• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA BANJIR JAKARTA TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA BANJIR JAKARTA TAHUN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA BANJIR JAKARTA TAHUN 2012-2013

1.

Lokasi dan Bentuk DAS Ciliwung

DAS Ciliwung di sebelah Barat berbatasan dengan DAS Krukut dan Grogol yang terhubung

dengan Banjir Kanal Barat (BKB). Di sebelah Timur berbatasan dengan DAS Cipinang,

Sunter, Buaran-Jatikramat, dan Cakung yang terhubung dengan Banjir Kanal Timur (BKT).

DAS Ciliwung meliputi areal 370,8 km2, panjang sungai utamanya 124,1 km menurut

toposekuens-nya dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu: hulu, tengah dan hilir, masing-masing

dengan stasiun pengamatan arus sungai di

Bendung Katulampa Bogor, Ratujaya

Depok, dan Pintu Air Manggarai

Jakarta Selatan. Aliran Sungai Ciliwung di bagian hilir

mulai dari Pintu Air Manggarai sampai ke Laut Jawa terhubung dengan Banjir Kanal Barat

(BKB).

Berdasarkan batas administrasi, wilayah DAS Ciliwung melingkupi Kab. Bogor, Kota Bogor,

Kota Depok, dan Provinsi DKI Jakarta

Bentuk DAS Ciliwung mulai dari hulu sampai daerah Katulampa mempunyai bentuk

dendritik.

Bentuk ini mencirikan bahwa antara kenaikan aliran dengan penurunan aliran

ketika terjadi banjir mempunyai durasi yang seimbang. Sedangkan ke arah hilir berbentuk

paralel (memanjang) dan makin sempit

. Dengan bentuk seperti ini peranan daerah

hulu semakin penting, kontribusi aliran permukaan dari daerah ini cukup besar. Jika kondisi

fisik khususnya perubahan penggunaan lahan berubah maka akan mengakibatkan

perubahan yang nyata terhadap karakteristik aliran sungai.

Total luas DAS Ciliwung adalah 370,8 km

2

dengan panjang sungai utamanya 124,1 km dari

hulu sampai ke hilir. Secara keseluruhan, total panjang aliran di DAS Ciliwung adalah

1.076,1 Km dengan kerapatan jaringan aliran permukaannya adalah 2,9 Km/Km

2

.Secara

keseluruhan, DAS Ciliwung terbagi menjadi 18 Sub DAS seperti yang disajikan Tabel di

bawah ini dan dideskripsikan oleh gambar.

Tabel 2-1. Luas DAS Ciliwung berdasarkan batas Sub DAS.

Wilayah

Sub DAS

Area (Ha)

Hilir

Ciliwung Hilir

4.097,6

(Senen, Pademangan, Pasar Baru)

K. Baru 1

1.604,3

K. Condet

593,6

Total Sub DAS Ciliwung Bagian Hilir

6.295,5

Tengah

Cijantung

3.154,2

K. Baru 2

1.192,1

K. Sugutamu

1.518,3

(2)

Wilayah

Sub DAS

Area (Ha)

Ciliwung Tengah

3.192,3

(Cibinong, Bogor Timur)

Ciluar

1.430,6

Ciparigi

608,7

Cibuluh

1.304,7

Total Sub DAS Ciliwung Bagian Tengah

15.706.1

Hulu

Cibalok

616,4

Ciseuseupan

1.237,1

Ciesek

2.570,3

Ciliwung Hulu

4.868,2

(Cisarua, Megamendung)

Cisuren

1.631,0

Cisarua

2.339,1

Cisukabirus

1.813,4

Total Sub DAS Ciliwung Bagian Hulu

15.075,5

Total Luas DAS Ciliwung

37.077,1

Gambar 1.. Pembagian sub DAS Ciliwung bagian hulu, tengah, dan hilir.

Ciliwung Hulu

(Cisarua, Megamendung)

Ciesek

Cisarua

Cisuren

Cisukabirus

Ciseseupan

Cibalok

HULU

Ciparigi

Cibuluh

Ciluar

Ciliwung Tengah

(Bogor Timur, Cibinong)

Cikumpa

K. Sugutamu

Cijantung

K. Baru 2

TENGAH

HILIR

K. Baru 1

K. Condet

Ciliwung Hilir

(3)

2.

KONDISI LAHAN KRITIS

a.

Di luar Kawasan Hutan

No Kabupaten/Kota DAS Keterangan

Kecamatan Sub DAS Potensial Kritis Agak Kritis Kritis Sangat Kritis Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I BOGOR CILIWUNG

1 Bojong Gede CILIWUNG 257.70 - - - 257.70 2 Ciawi CILIWUNG 32.50 - - - 32.50 3 Cibinong CILIWUNG 44.10 - - - 44.10 4 Cisarua CILIWUNG 12.60 1.70 13.00 0.10 27.40 5 Gunung Sindur CILIWUNG 87.50 - - - 87.50 6 Kemang CILIWUNG 49.20 - - - 49.20 7 Megamendung CILIWUNG 1.10 2.20 2.60 - 5.90 8 Parung CILIWUNG 82.00 - - - 82.00 9 Putat Nutug CILIWUNG 2.20 - - - 2.20 10 Sukaraja CILIWUNG 86.60 0.70 - - 87.30 Jumlah Kab Bogor 655.50 4.60 15.60 0.10 675.80 II KOTA BOGOR

1 Bogor Barat CILIWUNG 35.80 - - - 35.80 2 Bogor Selatan CILIWUNG 16.50 - - - 16.50 3 Bogor Tengah CILIWUNG 48.10 - - - 48.10 4 Bogor Timur CILIWUNG 52.60 - - - 52.60 5 Bogor Utara CILIWUNG 95.50 - - - 95.50 6 Tanah Sareal CILIWUNG 89.30 - - - 89.30 Jumlah Kota Bogor 337.80 - - - 337.80

III KOTA DEPOK

1 Beji CILIWUNG 2.00 - - - 2.00 2 Pancoran Mas CILIWUNG 40.70 - - - 40.70 3 Sawangan CILIWUNG 143.70 - - - 143.70 4 Sukmajaya CILIWUNG 11.20 - - - 11.20 Jumlah Depok 197.60 - - - 197.60 IV KOTA JAKARTA TIMUR

1 Cakung CILIWUNG 118.32 - - - 118.32 RTH 2 Cipayung CILIWUNG 593.32 - - - 593.32 3 Ciracas CILIWUNG 123.25 - - - 123.25 4 Duren Sawit CILIWUNG 27.68 - - - 27.68 5 Kramat Jati CILIWUNG 0.72 - - - 0.72 6 Makasar CILIWUNG 312.76 - - - 312.76 7 Pasar Rebo CILIWUNG 128.17 - - - 128.17 Jumlah Kota Jakarta Timur 1,304.22 - - - 1,304.22

V KOTA JAKARTA SELATAN

1 Cilandak CILIWUNG 127.40 - - - 127.40 2 Jagakarsa CILIWUNG 310.22 - - - 310.22 3 Kebayoran Baru CILIWUNG 5.10 - - - 5.10 4 Kebayoran Lama CILIWUNG 77.76 - - - 77.76 5 Mampang Prapatan CILIWUNG 26.25 - - - 26.25 6 Pancoran CILIWUNG 6.18 - - - 6.18 7 Pasar Minggu CILIWUNG 85.38 - - - 85.38 8 Pasanggrahan CILIWUNG 21.02 - - - 21.02 Jumlah Kota Jakarta Selatan 659.31 - - - 659.31

VI KOTA JAKARTA UTARA

1 Tanjung Priok CILIWUNG 23.54 - - - 23.54 2 Cilincing CILIWUNG 9.67 - - - 9.67 Jumlah Kota Jakarta Utara 33.21 - - - 33.21 Jumlah DAS Ciliwung 3,187.64 4.60 15.60 0.10 3,207.94

LUAS LAHAN KRITIS DILUAR KAWASAN HUTAN

DAS CILIWUNG

(4)

b.

LAHAN KRITIS DI DALAM KAWASAN HUTAN

3.

DAS di Wilayah DKI Jakarta

Terdapat 6 DAS yang berkontribusi terhadap banjir di wilayah Jakarta yaitu:

1.

Ciliwung

2.

Angke -pasanggrahan

3.

Krukut-Grogol

4.

Sunter

5.

Cakung

6.

Buaran

Adalah DAS Ciliwung yang merupakan salah satu DAS yang sering menjadi kambing hitam

penyebab banjir Jakarta.

Fungsi Kawasan KLS_KRITIS

kawasan hutan kawasan lindung Grand Total

NAMA_KAB NAMA_KEC NAMA_DES Agak Kritis Kritis Potensial Kritis Agak Kritis Kritis Potensial Kritis Sangat Kritis Tidak Kritis

Bogor Babakan Madang Karang Tengah 74.61 20.80 0.36 17.70 113.48 Babakan Madang Total 74.61 20.80 0.36 17.70 113.48

Ciawi Pandansari 24.76 24.76

Ciawi Total 24.76 24.76

Cisarua Batu Layang 56.26 114.36 47.29 27.99 245.90 Cibeureum 783.40 450.82 73.61 255.42 4.41 1,567.66 Cilember 6.42 114.41 60.46 101.60 37.64 19.05 339.57 Cisarua 143.00 143.00 Citeko 162.65 104.86 0.64 25.66 293.82 Jogjogan 3.76 5.12 39.16 108.63 138.31 114.62 28.21 437.82 Kopo 6.78 36.66 27.96 71.40 Leuwimalang 71.97 71.97 Tugu Selatan 8.68 193.88 76.62 102.05 31.90 413.12 Tugu Utara 354.51 78.84 424.54 117.60 98.59 1.14 1,075.21 Cisarua Total 1,317.52 198.36 1,144.77 961.30 399.09 544.79 28.21 65.42 4,659.47

Megamendung Cipayung Datar 506.82 40.42 547.24

Cipayung Girang 7.07 0.27 203.84 27.62 8.03 246.83 Gadog 0.45 0.45 Kuta 47.32 113.63 190.70 64.10 0.64 16.37 432.75 Megamendung 580.70 161.68 589.54 3.30 70.72 1,405.95 Sukagalih 30.59 73.37 37.77 113.33 33.20 11.86 300.11 Sukakarya 2.20 2.20 Sukaresmi 1.73 16.89 9.16 0.26 28.03 Megamendung Total 665.68 161.95 778.27 939.14 225.24 113.71 0.26 79.33 2,963.57 Sukamakmur Sirnajaya 80.77 80.77 Sukawangi 39.41 39.41 Wargajaya 5.19 0.22 5.41 Sukamakmur Total 125.37 0.22 125.59

Sukaraja Gunung Geulis 127.00 12.32 139.32

Sukaraja Total 127.00 12.32 139.32

Bogor Total 2,183.19 381.12 1,923.40 2,052.20 624.33 676.42 28.47 157.06 8,026.19

Cianjur Pacet Ciloto 69.81 - 69.81

Cimacan 83.90 81.97 165.87

Sindangjaya 37.11 37.11

Pacet Total 83.90 188.89 - 272.79

Cianjur Total 83.90 188.89 - 272.79

Sukabumi Caringin Sukamulya 26.09 26.09

Caringin Total 26.09 26.09 Kadudampit Hutan 26.49 26.49 Kadudampit Total 26.49 26.49 Sukabumi Total 52.58 52.58 2,267.08 381.12 2,164.87 2,052.20 624.33 676.42 28.47 157.06 8,351.56 2,267.08 381.12 2,164.87 2,052.20 624.33 676.42 28.47 157.06 8,351.56 2,267.08 381.12 2,164.87 2,052.20 624.33 676.42 28.47 157.06 8,351.56

(5)

Karakter DAS Ciliwung terkait dengan banjir adalah sebagai berikut:

1.

Pola hujan di DAS Ciliwung termasuk tipe -V (monsoon), curah hujan tinggi umumnya

terjadi pada bulan Desember-Pebruari, sedikit Presipitasi pada bulan Juni-Agustus. serta

masa peralihan pada bulan Maret-Mei dan September-Nopember. Curah hujan

umumnya merata di seluruh DAS Ciliwung;

2.

Dalam SSOP Banjir dan Tanah Longsor, berdasarkan Tipologi DAS, Ciliwung termasuk

dalam DAS kecil memanjang dengan Deskripsi DAS : >= 50% wilayah, Lereng > 40%:

Potensi terjadi longsor sedang hingga tinggi, namun tergantung pada batuan dan

struktur geologi; < 50% wilayah, Lereng > 40%: Potensi longsor sedang, potensi banjir

genangan sedang terutama pada bagian hilir DAS. Deskripsi ini hanya berdasarkan

tipologi DAS saja, lebih lanjut realitasnya ditambah dengan kondisi morfologi dan

morfometri lebih lanjut akan menjelaskan bahwa DAS Ciliwung memang DAS Kritis

Rawan banjir;

3.

Topografi DAS Ciliwung bervariasi, bagian hulu umumnya agak terjal -terjal dengan

bagian selatannya didominasi oleh kelerengan > 40% yang sangat curam. DI bagian

hulu Ciliwung terdapat Gunung Gede Pangrango, Gunung Mandalawangi dan Gunung

Kencong, didominsai pula oleh daerah perbukitan dengan lereng agak curam 15%

-25%, Curam 25%-40% sampai sangat curam > 40%. Wilayah tengah hingga hilir dan

merupakan kwasan yang paling luas merupakan wilayah yang relatif landai dengan

kelerengan 0-8%, dari kondisi ini bagian hulu yang bentuknya seperti kipasatau corong

diibaratkan sebagai corong mengalirkan air ke daerah tengah dan hilir;

4.

Tipe Curah Hujan, Kondisi Tipologi, morfologi dan morfometri sebagaimana diulas pada

point di atas sangat berhubungan dengan Respon hidrologi DAS Ciliwung (debit) yang

berbanding lurus dengan curah hujan, semakin tinggi curah hujan semakin tinggi debit

sungai Ciliwung, begitu sebaliknya jika curah hujan rendah debit aliran rendah. Sifat

hidrologi DAS Ciliwung berpengaruh terhadap curah hujan dengan sifat responnya

tergolong cepat;

5.

Fluktuasi debit maksimum dan minimum (Koefisien Regim Sungai) di DAS Ciliwung

tinggi, adapun Q rataan hampir sama dengan Q min sehingga fluktuasi debit lebih

dipengaruhi oleh Curah hujan. Hal ini terjadi karena disebagian besar daerah resapan

terjadi perubahan penutupan lahan.

6.

Aliran permukaan (Run off) yang terjadi di DAS Ciliwung tidak hanya di daerah hulu DAS

saja, tetapi terjadi di daerah hilir, diprediksi kontribusi Run off dari daerah hulu sebesar

42,44% sedangkan di daeran hilir kontribusi Run Off sebesar 57,56%. Data tersebut

menunjukan bahwa tidak semua penyebab banjir jakarta adalah banjir kiriman dari

wilayah Hulu Ciliwung (Bogor), tetapi fakta menunjukan bahwa 85% wilayah jakarta

(hilir Ciliwung) merupakan daerah terbangun yang relatif lebih kedap terhadap air,

sehingga sedikit sekali resapan air yang terjadi dan umumnya menjadi aliran permukaan

yang ujungnya menjadi banjir. Hal ini terbukti oleh data BMKG: "Pantauan BMKG (Badan

(6)

Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), curah hujan tertinggi di jakarta kemarin

mencapai 193 mm," kata Soepriyo, Deputi Bidang Meteorologi BMKG dalam konferensi

pers, Jumat (18/1/2013) (Kompas). Lebih lanjut dikatakan bahwa sejak Rabu tanggal 16

Januari 2013 wilayah Jabodetabek secara merata diguyur hujan dengan intensitas

sedang hingga lebat, hal ini berkontribusi besar terhadap banjir jakarta.

7.

Perubahan penggunaan lahan di DAS Ciliwung umumnya cenderung ke penggunaan

lahan Non-Pertanian atau lahan terbangun yang cenderung lebih terbuka dan lebih

kedap, sehingga laju aliran permukaan dan erosi tetap tinggi. Perubahan penggunahan

lahan itu juga menurunkan kemampuan potensial tanah menahan air hujan dan aliran

permukaan (KPMA), sehingga persentase curah hujan yang jatuh menjadi aliran

permukaan semakin tinggi. Perubahan penggunaan di DAS Ciliwung banyak yang tidak

sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah;

8.

Peningkatan Kepadatan penduduk berkorelasi nyata terhadap peningkatan perluasan

daerah terbangun (daerah kedap air), kepadatan penduduk semakin ke hilir DAS

Ciliwung semakin tinggi dan semakin luas pula darah kedap air. Peningkatan luasan

daerah kedap air berpengaruh langsung terhadap peningkatan aliran permukaan yang

berakumulasi menjadi banjir;

9.

Luasan Hutan dengan pengelolaan konservasi berupa Taman

Nasional (Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede

Pangrango) di DAS Ciliwung bagian hulu hanya seluas 1.990,5

Ha atau hanya sebesar (5,39%) dari total DAS yang

berdasarkan peta Review Tahun 2011 adalah seluas 37.077

Ha, penggunaan lahan umumnya di wilayah hulu selain Taman

Nasional tersebut berupa yang hutan adalah tegalan, sawah,

dan telah padat pula pemukiman dimana semua penggunaan

tersebut berpotensi untuk menyebabkan erosi dan aliran

permukaan ditambah topografi di hulu umumnya terjal > 45%.

10.

Upaya RHL vegetatif di DAS Ciliwung relatif masih kecil, dalam kurun waktu 5 tahun

(2007-2012) upaya konservasi dengan vegetatif baru seluas 3.100 ha di wilayah hulu,

sementara sipil teknis baru 3.262 unit sumur resapan, 7 Cek dam, 20 dam penahan dan

20 Gully Plug. kecilnya upaya konservasi ini disebabkan karena masalah kepemilikan

lahan (tenurial) dimana banyak lahan-lahan terbengkalai tidak tergarap atau dengan

garapan yang tidak sesuai dengan kaidah konservasi di wilayah hulu merupakan lahan

milik dimana pemilik umumnya bertempat tinggal di luar lahan itu (kota), menyebabkan

sementara belum bisa maksimal untuk mengaplikasikan program pengelolaan lahan

misalnya dengan model Hutan Rakyat yang konservatif;

(7)

11.

Berdasarkan Monev Kinerja DAS, DAS Ciliwung dijelaskan dalam tabel 1. sebagai

berikut:

INDIKATOR/PARAMETER

BOBOT

%

%

%

Skor

A. Tata Air

50

1. Banjir dan kekeringan

30

a. Koefisien regim sungai (KRS)

10

50

b. Koefisien variansi (CV)

5

15

c. Indeks Penggunaan Air

5

15

d. Koefisien limpasan

5

25

2. Sedimentasi (laju sedimen)

10

10

50

3. Kandungan pencemar

10

a. Fisika (warna, TDS,Turbidity)

(4)

20

b. Kimia (pH,DHL,NO3,SO4,PO4,K,Ca,Mg)

(4)

20

C Biologi (zat organik, BOD dan COD):

(2)

20

B. Kondisi DTA

50

50

50

1. Pengelolaan Lahan

20

a) Indeks penggunaan lahan (IPL)

4

20

b) Kemampuan penggunaan lahan KPL

4

20

c) Indeks Erosi (IE atau CxP)

8

24

d) Kerawanan tanah longsor (KTL)

5

15

2. Sosial dan Ekonomi

10

a) Kepedulian individu (KI)

3

15

b) Partisipasi masyarakat (PM)

3

9

c) Tekanan Penduduk (TP)

4

20

3. Ekonomi

10

a) Ketergantungan thd lahan

4

20

b) Tingkat pendapatan (TD)

2

10

INDIKATOR/PARAMETER

BOBOT

%

%

%

Skor

c) Produktifitas lahan (PL)

2

10

d) Jasa lingkungan (JL)

2

10

4. Kelembagaan

10

a) Keberdayaan lembaga lokal (KLL)

2

10

(8)

c) KISS

4

12

d) Kegiatan usaha bersama (KUB)

2

6

Jumlah Total

100

100

100

422

Kategori penilaian kinerja DAS/Sub DAS seperti pada tabel tersebut yaitu sebagai hasil

perkalian bobot dengan nilai dibagi 100.

Tabel 2. Klasifikasi kategori nilai kinerja DAS

No.

Nilai Klasifikasi Kinerja DAS

Kategori

1

< 1,7

Baik

2

1,7 – 2,5

Agak Baik

3

2,6 – 3,4

Sedang

4

3,5 – 4,3

Agak Buruk

5

> 4,3

Buruk

DAS Ciliwung masuk dalam kategori

Agak Buruk.

Banjir Jakarta hampir bisa dipastikan akan terus terjadi jika curah hujan tinggi

(berdasarkan data kejadian periode 5 tahunan), melihat kondisi seperti yang diuraikan

diatas hanya dari deskripsi DAS Ciiwung saja yang relatif hulunya masih mempunyai

kawasan HUtan KOnservasi meski hanya 5,39% dari Luas DAS Ciliwung, apalagi kalau

ditambah kontribusi banjir dari 5 DAS lain yang hampir seluruhnya dari Hulu sampai Hilir

didominasi oleh penggunaan lahan oleh areal terbangun dan non pertanian.

4.

Kegiatan Yang Telah di Laksanakan di Wilayah DAS Ciliwung

1.

Kegiatan Vegetatif yang sudah dilaksanakan kurun waktu 2003 s/d 2012 sumber Dana APBN,

APBD dan Sumber lainnya.

No.

Kab/Kota

Kegiatan Vegetatif

TOTAL

Hutan Kota Hutan

Mrve

HR

HR KBR

Penghijaua

n Kota

RHL Kons

1.

Bogor

3.42

840.00

402.00

315.00

1007.00

2.

Kota Bekasi

78.14

78.14

3.

Kota Bogor

117.88

117.88

4.

Kota Depok

193.25

182.50

5.

Kota Jakarta Barat

15.00

50.00

50.00

6.

Kota Jakarta Pusat

29.40

155.82

183.22

7.

Kota Jakarta Selatan

59.13

200.00

245.00

8.

Kota Jakarta Timur

13.00

250.00

263.00

9.

Kota Jakarta Utara

8.68

154.00

185.00

335.00

10.

Tangerang

7.00

7.00

(9)

2.

Kegiatan Sipil Teknis yang sudah dilaksanakan kurun waktu 2003 s/d 2012 sumber Dana APBN,

APBD dan Sumber lainnya

No.

Kab/Kota

Kegiatan Vegetatif

TOTAL

Cek dam

Dpn

Gully Plug

Sumur

Resapan

1.

Bogor

38

20

200

258

2.

Kota Bekasi

190

190

3.

Kota Bogor

494

494

4.

Kota Depok

7

10

631

648

5.

Kota Jakarta Barat

293

293

6.

Kota Jakarta Pusat

464

464

7.

Kota Jakarta Selatan

484

484

8.

Kota Jakarta Timur

425

425

9.

Kota Jakarta Utara

56

56

10.

Tangerang

25

25

TOTAL

7

48

20

3262

3337

Sumber :

1.

SSOP DAS Ciliwung BPDAS Citarum-Ciliwung

2.

Monev DAS Ciliwung untuk Pengendalian Bencana Banjir (BPDAS Citarum-Ciliwung

Tahun 2007)

Gambar

Tabel 2-1. Luas DAS Ciliwung berdasarkan batas Sub DAS.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini memberikan informasi mengenai kapasitas serap air, kapasitas serap dalam larutan garam, dan kapasitas serap pada berbagai nilai pH dari SAP berbahan baku

Perlindungan tangan : Sarung tangan yang kedap dan tahan kimia dengan kelulusan perlulah dipakai sentiasa semasa pengendalian bahan kimia apabila ditunjukkan dalam

Atau secara teknis, restitusi itu proses pengembalian atas kelebihan bayar akibat pajak yang terutang lebih kecil dari kredit pajak atau telah terjadi pembayaran yang tidak

Hal ini penting berkaitan dengan langkah antisipasi terhadap ketidak puasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan dan kaitannya dengan aspek hukum

Analisa data dilakukan dengan menggunakan data fieldspec dan Hymap dari survey lapang (jumlah data adalah 104). Analisis PLSR ditampilkan dalam reflektan tunggal

sistem finansial tersebut, yaitu sistem ERP pada modul purchase management dan integrasi dengan modul accounting, transformation yaitu transformasi integrasi proses

Hasil belajar Matematika pada saat pelaksanaan siklus III materi bangun ruang bola setelah dilakukan tes oleh guru kelas dan observer, diperoleh hanya 3 siswa atau 9.4%

Bertempat di Ruang Rapat Badan Kepegawaian Daerah, diadakan Rapat Penjelasan Dokumen Pengadaan, sehubungan akan diadakan Pelelangan Pengadaan Pengadaan sewa kelas dan