• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL RAK DI LINTAS LOKASI (OVER LOCATIONS) UNTUK HASIL DAN KOMPONEN HASIL KACANG TANAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL RAK DI LINTAS LOKASI (OVER LOCATIONS) UNTUK HASIL DAN KOMPONEN HASIL KACANG TANAH"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Informatika Pertanian Volume 18 No. 2, 2009 79

MODEL RAK DI LINTAS LOKASI (OVER LOCATIONS)

UNTUK HASIL DAN KOMPONEN HASIL KACANG

TANAH

Randomized Block Design Model in Over Locations for Yield and Yield Component of Peanut

Sutarno

Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang

ABSTRACT

Randomized Group Design is one of the agricultural research designed that most applicated. The randomized design applied to determining the diversity each different location. Randomized design analysis have done to each research location by it self not sustable because role of location uncomplete and also mean of interaction between location x fertilizer treatment. This research analyzed differences over location problem and fertilizer treatment to increasing of peanut yield, that analyzed by Randomized Design model. This research was conducted dry and Alfisol in Blora, Wonogiri and Karanganyar in wet season 2007. This research showed that peanut yield increasing by application of organic fertilizer combination formulated 1000 kg/ha + 50 kg/ha Urea + 50 kg/ha SP-36 + 100 kg/ha ZK- plus. The increased of peanut yield (40,17%) from mean peanut production as control 2,081 become 2,917 t/ha. The other organic fertilizer treatment is significantly peanut yield.

Key words : Organic fertilizer, Over location soil diversity, Randomized Block Design Model.

(2)

Model Rak di Lintas Lokasi (Over Locations)

80

PENDAHULUAN

Rancangan acak kelompok (RAK) merupakan salah satu rancangan percobaan yang paling banyak diaplikasikan untuk menjawab berbagai permasalahan pertanian yang ada di lapang. Lingkungan budidaya pertanian sangat beragam, baik dari aspek biofisik tanah maupun kekurangan pendukung seperti kemiringan tanah, posisi saluran air dan seterusnya. Pilihan penggunaan RAK sangat di mungkinkan, karena pengaruh blok/kelompok dapat diuji dan dinilai.

Kenyataan menunjukkan bahwa banyak penelitian yang dilakukan di beberapa lokasi dengan perlakuan masing-masing pada musim yang berbeda. Analisis RAK yang dilaksanakan pada setiap lokasi penelitian secara tunggal akan memberikan kerugian, karena tidak lengkapnya peran lokasi dan juga makna interaksi antara lokasi x perlakuan. Untuk mengoptimalkan penelitian RAK yang dilaksanakan pada banyak lokasi perlu pendekatan dengan analisis tergabung terhadap penelitian tersebut (combined over locations).

Dalam tulisan ini akan dikemukan tentang aplikasi RAK pada penelitian peningkatan produktivitas kacang tanah. Rancangan acak kelompok umumnya diterapkan pada percobaan di lingkungan yang tidak homogen. Dalam percobaan RAK setiap unit percobaan ditempatkan secara acak dan mengikuti pola yang ada di lapangan. Pelaksanaan percobaan dengan model rancangan acak kelompok banyak digunakan di lapang pada berbagai lokasi dengan sifat lahan yang berbeda-beda, curah hujan sangat fluktuatif, iklim basah dan iklim kering cukup tinggi.

Kristianto (2004) mengemukakan masalah kekurangan air juga sering dihadapi pada pertanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian di lahan sawah pada musim kering ke dua. Kekeringan yang dialami pada fase tumbuh akan berpengaruh negatif terhadap hasil, namun fase pembungaan adalah periode yang paling sensitif terhadap cekaman kekeringan. Curah hujan dan distribusi hujan berfluktuasi menurut lokasi dan musim, kebanyakan produksi kacang tanah di wilayah lingkungan dengan curah hujan relatif rendah.

Penanaman kacang tanah biasanya dilakukan pada lahan kering tegalan, sehingga cekaman kekeringan menjadi masalah yang selalu dihadapi. Dari pelaksanaan penelitian di lapang dengan rancangan acak kelompok adalah salah satu prosedur pengumpulan data percobaan agar dapat ditarik kesimpulan berdasarkan ilmu statistik tentang pengaruh suatu perlakuan terhadap obyek tertentu (Sutjihno, 1992).

Sifat atau karakter dapat dianalisis dengan dua parameter pengukuran yaitu, pengukuran skala kualitatif dan skala kuantitatif

(3)

Informatika Pertanian Volume 18 No. 2, 2009 81 (Vincent G, 1991). Pelaksanaan penelitian selalu terkait dengan peranan ilmu statistika terutama percobaan yang menggunakan metode meliputi; rancangan, pengumpulan data, analisis, interpretasi hasil analisis, dan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis. Statistik sudah diterima secara umum sebagai suatu alat analisis penting bagi berbagai macam penelitian. Ilmu statistik berkembang terus sejalan dengan berkembangnya ilmu yang lain, berbagai macam prosedur analisis statistika sudah tersedia untuk perkembangan analisis (Gomez & Gomez, 1995).

Pengukuran pengambilan sampel harus dipertimbangkan terlebih dulu untuk menentukan alat ukur yang dapat diandalkan atau pengamatan penilaian menggunakan panca indera dengan menggunakan ketentuan atau pedoman yang disepakati. Rancangan percobaan merupakan salah satu prosedur pengumpulan data percobaan agar dapat ditarik kesimpulan, berdasarkan ilmu statistik tentang pengaruh suatu perlakuan terhadap obyek tertentu (Sutjihno,1992). Rancangan acak kelompok (RAK), merupakan rancangan percobaan untuk mengevaluasi perlakuan terhadap hasil dan komponen hasil agar mendapatkan informasi dari penelitian. Rancangan acak kelompok salah satu cara untuk pendekatan kepekaan daya produktivitas kacang tanah pada masing-masing lokasi, dengan perlakuan penambahan pupuk dan teknologi budidaya tanaman.

TUJUAN

Memberikan informasi pendekatan dua masalah perbedaan lokasi dan perlakuan pemberian pupuk terhadap peningkatan produksi kacang tanah di lapang dan penyelesaian analisis dengan model rancangan acak kelompok.

METODOLOGI

Penelitian dilakukan pada tanah kering Alfisol di tiga lokasi yaitu: Blora, Wonogiri dan Karanganyar Jawa Tengah pada musim hujan tahun 2007. Perlakuan disusun sebagai berikut :

T1: tehnik yang biasa dilakukan petani (0-25 kg Urea/ha+0-75 kg SP-36/ha). T2: 400 kg/ha SSC+50 kg/ha Urea+50 kg/ha SP-36+100 kg/ha KCL

T3: 5000 kg/ha pukan+50 kg/ha Urea+100 kg/ha SP-36+50 kg/ha KCL T4: 2500 kg/ha pukan+50 kg/ha Urea+100 kg/ha SP-36+50 kg/ha KCL T5: 1000 kg/ha formula 1+50 kg/ha Urea+50 kg/ha SP-36+100 kg/ha ZK-plus T6: 1000 kg/ha formula 2+50 kg/ha Urea+50 kg/ha SP-36+100 kg/ha ZK-plus

(4)

Model Rak di Lintas Lokasi (Over Locations)

82

Contoh Kasus

Penerapan RAK di lintas lokasi menggunakan contoh kasus penelitian dengan perlakuan pemupukan yang dilaksanakan pada tiga lokasi. Percobaan dengan rancangan acak kelompok untuk menilai keragaman masing-masing lokasi yang berbeda, sedangkan perlakuan pemberian pupuk pada tanaman untuk mengukur kepekaan penyerapan terhadap pupuk pada masing-masing lokasi. Dengan demikian tampak bahwa perlakuan pemberian pupuk dan perbedaan lokasi adalah penempatan percobaan dalam situasi: (1) Rancangan acak kelompok dapat digunakan untuk membandingkan beberapa lokasi sebagai kombinasi perlakuan pemberian pupuk. (2) Dari informasi sebelumnya diketahui adanya perbedaan respons yang lebih besar beberapa perlakuan dari lingkungan. Kombinasi perlakuan dari pengaruh pemberian pupuk dan pengaruh lingkungan yang menimbulkan perbedaan respons yang besar dapat diperlakukan secara acak (Steel dan Torrie 1991).

Pengumpulan dan analisis data dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan data hasil dan komponen hasil. Pengamatan yang diperoleh dari lapang dicek dan ditabulasi sehingga memudahkan untuk melakukan entry data ke komputer secara langsung melalui keyboard. Hasil panen dan komponen hasil diamati secara visual antara lain; (1) tinggi tanaman saat panen, (2) jumlah polong isi pertanaman, (3) jumlah polong hampa pertanaman, (4) berat polong basah pertanaman, (5) berat polong kering pertanaman, (6) bobot 100 biji, dan (7) hasil ton/ha. Pada (Tabel 1, 2, dan 3) disajikan data penyusunan perlakuan analisis rancangan acak kelompok tiga lokasi dilaksanakan di Blora (lokasi I), Wonogiri (lokasi II), dan Karanganyar (lokasi III).

(5)

Informatika Pertanian Volume 18 No. 2, 2009 83 Tabel 1. Penyusunan Perlakuan Beberapa Parameter Pada Kacang Tanah di Blora (Lokasi I) 2007

No. Ulangan Perlakuan Lokasi

Bobot per-tanaman(gram) Tinggi

tanaman (cm) Polong

isi Polong basah Polong

kering 100 biji t/ha

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 t1 t2 t3 t4 t5 t6 t1 t2 t3 t4 t5 t6 t1 t2 t3 t4 t5 t6 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 13.40 14.10 14.50 19.80 18.80 19.80 11.00 10.20 14.60 17.20 15.80 15.40 11.80 13.00 14.20 17.00 17.00 15.60 58.80 72.50 77.80 92.80 91.50 95.40 72.50 48.60 47.90 61.40 56.60 59.40 47.50 48.80 49.40 59.80 55.80 53.40 47.00 58.00 61.00 90.20 89.70 76.30 36.70 38.90 38.30 49.10 45.30 47.50 38.00 39.00 39.50 47.80 44.60 42.70 32.30 33.30 33.40 36.70 34.00 35.10 25.50 26.10 27.60 38.80 28.80 31.80 22.70 24.60 27.80 38.00 29.50 39.60 2.11 2.10 2.55 3.01 2.82 2.74 1.90 2.00 2.70 3.10 2.90 2.73 2.32 2.20 2.40 2.92 2.74 2.56 58.60 65.60 65.00 71.00 72.80 77.20 64.60 64.00 65.00 68.80 66.60 68.80 61.60 68.40 68.00 69.00 72.60 69.00

(6)

Model Rak di Lintas Lokasi (Over Locations)

84

Tabel 2. Penyusunan perlakuan beberapa parameter pada kacang tanah di Wonogiri (lokasi II) 2007

No. Ulangan Perlakuan Lokasi

Bobot per-tanaman(gram) Tinggi

tanaman (cm) Polong

isi Polong basah Polong

kering 100 biji t/ha

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 t1 t2 t3 t4 t5 t6 t1 t2 t3 t4 t5 t6 t1 t2 t3 t4 t5 t6 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 k2 5.60 8.80 12.60 8.00 11.00 8.60 5.40 5.60 10.20 6.80 9.20 7.00 4.40 5.80 8.40 5.20 5.80 5.40 38.70 63.30 35.10 55.20 72.70 57.20 41.60 84.60 75.00 51.20 74.50 50.90 30.40 35.10 65.90 40.70 52.30 38.10 25.50 43.60 63.00 37.60 64.00 41.60 25.30 36.50 66.20 33.10 57.90 32.10 18.40 26.40 51.10 23.60 41.10 26.30 41.90 44.00 46.50 43.00 44.70 44.60 37.20 39.20 50.40 37.20 51.00 39.60 33.80 38.40 43.60 39.80 41.00 38.80 1.57 1.77 2.20 1.67 2.03 1.88 1.30 1.90 2.45 1.50 2.20 1.88 1.84 1.64 1.95 1.84 1.86 1.76 25.40 33.20 43.40 31.00 37.00 37.20 29.40 33.00 37.60 30.40 36.80 35.40 18.00 31.20 28.20 20.80 35.40 29.20

(7)

Informatika Pertanian Volume 18 No. 2, 2009 85 Tabel 3. Penyusunan Perlakuan Beberapa Parameter Pada Kacang Tanah di Karanganyar (Lokasi III) 2007

No. Ulangan Perlakuan Lokasi

Bobot per-tanaman(gram) Tinggi tanaman (cm) Polong isi Polong basah Polong

kering 100 biji t/ha

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 t1 t2 t3 t4 t5 t6 t1 t2 t3 t4 t5 t6 t1 t2 t3 t4 t5 t6 k3 k3 k3 k3 k3 k3 k3 k3 k3 k3 k3 k3 k3 k3 k3 k3 k3 k3 6.20 9.20 11.20 12.60 12.20 13.00 9.20 11.80 12.40 14.00 15.40 15.40 8.20 9.00 11.80 11.80 15.40 15.40 45.00 65.60 74.30 83.20 83.40 87.80 64.40 75.40 76.20 79.10 98.90 96.40 52.60 55.10 66.50 74.00 80.50 83.40 35.10 52.50 59.40 60.50 66.70 70.20 42.10 60.30 60.90 63.30 79.10 85.10 42.10 44.10 53.20 59.20 64.40 83.40 21.40 31.70 32.20 33.30 33.50 40.20 31.60 29.30 32.30 34.00 45.20 39.10 31.70 32.00 32.00 34.00 35.10 38.10 2.70 3.06 3.42 3.42 3.90 3.53 2.57 3.10 3.20 3.30 4.10 3.70 2.42 2.90 3.50 3.55 3.70 3.60 69.00 77.40 79.40 79.00 78.80 78.60 70.60 75.00 77.60 76.80 74.80 74.20 70.60 71.60 84.20 90.20 90.20 83.40 Keterangan: t= perlakuan, k=lokasi

Model Analisis Data

Metode analisis rancangan acak kelompok (RAK) dengan sistem

Disc Operating System (Anonymous, 1989) digunakan untuk

menganalisis setiap parameter dengan model rancangan acak kelompok Combined (a), dengan model pilihan Least Significant

Difference Test (LSD) dengan uji taraf tingkat ketelitian 5% dan uji taraf

tingkat ketelitian 10%. Hasil Analisis

Analisis model rancangan acak kelompok terhadap enam perlakuan pemberian kombinasi pupuk, dan setiap perlakuan diulang tiga kali. Perlakuan pemberian pupuk dalam ulangan diacak, pengacakan dapat

(8)

Model Rak di Lintas Lokasi (Over Locations)

86

dilakukan dengan cara sederhana dengan gulungan kertas ditulis sesuai banyaknya perlakuan kemudian diundi. Pengacakan dapat dilakukan agar bebas dari bias yang disebabkan oleh faktor kesengajaan (Sutjihno, 1992). Interpretasi dan implikasi analisis adalah data dapat dengan mudah diterjemahkan oleh pengguna dengan analisis model rancangan acak kelompok dan model ini mempunyai keunggulan sebagai berikut :

1.

Tabel output yang diperlukan mudah dibaca.

2.

Menganalisis dengan model rancangan acak kelompok pada tanah tidak homogen sesuai dengan penelitian tanaman khususnya kacang tanah.

3.

Input data ke komputer dengan cara manual melalui keyboard.

4.

Interpretasi analisis model rancangan acak kelompok mudah

diterjemahkan untuk pelaporan hasil penelitian.

Pada variabel 4, variabel 5, variabel 6, variabel 7, variabel 8, dan variabel 9 disajikan beberapa anova terdiri dari parameter polong isi, polong basah, polong kering, berat 100 biji, hasil t/ha dan tinggi tanaman saat panen.

(9)

Informatika Pertanian Volume 18 No. 2, 2009 87 Variable 4: polong isi

Grand Mean = 11.504 Grand Sum = 621.205 Total Count = 54 A N A L Y S I S O F V A R I A N C E T A B L E

K

Value Source Degrees of Freedom Squares Sum of Square Mean Value F Prob 1 -3 4 5 -7 Location Error Faktor A LA Error 2 6 5 10 30 543.987 71.341 179.555 71.505 24.182 271.994 11.890 35.911 7.151 7.151 22.8755 44.5517 8.8710 0.0016 0.0000 0.0000 Total 53 890.570 Coefficient of Variation: 7.80%

s_ for means group 1: 0.8128 Number of Observations: 18 y

s_ for means group 4: 0.2993 Number of Observations: 9 y

s_ for means group 5: 0.5183 Number of Observations: 3 y

Variable 5: Polong basah

Grand Mean = 63.961 Grand Sum = 3453.900 Total Count = 54 A N A L Y S I S O F V A R I A N C E T A B L E

K

Value Source Degrees of Freedom Squares Sum of Square Mean Value F Prob 1 -3 4 5 -7 Location Error Faktor A LA Error 2 6 5 10 30 3 996.588 4 490.846 3 000.640 2 067.834 2 868.401 1.998.294 748.474 600.128 206.783 95.613 2.6698 6.2766 2.1627 0.1481 0.0004 0.0502 Total 53 16.424.309 Coefficient of Variation: 15.29%

s_ for means group 1: 6.4484 Number of Observations: 18 y

s_ for means group 4: 3.2594 Number of Observations: 9 y

s_ for means group 5: 5.6455 Number of Observations: 3 y

(10)

Model Rak di Lintas Lokasi (Over Locations)

88

Variable 6: polong kering

Grand Mean = 50.454 Grand Sum = 2724.500 Total Count = 54 A N A L Y S I S O F V A R I A N C E T A B L E

K

ValueSource Degrees of Freedom Squares Sum of Square Mean Value F Prob 1 -3 4 5 -7 Location Error Faktor A LA Error 2 6 5 10 30 3806.196 4081.173 4183.499 2960.359 984.327 984.327 680.196 836.70 296.036 32.811 2.7979 25.5007 9.0225 0.1385 0.1385 0.0000 Total 53 16015.554 Coefficient of Variation: 11.35%

s_ for means group 1: 6.1472 Number of Observations: 18 y

s_ for means group 4: 1.9094 Number of Observations: 9 y

s_ for means group 5: 3.3071 Number of Observations: 3 y

Variable 7: berat 100 bj

Grand Mean = 35.685 Grand Sum = 1927.000 Total Count = 54 A N A L Y S I S O F V A R I A N C E T A B L E

K

Value Source Degrees of Freedom Squares Sum of Square Mean Value F Prob 1 -3 4 5 -7 Location Error Faktor A LA Error 2 6 5 10 30 1.099.112 171.903 411.281 319.195 310.597 549.556 28.651 82.256 31.920 10.353 19.1813 7.9450 3.0831 0.0025 0.0001 0.0082 Total 53 2.312.088 Coefficient of Variation: 9.02%

s_ for means group 1: 1.2616 Number of Observations: 18 y

s_ for means group 4: 1.0725 Number of Observations: 9 y

s_ for means group 5: 1.8577 Number of Observations: 3 y

(11)

Informatika Pertanian Volume 18 No. 2, 2009 89 Variable 8: berat t/ha

Grand Mean = 2.569 Grand Sum = 138.710 Total Count = 54 A N A L Y S I S O F V A R I A N C E T A B L E K Value Source Degrees of Freedom Sum of Squares Mean Square F Value Prob 1 Location 2 19.420 9.710 2203.1010 0.0000 -3 Error 6 0.026 0.004 4 Faktor A 5 4.404 0.881 31.3904 0.0000 5 LA 10 1.791 0.179 6.3820 0.0000 -7 Error 30 0.842 0.028 Total 53 26.483 Coefficient of Variation: 6.52%

s_ for means group 1: 0.0156 Number of Observations: 18 y

s_ for means group 4: 0.0558 Number of Observations: 9 y

s_ for means group 5: 0.0967 Number of Observations: 3 y

Variable 9: Tinggi tanaman saat panen (cm)

Grand Mean = 59.089 Grand Sum = 3190.800 Total Count = 54 A N A L Y S I S O F V A R I A N C E T A B L E

K

Value Source Degrees of Freedom Squares Sum of Square Mean Value F Prob 1 -3 4 5 -7 Location Error Faktor A LA Error 2 6 5 10 30 21036.671 360.889 679.707 225.676 349.751 10518.335 60.148 135.941 22.568 11.658 174.8739 11.6604 1.9357 0.0000 0.0000 0.0792 Total 53 22.652.693 Coefficient of Variation: 5.78%

s_ for means group 1:1.8280 Number of Observations: 18 y

s_ for means group 4:1.1381 Number of Observations: 9 y

s_ for means group 5:1.9713 Number of Observations: 3 y

(12)

Model Rak di Lintas Lokasi (Over Locations)

90

Dari tabel analisis RAK tergabung (combined analysis) maka sumber keragaman (source) menjadi optimal karena mengakomodir pengaruh lokasi (locations), Error (dalam hal ini diartikan pengaruh ulangan tersarang pada lokasi), perlakuan (factor A) dan interaksi antara lokasi dengan perlakuan (LA). Dengan penentuan nilai Prob (probalitas, peluang) sekaligus memberikan keputusan menentukan nyata/tidaknya nilai F value untuk setiap sumber keragaman.

PEMBAHASAN

Pendekatan dengan menggunakan analisis model rancangan acak kelompok pada percobaan lintas lokasi yang dilaksanakan di lapang merupakan usaha para peneliti untuk mencari jawaban penelitian tersebut. Interpretasi dan hasil penelitian menunjukkan hasil polong kering dari pengaruh perlakuan (T5) pemberian pupuk terutama kombinasi pupuk 1000 kg/ha formula 1 + 50 kg/ha Urea + 50 kg/ha SP-36 + 100 kg/ha ZK-plus sangat nyata terhadap hasil polong kering (Gambar 1).

Gambar 1. Pengaruh Perlakuan Pupuk Terhadap Polong Kering Kacang Tanah. Hasil analisis tinggi tanaman lokasi Karanganyar (77,86 cm) lokasi Blora ( 67,60 cm) dan Wonogiri (31,81cm) saat panen, (Gambarl 2) tinggi tanaman optimal di lokasi Karanganyar diikuti hasil polong kering

(13)

Informatika Pertanian Volume 18 No. 2, 2009 91 lebih baik dibandingkan pada lokasi Blora dan Wonogiri. Demikian pula lokasi Blora dengan tinggi tanaman (67,60 cm), juga diikuti hasil polong kering lebih baik dibandingkan pada lokasi Wonogiri. Tetapi pada lokasi Wonogiri dengan tinggi tanaman (31,81 cm) justru bobot 100 biji (gram) lebih baik dibandingkan dengan lokasi Karanganyar dan Blora, namun pada hasil polong kering menunjukkan bahwa tinggi tanaman tidak optimal berpengaruh pada hasil polong kering bila dibandingkan lokasi Karanganyar dan lokasi Blora.

Gambar 2. Pengaruh Lokasi Terhadap Hasil dan Komponen Hasil Kacang Tanah

Perlakuan pemberian pupuk berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada 3 lokasi. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk sebagai peningkatan sumber hara yang dibutuhkan oleh tanaman masih diperlukan pada lokasi Blora, Wonogiri dan Karanganyar.

Analisis Uji Lanjut

Metoda LSD (Least Significant Defference) dengan taraf ketelitian 5% analisis uji lanjut dengan model rancangan acak kelompok dapat

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Tinggi tanaman Bobot 100 biji Hasil kw/ha

(14)

Model Rak di Lintas Lokasi (Over Locations)

92

memberikan output data hasil dan komponen hasil. Pengaruh pemberian kombinasi pupuk terhadap hasil polong kering kacang tanah dapat disajikan (Tabel 1) sebagai berikut:

Tabel 1. Pengaruh Perlakuan Pemberian Kombinasi Pupuk Tehadap Hasil Polong Kering t/ha

Nomor

Perlakuan Bahan Pupuk Yang Diberikan

Berat Polong Kering (T\Ha) T5 1000 kg/ha formula 1 + 50 kg/ha Urea + 50 kg/ha SP-36 + 100

kg/ha ZK-plus 2,917

T6 1000 kg/ha formula 2 + 50 kg/ha Urea + 50 kg/ha SP-36 + 100

kg/ha ZK-plus 2,709

T3 5000 kg/ha pukan + 50 kg/ha Urea + 100 kg/ha SP-36 + 50

kg/ha KCl 2,708

T4 2500 kg/ha pukan + 50 kg/ha Urea + 100 kg/ha SP-36 + 50

kg/ha KCl 2,701

T2 400 kg/ha SSC + 50 kg/ha Urea + 50 kg/ha SP-36 + 100 kg/ha

KCl 2, 297

T1 Tehnik yang biasa dilakukan petani (0-25 kg Urea/ha + 0-75 kg

SP-36/ha) 2, 081

LSD (Least Significant Difference Test) 0,1611

Hasil analisis uji lanjut perlakuan pupuk berpengaruh nyata terhadap hasil polong kering kacang tanah (Tabel 1), dimana pemberian pupuk 1000 kg/ha formula 1 + 50 kg/ha Urea + 50 kg/ha SP-36 + 100 kg/ha ZK-plus dapat meningkatkan hasil produksi polong kering sebesar 40,17% dari rata-rata hasil produksi kacang tanah sebagai kontrol 2,081 menjadi 2,917 t/ha.

Tabel 2. Pengaruh perlakuan lingkungan/lokasi terhadap hasil polong kering t/ha Nomor Perlakuan Lingkungan Atau Lokasi Penelitian Dilakukan Berat Polong Kering (T\Ha)

K3 Kabupaten Karanganyar (lokasi III) 3,315

K1 Kabupaten Blora (lokasi I) 2,544

K2 Kabupaten Wonogiri (lokasi II) 1,847

(15)

Informatika Pertanian Volume 18 No. 2, 2009 93 Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan masing-masing lokasi mempunyai potensi hasil polong kering yang berbeda (Tabel 2), lokasi Karanganyar menduduki tingkat tertinggi (3,315 t/ha), Blora (2,544 t/ha) dan 1,847 t/ha untuk lokasi Wonogiri.

KESIMPULAN

1. Rancangan Acak Kelompok (RAK) digunakan bila lokasi tidak homogen, contoh percobaan pada lintas lokasi sifat tanah tidak homogen dan perlakuan kombinasi pupuk terhadap kacang tanah. 2. Berdasarkan program statistik yang digunakan untuk analisis

hasil-hasil penelitian pertanian dengan model rancangan acak kelompok dapat menyelesaikan analisis sesuai kebutuhan untuk data percobaan pertanaman.

3. Pemberian kombinasi pupuk 1000 kg/ha Formula 1 + 50 kg/ha Urea + 50 kg/ha SP-36 + 100 kg/ha ZK-plus dapat meningkatkan hasil produksi polong kering sebesar 40,17% dari rata-rata hasil produksi kacang tanah sebagai kontrol 2,081 menjadi 2,917 t/ha.

4. Masing-masing lokasi mepunyai potensi hasil polong kering yang berbeda, Karanganyar 3,315 t/ha, Blora 2,544 t/ha dan 1,847 t/ha untuk Wonogiri.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Sudaryono atas ijin menggunakan data penelitian kacang tanah dari lapang, kepada Dr. Ir. Muchlis Adie MS. dan Dra. Prihastutik, MSi. yang telah banyak membantu koreksi dan saran, sehingga terselesaikan tulisan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2008. Analisis Statistik Percobaan Faktorial, Pengantar Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) atau Rancangan lain. http://analistat.com. Akses 05-05-08.

Gomez, K.A. dan Gomez, A.A., 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Dalam: Penerjemah Sjamsuddin, E. dan Baharsjah, J.S. Penerbit Universitas Indonesia (UI-PRESS), 1995.

Kristianto, TJ. 2004. Prospek Agribisnis Komoditas Kacang-kacangan dan Umbi-umbian di Indonesia. Badan Penelitian dan

(16)

Model Rak di Lintas Lokasi (Over Locations)

94

Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian Pengembangan Tanaman Pangan. Malang. 2004.

Ninssen, O., 1989. Microcomputer Program for the Design, Management, and Analysis of Agronomic Research Experiments. Michigan State University. Original Version 1983. p. 16-23. Steel, R. G.D. dan Torrie J. H. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika.

Suatu Pendekatan Biometrik. Edisi kedua. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1991. hlm 451-478.

Sutjihno, 1992a. Pengantar Rancangan Percobaan Penelitian Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor. Jalan Tentara Pelajar 3A Bogor. 1992. hlm. 23-24.

Sutjihno, 1992b. Pengantar Rancangan Percobaan Penelitian Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor. Jalan Tentara Pelajar 3A Bogor. 1992. hlm. 25-30.

Gambar

Tabel  2. Penyusunan perlakuan beberapa parameter  pada kacang tanah di            Wonogiri  (lokasi  II)  2007
Gambar 1. Pengaruh Perlakuan Pupuk Terhadap Polong Kering Kacang Tanah.
Gambar 2. Pengaruh Lokasi Terhadap Hasil dan Komponen Hasil Kacang Tanah
Tabel 2. Pengaruh perlakuan lingkungan/lokasi terhadap hasil polong kering t/ha  Nomor Perlakuan  Lingkungan Atau Lokasi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Terima kasih kepada teman-teman jurusan Teknik Arsitektur selama perkuliahan mulai dari awal kuliah masuk sampai penyelesaian laporan Seminar yang telah banyak

Metode perhitungan data yang digunakan adalah analisis efektivitas, analisis kontribusi pajak restoran terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Banjarnegara serta

Komunitas perjanjian yang tidak kelihatan: jumlah total dari manusia yang akan memiliki iman yang menyelamatkan dan menikmati kekekalan di dalam berkat Allah. Gereja yang

Tingkat ketiga yaitu Pengadilan Militer Utama yang mempunyai kewenangan untuk memeriksa dan memutus pada tingkat banding perkara pidana yang telah diputuskan pada tingkat

Pengambilan data responden dilakukan dengan cara menyebar kuesioner langsung ke 104 Ibu yang memiliki bayi usia 7-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Jamblang mengenai dukungan

1. Kebutuhan dan manfaat bagi masyarakat sekolah. Kemampuan dan keterampilan mahasiswa. Adanya dukungan masyarakat sekolah dan instansi terkait. Tersedianya berbagai sarana

Candi Borobudur merupakan warisan budaya dunia sekaligus destinasi pariwisata prioritas di Indonesia sehingga mampu mendatangkan wisatawan dari berbagai daerah dan

Dalam perkembangannya komunikasi lewat media komputer terjadi peleburan antara komunikasi mediation (perantara) dan immediate (langsung). Dalam penelitian ini,