IMPLEMENTASI INTEGRASI SWOT
BALANCED
SCORECARD
DALAM PERANCANGAN SISTEM
PENGUKURAN KINERJA PT GRAFIKA JAYA SUMBAR
Dhea Novanda
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang Email: d_a_TM@yahoo.com
Abstrak
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah yang bertujuan meningkatkan pendapatan asli daerah guna membiayai pembangunan daerah. Kesuksesan dan perkembangan perusahaan-perusahaan milik daerah merupakan salah satu faktor yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, BUMD saat ini belum memiliki kinerja yang baik dilihat dari kemampuan BUMD dalam memberikan pendapatannya bagi daerah. Salah satu BUMD di daerah Sumatera Barat yang beroperasi di Kota Padang adalah PT Grafika Jaya Sumbar. Perusahaan saat ini tidak dalam kondisi yang memuaskan padahal perusahaan pernah menjadi perusahaan percetakan tebesar di Sumbar dan banyak permasalahan yang terjadi di perusahaan saat ini. Oleh karena itu, dibutuhkan usaha penyehatan perusahaan dengan menentukan arah strategi yang menunjukkan ke arah mana perusahaan akan bergerak memperbaiki kondisi saat ini sehingga mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan arah strategi perusahaan dan merancang sistem pengukuran kinerja berupa Key Performance Indicators (KPI).
Alat ukur yang paling popular serta paling banyak digunakan saat ini adalah Analisis SWOT dan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah metode pengukuran kinerja yang dibangun dari visi, misi dan strategi organisasi dan indikator kinerja yang terbentuk memiliki keseimbangan antara indikator kinerja keuangan dan non-keuangan. Analisis SWOT merupakan pengembangan dari rencana jangka panjang untuk mengefektifkan manajemen perusahaan berdasarkan peluang dan ancaman mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Penggunaan kedua alat ukur BSC dan SWOT secara sinergis akan menghasilkan kecepatan dan kemudahan pemantauan untuk mengendalikan jalannya suatu bisnis dan memberikan dampak yang besar bagi strategi dan kinerja perusahaan.
Langkah-langkah perancangan sistem pengukuran kinerja dalam penelitian ini sebagai berikut: pengumpulan informasi strategis, kuesioner riset SWOT, penentuan arah strategi, penyusunan formulasi strategis dan sasaran strategis, identifikasi Key Performance Indicators (KPI), dan validasi KPI. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka arah strategi yang difokuskan saat ini untuk PT Grafika Jaya Sumbar adalah strategi defensif, perusahaan harus berusaha meminimalkan kelemahan dan mengubahnya menjadi kekuatan serta menghindari ancaman sambil merebut peluang yang ada. Terdapat 66 Key Performance Indicators (KPI) untuk PT Grafika Jaya Sumbar berdasarkan empat perspektif Balanced Scorecard, yaitu tujuh indikator untuk perspektif Keuangan, 11 indikator untuk pespektif Pelanggan, 36 indikator untuk perspektif Proses Bisnis Internal, dan 12 indikator untuk perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
Kata Kunci : SWOT BSC, Arah Strategi, KPI.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah yang bertujuan meningkatkan pendapatan asli daerah guna
membiayai pembangunan daerah.
Kesuksesan dan perkembangan perusahaan-perusahaan milik daerah merupakan salah satu faktor yang mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, BUMD saat ini belum memiliki kinerja yang baik dilihat dari kemampuan BUMD dalam memberikan pendapatannya bagi daerah. Meski memiliki aset yang besar, pendapatan yang disetor ke kas daerah oleh BUMD ternyata masih kecil dan tidak sesuai harapan (Harefa, 2010). Kondisi ini dapat dilihat dari kontribusi BUMD terhadap PAD per provinsi, yaitu yang terbesar adalah Sulawesi Tenggara (14,14%), kemudian
menyusul Kalimantan Selatan (8,43%), Sulawesi Utara (5,15%), Bengkulu (4,93%), Nusa Tenggara Barat (4,25%), Sumatera Barat (2,81%), dan seterusnya hingga yang terkecil adalah Jawa Timur (0,07%) (Harefa, 2010).
Salah satu BUMD di daerah Sumatera Barat yang beroperasi di Kota Padang adalah PT Grafika Jaya Sumbar. Perusahaan ini bergerak di bidang percetakan yang berdiri
sejak tahun 1961 dan merupakan
perusahaan percetakan tertua di Sumatera Barat. Dirut PT Grafika Jaya Sumbar, Dasril, S.Pd, M.M, menyatakan bahwa perusahaan
saat ini tidak dalam kondisi yang
memuaskan padahal perusahaan pernah menjadi perusahaan percetakan tebesar di
Sumbar. Perusahaan saat ini juga
mengalami kerugian yang cukup besar dalam bisnisnya.
Menurut Wirjana (2007), organisasi harus mampu mengartikulasikan visi, misi, dan program organisasi, membangun kerangka
untuk kinerja, membuat perencanaan
strategik bagi peningkatan kinerja,
memastikan ada tolok ukur kinerja, berdasarkan kebutuhan-kebutuhan berbagai konsumen, serta mengumpulkan data secara sistematis untuk mengukur secara teratur efektivitas organisasi. PT Grafika Jaya Sumbar saat ini belum memiliki tolok ukur kinerja yang dibutuhkan untuk mengevaluasi kinerja sehingga mampu meningkatkan kinerja perusahaan dan mengukur secara teratur efektivitas organisasi.
Melihat kondisi PT Grafika Jaya Sumbar saat ini, perlu adanya evaluasi kinerja agar pembentukan pengembangan PT Grafika Jaya Sumbar sesuai dengan tujuannya. Oleh karena itu, dibutuhkan arah strategi untuk mengetahui langkah perbaikan yang tepat untuk diambil dalam perancangan sistem
pengukuran kinerja dan penyusunan
indikator-indikator yang penting untuk
melihat pencapaian tujuan-tujuan
perusahaan.
Indikator-indikator tersebut disusun
dalam Key Performance Indicators (KPI).
Banyak perusahaan yang telah menerapkan KPI untuk mengukur tingkat pertumbuhan usaha dan posisi keunggulan bersaing, untuk mengetahui apakah memang benar usaha mengalami pertumbuhan, harus dihitung tingkat pencapaian perusahaan saat ini dan tren terhadap keberhasilan KPI (Rangkuti, 2011).
1.2. Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan diselesaikan dalam Tugas Akhir ini adalah:
1. Bagaimana melakukan perancangan
sistem pengukuran kinerja pada PT Grafika Jaya Sumbar?
2. Bagaimana menentukan arah strategi PT
Grafika Jaya Sumbar?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Merancang Key Performance Indicators
(KPI) yang berguna untuk sistem pengukuran kinerja PT Grafika Jaya Sumbar.
2. Mengembangkan arah kebijakan dan
strategi PT Grafika Jaya Sumbar.
1.3. Batasan Masalah
1. Perancangan Key Performance Indicators
untuk sistem pengukuran kinerja didasarkan pada data PT Grafika Jaya Sumbar dari tahun 2011. Hal ini dilakukan karena pada tahun ini perusahaan dipimpin oleh Direktur Utama yang baru, Dasril, S.Pd, M.M, dan perusahaan mulai bergerak melakukan perubahan yang diperlukan sebagai usaha perbaikan dan mengembangkan budaya baru di perusahaan.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Kinerja
Kinerja adalah ukuran kondisi seseorang atau organisasi yang menggambarkan efektivitas keseluruhan dengan memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki dalam pencapaian visi.
2.2. Sistem Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja merupakan suatu alat
atau metode untuk menilai kemajuan
perusahaan yang dibandingkan dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi (Wahyuni, 2004). Pengukuran kinerja merupakan salah satu pilar utama dalam sistem manajemen kinerja. Hal ini dapat dilihat pada diagram manajemen kinerja pada Gambar 2.1.
Pengukuran Kinerja
Evaluasi Hasil Pengukuran
Diagnosis Proses Perbaikan
Tindak Lanjut
Proses Perbaikan Berkelanjutan Proses Perubahan
Fundamental
2.3. Metode Pengukuran Kinerja
Terdapat beberapa metode dalam
melakukan pengukuran kinerja, yaitu
metode SMART System, metode
Performance Measurement Questionnaires,
metode Integrated Performance
Measurement System (IPMS), metode
Performance Prism, dan metode Balanced
Scorecard (BSC).
2.4.Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan untuk
menggambarkan Strengths (Kekuatan),
Weaknesses (Kelemahan), Opportunities
(Peluang), dan Threats (Ancaman) tertentu
yang merupakan faktor strategis untuk sebuah perusahaan tertentu. . Analisis SWOT tidak hanya menghasilkan identifikasi khas sebuah kompetensi atau kemampuan tertentu perusahaan, sumber daya yang dimiliki perusahaan, dan cara unggul di mana mereka digunakan, tetapi juga dalam mengidentifikasi peluang bahwa perusahaan
saat ini belum mampu mengambil
keuntungan karena kurangnya sumber daya yang sesuai.
Analisis SWOT digunakan untuk
menentukan posisi yang dialami perusahaan saat ini dan menentukan arah strategi yang
dapat diambil perusahaan dengan
menggunakan Diagram Analisis SWOT. Diagram Analisis SWOT dapat dilihat pada Gambar 2. Berbagai Peluang Berbagai Peluang Kekuatan Internal Kekuatan Internal Kelemahan Internal Kelemahan Internal Berbagai Ancaman Berbagai Ancaman KUADRAN I KUADRAN III KUADRAN II KUADRAN IV Mendukung strategi agresif Mendukung strategi turn around Mendukung strategi diversifikasi Mendukung strategi defensif
Gambar 2. Diagram Analisis SWOT SWOT juga dapat digunakan untuk menghasilkan sejumlah strategi alternatif yang mungkin. Matriks TOWS (TOWS hanya cara lain untuk mengatakan SWOT) menggambarkan bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi
perusahaan tertentu dapat dicocokkan dengan kekuatan internal perusahaan dan
kelemahan perusahaan yang dapat
menghasilkan empat set alternatif strategi
yang mungkin. Matrik TOWS dapat dilihat
pada Gambar 3.
Gambar 3. Matriks TOWS
2.5.SWOT Balanced Scorecard
Saat ini, untuk mengelola perusahaan secara profesional, sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan. Alat ukur yang
paling populer serta paling banyak
digunakan saat ini adalah Analisis SWOT dan
Balanced Scorecard. Penggabungan kedua
kekuatan model ini menjadi kekuatan baru yang sangat dahsyat dampaknya terhadap
strategi perusahaan dan kinerja perusahaan.
Analisis SWOT Balanced Scorecard
pertama kali dikenalkan pada tahun 2001 oleh Lennart Norberg and Terry Brown. SWOT BSC adalah sebuah konsep sederhana yang mengkombinasikan dua alat yang kuat
BSC (Balanced Scorecard) dan analisis
SWOT ketika mengidentifikasi faktor-faktor
yang menjalankan atau menghambat
strategi. Keempat perspektif BSC
dikombinasikan dengan empat dimensi SWOT di dalam sebuah matriks yang dapat menemukan solusi.
Tabel 1. Matriks SWOT BSC
2.6. Critical Success Factors (CSF)
Critical Success Factors (CSF) merupakan
elemen-elemen yang sangat penting bagi
keberhasilan perusahaan dalam
menjalankan strateginya (Moeheriono,
2012). CSF mencerminkan wilayah kunci yang dapat menunjukkan kinerja saat organisasi mewujudkan tujuannya dan diturunkan dari setiap rumusan tujuan. Pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi CSF adalah “Faktor apa yang harus tersedia pada saat organisasi berhasil mewujudkan tujuan?” Atau “Faktor apa yang menyebabkan organisasi dapat berhasil mewujudkan tujuan-tujuannya?”. Setelah berhasil mengidentifikasi CSF, maka
CSF akan banyak membantu dalam
merumuskan KPI
2.7. Key Performance Indicators (KPI)
Terdapat dua kata kunci dalam
pengertian di atas, yaitu “ukuran” dan
STRENGTHS WEAKNESSES OPPORTUNITIES THREATS FINANCIAL financial strengths financial weaknesses financial opportunities financial threats CUSTOMER customer strengths customer weaknesses customer opportunities customer threats INTERNAL PROCESSESinternal strengths internal weaknesses internal opportunities internal threats PEOPLE people strengths people weaknesses people opportunities people's threats
“pencapaian kinerja”. Maka, Key Performance Indicators adalah ukuran atau indikator-indikator pengendali kinerja yang
harus dilakukan untuk keberhasilan
pencapaian kinerja perusahaan sehingga perusahaan mampu meraih kesuksesan yang diinginkan, baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
KPI yang akan disusun sebaiknya mampu memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik dan ideal, yaitu karakteristik SMART-C (Specific, Measurable, Achievable, Relevant,
Time-Bounded, Continuosly).
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Survei Pendahuluan
Tahap pertama penelitian adalah survei pendahuluan, yaitu melakukan pengamatan terhadap objek penelitian, PT Grafika Jaya Sumbar, melalui pengamatan langsung dan
wawancara dengan Direktur Utama
perusahaan. Pelaksanaan kegiatan ini
dilakukan pada hari Selasa, 3 April 2012 di
PT Grafika Jaya Sumbar. Survei
pendahuluan ini memperoleh informasi mengenai sistem perusahaan, proses bisnis, gambaran umum perusahaan saat ini, dan permasalahan yang dialami perusahaan.
3.2.Studi Literatur
Tahapan selanjutnya adalah studi
literatur, yaitu mengidentifikasi teori-teori yang dibutuhkan sebagai bahan analisis dengan mempelajari berbagai buku, jurnal penelitian, karangan ilmiah, serta dokumen yang berkaitan dengan topik penelitian, yaitu mengenai sistem pengukuran kinerja perusahaan. Teori-teori yang dipelajari antara lain: manajemen kinerja perusahaan, metode pengukuran kinerja perusahaan,
SWOT Balanced Scorecard, manajemen
strategi, dan lain-lain. Studi literatur ini
menjadi dasar dalam menyelesaikan
permasalahan.
3.3. Identifikasi Masalah
Setelah melakukan survei pendahuluan
dan studi literatur, dilakukan
pengidentifikasian masalah yang sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini dan ditentukan tujuan penelitian. PT Grafika Jaya
Sumbar mengalami kerugian dalam
bisnisnya karena belum memiliki tolok ukur
kinerja yang dibutuhkan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan dan
mengukur secara teratur efektivitas
organisasi sehingga diperlukan arah
strategis dan indikator kinerja utama / Key
Performance Indicators (KPI) dengan
menggunakan alat ukur yang tepat, yaitu SWOT dan BSC.
3.4.Perumusan Masalah
Tahap ini merumuskan masalah untuk mengarahkan permasalahan apa saja yang
akan diselesaikan dalam penelitian.
Permasalahan tersebut adalah bagaimana melakukan perancangan sistem pengukuran kinerja pada PT Grafika Jaya Sumbar
sehingga diperoleh arah strategis
perusahaan dan menentukan Key
Performance Indicators (KPI) perusahaan.
3.5.Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dari tanggal 13 April - 31 Mei 2012 di PT Grafika Jaya
Sumbar. Data-data yang dibutuhkan
dikumpulkan dengan menggunakan metode berikut :
1. Observasi Lapangan
Pengumpulan data awal pada penelitian ini dilakukan melalui observasi lapangan
dengan mengunjungi langsung ke
perusahaan untuk mengetahui gambaran
langsung mengenai perusahaan dan
memperoleh data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan Direktur Utama perusahaan. Data primer tersebut adalah kondisi perusahaan saat ini (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dialami perusahaan) dan
proses bisnis. Data sekunder yang
dikumpulkan adalah gambaran umum
perusahaan meliputi visi dan misi, struktur organisasi, bidang usaha, dan sejarah perusahaan.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan tanya jawab kepada Direktur Utama perusahaan yang mengetahui kondisi perusahaan secara baik. Wawancara yang dilakukan dengan
menggunakan protokol SWOT Balanced
Scorecard Development Tools untuk
mengetahui kondisi perusahaan saat ini. Alat
ini berisi pertanyaan tentang faktor
kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman dari setiap perspektif BSC
(keuangan, konsumen, proses bisnis
internal, dan pembelajaran dan
pertumbuhan).
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan pengumpulan data dengan menyebarkan angket bertujuan
untuk menentukan prioritas strategis
sehingga dapat disusun formulasi strategis. Kuesioner disebarkan kepada pimpinan staf dan karyawan perusahaan yang mengetahui kondisi perusahaan dengan menggunakan Kuesioner Riset SWOT yang indikator pertanyaannya dibuat berdasarkan hasil wawancara sebelumnya.
3.6. Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja
3.6.1. Mengumpulkan Informasi Strategis
Pengumpulan informasi strategis
merupakan proses input untuk menyusun
SWOT BSC. Alat yang digunakan untuk
memperoleh informasi strategis yang
diperlukan adalah SWOT Balanced Scorecard
Development Tool.
3.6.2. Kuesioner Riset SWOT
Langkah selanjutnya adalah melakukan
riset SWOT yang bertujuan untuk
merumuskan perencanaan strategis dan
menentukan prioritas arah strategis
sehingga dapat disusun formulasi strategis. Riset SWOT dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang indikator pertanyaannya
dibuat berdasarkan hasil wawancara
informasi strategis.
3.6.3. Penyusunan Formulasi Strategis dan Sasaran Strategis
Berdasarkan hasil analisis kuesioner riset SWOT, diperoleh arah strategi dalam Diagram Analisis SWOT yang akan menjadi dasar dalam formulasi strategi dengan menggunakan matriks TOWS. Setelah
dilakukan formulasi strategis yang
disesuaikan dengan visi dan misi
perusahaan, ditentukan strategi prioritas
yang paling tinggi nilai hubungan
kedekatannya dengan faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan sehingga paling besar fungsinya untuk dapat meminimalkan
permasalahan internal dan mengatasi
permasalahan eksternal. Selanjutnya akan diperoleh sasaran strategis berdasarkan strategi prioritas untuk setiap perspektif BSC.
3.6.4. Identifikasi Critical Success
Factors(CSF)
Setelah diketahui sasaran strategis yaitu tujuan yang akan dicapai perusahaan, maka diidentifikasi CSF yang penting dalam menentukan faktor-faktor kritis yang paling
menentukan keberhasilan pencapaian
sasaran strategis. Setelah berhasil
mengidentifikasi CSF, maka CSF akan banyak membantu dalam merumuskan KPI.
3.6.5. Identifikasi Key Performance
Indicators (KPI)
Setelah dilakukan identifikasi KPI,
dilakukan validasi KPI untuk menilai dan
mengecek kemampuan KPI dalam
mempresentasikan kondisi perusahaan.
Validasi dilakukan dengan menggunakan
opini pakar (experts). Pakar dalam penelitian
ini dapat mengoreksi dan menambah KPI
yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Pakar yang dipilih adalah dari pihak perusahaan dan pihak akademisi yang ahli
dan memahami sistem pengukuran kinerja dan indikator-indikator KPI. Pakar dari pihak perusahaan adalah Direktur Utama, Dasril S.Pd, MM, yang mengetahui kondisi keseluruhan perusahaan sehingga mampu menilai apakah indikator-indikator tersebut sesuai dengan perusahaan dan mampu diimplementasikan di dalam perusahaan.
Pakar dari pihak akademisi yang
berpengalaman dan mengerti tentang sistem pengukuran kinerja adalah Dr. Vera Pujani, M.Tech yang merupakan Dosen sekaligus Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unand.
3.7. Analisis
Analisis dilakukan berdasarkan
perancangan sistem pengukuran kinerja yang telah dilakukan. Analisis dilakukan untuk mengevaluasi pengolahan sehingga dapat menarik kesimpulan.
3.8. Kesimpulan dan Saran
Setelah dilakukan perancangan sistem pengukuran kinerja dan analisis terhadap hasil perancangan tersebut, kemudian dapat diambil kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan untuk menjawab tujuan penelitian dan diberikan saran-saran berupa implikasi dari hasil penelitian ataupun saran untuk lanjutan penelitian yang dapat dilakukan.
Flowchart penelitian dapat dilihat pada Gambar 3 : Mulai Studi Literatur 1. Buku 2. Penelitian Terdahulu 3. Jurnal Ilmiah Survei Pendahuluan - Pengamatan - Wawancara Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dilakukan sesuai dengan kondisi perusahaan
dan ditentukan tujuan penelitian.
Perumusan Masalah
1. Bagaimana melakukan perancangan sistem pengukuran kinerja pada PT Grafika Jaya Sumbar ?
2. Bagaimana menentukan arah strategis PT Grafika Jaya Sumbar?
Pengumpulan Data
Dilakukan proses input untuk menyusun SWOT BSC :
1. Mengumpulkan Informasi Strategis 2. Kuesioner Riset SWOT
Analisis 1. Analisis Proses input SWOT BSC 2. Analisis Formulasi Strategis 3. Analisis Identifikasi KPI
Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan 2. Saran
Selesai
Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja 1. Penentuan Arah Strategi Perusahaan 2. Penyusunan Formulasi Strategis 3. Identifikasi Sasaran Strategis
4. Identifikasi Key Performance Indicators (KPI) 4. Identifikasi Critical Success Factors (CSF) 5. Validasi Key Performance Indicators (KPI)
Flowchart perancangan sistem pengukuran kinerja dapat dilihat pada Gambar 4.
Mulai
Formulasi Strategis dengan Matriks TOWS
Identifikasi Prioritas Arah Strategi
Strategi Valid?
Tidak
Ya
Penentuan Hubungan antara Strategi Valid dengan Faktor-Faktor Internal dan Faktor-Faktor Eksternal
Perhitungan Skor Masing-Masing Strategi
Pemilihan Strategi Prioritas Identifikasi Sasaran Strategis
dari Strategi Prioritas
Identifikasi Key Performance Indicators (KPI)
Validasi Key Performance Indicators (KPI)
KPI Valid? Tidak Ya KPI Valid Selesai
Identifikasi Critical Success Factors (CSF) Sasaran Strategis
Valid?
Tidak
Ya
Gambar 4. Flowchart Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan yang merupakan jawaban dari tujuan penelitian, yaitu :
1.Arah strategi yang difokuskan saat ini untuk PT
Grafika Jaya Sumbar adalah strategi defensif karena posisi perusahaan saat ini berada dalam Kuadran IV pada Diagram Analisis SWOT. Perusahaan harus berusaha
meminimalkan kelemahan dan mengubahnya menjadi kekuatan serta menghindari ancaman sambil merebut peluang yang ada.
2.Sasaran strategis PT Grafika Jaya Sumbar saat
ini yaitu :
1.Peningkatan kontribusi setoran PAD.
2.Peningkatan pendapatan perusahaan.
3.Pelayanan prima dan peningkatan cakupan
layanan.
4.Peningkatan pelayanan usaha Packaging
House.
5.Inovasi pelayanan.
6.Pembuatan RKAP dan rencana organisasi
yang baku.
7. Produk berkualitas yang mampu
bersaing.
8. Perbaikan kualitas dengan manajemen
TQM.
9. Penyempurnaan sistem informasi.
10. Peningkatan monitoring, evaluasi, dan
kelayakan laporan.
11. Peningkatan kerja sama dengan
pemasok.
12. Peningkatan efisiensi dan efektivitas
produksi.
13. Perluasan target pasar.
14. Pembuatan deskripsi pekerjaan yang
jelas dan baku.
15. Pengadaan teknologi baru.
16. Pembuatan SOP.
17. Penghematan waktu administratif
proses pemesanan produk dengan situs web.
18. Peningkatan kompetensi operator.
19. Pengembangan dan peningkatan
kompetensi karyawan.
20. Peningkatan komitmen personel.
3. Terdapat 66 Key Performance Indicators
(KPI) untuk PT Grafika Jaya Sumbar
berdasarkan empat perspektif Balanced
Scorecard, yaitu tujuh indikator untuk perspektif Keuangan, 11 indikator untuk pespektif Pelanggan, 36 indikator untuk perspektif Proses Bisnis Internal, dan 12 indikator untuk perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
4.2.Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini adalah :
1. Kerja sama dan komitmen seluruh karyawan
PT Grafika Jaya Sumbar diperlukan untuk dapat melakukan pengukuran kinerja dan menggunakannya sebagai sarana untuk melakukan evaluasi kinerja perusahaan.
2. PT Grafika Jaya Sumbar harus menentukan
target untuk setiap KPI dan sebaiknya membentuk tim khusus untuk melakukan pengukuran kinerja perusahaan dan terus dilakukan secara berkala sesuai dengan periode pengukuran masing-masing KPI.
3. Penelitian selanjutnya dapat melakukan
pembobotan KPI sehingga memperoleh KPI utama yang paling menentukan peningkatan
kinerja perusahaan dan melakukan
pengukuran kinerja PT Grafika Jaya Sumbar.
DAFTAR PUSTAKA
[1] David, Fred.R. (2009). Strategic
Management: Manajemen Strategis
Konsep. Jakarta: Salemba Empat.
[2] Harefa, Mandala. (2010). Pengelolaan
BUMD/ Perusahaan Daerah di Provinsi Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat,
dan Kalimantan Selatan. Kajian Vol.15, No. 2, Juni 2010.
[3] Kaplan, R. S. dan Norton, D. P. (1996).
Strategi into Action: The Balanced
Scorecard. Boston: Harvard Bussiness
School Press.
[4] Kodrat, David Sukardi. (2009).
Manajemen Strategi : Membangun
Keunggulan Bersaing Era Global di Indonesia Berbasis Kewirausahaan Edisi
Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.
[5] Moeheriono. (2012). Perencanaan,
Aplikasi, dan Pengembangan Indikator Kinerja Utama (IKU) Bisnis dan Publik. Jakarta: Rajawali Pers.
[6] Naniek, U. H. dkk. (2005). Perancangan
Sistem Pengukuran Kinerja Menggunakan
Metoda Performance Prism. TEKNOIN,
Vol. 10, No. 4, Desember 2005, 295-303.
[7] Nelly, Andy, Chris Adams dan Mike
Kennerley. (2002). The Performance
Prism, The Scorecard for Measuring and
Managing Business Success. United
Kingdom.
[8] Parmenter, David. (2011). Key
Performance Indicators. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Gramedia.
[9] Rangkuti, Freddy. (2009). Analisis SWOT
Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
[10] Rangkuti, Freddy. (2011). SWOT
Balanced Scorecard : Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
[11] Sharma, Ashu. (2009).
Implementing Balanced Scorecard for
Performance Measurement. The Icfai
University 8 Journal of Business Strategy, Vol. VI, No. 1, 2009. India: The Icfai University Press.
[12] Suwignjo, Patdono dan Syairuddin,
Bambang. (2007). Perancangan dan
Implementasi Sistem Pengukuran Kinerja dengan Metode Integrated Performance Measurement System (Studi Kasus:
Jurusan Teknik Mesin Universitas
Mataram). Jurnal Teknik Industri, Vol. 9,
No. 2, Desember 2007.
[13] Vanany, Iwan dan Sugianto,
Agus. (2007). Perancangan dan
Pengukuran Kinerja Perusahaan Kecil dan Menengah dengan Metode Smart System
(Terakreditasi). Manajemen Usahawan
Indonesia mengukur Kinerja dengan Metode Smart System, Volume 36, Nomor 5, 2007.
[14] Wahyuni, Erma dkk. (2004).
Balanced Scorecard Untuk Manajemen Publik. Yogyakarta: YAPI.
[15] Wheelen, T. L. dan Hunger, J. D.
(2011). Strategic Management and
Business Policy Toward Global
Sustainability. Edisi ke-13. Boston:
Pearson.
[16] Wibisono, Dermawan. (2006).
Manajemen Kinerja : Konsep, Desain, dan
Teknik Meningkatkan Daya Saing
Perusahaan. Jakartra: Erlangga.
[17] Wirjana, Bernardine R. (2007).
Mencapai Manajemen Berkualitas:
Organisasi, Kinerja, Program.