• Tidak ada hasil yang ditemukan

dermatom tubuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "dermatom tubuh"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

di dalam ganglion dorsalis, bermigrasi sepanjang saraf spinalis dan hanya mempengaruhi daerah kulit yang di dalam ganglion dorsalis, bermigrasi sepanjang saraf spinalis dan hanya mempengaruhi daerah kulit yang dipersarafi oleh saraf tempat virus tersebut

dipersarafi oleh saraf tempat virus tersebut menetap. Gejala biasanya unilateral tetapi menetap. Gejala biasanya unilateral tetapi dalam keadaan kekebalandalam keadaan kekebalan tubuh menurun, mereka lebih cenderung menjadi bilateral dan simetris, yang berarti bahwa virus ada pada tubuh menurun, mereka lebih cenderung menjadi bilateral dan simetris, yang berarti bahwa virus ada pada kedua ganglia dari ganglion dorsalis.

kedua ganglia dari ganglion dorsalis. Pembagian Dermatom Tubuh

Pembagian Dermatom Tubuh

• C2C2- posterior half of the skull cap- posterior half of the skull cap •

• C3C3- area correlating to a high t- area correlating to a high t urtle neck shirturtle neck shirt •

• C4C4- area correlating to a low-collar shirt- area correlating to a low-collar shirt •

• C6C6- (- (radial nerveradial nerve) 1st digit () 1st digit (thumbthumb)) •

• C7C7- (- (median nervemedian nerve) 2nd and 3rd digit) 2nd and 3rd digit •

• C8C8- (- (ulnar nerveulnar nerve) 4th and 5th digit, also the) 4th and 5th digit, also the funny bonefunny bone •

• T4T4-- nipplesnipples.. •

• T5T5-- Inframammary foldInframammary fold.. •

• T6T6//T7T7-- xiphoid processxiphoid process.. •

• T10T10-- umbilicusumbilicus(important for early appendicitis pain)(important for early appendicitis pain) •

• T12T12-- pubic bone pubic bonearea.area. •

• L1L1-- inguinal ligamentinguinal ligament •

• L4L4- includes the knee caps- includes the knee caps •

• S2S2//S3S3-- genitaliagenitalia

(2)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(3)

12 pasang saraf kranial yang dinyatakan dengan nama atau dengan angka romawi. Saraf-saraf tersebut adalah 12 pasang saraf kranial yang dinyatakan dengan nama atau dengan angka romawi. Saraf-saraf tersebut adalah olfaktorius (I), optikus (II), Okulomotorius (III), troklearis (IV), trigeminus (V), abdusens (VI), fasialis (VII), olfaktorius (I), optikus (II), Okulomotorius (III), troklearis (IV), trigeminus (V), abdusens (VI), fasialis (VII), vestibula koklearis (VIII), glossofaringeus (IX), vagus

vestibula koklearis (VIII), glossofaringeus (IX), vagus (X), asesorius (XI), hipoglosus (XII).(X), asesorius (XI), hipoglosus (XII). 1

1) ) SSAARRAAF F OOLLFFAAKKTTOORRIIUUS S ((NN..II)) Sistem olfaktorius dimulai dengan sisi yang menerima rangsangan olfaktorius. Sistem ini terdiri dari bagian Sistem olfaktorius dimulai dengan sisi yang menerima rangsangan olfaktorius. Sistem ini terdiri dari bagian  berikut:

 berikut: mukosa mukosa olfaktorius olfaktorius pada pada bagian bagian atas atas kavum kavum nasal, nasal, fila fila olfaktoria, olfaktoria, bulbus bulbus subkalosal subkalosal pada pada sisi sisi medialmedial lobus orbitalis. Saraf ini merupakan saraf sensorik murni

lobus orbitalis. Saraf ini merupakan saraf sensorik murni yang serabut-serabutnya berasal dari membran mukosayang serabut-serabutnya berasal dari membran mukosa hidung dan menembus area kribriformis dari tulang etmoidal untuk bersinaps di bulbus olfaktorius, dari sini, hidung dan menembus area kribriformis dari tulang etmoidal untuk bersinaps di bulbus olfaktorius, dari sini, traktus olfaktorius berjalan dibawah lobus frontal dan berakhir di lobus temporal bagian medial sisi yang sama. traktus olfaktorius berjalan dibawah lobus frontal dan berakhir di lobus temporal bagian medial sisi yang sama. Sistem olfaktorius merupakan satu-satunya sistem sensorik yang impulsnya mencapai korteks tanpa dirilei di Sistem olfaktorius merupakan satu-satunya sistem sensorik yang impulsnya mencapai korteks tanpa dirilei di talamus. Bau-bauan yang dapat memprovokasi timbulnya nafsu makan dan induksi salivasi serta bau busuk  talamus. Bau-bauan yang dapat memprovokasi timbulnya nafsu makan dan induksi salivasi serta bau busuk 

(4)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(5)

2

2) ) SSAARRAAF F OOPPTTIIKKUUS S ((NN. . IIII)) Saraf Optikus merupakan saraf sensorik murni yang dimulai di retina. Serabut-serabut saraf ini, ini melewati Saraf Optikus merupakan saraf sensorik murni yang dimulai di retina. Serabut-serabut saraf ini, ini melewati foramen optikum di dekat arteri optalmika dan bergabung dengan saraf dari sisi lainnya pada dasar otak untuk  foramen optikum di dekat arteri optalmika dan bergabung dengan saraf dari sisi lainnya pada dasar otak untuk  membentuk kiasma optikum. Orientasi spasial serabut-serabut dari berbagai bagian fundus masih utuh sehingga membentuk kiasma optikum. Orientasi spasial serabut-serabut dari berbagai bagian fundus masih utuh sehingga sera

serabut-sebut-seraburabut t dari bagian dari bagian bawabawah h retinretina a ditemditemukan pada ukan pada bagian bagian infeinferior rior kiaskiasma ma optikoptikum um dan dan sebalsebaliknyiknya.a. Serabut-serabut dari lapangan visual temporal (separuh bagian nasal retina) menyilang kiasma, sedangkan yang Serabut-serabut dari lapangan visual temporal (separuh bagian nasal retina) menyilang kiasma, sedangkan yang  berasal

 berasal dari dari lapangan lapangan visual visual nasal nasal tidak tidak menyilang. menyilang. Serabut-serabut Serabut-serabut untuk untuk indeks indeks cahaya cahaya yang yang berasal berasal daridari kia

kiasma sma optoptikuikum m berberakhakhir ir di di kolkolikuikulus lus supsupereriorior, , dimdimana ana terterjadjadi i hubhubungungan an dendengan gan kedkedua ua nuknuklei lei sarsaraf af  okulomotorius. Sisa serabut yang meninggalkan kiasma berhubungan dengan penglihatan dan berjalan di dalam okulomotorius. Sisa serabut yang meninggalkan kiasma berhubungan dengan penglihatan dan berjalan di dalam t

trraakkttuus s ooppttiikkuus s mmeennuujju u kkoorrppuus s ggeenniikkuullaattuum m llaatteerraalliiss.. Dar

Dari i sini serabut-sini serabut-seraserabut but yang yang beraberasal sal dari radiasio optika dari radiasio optika melemelewati bagian wati bagian posteposterior kapsula interna rior kapsula interna dandan  berakhir

 berakhir di di korteks korteks visual visual lobus lobus oksipital. oksipital. Dalam Dalam perjalanannya perjalanannya serabut-seraserabut-serabut but tersebut tersebut memisahkan memisahkan diridiri sehingga serabut-serabut untuk kuadran bawah melalui lobus parietal sedangkan untuk kuadaran atas melalui sehingga serabut-serabut untuk kuadran bawah melalui lobus parietal sedangkan untuk kuadaran atas melalui lobus temporal

lobus temporal. . AkibaAkibat t dari dari dekusdekusasio asio seraserabut-sbut-seraberabut ut tersebut tersebut pada pada kiasmkiasma a optikoptikum um seraserabut-sebut-seraburabut t yanyangg  berasal dari lapangan pe

 berasal dari lapangan penglihatan kiri berakhir di lobus oksipnglihatan kiri berakhir di lobus oksipital kanan dan sebaliknya.ital kanan dan sebaliknya. 3

3) ) SSAARRAAF F OOKKUULLOOMMOOTTOORRIIUUS S ((NN. . IIIIII))  Nukleus saraf okulomotorius terletak sebagian di depan substansia grisea periakuaduktal (Nukleus motorik) dan  Nukleus saraf okulomotorius terletak sebagian di depan substansia grisea periakuaduktal (Nukleus motorik) dan

seb

sebagiagian an laglagi i di di daldalam am subsubstastansinsia a grigrisea sea (N(Nuklukleus eus otootonomnom).N).Nuklukleus eus motmotoriorik k bertanbertangguggung ng jawjawab ab untuntuk uk   persarafan

 persarafan otot-otot otot-otot rektus rektus medialis, medialis, superior, superior, dan dan inferior, inferior, otot otot oblikus oblikus inferior inferior dan dan otot otot levator levator palpebrapalpebra superior. Nukleus otonom atau nukleus Edinger-westhpal yang bermielin sangat sedikit mempersarafi otot-otot superior. Nukleus otonom atau nukleus Edinger-westhpal yang bermielin sangat sedikit mempersarafi otot-otot mata inferior yaitu spingter pupil dan otot

mata inferior yaitu spingter pupil dan otot siliaris.siliaris. 4

4) ) SSAARRAAF F TTRROOKKLLEEAARRIIS S ((NN. . IIVV))  Nukleus saraf troklearis

 Nukleus saraf troklearis terletak setinggi terletak setinggi kolikuli inferior kolikuli inferior di depan di depan substansia grisea periakuaduktal substansia grisea periakuaduktal dan beradadan berada di bawah Nukleus okulomotorius. Saraf ini merupakan satu-satunya saraf kranialis yang keluar dari sisi dorsal di bawah Nukleus okulomotorius. Saraf ini merupakan satu-satunya saraf kranialis yang keluar dari sisi dorsal  batang otak. Saraf troklearis mempers

 batang otak. Saraf troklearis mempersarafi otot oblikus superior untuk menggerakkan mata bawah, kedalam danarafi otot oblikus superior untuk menggerakkan mata bawah, kedalam dan abduksi dalam derajat kecil.

abduksi dalam derajat kecil. 5

5) ) SSAARRAAF F TTRRIIGGEEMMIINNUUS S ((NN. . VV)) Saraf trigeminus bersifat campuran terdiri dari serabut-serabut motorik dan serabut-serabut sensorik. Serabut Saraf trigeminus bersifat campuran terdiri dari serabut-serabut motorik dan serabut-serabut sensorik. Serabut motor

motorik ik mempmempersaersarafrafi i otot otot massmasseter eter dan dan otot otot tempotemporalisralis. . SeraSerabut-sbut-seraberabut ut sensosensorik rik sarsaraf af trigtrigemineminus us dibagdibagii menjadi tiga cabang utama yatu saraf oftalmikus, maksilaris, dan mandibularis. Daerah sensoriknya mencakup menjadi tiga cabang utama yatu saraf oftalmikus, maksilaris, dan mandibularis. Daerah sensoriknya mencakup daerah kulit, dahi, wajah, mukosa mulut, hidung, sinus. Gigi maksilar dan mandibula, dura dalam fosa kranii daerah kulit, dahi, wajah, mukosa mulut, hidung, sinus. Gigi maksilar dan mandibula, dura dalam fosa kranii anterior dan tengah bagian anterior telinga luar dan

anterior dan tengah bagian anterior telinga luar dan kanalis auditorius serta bagian membran timpani.kanalis auditorius serta bagian membran timpani. 6

6) ) SSAARRAAF F AABBDDUUSSEENNS S ((NN. . VVII))  Nukleus

 Nukleus saraf saraf abdusens abdusens terletak terletak pada pada masing-masing masing-masing sisi sisi pons pons bagian bagian bawah bawah dekat dekat medula medula oblongata oblongata dandan terletak dibawah ventrikel ke

terletak dibawah ventrikel ke empat saraf abdusens mempersarafi otot rektus lateralis.empat saraf abdusens mempersarafi otot rektus lateralis. 7

7) ) SSAARRAAF F FFAASSIIAALLIIS S ((NN. . VVIIII)) Saraf fasialis mempunyai fungsi motorik dan fungsi sensorik fungsi motorik berasal dari Nukleus motorik yang Saraf fasialis mempunyai fungsi motorik dan fungsi sensorik fungsi motorik berasal dari Nukleus motorik yang terle

terletak tak pada bagian pada bagian ventrventrolateolateral ral dari tegmentudari tegmentum m pontin bawah dekat pontin bawah dekat medumedula la oblonoblongata. Fungsi gata. Fungsi senssensorik orik   berasal dari Nukleus sensorik yang muncul bersama nukleus motorik dan saraf vestibulokoklearis yang berjalan  berasal dari Nukleus sensorik yang muncul bersama nukleus motorik dan saraf vestibulokoklearis yang berjalan

k

ke e llaatteerraal l ke ke ddaallaam m kkaannaalliis s aakkuussttiikkuus s iinntteerrnnaa.. Serabut motorik saraf fasialis mempersarafi otot-otot ekspresi wajah terdiri dari otot orbikularis okuli, otot Serabut motorik saraf fasialis mempersarafi otot-otot ekspresi wajah terdiri dari otot orbikularis okuli, otot  buksinator,

 buksinator, otot otot oksipital, oksipital, otot otot frontal, frontal, otot otot stapedius, stapedius, otot otot stilohioideus, stilohioideus, otot otot digastriktus digastriktus posterior posterior serta serta otototot  platisma. Serabut sens

 platisma. Serabut sensorik menghantar perorik menghantar persepsi pengecapan bagian antersepsi pengecapan bagian anterior lidah.ior lidah. 8

8) ) SSAARRAAF F VEVESSTTIIBBUULLOOKKOOKKLLEEAARRIIS S (N(N. . VVIIIIII)) Saraf vestibulokoklearis terdiri dari dua komponen yaitu serabut-serabut aferen yang mengurusi pendengaran Saraf vestibulokoklearis terdiri dari dua komponen yaitu serabut-serabut aferen yang mengurusi pendengaran da

dan n veveststibibululer er yyaang ng mmeengnganandudung ng ssereraabubut-t-ssererabuabut t aafferereen n yyaang ng memengngururususi i kekesseeimimbabangngaan.n. Serabut-serabut untuk pendengaran berasal dari organ corti dan berjalan menuju inti koklea di pons, dari sini Serabut-serabut untuk pendengaran berasal dari organ corti dan berjalan menuju inti koklea di pons, dari sini terdapat transmisi bilateral ke korpus genikulatum medial dan kemudian menuju girus superior lobus temporalis. terdapat transmisi bilateral ke korpus genikulatum medial dan kemudian menuju girus superior lobus temporalis.

(6)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(7)

9

9) ) SSAARRAAF F GGLLOOSSOOFFAARRIINNGGEEUUS S ((NN. . IIXX)) Saraf Glosofaringeus menerima gabungan dari saraf vagus dan asesorius pada waktu meninggalkan kranium Saraf Glosofaringeus menerima gabungan dari saraf vagus dan asesorius pada waktu meninggalkan kranium melalui foramen tersebut, saraf glosofaringeus mempunyai dua ganglion, yaitu ganglion intrakranialis superior  melalui foramen tersebut, saraf glosofaringeus mempunyai dua ganglion, yaitu ganglion intrakranialis superior  dan ekstrakranialis inferior. Setelah melewati foramen, saraf berlanjut antara arteri karotis interna dan vena dan ekstrakranialis inferior. Setelah melewati foramen, saraf berlanjut antara arteri karotis interna dan vena  jugularis interna

 jugularis interna ke otot ke otot stilofaringeus. Di antara stilofaringeus. Di antara otot ini otot ini dan otot dan otot stiloglosal, saraf berlanjut stiloglosal, saraf berlanjut ke basis ke basis lidah danlidah dan mempersara

mempersarafi mukosa faring, tonsil fi mukosa faring, tonsil dan sepertiga posterior lidah.dan sepertiga posterior lidah. 1

100)) SSAARRAAFF VVAAGGUUSS ((NN.. XX))

Saraf vagus juga mempunyai dua ganglion yaitu ganglion superior atau jugulare dan ganglion inferior atau Saraf vagus juga mempunyai dua ganglion yaitu ganglion superior atau jugulare dan ganglion inferior atau nodosum, keduanya terletak pada daerah foramen ugularis, saraf vagus mempersarafi semua visera toraks dan nodosum, keduanya terletak pada daerah foramen ugularis, saraf vagus mempersarafi semua visera toraks dan abdomen dan menghantarkan impuls dari dinding usus, jantung dan

abdomen dan menghantarkan impuls dari dinding usus, jantung dan paru-paru.paru-paru. 1

111) ) SSAARRAAF F AASSEESSOORRIIUUS S ((NN. . XXII)) Saraf asesorius mempuny

Saraf asesorius mempunyai radiks spinalis ai radiks spinalis dan kranialis. Radiks kranial adalah akson dan kranialis. Radiks kranial adalah akson dari neuron dalam nukleusdari neuron dalam nukleus ambigus yang terletak dekat neuron dari saraf vagus. Saraf aksesoris adalah saraf motorik yang mempersarafi ambigus yang terletak dekat neuron dari saraf vagus. Saraf aksesoris adalah saraf motorik yang mempersarafi otot

otot stersternokleinokleidomadomastoidestoideus us dan dan bagiabagian n atas atas otot otot traptrapezius, ezius, otot otot stersternokleinokleidomadomastoidestoideus us berfberfungsi ungsi memmemutar utar  kepala ke samping dan otot trapezius memutar skapula bila l

kepala ke samping dan otot trapezius memutar skapula bila lengan diangkat ke atas.engan diangkat ke atas. 1

122) ) SSAARRAAF F HHIIPPOOGGLLOOSSUUS S ((NN. . XXIIII))  Nukleus

 Nukleus saraf hipoglosus saraf hipoglosus terletak terletak pada pada medula oblongata medula oblongata pada pada setiap setiap sisi sisi garis garis tengah tengah dan dan depan depan ventrikel ventrikel keke empat dimana semua menghasilkan trigonum hipoglosus. Saraf hipoglosus merupakan saraf motorik untuk lidah empat dimana semua menghasilkan trigonum hipoglosus. Saraf hipoglosus merupakan saraf motorik untuk lidah dan mempersaraf

dan mempersarafi otot lii otot lidah yaitu otot stiloglosus, hipoglosus dan dah yaitu otot stiloglosus, hipoglosus dan genioglosus.genioglosus.

Anatomi Fisiologi

Anatomi Fisiologi Spinal Cord (Medula Spinalis) Spinal Cord (Medula Spinalis) Spinal Cord 

Spinal Cord atau Medulla Spinalis merupakan bagian dari Susunan Syaraf Pusat. Terbentang dariatau Medulla Spinalis merupakan bagian dari Susunan Syaraf Pusat. Terbentang dari

foramen magnum sampai dengan L1, di L1 melonjong dan agak melebar yang disebut conus terminalis atau

foramen magnum sampai dengan L1, di L1 melonjong dan agak melebar yang disebut conus terminalis atau

conus medullar

conus medullaris. is. TerTerbentabentang ng dibawdibawah ah conus terminaconus terminalis lis seraserabut-sebut-seraburabut t bukan syaraf bukan syaraf yang yang disebdisebut ut filumfilum

terminale yang merupakan jaringan ikat.

terminale yang merupakan jaringan ikat.

Terdapat 31 pasang syaraf spinal:

Terdapat 31 pasang syaraf spinal:

a.

a. 8 8 pasang pasang syaraf syaraf servikal,servikal,

 b.

 b. 12 Pasang syara12 Pasang syaraf Torakal,f Torakal,

c.

c. 5 5 Pasang Pasang syaraf syaraf Lumbal,Lumbal,

d.

d. 5 5 Pasang Pasang syaraf syaraf Sakral Sakral ,,

e.

e. 1 1 pasang pasang syaraf syaraf koksigealkoksigeal

Akar syaraf lumbal dan sakral terkumpul yang disebut dengan Cauda Equina. Setiap pasangan syaraf keluar 

Akar syaraf lumbal dan sakral terkumpul yang disebut dengan Cauda Equina. Setiap pasangan syaraf keluar 

mela

melalui lui InteInterverrvertebratebral l forforaminaamina. . SyarSyaraf af SpinSpinal al dilindilindungi oleh dungi oleh tulang vertebrtulang vertebra a dan ligamen dan dan ligamen dan juga olehjuga oleh

meningen spinal dan CSF.

(8)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(9)

vertebra lumbalis ke-2. Di bawah tingkat ini, spasium subarakhnoid yang seperti kantong, hanya mengandung

vertebra lumbalis ke-2. Di bawah tingkat ini, spasium subarakhnoid yang seperti kantong, hanya mengandung

radiks posterior dan anterior yang membentuk cauda equina. Kadang-kadang, conus terminalis dapat mencapai

radiks posterior dan anterior yang membentuk cauda equina. Kadang-kadang, conus terminalis dapat mencapai

sampai tingkat vertebra lumbalis ke-3.

sampai tingkat vertebra lumbalis ke-3.

Radiks dari segmen C1

Radiks dari segmen C1 sampai C7, meninggalkan kanalis spinalis melalui sampai C7, meninggalkan kanalis spinalis melalui foramina intervertebraforamina intervertebralis yanglis yang

terletak pada sisi superior atau rostral setiap vertebra. Karena bagian servikalis mempunyai satu segmen lebih

terletak pada sisi superior atau rostral setiap vertebra. Karena bagian servikalis mempunyai satu segmen lebih

daripada vertebra servikalis, radiks segmen ke-8 meninggalkan kanalis melalui foramina yang terletak antara

daripada vertebra servikalis, radiks segmen ke-8 meninggalkan kanalis melalui foramina yang terletak antara

vertebra servikalis ke-7 dan torasikus ke-1. Dari sini ke bawah, radiks saraf meninggalkan kanalis melalui

vertebra servikalis ke-7 dan torasikus ke-1. Dari sini ke bawah, radiks saraf meninggalkan kanalis melalui

foramina yang lebih bawah.

foramina yang lebih bawah.

Antara C4 dan T1, dan juga antara L2 dan S3, diameter medula spinalis membesar. Intumesensia

Antara C4 dan T1, dan juga antara L2 dan S3, diameter medula spinalis membesar. Intumesensia

servikalis dan lumbalis ini terjadi

servikalis dan lumbalis ini terjadi karena radiks dari separuh bawah bagian servikalis naik karena radiks dari separuh bawah bagian servikalis naik ke pleksus brakhialis,ke pleksus brakhialis,

me

mempempersrsaraarafi fi eksekstritrimimitas tas ataatas, s, dan dan yayang ng dardari i reregio gio lumlumbo-bo-saksakraral l memembembentuntuk k plepleksuksus s lumlumbosbosakrakralialis,s,

mempersara

mempersarafi fi ekstrimitas bawah.ekstrimitas bawah.

Pembentukan pleksus-pleksus ini menyebabkan serat-serat dari setiap pasang

Pembentukan pleksus-pleksus ini menyebabkan serat-serat dari setiap pasang radiks bercabang menjadiradiks bercabang menjadi

sara

saraf-sarf-saraf af periperifer yang fer yang berbberbeda; dengan eda; dengan kata lain, kata lain, setiasetiap p sarasaraf f perifperifer er dibuadibuat t dari serat dari serat beberbeberapa apa radikradikss

segmental yang berdekatan. Ke arah perifer dari saraf, serat saraf aferen berasal dari satu radiks dorsalis yang

segmental yang berdekatan. Ke arah perifer dari saraf, serat saraf aferen berasal dari satu radiks dorsalis yang

 bergabung dan mensuplai da

 bergabung dan mensuplai daerah segmen tertentu daerah segmen tertentu dari kulit, disebut dermatom ari kulit, disebut dermatom atau daerah dermatomtau daerah dermatomik.ik.

Dermatom berjumlah sebanyak radiks segmental. Dermatom-dermatom letaknya saling tumpang tindih

Dermatom berjumlah sebanyak radiks segmental. Dermatom-dermatom letaknya saling tumpang tindih

satu sama lain, sehingga hilangnya satu radiks saja

satu sama lain, sehingga hilangnya satu radiks saja sulit untuk dideteksi. Harus terjadi hilangnya beberapa radikssulit untuk dideteksi. Harus terjadi hilangnya beberapa radiks

yang

yang berdberdekataekatan n supaysupaya a dapat timbul dapat timbul hilanhilangnya gnya senssensorik orik dari karakter dari karakter segmsegmentalental. . DerDermatom berhubunmatom berhubungangan

denga

dengan n berbberbagai segmen agai segmen radiradiks ks medumedula la spinaspinalis, sehingga mempunylis, sehingga mempunyai ai nilai diagnostinilai diagnostik k yang besar yang besar daladalamm

menentukan tingkat ketinggian dari kerusakan medula spinalis.

menentukan tingkat ketinggian dari kerusakan medula spinalis.

Fungsi dan Persarafan Otot Periferal dan Segemental Fungsi dan Persarafan Otot Periferal dan Segemental

F

Fuunnggssii OOttoott SSaarraaff   

I.

I. Pleksus servikalis C1-C4Pleksus servikalis C1-C4

Fleksi, ekstensi, rotasi, dan Fleksi, ekstensi, rotasi, dan eksorotasi leher  eksorotasi leher  Mm. koli profundi (M. Mm. koli profundi (M. sternokleidomastoideus sternokleidomastoideus, , M.M. trapezius) trapezius) Saraf servikalis Saraf servikalis C1-C4 C1-C4 Pengangkatan dada atas,

Pengangkatan dada atas, inspirasi

inspirasi

M

Mmm. . sskkaalleennii CC33--CC55

IInnssppiirraassii DDiiaaffrraaggmmaa

Saraf frenikus Saraf frenikus C3-C5

C3-C5

II.

II. Pleksus brakhialis C5-T1Pleksus brakhialis C5-T1

Aduksi dan endorotasi lengan, Aduksi dan endorotasi lengan, Menurunkan bahu ke

Menurunkan bahu ke dorsoventral

dorsoventral

M. pektoralis mayor dan minor  M. pektoralis mayor dan minor 

Saraf torakalis anterior  Saraf torakalis anterior  C5-T1

C5-T1

Fiksasi skapula selama Fiksasi skapula selama mengangkat lengan mengangkat lengan

M. seratus anterior  M. seratus anterior 

Saraf torakalis longus Saraf torakalis longus C5-C7

C5-C7

Elevasi dan aduksi skapula ke Elevasi dan aduksi skapula ke arah kolumna spinalis

arah kolumna spinalis

M. levator skapula, M. levator skapula, Mm. rhomboidei Mm. rhomboidei

Saraf skapularis dorsal Saraf skapularis dorsal C4-C5

C4-C5

Mengangkat dan eksorotasi Mengangkat dan eksorotasi lengan,

lengan,

Eksorotasi lengan pada sendi Eksorotasi lengan pada sendi  bahu  bahu M. supraspinatus, M. supraspinatus, M. infraspinatus M. infraspinatus Saraf supraskapularis Saraf supraskapularis C4-C6 C4-C6 C4-C6 C4-C6

Endorotasi sendi bahu; aduksi Endorotasi sendi bahu; aduksi dari ventral ke dorsal;

dari ventral ke dorsal; menurunkan lengan yang menurunkan lengan yang terangkat terangkat M. latissimus dorsi, M. latissimus dorsi, M. teres major, M. teres major, M. subskapularis M. subskapularis

Saraf torakalis dorsal Saraf torakalis dorsal C5-C8

C5-C8

(dari daerah dorsal pleksus) (dari daerah dorsal pleksus)

Abduksi lengan ke garis

Abduksi lengan ke garis M. deltoideusM. deltoideus

Saraf aksilaris Saraf aksilaris C5-C6

(10)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(11)

Elevasi dan aduksi lengan, Elevasi dan aduksi lengan, F

Flleekkssi i lleennggaan n bbaawwaahh MM. . kkoorraakkoobbrraakkhhiiaalliiss,, M. brakhialis M. brakhialis C5-C7 C5-C7 C5-C6 C5-C6 Fleksi dan deviasi radial

Fleksi dan deviasi radial tangan,

tangan,

Pronasi lengan bawah, Pronasi lengan bawah, Fleksi tangan,

Fleksi tangan,

Fleksi jari II-V pada falangs Fleksi jari II-V pada falangs tengah,

tengah,

Fleksi falangs distal ibu jari Fleksi falangs distal ibu jari tangan,

tangan,

Fleksi falangs distal jari II dan Fleksi falangs distal jari II dan III tangan,

III tangan,

M. fleksor karpi radialis M. fleksor karpi radialis M. pronator teres

M. pronator teres M. palmaris longus M. palmaris longus

M. fleksor digitorum superfisialis M. fleksor digitorum superfisialis M. fleksor polisis longus

M. fleksor polisis longus

M. fleksor digitorum profundus M. fleksor digitorum profundus (radial) (radial) Saraf medianus Saraf medianus C5-C6 C5-C6 C5-C6 C5-C6 C7-T1 C7-T1 C7-T1 C7-T1 C6-C8 C6-C8 C7-T1 C7-T1 Abduksi metakarpal I, Abduksi metakarpal I, Fleksi falangs proksimal ibu Fleksi falangs proksimal ibu  jari tangan,

 jari tangan,

Oposisi metakarpal I Oposisi metakarpal I

M. abduktor polisis brevis M. abduktor polisis brevis M. fleksor polisis brevis M. fleksor polisis brevis M. oponens polisis brevis M. oponens polisis brevis

C7-T1 C7-T1 C7-T1 C7-T1 C6-C7 C6-C7 Fleksi falangs proksimal dan

Fleksi falangs proksimal dan ekstensi sendi lain,

ekstensi sendi lain,

Fleksi falangs proksimal dan Fleksi falangs proksimal dan ekstensi sendi lain

ekstensi sendi lain

Mm. lumbrikalis Mm. lumbrikalis Jari II dan III tangan Jari II dan III tangan

Jari IV dan V tangan Jari IV dan V tangan

Saraf medianus Saraf medianus C8-T1 C8-T1 Saraf ulnaris Saraf ulnaris C8-T1 C8-T1

Fleksi dan pembengkokan ke Fleksi dan pembengkokan ke arah ulnar jari tangan,

arah ulnar jari tangan,

Fleksi falangs proksimal jari Fleksi falangs proksimal jari tangan IV dan V,

tangan IV dan V, Aduksi metakarpal I, Aduksi metakarpal I, Abduksi jari tangan V, Abduksi jari tangan V, Oposisi jari tangan V, Oposisi jari tangan V,

Fleksi jari V pada sendi Fleksi jari V pada sendi metakarpofalangeal, metakarpofalangeal, Pembengkokan falangs Pembengkokan falangs  proksimal, mereg

 proksimal, meregangkan jariangkan jari tangan III, IV, dan V pada tangan III, IV, dan V pada sendi tangan dan distal seperti sendi tangan dan distal seperti  juga gerakan membuka  juga gerakan membuka dandan

menutup jari-jari menutup jari-jari

M. fleksor karpi ulnaris M. fleksor karpi ulnaris

M. fleksor digitorum profundus M. fleksor digitorum profundus (ulnar) (ulnar) M. aduktor polisis M. aduktor polisis M. abduktus digiti V M. abduktus digiti V M. oponens digiti V M. oponens digiti V

M. fleksor digiti brevis V M. fleksor digiti brevis V Mm. interosei palmaris dan Mm. interosei palmaris dan dorsalis

dorsalis

Mm. lumbrikalis III dan IV Mm. lumbrikalis III dan IV

Saraf ulnaris Saraf ulnaris C7-T1 C7-T1 C7-T1 C7-T1 C8-T1 C8-T1 C8-T1 C8-T1 C7-T1 C7-T1 Saraf ulnaris Saraf ulnaris C7-T1 C7-T1 C8-T1 C8-T1 Ekstensi siku, Ekstensi siku, Fleksi siku, Fleksi siku,

Ekstensi siku dan abduksi Ekstensi siku dan abduksi radial tangan,

radial tangan,

Ekstensi falangs proksimal jari Ekstensi falangs proksimal jari II-IV,

II-IV,

Ekstensi falangs proksimal jari Ekstensi falangs proksimal jari V,

V,

Ekstensi dan deviasi ke arah Ekstensi dan deviasi ke arah

M. biseps brakhii dan M. ankoneus M. biseps brakhii dan M. ankoneus M. brakhioradialis

M. brakhioradialis

M. ekstensor karpi radialis M. ekstensor karpi radialis M. ekstensor digitorum M. ekstensor digitorum M. ekstensor digiti V M. ekstensor digiti V M. ekstensor karpi ulnaris M. ekstensor karpi ulnaris M. supinator  M. supinator  Saraf radialis Saraf radialis C6-C8 C6-C8 C5-C6 C5-C6 C6-C8 C6-C8 C6-C8 C6-C8 C6-C8 C6-C8 C6-C8 C6-C8

(12)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(13)

Start Free Trial

Cancel Anytime.

falangs proksimal, falangs proksimal,

Ekstensi falangs distal ibu jari, Ekstensi falangs distal ibu jari, Ekstensi falangs proksimal jari Ekstensi falangs proksimal jari II

II

M

M. . eekksstetennssoor r ininddisisiis s pprroopprriiuuss CC77--CC88 C6-C8 C6-C8

Elevasi iga; ekspirasi; Elevasi iga; ekspirasi; kompresi abdomen; kompresi abdomen;

anterofleksi dan laterofleksi anterofleksi dan laterofleksi tubuh.

tubuh.

Mm. toracis dan abdominalis Mm. toracis dan abdominalis

 N. toracis  N. toracis

T1-L1 T1-L1

III.

III. Pleksus lumbalis T12-L4Pleksus lumbalis T12-L4

Fleksi dan endorotasi pinggul, Fleksi dan endorotasi pinggul, Fleksi dan endorotasi tungkai Fleksi dan endorotasi tungkai  bawah,

 bawah,

Ekstensi tungkai bawah pada Ekstensi tungkai bawah pada tungkai lutut tungkai lutut M. iliopsoas M. iliopsoas M. sartorius M. sartorius M. quadriseps femoris M. quadriseps femoris Saraf femoralis Saraf femoralis L1-L3 L1-L3 L2-L3 L2-L3 L2-L4 L2-L4 Aduksi paha Aduksi paha

Aduksi dan eksorotasi paha Aduksi dan eksorotasi paha

M. pektineus M. pektineus M. aduktor longus M. aduktor longus M. aduktor brevis M. aduktor brevis M. aduktor magnus M. aduktor magnus M. grasilis M. grasilis M. obturator eksternus M. obturator eksternus Saraf obturatorius Saraf obturatorius L2-L3 L2-L3 L2-L3 L2-L3 L2-L4 L2-L4 L3-L4 L3-L4 L2-L4 L2-L4 L3-L4 L3-L4 IV.

IV. Pleksus sakralis L5-S1Pleksus sakralis L5-S1

Abduksi dan endorotasi paha, Abduksi dan endorotasi paha, Fleksi tungkai atas pada Fleksi tungkai atas pada  pinggul; abduksi dan  pinggul; abduksi dan

endorotasi, endorotasi,

Eksorotasi paha dan abduksi Eksorotasi paha dan abduksi

M. gluteus medius dan minimus M. gluteus medius dan minimus M. tensor fasia lata

M. tensor fasia lata M. piriformis M. piriformis

Saraf glutealis superior  Saraf glutealis superior  L4-S1 L4-S1 L4-L5 L4-L5 L5-S1 L5-S1

Ekstensi paha pada pinggul, Ekstensi paha pada pinggul, Eksorotasi paha Eksorotasi paha M. gluteus maksimus M. gluteus maksimus M. obturator internus M. obturator internus Mm. gemeli Mm. gemeli M. quadratus M. quadratus

Saraf glutealis inferior  Saraf glutealis inferior  L4-S2 L4-S2 L5-S1 L5-S1 L4-S1 L4-S1 F

Flleekkssi i ttuunnggkkaai i bbaawwaahh MM. . bbiisseepps s ffeemmoorriiss M. semitendinosus M. semitendinosus M.

M. semimembrsemimembranosusanosus

Saraf skiatikus Saraf skiatikus L4-S2 L4-S2 L4-S1 L4-S1 L4-S1 L4-S1 Dorsifleksi dan supinasi kaki,

Dorsifleksi dan supinasi kaki, Ekstensi kaki dan jari-jari Ekstensi kaki dan jari-jari kaki,

kaki,

Ekstensi jari kaki Ekstensi jari kaki II-V,II-V,

M. tibialis anterior  M. tibialis anterior 

M. ekstensor digitorum longus M. ekstensor digitorum longus M. ekstensor digitorum brevis M. ekstensor digitorum brevis M. ekstensor halusis longus M. ekstensor halusis longus

Saraf peronealis profunda Saraf peronealis profunda L4-L5 L4-L5 L4-S1 L4-S1 L4-S1 L4-S1 L4-S1 L4-S1

(14)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Fleksi jari kaki II-V pada Fleksi jari kaki II-V pada falangs tengah,

falangs tengah,

Melebarkan, menutup, dan Melebarkan, menutup, dan fleksi falangs proksimal fleksi falangs proksimal jari- jari kaki

 jari kaki

M

Mmm. . ppllaannttaarriis s ppeeddiiss SS11--SS33

Menutup sfingter kandung Menutup sfingter kandung kemih dan rectum

kemih dan rectum

Otot-otot perinealis dan sfingter  Otot-otot perinealis dan sfingter 

Saraf pudendalis Saraf pudendalis S2-S4

Referensi

Dokumen terkait

Peranan waa sangat penting dalam pameran di samping mempengaruhi perasaan akan siuasi rungan juga memberi suatu yang lain, bersift kejiwaan Hal ini akan

Pencapaian standar hasil dalam pelaksanaan PKM yang sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan bersama, sangat terkait dengan daya dukung standar sarana

Cake beras yang dihasilkan dengan proporsi kacang tunggak kukus diatas 20% menghasilkan cake beras dengan tingkat kesukaan moistness dan kelembutan yang cenderung menurun

Hal tersebut menunjukkan bahwa sudah terdapat Cr di dalam mikroorganisme ragi tape, yang sesuai dengan data hasil pengukuran kadar Cr organik pada fermentasi substrat yang

Dengan melaksanakan fungsi pendidikan politik, partai golongan karya memberikan pendidikan politik dengan cara pelatihan-pelatihan kepada masyarakat, seperti halnya

Komitmen afektif merupakan salah satu dimensi dari komitmen organsasi yang berarti kuatnya keinginan emosional karyawan untuk beradaptasi dengan nilai-nilai yang

Dala m us aha warnet, s ering ka li kebutuhan untuk mena mbah kapas itas bandwidth terbentur dengan mas alah harga yang tidak terjangkau. Alternatif yang dapat

Pemberian mulsa jerami padi di atas petak perlakuan mampu menahan penguapan air yang disebabkan oleh sinar matahari dan pada saat hujan mulsa jerami dapat mencegah