BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Gelinas (2008, p12) Sistem Informasi adalah “a manmade system that
generally consists of an integrated set of computer-based components and manual components established to collect, store, and manage data and to provide output information to users.” Yang berarti sistem buatan manusia yang umumnya terdiri dari
serangkaian komponen terpadu berbasis komputer dan komponen manual yang didirikan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data dan memberikan output informasi kepada pengguna.
Menurut Hall (2008,p6) sistem informasi “is The set of formal procedures by
which data are collected, process into information, and distributed to users.” Yang
berarti suatu kesatuan prosedur formal dimana data di kumpulkan, diproses menjadi suatu informasi, dan didistribusikan kepada pengguna.
Maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah sebuah prosedur yang didirikan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data dan memberikan
2.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Rama dan Jones (2006, p5), “Accounting information System is a
subsystem of a management system (MIS) that provides accounting and financial information as well as other information in the routine processing of accounting transactions”. Yang berarti bahwa sebuah Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu
sub-sistem dari Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan yang diperoleh dalam pengolahan rutin transaksi akuntansi.
Menurut Romney & Steinbart (2006,p6) “Sistem Informasi Akuntansi (SIA) “is
a system that collect, records, stores, and processes data to produce information for decision makers.” Yang berarti bahwa sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat,
menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan”
Jadi bisa disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi merupakan sub sistem dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, yang bertujuan untuk mengumpulkan, mencatat, mengolah, menyimpan, dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi akuntansi dan keuangan bagi pengambil keputusan.
2.3 Pengertian Service Information System
Menurut http://www.nedhhs.gov/aging/dsinven.htm, “The services information
system is a file of information from the basic client information record. This file contains demographic information an information about services authorized and provided
through local departments of social services and their providers.”. Yang berarti Sistem
Informasi layanan merupakan dokumen yang berisi informasi dari catatan informasi klien dasar. Dokumen ini berisi informasi demografis informasi tentang layanan dasar dan diberikan melalui departemen lokal dan penyedia pelayanan sosial.
2.4 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
2.4.1 Pengertian Object
Menurut Hoffer,et.al. (2006,p23) “object is a structure that encapsulates
(or packages) attributes and methods that operate on those attributes.” Yang
berarti objek merupakan struktur yang mengenkapsulasi atribut dan metode yang beroperasi pada atribut-atribut.
2.4.2 Pengertian Analisis Sistem
Menurut Whitten, et. al. (2004, p38-39), “System analysis is a study of
business problem domain to recommend improvement and specify the business requirement and priorities for the solution”, Yang berarti bahwa analisis sistem
adalah suatu pembelajaran tentang permasalahan pada proses bisnis untuk direkomendasikan dan spesifikasi dari requirement bisnis dan prioritas untuk penyelesaiannya
Lima langkah dalam tahap analisis dan tujuan antara lain:
Pemeriksaan ini merupakan suatu dasar dari suatu proyek yang akan dikerjakan.
2. Sistem survei
Selama survei sistem, dilakukan sebuah studi ekstensif SIA. Survei ini mungkin memerlukan beberapa minggu atau bulan, tergantung pada kompleksitas dan ruang lingkup sistem.
3. Studi kelayakan
Pada analisis sistem, analisis kelayakan dilakukan lebih menyeluruh untuk menentukan kelayakan proyek.
4. Kebutuhan informasi dan persyaratan sistem.
Menentukan kebutuhan informasi dapat menjadi proses yang menantang karena kuantitas dan berbagai informasi yang harus ditentukan, bahkan untuk sebuah Sistem Informasi Akuntansi yang relatif lebih sederhana.
5. Sistem analisa laporan
Analisis sistem dapat disimpulkan dengan menyusun laporan analisis system untuk merangkum dan mendokumentasikan kegiatan analisis dan sebagai gudang data dari sistem desainer yang menarik. pembelajaran mengenai problem domain untuk merekomendasikan peningkatan dan menspesifikasi kebutuhan bisnis serta mempriritaskan solusi.
2.4.3 Pengertian Rancangan Sistem
Menurut Mulyadi (2001. P51), perancangan sistem adalah proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi kedalam alternatif perancangan sistem yang di ajukan kepada pemakai informasi untuk di pertimbangkan.
Menurut Whitten,et. al. (2004, p39), “System design is the spesification
of construction of a technical, computer based solution for the business requirements identify in a system analisys”. Yang berarti bahwa rancangan
sistem adalah spesifikasi konstruksi teknikal, computer based solution untuk identifikasi kebutuhan bisnis dalam analisis.
Dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah aktifitas desain yang menghasilkan spesifikasi sistem yang dibutuhkan oleh pemakai informasi untuk identifikasi kebutuhan bisnis dalam analisis sistem.
2.5 Pengertian Pendidikan
Menurut Purwanto (2007, p11), Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk pemimpin perkembangan jasmani dan rohani ke arah kedewasaan.
Menurut UU No.20 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suatu suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah tuntutan terencana yang memimpin pergaulan manusia dalam perkembangan jasmani dan rohai serta mengembangkan potensi diri untuk dapat mencapai ketrampilan yang diperlukan di dalam diri, masyarakat, bangsa, dan Negara.
2.5.1 Jenis Pendidikan
Dalam dunia pendidikan ada beberapa jenis pendidikan yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan tersebut. Jenis-jenis pendidikan sebagai berikut :
a. Pendidikan Umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Seperti : Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
b. Pendidikan Akademik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
c. Pendidikan Kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam suatu bidang tertentu. Seperti : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
d. Pendidikan Profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang memepersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi yang akan menjadi seseorang yang profesional. Salah satu yang dikembangkan dalam pendidikan ini adalah program diploma mulai dari D1 dengan D4 dan berbagai konsentrasi di bidang ilmu keahlian. Dalam proses belajar mengajar, dalam pendidikan keprofesian akan berbeda dengan jalur kesarjanaan (S1) pada setiap bidang studi tersebut.
e. Pendidikan Keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama atau menjadi ahli ilmu agama.
f. Pendidikan Khusus
Pendidikan khusus merupakan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan Sekolah luar
biasa / SLB) atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk sekolah luar biasa / SLB).
2.5.2 Tujuan Pendidikan
Menurut Purwanto (2007, p40), tujuan pendidikan dapat disusun menurut hierarki sebagai berikut :
a. Tujuan Umum
Tujuan pendidikan berlaku untuk seluruh lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu negara. Tujuan umum pendidikan yang berlaku di negara Indonesia disebut tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional di negara kita tercantum di dalam Undang-Undang No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional.
b. Tujuan Institusional
Tujuan institusional ini tercantum di dalam kurikulum sekolah yang menggambarkan bahwa harus dicapai setelah selesai menempuh masa belajar di sekolah tersebut. Dengan demikian, tujuan institusional SMA tidak sama dengan SMK dan sebagainya.
2.5.3 Klarifikasi Pendidikan
Berikut ini adalah klarifikasi pendidikan :
a. Pendidikan formal
Pendidikan ini merupakan pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal terdiri dari pendidikan formal berstatus negeri dan pendidikan formal berstatus swasta.
b. Pendidikan nonformal
Jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan ini biasanya untuk masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
c. Pendidikan informal. jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan
2.5.4 Sekolah
2.5.4.1 Pengertian Sekolah
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa (atau "murid") di bawah pengawasan guru. Sebagian besar Negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib.
2.5.4.2 Status Sekolah
Status sekolah ada dua yaitu sebagai berikut :
a. Sekolah negeri, adalah sekolah yang diselenggarakan dan didirikan oleh pemerintah, mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah keatas (SMA), dan perguruan tinggi
b. Sekolah swasta, adalah sekolah yang diselenggarakan dan didirikan oleh non-pemerintah, biasanya penyelenggaranya berupa yayasan pendidikan yang sampai saat ini badan hukum penyelenggara pendidikan masih berupa rancangan peraturan pemerintah.
2.6 Administrasi
2.6.1 Pengertian Administrasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002,P9) Administrasi Usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara – cara penyelenggaraanpembinaan organisasi.
Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan untuk mencapai tujuan.
Dapat disimpulkan bahwa administrasi merupakan kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan yang dilakukan oleh pemimpin perusahaan.
2.7 Guru
2.7.1 Pengertian Guru
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002,P377), Guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencariannya, profesinya) mengajar.
Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.
2.8 Siswa
2.8.1 Pengertian Siswa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002,P1077) Siswa adalah orang yang sedang berguru.
Dapat disimpulkan bahwa siswa adalah orang atau anggota yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur
pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.
2.9 Ujian Saringan Masuk
2.9.1 Pengertian Ujian Saringan Masuk
Ujian saringan masuk adalah kegiatan yang di lakukan untuk menyeleksi setiap calon siswa, ujian saringan masuk merupakan ujian tertulis yang berguna untuk menyaring kemapuan potensial setiap calon siswa yang sesuai standar kriteria dari sekolah tersebut.
2.10 Pembelajaran
2.10.1 Pengertian pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002,P17), Pembelajaran adalah proses, cara, pembuatan mempelajari.Mempelajari adalah belajar (sesuatu ) dengan sungguh – sungguh ; mendalami (sesuatu). Belajar adalah berusaha memperoleh ilmu atau kepandaian.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.