4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Sistem sangat dibutuhkan dalam setiap kegiatan karena sistem dilihat untuk mengangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi. Sistem juga dibutuhkan dalam kegiatan pembayaran disetiap perusahaan atau instansi pemerintah. Karena tanpa adanya sistem yang baik kegiatan ini belum tentu dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien serta mencapai hasil yang diinginkan.
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut Mulyanto (2009:1), “Sistem secara umum adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan”.
Menurut Puspitawati (2011:1), “Sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya”.
Menurut Yakub (2012:1), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.
Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Menurut Mustakini (2009:54), suatu sistem mempunyai beberapa
karakteristik sebagai berikut :
1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu proses sistem secara keseluruhan.
2. Suatui sistem mempunyai batas sistem (boundary).
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environtment).
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar dari batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).
Suatu sitem mepunyai tujuan atau sasaran. Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Menurut Mulyanto (2009:8) mengatakan bahwa sistem pun dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
a. Sistem abstrak (abstrak system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem agama/teknologi. b. Sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan
dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem transfortasi.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
a. Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia misalnya, sistem tatasurya, sistem rotasi bumi.
b. Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya, sistem komputer dan sistem transportasi.
3. Sistem Tertentu dan sistem Tak Tertentu
a. Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-nagiannya dapta dideteksi dengan pasti. Misalnya, sistem komputer karena operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan.
b. Sistem Tak Tentu (probabilistic system) adalah sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem persediaan.
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
a. Sistem Tertutup (closed system) adalah sistem yang tidfak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sebenarnya sistem tertutup tidak ada, yang ada adalah relatif tertutup.
b. Sistem Terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkungan luar.
2.1.4. Pengertian Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, maksud dari kalimat tersebut yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi.
Menurut Mustakini (2009:36) ”Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya”.
Menurut Mleod dalam yakub (2012:8) “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.
Menurut Sutabri (2012:29), “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.
Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi
Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :
Menurut Sutabri (2012 : 46) menyimpulkan bahwa :
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat managerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan laporan yang diperlukan.
Menurut Jogiyanto (2009:33), “Sistem Informasi adalah suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi”.
Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah gabungan dari orang, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber daya data, dan kebijakan dan prosedur yang menyimpan, mengumpulkan (mendapatkan kembali), memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan dan pengontrolan keputusan dalam suatu organisasi.
2.1.6. Sistem Akuntansi
Menurut S.R Soemarso (2009:5), “Akuntansi adalah sebagai proses
pengidentifikasian, pengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian-penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.
Menurut Susanto (2011:4) , “Akuntansi adalah bahasa bisnis , setiap organisasi menggunakannya sebagai bahasa komunikasi saat berbisnis”.
Jadi dari pengertian beberapa ahli di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa akuntansi adalah proses sistematik untuk mengidentifikasi, melakukan pencatatan, dan mengkomunikasikan kegiatan ekonomi yang bermanfaat untuk pihak eksternal dan internal.
2.1.7. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Tujuan sistem informasi akuntansi menurut Mardi (2011:4) terdapat tiga tujuan sistem informasi akuntansi, yaitu sebagai berikut:
1. Guna memenuhi setiap kewajiban sesuai dengan otoritas yang diberikan kepada seseorang (to fulfill obligations relating to stewardship). Pengelolaan perusahaan selalu mengacu kepada tanggung jawab manajemen guna menata secara jelas segala sesuatu yang berkaitan dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Keberadaan sistem informasi membantu ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan yang diminta lainnya, demikian pula ketersediaan
laporan internal yang dibutuhkan oleh seluruh jajaran dalam bentuk laporan pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan.
2. Setiap informasi yang dihasilkan merupakan bahan yang berharga bagi pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by internal
decision makers). Sistem informasi menyediakan informasi guna mendukung
setiap keputusan yang diambil oleh pimpinan sesuai dengan pertanggungjawaban yang ditetapkan.
3. Sistem informasi diperlukan untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan sehari-hari (to support the-day-to-day operations). Sistem informasi menyediakan informasi bagi setiap satuan tugas dalam berbagai level manajemen, sehingga mereka dapat lebih produktif
Tujuan sistem akuntansi yang telah dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan sistem akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada apakah sesuai atau belum dengan sistem pengendalian intern yang baik
2.1.8. Siklus Akuntansi
Menurut Hery (2013:56) ada beberapa Tahapan-tahapan Siklus Akuntansi dapat diurutkan sebagai berikut :
1. Mula-mula dokumen pendukung dianalisis dan informasi yang terkandung dalam dokumen tersebut dicatat dalam jurnal.
3. Seluruh saldo akhir yang terdapat pada masing-masing bukubesar akun "didaftar” (dipindahkan) ke neraca saldo untuk membuktikan kecocokan antara keseluruhan nilai akun yang bersldo normal debet dengan keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal kredit.
4. Menganalisis data penyesuaian dan membuat ayat jurnal penyesuian. 5. Memposting data jurnal penyesuian ke masing-masing buku besar akun
yang terkait.
6. Dengan menggunakan pilihan (optional) bantuan neraca lajur sebagai kertas kerja (closing entries)
7. Membuat ayat jurnal penutup (closing entries)
8. Memposting data jurnal penutup ke masing-masing buku besar akun yang terkait.
9. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan (post- closing trial balance). 10. Membuat aya jurnal pembalik (reversing entries).
Jika digambarkan dalam bagan arus, tahapan siklus akuntansi akan tampak sebagai berikut :
Transaksi
Dokumen Sumber Data (Pendukung Transaksi)
Analisis Transaksi (identifikasi akun) dan buat jurnal
Posting Jurnal ke Buku Besar
Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian (updating) dan Posting ke Buku Besar
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Laporan Keuangan (Laba Rugi, Perubahan Modal, dan Neraca)
Jurnal Penutup dan Posting ke Buku Besar
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Jurnal Pembalik Kertas Kerja (neraca lajur) Sumber : Hery (2013:57) Gambar II.1. Siklus Akuntansi 2.1.9. Jurnal
Menurut Hasanuh (2011:37), “Jurnal merupakan media formulir untuk mencatat segala transaksi yang terjadi secara kronologis disertai dengan pendebitan dan pengkreditan perkiraan berdasarkan jumlah tertentu”.
Jurnal disebut juga catatan harian atau buku harian. Proses pencatatan transaksi ke dalam jurnal disebut penjurnalan (journalizing) pencatatan sederhana transaksi-transaksi secara kronologis yang dinyatakan dalam satuan debit dan kredit terhadap perkiraan tertentu disebut Jurnal Umum (General Journal). Biasanya penggunaan jurnal umum oleh perusahhan-perusahaan kecil yang mempunyai transaksi sejenis masih belum banyak dan kompleks.
2.1.9. Sistem Akuntansi Piutang
Proses bisnis suatu perusahaan tidak dipungkiri akan mengalami
penjualan secara kredit, penjualan kredit ini menimbulkan suatu piutang yang memiliki tempo dan jangka waktu dalam proses pembayarannya.
Menurut Harti (2012:98), “Piutang merupakan klaim/tagihan perusahaan terhadap pihak ketiga yang timbul karena adanya suatu transaksi”.
Menurut Hery (2013:202), ”Piutang adalah sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain baik sebagai akibat penyerahan barang dan jasa secara kredit”.
Dari definisi beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa piutang adalah tuntutan atau tagihan kepada pihak lain dalam bentuk uang yang timbul dari penjualan barang/jasa secara kredit.
Ayat jurnal untuk mengakui piutang dari penjualan barang atau jasa adalah :
Piutang Usaha xxx
Dan jurnal pada saat piutang dapat tertagih adalah Kas xxx
Piutang Usaha xxx
Menurut Hery (2013:203) Piutang pada umumnya diklasifikasikan menjadi : 1. Piutang Usaha (Accounts Receiveable)
Yaitu jumlah yang akan ditagih dari pelanggan sebagai akibat penjualan barang atau jasa secara kredit. piutang usaha memiliki saldo normal disebelah debet sesuai dengan saldo normal untuk aset. Piutang usaha biasanya diperkirakan akan dapat ditagih dalam jangka waktu yang relatif pendek, biasanya dalam waktu 30 hingga 60 hari. Setelah ditagih, secara pembukuan, piutang usaha akan berkurang disebelah kredit. piutang usaha diklasifikasikan dalam neraca sebagai aset lancar (current asset).
2. Piutang Wesel (Notes Receivable).
Yaitu tagihan perusahaan kepada pembuat wesel. Pembuat wesel disini adalah pihak yang telah berhutang kepada perusahaan, baik melalui pembelian barang atau jasa secara kredit maupun melalui peminjaman sejumlah uang. Pihak yang berhutang berjanji kepada perusahaan (selaku pihak yang diutangkan) untuk membayar sejumlah uang tertentu berikut bunganya dalam kurun waktu yang telah disepakati. Janji pembayaran tersebut ditulis secara formal dalam sebuah wesel atau promes (promissory note). Peratikanlah baik-baik bahwa piutang wesel mengharukan debitur untuk membayar bunga
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-diagram yang menunjukkan secara tepat arti dan fungsinya. Adapun peralatan pendukung (tools system) yang dijelskan sebagai model sistem yang akan dirancang adalah sebagai berikut :
2.2.1. UML (Unified Modeling Lauage)
Menurut Ardhian (2009:65), “UML (Unified Modeling Lauage) adalah
pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak”.
Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Lauage) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek
Menurut A. S, Rosa dan M Salahuddin (2015:133), “ UML (Unified
Modeling Lauage) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi
mengenai sebuah sistem dengan mengunakan diagram dan teks-teks pendukung”. Dapat disimpulkan dari beberapa pengertian beberapa ahli diatas bahwa Pengertian UML adalah bahasa yang digunakan untuk memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat agar orang dapat mengerti pemodelan perangkat lunak.
Jenis-Jenis diagram UML dan beberapa contoh diagramnya :
a. Use case diagram
Use case diagram yaitu pemodelan untuk kelakukan (behavior)sistem
informasi yang akan dibuat.Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat.
Student
Obtain Student Grant Obtain Student Loan
Reimburse course fees Pay Free Financial Intitution Distribute Trancripts Distribute Free Schedule Distribute information tor Student
Post Office Enroll in seminar UseCase5 Drop seminar Attend seminar Finish seminar «extends» «extends» «extends» Registrar Recearcher Apply for Grant
Drop out of School Graduate from
school
Grade Admistrator Input student marks
Instructor Point Teaching Schedule Toach seminar Sumber : Sugiarti (2013:41) Gambar II.2. Contoh Use case diagram
b. Activity Diagram
Diagram aktivitas atau Activity diagram menggambarkan perlu diperhan
workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau
menu yang ada pada perangkat lunak. Perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
Sumber : Sugiarti (2013:75)
Gambar II.3. Contoh Activity Diagram
c. Sequence diagram
Diagram Sequence menggambarkan kelakuan object pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan massage yang dikirimkan dan diterima antar objek.
Sumber : Sugiarti (2013:69)
Gambar II.4. Contoh Sequence diagram
d. Deployment Diagram
Deployment Diagram Menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik,
menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian
Sumber : Sugiarti (2013: 38-39)
Gambar II.5.
Contoh Deployment Diagram
e. Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
f. Object Diagram
Diagram objek menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem. Diagram objek juga berfungsi untuk mendefinisikan contoh nilai atau isi dari atribut tiap kelas.
g. State Diagram
State machine diagram atau statechart diagram disebut diagram status
digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin atau sistem atau objek.
h. Communication Diagram
Communication Diagram disebut diagram komunikasi menggambarkan
interaksi antar objek/ bagiandalam bentuk urutan pengiriman pesan. Diagram komunikasi mempresentasikan informasi yang diperoleh dari Diagram kelas, Diagram Sekuen, dan Diagram Use Case untuk mendeskripsikan gabungan antara struktur statis dan tingkah laku dinamis dari suatu sistem.
i. Component Diagram
Component Diagram disebut Diagram Komponen dibuat untuk menunjukkan
organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada didalam sistem.
2.2.2. Spesifikasi file
Penjelasan tabel-tabel yang digunakan dalam program yang diusulkan serta field yan terdapat pada file database yang akan dibangun sering disebut dengan spesifikasi file. Tabel-tabel tersebut akan menampung data informasi sehingga akan menyimpan data secara permanen didalam disk.
2.2.3. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Sutanta (2011:91), “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek”. Entity
Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data
Menurut A.S. Rosa dan M.Shalahudin (2013:50), “ERD (Entity
Relationship Diagram) adalah dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam
dalam bidang matematika”.
Komponen Entity Relationship Diagram menurut Sutanta (2011:91) adalah sebagai berikut :
a. Entitas
Entitas merupakan suatu objek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. Objek dasar dapat berupa orang, benda, atau hal yang keterangannya perlu disimpan didalam basis data, Untuk menggambarkan sebuah entitas digunakan aturan sebagai berikut :
1. Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang.
2. Nama entitas dituliskan didalam simbol persegi panjang.
3. Nama entitas berupa kata benda, tunggal.
4. Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.
b. Atribut
Atribut merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan dalam basis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas pada sebuah entitas. Untuk menggambarkan atribut digunakan aturan sebagai berikut:
2. Nama atribut dituliskan didalam simbol ellips.
3. Nama atribut merupakan kata benda, tunggal.
4. Nama atribut sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.
c. Relasi
Relasi merupakan hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Aturan penggambaran relasi adalah sebagai berikut :
1. Relasi dinyatakan dengan simbol belah ketupat.
2. Nama relasi dituliskan didalam simbol belah ketupat
3. Nama relasi berupa kata kerja aktif.
4. Nama relasi sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas
Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yaitu sebagai berikut: 1. Relasi Satu ke satu (One to One)
Tingkat hubungan ini menunjukkan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.
Contoh:
Dosen Mengepalai Jurusan
nama_dos alamat_dos kode_jur nama_jur
nama_dos kode_jur
1 1
Sumber : Fathansyah (2015:82)
Gambar II.6.
Relasi Satu ke Satu (One to One)
2. Relasi Satu ke Banyak atau Banyak ke Satu (One to Many atau Many to One) Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu, tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.
Contoh:
Dosen Mengajar Matakuliah
nama_dos kode_kul nama_kul
waktu ruang 1 N nama_dos kode_kul sks semester alamat_dos Sumber : Fathansyah (2015:83) Gambar II.7.
Relasi Satu ke Banyak (One to Many)
3. Relasi Banyak ke Banyak (Many to Many)
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.
Contoh:
Mahasiswa Mempelajari Kuliah
nim nm_mhs kode_kul nama_kul
indeks_nilai
N N
alamat_mhs tgl_lahir sks semester
nim kode_kul
Sumber : Fathansyah (2012:84)
Gambar II.8.
Relasi Banyak ke Banyak (Many to Many)
2.2.4. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Dhanta (2009:193), “ LRS (Logical Record Structure) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas. Menentukan kardinalitas, jumlah tabel dan Foreign Key (FK)”.
Menurut Hasugian dan Nur Shidiq (2012:208), “ Sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan menjadi pola/ at uran pemodelan tertentu dalam kaitannya dengan konversi ke LRS”.
2.2.5. Database
Menurut Winarno,dkk (2013:120), “Database merupakan sebuah tempat untuk menyimpan data yang jenisnya beraneka ragam”.
2.2.6. MySQL
Menurut Winarno,dkk (2013:120), “MySQL merupakan tipe data relasional yang artinya MySQL menyimpan datanya dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan”.
2.2.6. Java
Menurut A. S, Rosa dan M Salahuddin (2010:1), ” Java adalah nama sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer yang berdiri sendiri (standalone) ataupun pada lingkungan jaringan”.
2.2.7. Netbeans
Menurut Andi (2012:7), “Netbeans adalah salah satu IDE (Integrated
Development Environment), yaitu sebuah lingkungan kerja yang digunakan untuk
mengembangkan aplikasi dengan berbagai bahasa pemrograman khususnya Java”.
2.3. Spesifikasi Sistem Akuntansi Berjalan
Spesifikasi sistem berjalan ini akan dijelaskan mengenai dokumen-dokumen yang terdapat dalam proses pencatatan datanya, dokumen-dokumen-dokumen-dokumen tersebut terdiri atas dokumen masukan dan keluaran.
2.3.1.Spesifikasi Dokumen Masukan
Dokumen Masukan adalah semua dokumen yang digunakan sebagai dasar untuk memperoleh data-data yang nantinya akan diproses untuk menghasilkan suatu keluaran yang disebut output.
2.3.2.Spesifikasi Dokumen Keluaran
Dokumen Keluaran adalah segala bentuk dokumen yang akan mendukung kegiatan manajemen serta merupakan dokumen dari hasil catatan laporan.