• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN. buku busana batik tulis jarak arum ex-lokalisasi Dolly dengan teknik watercolor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PEMBAHASAN. buku busana batik tulis jarak arum ex-lokalisasi Dolly dengan teknik watercolor"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

70

PEMBAHASAN

Pembahasan dalam bab ini lebih difokuskan pada metode yang digunakan dalam perancangan karya, observasi data serta pengolahannya dalam perancangan buku busana batik tulis jarak arum ex-lokalisasi Dolly dengan teknik watercolor guna meningkatkan brand awareness.

4.1 Hasil dan Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan data-data lain, sehingga dapat mudah dipahami.

4.1.1 Hasil Observasi (Pengamatan)

Observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu objek dan melakukan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang menjadi target pengamatan.

a. Berdasarkan observasi yang dilakukan di Rumah Batik, Putat Jaya Barat, ditemukan data bahwa batik tulis Jarak Arum mulai banyak diminati, namun minimnya pengrajin batik memperlambat proses produksi.

b. Sebagian Besar pengunjung yang datang untuk membeli batik tulis Jarak Arum adalah pegawai dari kantor Pemerintahan dan pekerja kantoran.

c. Motif dari batik tulis Jarak Arum merupakan motif baru yang tidak dimiliki oleh batik manapun.

(2)

d. Pengrajin batik tulis Jarak Arum rata-rata hanya membuat batik diselembar kain. Hal tersebut membuat penyelia batik tulis Jarak Arum untuk membuat kerjasama antara pengrajin dan desainer agar dapat memperluas mangsa pasar batik tulis jarak arum.

e. Belum adanya media untuk mempromosikan batik tulis Jarak Arum, membuat batik tulis Jarak Arum susah untuk bersaing dengan pengusaha batik lainnya, dimana mayoritas dari masyarakat Surabaya khususnya kalangan dewasa dini belum mengetahui keberadaan batik tersebut.

f. Dilihat dari potensi yang ada maka didapat hasil media yang mampu mengenalkan batik tulis Jarak Arum adalah recognition (pengenalan) guna meningkatkan brand awareness. Recocnition (pengenalan) adalah tahap dimana memperkenalkan barang baru/yang sudah ada agar lebih dikenal dikalangan masyarakat (from unaware to aware).

4.1.2 Hasil Wawancara

Hasil wawancara yang dilakukan di salah satu penyelia batik tulis Jarak Arum Bapak Frenky, bertempat di Rumah Batik, Putat Jaya Barat VIII B No.31 pada 19 April 2016 menyatakan bahwa batik tulis jarak arum adalah batik yang didirikan pasca penutupan ex-lokalisasi Dolly. Batik tulis Jarak Arum didirikan untuk meningkatkan sdm dari warga Jarak yang berpotensi menjadi pembatik. Melalui penyuluhan yang dilakukan oleh Disperindag membuat warga Jarak yang sempat mengalami gulung tikar pasca penutupan menjadi bangkit kembali. Batik tulis Jarak Arum mempunyai corak atau motif yang tidak dimiliki oleh batik Surabaya lainnya, dimana motif tersebut tidak meninggalkan kesan lama dari Jarak sendiri. Corak atau motif yang terkandung didalam batik tulis Jarak Arum

(3)

diantaranya adalah Daun Jarak, Buah Jarak dan Kupu-kupu, dimana semua motif tersebut termasuk motif batik kontemporer. Batik tulis Jarak Arum juga memiliki kelebihan, selain motif batiknya yang berbeda dengan batik didaerah lain, batik tulis Jarak Arum memiliki kelebihan pada warna batik yang mencolok, warna yang kuat dan tidak mudah pudar serta mengutamakan kualitas kainnya.

Batik tulis Jarak Arum merupakan salah satu batik tulis khas Surabaya yang hanya bisa ditemukan di Jarak dan diproduksi langsung oleh warga Jarak. Untuk produk batik tulis Jarak Arum harga yang ditawarkan mulai dari Rp. 200.000,000 hingga Rp. 300.000,000 menyesuaikan dengan produk yang ditawarkan. Produk yang diproduksi tidak cukup banyak, karena mengingat minimnya pengrajin dari batik tulis Jarak Arum.

Dari hasil wawancara, Bapak Frenky menuturkan bahwa beliau mempunyai niat untuk bekerja sama dengan desainer-desainer muda untuk membatu para pembatik agar mampu memperluas mangsa pasar batik tulis Jarak Arum. Beliau juga menuturkan bahwa rata-rata pengrajin batik hanya membuat batik pada selembar kain. Dengan adanya kerjasama yang solid diharapkan agar mampu untuk lebih mengenalkan batik pada kalangan dewasa dini, dimana mayoritas dari mereka kurang meminati batik, begitupula minat mereka terhadap batik tulis Jarak Arum yang dirasa sangat kurang.

Untuk promosi batik tulis Jarak Arum belum terlalu menonjol. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, Bapak Frenky menyatakan bahwa kurangnya media pengenalan membuat batik tulis Jarak Arum sedikit kesulitkan untuk memperluas mangsa pasar. Konsumen dari batik tulis Jarak Arum juga

(4)

sangatlah terbatas, dimana sebagian besar adalah dari kalangan pemerintahan dan pekerja kantoran saja.

Media promosi yang sempat digunakan untuk mengenalkan batik tulis Jarak Arum adalah liputan wartawan dan mahasiswa ITS serta mengikuti pameran UMKM Batik. Oleh karena itu perlu media untuk lebih mengenalkan batik tulis jarak arum agar mampu memperluas mangsa pasar terutama kalangan dewasa dini.

4.1.3 Studi Literatur

Berdasarkan literatur buku yang diterbitkan oleh H. M. Soeharto (1997: 41-42), ragam-ragam hias batik teramat banyak jumlahnya dan hadir dalam ungkapan seni rupa yang sangat beragam baik dalam variasi bentuk maupun warna. Hal ini terjadi karena perbedaan latar belakang yang mendasari kain batik seperti letak geografis, kepercayaan, adat istiadat, tatanan sosial, gaya hidup masyarakat serta lingkungan alam setempat. Hal-hal tersebut menjadikan setiap daerah pembatikan tampil dalam ciri-ciri khasnya masing-masing, walaupun tidaklah seluruhnya demikian. Dengan banyaknya jumlah ragam hias batik pada setiap daerah, dapat meningkatkan industri kreatif terhadap daerah tersebut.

Sedangkan literatur buku yang diterbitkan oleh Darmadi Durianto, Sugiarto, Tony Simanjuntak (2014: 54), brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk. Bagian dari suatu kategri produk perlu ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.

(5)

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan literatur di lapangan, maka diperlukan solusi pemecahan yang tepat untuk masalah yang dihadapi oleh Batik Tulis Jarak Arum ini yaitu Perancangan buku batik tulis Jarak Arum ex-lokalisasi Dolly dengan teknik watercolor guna meningkatkan brand awareness, dengan adanya media buku yang menjelaskan asal mula batik tulis Jarak Arum serta berbagai macam corak atau motif yang dimiliki batik tulis jarak arum sekaligus sejarah dan perjalanan panjang penutupan ex-lokalisasi Dolly hingga mampu mempunyai UMKM Batik yang memiliki corak atau motif baru yang berani menojolkan motif tentang ex-lokalisasi Dolly, diharapkan mampu meningkatkan daya tarik batik tulis Jarak Arum agar mampu memperluas mangsa pasar terutama kalangan dewasa dini Surabaya. Selain untuk meningkatkan masngsa pasar agar tidak terbatas pada pegawai kantor pemerintahan dan pekerja kantoran, diharapkan dengan perancangan buku tersebut mampu membuat masyarakat khususnya kalangan dewasa dini Surabaya agar lebih mengenali dan mengingat kembali batik tulis Jarak Arum sebagai bagian dari suatu kategori produk.

4.1.4 Hasil Studi Eksisting

Analisis studi eksisting ini mengacu pada observasi yang telah dilakukan terhadap obyek yang teleh diteliti, yaitu Perancangan Buku Ilustrasi Batik Tuban Sebagai Upaya Pelestarian Nilai-nilai Budaya. Observasi yang dilakukan adalah melihat buku canting batik Tuban dan ragam kisah dibalik motif klasik khas daerah Tuban yang dibuat oleh Christ Sindhu Adi Nugroho.

Chris Sindhu Adi Nugroho, mahasiswa STIKOM Surabaya (Institut Bisnis dan Informasi Stikom Surabaya) melakukan penelitian tentang batik Tuban yang terkenal dengan motif klasiknya untuk Tugas Akhir. Chist Sindhu atau yang lebih

(6)

akrab dipanggil Sindhu ini mengaku ingin mengenalkan kepada masyarakat luas bahwa batik merupakan warisan budaya lokal yang patut dilestarikan. Pembuatan buku ilustrasi difokuskan pada setiap motif-motif batik klasik yang ada di daerah Tuban, serta menggambarkan nilai budaya yang terdapat pada beberapa macam motif batik klasik khas Tuban. Perancangan buku ilustrasi batik Tuban bertujuan agar dapat melestarikan nilai-nilai budaya melalui buku ilustrasi tersebut.

Gambar 4.1 Gambar Buku Canting Batik Tuban Sumber : Dokumentasi Peneliti

1. Keunggulan Buku Canting Batik Tuban

Buku Canting Batik Tuban yang dibuat oleh Christ Sindhu Adi Nugroho bercerita tentang berbagai macam motif batik klasik khas Tuban. Desain dari setiap bagian buku terlihat menarik karena komposisi layout yang disajikan sangat proporsi, masing-masing bidangnya sejajar dengan bidang penyajian serta memuat gambar yang saling berpadu sehingga membentuk komposisi yang konseptual. Selain itu buku tersebut juga disampaikan menggunakan gambar ilustrasi, dimana masih jarang sekali buku yang menjelaskan tentang corak atau motif batik dengan menggunakan gambar ilustrasi.

(7)

2. Kelemahan Buku Canting Batim Tuban

Sebagai buku yang mengenalkan berbagai macam motif batik klasik khas Tuban serta asal mula motif batik khas Tuban, informasi yang disampaikan tidak dibahas secara detail. Selain itu buku tersebut tidak menggambarkan bagaimana pengaplikasian motif-motif batik khas Tuban jika diaplikasikan ke dalam selembar kain, sehingga target yang dituju hanya mampu memahami tanpa mengenalnya dengan jelas.

4.2 Konsep atau Keyword

Berdasarkan data yang sudah terkumpul dari hasil wawancara, observasi, studi literatur, STP, dan beberapa data penunjang lainnya yang nantinya akan dijadikan sebuah keyword atau konsep.

4.2.1 Segmentasi, Targeting, Positioning (STP) 1. Segmentasi

Dalam perancangan buku batik tulis Jarak Arum ex-lokalisasi Dolly dengan teknik watercolor guna meningkatkan brand awareness, khalayak sasaran atau target yang dituju adalah :

a. Demografis

1) Target Primer : Dewasa Dini

Usia : 20 – 35 tahun

Jenis Kelamin : Pria dan wanita

Status Keluarga : Belum menikah, sudah menikah, menikah belum mempunyai anak.

(8)

Profesi : Mahasiswa, pelajar, professional, wiraswasta, seniman.

Kelas Sosial : Kelas menengah

Pendapatan : Rp. 1.000.000,00 – Rp. 5.000.000 2) Target Sekunder : Target Market (Orang Tua)

Usia : 35 – 60 tahun

Jenis Kelamin : Pria dan wanita

Status Keluarga : Sudah menikah, menikah belum mempunyai anak, menikah punya anak.

Profesi : Professional, wiraswasta, pegawai negreri/ swasta, dosen, seniman.

Kelas Sosial : Kelas menengah

Pendapatan : Rp. 5.000.000,00 – Rp. 10.000.000,00 b. Geografis

Wilayah : Kota Surabaya Ukuran Kota : Wilayah Perkotaan c. Psikografis

Experiencers atau pengejar pengalaman dengan ciri orang yang bersemangat, bergairah dan muda yang mencari varietas dan kegembiraan/ kesenangan. Mengeluarkan pendapatan cukup besar pada mode, hiburan, dan sosialisasi.

d. Behaviour

1) Manfaat : memberikan pemahaman yang mudah melalui ilustrasi yang menggambarkan tentang sejarah perjalanan panjang ex-lokalisasi Dolly

(9)

hingga memiliki batik khas yang mampu mengangkat citra Dolly menjadi lebih baik, serta menggambarkan makna dan filosofi yang terkandung dari setiap motif khas batik tulis Jarak Arum, agar masyarakat khususnya kalangan dewasa dini Surabaya lebih mengenal dan mengingat kembali batik tulis Jarak Arum sebagai bagian dari suatu kategori produk.

2) Sikap terhadap produk : kurang mengenal batik tulis Jarak Arum sebagai bagian dari salah satu kategori produk khas Surabaya.

2. Targeting

Target yang dituju dari Perancangan buku batik tulis Jarak Arum adalah kalangan dewasa dini atau usia 20 – 35 tahun. Khususnya kalangan dewasa dini yang kurang mengenal dan meminati batik (unaware to aware), agar lebih mengenali dan mengingat kembali batik tulis Jarak Arum sebagai bagian dari suatu kategori produk.

3. Positioning

Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, individu, perusahaan, merek atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya (Kasali, 2007: 28). Positioning merupakan hal utama yang diperhitungkan saat membuat atau menciptakan sebuah produk. Dengan menempatkan sebuah produk yang memiliki diferensiasi dengan kompetitornya, maka produk dapat memiliki kekuatan yang lebih besar untuk menarik pasar.

Buku ilustrasi batik tulis Jarak Arum menempatkan dirinya sebagai sebuah media berbentuk buku dengan konsentrasi ilustrasi sebagai focus point-nya. Dengan menggambarkan tentang sejarah perjalanan panjang ex-lokalisasi Dolly

(10)

hingga memiliki batik khas yang mampu mengangkat citra Dolly menjadi lebih baik, serta menggambarkan makna dan filosofi yang terkandung dari setiap motif khas batik tulis Jarak Arum, agar masyarakat khususnya kalangan dewasa dini Surabaya lebih mengenal dan mengingat kembali batik tulis Jarak Arum sebagai bagian dari suatu kategori produk.

4.2.2 Unique Selling Preposition (USP)

Adanya keunikan tersendiri pada suatu produk dalam sebuah persaingan bisnis merupakan hal yang sangat penting, karena keunikan tersebut dapat dijadikan pembeda antara suatu produk dengan produk yang lainnya sehingga dapat memiliki kekuatan dalam menarik target pasar. Keunikan suatu produk dapat menjadikan suatu produk memiliki kemungkinan untuk lebih digemari konsumen disbanding dengan kompetitornya dan keunikan tersebut dikenal dengan istilah Unique Selling Proposition.

Keunikan yang dimiliki oleh buku batik tulis Jarak Arum ex-lokalisasi Dolly adalah sejarah dan jalan panjang penutupan ex-lokalisasi Dolly hingga menjadi kawasan wisata yang memiliki berbagai macam UMKM yang salah satunya adalah batik tulis Jarak Arum, serta menceritakan bagaimana asal mula corak atau motif yang terkandung dalam batik tulis Jarak Arum yang dikenal sebagai motif batik kontemporer, dimana motif tersebut tidak dimiliki oleh batik manapun. Dengan adanya gambaran mengenai penjabaran tentang asal mula corak atau motif batik tulis Jarak Arum diharapkan agar kalangan dewasa dini lebih aware terhadap batik serta menarik minat mereka agar lebih mengenal dan mengingat kembali batik tulis Jarak Arum sebagai bagian dari suatu kategori produk.

(11)

4.2.3 Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat)

SWOT adalah dipergunakan untuk menilai dan menilai ulang (reevaluasi) suatu hal yang telah ada dan telah diputuskan sebelumnya dengan tujuan meminimumkan resiko yang mungkin timbul. Langkahnya adalah dengan mengoptimalkan segi positif yang mendukung serta meminimalkan segi negatif yang berpotensi menghambat pelaksanaan keputusan perancangan yang telah diambil (Sarwono dan Lubis 2007: 18). Dinilai dari segi kekuatan dan kelemahan merupakan faktor internal yang dikandung oleh sebuah obyek, sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor dari segi eksternal. Hasil dari kajian keempat segi internal dan eksternal tersebut dapat disimpulakan melalui trategi pemecahan masalah, perbaikan, pengembangan, dan optimalisasi. Hal-hal yang dikandung oleh empat faktor tersebut disimpulkan menjadi sesuatu kesimpulan yang positif, netral atau dipahami. Penyusunan kesimpulan ini ditampung dalam Matriks Pakal yang terdiri dari:

a. Strategi PE-KU (S-O) / Peluang dan Kekuatan : Mengembangkan peluang menjadi kekuatan.

b. Strategi PE-LEM (W-O) / Peluang dan Kelemahan : Mengembangkan peluang untuk mengatasi kelemahan.

c. Strategi A-KU (S-T) / Ancaman dan Kekuatan : Mengenali dan mengantisipasi ancaman untuk menambah kekuatan.

d. Strategi A-LEM (W-T) / Ancaman dan Kelemahan : Mengenali dan mengantisipasi ancaman untuk meminimumkan kelemahan. (Sarwono dan Lubis, 2007:18-19).

(12)

4.2.4 Tabel Analisis SWOT (Buku Batik Tulis Jarak Arum)

Hasil dari wawancara, observasi, literatur, studi eksisting dan studi kompetitor dapat mengetahui Strengt, Weaknes, Opportunities, dan Strengt atau SWOT pada objek yang akan dirancang. Berikut tabel dari SWOT tersebut.

Tabel 4.2 SWOT (Buku Batik Tulis Jarak Arum)

(13)

4.2.5 Keyword

Pemilihan kata kunci atau keyword dari dasar perancangan buku batik tulis Jarak Arum ex-lokalisasi Dolly ini dipilih melalui penggunaan dasar acuan analisa data yang telah dilakukan. Penentuan keyword diambil berdasarkan data yang sudah terkumpul dari hasil observasi, wawancara, literatur, STP, studi eksisting, USP, dan analisis SWOT yang kemudian dijadikan sebagai strategi utama.

Gambar 4.3 menunjukkan proses pemilihan kata kunci atau keyword dalam perancangan buku batik tulis Jarak Arum ex-lokalisasi Dolly. Berdasarkan hasil proses pencarian keyword ditemukan kata kunci yaitu “Charming (mempesona)”. Kata Charming (mempesona) selanjutnya akan dideskripsikan lebih lanjut untuk menjadi konsep dalam perancangan buku batik Tulis Jarak Arum ex-lokalisasi Dolly.

4.2.6 Deskripsi Konsep

Konsep yang akan digunakan dalam perancangan buku batik tulis Jarak Arum ex-lokalisasi Dolly adalah Charming/ mempesona. Kata “Desire” yang digabungkan dengan “Deluxe” yang digabungkan menjadi satu mrnghasilkan kata Charming/ mempesona yang diambil dari wawancara, observasi, literature, STP, studi eksisting, USP, dan analisis SWOT yang kemudian dijadikan sebagai strategi utama.

Kata Desire (hasrat) yang berarti keinginan, harapan, dorongan, kenyamanan, dan kehendak. Kata Desire (hasrat) diambil dari karakter batik tulis Jarak Arum ex-lokalisasi Dolly yang berani menyajikan motif kontemporer, dimana motif tersebut merupakan asal-usul Dolly terdahulu yang dikenang melalui motif batik guna meningkatkan citra Dolly yang sekarang sebagai

(14)

kawasan yang telah bersih dari wilayah prostitusi. Dengan hasrat, tekat yang kuat dan harapan untuk terus menjadi yang utama, batik tulis Jarak Arum selalu menyuguhkan yang terbaik dalam setiap lembar kain batiknya. Sedangkan kata Deluxe (mewah) dipilih karena mencerminkan karakter batik tulis Jarak Arum yang menawan, indah, elok, mengagumkan, menyenangkan, nyaman dan serba berlebih.

Kata Charming (mempesona) sendiri berarti sesuatu yang sangat menarik perhatian, mengagumkan, memukau, nyaman, menawan, dan mempunyai daya tarik tinggi terhadap pemakainya sehingga dapat mencakup kata desire dan deluxe didalamnya.

Konsep Charming (mempesona) ini bertujuan untuk mengkomunikasikan kepada target market yaitu kalangan dewasa dini yang kurang mengenal dan meminati batik agar lebih mengenal dan dan mengingat kembali batik tulis Jarak Arum sebagai bagian dari suatu kategori produk, dengan mengutamakan karakter produk yang mempesona, memukau, menarik, eksklusif, dan berbeda dengan yang lain. Buku batik tulis Jarak Arum memiliki keunikan sendiri, dari segi batik tulis Jarak Arum dengan motif yang berbeda dari batik lainnya dan sejarah asal mula perjalanan panjang penutupan ex-lokalisasi Dolly hingga sekarang ex-lokalisasi Dolly mampu memiliki berbagai macam UMKM yang salah satunya adalah batik tulis Jarak Arum.

(15)

Ga m b ar 4 .3 K ey w o rd Su m b er : O lah a n P en eliti, 2 0 1 6

(16)

4.3 Perancangan Karya

Gambar 4.4 Alur Perancangan Karya Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

(17)

4.3.1 Perancangan Kreatif 1. Tujuan Kreatif

Perancangan buku batik tulis Jarak Arum ex-lokalisasi Dolly dengan teknik watercolor memiliki tujuan untuk mengenalkan kembali batik tulis Jarak Arum kepada kalangan dewasa dini yang kurang mengenal dan meminati batik, agar mereka mampu mengenal dan mengingat kembali batik tulis Jarak Arum sebagai bagian dari suatu kategori produk. Pada pembuatan buku ini nantinya akan mengangkat sejarah perjalanan panjang penutupan ex-lokalisasi Dolly hingga memiliki berbagai macam UMKM dimana salah satunya adalah batik tulis Jarak Arum yang memiliki 3 motif unggulan dan hanya bisa ditemukan dalam batik tulis Jarak Arum saja. Dengan pembuatan buku ini diharapkan mampu membuat masyarakat khususnya kalangan dewasa dini Surabaya mengerti bahwa Dolly sekarang bukanlah kawasan mati usai penutupan lokalisasi terbesar ke-2 di Asia tersebut, namun usai penutupan warga ex-lokalisasi berusaha bangkit kembali memperbaiki citra kawasan Dolly tanpa meninggalkan yang sudah ada terdahulu dan disampaikan melalui motif-motif yang terkandung dalam batik tulis Jarak Arum, dan dengan adanya buku ini diharapkan kalangan dewasa dini yang belum mengenal dan meminati batik tulis Jarak Arum mampu mengenal dan mengingat kembali batik tulis Jarak Arum sebagai bagian dari suatu kategori produk.

Dengan adanya keyword diharapkan mampu menjadi kunci dalam perancangan visual yang sesuai dengan yang disukai oleh kalangan dewasa dini dan juga mampu mengenalkan batik tulis Jarak Arum sebagai bagian dari suatu kategori produk, agar mampu meningkatkan brand awareness. Keyword yang

(18)

digunakan adalah Charming/ Mempesona yang merupakan hasil yang diperoleh melalui hasil observasi, wawancara, literatur, STP, studi eksisting, USP, dan analisis SWOT yang telah melalui proses analisa sehingga menjadi konsep sebagai dasar perancangan buku batik tulis Jarak Arum ex-lokalisasi Dolly dengan teknik watercolor guna meningkatkan brand awareness.

2. Strategi Kreatif

Perancangan buku batik tulis Jarak Arum ex-lokalisasi Dolly dengan teknik watercolor guna meningkatkan brand awareness memerlukan sebuah strategi kreatif dalam penciptaan tampilan visualnya. Pesan visual merupakan sesuatu yang penting dalam sebuah ilustrasi agar mampu menyampaikan pesan yang terdapat didalamnya. Dengan mengusung konsep charming/ mempesona yang akan digunakan sebagai desain dalam penciptaan buku batik tulis Jarak Arum yang memiliki tujuan untuk mengenalkan kembali batik tulis Jarak Arum kepada kalangan dewasa dini yang kurang mengenal dan meminati batik, supaya mereka mampu mengenal dan mengingat kembali batik tulis Jarak Arum sebagai bagian dari suatu kategori produk agar mampu meningkatkan brand awareness dengan didasari visualisasi yang menarik, mengaggumkan dan tidak membosankan dengan keselarasan warna dan gambar. Unsur-unsur strategi visual yang digunakan adalah :

a. Ukuran dan Format Buku

Ukuran dan format yang diterapkan dalam perancangan buku batik tulis Jarak Arum disusun seperti berikut:

(19)

 Dimensi buku : 25 cm x 20 cm

 Jumlah halaman : 44

Gramaterur isi buku : 200 gr

Gramaterur cover : 260 gr

Finishing : Hard Cover dan Laminasi Glossy

Buku ilustrasi ini dicetak dengan ukuran 25cm x 20cm, dimana ukuran tersebut dirasa sangat efesien untuk dicetak karena tidak membuang banyak kertas. Dirasa sangat efesien karena buku ukuran tersebut dapat dibawa kemana saja, sehingga dapat dibaca dimana saja dan kapan saja (Rusdianto, 2014).

Dalam perancangan buku ilustrasi ini dipilih dengan posisi buku landscape. Memilih landscape karena rata-rata buku ilustrasi memiliki posisi landscape hal ini juga dilakukan dengan pertimbangan ukuran tersebut memudahkan penyusunan informasi visual maupun teks yang ditampilkan. Menggunakan ukuran tersebut karena perbandingan legibility dalam buku ini diutamakan sehingga menghindari kebosanan ketika membaca (Rustan, 2008: 42) yang menerapkan bahwa lebar suatu paragraf merupakan faktor yang menentukan tingkat kenyamanan dalam membaca.

b. Struktur Buku :

Strategi kreatif solusi permasalahan perancangan buku batik tulis Jarak Arum disusun seperti berikut:

 Cover Depan

(20)

 Halaman HAK CIPTA

 Cover Halaman Dalam

 Halaman CopyrightHalaman Endorsment  Kata Pengantar  Blank page Table of Content  Halaman Isi

 Sejarah Perjalanan Panjang Rehabilitasi Dolly  Asal Mula dan Filosofi Motif

 Ciri Khas Motif Batik Tulis Jarak Arum

 Pengaplikasian Motif Dalam Selembar Kain (Motif yang digunakan adalah perpaduan motif khas batik tulis Jarak Arum dengan ikon-ikon Surabaya)

 Pengaplikasian Motif Dalam Rancangan Busana Kontemporer

Blank Page  About our Team

Blank Page

 Cover Belakang (Sinopsis)

c. Bahasa

Bahasa yang digunakan pada buku batik tulis Jarak Arum ex-lokalisasi Dolly ini menggunakan Bahasa Indonesia, yaitu bahasa yang

(21)

digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena akan lebih mudah untuk dimengerti bagi kalangan dewasa dini yang membaca buku batik tulis Jarak Arum.

d. Karakter

Pada pembuatan buku ilustrasi ini , terdapat 3 motif utama yang memperkuat karakter batik tulis Jarak Arum. Motif tersebut adalah Daun Jarak, Buah Jarak, dan Kupu-kupu. Berikut adalah penjabaran dari setiap motif utama beserta desain dari setiap motif, yaitu sebagai berikut :

1) Motif Daun Jarak

Motif daun Jarak merupakan salah satu motif khas dari batik tulis Jarak Arum. Asal mula motif ini berasal dari sejarah Jalan Jarak sendiri, hingga pada akhirnya kawasan Jarak dijadikan wilayah prostitusi terbesar ke-2 se-Asia. Agar tidak meninggalkan kesan lama kawasan Jarak yang dikenal dengan ribuan pohon Jarak dan kawasan lokalisasi terbesar ke-2 de-Asia, daun Jarak diaplikasikan ke dalam salah satu motif khas dari batik tulis Jarak Arum agar tidak meninggalkan kesan lama dari Jarak terdahulu.

Motif daun Jarak biasa diaplikasikan didalam batik tulis Jarak Arum dan dikombinasikan dengan motif-motif lain seperti buah Jarak, daun semanggi, bahkan ikon-ikon dari kota Surabaya. 2) Motif Buah Jarak

Tidak beda jauh dengan motif daun Jarak, motif buah Jarak merupakan gabungan dari motif daun Jarak. Motif buah Jarak

(22)

selalu dikombinasi dengan motif-motif lain seperti daun Jarak, kupu-kupu, daun semanggi, bahkan ikon-ikon dari kota Surabaya. 3) Motif Kupu-kupu

Motif kupu-kupu diambil dari sosok wanita malam yang bekerja di kawasan lokalisasi. Motif kupu-kupu diambil agar tidak meninggalkan kesan lama Jarak terdahulu sebagai kawasan lokalisasi terbesar ke-2 se-Asia dengan ratusan wanita malam sebagai penghibur.

Motif kupu-kupu biasa diaplikasikan didalam batik tulis Jarak Arum dan dikombinasikan dengan motif-motif lain seperti daun Jarak, buah Jarak bahkan ikon-ikon dari kota Surabaya.

e. Teknik Visualisasi

Penggambaran ilustrasi dalam buku batik tulis Jarak Aum ex-lokalisasi Dolly ini dibuat secara manual dengan menggunakan teknik watercolor dan karakter dibuat sesuai dengan konsep yang telah ditentukan. Hal ini diperkuat oleh Phillip Berril (2008: 6) bahwa cat air adalah alat yang luar biasa untuk menghasilkan gambar yang detail, tepat atau halus, atau kebalikannya, tebal, gambar objek-objek yang tegas dan cepat.

f. Tipografi

Jenis tipografi yang sesuai dengan konsep “Charming” adalah jenis huruf Sans Serif dengan karakter font Coolvetica, Futura LT, dan Helvetica. Salah satu ciri huruf ini adalah memiliki bagian-bagian

(23)

tubuh yang hampir sama tebalnya. Menurut Ambrose (2005: 54) mengatakan bahwa karakter huruf sans serif yang rounded atau huruf dengan ujung bulat, memiliki kesan mengaggumkan, santai, nyaman dan menarik pada visualnya.

Gambar 4.5 Font Coolvetica (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Jenis tipografi yang sesuai dengan konsep “Charming” adalah jenis huruf Sans Serif dengan karakter font Coolvetica, Futura LT, dan Helvetica. Salah satu ciri huruf ini adalah memiliki bagian-bagian tubuh yang Font Coolvetica dipilih sebagai font untuk cover buku ilustrasi karena font tersebut termasuk jenis font yang indah dan segar, sehingga mudah untuk dikenali dan dapat dibedakan masing-masing hurufnya. Suatu jenis huruf dikatakan Legible apabila masing-masing huruf/karakternya mudah dikenali dan dibedakan dengan jelas satu sama lain (Rustan, 2011: 74).

Gambar 4.6 Font Futura LT (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

(24)

Font Futura LT dipilih sebagai font untuk sub headline karena jenis font tersebut mudah untuk dikenali dan dapat dibedakan masing-masing hurufnya. Suatu jenis huruf dikatakan Legible apabila masing-masing huruf/karakternya mudah dikenali dan dibedakan dengan jelas satu sama lain (Rustan, 2011: 74).

Gambar 4.7 Font Helvetica (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Font Helvetica dipilih sebagai font untuk konten/ isi karena jenis font tersebut merupakan typeface dengan bentuk dan tingkat kejelasan yang nyata, tanpa adanya makna intrinsik, bersih, serta mempunyai tingkat keterbacaan yang tinggi, sehingga mata merasa nyaman ketika membaca. Dengan karakter seperti itu, font tersebut mudah untuk dikenali dan dapat dibedakan masing-masing hurufnya. Suatu jenis huruf dikatakan Legible apabila masing-masing huruf/karakternya mudah dikenali dan dibedakan dengan jelas satu sama lain (Rustan, 2011: 74).

g. Headline

Headline atau judul untuk buku ilustrasi ini adalah “Pesona Batik Jarak Arum”. Kata ini dipilih berdasarkan dari pertimbangan agar audiens dapat memahami langsung isi dari buku ini. Penggunaan bahasa Indonesia ini dipilih karena bahasa Indonesia adalah bahasa

(25)

yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan akan lebih mudah untuk dimengerti bagi target audiens yang membaca buku tersebut. Sedangkan untuk sub headline yang digunakan dalam buku ilustrasi ini adalah “Ragam kisah dibalik motif batik tulis Jarak Arum ex-lokalisasi Dolly”. Headline ini dipilih karena ingin menjelaskan maksud dari judul yaitu menceritakan sejarah perjalanan panjang penutupan ex -lokalisasi Dolly hingga asal mula motif khas dari batik tulis Jarak Arum, dimana motif-motif tersebut tidak dimiliki oleh batik-batik lain.

h. Sinopsis

Dulu, wajah kota Surabaya pernah punya noda berwarna buram karena keberadaan tempat-tempat lokalisasi yang muncul dibeberapa tempat khususnya kawasan Dolly.

Perjalanan panjang yang ditempuh oleh Tri Rismaharini tidaklah mudah, namun tekad kuat Pemkot Surabaya untuk menutup kawasan lokalisasi tersebut terwujud walau banyak sekali kerikil yang menjadi penghalang.

Banyak warga ex-lokalisasi gulung tikar pasca penutupan lokalisasi Dolly tersebut, namun Pemkot Surabaya tidak kehabisan akal untuk membuat warga ex-lokalisasi bagkit kembali.

Berbagai macam UMKM didirikan oleh Pemkot Surabaya semata-mata untuk menambah penghasilan warga lokal yang terkena dampak lokalisasi. Salah satu UMKM yang didirikan adalah batik tulis Jarak Arum.

(26)

Batik tulis Jarak Arum merupakan salah satu batik tulis khas Surabaya dengan motif khas Dolly yang tidak dimiliki oleh batik tulis lain. Batik tulis Jarak Arum hanya bisa ditemukan di Jarak dan diproduksi langsung oleh warga Jarak, dimana mayoritas pengrajinnya adalah warga lokal yang terkena dampak lokalisasi.

i. Warna

Warna memainkan peran yang sangat besar dalam pengambilan keputusan saat membeli barang. Penelitian yang dilakukan oleh Institute for Color Research di Amerika menemukan bahwa seseorang dapat mengambil keputusan terhadap orang lain, lingkungan maupun produk hanya dalam waktu 90 detik saja, dan keputusan tersebut 90%-nya didasari oleh warna (Rustan, 2013: 72).

Berdasarkan studi literasi yang dilakukan tentang warna maka warna yang didapat dari keyword “Charming” adalah warna coklat kekuningan. Warna coklat selalu identik dengan stabilitas, dan keadaan dimana kita dapat meletakkan kepercayaan pada obyek-obyek berwarna coklat. Warna yang menjadi simbol warna bumi atau biasa juga bersanding dengan warna hijau sebagai warna alam, memberikan kehangatan, dukungan, rasa nyaman, dan rasa aman. Selain itu kesan sederhana sering muncul pada penggunaan warna ini. Coklat sering mengesankan kondisi matang atau tua, sehingga bisa menimbulkan kesan dapat diandalkan, elegan, akrab dan kuat. Sedangkan pada pemaknaan negatifnya, coklat yang terlalu banyak sering kali dimaknai

(27)

sebagai tidak berperasaan, kurang toleran, menguasai, berat, kaku, malas, kolot, dan pesimis

( http://www.si-pedia.com/2014/12/psikologi-warna-arti-warna-dan-dampak-nya.html).

Selanjutnya untuk mencari warna sekunder, dilakukan analisis dengan menggunakan Kobayashi Color Scale dan ditemukan warna merah muda, violet dan coklat muda (beige).

Gambar 4.8 Pilihan Warna Charming (Sumber: Hasil olahan peneliti, 2016)

j. Layout

Jenis layout yang digunakan pada buku ini mengadopsi dari jenis layout yang digunakan pada iklan cetak. Mengacu pada konsep “Charming/ Mempesona” maka jenis layout untuk buku ilustrasi ini adalah mondrian layout, dan two mortises layout karena jenis layout ini memungkinkan penggunaan gambar dan teks dengan porsi yang lebih dominan. Sebuah gambar memberi fokus perhatian sekaligus menyenangkan bagi mata kita. Gambar juga lebih mudah diingat ketimbang kata-kata yang terlalu mendominasi (Musrofi, 2007: 37).

(28)

Pada penggambaran layout nantinya menggunakan teknik vektor yang akan dibuat sesuai konsep yang akan ditentukan. Gambar akan mendominasi halaman-halaman pada buku, sedangkan teks akan menjadi penjelasan dari gambar.

Sistem layout dari buku ilustrasi ini menggunakan 2 macam layout, yaitu:

1) Jumble Layout

Layout ini memiliki ciri yaitu penyajian tata letak beberapa gambar dan teksnya disusun secara teratur, sehingga visualisasi gambar dan teks-nya yang saling berpadu sehingga membentuk komposisi yang konseptual.

2) Two Mortises Layout

Pada layout ini penyajian tata letaknya menghasilkan dua inset yang masing-masing memvisualisasikan secara deskriptif mengenai hasil atau detail dari gambar.

Sebagai referensi akan menggunakan contoh layout pada gambar berikut :

Gambar 4.9 Referensi Layout (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

(29)

4.3.2 Perancangan Kreatif

Media yang digunakan dalam perancangan ini dibagi menjadi dua, yaitu media utama dan media pendukung. Media utama yang digunakan adalah buku ilustrasi, sedangkan media pendukung adalah media yang digunakan untuk membantu publikasi media utama yang sudah dirancang. Berikut media yang digunakan:

1. Media Utama

Media utama dalam perancangan ini adalah buku ilustrasi batik tulis Jarak Arum ex-lokalisasi Dolly sebagai media pengenalan (recognition) agar mampu meningkatkan brand awareness. Buku ilustrasi berfungsi sebagai media utama dari media keseluruhan dengan alasan buku ilustrasi merupakan media yang mampu menarik minat pembaca khususnya kalangan dewasa. Sebagian besar kalangan dewasa dini lebih menyukai buku yang lebih banyak visualisasi gambar ketimbang tulisan, maka dari itu buku ilustrasi merupakan media pengenalan yang cocok dengan menyuguhkan gambar-gambar yang menarik juga berfungsi sebagai penjelas dari informasi yang ditulis. Ukuran yang di aplikasikan pada buku ini adalah 25 cm x 20 cm. Pada cover akan di cetak dengan kertas Samsons dan Europremium 200gsm menggunakan hard cover dan laminasi doff.

2. Media Pendukung a. Busana Batik

Media ini cukup efektif digunakan untuk media promosi karena warga Surabaya setiap hari rabu, kamis, dan jum’at sudah diwajibkan menggunakan baju batik, maka media ini merupakan media yang pas untuk mengenalkan batik tulis Jarak Arum yang dirancang menyesuaikan

(30)

selera pasar kalangan dewasa dini, dimana mayoritas dari mereka kurang mengenal dan meminati batik. Busana batik dibuat dari kain berukuran 2m x 1,5m.

b. Poster

Media ini umum digunakan dalam mempromosikan suatu produk karena cukup efektif, serta fleksibel dalam penempatannya. Poster didesain dengan ukuran 19cm x 19cm dan dicetak menggunakan kertas coronado 180gsm tanpa laminasi.

c. X-banner

Pemilihan media x-banner digunakan karena media ini mudah untuk dilihat, menarik perhatian dan memudahkan audiens mengenali letak yang dituju, merupakan media promosi yang tahan lama (Sindhu, 2014: 78). X-banner di desain dengan ukuran 60cm x 160cm dengan menggunakan sistem cetak digital printing/ flexi bahan PVC dengan laminasi doff.

d. Pembatas Buku

Pembatas buku berguna dalam menandai halaman yang kita baca juga dapat digunakan sebagai media promosi karena bentuk pembatas yang menarik dan dipadukan dengan visualisasi motif batik tulis Jarak Arum. Ukuran yang di aplikasikan pada pembatas buku ini adalah 4cm x 10cm dan dicetak menggunakan digital printing dengan menggunakan kertas Napoli 210gsm dengan laminasi doff.

(31)

e. Notes

Notes berguna dalam mencatat sesuatu yang penting. Notes berguna untuk menulis apapun yang harus kita catat dan lakukan untuk kedepannya. Ukuran dari notes yang kecil dan sangat fleksibel membuat notes gampang dibawa kemanapun. Ukuran yang di aplikasikan pada notes ini adalah 16cm x 12cm dan dicetak menggunakan digital printing dengan menggunakan kertas Coronado 180gsm untuk cover dan kertas HVS untuk isi dengan jilid spiral.

f. Gantungan kunci

Gantungan kunci dapat digunakan sebagai souvenir dan juga dapat membantu mempromosikan suatu produk ketika orang melihat gantungan kunci tersebut. Ukuran yang di aplikasikan pada gantungan kunci ini adalah 6cm x 4cm, dengan menggunakan desain visualisasi motif batik tulis Jarak Arumdan dicetak dengan menggunakan bahan akrilik.

g. Sticker

Penggunaan stiker dirasa cocok karena memiliki fleksibilitas yang tinggi serta memiliki keunikan sendiri sebagai sebuah media untuk mengenal sebuah produk/jasa ataupun hanya sebagai penghias keindahan. Selain itu sticker juga memiliki keunggulan lain dengan penggunaan warna dan visualisasi yang mencolok agar mampu menarik pandangan mata kalangan dewasa dini. Sticker di cetak dengan kertas vinyl susu dengan ukuran 6cm x 6cm dengan laminasi doff.

(32)

4.3.3 Perancangan Karya

1. Perancangan Buku Pesona Batik Jarak Arum

Perancangan buku batik ini berdasarkan data-data yang telah diperoleh dari wawancara, observasi, literature dan studi eksisting. Berikut ini adalah sketsa layout dari buku pesona batik Jarak Arum.

Gambar 4.10 Alternatif Motif (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Gambar 4.10 merupakan alternatif motif yang digunakan pada layout yang terdapat pada setiap lembar buku pesona batik Jarak Arum. Motif yang digunakan dalam layout buku pesona batik Jarak Arum diantaranya adalah motif daun Jarak, buah Jarak dan kupu-kupu. Pemilihan motif yang digunakan sebagai pemanis layout tentu tidak jauh dari konsep perancangan dan keyword yaitu “Charming”, dimana masing-masing dari motif yang terpilih memiliki keindahan dan daya tarik tersendiri disetiap garis dan lengkungnya.

(33)

Gambar 4.11 Cover Depan dan Belakang (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Sketsa cover depan dan belakang pada gambar 4.11 dibuat sesuai dengan ciri khas dari warna dan motif dari batik tulis Jarak Arum. Cover buku pesona batik Jarak Arum memiliki headline dan sub headline yang diletakan dibagian tengah, dimana diberikan frame yang di cutting sehingga menembus ke bagian belakang cover. Pada bagian belakang cover tersebut terdapat gambaran motif yang menunjukan motif khas dari batik tulis Jarak Arum yaitu motif Daun Jarak dan Buah Jarak. Sedangkan cover belakang terdapat sinopsis dari buku pesona batik Jarak Arum. Warna yang digunakan untuk cover depan dan belakang adalah warna coklat kekuningan, dimana warna tersebut merupakan warna yang sesuai dengan konsep perancangan dan keyword yaitu “Charming”.

Gambar 4.12 Sketsa Halaman Copyright dan Endorsment (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

(34)

Sketsa halaman copyright dan endorsement pada gambar 4.12 dibuat sesuai ciri khas dari batik tulis Jarak Arum dengan menampilkan motif khas dari batik tulis Jarak Arum yaitu perpaduan motif Daun Jarak dan Buah Jarak sebagai pemanis layout. Motif yang terdapat pada halaman copyright dan endorsement masing-masing akan di opacity, sehingga terdapat ruang lebar untuk meletakan teks.

Gambar 4.13 Sketsa Halaman Endorsment (2) (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Sketsa halaman endorsement (2) pada gambar 4.13 dibuat sesuai ciri khas dari batik tulis Jarak Arum dengan menampilkan motif khas dari batik tulis Jarak Arum yaitu perpaduan motif Daun Jarak dan Buah Jarak sebagai pemanis layout. Motif yang terdapat pada halaman endorsement (2) akan di opacity, sehingga terdapat ruang lebar untuk meletakan teks.

Gambar 4.14 Sketsa Halaman Sambutan dan Daftar Isi (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

(35)

Sketsa halaman sambutan dan daftar isi pada gambar 4.14 dibuat sesuai ciri khas dari batik tulis Jarak Arum dengan menampilkan motif khas dari batik tulis Jarak Arum yaitu perpaduan motif Daun Jarak dan Buah Jarak sebagai pemanis layout. Motif yang terdapat pada halaman sambutan dan daftar isi masing-masing akan di opacity, sehingga terdapat ruang lebar untuk meletakan teks.

Gambar 4.15 Sketsa Halaman Isi (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Sketsa halaman isi 1 dan 2 pada gambar 4.15 menceritakan tentang sejarah perjalanan panjang rehabilitasi Dolly. Pada pembahasan sejarah perjalanan panjang rehabilitasi Dolly diceritakan dalam 4 halaman. Tata letak layout menggunakan Jumble layout, bentukan yang memenuhi satu halaman dalam 1 spread. Area teks diletakan pada gambar yang tidak terlalu ramai (whitespace).

Gambar 4.16 Sketsa Halaman Isi (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

(36)

Sketsa halaman isi 3 dan 4 pada gambar 4.16 menceritakan lanjutan tentang sejarah perjalanan panjang penutupan ex-lokalisasi Dolly. Pada pembahasan sejarah perjalanan panjang penutupan ex-lokalisasi Dolly diceritakan dalam 4 halaman. Tata letak layout menggunakan Jumble layout, bentukan yang memenuhi satu halaman dalam 1 spread. Area teks diletakan pada gambar yang tidak terlalu ramai (whitespace).

Gambar 4.17 Sketsa Halaman Isi (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Sketsa halaman isi 9 dan 10 pada gambar 4.17 menceritakan ciri khas motif Daun Jarak serta asal mula motif Daun Jarak sendiri. Dalam menceritakan ciri khas da nasal mula motif Daun Jarak akan disertai dengan gambar motif Daun Jarak sendiri. Pada halaman selanjutnya akan digambarkan bagaimana motif tersebut bila diaplikasikan ke dalam sebuah kain dan dikombinasi dengan motif-motif khas batik tulis Jarak Arum yang lain seperti buah jarak, kupu-kupu, daun semanggi dan ikon-ikon kota Surabaya. Tata letak layout menggunakan Jumble layout, bentukan yang memenuhi kedua halaman dalam 1 spread. Area teks diletakan pada gambar yang tidak terlalu ramai (whitespace).

(37)

Gambar 4.18 Sketsa Halaman Isi (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Sketsa halaman isi 11 dan 12 pada gambar 4.18 menceritakan menceritakan ciri khas motif Buah Jarak serta asal mula motif Buah Jarak sendiri. Dalam menceritakan ciri khas da nasal mula motif Buah Jarak akan disertai dengan gambar motif Buah Jarak. Pada halaman selanjutnya akan digambarkan bagaimana motif tersebut bila diaplikasikan ke dalam sebuah kain dan dikombinasi dengan motif-motif khas batik tulis Jarak Arum yang lain seperti daun jarak, kupu-kupu, daun semanggi dan ikon-ikon kota Surabaya. Tata letak layout menggunakan Jumble layout. Area teks diletakan pada gambar yang tidak terlalu ramai (whitespace).

Gambar 4.19 Sketsa Halaman Isi (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Sketsa halaman isi 13 dan 14 pada gambar 4.19 menceritakan ciri khas motif Kupu-kupu serta asal mula motif Kupu-kupu sendiri. Dalam menceritakan

(38)

ciri khas da nasal mula motif Kupu-kupu akan disertai dengan gambar motif Kupu-kupu sendiri. Pada halaman selanjutnya akan digambarkan bagaimana motif tersebut bila diaplikasikan ke dalam sebuah kain dan dikombinasi dengan motif-motif khas batik tulis Jarak Arum yang lain seperti daun jarak, buah jarak dan ikon-ikon kota Surabaya. Tata letak layout menggunakan Jumble layout. Area teks diletakan pada gambar yang tidak terlalu ramai (whitespace).

Gambar 4.20 Sketsa Halaman Isi (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Sketsa halaman isi 15 dan 16 pada gambar 4.20 menggambarkan rancangan busana kontemporer yang dipadukan dengan motif khas dari batik tulis Jarak Arum. Rancangan busana tersebut dibuat mengikuti selera pasar kalangan dewasa dini saat ini, dimana telah dipertimbangkan oleh peneliti melalui hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan terhadap kalangan dewasa dini Surabaya. Pada pembahasan ini terdapat 20 halaman yang masing-masing menjelaskan 20 rancangan busana yang berbeda dengan paduan motif-motif khas dari batik tulis Jarak Arum. Tata letak layout menggunakan Two Mortises layout, dimana penyajian tata letaknya menghasilkan dua inset yang masing-masing memvisualisasikan secara deskriptif mengenai hasil atau detail dari gambar.

(39)

2. Perancangan Media Promosi Buku Pesona Batik Jarak Arum

Media promosi tentunya digunakan untuk mrnunjang agar target audiens dapat menyadari keberadaan buku ini. Media ini dibuat seragam agar audiens dapat mudah mengenalinya. Media promosi yang dibuat diantaranya adalah: a. Busana Batik

Gambar 4.21 Sketsa Desain Busana Batik Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

Busana batik merupakan media yang cukup efektif untuk digunakan sebagai media promosi karena warga Surabaya setiap hari rabu, kamis, dan jum’at sudah diwajibkan menggunakan baju batik,. Media ini dirancang menyesuaikan selera pasar kalangan dewasa dini, dimana mayoritas dari mereka kurang mengenal dan meminati batik. Busana batik dibuat dari kain berukuran 2m x 1,5m.

(40)

b. Poster

Gambar 4.22 Sketsa Desain Poster Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

Sketsa pada gambar 4.23 disertai paduan motif khas batik tulis Jarak Arum yang dikombinasi dengan ikon Surabaya sebagai point of interest. Dalam desain poster disertakan sinopsis atau ringkasan yang ada dalam buku. Hal ini bertujuan untuk memberikan pesan verbal yang lebih intens kepada target audiens guna menarik konsumen untuk membeli buku. Poster dicetak dengan ukuran 19cm x 19cm dengan jenis kertas coronado 180gr.

c. X-banner

Gambar 4.23 Sketsa Desain X-banner Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

(41)

Pesan dan elemen yang terdapat pada media ini sama dengan yang terdapat pada poster. Perbedaan desain hanya terdapat pada layout desain dan skala desain. X-banner dicetak dengan ukuran 60cm x 160cm dengan menggunakan sistem cetak digital printing/ flexo bahan PVC dengan laminasi doff.

d. Pembatas Buku

Gambar 4.24 Sketsa Desain Pembatas Buku Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

Pembatas buku berguna dalam menandai halaman yang kita baca juga dapat digunakan sebagai media promosi karena bentuk pembatas yang menarik dan dipadukan dengan visualisasi motif batik tulis Jarak Arum. Ukuran yang di aplikasikan pada pembatas buku ini adalah 4cm x 10cm dan dicetak menggunakan digital printing dengan menggunakan kertas Napoli 210gsm laminasi doff.

(42)

e. Notes

Gambar 4.25 Sketsa Desain Notes Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

Notes berguna dalam mencatat sesuatu yang penting. Notes berguna untuk menulis apapun yang harus kita catat dan lakukan untuk kedepannya. Ukuran dari notes yang kecil dan sangat fleksibel membuat notes gampang dibawa kemanapun. Ukuran yang di aplikasikan pada notes ini adalah 16cm x 12cm dan dicetak menggunakan digital printing dengan menggunakan kertas Coronado 180gsm untuk cover dan kertas HVS untuk isi dengan jilid spiral. f. Gantungan Kunci

Gambar 4.26 Sketsa Desain gantungan Kunci Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

(43)

Gantungan kunci dapat digunakan sebagai souvenir dan juga dapat membantu mempromosikan suatu produk ketika orang melihat gantungan kunci tersebut. Ukuran yang di aplikasikan pada gantungan kunci ini adalah 6cm x 4cm, dengan menggunakan desain visualisasi motif batik tulis Jarak Arum dan dicetak menggunakan bahan akrilik.

g. Sticker

Gambar 4.27 Sketsa Desain Sticker Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016

Penggunaan stiker dirasa cocok karena memiliki fleksibilitas yang tinggi serta memiliki keunikan sendiri sebagai sebuah media untuk mengenal sebuah produk/jasa ataupun hanya sebagai penghias keindahan. Selain itu sticker juga memiliki keunggulan lain dengan penggunaan warna dan visualisasi yang mencolok agar mampu menarik pandangan mata kalangan dewasa dini. Sticker di cetak dengan kertas vinyl susu dengan ukuran 6cm x 6cm dengan laminasi doff.

4.3.4 Program Media

Pelaksanaan program media akan dilakukan setelah proses pembuatan visualisasi ilustrasi berupa karakter, warna serta tipografi yang sesuai dengan konsep perancangan dan keyword. Untuk media promosi akan dilakukan dalam periode dan tempat tertentu, terutama ketika event launching media utama yaitu buku ilustrasi.

(44)

4.4 Biaya Media

Pada biaya media ini membahas tentang pencetakan buku meliputi beberapa hal yang harus dihitung dalam percetakan buku ilustrasi.

1. Tingkatan Efisiensi HPP Cetak

HPP dapat dikatakan efisiensi jika harga yang ditawarkan terhadap order buku cukup kompetitif dengan kualitas cetak terjamin baik.

2. Kualitas Buku

Penetapan harga sesuai dengan kualitas buku jika harga buku sama dengan mutu cetak sehingga dapat bersaing dengan yang lain.

3. Ketepatan Jadwal Produksi

Penetapan harga dianggap bijaksana dan tepat jika jadwal produksi dilaksanakan tepat waktu. Ketepatan waktu penyerahan hasil cetak sangat penting. Ketepatan waktu sangat mempengaruhi kredibilitas dan profit dari percetakan.

4. Kelancaran Waktu Penyerahan/Pengiriman

Apabila penyerahan buku ke penerbitan sesuai dengan jadwal produksi berarti penerbit memperoleh ketepatan waktu edar. Ketepatan waktu edar mempengaruhi laku tidaknya buku.

5. Sehatnya Pertumbuhan

Kelancaran produksi, ketepatan waktu, baiknya mutu dan terjaminnya berarti akan memperlancar pembayaran dari pelanggan (penerbitan). Kelancaran pembayaran akan memperlancar cash flow percetakan sehingga perusahaan bisa tumbuh dengan sehat.

(45)

Berikut adalah langkah perhitungan nilai waste (inschiet) kertas dalam sekali proses naik cetak:

Luas bidang kertas = 79 cm x 109 cm = 8611 cm² Luas Bidang Terpakai

Bidang I = 79 cm (3 x 26 cm) = 78 cm Bidang II = 109 cm (5 x 21 cm) = 105cm Rumus: Perhitungan nilai waste (inschiet)

Luas bidang terpakai = (3 x 26) x (5 x 21) = 8190 cm²

Inschiet = (8611 – 8190) x 100%

8611 = 4,8%

Adapun biaya lain yang harus diperhitungkan dalam menentukan Harga Pokok Produksi Cetak Buku, sebagai berikut:

1. Menghitung biaya desain cover dan isi buku

a. Menghitung desain = 1

b. Harga desain per buku = Rp. 5.000.000,- Rumus : biaya desain = 1 x Rp. 5.000.000,-

= Rp. 5.000.000,- 2. Menghitung biaya setting naskah

a. Jumlah halaman setting = 48

b. Ukuran buku = 25 cm x 20 cm

(46)

Rumus : biaya setting per halaman = 48 x Rp. 9.000,- = Rp. 432.000,- 3. Menghitung biaya pemrosesan output film separasi warna (full colour)

a. Jumlah model = 1

b. Ukuran buku = 25 cm x 20 cm

c. Harga pembuatan per cm2 = Rp. 45,-

Rumus : biaya = (25x20) x 4 x Rp. 45,-

= Rp. 90.000,- 4. Menghitung biaya pemrosesan film negatif dan positif

a. Jumlah halaman = 48

b. Ukuran buku = 25 cm x 20 cm

c. Harga pembuatan film B/W = Rp. 30,-

Rumus : biaya pemrosesan film B/W = 25 x 20 x 48 x Rp. 30,-/cm2

= Rp. 720.000,- Rp. 720.000,- x 4 warna = Rp. 2.880.000,- 5. Menghitung biaya montage cover dan isi buku

a. Jumlah halaman buku = 48 halaman b. Jumlah halaman Per-montage = 14 halaman c. Jumlah montage cover = 4 (film) d. Harga montage cover = Rp. 22.500,-

e. Harga montage isi = Rp. 45.000,-

Rumus : Jumlah motage isi = 48 : 14 = 3 lembar film

(47)

Biaya montage cover dan isi buku

(14 x Rp. 22.500,-) + (3 x Rp. 45.000,-) = Rp. 450.000,- 6. Menghitung biaya plate cover buku

a. Jumlah plate cover = 4 lembar

b. Ukuran maksimum cetak naik dimesin Heidelberg SM 102 c. Harga per-lembar untuk Heidelberg SM 102= Rp. 35.000,- Rumus : biaya plate cover = 4 x Rp. 35.000,-

= Rp. 140.000,- 7. Menghitung biaya plate isi buku

a. Jumlah plate isi buku = 15 lembar b. Ukuran maksimum cetak dimesin Heidelberg SM 102

c. Harga / lembar = Rp. 150.000,-

Rumus : biaya plate isi = 15 x Rp. 150.000,- = Rp. 2.250.000,- 8. Menghitung biaya kertas cover buku

a. Oplah cetak = 1.000 eks

b. Inschiet = 4,8%

c. Samsons 120gr plano/rim = Rp. 2.100.000,- d. Jumlah hal. dalam 1 lbr kertas plano = 15 halaman Rumus : biaya kertas cover buku

1.000 x Rp. 2.100.000,- x 4,8% = Rp. 13.440,- 15 x 500

9. Menghitung biaya kertas isi buku

(48)

b. Jumlah halaman = 48 halaman

c. Inschiet = 4,8%

d. Europremium 200gr plano/rim = Rp. 3.175.000,- e. Jumlah hal. dalam 1 lbr kertas plano = 15 halaman Rumus : biaya kertas isi buku

1.000 x Rp. 3.175.000,- x 48 x 4,8% = Rp. 423.400,- 15 x 500

10.Menghitung biaya percetakan (ongkos cetak) cover buku

a. Warna cover = 4

b. Inschiet = 4,8%

c. Jumlah plate cetak cover = 4 lembar d. Ongkos cetak per lintasan = Rp. 120.-

e. Oplah cetak = 1.000 eks

Rumus : biaya pencetakan cover

4 x Rp. 120,- x 1.000 x 4,8% = Rp. 23.040,- 11.Menghitung biaya percetakan (ongkos cetak) isi buku

a. Warna isi = 1/1

b. Inschiet = 4,8%

c. Jumlah plate cetak isi = 15 lembar d. Ongkos cetak per lintasan = Rp. 55.-

e. Oplah cetak = 1.000 eks

Rumus : biaya pencetakan isi

(49)

12.Menghitung biaya pelipatan katern

a. Jumlah halaman = 48 halaman

b. Jumlah katern = 3 katern

c. Ongkos pelipatan/katern = Rp. 50,-

d. Oplah cetak = 1.000 eks

Rumus : biaya pelipatan

3 x 1.000 x Rp.50,- = Rp. 150.000,- 13.Menghitung biaya komplit katern

a. Oplah cetak = 1.000 eks

b. Biaya komplit per-buku = Rp. 25,-

Rumus : biaya komplit buku = 1.000 x Rp. 25,- = Rp. 25.000,- 14.Menghitung biaya halaman cutting

a. Ukuran buku = 25 cm x 20 cm

b. Pembuatan pisau (Pisau Jerman) = Rp. 400/cm c. Biaya cutting per lembar = Rp. 20,- Rumus : biaya halaman cutting buku

(25 x 20) x Rp. 400,- x Rp. 20,- = Rp. 4.000.000,- 15.Menghitung biaya jilid lem

a. Oplah cetak = 1.000 eks

b. Biaya penjilidan lem buku = Rp. 75,-

Rumus : biaya penjilidan lem buku = 1.000 x Rp. 75,- = Rp. 75.000,-

(50)

16.Menghitung biaya/ongkos potong buku

a. Oplah cetak = 1.000 eks

b. Biaya potong per-buku = Rp. 25,-

Rumus : biaya potong buku = 1.000 x Rp. 25,- = Rp. 25.000,- 17.Menghitung biaya pengepakan

a. Oplah cetak = 1.000 eks

b. Jumlah buku dalam 1 pack = 250

c. Ongkos pengepakan termasuk casing = Rp. 10.000,- Rumus : biaya pengepakan

1.000 x Rp.10.000,- = Rp. 40.000,- 250

18.Jumlah seluruh biaya ( 1 s/d 17 ) = Rp. 16.065.480,- 19.Margin keuntungan ( 20% ) = Rp. 3.213.096,- 20.Ppn + Pph ( 10% ) = Rp. 1.606.548,- 21.Jumlah keseluruhan = Rp. 20.885.124,- 22.Harga per buku / Hpp ( Jumlah biaya : Oplah )

Rp. 20.885.124,- : 1.000 eks = Rp. 20.886,-/eks

Dijual = Rp. 64.900,-

Keuntungan = Rp. 44.014,-

Total keuntungan = Rp. 44.014,- x 1.000 eks

(51)

4.5 Implementasi Desain

Hasil final desain dari sketsa yang sudah dibuat sebelumnya yaitu berupa gambar menggunakan teknik watercolor yang kemudian di layout menggunakan teknik vector/digital dengan Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop.

Selain itu akan ditampilkan juga hasil desain yang sudah di implementasikan pada buku ilustrasi, busana batik, poster, x-banner, display karakter, pembatas buku, gantungan kunci dan sticker.

4.5.1 Hasil Motif Batik Tulis Jarak Arum 1. Hasil Motif Daun Jarak

Pada gambar 4.28 merupakan gambar motif daun Jarak ketika diimplementasikan kedalam sebuah kain. Motif daun Jarak merupakan salah satu motif khas dari batik tulis Jarak Arum. Asal mula motif ini berasal dari sejarah jalan Jarak sendiri, hingga pada akhirnya kawasan Jarak dijadikan wilayah prostitusi terbesar ke-2 se-Asia. Agar tidak meninggalkan kesan lama kawasan Jarak yang dahulu dikenal dengan ribuan pohon Jarak dan kawasan lokalisasi terbesar ke-2 se-Asia, daun Jarak diaplikasikan ke dalam salah satu motif khas dari batik tulis Jarak Arum agar tidak meninggalkan kesan lama dari Jarak terdahulu.

Motif daun Jarak biasa diaplikasikan didalam batik tulis Jarak Arum dengan dikombinasikan dengan motif-motif lain seperti buah Jarak, daun Jarak, buah semanggi, bahkan ikon-ikon dari kota Surabaya.

(52)

Gambar 4.28 Motif Daun Jarak (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

2. Hasil Motif Buah Jarak

Pada gambar 4.29 merupakan gambar motif buah Jarak ketika diimplementasikan ke dalam sebuah kain. Motif buah Jarak memiliki arti yang tidak beda jauh dengan motif daun Jarak, motif buah Jarak merupakan gabungan dari motif daun Jarak.

Motif buah Jarak selalu dikombinasikan dengan motif-motif lain seperti daun Jarak, kupu-kupu, daun semanggi, bahkan ikon-ikon dari kota Surabaya.

Gambar 4.29 Motif Buah Jarak (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

(53)

3. Hasil Motif Kupu-kupu

Pada gambar 4.30 merupakan gambar motif buah kupu-kupu ketika diimplementasikan ke dalam sebuah kain. Motif kupu-kupu diambil dari sosok wanita malam yang bekerja di kawasan lokalisasi. Motif kupu-kupu diambil agar tidak meninggalkan kesan lama Jarak terdahulu sebagai kawasan lokalisasi terbesar ke-2 se-Asia dengan ratusan wanita malam sebagai penghibur.

Motif kupu-kupu biasa diaplikasikan didalam batik tulis Jarak Arum dan dikombinasikan dengan motif-motif lain seperti daun Jarak, buah Jarak, bahkan ikon-ikon dari kota Surabaya.

Gambar 4.30 Motif Kupu-kupu (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

4.5.2 Desain Layout Buku 1. Halaman Cover Depan

Desain cover yang akan ditampilkan dibuat sesuai dengan data yang telah diperoleh mulai dari warna, tipografi, dan unsur pelengkap lainnya. Dalam pembuatan cover depan, akan digunakan teknik cutting, dimana pada gambar 4.31 sebelah kiri adalah bagian depan yang akan di cutting dan bagian kanan adalah lapisan dalam.

(54)

Gambar 4.31 Desain Cover Depan (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

2. Cover Halaman Dalam

Desain cover halaman dalam yang akan ditampilkan dibuat sesuai dengan data yang telah diperoleh mulai dari warna, tipografi, dan unsur pelengkap lainnya. Desain cover Buku Batik dapat dilihat pada gambar 4.32.

Gambar 4.32 Desain Cover Halaman Dalam (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

3. Desain Halaman Hak Cipta dan Copyright

Halaman Hak cipta berisi tentang pasal-pasal pelanggaran hak cipta karya. Sedangkan halaman Copyright berisi tentang hak cipta penulis, keterangan penerbit dan ISBN. Desain Halaman Hak Cipta dan Copyright dapat dilihat pada gambar 4.33.

(55)

Gambar 4.33 Desain Halaman Hak Cipta dan Copyright (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

4. Halaman Endorsment (Ucapan Terima Kasih)

Halaman Endorsement berisi ucapan terima kasih dari penulis. Desain Halaman Endorsement dapat dilihat pada gambar 4.34.

Gambar 4.34 Halaman Endorsment (Ucapan Terima Kasih) (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

5. Halaman Kata Pengantar

Halaman kata pengantar berisi tentang latar belakang pembuatan buku Pesona Batik Jarak Arum. Desain Halaman kata pengantar dapat dilihat pada gambar 4.35.

(56)

Gambar 4.35 Halaman Kata Pengantar (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

6. Halaman Table of Content (Daftar Isi)

Halaman table of content berisi tentang daftar isi dari buku Pesona Batik Jarak Arum. Desain Halaman table of content dapat dilihat pada gambar 4.36.

Gambar 4.36 Halaman Table of Content (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

7. Halaman Isi

Halaman Isi berisi tentang Batik tulis Jarak Arum khas ex-lokalisasi Dolly (lihat gambar 4.37-4.52). Mulai dari sejarah perjalanan panjang penutupan lokalisasi Dolly yang dilakukan oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, lalu asal mula batik tulis Jarak Arum yang kini menjadi kebanggaan warga Dolly, hingga motif-motif khas dari batik tulis Jarak Arum yang hanya bisa ditemukan di Jarak dan diproduksi langsung oleh warga Jarak dimana mayoritas dari mereka

(57)

adalah bekas warga terdampak lokalisasi. Didalam halaman isi juga digambarkan bagaimana motif-motif khas batik tulis Jarak Arum jika diimplementasikan kedalam sehelai kain dan bagaimana batik tulis Jarak Arum jika diimplementasikan kedalam sebuah rancangan busana, dimana rancangan tersebut telah dipilih melalui Forum Grup Discussion oleh kalangan dewasa dini yang menjadi target utama perancangan buku Pesona Batik Jarak Arum.

Gambar 4.37 Halaman 2 dan 3 (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Gambar 4.38 Halaman 4 dan 5 (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

(58)

Gambar 4.39 Halaman 6 dan 7 (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Gambar 4.40 Halaman 8 dan 9 (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Gambar 4.41 Halaman 10 dan 11 (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

(59)

Gambar 4.42 Halaman 12 dan 13 (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Gambar 4.43 Halaman 14 dan 15 (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Gambar 4.44 Halaman 16 dan 17 (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

(60)

Gambar 4.45 Halaman 18 dan 19 (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Gambar 4.46 Halaman 20 dan 21 (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Gambar 4.47 Halaman 22 dan 23 (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

(61)

Gambar 4.48 Halaman 24 dan 25 (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Gambar 4.49 Halaman 26 dan 27 (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Gambar 4.50 Halaman 28 dan 29 (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

(62)

Gambar 4.51 Halaman 30 dan 31 (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Gambar 4.52 Halaman 32 dan 33 (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

8. Halaman About Our Team

Halaman about our team berisi tentang nama-nama illustrator, layouters, crafting dan Jarak Arum Official. Desain Halaman about our team dapat dilihat pada gambar 4.53.

(63)

Gambar 4.53 Halaman About Our Team (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

8. Halaman About Author

Halaman about author berisi tentang biodata penulis. Desain Halaman about author dapat dilihat pada gambar 4.54.

Gambar 4.54 Halaman About Author (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

9. Cover Belakang (Sinopsis)

Cover belakang berisi tentang ringkasan cerita dan kalimat persuasif agar menarik pembeli.Desain cover belakangdapat dilihat pada gambar 4.55.

(64)

Gambar 4.55 Cover Belakang (Sinopsis) (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

4.5.3 Desain Media Pendukung 1. Busana Batik

Media ini cukup efektif digunakan untuk media promosi karena warga Surabaya setiap hari rabu, kamios dan jum’at sudah diwajibkan menggunakan baju batik. Media ini dirancang menyesuaikan selera pasar kalangan dewasa dini, dimana mayoritas dari mereka kurang mengenal batik tulis Jarak Arum. Desain busana batik dapat dilihat pada gambar 4.56.

Gambar 4.56 Desain Busana Batik Tulis Jarak Arum (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

(65)

2. Poster

Poster memiliki kelebihan dalam mengatur tempo khalayak. Media ini dapat dibaca berulang dan dilihat berulang karena sifatnya yang tercetak. Desain poster dapat dilihat pada gambar 4.57

Gambar 4.57 Desain Poster (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

3. X-banner

Pesan dan elemen yang terdapat pada media ini sama dengan yang terdapat pada poster. Perbedaan desain hanya terdapat pada layout desain dan skala desain. Desain x-banner dapat dilihat pada gambar 4.58.

(66)

Gambar 4.58 Desain X-banner (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

4. Pembatas Buku

Pembatas buku berguna dalam menandai halaman yang kita baca juga dapat digunakan sebagai media promosi karena bentuk pembatas buku yang. Desain pembatas bukudapat dilihat pada gambar 4.59.

Gambar 4.59 Desain Pembatas Buku (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Gambar

Gambar 4.1 Gambar Buku Canting Batik Tuban  Sumber : Dokumentasi Peneliti
Gambar 4.3 Keyword Sumber : Olahan Peneliti, 2016
Gambar 4.10 merupakan alternatif motif yang digunakan pada layout yang  terdapat pada setiap lembar buku pesona batik Jarak Arum
Gambar 4.11 Cover Depan dan Belakang   (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)
+7

Referensi

Dokumen terkait

!epa"a unit "aboratorium bertugas Mempertanggungja$abkan semua kegiatan di "aboratorium, dengan dibantu o"eh semua anggota "aboratorium 6administrator>

Penanganan pada penerimaan sapi terdiri atas penanganan sebelum dan setelah ternak datang. Penanganan yang dilakukan sebelum kedatangan ternak yaitu: a) pembentukan tim

Menurut beliau lagi setiap akhlak mazmumah ini dapat diatasi dengan memberi penjelasan dan pemahaman terhadap konsep ‘ ashabiyyah yang sebenarnya kepada modal insan sehingga ia

(Noponen 2006, 71‒72.) Putkaan kuljettaminen suurissa kaupungeissa voi olla nopein vaihtoehto ja niin vakiintunut toimintatapa, ettei muita vaihtoehtoja edes välttämättä

Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda agar dapat bekerja sama dalam rangka saling membutuhkan. Keberadaan orang pandai adalah untuk membantu orang bodoh, orang kaya

Dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa dengan adanya Traffic Lights atau APILL permasalahan lalu lintas yang terjadi di Simpang Tanjung Alam, Kabupaten Agam

HIKMAH: Jurnal Pendidikan Islam Vol. Kesulitan-kesulitan siswa tersebut mengakibatkan pencapaian hasil belajar menjadi rendah. Dari 30 orang siswa kelas VII B yang

Oleh karena itu, penulis mencoba untuk merancang sebuah aplikasi Percakapan Bahasa Inggris yang dapat dipasang atau diinstal pada sistem operasi berbasis mobilphone android yang