• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buletin APSG (Autism Parents Support Group)/edisi V/Juni 2010/Untuk Kalangan Sendiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buletin APSG (Autism Parents Support Group)/edisi V/Juni 2010/Untuk Kalangan Sendiri"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

seperti yang mereka kira dan hanya menjadi olok-olok belaka. Tapi tugas yang lebih penting lagi adalah lebih focus dan lebih keras lagi berusaha untuk membawa anak-anak kita melewati masa kritisnya dan

mendampingi mereka di masa

sulitnya agar bisa berada di dunia yang sebenarnya.

Pada spectrum edisi kali ini redaksi ingin membawa pembaca terutama parents untuk tetap semangat dan memelihara harapan untuk semua anak, karena semua anak pasti mempunyai kelebihan.

Untuk itu APSG akan

menyelenggarakan Pentas Seni untuk menampilkan semua kelebihan dan kemampuan anak-anak kita. Pentas seni ini rencananya akan di adakan

pada bulan juli dan akan

menampilkan fashion show,

menyanyi, baca puisi, permainan keyboard, presentasi, dan lain-lain. Spektrum berharap dengan satu hal positif yang kita ungkapkan akan menghilangkan dua hal negative yang ada di pikiran kita. Selamat membaca.

Beberapa hari yang lalu, saya melihat acara di salah satu stasiun tv swasta pada malam hari yang

mengundang pesinetron muda

berbakat. Dan topiknya malam itu adalah “stop penggunaan kata autis

untuk pengguna Blackberry”

presenternya mengatakan kata yang tepat untuk pengguna blackberry adalah “Asosial” bukan “Autis” dan saya sangat setuju sekali dengan pernyataan tersebut. Tetapi yang membuat saya mengerenyitkan dahi pernyataan dari bintang tamunya. Ketika di Tanya dia dengan lantang

mengatakan “hargailah para

penderita autis dan keluarganya dengan tidak menggunakan kata autis untuk pengguna Blackberry”, tapi beberapa saat kemudian secara tidak sengaja dia mengatakan ke presenternya “dasar autis lo”

Penggunaan kata “autis” untuk saat ini masih banyak di lakukan oleh masyarakat kita. Ini sangat memprihatinkan terutama untuk kita yang berkecimpung di dunia autis. Kita masih harus berjuang lebih keras lagi untuk menyadarkan masyarakat bahwa autis tidak sesederhana

Dari Redaksi

Daftar Isi

Dari Redaksi 1 Autisme dan Sekolah 2 Pengetahuan : ADHD 4 Liputan Parents Meeting 6 Galeri Foto 8 Sharing 10 CM Menjawab 12 Hasil KaryaKu 14 Info Sekitar kita 18

(2)

Semakin berkembangnya dunia pendidikan

maka semakin banyak pula sekolah-sekolah yang ada. Tetapi ironisnya pada dunia pendidikan kita saat ini dimana masih sulit sekolah-sekolah untuk menerima “ananda” kita. Hal ini dirasakan oleh orangtua, dimana mereka juga kesulitan untuk mencari sekolah yang mau menerima ananda kita. Salah satu pertanyaan yang banyak dipertanyakan oleh orangtua adalah Apakah semua penyandang autisma perlu sekolah ?

Anak-anak penyandang autisme memang perlu belajar untuk bersosialisasi

dengan lingkungan dan teman-teman

sebayanya. Masih banyak bentuk sosialisasi yang dapat kita berikan kepada ananda kita. Harus diingat bahwa sekolah bukanlah satu-satunya tempat untuk bersosialisasi. Sosialisasi yang paling efektif adalah di lingkungan rumah.

Sekolah dan Permasalahannya.

Orangtua yang ingin memasukkan anandanya ke sekolah harus memperhatikan hal –hal penting yang harus dimiliki dan dipersiapkan. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah:

Kemampuan bersekolah (School skills). Kemampuan-kemampuan yang terdapat di

dalam bagan di bawah ini merupakan

kemampuan dasar yang diperlukan oleh ananda

untuk bersekolah.

Permasalahan yang Muncul.

Permasalahan-permasalahan yang akan muncul saat ananda bersekolah sangatlah penting untuk diperhatikan oleh orangtua, yaitu :

1. Bullying (pelecehan) dari teman-teman sebayanya

2. Labelling (pemberian julukan)

3. Perubahan rutinitas yang mempengaruhi perilaku ananda. Contohnya agresivitas, self injured, stim.

Peran Serta Pihak-Pihak yang Terkait. Peran serta dari beberapa pihak sangat diperlukan dalam mendukung ananda untuk bersekolah. Orangtua, terapis, dan guru haruslah saling sepaham dan bekerjasama sehingga ananda mendapatkan kesempatan belajar sesuai kebutuhannya dan kita dapat memaksimalkan kemampuan yang ananda miliki.

Kosultan :

1. Sebagai mediator antara orangtua dan sekolah. Konsultan menjembatani dengan memberikan masukan-masukan

Autisme dan Sekolah

Bahasa Bermain Adaptasi Kemapuan motorik Kemampu an Kognitif Kemampuan sosial Kemampuan sekolah

(3)

Tujuan pendidikan adalah mempersiapkan generasi muda untuk mendidik diri mereka sendiri seumur hidup mereka. (Robert kepada pihak sekolah, memberikan

informasi tentang

kemampuan-kemampuan yang dimiliki ananda.

2. Membuat IEP ( Individual Education Planning ). IEP ini sebagai acuan bagi pihak sekolah untuk memberikan perlakuan yang tepat bagi ananda. Sehingga kemampuan yang dimiliki ananda dapat dimaksimalkan oleh pihak sekolah

3. Mengevaluasi semua kegiatan ananda di sekolah, sehingga jika ada kesulitan atau permasalahan di sekolah konsultan dapat memberikan masukan / jalan keluar .

Pihak orangtua :

Orangtua hendaknya berperan aktif dalam program yang diberikan baik oleh pihak konsultan dan sekolah. Sikap optimis harus dimiliki oleh orangtua sehingga kemajuan yang dihasilkan oleh ananda di sekolah

adalah suatu prestasi yang harus

dibanggakan.

Pihak sekolah :

Pihak sekolah hendaknya mau bekerjasama dan membuka diri terhadap masukan/saran yang diberikan oleh konsultan dan orangtua sehingga sekolah dapat memfasilitasi semua bentuk kemajuan yang dihasilkan oleh ananda. Program yang sudah diadaptasi dapat memaksimalkan kemampuan ananda.

Dengan melihat sekolah dan

permasalahannya, diharapkan pihak orangtua,

konsultan dan sekolah mendapatkan

gambaran yang jelas yang dapat membantu semua pihak dalam memberikan penanganan yang tepat dan terbaik bagi ananda . Penanganan yang sudah diberikan dan diajarkan dalam terapi adalah hal- hal dasar yang akan dipakai sebagai acuan untuk ananda dapat bersosialisasi baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya. Hal yang paling penting/utama adalah agar ananda dapat diterima oleh lingkungan masyarakat pada umumnya.

(4)

Deskripsi

Pada masa lalu, ADHD disebut sebagai Attention Deficit Disorder (ADD). Kini orang lebih menyebut dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). ADHD adalah sebuah kondisi di mana seseorang memiliki masalah kekurangan perhatian dan fokus, bertindak tanpa berpikir, dan masalah berkenaan dengan tidak bisa duduk diam. ADHD kemungkinan terjadi semenjak kecil dan akan berlanjut hingga dewasa. Tanpa perawatan, ADHD dapat menyebabkan berbagai masalah di rumah, sekolah, pekerjaan, maupun dalam hubungan personal kelak di kemudian hari.

Perawatan

Tidak ada pengobatan khusus untuk ADHD. Meski demikian, penderita ADHD bisa disembuhkan dengan cara terapi tingkah laku atau kebiasaan. Terutama sekali adalah perhatian dari orang terdekat penderita. ADHD mungkin memiliki gejala pada masa bayi. Bayi dengan ADHD peka terhadap suara, cahaya, temperatur, dan perubahan lingkungan yang dapat membuat bayi tersebut menjadi marah. Tetapi terkadang terjadi kebalikannya, anak-anak tenang dan lemah, banyak tidur, dan tampaknya berkembang lambat pada bulan-bulan pertama. Lebih sering untuk bayi dengan ADHD untuk bersikap aktif di tempat tidurnya, sedikit tidurnya, dan banyak

menangis. Anak

ADHD tidak dapat menurunkan aktivitas lokomotoriknya saat lingkungan terstruktur oleh batas-batas sosial. Anak ADHD tidak bisa menunggu giliran Ia selalu ingin cepat-cepat selesai begitupun dalam ujian sekolah. Begitupun di rumah mereka tidak dapat diam, orang tua mereka harus benar-benar mengawasi mereka karena anak ADHD bisa melakukan tindakan yang tidak terkontrol seperti mengacak-acak isi rumah ataupun tindakan lain yang bisa membahayakan dirinya. Anak ADHD juga mudah sekali marah, dan mudah sekali tertawa atau menangis. Karakteristik anak-anak dengan ADHD yang tersering dinyatakan adalah, dalam urutan frekuensi, hiperaktivitas, gangguan motorik perseptual, labilitas emosional, defisit koordinasi menyeluruh, gangguan atensi, impulsivitas, gangguan daya ingat dan pikiran, ketidakmampuan belajar spesifik, gangguan bicara dan pendengaran. Kira-kira 75 persen anak-anak dengan ADHD hampir konsisten menunjukkan gejala perilaku agresif dan menentang.

(di kutip dari berbagai sumber oleh Christian Ronald, Senior therapis)

(5)

Arah yang diberikan pendidikan Untuk mengawali hidup seseorang akan menentukan masa depannya (Plato)

 gangguan interaksi sosial

hambatan dalam komunikasi verbal dan non-verbal

kegiatan dan minat yang aneh atau sangat terbatas.

Sulit bergabung dengan anak-anak yang lain

Tertawa atau cekikikan tanpa sebab

Menghindari kontak mata atau hanya sedikit melakukan kontak mata

Menunjukkan ketidakpekaan terhadap nyeri (rasa sakit)

Lebih senang menyendiri, menarik diri dari pergaulan, tidak membentuk hubungan pribadi yang terbuka

Jarang memainkan permainan khayalan

Memutar benda

Terpaku pada benda tertentu, sangat tergantung kepada benda yang sudah dikenalnya dengan baik

Secara fisik terlalu aktif atau sama sekali kurang aktif

Tidak memberikan respon terhadap cara pengajaran yang normal

Tertarik pada hal-hal yang serupa, tidak mau menerima/mengalami perubahan

Tidak takut akan bahaya

Terpaku pada permainan yang ganjil

Ekolalia (mengulang kata-kata atau suku kata

Tidak mau dipeluk

Tidak memberikan respon terhadap kata-kata, bersikap seolah-olah tuli

Mengalami kesulitan dalam

mengungkapkan kebutuhannya melalui kata-kata, -lebih senang meminta melalui isyarat tangan atau menunjuk

Jengkel/kesal membabi buta, tampak sangat rusuh untuk alasan yang tidak jelas

Melakukan gerakan dan ritual tertentu secara berulang (misalnya bergoyang-goyang atau mengepak-ngepakkan lengannya)

Anak autis mengalami keterlambatan berbicara, mungkin menggunakan bahasa dengan cara yang aneh atau tidak mampu bahkan tidak mau berbicara sama sekali. Jika seseorang berbicara dengannya, dia akan sulit memahami apa yang dikatakan kepadanya. Anak autis tidak mau

menggunakan kata ganti yang normal (terutama menyebut dirinya sebagai kamu, bukan sebagai saya).

Pada beberapa kasus mungkin ditemukan perilaku agresif atau melukai diri sendiri.

Kemampuan motorik kasar/halusnya ganjil (tidak ingin menendang bola tetapi dapat menyusun balok)

(6)

Puji syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa dengan terlaksananya parents training yang telah kita selenggarakan pada hari sabtu tanggal 24 april 2010 yang lalu di gedung PKBI dengan materi DTT (Discrete Trial Teaching) dimana ibu Indriyanti Syafuan sebagai pembawa materi. Materi DTT yang di bawakan oleh ibu Indri adalah materi training dari konsultan kita Ms. Kaneez Mustary yang telah mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan jaman dan keilmuan dimana targetnya adalah membuat anak-anak special kita bisa lebih luwes dan natural ketika mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.

Juga tak lupa terima kasih untuk para pendukung atau panitia parents training yang tak lain dan tidak bukan adalah para CM dan teman terapis tercinta. Karena dengan semangat kerjasama dan rasa kekeluargaan yang besarlah kita bisa tetap solid dan tetap tersenyum walau badan capek.

Terima kasih juga kami haturkan pada semua parents yang sudah bersedia datang dan mengikuti sampai akhir training tersebut terlebih untuk parent yang suami istri ikut hadir. Walaupun tidak semua parent hadir, tetapi training kali ini cukup meriah dan sangat berkesan. Training di awali dengan presentasi oleh ibu Indri di sertai beberapa contoh yang dilakukan oleh para CM dan Senior terapis, dan di akhiri dengan role play dimana semua peserta training mempraktekkan sesuai dengan kasus anaknya masing-masing.

Pada training kali ini sebetulnya ada yang beda dari acaranya karena panitia sudah mempersiapkan satu acara tambahan dimana salah satu dari parents akan jadi pembicara dalam sesi sharing yaitu Ibu Yanti (mama Zahran) yang akan berbagi cerita bagaimana suka duka menghadapi zahran sampai mampu memaksimalkan kemampuan zahran. Namun karena keterlambatan dari beberapa peserta jadi terpaksa sesi sharing di tiadakan.

Semoga di lain kesempatan kita bisa menampilkan parent lain dengan kasus yang lain pula.

Di akhir acara panitia menutup dengan

meminta masing-masing parent untuk

memberitahukan kelebihan atau kemampuan yang sudah di kuasai oleh anak masing-masing. Disini terjadi keharuan yang tidak terduga sama sekali. Dimana setiapkali mendengar parents berbicara tentang keberhasilan anak mereka hampir semua therapist dan parent lain terharu bahkan tidak sedikit yang menangis. Kebanggaan juga muncul di hati kami para therapist bila mendengar ada kemajuan dari anak yang di bimbingnya.

Setelah haru-haruan dan tangis-tangisan tibalah saatnya foto bersama dan perasaan lega menghampiri kita semua karena hari yang melelahkan sudah selesai. Semoga apa yang kita lakukan ada manfaatnya untuk kita dan anak-anak kita. Amin.

(liputan oleh : Bambang wibisono, Terapist)

Parents Training (Discrete Trial Training)

(7)

Tujuan mengajar adalah untuk membuat anak bisa maju tanpa Gurunya (Elbert Hubbard)

Makin akrab ketika mau role play, siapa mau duluan?...

Foto bareng parents dan terapis

(8)

Bapak2..dengarkan instruksinya dulu yah.baru role play

Wah anaknya sudah compliance yah..

Langsung di prompt aja deh..karena ini drill baru sih..

(9)

Jangan pernah meragukan keberhasilan Sekelompok kecil orang yang bertekad mengubah dunia Karena hanya kelompok seperti itulah yang pernah berhasil melakukannya (Margaret Mead)

Ayo terus..Cari perhatiannya bu.. sampe dapet.

Ayo bu jangan ragu2..di contohin dulu yah..terus praktek lagi...

Jadi bingung nih...Siapa yang mau jadi anak siapa yang mau jadi terapis?..

(10)

Outing adalah waktunya anak berkebutuhan khusus (ABK) belajar di luar ruangan dan bisa di luar jam terapi dalam rangka menerapkan apa yang sudah di pelajari dari sesi terapi di rumah ke lingkungan yang sebenarnya.

Banyak kemungkinan yang bisa terjadi karena anak-anak kita biasanya secara teori ok tapi untuk praktek di lingkungan yang sebenarnya mengalami berbagai kesulitan, bahkan kesulitan yang mereka alami menjadi hal lucu buat orang lain di sekitar nya.

Saya pernah mengalami hal lucu ketika outings dengan anak didik saya. Pengalaman ini tak terlupakan buat saya. Anak saya ini kita sebut saja namanya princes, perempuan, sudah kelas 4 dan berumur 9 tahunan. Princes sangat suka membaca, tulisan apapun akan dia baca walaupun itu kertas bungkus yang sudah kotor atau sobek. Akibatnya kita terapis kena imbasnya dengan harus meladeni semua pertanyaan dari hasil bacaannya tersebut, yang kadang-kadang belom pantas dia baca (catatan: terapis harus lebih pintar hehehe…).

Ketika itu outingnya nonton ioskop. Sebelumnya tentu sudah saya persiapkan apa saja yang harus dia sudah kuasai di dalam sesi terapi, seperti sosial story, do and don’t, sosial rules, greetings, dan lain lain. Pada saat membeli tiket dia bisa mengantri dengan sabar tanpa menyerobot, saya senang sekali. Ketika dia melihat poster film, tiba-tiba dia berteriak dengan keras Ibu Wenty, Kutang itu apa sich?” saya kaget kenapa dia bertanya seperti itu dan rada panic juga karena banyak orang menoleh ke arah kita

Outing

(11)

Satu teman setia senilai dengan sepuluh ribu saudara–Euripides

Kami berniat untuk membeli roti, ini juga sukses dari mulai ambil nampan, pilih roti, mengantri dan membayar di kasir semua dilakukan sendiri dan saya hanya melihat saja. Setelah itu kami siap-siap untuk pulang. Tapi ada masalah. Karena asyik memegang roti jadi lupa memasukkan dompet kedalam tas, alhasil karena gak mau repot yang malah jadi repot dompet tetep di pegang aja bersama roti dan tas.

Ketika turun lewat escalator ada yang mengambil dompetnya dan dia gak sadar. Setelah di di mobil baru ingat kalo dompetnya sudah tidak ada. Tapi princes menyadari kelalaiannya yang tidak memasukkan dompet ke dalam tas setelah membayar.

Hal seperti ini bisa terjadi dengan siapa saja, peristiwa ini memberi pengalaman untuk saya sebagai therapist maupun untuk princes. Dan yang terpenting dengan peristiwa tersebut kita tidak takut untuk mengulanginya lagi karena pengalaman adalah guru yang baik. Setelah di review banyak juga hal positif yang sudah di lakukan princes dengan mandiri ketika outings.

Untuk para therapist selamat mencoba untuk melakukan outings.

(12)

Anak Saya berusia 5 tahun, non verbal. Disarankan oleh CM untuk menggunakan compic. Yang jadi pertanyaan saya Apakah nantinya anak saya akan tergantung dengan compic dan tidak mau untuk bicara selamanya?

(DH, BSD)

Saya mengerti perasaan ibu. Tapi ibu jangan khawatir, karena compic merupakan alat Bantu yang digunakan untuk menjembatani cara berkomunikasi yang bersifat sementara. Dengan compic anak dapat mengkomunikasikan keinginan dan kebutuhannya tanpa harus menangis atau tantrum, disamping itu kita juga dapat memberi pemahaman atau konsep tentang kosa kata dan bagaimana cara berkomunikasi tanpa membuat anak stress dan frustrasi karena dipaksa untuk bicara. Ketika anak sudah dapat berkomunikasi secara verbal dan spontan, maka perlahan-lahan compic akan dikurangi dan dihilangkan. Sehingga anak tidak tergantung pada compic dan mampu berkomunikasi secara natural. Demikian penjelasannya semoga dapat menjawab pertanyaannya.

Kolom ini merupakan rubric terbaru dari Spectrum dimana Para CM APSG akan menjawab pertanyaan dari Orang tua atau Terapis tentang permasalahannya seputar anak berkebutuhan khusus. Untuk pertanyaan dapat dikirim ke email Redaksi, identitas penanya akan dirahasiakan sesuai permintaan, setiap edisi Spectrum akan memuat dua pertanyaan saja. Semoga rubric ini dapat bermanfaat . (redaksi)

APAKAH COMPIC DAPAT MENGHAMBAT BICARA?

Sofiyanti hasanah, Case Manager

(13)

Saya punya anak umur 8 tahun dan belum bersekolah, dia autis verbal terbatas, selama ini terapi di rumah dan SI di klinik. karena dia belom mampu untuk masuk sekolah reguler jadi dia belom masuk sekolah. karena dia sudah semakin besar saya takut bila dia tidak sekolah bagaimana dia akan bersosialisasi dengan teman

sebayanya? dan kapan anak saya bisa masuk sekolah reguler. Terima kasih untuk jawabannya.

(ibu indah, Tangerang)

Untuk ibu Indah di Tangerang yang diberkati, sekolah itu memang penting tapi bukan keharusan, hal ini berlaku untuk semua anak, siapa saja bukan hanya untuk anak spesial need, karena yang dibutuhkan untuk dapat survive adalah keahlian bukan sertifikat (ijazah). Dengan kondisi ananda yang verbal terbatas maka target ibu untuk bersosialisasi tidak dapat di penuhi, karena syarat utama bersosialisasi disekolah adalah komunikasi.

Untuk menjawab kapan ananda dapat bersekolah, maka hal mendasar yang harus kita bangun terlebih dahulu adalah kemampuan berkomunikasi (dalam bentuk apapun), kemudian kemandirian. sederhana saja, dengan bekerjasama dengan team terapi, sekolah, orangtua maka ananda bersekolah bukanlah sesuatu yang mustahil. Untuk menjawab mengenai sosialisasi dengan teman sebaya, dapat dilakukan dengan saudara, kerabat, atau anak dari terapis, kita dapat memulai lingkup yang kecil dan target yang lebih spesifik, sehingga kita dapat mengetahui dimana kelebihan dan kekurangan ananda.

Semoga penjelasan saya bisa menjawab pertanyaan ibu Indah. Tetap semangat ya bu…. karena kunci sukses dari ananda ada pada orangtua yang semangat dan tak patah arang.

(Case Manager)

Seni mengajar dalah seni membantu penemuan (Mark Van Doren)

KAPAN ANAK SAYA SEKOLAH DAN BAGAIMANA DIA BERSOSIALISASI BILA TIDAK SEKOLAH?

Shinta Barasa, Case Manager

(14)
(15)

My Comic, Hasil Karya : Hannah Johnston, grade 7

(16)

Hari pertama tanggal 10 mei hari senin Waktu itu saya bangun jam 05.00 wib. Saya siap-siap berangkat ke lampung. Saya memeriksa barang yang akan di bawa ke Lampung. Jam 06.30 saya berangkat ke bandara diantar mama. Seharusnya saya naik pesawat Sriwijaya Air jam 08.25 tetapi saya sampai di bandara jam 09.00 jadi saya ketinggalan pesawat karena macet. Tapi ternyata bukan saya sendiri yang ketinggalan pesawat ada Jesslyn, Stephanie, Audrey, Ben, Andrew, dan Nicole. Gurunya ada juga yang ketinggalan yaitu Ms. Jo, Mr. B. Ms. Ari dan Miss Yanti. Yang tidak terlambat berangkat dengan pesawat adalah : Do hun, Da Hyun, Olvan, Elaine, Gracya, Indah, Daniella, Desiree, dan Yoo Hwon. Ada 2 guru yang tidak ketinggalan pesawat yaitu Ms. Julia dan Ms Dewi.

Kami yang ketinggalan pesawat naik mobil ke Merak. Di dalam mobil aku menyanyi lagu mandarin dari ipod temanku. lalu naik kapal cepat. Saya senang naik kapal cepat. Kami naik kapal selama dua jam. Aku tidak takut naik kapal cepat. Sampai di pelabuhan Bakauheni kami melanjutkan perjalanan naik mobil ke hotel Bukit Randu.

Di Hotel Aku dan teman-teman

bertemu teman-teman yang sudah lebih dulu sampai di Lampung. Sampai di hotel aku ingin mandi, sebelum mandi Elaine menceritakan bahwa Gracya waktu Outbond lucu, Dia teriak-teriak ketika flying fox sampai teman-temannya menoleh ke Gracya tapi mereka tidak tertawa. Karena mentertawakan teman itu perilaku yang tidak baik.

Yang lucu lagi helmnya Gracya menutupi matanya. Waktu Indah mau turun dari flying fox Gracya menyoraki Indah “jatuh, jatuh!” tetapi Gracya Cuma bercanda sama Indah. Aku sekamar sama Elaine dan Miss Dewi. Nomor kamarku adalah 329. sehabis mandi aku pergi makan malam. Setelah itu aku melihat panorama kota Lampung dari depan hotel. Tetapi sayang hari hujan jadi aku dan teman-teman Cuma berfoto saja.

Panorama lampung itu indah sekali. Aku main Uno sama Gracya, Da Hyun, Ms. Ari dan Stephani. Kami main sampai jam 09.00 malam setelah itu aku tidur.

-duduk lurus, tetapi Da hyun malahan duduk maju mundur-maju mundur. Da Hyun punya punya rambut kena Andrew punya muka.

PERJALANANKU KE LAMPUNG TANPA ORANG TUA

Sambil menikmati perjalanan, aku senang menyanyi lagu mandarin

(17)

.

Hari ke dua di Lampung

Hari Selasa, aku bangun jam 05.30. Aku melihat panorama Lampung di pagi hari bersama Ms.Dewi, Daniella dan Elaine. Aku dan teman-teman bertemu Gracya dan Da Hyun, kami sarapan di restoran hotel, setelah itu aku menunggu bus untuk pergi ke desa Pugung Raharjo.

Akhirnya, kami sampai di desa Pugung Raharjo. Desa itu tempat Agama Buddha jaman dahulu. Aku melihat altar, tiga mendir dan tempat pemandian. Selanjutnya, aku ke Way kambas tempat pelatihan Gajah. Sebelum naik gajah kami makan siang di dalam bus. Sehabis makan aku, Indah, Daniella, beserta teman-temanku, dan guru-guruku naik gajah kecuali Stephanie, Mr.B dan mamanya Indah. Ada yang lucu di Way Kambas, Andrew suruh Da Hyun duduk lurus, tetapi Da hyun malahan duduk maju mundur-maju mundur. Da Hyun punya rambut kena Andrew punya muka.

Aku naik gajah sama Indah dan Daniella, nama gajahnya Boy. Gajahnya jantan. Kami naik gajah yang pertama. Yang lucu lagi si Boy masuk sembarangan ke toilet orang. Aku dan teman-teman melihat gajah mandi. Ada

“ee” (kotoran-red) gajah di danaunya. Besarnya

seperti meteor di luar angkasa. “ee” gajah lebih besar dari pada “ee” kita.

Ini caranya gajah mandi, pertama-tama gajah melepas kain di punggungnya, lalu mandi di danau, lalu bangun. Aku dan teman-teman beserta guruku Cuma melihat sebentar, karena

hujan, sampai di hotel aku mandi dan makan malam. Malamnya aku bersantai di pinggir kolam bersama teman-temanku lalu aku tidur.

Hari ke tiga di Lampung

Hari Rabu, aku bangun jam 06.00 aku siap-siap mandi dan makan dan berangkat. Didalam bus aku main memata-matai bersama Yoon Hwan, Ben, dan Ms. Julia. Kami akan ke pantai Pasir Putih. Sebelum itu kami mampir ke pusat oleh-oleh Lampung aku dapat gantungan kunci gajah. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Pasir Putih.

Kami mengoleksi kerang untuk Kelomang. Aku juga main ombak dan membangun istana pasir bersama teman-temanku. Setelah dari pantai kami melanjutkan perjalanan ke SDN 3 Sukajaya untuk bertemu sahabat pena. Mereka tidak belajar karena gurunya tidak datang. Mereka senang bertemu kami, lalu kami berkenalan. Kemudian kami melihat kelasnya. SDN 3 Sukajaya tidak usah bayar, kadang-kadang gurunya tidak datang ke sekolahnya karena sekolah ini gratis. Kelas mereka tidak ada kipas angin atau AC nya kasihan ya….! Kalau di sekolahku kelasnya pakai AC dan harus bayar, kata mama bayarnya mahal. Kemudian aku makan siang di kantin permata lalu kami balik ke hotel dan mandi. Kami mengepak barang yang akan di bawa pulang. Aku mengecek ulang karena takut ada yang ketinggalan. Aku juga beli pempek untuk oleh-oleh. Kami lalu ke bandara Raden Inten dan pulang dengan pesawat Garuda Air. Aku sangat senang pergi ke Lampung bersama teman-teman dan guru. Inilah pengalamanku yang paling mengesankan.

(Kelly Alfin/grade 4 Upper Primary/Kiara Karitas)

Semua impian kita dapat menjadi nyata, jika kita memiliki keberanian untuk mengejarnya. (Walt Disney)

(18)

Happy Birthday

Untuk Rekan Therapist kita yang

berulang tahun di bulan Juni :

Staff Redaksi : Editor : Sofiyanti hasanah, Lala Sindu, Humas : Pipin Zaenal Muttaqien, Dokumentasi & Liputan : Bambang Wibisono, Istianawati. E-mail Redaksi : sofiyanti@gmail.com

Contact Person Jakarta Ketua :

Simon Petrus Sugiamto 0815-9842165 021-70593697 Humas :

Pipin Zaenal Muttaqin 021-91620633

APSG akan mengadakan PENSI

(Pentas Seni) dengan tema

“ Aksi ku”

Acara akan dilaksanakan pada : 24 Juli 2010 Tempat : Wisma PKBI Jakarta Selatan

Yang akan menampilkan aksi dari ananda kita diantaranya

 Fashion Show (dengan Tema Sport)

 Pameran hasil karya Ananda

 Permainan keyboard solo  Presentasi in English

 Baca Puisi

 Menyanyi

 Dan lain-lain

Selamat Atas Kelahiran Putra Pertama dari

Ibu Dewi (rekan terapis Kita).

Semoga kelak menjadi anak yang Sholeh dan berbakti pada Orang tua. Amin..

Gambar

Foto bareng parents dan  terapis

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa kajian terkait yang berhubungan dengan analisis kualitas citra iris antara lain apa yang telah dilakukan Daugman, di mana Daugman mengukur energi dari suatu

Oleh karena itu, penulis memohon maaf apabila dalam pelaksanaan serta laporan proyek akhir ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan, serta penulis meminta kritik dan saran

CONTOH PENYUSUNAN JADWAL PEKERJAAN PEMELIHARAAN TRIWULANAN, SEMESTERAN DAN TAHUNAN. PERSONEL FASILITAS KEAMANAN

Menyiapkan bahan dan sarana untuk pencegahan dan percepatan penanganan penyebaran Covid-19, melakukan koordinasi revisi anggaran pada satuan kerja lingkup

Pelayanan sosial yang dilakukan juga terkait dengan gangguan psikis yang rentan dialami anak saat berada dalam kondisi bencana, memulihkan kondisi anak yang mengalami trauma

mendayagunakan zakat secara produktif sebagai pemberian modal usaha yang tujuannya adalah supaya zakat tersebut dapat berkembang. Zakat didayagunakan dalam rangka

1) Pertumbuhan daerah perkotaan yang terus menerus, termasuk sejumlah CBD dan pusat daerah pinggir kota dan regional, membutuhkan pelayanan transportasi yang

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 sebesar 5,07 persen didukung oleh pertumbuhan seluruh komponen, yaitu Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah