• Tidak ada hasil yang ditemukan

marein KOMITE INVESTASI PIAGAM PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "marein KOMITE INVESTASI PIAGAM PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

hi

marein

PIAGAM

KOMITE INVESTASI

PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

(2)

KATA PENGANTAR

Piagam Komite Investasi (Investment Committee Charter) merupakan dokumen resmi sebagai bentuk wujud komitmen dari Direksi dalam usaha memformulasikan kebijakan investasi yang baik dan aman dalam Perusahaan.

Piagam Komite Investasi yang telah disahkan ini akan menjadi acuan bagi Komite Investasi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dan akan disosialisasikan agar dipahami oleh divisi Investasi dan seluruh pihak yang terkait untuk menciptakan kerjasama yang baik di dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan perusahaan.

Piagam Komite Investasi ini merupakan perubahan atas Piagam Komite Investasi sebelumnya yaitu Piagam Komite Investasi yang disahkan pada tanggal 30 September 2015.

Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Investasi ini merupakan implementasi dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 73/POJK.05/2016tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian. Pembentukan Komite Investasi untuk membantu direksi Perseroan dalam merumuskan kebijakan investasi dan memantau pelaksanaan kebijakan investasi yang telah ditetapkan.

Pembentukan Komite Investasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya Perseroan untuk melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance atau GCG), yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kesetaraan dan kewajaran.

Pedoman Kerja Komite Investasi disusun agar dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya anggota Komite Investasi mempunyai acuan dan kerangka kerja yang jelas. Dengan demikian pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dapat dipertanggjawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1 Daftarisi 2 A. Maksud dan Tujuan Pembentukan Komite Investasi 3

B. Dasar Hukum Pembentukan Komite Investasi 3

C. Tugas dan Tanggung Jawab Serta Wewenang 3

I. Tugas dan Tanggung Jawab 3

II. Wewenang 4

D. Komposisi, Persyaratan Keanggotaan dan Struktur Organisasi 4

I. Komposisi 4 II. Persyaratan Keanggotaan 5

III. Struktur Organisasi 5

E. Tata Cara dan Reran 6

I. Tata Cara 6 II. Peran 6

F. Kebijakan Penyelenggaraan Rapat 7

G. Sistem Pelaporan Kegiatan 7

H. Masa Tugas Komite Investasi 8

I. Lain-lain 8

Halaman Persetujuan 9

Piagam Komite Investasi

(4)

A. MAKSUD DAN TUJUAN PEMBENTUKAN KOMITE INVESTASI

1. Dalam rangka mematuhi ketentuan Peraturan Perundang-undangan, khususnya Perundang-undangan dalam Perasuransian, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. wajib memiliki Komite Investasi, sebagai bagian dari persyaratan Tata Kelola Perusahaan yang baik;

2. Komite Investasi adalah Komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Direksi dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya.

B. DASAR HUKUM PEMBENTUKAN KOMITE INVESTASI

1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 73/POJK.05/2016 tanggal 23 Desember 2016 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, khususnya Pasal 49;

2. Hasil Rapat Direksi PT. Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. tanggal 17 Desember 2018.

C. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SERTA WEWENANG I. Tugas dan Tanggung Jawab

Dalam melakukan fungsinya, Komite Investasi memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut:

1. Membantu Direksi didalam merumuskan kebijakan dan strategi investasi Perseroan, dengan memperhatikan keselarasan antara aset dan liabilitas Perseroan;

2. Membantu menelaah dan mengawasi kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur dan strategi investasi untuk seluruh kegiatan investasi, khususnya Tim Pengelola Investasi (Divisi Investasi), sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

3. Memastikan bahwa kebijakan investasi Perseroan sesuai dengan regulasi terkait investasi yang sedang berlaku;

Piagam Komite Investasi

(5)

4. Memberi masukan didalam perencanaan dan perubahan haluan investasi sesuai dengan kondisi perekonomian melalui rekomendasi dan/atau petunjuk kepada Tim Pengelola Investasi (Divisi Investasi); 5. Melakukan analisis dan melaksanakan, memantau, serta mendiskusikan

kegiatan pengelolaan investasi kepada Direksi.

II. Wewenang

Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Investasi mempunyai wewenang untuk:

1. Mengakses catatan dan informasi tentang investasi Perseroan terkait dengan pelaksanaan tugasnya;

2. Memberikan rekomendasi mengenai investasi kepada Perseroan;

3. Melibatkan pihak lain diluar aggota Komite Investasi yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan);

4. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Direksi.

D. KOMPOSISI, PERSYARATAN KEANGGOTAAN DAN STRUKTUR ORGANISASI I. Komposisi

1. Komite Investasi paling kurang terdiri dari:

o Presiden Direktur dan anggota Direksi yang membawahkan fungsi pengelolaan investasi;

o Aktuaris Perusahaan dan/atau Tenaga Ahli Perusahaan.

2. Komite Investasi diketuai oleh Presiden Direktur atau salah satu anggota Direksi.

Susunan anggota Komite Investasi adalah sebagai berikut:

Jabatan Diisi oleh

Ketua Presiden Direktur atau salah satu anggota Direksi Anggota Minimum 2 (dua) anggota lainnya

Piagam Komite Investasi

(6)

II. Persyaratan Keanggotaan:

Anggota Komite Investasi wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan, dan

pegalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik;

2. Memahami proses pengelolaan investasi dan peraturan perundang-undangan di bidang perasuransian dan Pasar Modal serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya, serta memahami profil risiko Perseroan terkait Investasi;

3. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendididkan dan pelatihan;

4. Memiliki paling kurang satu anggota yang berlatar pendidikan dan keahlian di bidang investasi dan perasuransian.

III. Struktur Organisasi

PRESIDEN DIREKTUR PRESIDEN DIREKTUR

DIREKTUR

(YANG MEMBAWAHI FUNGSI

DIVISI INVESTASI

(7)

E. TATA CARA DAN PERAN I. Tata Cara

1. Komite Investasi menerima otoritas dan penugasan dari Direksi dengan memperhatikan peraturan yang terkait;

2. Komite Investasi memiliki hak akses atas informasi yang ada di perusahaan dari Divisi Investasi, Divisi Keuangan & Akuntansi dan satuan organisasi perusahaan lainnya. Jika terjadi kasus/indikasi penyimpangan, Komite Investasi perlu meneliti/klarifikasi kasus-kasus tersebut;

3. Komite Investasi dengan persetujuan Direksi dapat meminta saran dan bantuan dari tenaga ahli dan profesional lain atas beban Perseroan; 4. Kinerja Komite Investasi dievaluasi sekurang-kurangnya sekali dalam 1

(satu) tahun. Evaluasi terhadap kinerja Komite Investasi dilakukan oleh Direksi di dalam Rapat Direksi yang membahas akhir tahun buku; 5. Piagam Komite Investasi ditinjau secara berkala untuk disesuaikan

dengan peraturan yang berlaku maupun perubahan dalam penugasan dari Direksi;

6. Untuk menghindari timbulnya konflik, Komite Investasi berpegang teguh pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan fairness

(keadilan);

7. Dalam menjalankan tugasnya, Komite Investasi berpegang teguh pada kode etik profesi, baik yang terkait dengan keahlian masing-masing anggota Komite Investasi, maupun kode etik profesi Komite Investasi.

II. Peran

Komite Investasi bertugas membantu Direksi dalam memastikan efektivitas sistem perencanaan, pengalokasian, transaksi dan pengendalian serta pelaksanaan tugas Divisi Investasi. Maka hubungan kerja Divisi Investasi dengan Komite Investasi adalah:

Piagam Komite investasi 6

(8)

1. Sebagai mitra dalam menjalankan kegiatan pengawasan operasional perusahaan;

2. Komite Investasi melakukan penilaian pelaksanaan tugas Divisi Investasi sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar.

F. KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN RAPAT

1. Komite Investasi mengadakan rapat secara berkala paling kurang 4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun;

2. Rapat Komite Investasi hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh lebih dari Vi (satu per dua) dari jumlah anggota;

3. Keputusan rapat Komite Investasi diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat;

4. Setiap rapat Komite Investasi dituangkan dalam risalah rapat, termasuk apabila terdapat perbedaan pendapat (dissenting opinions), yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Investasi yang hadir dan disampaikan kepada Direksi. Risalah rapat Komite Investasi dibagikan kepada seluruh peserta rapat dan disampaikan kepada Direksi;

5. Komite Investasi dapat hadir dalam rapat Direksi maupun rapat Dewan Komisaris atau rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris apabila diundang.

G. SISTEM PELAPORAN KEGIATAN

1. Komite Investasi menyampaikan laporan kepada Direksi atas setiap pelaksanaan tugas disertai dengan rekomendasi jika diperlukan;

2. Komite Investasi wajib membuat laporan triwulanan dan laporan tahunan pelaksanaan tugas Komite Investasi kepada Direksi.

(9)

H. MASA TUGAS KOMITE INVESTASI

1. Komite Investasi dibentuk melalui keputusan Direksi;

2. Anggota Komite Investasi diangkat dan diberhentikan oleh Direksi;

3. Masa kerja anggota Komite Investasi ditentukan sama dengan masa kerja Direksi yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

I. LAIN-LAIN

1. Piagam Komite Investasi (Investment Committee Charter) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. ini mulai diberlakukan sejak tanggal ditetapkan; 2. Sesuai dengan tuntutan perkembangan dan kebutuhan perusahaan, maka

Piagam Komite Investasi (Investment Committee Charter) ini dapat ditinjau dan direview secara berkala.

Piagam Komite Investasi

(10)

Disetujui dan Ditetapkan di Jakarta, 10 Januari 2019 oleh,

Dewan Komisaris dan Direksi PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.

Sarkoro Handajani

Presiden Komisaris / Komisaris Independen

Robbv Loho Yanto Jayadi Wibisono

Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur

Trinita Situmeang Sutadi

Referensi

Dokumen terkait

Pneumonia bakterial menyerang baik ventilasi maupun difusi. Suatu reaksi inflamasi yang dilakukan oleh pneumokokus terjadi pada alveoli dan menghasilkan eksudat,

Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, telah dinyatakan bahwa segala bentuk kekerasan, terutama kekerasan

Sebelum tindakan dilaksanakan terlebih dahulu diadakan evaluasi terhadap proses pembelajaran, informasi yang diperoleh sebagai data awal. Setelah dilakukan pemeriksaan

Persetujuan dari suatu kursus dianggap tidak berlaku lagi kecuali operator kursusllembaga pelatihan membuat dan menyimpan suatu catatan yang akurat untuk setiap murid,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perkuatan taha pasir dengan membandingkan daya dukung tanah pasir tanpa perkuatan dibandingkan tanah pasir

Selalu hubungan/kegiatan dari dalam ke luar, harus melewati firewall. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memblok/membatasi baik secara fisik semua akses terhadap jaringan lokal,

Menurut Sudijono (2011) Statistik dalam arti luas adalah suatu alat untuk mengumpulkan data, mengolah data, menarik kesimpulan, membuat tidakan berdasarkan analisis

Dalam konteks ekonomi makro, sektor informal yang bentuk usahanya berawal dari tata perekonomian tradisional, seperti kegiatan perdagangan, industri rumah tangga, dan