagai media visual mempermudah anak untuk memahami informasi yang anak dapatkan melalui indra pendengarannya, karena

Dengan mengetahui gambaran intensi berhubungan seksual pranikah serta kontribusi dari sikap terhadap tingkah laku, norma subjektif dan persepsi tentang kontrol tingkah laku

Klasifikasi adalah proses yang digunakan ilmuwan untuk mengadakan penyusunan atau pengelompokkan atas objek-objek atau kejadian-kejadian. Keterampilan klasifikasi dapat dikuasai

Penelitian tidak mungkin dilakukan terhadap manusia karena penelitian merusak unit eksperimen, maka digunakan binatang coba tikus jantan yang dipajan radiasi foton dengan dosis

tawar yang mencapai 620.000 ton sedangkan sisanya dari ikan tangkapan perairan umum maupun laut. Sentra produksi budi daya ikan air tawar di Jawa barat