Laporan Keuangan Konsolidasi
Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2010 Dan 2009 (Tidak Diaudit)
PT EVER SHINE TEX T
bk
Daftar Isi
Halaman
Neraca Konsolidasi …….…………...……….……… 1 - 3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi .……….……… 4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi …... ……….…..……… 5
Laporan Arus Kas Konsolidasi …...……….………..………..………... 6
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ....………..……… 7 - 38
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas 2k,3,21 17.352.057.637 17.284.132.741
Investasi jangka pendek 2c,16 69.500.000 61.500.000
Piutang 2d,2e,2k,
4,21
Usaha
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa 5 371.445.261 145.081.000
Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp2.533.477.391 pada tahun 2010 dan Rp2.429.584.161
pada tahun 2009 63.857.526.147 64.668.472.745
Lain-lain
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa 5 166.782.211 1.438.883.479
Pihak ketiga 1.906.837.743 8.643.258.924
Persediaan 2f,6 212.262.017.961 208.026.997.497
Uang muka pembelian 7,21 6.364.426.149 6.794.396.950
Pajak dibayar di muka 14 11.609.357.550 7.491.429.963
Biaya dibayar di muka 2g,8 504.608.331 934.695.835
JUMLAH AKTIVA LANCAR 314.464.558.990 315.488.849.134
AKTIVA TIDAK LANCAR
Aktiva pajak ditangguhkan 2n,14 4.552.919.956 1.809.010.780
Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp509.174.226.304
pada tahun 2010 dan Rp459.455.064.436 2h,2q,
pada tahun 2009 9,10,15 210.283.994.980 226.500.680.919
Aktiva lain-lain
Beban tangguhan - bersih 2i,2j,15 15.575.814.689 19.929.094.080
JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 230.412.729.625 248.238.785.779
JUMLAH AKTIVA 544.877.288.615 563.727.634.913
Catatan 2010 2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Bank 2k,10,21 137.425.790.000 137.730.750.000
Hutang
Usaha - pihak ketiga 2k,11,21 76.108.360.592 73.048.653.967
Lain-lain
Pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 2e,5 387.563.650 380.938.650
Pihak ketiga 276.429.761 50.044.058
Hutang dividen 16 62.718.447 62.718.447
Beban masih harus dibayar 12,21 3.251.418.849 7.609.806.599
Hutang pajak 2n,14 3.216.587.308 5.476.865.260
Bagian penghasilan tangguhan yang
jatuh tempo dalam satu tahun 2i,9 294.642.940 298.369.641
Bagian kewajiban jangka panjang yang
jatuh tempo dalam satu tahun 2k,15,21 14.989.980.089 10.866.050.854
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 236.013.491.636 235.524.197.476
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Pesangon, penghargaan dan ganti kerugian
kepada karyawan yang masih harus dibayar 2l,13 15.308.398.000 13.794.478.000
Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun 2k,15,21 27.321.410.403 41.056.499.146
Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2n,14 3.122.439.826 4.822.040.063
Penghasilan tangguhan - setelah dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun 2i,9 253.413.863 548.056.863
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 46.005.662.092 60.221.074.072
JUMLAH KEWAJIBAN 282.019.153.728 295.745.271.548
HAK MINORITAS ATAS ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASI 2b 4.418.572 4.040.421
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara
EKUITAS 16
Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 3.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh -
2.015.208.720 saham 1a 201.520.872.000 201.520.872.000
Tambahan modal disetor - bersih 1b 42.261.368.354 42.261.368.354
Laba (rugi) yang belum direalisasi atas penilaian
investasi jangka pendek ke harga pasar 2c 4.770.998 (3.229.003)
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 13d 2.000.000.000 2.000.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 17.066.704.963 22.199.311.593
EKUITAS - BERSIH 262.853.716.315 267.978.322.944
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 544.877.288.615 563.727.634.913
Catatan 2010 2009
PENJUALAN BERSIH 2e,2m,5,17 276.275.934.591 276.418.020.422
BEBAN POKOK PENJUALAN 2m,17,18 257.598.596.552 244.585.556.158
LABA KOTOR 17 18.677.338.039 31.832.464.264
BEBAN USAHA 2m,9,19
Penjualan 8.608.038.820 8.169.595.926
Umum dan administrasi 5.061.470.026 4.571.021.138
Jumlah Beban Usaha 13.669.508.846 12.740.617.064
LABA USAHA 17 5.007.829.193 19.091.847.200
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Laba selisih kurs - bersih 2k 6.222.668.572 13.377.141.809
Laba penjualan aset tetap 2h,9 1.345.933.636 -
Penghasilan bunga 68.246.238 158.137.324
Bunga dan beban pendanaan lainnya (2.912.582.767) (4.920.281.914)
Lain-lain - bersih 2i,20 (2.602.784.420) (1.324.436.373)
Penghasilan Lain-lain - bersih 2.121.481.259 7,290.560.846
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 7.129.310.452 26.382.408.046
BEBAN PAJAK 2n,14
Kini (3.880.034.844) (6.074.987.833)
Tangguhan 2.809.104.269 (1.429.774.283)
Jumlah Beban Pajak - bersih (1.070.930.575) (7.504.762.116)
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASI 6.058.379.877 18.877.645.930
HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH
ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 2b - -
LABA BERSIH 6.058.379.877 18.877.645.930
LABA PER SAHAM 2o
Laba usaha per saham 2,48 9,47
Laba bersih per saham 3,01 9,37
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
yang belum
Direalisasi atas Saldo Laba Penilaian Investasi
Tambahan Modal Jangka Pendek ke Telah Ditentukan Belum Ditentukan
Catatan Modal Saham Disetor - Bersih Harga Pasar Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas - Bersih
Saldo 31 Desember 2008 201.520.872.000 42.261.368.354 (30.479.003 ) 2.000.000.000 3.321.665.663 249.073.427.014
Laba yang belum direalisasi atas penilaian investasi jangka pendek
ke harga pasar 2c,16 - - 27.250.000 - - 27.250.000
Laba bersih tahun 2009 - - - - 18.877.645.930 18.877.645.930
Saldo 30 Juni 2009 201.520.872.000 42.261.368.354 (3.229.003) 2.000.000.000 22.199.311.593 267.978.322.944
Saldo 31 Desember 2009 201.520.872.000 42.261.368.354 2.520.998 2.000.000.000 11.008.325.086 256.793.086.438
Laba yang belum direalisasi atas penilaian investasi jangka pendek
ke harga pasar 2c,16 - - 2.250.000 - - 2.250.000
Laba bersih tahun 2010 - - - - 6.058.379.877 6.058.379.877
Saldo 30 Juni 2010 201.520.872.000 42.261.368.354 4.770.998 2.000.000.000 17.066.704.963 262.853.716.315
Catatan 2010 2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 287.641.656.990 271.406.386.434
Pembayaran kas untuk:
Pemasok (176.337.496.684) (145.710.754.881)
Gaji dan kesejahteraan karyawan (35.074.913.450) (31.191.202.617)
Pembayaran kas untuk biaya pabrikasi dan
beban usaha (74.081.480.399) (62.857.923.063)
Kas Bersih Diperoleh dari Operasi 2.147.766.457 31.646.505.873
Penerimaan dari penghasilan bunga 68.246.236 158.137.323
Penerimaan dari tagihan pengembalian pajak 4.759.414.143 1.555.191.315
Penerimaan dari tagihan klaim asuransi -
Penurunan kas karena selisih kurs – bersih (738.073.763) (3.032.231.598)
Pembayaran bunga dan beban keuangan (2.496.732.464) (4.891.981.185)
Pembayaran pajak (11.844.841.926) (8.542.563.662)
Penerimaan lain-lain – bersih 218.989.352 2.057.450
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi (7.885.231.965) 16.895.115.516
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil pelepasan aktiva tetap 1.365.842.727 415.000.000
Perolehan aktiva tetap (20.182.816.904) (16.712.681.370)
Kas Bersih Digunakan untuk
Aktivitas Investasi (18.816.974.177) (16.297.681.370)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari pinjaman bank 144.738.594.357 74.537.806.500
Penerimaan dividen 7.990.000 -
Penurunan (kenaikan) piutang kepada pihak
Yang Mempunyai hubungan istimewa 1.305.946.538 (1.291.155.000)
Pembayaran pinjaman bank (116.180.394.747) (99.501.869.532)
Kas Bersih Digunakan untuk
Aktivitas Pendanaan 29.872.136.148 (26.255.218.032)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN
SETARA KAS 3.169.930.006 (25.657.783.886)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 14.182.127.631 42.941.916.627
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3 17.352.057.637 17.284.132.741
a. Latar Belakang Perusahaan
PT Ever Shine Tex Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 dengan nama PT Ever Shine Textile Industry pada tanggal 11 Desember 1973 berdasarkan akta notaris Kartini Muljadi, S.H., No. 82, yang kemudian diubah dengan akta No. 14 tanggal 4 Februari 1974 dan No. 33 tanggal 10 Januari 1975 dari notaris yang sama. Akta pendirian ini beserta perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. Y.A.5/22/3 tanggal 25 Januari 1975 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 53, Tambahan No. 319 tanggal 4 Juli 1975. Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Leolin Jayayanti S.H., No.1 tanggal 7 Juli 2008 mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan peraturan pelaksananya. Perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. AHU-0061168.AH.01.09 tanggal 18 Juli 2008.
Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi industri dan perdagangan. Perusahaan bergerak dalam industri tekstil. Kantor pusat dan pabriknya berlokasi di Ciluar, Kedung Halang, Bogor.
Anak Perusahaannya, yang berkedudukan di Tangerang, bergerak dalam kegiatan usaha yang sama dengan Perusahaan.
Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1975.
b. Penawaran Umum Perusahaan
Pada bulan September 1992, berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK)) No. S-1477/PM/1992 tanggal 4 September 1992, Perusahaan menawarkan 4.000.000 saham baru kepada masyarakat. Saham ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 13 Oktober 1992. Jumlah saham yang tercatat telah beberapa kali mengalami peningkatan, terakhir dengan pencatatan 19.192.464 saham yang berasal dari penerbitan saham baru pada tanggal 2 Oktober 2000.
Pada tanggal 11 Desember 2000, pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp500 per
saham menjadi Rp100 per saham mulai berlaku efektif berdasarkan surat
No. PENG-222/BEJ.EEM/12-2000 tanggal 7 Desember 2000 di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). Dengan demikian, jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar 2.015.208.720 lembar.
c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai berikut:
Saat Dimulainya Persentase Kepemilikan Jumlah Aktiva
Kegiatan
Kegiatan Utama Domisili Usaha 2010 2009 2010 2009
PT Indo Yongtex Jaya Produsen benang Tangerang 1993 99,99%(1) 99,99% 61.325.414.659 58.832.127.031
(IYJ) dan kain
PT Primarajuli Sukses Produsen benang Tangerang 1997 99,99% 99,99% 236.417.745.533 307.486.374.342
1. UMUM (lanjutan)
c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi (lanjutan)
Catatan: (1) Pada tanggal 3 November 2003, PS melakukan investasi sebesar 37.000.000 lembar saham atau 32,93% kepemilikan pada IYJ. Sebagai hasilnya, kepemilikan langsung Perusahaan pada IYJ berkurang dari 99,99% menjadi 67,07%. Karena Perusahaan mempunyai 99,99% kepemilikan pada PS, akibatnya, kepemilikan efektif Perusahaan pada IYJ tetap 99,99%.
d. Komisaris, Direksi dan Karyawan
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 1 Juni 2010 anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Emmy Ranoewidjojo
Komisaris Independen : Prof. Dr. Wahjudi Prakarsa, MBA
Drs. Aryanto Agus Mulyo, Ak.
Dewan Direksi
Presiden Direktur : Sung Pui Man
Direktur : Sung Man Tak
Dra. Erlien Lindawati Surianto
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan peraturan BAPEPAM-LK mengenai pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan.
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis akuntansi, kecuali untuk investasi jangka pendek yang dinyatakan sebesar nilai wajar (lihat Catatan 2c), persediaan yang dinyatakan sebesar nilai lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (lihat Catatan 2f) dan aktiva tetap tertentu yang dinyatakan sebesar hasil penilaian kembali (lihat Catatan 2h).
Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung. Mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Semua akun dan transaksi antar perusahaan yang signifikan telah dieliminasi.
Hak minoritas atas laba atau rugi bersih dan ekuitas dari anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba atau rugi bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut.
c. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek terdiri dari efek ekuitas yang terdaftar di bursa efek. Berdasarkan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, efek ekuitas yang tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca, dikreditkan atau dibebankan pada “Laba/Rugi yang Belum Direalisasi atas Penilaian Investasi Jangka Pendek ke Harga Pasar”, yang merupakan bagian dari Ekuitas.
d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan hasil penelaahan terhadap tertagihnya akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode.
e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa, seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Semua transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
f. Persediaan
Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK N0.14 (Revisi 2008), „Persediaan“, yang ,menjabarkan perlakuan akuntansi untuk persediaan, dan menggantikan PSAK No.14 (1994). PSAK revisi ini memberikan panduan dalam menentukan biaya persediaan dan pengakuan selanjutnya sebagai biaya, termasuk penurunan nilai ke nilai realisasi bersih, juga panduan formula biaya untuk digunakan dalam menetapkan biaya ke persediaan.
Penerapan PSAK No.14 (Revisi 2008) tidak memiliki dampak signifikan terhadap pelaporan dan pengungkapan finansial Perusahaan dan Anak Perusahaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan, kecuali bahan baku dan bahan pembantu, ditentukan dengan
menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Biaya perolehan bahan
baku dan bahan pembantu ditentukan dengan menggunakan metode masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out method).
Nilai realisasi bersih merupakan harga jual estimasi dalam kondisi bisnis normal, dikurangi beban penyelesaian estimasi dan beban estimasi yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Penyisihan untuk penurunan nilai persediaan dibentuk berdasarkan penelaahan nilai realisasi bersih dari persediaan pada akhir tahun.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
g. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
h. Aset Tetap
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK N0.16 (Revisi 2007), „ Aset Tetap“, yang menggantikan PSAK No.16 (1994), „ Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain“ dan PSAK N0.17 (1994), „Akuntansi Penyusutan“ dimana Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memilih model biaya.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali tanah, dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai aset tetap. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.
Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat („carrying amount“) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pangakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Tanah tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (
straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan dan prasarana 20
Mesin dan peralatan 4 - 10
Perlengkapan kantor 5
Kendaraan 5
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke dalam akun aset tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai.
Berdasarkan PSAK No.26 (revisi), “biaya Pinjaman“, beban bunga dan beban lainnya yang terjadi untuk membiayai konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai bagian dari harga perolehan aset tersebut. Kapitalisasi biaya pinjaman ini dihentikan pada saat konstruksi telah selesai dan aset tetap telah siap untuk digunakan.
i. Sewa Guna Usaha (lanjutan)
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No.30 (Revisi 2007),“Sewa“ menggantikan PSAK No.30 (1990),“Akuntansi Sewa Guna Usaha““. Berdasarkan PSAK No.30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut.
Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Berdasarkan PSAK No.30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimun, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban Keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi jual dan sewa-balik ditangguhkan (masing-masing disajikan sebagai „Penghasilan Tangguhan“ dan sebagai bagian dari „Beban Tangguhan“) dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aset sewaan yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus
j. Beban Tangguhan
Biaya-biaya yang menghasilkan manfaat di masa yang akan datang ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi tersebut dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam matauang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal-tanggal tersebut dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 kurs tukar yang digunakan adalah sebagai berikut:
Mata Uang Asing 2010 2009
Dolar Amerika Serikat 1/Rupiah 9.083 10.225
Euro 1/Rupiah 11.087 14.432
Yen Jepang 100/Rupiah 10.258 10.659
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
l. Imbalan Karyawan
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui kewajiban untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 (UU No. 13/2003) bertanggal 25 Maret 2003.
Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), beban imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode akturial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian akturial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian akturial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diperkirakan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada, disyaratkan untuk diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan ekspor diakui sesuai dengan persyaratan kontrak penjualan, yaitu pada saat barang dimuat ke atas kapal di pelabuhan asal (FOB shipping point) atau pada saat barang telah sampai di pelabuhan tujuan (FOB destination point). Pendapatan dari penjualan dalam negeri diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.
n. Pajak Penghasilan Badan
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara aset dan kewajiban secara komersial dan fiskal pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti rugi fiskal yang belum digunakan, juga diakui sepanjang terdapat kemungkinan realisasinya.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dikreditkan atau dibebankan pada tahun berjalan , kecuali untuk transaksi-tansaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Perubahan atas kewajiban pajak dicatat pada saat hasil penetapan diterima atau, jika ada pengajuan banding oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan, saat hasil dari banding tersebut telah ditetapkan oleh pengadilan.
o. Laba (Rugi) per Saham
Sesuai PSAK No. 56, “Laba per Saham”, rugi usaha per saham dan rugi bersih per saham dihitung dengan membagi rugi usaha dan rugi bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun berjalan. Perhitungan rugi per saham berdasarkan 2.015.208.720 saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009.
p. Pelaporan Segmen
Pelaporan segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sementara segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa, baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Pendapatan dan beban antar segmen dialokasikan atas dasar segmen usaha.
q. Penurunan Nilai Aset
Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, nilai aset ditelaah untuk penurunan dan kemungkinan penurunan nilai aset apabila adanya suatu kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tidak dapat seluruhnya terealisasi.
r. Penggunaan Estimasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Karena adanya sifat ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil aktual yang dilaporkan pada periode yang akan datang mungkin berbeda dari jumlah estimasi.
s. Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 :
• PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan“
Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statemetns) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain
• PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas“
Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode
• PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri“
Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
s. Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif (lanjutan)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan) :
• PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi“
Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
• PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi“
Akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas aosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi“ dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi“.
• PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan“
Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
• PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset“
Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
• PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi“
Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontijensi dan aset kontijensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu,dan jumlah yang berkait denga informasi tersebut.
• PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk dijual dan Operasi yang
Dihentikan“
Bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.
• ISAK 7 (Revisi 2009) “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (EBK)“
Menentukan pengkonsolidasian EBK jika substansi hubungan antara suatu entitas dan EBK mengindikasikan adanya pengedalian EBK oleh entitas tersebut.
• ISAK 9 (Revisi 2009)“ Perubahan atas liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi dan
Liabilitas Serupa“
Diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK 57.
Akun ini terdiri dari:
2010 2009
Kas
Rupiah 1.116.452.350 1.334.243.915
Dolar Amerika Serikat (AS$38.792 pada tahun 2010
dan AS$89,837 pada tahun 2009) 352.347.736 918.583.325
Euro (Eur2.200 pada tahun 2010 dan
Eur2,200 pada tahun 2009) 24.390.784 31.750.598
Sub-jumlah 1.493.190.870 2.284.577.838
Bank
Rupiah
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 1.657.351.513 1.777.941.176
PT Bank Central Asia Tbk 1.872.306.682 1.898.059.731
PT Bank Chinatrust Indonesia 260.818.465 181.120.369
Lain-lain 57.654.931 127.046.438
Sub-jumlah 3.848.131.591 3.984.167.714
Dollar Amerika Serikat
PT Bank Chinatrust Indonesia
(AS$639,019 pada tahun 2010 dan
AS$368,353 pada tahun 2009) 5.804.205.853 3.766.407.687
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (AS$312,796 pada tahun 2010 dan
AS$333,572 pada tahun 2009) 2.841.127.885 3.410.768.587
PT Bank Central Asia Tbk
(AS$364.543 pada tahun 2010 dan
AS$197,805 pada tahun 2009) 3.311.141.253 2.022.556.636
Lain-lain (AS$5,215 pada tahun 2010 dan
AS$ 8,696 pada tahun 2009) 47.366.573 88.921.098
Sub-jumlah 12.003.841.564 9.288.654.008
Euro
PT Bank Chinatrust Indonesia ( Eur622 pada tahun 2010 dan
Eur119,645 pada tahun 2009) 6.893.612 1.726.733.181
Sub-jumlah 6.893.612 1.726.733.181
Jumlah 17.352.057.637 17.284.132.741
4. PIUTANG USAHA
Piutang usaha terdiri dari:
2010 2009
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
PT Mewah Niagatama (lihat Catatan 5) 371.445.261 145.081.000
Pihak ketiga
Esprit Europe Services Gmbh, Jerman 4.268.429.596 9.740.673.345
Asep Hermawan 3.189.681.940 1.278.720.190
PT Hong Fu Hua 3.066.393.640 1.114.358.635
Aigle International S.A, Perancis 2.712.442.665 3.711.359.048
Ak-Pa Tekstil Ihracat Pazarlama A,S,Turki 2.366.346.758 -
PT Trubustex 1.884.615.680 -
Tunas Jaya 1,712.418.794 -
Mitsui & Co (Thailand) Ltd, Thailand 1.684.230.171 -
PT Permata Era Duasatu 1.420.267.076 -
PT Texfibre Indonesia 1.399.177.000 1.886.290.723
Aktif Tekstil Sa,Ve,Tic,Ltd,Sti,Turki 1.379.362.546 -
PT Matahari Sentosa Jaya 1.260.596.176 4.161.403.140
Toko Agung 1.231.519.954 -
PT. Kahatex 1.185.058.729 371.983.064
Jorge Gomes & Irmao,SA,Portugal 1.153.940.670 698.500.646
PT Wintai Garment 1.105.324.661 2.383.008.898
Ibu Ciing 1.083.107.432 -
Zer-Iplik Ve Tekstil Urunleri San Ve Tic,
Ltd, Sti, Turki 1.020.119.360 -
Bapak Asiong 886.161.930 -
Ring Shine Textile Limited, Bangladesh 826.734.660 -
Sari Pasific Inc, Kanada 809.217.913 -
Prosperity Yarn MFG.Co.Inc.(PBWSI),Turki 788.635.109 -
Tom Tailor AG Garstedter Weg, Jerman 771.401.569 479.452.564
Azizem Textile Dar Dokuma Vi Orme San
Tic, Ltd, Sti, Turki 768.111.160 -
Interfil SPA, Itali 757.249.710 -
D.Zinmantex Textiles Ltd, Kanada 730.776.217 826.057.914
Alpin Corap San Ve Tic, Ltd, Sti,Turki 719.646.090 1.561.646.866
Valman Representaciones,Sa De CV, Meksiko 703.375.712 -
Bapak Iskandar 636.101.896 -
Jumatex Sa De CV, Meksiko 615.582.159 -
Simtex SA 599.129.213 -
Doubletex, Kanada 572.376.780 -
S.Oliver Bern Freier GMBH+CO,Jerman 409.346.740 1.978.878.197
Simint SPA,Itali 18.674.000 1,360.006.800
Qualvest Company Ltd, Hongkong - 1.346.885.364
Ming Tai Textiles Limited, Hongkong - 889.988.601
Rivan S. De Rl De CV, Meksiko - 2.095.469.579
PT Budi Agung Sentosa - 943.443.714
Keskin Dar Dokuma Ve Makina
San.Tic. Ltd.Sti,Turki - 1.257.832.239
Lain-lain 22.655.449.832 29.012.097.379
Pihak ketiga (lanjutan)
Penyisihan piutang ragu-ragu (2.533.477.391) (2.429.584.161)
Bersih 63.857.526.147 64.668.472.745
Rincian piutang usaha diklasifikasikan menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut (lihat Catatan 21) :
2010 2009
Dolar Amerika Serikat (AS$4.820.620 pada tahun
2010 dan AS$5.157.862 pada tahun 2009) 43.785.691.460 52.739.138.950
Rupiah 20.443.279.948 12.057.745.731
Euro ( Eur1,155 pada tahun 2009) - 16.669.064
Jumlah 64.228.971.408 64.813.553.745
Ringkasan umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
2010 2009
Belum jatuh tempo 45.065.942.767 50.233.352.910
Jatuh tempo:
1 sampai dengan 30 hari 15.109.981.297 9.215.561.513
31 sampai dengan 60 hari 2.574.934.037 3.036.250.408
61 sampai dengan 90 hari 759.080.395 2.294.798.184
Lebih dari 90 hari 719.032.912 33.590.730
Jumlah 64.228.971.408 64.813.553.745
Perubahan dari penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
2010 2009
Saldo awal periode 2.580.515.878 2.478.207.601
Revaluasi mata uang asing (47.038.487) (48.623.440)
Saldo akhir periode 2.533.477.391 2.429.584.161
Berdasarkan penelaahan terhadap tertagihnya masing-masing akun piutang pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang dan tidak ada piutang usaha yang dijaminkan.
5. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
a. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama terdiri dari sewa dan penjualan benang sisa.
Rincian saldo akun dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Persentase terhadap Jumlah Aktiva/Kewajiban/
Jumlah Pendapatan atau Beban Terkait
2010 2009 2010 2009
Piutang Usaha
PT Mewah Niagatama 371.445.261 145.081.000 0,068% 0,026%
Piutang lain lain
Officer - 1.278.125.000 - 0,226% Pinjaman Karyawan 166.782.211 160.758.479 0,031% 0,029% Jumlah 166.782.211 1.438.883.479 0,031% 0,255% Hutang - Lain-lain Karyawan 387.563.650 380.938.650 0,137% 0,129% Jumlah 387.563.650 380.938.650 0,137% 0,129% Penjualan PT Mewah Niagatama 179.886.660 391.083.500 0,065% 0.141%
b. Perusahaaan dan Anak Perusahaan mempunyai penjualan benang sisa ke PT. Mewah Niagatama. Transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan transaksi yang dilakukan dengan pihak ketiga. Piutang dari transaksi tersebut disajikan sebagai “Piutang Usaha yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
c. Perusahaan menandatangani perjanjian sewa pada tahun 2004 dengan PT Cahaya Interkontinental (pemegang saham) dimana Perusahaan menyewa sebuah gedung kantor (digunakan sebagai kantor pemasaran) sebesar Rp.80 juta perbulan. Pada tahun 2006 dan 2007 PT Cahaya Interkontinental membebaskan biaya sewa gedung kantor Perusahaan. Terhitung 1 Januari 2008, Perusahaan sudah dibebankan kembali biaya sewa gedung kantor dan telah membayar biaya sewa tersebut sampai dengan tahun 2010.
6. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
2010 2009
Barang jadi (lihat Catatan 18) 120.047.325.079 108.614.378.846
Barang dalam proses (lihat Catatan 18) 35.174.862.675 29.727.209.933
Bahan baku 29.574.458.814 36.741.801.414
Bahan pembantu 27.465.371.393 32.943.607.304
Jumlah 212.262.017.961 208.026.997.497
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya dalam suatu paket polis dengan nilai pertanggungan sekitar AS$19,5 juta dan AS$19,5 juta, yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko tersebut.
Berdasarkan penelaahan terhadap nilai realisasi bersih persediaan pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa penyisihan untuk penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari penurunan nilai realisasi bersih persediaan.
7. UANG MUKA PEMBELIAN
Akun terdiri dari uang muka pembelian bahan baku, bahan pembantu, mesin dan/atau jasa kepada pihak ketiga, dengan rincian uang muka pembelian diklasifikasikan menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut (lihat catatan 21) :
2010 2009
Dolar Amerika Serikat (AS$652.906 pada tahun
2010 dan AS$643,450 pada tahun 2009) 5.930.345.016 6.579.279.215
Rupiah 434.081.133 215.117.735
Jumlah 6.364.426.149 6.794.396.950
8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Akun ini terdiri dari biaya dibayar dimuka sebagai berikut:
2010 2009 Sewa 449.608.331 774.999.999 Lain-lain 55.000.000 159.695.836 Jumlah 504.608.331 934.695.835 9. AKTIVA TETAP
Aktiva tetap terdiri dari:
2010
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Hak atas tanah 23.526.675.869 - - - 23.526.675.869 Bangunan dan prasarana 113.560.923.497 - - 1.270.728.669 114.831.652.166 Mesin dan peralatan 554.424.104.768 5.576.439.656 (1.328.917.498) 107.257.500 558.778.884.426 Perlengkapan kantor 7.562.938.912 211.967.462 (294.067.526) - 7.480.838.848 Kendaraan 6.427.197.742 - (377.873.090) - 6.049.324.652
Jumlah Nilai tercatat 705.501.840.788 5.788.407.118 (2.000.858.114) 1.377.986.169 710.667.375.961
Aktiva Dalam Penyelesaian
Mesin dan peralatan 2.075.685.254 8.093.146.238 - (1.377.986.169) 8.790.845.323
Jumlah Nilai tercatat 707.577.526.042 13.881.553.356 (2.000.858.114) - 719.458.221.284
9. AKTIVA TETAP (lanjutan)
2010
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana 65.787.959.603 2.063.467.341 - - 67.851.426.944 Mesin dan peralatan 381.943.022.543 12.888.609.421 (1.328.917.498) - 393.502.714.466 Perlengkapan kantor 6.058.476.828 266.460.746 (216.155.626) - 6.108.781.948 Kendaraan 5.914.955.145 60.317.294 (377.873.090) - 5.597.399.349 Jumlah Akumulasi Penyusutan 459.704.414.119 15.278.854.802 (1.922.946.214) - 473.060.322.707 Pencadangan penurunan Nilai aktiva tetap
Bangunan dan prasarana 10.774.538.021 - - - 10.774.538.021 Mesin dan peralatan 25.339.365.576 - - - 25.339.365.576
Jumlah Pencadangan
Penurunan Nilai aktiva tetap 36.113.903.597 - - - 36.113.903.597
Nilai Buku Bersih 211.759.208.326 210.283.994.980
2009
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Hak atas tanah 23.526.675.869 - - - 23.526.675.869 Bangunan dan prasarana 92.256.147.094 119.000.000 - 81.050.000 92.456.197.094 Mesin dan peralatan 473.416.944.302 7.169.036.232 (608.008.934) 287.110.400 480.265.082.000 Perlengkapan kantor 7.009.894.682 91.282.742 (95.000.000) - 7.006.177.424 Kendaraan 7.838.913.923 346.000.000 (453.440.000) - 7.731.473.923
Jumlah 604.048.575.870 7.725.318.974 (1.156.448.934) 368.160.400 610.985.606.310
Aktiva Dalam Penyelesaian
Mesin dan peralatan 9.649.630.465 65.688.668.980 - (368.160.400) 74.970.139.045
Jumlah 9.649.630.465 65.688.668.980 - (368.160.400) 74.970.139.045
Jumlah Nilai Tercatat 613.698.206.335 73.413.987.954 (1,156.448.934 ) - 685.955.745.355
2009
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana 51.335.712.272 1.823.003.584 - - 53.158.715.856 Mesin dan peralatan 346.761.520.629 10.964.595.668 (594.501.737) - 357.131.614.560 Perlengkapan kantor 5.609.999.112 212.130.722 - - 5.822.129.834 Kendaraan 7.633.402.255 48.738.334 (453.440.000) - 7.228.700.589
Jumlah Akumulasi Penyusutan 411.340.634.268 13.048.468.308 (1.047.941.737) - 423.341.160.839
Pencadangan penurunan nlai aktiva tetap
Bangunan 10.774.538.021 - - - 10.774.538.021
Mesin dan peralatan 25.339.365.576 - - - 25.339.365.576
Jumlah Pencadangan
penurunan nilai aktiva tetap 36.113.903.597 - - - 36.113.903.597
Nilai Buku Bersih 166.243.668.470 226.500.680.919
Penyusutan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dibebankan sebagai berikut:
2010 2009
Beban pokok penjualan (lihat Catatan 18) 14.712.568.193 12.611.514.209
Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 19) 546.180.844 422.207.988
Beban penjualan (lihat Catatan 19) 20.105.765 14.746.111
Jumlah 15.278.854.802 13.048.468.308
Rincian dan estimasi persentase penyelesaian fisik aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:
Jumlah Persentase penyelesaian
2010 2009 2010 2009
Perlengkapan kantor 1.972.203.040 1.369.294.539 25% 20%
Bangunan dan prasarana 6.292.500.000 14.147.059.661 50% 85%
Mesin dan peralatan 526.142.283 59.453.784.845 5% 40%
Jumlah 8.790.845.323 74.970.139.045
Penambahan aset tetap terutama pengadaan 1 unit mesin gas turbin kogenerasi dengan nilai kontrak sejumlah AS$5.796.000 oleh PT Euroasiatic Heat & Power System dan Euroasiatic Machinery (s) Pte.,Ltd. Pada akhir tahun 2009, pekerjaan ini telah diselesaikan dan kewajiban yang belum diselesaikan dicatat sebagai bagain “ Kewajiban Jangka Panjang“ (lihat catatan 15).
9. AKTIVA TETAP (lanjutan)
Hak atas tanah, bangunan dan mesin tertentu, yang mencerminkan masing-masing sekitar 34% dan 48% dari nilai buku bersih aktiva tetap konsolidasi pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, digunakan sebagai jaminan terhadap hutang bank (lihat Catatan 10).
Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai hak atas tanah (Hak Guna Bangunan) yang terletak di Bogor dan Tangerang seluas 415.392 meter persegi dimana sertifikat hak atas tanah meliputi area seluas 388.037 meter persegi telah terdaftar atas nama Perusahaan dan Anak Perusahaan. Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan masih dalam proses mengalihkan sertifikat hak atas tanah meliputi area seluas 27.355 meter persegi atas nama Perusahaan. Sertifikat hak atas tanah akan berakhir pada berbagai tanggal mulai tanggal 21 Mei 2011 sampai tanggal 24 September 2026. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa sertifikat hak atas tanah dapat diperpanjang setelah masa berakhirnya.
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, aktiva tetap kecuali hak atas tanah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya dalam suatu paket polis dengan nilai pertanggungan sekitar AS$43,29 juta dan AS$54,39 juta, yang menurut pendapat manajemen nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko tersebut. Pada tahun 1989, Perusahaan mengalihkan selisih penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp1.182.905.602 ke dalam modal saham, yang berasal dari penilaian kembali aktiva tetap pada tahun 1987.
Pada tahun 2006, manajemen telah memutuskan bahwa terdapat penurunan nilai dari bangunan dan prasarana dan mesin dan peralatan aktiva tetap sebesar Rp.36.113.903.597. Nilai yang dapat dipulihkan tersebut ditentukan berdasarkan estimasi nilai penjualan bersih.
Berdasarkan penilaian manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang dapat mengindikasikan penurunan nilai aktiva tetap pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 (lihat Catatan 2q).
10. HUTANG BANK
Hutang bank terdiri dari :
2010 2009
PT Bank Chinatrust Indonesia (AS$3.630.000 pada
tahun 2010 dan AS$1,470,000 pada tahun 2009) 32.971.290.000 15.030.750.000
The Hongkong and Shanghai Bangking Co.,Limited (AS$11.500.000 pada tahun 2010 dan
AS$12,000,000 pada tahun 2009) 104.454.500.000 122.700.000.000
Jumlah 137.425.790.000 137.730.750.000
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Perusahaan
Pada tanggal 23 Oktober 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit korporasi dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited. Kredit fasilitas telah diperbaharui dan diubah, terakhir dengan kredit fasilitas yang mempunyai saldo pada tanggal 30 Juni 2010 sebagai berikut :
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (lanjutan) Perusahaan (lanjutan)
1. Fasilitas Pinjaman Berulang (Revolving Loan) dan Pinjaman Berulang1 (Revolving Loan 1)
Batas maksimal fasilitas ini sebesar AS$9,000,0000 untuk Pinjaman Berulang dan Rp.37.500.000.000 untuk Pinjaman Berulang 1 dan jumlah yang digunakan tidak boleh melebihi AS$9,000,000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 0,7% di atas Cost of Fund Rate dari bank yang harus dibayarkan pada akhir tenor setiap pinjaman. . Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan menggunakan fasilitas tersebut dengan saldo sebesar US$9,000.000 (setara dengan Rp81.747.000.000)
2. Fasilitas impor
Batas maksimal fasilitas ini tidak melebihi sebesar AS$3,750,000. Fasilitas ini tersedia untuk memfasilitasi pembelian bahan baku dan produk-produk yang berkaitan dengan kegiatan utama Perusahaan. fasilitas impor terrdiri dari :
a. Fasilitas kredit “documentary credit” b. Fasilitas kredit pembayaran ditangguhkan c. Fasilitas “clean import loan”
Fasilitas ini tersedia dengan batas maksimal kredit tidak melebihi AS$3,750,000 dan dikenakan bunga sebesar 7,25% per tahun dibawah Best Lending Rate dari Bank.
Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan tidak menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut.
Fasilitas-fasilitas kredit ini dijamin dengan jaminan pribadi dari seorang direktur sebesar AS$9,000,000.
Primarajuli Sukses (PS)
Pada tanggal 17 Juni 2010, PS memperoleh fasilitas kredit korporasi dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, dengan kredit fasilitas yang mempunyai saldo pada tanggal 30 Juni 2010 sebagai berikut :
1. Fasilitas Pinjaman Berulang (Revolving Loan) dan Pinjaman Berulang1 (Revolving Loan 1)
Batas maksimal fasilitas ini sebesar AS$3,000,0000 untuk Pinjaman Berulang dan Rp.12.500.000.000 untuk Pinjaman Berulang 1 dan jumlah yang digunakan tidak boleh melebihi AS$3,000,000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 0,7% di atas Cost of Fund Rate dari bank yang harus dibayarkan pada akhir tenor setiap pinjaman. Pada tanggal 30 Juni 2010, PS menggunakan fasilitas tersebut dengan saldo sebesar US$2,500.000 (setara dengan Rp22.707.500.000)
2. Fasilitas impor
Batas maksimal fasilitas ini tidak melebihi sebesar AS$1,250,000. Fasilitas ini tersedia untuk memfasilitasi pembelian bahan baku dan produk-produk yang berkaitan dengan kegiatan utama Perusahaan.
10. HUTANG BANK (lanjutan)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (lanjutan) Primarajuli Sukses (PS) (lanjutan)
Fasilitas impor terdiri dari :
a. Fasilitas kredit “documentary credit” b. Fasilitas kredit pembayaran ditangguhkan c. Fasilitas “clean import loan”
Fasilitas ini tersedia dengan batas maksimal kredit tidak melebihi AS$3,750,000 dan dikenakan bunga sebesar 7,25% per tahun dibawah Best Lending Rate dari Bank.
Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan tidak menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut.
Fasilitas-fasilitas kredit ini dijamin dengan jaminan pribadi dari seorang direktur sebesar AS$3,000,000.
Saldo pinjaman jangka pendek pada tanggal 30 Juni 2009, yang diperoleh PS dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited sebesar AS$12,000,000 (setara dengan Rp138.900.000.000) yang telah dibayar seluruhnya pada tahun 2009
.
PT Bank Chinatrust Indonesia
Sejak tahun 2003, Perusahaan dan Anak Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Chinatrust Indonesia. Kredit fasilitas telah diperbaharui dan diubah beberapa kali, terakhir dengan kredit dengan kredit fasilitas yang mempunyai saldo pada tanggal 30 Juni 2010 sebagai berikut : 1. Fasilitas omnibus line (demand loan + sight/seller’s usance L/C)
Fasilitas ini tersedia untuk Perusahaan, PS dan IYJ. Batas maksimal fasilitas ini tidak boleh melebihi AS$5,000,000 (individu dan kelompok) dan dikenakan bunga tahunan 7,4% dan 11,75% masing-masing untuk penarikan mata uang dolar AS dan rupiah. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perusahaan dan PS menggunakan fasilitas tersebut dengan saldo masing-masing sebesar AS$3.630.000 (setara dengan Rp32.971.290.000) dan AS$1,470.000 (setara dengan Rp15.030.750.000). Selama tahun 2010 dan 2009, IYJ tidak menggunakan fasilitas tersebut. 2. Fasilitas pinjaman jangka menengah
Pada tahun 2009, fasilitas yang tersedia untuk Perusahaan dan dikenakan bunga tahunan sebesar
7,65%. Pada tanggal 30 Juni 2010, saldo fasilitas ini sebesar AS$1.088.306 (setara dengan Rp9.885.080.492). Pinjaman ini akan dilunasi dengan cara cicilan yang dimulai pada bulan Desember 2009 dan berakhir pada bulan November 2012. Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun sebesar AS$450,334 (setara dengan Rp4.090.380.089)
3. Fasilitas Omnibus line (sight// Seller’s Usance L/C issuance)
Fasilitas yang tersedia untuk Perusahaan, PS dan IYJ. Batas maksimal fasilitas ini sebesar AS$5,000,000 (individu dan kelompok). Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perusahaan, PS dan IYJ tidak menggunakan fasilitas tersebut.
PT Bank Chinatrust Indonesia (lanjutan)
4. Fasilitas export negotiation
Fasilitas ini tersedia untuk Perusahaan, dan PS dan IYJ. Batas maksimal fasilitas ini tidak boleh melebihi AS$1,000,000 (individu dan kelompok) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 7,4%. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perusahaan, PS dan IYJ tidak menggunakan fasilitas tersebut di atas.
5. Fasilitas transaksi valuta asing
Fasilitas ini tersedia untuk Perusahaan, PS dan IYJ dengan batas maksimal sebesar AS$200,000
(secara individu maupun kelompok). Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perusahaan, PS dan IYJ tidak menggunakan fasilitas tersebut.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan jaminan sebagai berikut : 1. Jaminan silang atas Perusahaan, PS dan IYJ. 2. Tanah dan gedung milik Perusahaan, PS dan IYJ 3. Beberapa mesin milik Perusahaan dan PS
4. Jaminan pribadi dari seorang direktur
Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan harus mempertahankan rasio keuangan tertentu.
11. HUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari hutang yang berasal dari pembelian bahan baku, bahan pembantu dan/atau jasa dari pihak ketiga berikut:
2010 2009
PT Indonesia Toray Synthetic 35.526.029.764 24.167.082.153
Formosa Chemicals and Fibre Corp,Taiwan 11.833.695.720 8.812.109.500
PT Sunkyong Keris Indonesia 5.029.578.911 6.957.066.585
PT Mega Duta Berkat Bersama 1.615.783.953 1.205.282.100
PT Asia Pacific Fibers 1.286.172.238 -
T&T Industries Corporation 1.017.454.953 -
Hong Tai 991.316.258 -
PT Permata Era Duasatu 986.778.313 951.948.562
PT Bhakti Pancawarna 942.887.973 775.438.949
PT Polychem Indonesia, Tbk 892.188.729 23.713.301
PT Indorama Synthetic Tbk 774.686.073 2.196.383.988
PT Yorkshire Indonesia 741.840.128 779.368.519
Yea Cheun Enterprise Co.Ltd, Taiwan 721.514.940 819.744.078
PT Polyfin Canggih 555.668.420 1.059.329.325
PT Dua Mutiara 439.449.346 549.901.625
PT Euroasiatic Heat & Power Systems - 6.906.987.500
PT Intex Mesin Indonesia - 1.594.475.000
Winnitex Ltd, Hongkong - 540.925.915
Lain-lain 12.753.314.873 15.708.896.867
Jumlah 76.108.360.592 73.048.653.967
11. HUTANG USAHA (lanjutan)
Ringkasan umur hutang usaha adalah sebagai berikut:
2010 2009
Belum jatuh tempo 32.071.339.697 47.089.605.665
Jatuh tempo:
1 sampai dengan 30 hari 30.061.189.034 16.846.060.384
31 sampai dengan 60 hari 11.941.129.949 8.535.114.364
61 sampai dengan 90 hari 1.001.931.829 313.062.429
Lebih dari 90 hari 1.032.770.083 264.811.125
Jumlah 76.108.360.592 73.048.653.967
Rincian hutang usaha diklasifikasikan menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut (lihat Catatan 21):
2010 2009
Dolar Amerika Serikat (AS$7,266,694 pada tahun 2010
dan AS$6,553,259 pada tahun 2009) 66.003.377.242 67.007.074.811
Rupiah 9.670.695.021 5.602,995.890
Euro (Eur2,800 pada tahun 2010 dan Eur24,320
pada tahun 2009) 31.039.379 350.992.181
Yen Jepang (¥3,931,041 pada tahun 2010 dan
¥52.980 pada tahun 2009) 403.248.950 5.647.138
CHF Swiss (CHF8,664 pada tahun 2009) - 81.943.947
Jumlah 76.108.360.592 73.048.653.967
12. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terdiri dari beban masih harus dibayar sebagai berikut:
2010 2009
Gas, Listrik, air dan telepon 2.045.785.933 3.808.043.877
Gaji dan kesejahteraan karyawan 204.109.900 198.839.704
Honorarium tenaga ahli 555.600.000 195.000.000
Bunga 360.489.416 510.051.108
Lain-lain 85.433.600 2.897.871.910
Jumlah 3.251.418.849 7.609.806.599
. Saldo kewajiban imbalan karyawan berdasarkan perhitungan beban imbalan karyawan dilakukan oleh aktuaris independen, PT Sentra Jasa Aktuaria pada tahun 2009 dan 2008 sesuai dengan laporannya masing-masing tertanggal 25 Februari 2010 dan 6 Maret 2009 sebagai berikut :
a. Jumlah yang termasuk dalam neraca konsolidasi berasal dari kewajiban Perusahaan dan Anak Perusahaan sehubungan dengan imbalan karyawan adalah sebagai berikut :
2010 2009
Nilai sekarang dari kewajiban imbalan karyawan 17.756.638.000 17.629.763.000
Biaya jasa lalu yang belum diakui (2.155.754.000) (2.583.438.000)
Kerugian aktuarial yang belum diakui (292.486.000) (1.251.847.000)
Kewajiban imbalan karyawan 15.308.398.000 13.794.478.000
b. Perubahan dari kewajiban konsolidasi bersih adalah sebagai berikut :
2010 2009
Saldo awal tahun 13.794.478.000 11.770.662.000
Pembayaran imbalan kepada karyawan (499.732.000) (138.875.000)
Beban imbalan karyawan 2.013.652.000 2.162.691.000
Kewajiban imbalan karyawan 15.308.398.000 13.794.478.000
14. PERPAJAKAN
Hutang pajak terdiri dari:
2010 2009 Pajak penghasilan Induk Perusahaan Pasal 21 105.089.011 30.000.000 Pasal 23 9.036.537 11.470.310 Sub-jumlah 114.125.548 41.470.310 Anak Perusahaan Pasal 21 19.818.005 25.333.693 Pasal 23 375.974.609 11.005.302 Pasal 29 2.593.269.146 4.993.268.166 Pasal 4 (2) 113.400.000 - Sub-jumlah 3.102.461.760 5.029.607.161
Pajak Pertambahan Nilai - Bersih
Anak Perusahaan - 405.787.789
Jumlah 3.216.587.308 5.476.865.260
14. PERPAJAKAN (lanjutan)
Taksiran tagihan pengembalian pajak penghasilan disajikan sebagai bagian dari pajak dibayar di muka dalam neraca konsolidasi. Rincian pajak dibayar di muka adalah sebagai berikut:
2010 2009
Tagihan pengembalian pajak 2010 Perusahaan 1.096.884.751 - Anak Perusahaan 563.877.381 - 2009 Perusahaan 2.434.495.942 1.987.537.727 Anak Perusahaan - 57.473.243 2008 Perusahaan - 1.759.017.530 Anak Perusahaan - 1.820.434.055 Sub-jumlah 4.095.258.074 5.624.462.555 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih
Perusahaan 346.234.624 249.882.366
Anak Perusahaan 7.167.864.852 1.617.085.042
Sub-jumlah 7.514.099.476 1.866.967.408
Jumlah pajak dibayar di muka 11.609.357.550 7.491.429.963
Rincian ketetapan pajak atas pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai adalah sebagai berikut: Perusahaan
Pada tanggal 21 April 2010, Perusahaan menerima ketetapan dari Kantor Pajak atas lebih bayar pajak penghasilan badan untuk tahun 2008 sebesar Rp.1.752.017.533, dan telah diterima pembayaran pada tanggal 26 Mei 2010. Perusahaan juga menerima ketetapan kurang bayar pajak penghasilan pasal 4 (2) final beserta denda sebesar Rp.8.389.920 dan telah dilakukan pemindahbukuan pada tanggal 3 Mei 2010. Pada tanggal 23 Mei 2010, perusahaan menerima ketetapan kurang bayar pajak penghasilan 21 beserta denda sebesar Rp.2.565.665, ketetapan kurang bayar pajak penghasilan pasal 23 beserta denda sebesar Rp.7.663.449, dan telah dibayar oleh perusahaan pada tanggal 10 Mei 2010.
Pada tanggal 25 Maret 2009, Perusahaan menerima ketetapan dari Kantor Pajak atas lebih bayar pajak penghasilan badan untuk tahun 2007 sebesar Rp.1.152.838.787, dan telah diterima pembayaran pada tanggal 13 April 2009. Pada tanggal 31 Maret 2009, perusahaan menerima ketetapan kurang bayar pajak penghasilan 21 beserta denda sebesar Rp.44.411.060, ketetapan kurang bayar pajak penghasilan pasal 23 beserta denda sebesar Rp.19.243.877, ketetapan kurang bayar pajak penghasilan pasal 26 beserta denda sebesar Rp.75.019.230, dan telah dibayar oleh perusahaan pada tanggal 24 April 2009.
IYJ
Pada tanggal 18 Maret 2009, IYJ menerima berbagai ketetapan pajak dari Kantor Pajak terdiri atas : ketetapan lebih pajak penghasilan badan tahun 2007 sebesar Rp.402.352.528, dan pada tanggal 3 April 2009 menerima ketetapan kurang bayar pajak penghasilan pasal 21 dan denda sebesar Rp.650.000, ketetapan kurang bayar pajak penghasilan pasal 23 sebesar Rp.346.241, dan telah menerima pembayaran pada tanggal 13 April 2009.
PS
Pada tanggal 27 April 2010, PS menerima ketetapan dari Kantor Pajak atas lebih bayar pajak penghasilan badan untuk tahun 2008 sebesar Rp.1.820.434.055, dan telah diterima pembayaran pada tanggal 25 Mei 2010 dan perusahaan menerima ketetapan kurang bayar pajak penghasilan 21 beserta denda sebesar Rp.2.614.755, ketetapan kurang bayar pajak penghasilan pasal 23 beserta denda sebesar Rp.13.031.227, dan telah dilakukan pemindahanbukuan pada 11 Mei 2010.
Pada tanggal 1 April 2008, PS menerima berbagai surat ketetapan pajak dari Kantor Pajak sehubungan dengan kekurangan bayar pajak penghasilan badan dan pasal 23 untuk tahun pajak 2006 termasuk denda sejumlah Rp.6.243.082.073. Pada tanggal 11 Juni 2008, PS mengajukan keberatan ke Direktorat Jenderal Pajak atas surat ketetapan pajak tersebut. Pada tanggal 12 Juni 2009, PS menerima surat keputuan Direktur Jenderal Pajak yang mengoreksi kurang bayar pajak penghasilan badan tahun pajak 2006 dari Rp5.954.149.740 menjadi Rp743.267.873 dan pajak penghasilan pasal 23 untuk tahun pajak 2006 dari Rp288.932.333 menjadi Rp.260.858.276.
Pada tanggal 10 Juli 2009 dan 7 September 2009, PS mengajukan permohonan banding atas keputusan Direktur Jenderal Pajak mengenai kurang bayar pajak penghasilan badan dan pasal 23 tahun pajak 2006 tersebut. Lebih bayar PPN tahun 2006 dan PPN tahun pajak 2005 telah dipindahbukukan ke kurang bayar pajak penghasilan badan untuk tahun 2006 dan pajak penghasilan pasal 23 untuk tahun pajak 2006 masing-masing sebesar Rp743.267.873 dan Rp260.858.276. Sampai dengan tanggal 31 Juni 2010, PS masih menunggu hasil keputusan atas banding pajak yang diajukan.
Pada tanggal 25 Maret 2009, PS menerima berbagai surat ketetapan pajak dari Kantor Pajak sehubungan dengan lebih bayar PPN dan pajak penghasilan badan tahun pajak 2007 masing-masing sebesar Rp.1.750.826.395 dan Rp529.394.029 yang dipindahbukukan ke pajak penghasilan badan tahun 2006. Kantor pajak juga menetapkan kurang bayar pajak penghasilan pasal 21, 23 dan 26 dan PPN untuk tahun pajak 2007 termasuk denda sejumlah Rp74.585.009 yang telah dibayar pada bulan Juni 2009.
Pada tanggal 31 Juli 2009, Direktur Jenderal Pajak menyetujui pengembalian kelebihan pembayaran pajak sejumlah Rp3.395.330.945 setelah dikurangi sanksi sebesar Rp77.781.536 yang diterima oleh PS pada bulan Agustus 2009.
Pada tanggal 30 Juli 2009 dan 13 November 2009, Direktur Jenderal Pajak memberikan imbalan bunga atas kelebihan pembayaran pajak tahun pajak 2006 sejumlah Rp398.848.369 yang telah diterima oleh PS pada tanggal 5 Agustus 2009.