• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISSN X. Bernas. Edisi 21 Tahun IX, Nomor 56, Januari - Desember Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara GOOD JOB, GOOD NEWS, GREAT MORA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ISSN X. Bernas. Edisi 21 Tahun IX, Nomor 56, Januari - Desember Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara GOOD JOB, GOOD NEWS, GREAT MORA"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

GOOD JOB, GOOD NEWS,

GREAT MORA

Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara

Be

Edisi 21

rn

as

(2)
(3)

Redaksi menerima berita, opini, baik dari kalangan internal maupun dari penulis di luar lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai dengan misi penerbitan majalah ini. Redaksi berhak melakukan editing tanpa mengubah isi dan struktur naskah.

DITERBITKAN OLEH SUB BAGIAN UMUM DAN HUMAS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Salam Redaksi

Salam Sehat,

Pembaca nan budiman.

Selamat berjumpa lagi, senang sekali Majalah Bernas dapat hadir kembali menyapa para pembaca yang setia di akhir tahun ini. Semoga di tengah badai Pandemi Covid-19 ini kita semua masih dalam keadaan yang sehat walafiat dengan anugerah yang melimpah. Kondisi anggaran yang serba terbatas dan Pandemi Covid-19 yang mengubah tatanan dunia umumnya dan bangsa Indonesia khususnya tentunya membuat kita seolah tak berdaya oleh makhluk tak kasat mata ini. Kehadirannya selalu menapaki lorong-lorong kehidupan masyarakat kita mulai dari lingkungan social, rumah, kantor hingga pusat pendidikan. Pada tahun 2020 ini, Majalah Bernas hanya dapat menjumpai pembaca yang budiman dengan terbitan satu edisi saja yang tentunya dapat merangkum seluruh peristiwa-peristiwa pilihan (kaleidoskop) atau catatan kejadian sepanjang tahun 2020. Pada edisi ini, majalah Bernas tampil dengan gaya yang masih sama seperti tahun 2019, tetapi sedikit feminim pada desain cover serta lebih padat isinya yang tentu tidak mengurangi kualitas di hati para pembaca.

Pada edisi ini tentunya tidak terjadi penambahan rubrik, pada fokus utama kami persembahkan cerita dalam masa pandemi Covid-19 dengan tetap aman dan produktif bagi ASN. Berbagai rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dengan adaptasi kebiasaan baru (New Normal) dan selalu mengikuti skema protokol kesehatan tentu sangat berkesan karena mengubah hampir semua tatanan yang ada.

Liputan khusus yang kami sajikan masih seputar pelaksanaan SKD dan SKB CPNS yang dilaksanakan dengan ketiadaan anggaran dan menggunakan sistem dalam jaringan (daring) melalui Zoom Meeting. Sesuatu yang baru di era yang sangat membutuhkan kesiapan sistem dan perangkat menjadikan rangkaian kegiatan ini harus di desain seoptimal mungkin. Kami juga tetap merangkai berbagai rekaman peristiwa sepanjang tahun 2020 melalui Seputar Kanwil dan Lintas Flobamora dari HAB 74 dan Rakor Pimpinan Awal Tahun yang menghadirkan Bapak Gubernur NTT sampai dengan berita daerah Ampera Nasyid dari MAN Mbay dalam Syiar Anak Negeri yang telah membanggakan NTT khususnya keluarga besar Kementerian Agama.

Untuk sahabat Bernas, pada edisi ini khusus kami hadirkan sosok yang telah mengayomi kita selama 6 tahun sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, Bapak Drs. Sarman Marselinus, dimana per 1 April 2021 yang akan datang memasuki masa purnabakti sebagai ASN. Tentunya kiat-kiat, motivasi, dukungan dan saran bagi keberlanjutan Kementerian Agama kedepan khususnya Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT yang kita butuhkan akan kami sajikan. Pada akhir edisi ini Bianglala kami juga coba hadirkan Pranata Komputer Kanwil, Ibu Isnaeni Nurrohmah yang akan berbagi tentang e-Government dalam masa Covid-19.

Selamat membaca.

Redaksi

Membangun Masyarakat Beragama NTT Beriman, Cerdas, Rukun, dan Sejahtera

Pelindung :

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur (ex-officio)

Penanggungjawab :

Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur (ex-officio)

Pemimpin Umum :

Drs. Sarman Marselinus

Wakil Pemimpin Umum:

H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd

Pemimpin Redaksi/Redaktur Pelaksana :

Yoseph Wilh. Pulo Lengari, S.T.

Dewan Redaksi :

Yohanes Frits Gerald Mario Wassa, S.Sos. Aida Chomsah, S.Pd.I., M.Ag. Stefanus Baghi, S.Fil. Yohana Deta Karere, S.Pd., M.Hum.

Sirkulasi :

Leonardus Naben, S.Kom. Yohana Deta Karere, S.Pd., M.Hum.

Design Grafis/Layout/ Foto :

Isnaeni Nurrohmah, S.Kom.

Kontributor Daerah :

Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota dan Madrasah Negeri se-NTT

ALAMAT REDAKSI/ SIRKULASI :

Subbag Umum dan Humas Kanwil Kementerian Agama NTT Jl. Frans Seda Kupang Telp/Fax 0380-8553929

kanwilntt@kemenag.go.id

Diterbitkan sebagai media komunikasi dan informasi Kantor Wilayah

Kementeri-an Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur

PERCETAKAN :

CV. INARA

Jl. Amabi, Samping Gereja Maranatha Oebufu HP. 0812 46 646 222, Kupang - NTT DITERBITKAN OLEH : SUBBAGIAN UMUM DAN HUMAS KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

(4)

Edisi 21 Tahun IX, Nomor 56 Januari - Desember 2020

Salam Redaksi

1

Daftar Isi

2

Editorial

3

Fokus Utama

4-7

Ssst, Ini Bukan SARA 8

Liputan Khusus

9-11

Bidik Lensa

12-14

Seputar Kanwil

15-22

Lintas Flobamora

23-29

Sahabat BERNAS

30-31

Bianglala

32

DAFTAR ISI

Fokus Utama Hal. 4 - 7

Liputan Khusus Hal. 9 - 11

Sahabat BERNAS Hal. 30 - 31

Pandemi Covid – 19

Momentum Mengukur

Efektifitas Kinerja

Pandemi Covid,

SKB CPNS

Dituntut Melek

Teknologi

Bekerja Dengan

Iman yang Tangguh

(5)

Editorial

Produktif dan Aman di Era Covid

K

ITA tentu tidak menggali lebih dalam

apa itu Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) karena sudah banyak tulisan yang mengulasnya namun yang perlu disikapi adalah bagaimana hidup aman bersama Covid. Adaptasi kebiasaan baru (new normal) dalam sebuah tatanan kehidupan akibat syndrome Covid-19 memberi implikasi pada kita bahwa sebuah perubahan dapat terjadi dengan cepat tanpa melalui sebuah proses kompromi yang matang dan panjang. Seluruh sektor Jaring Pengaman Sosial harus berbenah dengan begitu cepat seolah

berlari menyesuaikan dengan kondisi dan waktu. Perubahan ini perlu disikapi dengan bijak, pemerintah sebagai pelayan masyarakat

(Public Service Function)

akhirnya mengeluarkan berbagai regulasi agar setiap kita dapat mengikuti dengan asas ketaatan. Produktif dan Aman Covid adalah sebuah slogan/jargon yang selalu

dan terus dipublikasikan baik lewat seruan, media cetak, media TV, media sosial, dan media komunikasi digital lainnya. Aman, selamat, dan sehat adalah hal mutlak yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Perlu sikap arif dan bijak menyikapi kondisi ini bagi seluruh kita ASN yang bekerja di kantor.

Pembatasan kegiatan sosial, Work From Home (WFH), penerapan protokol kesehatan (pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, hindari kerumunan) merupakan sebagian tools yang mengajarkan kita untuk selalu hidup berdamai dengan Covid. Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur menyikapi kondisi ini selalu didasari pada setiap alur regulasi yang dikeluarkan baik oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang ditindaklanjuti dengan pembentukan tim gugus tugas percepatan penanganan Covid dilaksanakan pada tingkat Kanwil dan Kabupaten/Kota.

Pelaksanaan WFH menindaklanjuti Surat

Edaran Menpan RB dan Menteri Agama, Surat Edaran Gubernur serta Surat Edaran Kakanwil yang dilaksanakan selama empat tahap dari tanggal 20 Maret s/d 29 Mei 2020. Pada setiap tahapan dilakukan evaluasi untuk mengukur proses pelaksanaannya agar sesuai dengan kinerja dan standar kesehatan termasuk juga proses pembelajaran pendidikan pada Madrasah dan sekolah keagamaan lain yang mengikuti pola home

visit, belajar dalam jaringan (daring) dan luar jaringan

(luring). Adaptasi kebiasaan baru dengan berbagai agenda kegiatan yang harus direvisi menggunakan sistem zoom meeting serta pembatasan peserta kegiatan.

Aksi-aksi sosial terus dilaksanakan pada tingkat Kanwil, Kabupaten/Kota, serta Madrasah, seperti pembagian paket sembako, alat pelindung diri, tempat cuci tangan, thermogun baik kepada panti asuhan, lembaga agama, dan individu secara pribadi. Aksi sosial ini merupakan tindakan nyata dalam menumbuhkembangkan sikap sosial (Social

Sensitivity) dalam kehidupan bermasyarakat di

tengah pandemi dengan tetap memegang prinsip aman, nyaman, dan produktif di tengah Covid.

Role model penanganan Covid-19 tentunya tidak akan pernah terhenti sampai wabah Covid ini berlalu. Perubahan sistem, regulasi, dan cara penanganannya akan berbeda setiap waktu mengikuti durasi dan tingkat penyebaran. Kita tidak tahu kapan ini berakhir. Pakar kesehatan dan ahli epidomologi tentunya tidak pernah lelap dalam tidur, berbagai riset dilaksanakan untuk dapat menemukan vaksin dan obat yang bisa menyembuhkan, butuh dukungan semua elemen (pemerintah, swasta, dan masyarakat) untuk bersama mencari solusi aman dan damai. Badai pasti berlalu. ***(ML)

(6)

Edisi 21 Tahun IX, Nomor 56 Januari - Desember 2020

Fokus

Utama

S

udah lama digaungkan perihal birokrasi modern di Indonesia. Smart Office merupakan rencana (baca: cita-cita) negara ini agar ASN bisa bekerja flexi job, flexi

schedule, semua serba fleksibel, dan remote working. Bahkan Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas sejak tahun lalu melakukan kajian sistem penilaian ASN/PNS bekerja dari rumah. Sebagaimana rencana negara untuk menerapkan smart office sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo untuk birokrasi kelas dunia di waktu mendatang. Presiden Jokowi memang menginginkan birokrasi pemerintahan di periode kedua pemerintahannya bisa lebih ramping dan efisien, agar efektif dalam melayani seluruh kebutuhan masyarakat.

Bak gayung bersambut. Tidak butuh waktu lama, pada awal tahun 2020, birokrasi pemerintahan menemui ‘ujian’ sesungguhnya. Kemunculan virus Covid-19 dan ditetapkan menjadi pandemi global memungkinkan untuk menguji kesiapan birokrasi pemerintah Indonesia termasuk dalam hal ini Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT sudah sejauh mana menyiapkan diri untuk menerapkan smart office.

Waktunya tiba untuk memulai ‘ujian’ ketika Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2020 Tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah terbit tanggal 16 Maret 2020. Surat Edaran ini

merupakan respon atas arahan Presiden agar disusun kebijakan yang memungkinkan sebagian Aparatur Sipil Negara untuk dapat bekerja dari rumah, perlu dilakukan penyesuaian sistem kerja ASN sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan instansi pemerintah. Hal ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi instansi pemerintah dalam pelaksanaan tugas kedinasan dengan bekerja di rumah/tempat tinggalnya (Work

From Home) bagi Aparatur Sipil Negara sebagai

upaya pencegahan dan meminimalisir penyebaran Covid-19. Hal ini bertujuan untuk mencegah dan meminimalisir penyebaran, serta mengurangi risiko Covid-19 di lingkungan instansi pemerintah pada khususnya dan masyarakat luas pada Negara Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya. Selain itu, untuk memastikan pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing instansi pemerintah dapat berjalan efektif demi mencapai kinerja masing-masing unit organisasi pada instansi pemerintah, juga untuk memastikan pelaksanaan pelayanan publik di instansi pemerintah dapat tetap berjalan efektif.

Rekayasa sosial untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 bernama Work From Home

(WFH) bagi Aparatur Sipil Negara secara khusus di

lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT merupakan kesempatan terbaik untuk menunjukkan kepada publik bahwa sistem pemerintah berbasis elektronik baik dari sisi kesiapan teknologi informasi, tata kelola birokrasi, hingga ketersediaan SDM yang melek pada perubahan teknologi sudah

Pandemi Covid – 19

Momentum Mengukur

Efektifitas Kinerja

(7)

berada pada jalur yang ditetapkan sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No. 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Pemanfaatan teknologi yang memungkinkan WFH di pemerintahan secara gamblang dapat ditunjukkan di Perpres SPBE pada Bab IV Peta Rencana Strategis, yang menginstruksikan agar portal pelayanan publik dapat diakses semua lapisan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan penyediaan kanal-kanal yang terintegrasi seperti kanal email, kanal web, kanal mobile, kanal media sosial, dan kanal yang mendukung Internet of Things (IoT).

Work From Home (WFH) tidak berarti libur. Pelayanan birokrasi mesti tetap berjalan mengingat pelayanan publik merupakan bukti hadirnya negara untuk melayani warganya. Memberikan yang terbaik bagi masyarakat, kapan pun, dimana pun, dan dalam situasi apa pun. Kementerian Agama pada tanggal yang sama 16 Maret 2020 merespon Surat Edaran Menpan RB dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Penyesuaian Sistem Kerja Pegawai Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pada Kementerian Agama. Situasi ini tidaklah mudah terutama bagi satuan kerja yang belum menyiapkan diri secara baik. WFH akan menjawab pertanyaan, sudahkah PNS kita secara efektif mampu memanfaatkan teknologi untuk mendukung kinerjanya?

Sebagaimana yang dikatakan mantan Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama RI, Mastuki, yang saat ini menjabat Kepala Pusat Registrasi Sertifikasi Halal di laman portal

www.kemenag.go.id, ”Sampai sekarang banyak pegawai yang bingung menerapkan WFH secara efektif, apalagi menyangkut staf/karyawan yang memiliki kebiasaan kerja tak terstandar. Lingkungan kerja, kultur kerja, motivasi, dan tugas-fungsi (tusi) yang khas kantoran, misalnya di pemerintahan, tak mudah diadaptasi melalui kerja dari rumah. Program dan lingkup pekerjaan, anggaran yang terdistribusi di unit, kepemimpinan kolegialitas yang parsial, spesifikasi dan tanggung jawab pekerjaan pada orang per orang, ditambah aturan birokrasi atas-bawah yang masih melekat, menjadi kendala tersendiri untuk menyelesaikan semua pekerjaan sesuai target. Belum lagi realisasi program dan anggaran yang tersentralisasi atau tergantung pada sasaran (antar

lembaga/instansi, atau untuk kepentingan publik).” Catatan di atas merupakan gambaran bagaimana kelabakannya sebagian besar Kementerian/Lembaga/ Dinas/Instansi termasuk tentu saja gambaran yang juga terjadi di sebagaian besar satuan kerja di lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT.

Tetapi justru inilah momentum yang tepat untuk kembali melihat dan ‘menguliti’ sistem kerja yang dibangun selama ini. Momentum ini juga dapat digunakan untuk merefleksikan seberapa penting tugas dan fungsi serta pelayanan kita di hadapan masyarakat selama ini. Dengan demikian, dari momentum ini pula kita mulai menyadari dan berikhtiar bersama untuk melakukan perubahan dan pembenahan untuk mulai merancang, menyiapkan, dan membangun sistem kerja yang menyesuaikan dengan perkembangan terkini. Hanya dengan cara seperti itu, birokrasi kita akan bertransformasi menuju birokrasi kelas dunia. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi serta layanan publik agar berjalan efektif dan efisien merupakan kebutuhan mendesak dan sebuah keharusan. Waktunya untuk mulai berbenah dengan meninggalkan pola pelayanan birokrasi ‘Old Style’.

Jauh sebelumnya, mimpi besar memberikan pelayanan sesuai kemajuan teknologi informasi dewasa ini sudah sering didengungkan oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus yang menginginkan agar pengguna layanan (baca : masyarakat) duduk manis di rumah dengan memesan layanan dan akan diantar kebutuhannya sesuai permintaan oleh Aparatur Sipil Negara sebagai pelayan masyarakat. Dalam berbagai kesempatan, Kakanwil Sarman menegaskan terkait

e-Government dan layanan secara daring yang

sudah merupakan tuntutan zaman now. Karenanya, Kakanwil Sarman sering mengingatkan jajarannya untuk membentuk layanan e-Government termasuk membenahi kualitas pribadi dan diharapkan setiap ASN Kementerian Agama Provinsi NTT untuk belajar dan terus belajar demi meningkatkan kompetensi dan profesionalitas kerja berbasis elektronik atau secara daring.

Bahkan di penghujung tahun 2015, Kakanwil Sarman Marselinus mendorong seluruh jajarannya agar pada tahun 2016 dapat mengembangkan tata kelola perkantoran yang berbasis elektronik. Pengembangan kantor elektronik, kata Sarman

(8)

Edisi 21 Tahun IX, Nomor 56 Januari - Desember 2020

adalah tindak lanjut dari nilai inovasi yang terungkap dalam Lima Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama. Inovasi, adalah upaya untuk menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru yang baik.

Kiprah Kanwil Kemenag NTT di Tengah Pandemi Covid-19

Kiprah Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT dalam menjawab ‘ujian’ di tengah pandemi Covid-19 patut diberikan apresiasi. Respon terhadap kebijakan pelaksanaan Work From Home, Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT melahirkan sistem presensi secara daring yang dapat diakses dengan memasukkan Nomor Induk Pegawai (NIP) bagi PNS dan memasukkan kode tertentu bagi para PTT. Sistem presensi daring ini tidak hanya untuk melakukan presensi untuk kehadiran pegawai yang bekerja dari rumah tetapi juga sekaligus pegawai dapat menginput tugas/pekerjaan (laporan capaian kinerja) dari waktu ke waktu sesuai jam kerja yang ditetapkan. Dengan demikian fungsi pengawasan berjenjang pun tetap dapat terlaksana.

Tidak hanya itu, pemanfaatan aplikasi Syamsul (System Administrasi Manajemen Surat Elektronik) pun dimaksimalkan. Aplikasi surat menyurat (Surat Masuk dan Keluar) yang sudah dikembangkan sejak tahun 2015 di Kanwil Kemenag Provinsi

NTT ini dimaksimalkan penggunaannya. Walau pun masih memerlukan berbagai perbaikan demi penyempurnaan. Tetapi setidaknya penggunaan aplikasi ini dapat meminimalisir kontak fisik. Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT pun bergerak cepat menyesuaikan dengan kebiasaan baru. Salah satunya, berbagai pertemuan/rapat selama masa pandemi Covid-19 dilaksanakan secara daring.

Selain hal tersebut, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus membentuk SK. Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 135 Tahun 2020 tanggal 1 April 2020 untuk segera bergerak memberikan bantuan kepada masyarakat agama terdampak yang bersumber dari donasi seluruh pegawai (PNS) di lingkungan Kanwil sebagai wujud kepedulian para PNS yang disalurkan kepada masyarakat terdampak Covid-19.

Aksi solidaritas Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT tersebut selain membagikan paket sembako juga masker kain, dan aksi penyemprotan disinfektan bekerja sama dengan Forum Komunikasi Alumni Petugas Haji (FKAPHI) Provinsi NTT dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT pada tujuh rumah ibadah (Masjid) di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, masyarakat di Pasar Oebobo dan Asrama Haji Kupang serta wilayah Kupang Barat dari Batakte sampai Tablolong. Selain

(9)

itu, pembagian paket sembako yang diserahkan oleh Pimpinan Majelis Agama Buddha dan Tim Gugus Tugas Covid-19 kepada umat lintas agama di Gereja Anak Sulung dan Bukit Zaitun, Gereja Sta. Maria Familia Sikumana, Umat Hindu di Pura Giri Kerta Buana, dan beberapa umat Islam di Kota Kupang. Termasuk juga pembagian sembako oleh LP3K Prov. NTT dan Tim Gugus Tugas Kanwil kepada umat di tiga Paroki yang ada di Keuskupan Agung Kupang yakni Paroki St. Gregorius Agung Oeleta, Paroki Sta. Helena Camplong, dan Paroki Noehaen.

Produktif dan Aman

Status pandemi global yang melanda dunia saat ini memunculkan pertanyaan. Sampai kapankah ini berakhir? Berbagai penelitian di berbagai belahan dunia digencarkan demi menjawab pertanyaan tadi melalui temuan obat atau vaksin. Namun jawaban pasti akan hal ini masih menjadi sebuah misteri.

Pertanyaan sampai kapan? Tidak berarti berhenti melakukan aktifitas dan menunggu. Life

must go on ‘hidup harus terus berjalan’. Aktifitas

pelayanan kepada masyarakat beragama mesti terus berlangsung. Saatnya kita perlu bergerak dengan tetap produktif namun tetap aman dari Covid-19

untuk menjaga keberlangsungan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan publik dengan penyesuaian sistem kerja terutama tentu saja dukungan infrastruktur yang memadai dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ditetapkan. Tak diragukan lagi mendesain, menyiapkan, dan membangun sistem kerja berbasis elektronik adalah sebuah keniscayaan. Butuh komitmen bersama terutama dukungan anggaran tanpa perlu harus menunggu pandemi-pandemi sejenis yang bukan tidak mungkin akan kembali terjadi di waktu mendatang.

Asal ada sama di hati, gajah terantai boleh dilepaskan. Kalau sudah ada persetujuan, apa pun halangannya dapat diatasi. Kini, komitmen kita merupakan ujian selanjutnya. Langkah awal, semua kita ASN Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT mesti menyetujui satu hal yakni perubahan sistem kerja berbasis elektronik untuk diterapkan di lingkungan kerja kita. Inilah momentum yang tepat. Saatnya mulai berpikir mengembangkan pola pelayanan yang berbasis elektronik. Tidak bisa ditunggu apalagi ditunda pelaksanaannya. Ini bukan lagi sekedar keinginan namun sebuah kebutuhan.***(Gerald)

(10)

Edisi 21 Tahun IX, Nomor 56 Januari - Desember 2020

Sssttt...Ini Bukan SARA

Perbedaan Dewa-19 dengan Covid-19

Kirana

Corona

Bukan cinta biasa

Bukan virus biasa

Separuh nafas

Sesak nafas

Cukup Siti Nurbaya

Cukup di rumah saja

Hadapi dengan senyuman

Hadapi dengan maskeran

Sedang ingin bercinta

Sedang jaga jarak

Risaulah hati

Gelisahlah Hati

Pupus

Mampus

1. Perbedaan Dewa-19 dan Covid-19

2. Booking Dulu

Drama Natal berlangsung sesuai dengan

rencana. Tampak pemeran Yusuf dan Maria

pergi dari rumah ke rumah, mengetuk pintu

dan bertanya, adakah tempat menginap

bagi mereka. Berulang-ulang mereka

mendapatkan jawaban tidak.

Tiba-tiba dari arah belakang terdengar

seruan, “Kalian seharusnya booking dulu!”

3. Rejeki

Suatu hari, saya mendapat kembalian uang koin seribu rupiah setelah

membeli es buah. Lalu, uang tersebut saya masukkan ke saku celana

saya. Di angkot ketika perjalanan pulang, saya menemukan uang

koin seribuan rupiah di sebelah kaki saya. “Rejeki,” batin saya. Saya

ambil uang tersebut lalu saya masukkan kembali ke saku celana

saya. Beberapa saat kemudian, saya menemukan uang koin seribuan

rupiah kembali di dekat kaki saya. Saya mulai curiga dan mengecek

kantong celana saya. Alamak! Ternyata saku celana saya bolong.

(11)

Liputan

Khusus

T

ahun 2020 merupakan tahun yang

berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Munculnya pandemi Coronavirus Diseases (Covid-19) menjadi ujian bagi seluruh masyarakat dunia. Pembatasan pergerakan manusia dan pelaksanaan tata kehidupan yang baru harus dilakukan guna meminimalisasi risiko penularan virus ini. Hal tersebut membuat tata kerja pemerintahan juga dituntut untuk mengikuti perubahan.

Salah satu yang mengalami perubahan adalah pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang Calon Pegawai Negeri SIpil (SKB CPNS). Sejatinya, SKB CPNS dilakukan secara langsung yang mana peserta datang ke lokasi ujian dan berhadapan dengan para penguji. Namun, guna meminimalisasi risiko penyebaran Covid-19 maka SKB CPNS dilakukan dalam jaringan (daring)

SKB CPNS Kanwil Kementerian Agama

Pada tahun 2019, Kementerian Agama membuka kesempatan kepada putra dan putri terbaik Indonesia untuk bergabung menjadi bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama. Seleksi CPNS dilakukan guna mendapatkan CPNS yang berkualitas, baik pengetahuan, agama, kompetensi jabatan, maupun psikologi. Oleh karena itu, peserta harus mengikuti rangkaian seleksi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Ada tiga tahap seleksi yang harus dilalui

oleh peserta, yaitu Seleksi Administrasi, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Seleksi Administrasi yang telah diselenggarakan pada Desember 2019 lalu merupakan seleksi berkas administrasi peserta. Selanjutnya, peserta mengikuti SKD untuk mengikuti

Computer Assisted Test (CAT) yang diselenggarakan

oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). SKD telah berlangsung pada Bulan Februari tahun 2020 dan diumumkan hasilnya pada Bulan Maret tahun 2020. Tahap terakhir seleksi CPNS adalah Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Tujuannya adalah guna menguji pengetahuan teknis peserta terkait bidang tugasnya. Peserta yang telah dipilih berdasarkan hasil SKD harus mengikuti tiga tahapan ujian SKB, yaitu Ujian Praktik Kerja, Ujian Psikotes, dan Ujian Wawancara. Ketiga ujian tersebut dilaksanakan daring menggunakan Sistem Aplikasi Wawancara Seleksi ASN (SiapLogix) yang dikembangkan oleh Biro Kepegawaian Kementerian Agama.

Pada era pandemi Covid-19 ini, peserta SKB diwajibkan untuk melakukan ujian di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota yang terdekat dengan lokasi domisili. Peserta mengikuti ujian melalui aplikasi Zoom Meeting yang disiapkan oleh panitia. Di samping itu, penguji menguji peserta melalui satuan kerja masing-masing. Di lingkup Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT, lokasi penguji dipusatkan di Asrama Haji Transit Kupang.

Pandemi Covid, SKB CPNS

Dituntut Melek Teknologi

(12)

Edisi 21 Tahun IX, Nomor 56 Januari - Desember 2020

Dengan ujian metode ini, peserta tidak diwajibkan untuk datang ke Kupang untuk mengikuti SKB. Sebanyak 185 peserta yang berjuang dalam SKB CPNS ini mengikuti tes bukan hanya dari NTT, tetapi dari luar NTT seperti Sulawesi Selatan, Jakarta, Jawa Timur, dan lain-lain.

Tuntutan Melek Teknologi

Menjadi ASN di era industri 4.0 mewajibkan ASN untuk beradaptasi dengan teknologi.

Merebaknya Covid-19 ini memaksa seluruh ASN untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi. Pada pelaksanaan SKB ini, baik panitia, peserta, maupun penguji diwajibkan untuk menguasai teknologi informasi untuk berkomunikasi dengan peserta dan memberikan pertanyaan dan nilai secara online melalui aplikasi SiapLogix.

Tahapan pertama SKB adalah ujian Praktik Kerja yang dilaksanakan pada tanggal 14 hingga 18 September 2020. Ujian dilakukan secara virtual melalui Zoom Meeting. Sesuai petunjuk teknis pelaksanaan, satu orang peserta diuji oleh dua orang penguji yang sudah berpengalaman di bidangnya. Ujian dilakukan selama 30 menit dalam sebuah

Breakout Room dan diawasi oleh seorang panitia

ruang ujian. Pada ujian ini, peserta diuji tentang kompetensi bidang dan kemampuan yang dimiliki. Selain itu, peserta juga dinilai kemampuan Bahasa Asing dan pengalaman kerja yang dimiliki. Pada saat pelaksanaan ujian, penguji berpedoman pada soal-soal yang tercantum dalam aplikasi SiapLogix dan memasukkan nilai melalui aplikasi tersebut.

Selain ujian praktik kerja, ujian Wawancara juga menerapkan hal yang sama. Pada ujian yang berlangsung tanggal 20 hingga 22 September 2020 tersebut, seorang peserta berhadapan dengan penguji melalui Zoom Meeting selama 30 menit. Materi yang diujikan pada tahap ini adalah tentang moderasi beragama, komitmen kebangsaan, komitmen kerja, dan ketaatan beragama. Selain menjawab pertanyaan tentang keempat hal tersebut, peserta juga diminta untuk mempraktikkan ibadah-ibadah sesuai dengan agama yang diyakininya. Sama halnya dengan ujian praktik kerja, pada ujian

wawancara, soal-soal juga muncul pada aplikasi SiapLogix.

Tahapan yang lain yaitu peserta diwajibkan mengikuti ujian Psikotes yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Ujian yang dilaksanakan pada 19 September ini menggunakan Computer Based

Test (CBT) pada aplikasi SiapLogix. Namun, pada

pelaksanaan ujian terjadi bottleneck (kepadatan) pada server sehingga peserta kesulitan mengakses aplikasi. Kepadatan tersebut juga mengakibatkan aplikasi ujian berjalan lambat dan jawaban yang tersimpan menjadi tidak sesuai. Oleh karena itu, setelah berkoordinasi dengan panitia pusat maka ujian pada hari itu dibatalkan. Selanjutnya, ujian dijadwalkan ulang pada tanggal 03 Oktober 2020.

Berdasarkan hasil tindak lanjut panitia pusat, maka skema ujian Psikotes diubah. Ujian yang semula dilaksanakan secara serentak dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pagi dan sesi siang. Selain itu, peserta ujian juga dibagi ke dalam beberapa server tetapi masih dengan soal yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisasi risiko kepadatan pada server. Pada hari pelaksanaan, ujian Psikotes untuk lokasi ujian di Provinsi NTT dilakukan pada pukul 10.00 WITA (sesi pagi). Berbeda dengan sebelumnya, pada ujian ini peserta diwajibkan menggunakan Safe Exam Browser (SEB) sehingga peserta hanya dapat mengakses situs ujian. Pada ujian Psikotes ini, sistem berjalan lebih lancar dibandingkan sebelumnya. Walaupun beberapa sempat mengalami kendala, tetapi pada akhir ujian seluruh peserta menyelesaikan 150 nomor soal dalam waktu 120 menit.

Pada tanggal 30 Oktober 2020, hasil seleksi CPNS Kementerian Agama telah diumumkan. Peserta

(13)

yang lolos seleksi berdasarkan integrasi nilai SKD dan SKB yang dilakukan oleh BKN. Sebanyak 88 peserta lulus seleksi untuk pada 92 formasi yang disediakan Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT. Peserta yang lulus, kemudian diwajibkan untuk mengumpulkan berkas usul penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP) yang juga dilakukan secara daring menggunakan sistem yang disediakan oleh BKN.

Komitmen Mutu dan Akuntabilitas Seleksi

Pemanfaatan teknologi dalam pelaksanaan SKB CPNS memang menjadi hal yang baru, bukan hanya bagi peserta, tetapi juga untuk penguji dan panitia. Selain tantangan ini, tantangan ketiadaan anggaran pelaksanaan SKB CPNS juga menjadi kendala lain. Namun, selaras dengan salah satu dari lima nilai dasar ASN yaitu untuk menjaga komitmen mutu pelayanan maka panitia dituntut untuk memberikan pelayanan yang terbaik dalam SKB ini. Dengan keterbatasan anggaran yang ada, panitia mengembangkan sendiri sistem jaringan yang reliable sehingga dapat digunakan tanpa hambatan. Keberhasilan panitia dalam menyiapkan ujian didukung oleh komitmen panitia untuk memberikan yang terbaik. Penggunaan teknologi informasi (Zoom Meeting dan SiapLogix) mendukung adanya transparansi dalam pelaksanaan SKB CPNS. Penggunaan Zoom Meeting memungkinkan panitia untuk merekam ujian yang dilakukan oleh setiap peserta. Hal ini dilakukan sebagai bukti autentik dan arsip digital pelaksanaan SKB.

Selain itu, penggunaan a p l i k a s i S i a p L o g i x j u g a mendukung terciptanya seleksi yang akuntabel. Hal tersebut dikarenakan proses pemberian soal dan pemasukan nilai hasil ujian dilakukan secara langsung. Soal ujian hanya akan muncul pada saat ujian, penguji mendapatkan soal secara realtime melalui aplikasi SiapLogix. Setelah memberikan pertanyaan kepada peserta dan peserta menjawabnya maka penguji akan langsung memasukkan nilai ke dalam aplikasi. Apabila penguji tidak menyelesaikan pertanyaan kepada peserta, maka penguji tidak dapat melanjutkan ke peserta selanjutnya. Oleh karena itu, setiap penguji harus menyelesaikan pertanyaan dalam sistem. Ketika pertanyaan sudah selesai maka sistem akan terkunci sehingga siapa pun tidak dapat mengubah hasil ujian. Penguji dapat melihat ulasan untuk setiap peserta yang telah diuji tanpa dapat mengubah apa pun hasilnya. Hal tersebut membuat pelaksanaan ujian menjadi akuntabel karena pelaksanaan ujian dapat dipertanggungjawabkan dengan hasil yang dapat dilihat melalui aplikasi. ***(Isna)

(14)

Edisi 21 Tahun IX, Nomor 56 Januari - Desember 2020

Pengibaran bendera Merah Putih pada upacara Hari Amal Bhakti ke-74 (HAB-74) bertempat di halaman K a n w i l K e m e n t e r i a n Agama Prov. NTT, Kupang. Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, bertindak sebagai inspektur upacara (Jumat, 03/01/2020)

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat, disambut oleh Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, dalam acara Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) Awal tahun 2020 yang dilaksanakan oleh Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT di Hotel Swissbell-Inn Kristal, Kupang (Jumat, 07/02/2020). Pada kesempatan tersebut, Viktor memberikan arahan kepada 271 peserta Rakerpim yang hadir.

Kakanwil, Drs. Sarman Marselinus, bersama dengan Tim Rukayatul Hilal Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT melakukan pemantauan hilal pennentuan awal Ramadhan 1441 Hijriyah bertempat di di Lantai 5 Gedung BMKG kelas I Kupang (Kamis, 23/04/2020)

(15)

Pemasangan label bantuan oleh Kakanwil, Drs. Sarman Marselinus, pada drum cuci tangan yang dibagikan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Kemenag Prov. NTT kepada rumah ibadah wilayah Kota dan Kabupaten Kupang (Jumat, 05/06/2020)

Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan oleh tiga pejabat Administrator dan satu pejabat Pengawas di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT oleh Kakanwil, Drs. Sarman Marselinus, bertempat di Aula Utama Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT (Rabu, 01/07/2020)

Kakanwil, Drs. Sarman Marselinus, menjadi narasumber pada Workshop Pengawas, KKG, dan MGMP PAI yang digelar oleh Bidang Pendidikan Islam Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT yang dilakukan dalam jaringan (daring) (Rabu, 08/07/2020)

(16)

Edisi 21 Tahun IX, Nomor 56 Januari - Desember 2020

Penyerahan bantuan untuk korban erupsi Gunung Ile Lewotolok, Lembata, dari keluarga besar Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT pada Rapat Koordinasi Pimpinan Akhir Tahun 2020 di Hotel Swissbelinn Kristal Kupang. Bantuan diserahkan oleh Kepala Kanwil Kementererian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus, didampingi Kepala Bagian Tata Usaha, H. Hasan Manuk, S.Pd., M.Pd., yang secara simbolis diserahkan kepala Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Lembata, H. Ishak Sulaiman, S.Ag (Minggu, 06/12/2020)

Peletakan batu pertama pembangunan Musholla El-Sarman (Sarana Rekatkan Iman) dilakukan oleh Kakanwil, Drs. Sarman Marselinus, bertempat di halaman belakang Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT (Jumat, 10/07/2020)

Peresmian Gedung Workshop Keterampilan Madrasah Aliyah Negeri 2 Flores Timur di Lamakera, Kabupaten Flores TImur yang dibangun dengan dana yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun Anggaran 2020 oleh Wakil Menteri Agama, Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si (Sabtu, 24/10/2020)

Menteri Agama Republik Indonesia, Jend (Purn) TNI H. Fachrul Razi, dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Drs. Josef Nae Soi, M.M., menandatangain prasasti peresmian Gedung Raudhah Asrama Haji Transit Kupang. Hadir mendampingi Menteri Agama, Dirjen Bimas Kristen, Thomas Pentury, Plt Dirjen PHU, Oman Fathurahman, Staf Khusus Menag, Kevin Haikal, dan Sesmen, Thobib Al Asyhar (Jumat, 27/11/2020).

(17)

Seputar

Kanwil

Kupang (Bernas) - Pesan penting

ini disampaikan Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus, saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis Penguatan Kompetensi Penceramah Agama Angkatan 1 yang diselenggarakan Bidang Haji dan Bimas Islam Kanwil Kemenag NTT, Rabu (07/10/2020) di Hotel Swiss Bell Inn Kupang.

“Pemerintah dalam melaksanakan p e m b a n g u n a n b i d a n g a g a m a menugaskan Kementerian Agama untuk melaksanakan tugas teknis pembangunan bidang agama. Dua fungsi pokoknya pada fungsi agama dan fungsi pendidikan (agama dan keagamaan).

Dalam fungsi agama Kementerian Agama menetapkan kebijakan-kebijakan program-program terkait dengan pembimbingan ataupun pembinaan agama-agama terutama umat beragama. Bagaimana mengatur intern dan antar umat beragama,” jelas Kakanwil.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa, tujuan pembinaan agama ini agar harmonis, sebagai modal dasar dinamika

kelancaran pembangunan nasional. Pelaksanaan tugas ini sangat dibutuhkan keahlian. Dalam hal ini Kementerian Agama memiliki keahlian teknis, dan yang memiliki keahlian substantif adalah Pimpinan Agama, tokoh agama dan ormas keagamaan, sehingga Kementerian Agama menjadikan mereka mitra. “Jangan menciptakan kesenjangan tetapi harus menciptakan sinergi, koordinasi dan sinkronisasi, sehingga kekuatan yang kita miliki besar, dalam rangka menolong perubahan yang menunjang tercapainya tujuan negara, “ tegasnya.

Menurutnya, kegiatan ini untuk menggalang sebuah persepsi yang searah, tidak bertentangan satu sama lain, sehingga nanti kekuatan umat fokus. Kakanwil mengajak semua peserta yang hadir untuk saling berdiskusi dan mendalami berbagai hal, kondisi faktual bangsa ini, peluang dan ancamannya seperti apa, serta bersinergi, melanjutkan perjuangan para pendiri bangsa.

***(ntt.kemenag.go id/Aida Ceha).

Kakanwil : Jadilah Ahli Waris yang Baik dari Pendahulu Kita

Kupang (Bernas) – “Jangan bikin masalah. Sudah

anggaran minim, serapan rendah, pagu minus lagi,” kata Kakanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus, dengan nada guyon di hadapan 50 orang Kepala Seksi/Penyelenggara Bimas Katolik se-NTT pada saat memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan penyusunan rencana kerja dan anggaran Bimas Katolik tahun 2021 yang berlangsung selama empat hari dari tanggal 28 September s.d 01 Oktober 2020 di Hotel Swissbel-Inn Kristal, Kupang.

“Mudah-mudahan persoalan rutin seperti tidak validnya data tidak terjadi lagi. Kita mesti punya target yang lebih besar,” pinta Sarman.

Pada kesempatan ini, Kakanwil Sarman juga merincikan alokasi anggaran di Kemenag NTT tahun 2020 dan mengingatkan jajaran Bimas Katolik agar memperhatikan fungsi agama terutama sarana dan prasarana serta pembinaan dan penyuluhan dengan fokus pada moderasi beragama agar terciptanya suasana kerukunan dan toleransi.

“Suasana kerukunan harus menjadi keunggulan di NTT,” tegas orang nomor satu di

lingkungan Kanwil Kemenag NTT ini.

Lebih lanjut, Kakanwil Sarman minta agar honor para Penyuluh Agama diperhatikan sehingga lancar dan juga memperhatikan kinerja para Penyuluh Non-PNS sehingga tertata dengan baik. Kakanwil Sarman juga minta para Kepala Seksi/Penyelenggara di jajaran Bimas Katolik untuk mencatat dan menerjemahkan apa yang menjadi sasaran strategis Kementerian Agama serta mengimplementasikannya dengan baik.

Diakhir sambutan, Kakanwil Sarman mengharapkan agar jajaran Bimas Katolik dapat menyatukan visi dan pemahaman serta mampu mencapai realisasi ideal.***(ntt.kemenag.

go.id/Aida Ceha)

(18)

Edisi 21 Tahun IX, Nomor 56 Januari - Desember 2020

Kupang (Bernas) - Kakanwil Kemenag NTT, Drs.

Sarman Marselinus, menyampikan empat hal penting tersebut pada Kegitan Pelatihan Jarak Jauh Teknik Substantif Media Pembelajaran Berbasis TIK Angkatan VII BDK Keagamaan Denpasar Bali, yang dibuka hari ini, Selasa, (06/10/2020) secara virtual.

Empat hal tersebut Pertama; Memahami tempat agama dalam negara; Kedua; Pembangunan bidang agama; Ketiga; Rencana Strategis Kementerian Agama untuk lima tahun ke depan; dan Keempat; Moderasi beragama.

Empat hal ini disampaikan Kakanwil agar peserta dapat mencermatinya sebagai bingkai dalam menjalankan tugas yang mulia selaku guru.

Dijelaskan Sarman bahwa kedudukan agama dalam negara adalah memberi tempat yang istimewa dalam berbangsa dan bernegara.

“Negara kita tidak menganut sistem sekuler yang memisahkan kehidupan agama dan negara, atau bukan negara agama yang mendasarkan kehidupan bernegara itu pada agama. Namun, negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu, secara tegas dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 29 ayat 2, hubungan negara bersifat simbiosis mutualisme, yakni saling memberi manfaat satu sama lain,” jelasnya.

Lebih lanjut Kakanwil Sarman mengatakan bahwa negara wajib melindungi agama yang diakui di Indonesia agar dapat bertumbuh kembang dan mereproduksi pembangunan agama di Indonesia secara moral maupun spiritual. Secara operasional, pembangunan bidang agama dilakukan oleh Kementerian Agama.

“Kita bersyukur di Indonesia ini, kehidupan beragama dijamin oleh negara, setiap agama diberi ruang dan kesempatan seluas-luasnya untuk bertumbuh dan berkembang,” tegasnya.

“Renstra 2020-2024 adalah penjabaran dari rencana pembangunan nasional terutama pembangunan di bidang agama dan keagamaan yaitu fungsi agama dan pendidikan. Renstra Kementerian Agama ditetapkan pada PMA no 18 tahun 2020, harus kita cermati dan pelajari, seluruh aktivitas serta program kita harus dalam bingkai ini. Sehingga target kita dapat tercapai sesuai rencana,” kata Kakanwil.

Dalam Renstra itu disebutkan bahwa Kementerian

Agama memiliki visi ; Kementerian Agama yang Profesional dan Handal dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju, yang berdaulat, mandiri dan bekepribadian berdasarkan gotong royong.

“Enam kata ini sangat inspiratif, kita yang di Kementerian Agama harus profesional dan handal dalam mewujudkan masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul,” ujarnya.

“Saya himbau para guru mampu mengajarkan pemahaman agama yang benar, agar tidak melahirkan generasi yang ekstrem, meskipun kadang sikap ekstrem ini juga dipengaruhi dari informasi media internet. Nah, alangkah baiknya jika guru juga menjelajahi dunia maya untuk research tentang hal-hal yang bisa menyesatkan siswa, agar bisa menyikapi dengan baik apa yang sedang terjadi pada siswa dan harus disikapi bagaimana, agar siswa dapat diselamatkan dari pengaruh itu,” harap Kakanwil. ***(ntt.kemenag.go.id/Aida Ceha).

Kakanwil Sarman:

Cermati Empat Point Penting Ini

Kupang (Bernas) -Jumat, (17/07/2020) kembali apel

kesadaran dilaksanakan dalam bentuk penyampaian arahan via audio room. Hal ini karena status Kota Kupang masih berada pada zona merah Pandemi Covid-19, sehingga diputuskan untuk tidak melakukan apel di halaman Kanwil, demi menjaga kesehatan ASN Lingkup Kanwil Kemenag NTT, sesuai protokol kesehatan.

Kepala Bagian Tata Usaha, H. Hasan Manuk, S.Pd., M.Pd, menyampaikan arahan tentang makna simbol KORPRI yang selama ini selalu dipakai dalam lencana PNS, untuk mengingatkan PNS. “Lambang organisasi Korps ASN terdiri dari pohon, bangunan berbentuk balairung dan sayap,” jelasnya.

Lebih lanjut diuraikannya bahwa; Pohon dengan 17 ranting, 8 dahan dan 45 daun, yang melambangkan perjuangan sesuai dengan fungsi dan peranan KORPRI sebagai Aparatur Negara Republik Indonesia yang dimulai sejak diproklamasikannya Negara Kesatuan Republik

(19)

Kupang (Bernas) – Hal ini ditegaskan Kabid Kristen

Kanwil Kemenag NTT, Drs. Yorhans S. Lopis, M.Si, saat menyampaikan arahan penutupan Kegiatan Penguatan Program dan Anggaran Bimas Kristen Tahun 2021 se-Provinsi NTT, Sabtu ( 26/09/2020), di Sahid Timor Hotel Kupang. Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari mulai 23-26 September 2020.

Menurutnya, penegerian sekolah Kristen akan memberi dampak positif bagi kemajuan pendidikan Kristen. Hal ini dikarenakan sekolah yang dinegerikan akan mendapatkan peningkatan fasilitas sarana dan prasarana dari pemerintah melalui dana yang dialokasikan pada DIPA Kementerian Agama.

“Karena mulai tahun depan, dana untuk sarana prasarana berupa pembangunan ruang kelas, laboratorium atau perpustakaan akan diprioritaskan bagi sekolah Kristen yang negeri, sebab sekolah swasta yang dibawah naungan yayasan sudah dianggap mampu membiayai sekolahnya sendiri. Maka hal ini harus jadi pertimbangan bagi kita semua, jika kita sepakat untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah Kristen kita, maka jangan enggan untuk mengajukan penegerian bagi sekolah kita,” jelasnya dihadapan 58 peserta yang hadir dari seluruh Kabupaten/Kota se-NTT.

Selain hal tersebut, Kabid Kristen juga

mengingatkan untuk selalu memperbaharui data, baik data umat maupun data pendidikan, karena akurasi data ini sangat mempengaruhi kebutuhan dana yang dibutuhkan umat untuk dianggarkan. Jika data tidak di

update tiap tahun, maka data jadi tidak valid dan tidak

bisa diusulkan anggaran yang tepat sesuai kebutuhan pelayanan umat dan pendidikan.

“Data yang akurat sangat penting, tiap tahun pasti ada perubahan, maka ketika diminta data, diharapkan tidak mengeluh. Karena ini penting sudah menjadi tugas kita,” imbau Kabid Kristen.

***(ntt.kemenag.go.id/Aida Ceha).

Kabid Kristen: Semangatlah untuk

Menegerikan Sekolah Pendidikan Kristen

Masih Zona Merah, Apel Kesadaran Via Audio Room

Indonesia pada tanggal 17-8-1945. Pohon tersebut juga melambangkan bahwa Korps sebagai pengayom dan pelindung bangsa.

Bangunan berbentuk balairung dengan lima tiang, melambangkan tempat dan wahana sebagai pemersatu seluruh a n g g o t a KO R P R I , p e r e k a t b a n g s a p a d a u m u m nya untuk mendukung P e m e r i n t a h a n Republik Indonesia yang stabil dan demokratis dalam

upaya mencapai Tujuan Nasional dengan berdasarkan Pancasila dan Jati diri, Kode Etik serta Paradigma Baru Korpri.

Sayap yang besar dan kuat ber-elar 4 (empat) ditengah dan 5 (lima) ditepi melambangkan pengabdian dan perjuangan KORPRI untuk mewujudkan organisasi yang mandiri dan profesional dalam rangka mencapai cita-cita kemerdekaan Bangsa Indonesia yang luhur dan dinamis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Selain makna simbol tersebut, Kabag Tata Usaha juga menyampaikan bahwa banyak keuntungan yang diperoleh seorang PNS, sehingga setiap dibuka lowongan CPNS maka akan ribuan pencari kerja akan bersaing dalam tes penerimaan pegawai.

(20)

Edisi 21 Tahun IX, Nomor 56 Januari - Desember 2020

Kupang (Bernas) - Rusdin ST dan Nanda Dewi

Pamungkas Siwi, ASN BMKG Kelas I Kupang Nusa Tenggara Timur, telah melihat hilal 1 Dzulhijjah 1441 H. Kedua ASN ini telah disumpah Ketua Pengadilan Agama Kupang, Rasyid Muzhar.

Pengamatan hilal ini dipantau di Rooftop Hotel Aston Kupang, tepatnya di lantai 18. Pemantauan dilakukan petugas BMKG dan Tim Kanwil Kemenag NTT,

sejak Pukul 15.00 WITA, sampai selesai pada Selasa (21/07/2020).

Ketua Tim, Rusdin ST menjelaskan output: Ijtima’ /Konjungsi Geosentrik/ fase bulan baru ; Peristiwa ketika bujur ekliptika bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat bumi; Senin 20/07/2020 , Pukul 17:32:45 WITA – Selasa, 21/07/2020, pukul 1: 32 ; 45 WITA

- Waktu Terbenam ; Dinyatakan ketika masing-masing piringan atas bulan atau matahari tepat berada di horizon – teramati (ufuk mar’i); Matahari 17 jam, 40 menit, 24 detik WIITA, Bulan 18 jam, 15 menit, 45 detik WITA.

- Azimuth dinyatakan dari titik utara geografis (True North) menyusuri horizon ke arah timur hingga ke posisi proyeksi benda langit di horizon. Benda langit yang dimaksud adalah bulan dan matahari; Matahari : 290 derajat dan bulan 293 derajat.

- Tinggi Hilal dari horizon – teramati (ufuk mar’i) dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan bulan dari horizon teramati untuk pengamat di permukaan bumi : 7 derajat.

- Umur Bulan (selisih waktu antara terbenam

matahari dengan waktu terjadinya konjungsi) : 16 jam, 7 menit, 39 detik.

- Lag (selisih antara waktu terbenam bulan dan matahari). Lag setara dengan lama bulan di atas horizon teramati; LAG 0 jam, 35 menit, 21 detik. - Elongasi (jarak sudut antara pusat piringan bulan

dan pusat piringan matahari untuk pengamat di permukaan bumi): 8 derajat (bulan di sebelah utara

– atas matahari).

- Fraksi Illuminasi (prosentase perbandingan antara luas piringan bulan yang tercahayai oleh matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan bumi dengan luas seluruh piringan bulan) ; 0,53 Persen.

- Potensi Hilal Teramati; Hilal berpotensi untuk teramati.

“Bersyukur dan selamat atas usaha kita bersama untuk bisa melihat hilal setelah kita semua berusaha mengamati dari waktu ke waktu. Akhirnya saya ucapkan selamat memasuki bulan Dzulhijjah bagi umat muslim di NTT, selamat merayakan Hari Raya Idul adha yang akan dirayakan 31 Juli 2020 atau 10 Dzulhijjah 1441 H,” ucap Kakanwil Kemenag NTT usai melakukan pantauan bersama Tim.

“Biasanya tanggal 8-10 Dzulhijjah seperti ini semua jemaah haji sedang wukuf di Arafah, pasti saat ini hati para jemaah merasakan gambaran betapa nikmatnya saat ini disana, tapi harus kita ingat wabah pandemi Covid-19 ini ujian dari Tuhan, sabar dan terus jaga kesehatan, agar tahun depan bisa berangkat,” do’anya.

Kakanwil juga mengingatkan tentang protokol kesehatan dalam melaksanakan sholat Hari Raya Idul Adha dan proses penyembelihan hewan korban sesuai surat edaran Menag No: 18 tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Sholat Idhul Adha dan Penyembelihan Hewan Qurban. “Saat melaksanakan sholat hari raya, pasti terjadi kerumunan, ingat pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak, pastikan ikut sholat dalam keadaan sehat untuk menjaga diri dan orang di sekitar kita,” pesannya.

Hadir juga dalam kegiatan Rukyatul Hilal 1 Dzulhijjah 1441 H, Kabid Haji dan Bimas Islam, Drs. H. Husen Anwar; Penyelenggara Zakat Wakaf, H. Muhammad Moa, S.Ag, pejabat eselon IV Bidang Haji dan Bimas Islam, Tim Kanwil Kemenag NTT, Tim BMKG Kelas I Kupang dan Ketua Pengadilan Agama Kupang. ***(ntt.kemenag.go.id/Aida Ceha).

(21)

Kupang (Bernas) - “Dibangunnya Musholla El

Sarman adalah ‘penyedap’ wujud kerukunan dan persaudaraan iman di jajaran keluarga besar Kanwil Kemenag NTT,” kata Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus, pada seremoni Peletakan Batu Pertama Musholla El Sarman, Jumat (10/07/2020), pukul 09.00 WITA – selesai.

R e n c a n a pembangunan M u s h o l l a i n i telah melalui beberapa kali rapat, terakhir pada tanggal 2 Juli 2020 sebagai p e m a n t a p a n persiapan. Rapat yang dihadiri Kakanwil, Kabag Ta t a U s a h a , Pejabat esellon III dan IV Kanwil Kemenag NTT, memutuskan 2

hal yakni; Pemilihan nama Musholla dan waktu peletakan batu pertama.

Para pejabat mengusulkan nama yang bergaya bahasa nusantara dan tidak terlalu ke-arab-araban. Ada beberapa usulan nama, namun akhirnya Kabag Tata Usaha melontarkan nama SARMAN dari akronim Sarana Rekatkan Iman. Yang pastinya memiliki makna sejarah tersendiri di balik nama tersebut.

“Nama yang disepakati dalam rapat, sempat membuat haru, namun kami sekeluarga sangat berterima kasih pada semuanya, untuk pemilihan nama ini. Harapannya tentu memang Musholla ini menjadi sarana rekatkan iman kita sebagai saudara dengan saling menghargai satu sama lain,” ungkap Kakanwil.

Sebelum sambutan Kakanwil, Kabag Tata Usaha Kanwil Kemenag NTT, H. Hasan Manuk, S.Pd., M.Pd memimpin lelang sumbangan dengan merincikan kebutuhan biaya pembangunan musholla El Sarman, dengan total biaya sebesar Rp. 400 juta. Musholla El Sarman dibangun 2 lantai dengan ukuran 7x9 meter persegi. Lantai satu untuk fasilitas ruang serba guna dan lantai dua difungsikan sebagai Musholla.

“Panitia bisa memfungsikan sebagai kantin/mini

market, dan dari awal sudah diatur drainasenya dengan

baik, agar kedepannya nyaman digunakan, sebab renovasi akan lebih sulit jika bangunan dari awal tidak ditata dengan baik,” saran Kabag Hasan.

Seperti yang dilaporkan panitia pembangunan, Kasubbag Perencanaan, Data dan Informasi (PDI), H. Achmad Alkatiri, biaya sebesar R p . 4 0 0 j u ta tersebut, awal pengumpulan d a n a t e l a h mencapai RP. 9 1 . 8 5 0 . 0 0 0 , 50 sak semen d a r i B i d a n g Urakat dan 25 sak semen dari Bimas Buddha, juga uang tunai dari keluarga besar Kakanwil Kemenag NTT, yang diserahkan Ibu Delsi Sarman Marselinus pada panitia. Pada lelang sumbangan kali ini, diperoleh dari keluarga besar Pendis kurang lebih 40 juta, juga dari Kabid, Haji dan Bimas Islam, Drs. H. Husen Anwar, Kabid Pendis, Drs. H. Pua Monto Umbu Nai, dan Pembimbing zakat wakat, H. Muhammad Moa.

Dengan mengikuti protokol kesehatan di masa pandemi, pejabat yang melakukan peletakan batu pertama dibatasi dan dilengkapi dengan APD (alat Pelindung diri) berupa helm kerja dan rompi. Pejabat yang melakukan peletakan batu pertama; Kakanwil, Kabag Tata Usaha, pejabat eselon III lingkup Kanwil Kemenag NTT, Kakankemenag Kota kupang dan Kabupaten Kupang yang diwakili Kasubag Tata Usaha masing-masing, juga Ketua DWP Unit Kanwil Kementerian Agama, Ibu Delsi Sarman Marselinus.

Pada kesempatan ini juga Kakanwil mengingatkan untuk selalu mematuhi protokol kesahatan selama masa new normal di masa pandemi covid-19, yang belum mereda dan harus terus waspada, selalu menjaga kesehatan, berolahraga dan istirahat yang cukup. ***(ntt.kemenag.go.id/Aida Ceha)

Musholla El Sarman sebagai

(22)

Edisi 21 Tahun IX, Nomor 56 Januari - Desember 2020

Kupang (Bernas) - Menteri Agama Republik

Indonesia, Jend (Purn) TNI. H. Facrul Razi meresmikan Gedung IAKN (Institut Agama Kristen Negeri) Kupang, Gedung Raudhah Asrama Haji Transit Kupang, dan berkesempatan mengunjungi Vihara Pubbaratana yang terletak di Kelurahan Sikumana Kota Kupang (Jumat, 27/11/2020).

Resmikan IAKN

Saat menyampaikan sambutan, Menag Fachrul Razi mengaku berbahagia bisa tiba di NTT dan bertemu civitas akademika IAKN Kupang. Diakui

Menag, NTT sebagaimana yang dikatakan Wakil Gubernur Yosef merupakan tempat yang tepat untuk belajar toleransi karena toleransi sangat penting bagi Indonesia yang berbhineka. “Kebhinekaan itu merupakan rahmat Tuhan yang luar biasa membuat kita semakin kokoh dan kuat jika dirawat dengan baik dengan tingkatkan toleransi,” ujar Menteri Agama.

Lebih lanjut, Menag ingatkan bahwa saat ini eksistensi perguruan tinggi agama dihadapkan pada kompetisi yang semakin ketat. IAKN Kupang dan perguruan tinggi agama lainnya diharapkan mampu meningkatkan diri untuk sejajar dengan perguruan tinggi umum lainnya. “Jangan menjadi pilihan kedua tetapi pilihan pertama,” ujar Menag.

Dikatakan Menag, penilaian sebuah perguruan

tinggi yang berkualitas tidak hanya dari faktor akademik saja tetapi diperlukan beberapa faktor yang mempengaruhi sebuah perguruan tinggi mendapat predikat yang mumpuni. Untuk itu dibutuhkan kesiapan yang khusus dan rencana yang matang agar institusi perguruan tinggi dapat memenuhi peningkatan mutu dan kualitasnya.

Resmikan Asrama Haji Transit Kupang

Gedung ini dibangun dengan dana SBSN (Surat Berharga Syariah Negara). Gedung ini memiliki fasilitas setara hotel bintang 3, berlantai 3 dengan 42 kamar.

Semua kamar full AC dengan 4 single bed, kamar mandi, meja, almari, telpon paralel dan lift. Juga ada fasilitas restauran dan mini kitchen. “Sebagai sarana kegiatan agama, asrama haji memiliki peran strategis untuk meningkatan hubungan sosial dan pengetahuan bagi umat Islam dalam menjalankan kewajibannya. Tentang hal ini saya meminta Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur selaku pengelola asrama haji, membuat asrama haji mengambil peran penguatan toleransi dan moderasi beragama, ini penting dan saya sangat senang sekali ketika saya tahu adik-adik mahasiswa Papua itu ditempatkan disini, luar biasa sekali,” ucap Menag, Jend. Purn. TNI. H. Fachurl Razi, saat menyampaikan arahannya sebelum meresmikan Gedung Raudhah Asrama Haji Transit Kupang, di Asrama Haji Transit Kupang Jl.

Menag RI Resmikan IAKN, Gedung Raudhah Asrama Haji

Transit Kupang dan Tinjau Pura Vihara Pubbaratana

(23)

Amabi Kota Kupang.

Usai penyambutan kehadiran Menag, Wagub NTT, Josef Nae Soi, dan rombongan dengan pagar betis Mahasiswa Papua bersama Grup Hadroh Bidang Haji dan Bimas Islam Kanwil Kemenag NTT, Menag meninjau lokasi gedung yang diperuntukkan untuk 40 mahasiswa IAKN (Istitut Agama Kristen Negeri) Kupang, dari Papua. Menag menanyakan fasilitas kamar yang ditempati para mahasiswa. H. Arsyad Karabi selaku pejabat yang mengkoordinir pengelolaan Asrama Haji, menyampaikan bahwa fasilitas kamar yang dipakai mahasiswa Papua, lengkap dengan kamar mandi di dalam dan full AC.

Sebelum meninjau fasilitas kamar di lantai satu dan dua, Menag menyampaikan arahan yang berisi jawaban-jawaban atas permohonan Kakanwil dan Wagub NTT. “Mengenai penambahan kuota, ada aturannya, tetapi untuk setengah yang digabungkan dengan kloter Jawa Timur, akan dipikirkan dengan matang dan dipertimbangkan secara baik agar kendala-kendala yang dialami saat ini bisa dicari solusi yang terbaik,” jelas Menag.

Menag menjelaskan bahwa, banyak batasan-batasan yang tidak bisa dilawan begitu saja. Kuota resmi Indonesia saat ini adalah 221.000 jemaah. Pada saat Menag minta tambahan disampaikan bahwa penentuan kuota ditetapkan dalam Konferensi Islam (OKI). Pada waktu Indonesia mendapat tambahan 10.000 tahun sebelumnya, adalah ketika ada pembatalan dari negara lain. Sehingga pada waktu itu karena waktunya terbatas untuk persiapan, maka banyak kuota yang tidak terpakai. “Untuk saat ini haji di masa covid, ketika kami menanyakan ke Saudi tentang kuota, mereka menjawab, ini terlalu dini, jadi belum ada jawaban karena kondisi covid yang belum mereda,” ungkap Menag.

Lebih lanjut Menag menjelaskan, keadaan haji di masa covid yang belum jelas kuotanya, akan disiapkan 3 alternatif. Pertama, Kuota full; Kedua, kuota 50 persen; dan Ketiga, bisa saja dibatalkan kembali.

Sebagai catatan, pada masa covid ini banyak yang berubah. Pada waktu Februari 2020 umroh di tutup, baru dibuka kembali untuk negara luar tanggal 1 November. Pengumumannya pun tergesa-gesa sehingga persiapan jamaah umroh Indonesia juga belum maksimal. Dari keadaan ini maka ditemukan 8 jemaah umroh yang positif Covid dan terpaksa dikarantina di Saudi. Yang kedua tanggal 3 November, juga belum terlalu baik, sehingga ditemukan 5 jemaah yang positif covid. Tapi yang berangkat tanggal 8 dan 22

November, Alhamdulillah sudah baik persiapannya, sehingga seratus persen sehat dan berhasil melakukan umroh dengan baik.

Resmikan dan Fungsikan Asrama Haji.

Usai menyampaikan arahan, Menag melakukan pemukulan bedug dan penandatanganan prasasti. Setelah itu dilanjutkan dengan pemotongan pita dan peninjuan lokasi. Menag dan rombongan bersama Wagub NTT didampingi Kakanwil Kemenag NTT dan Walikota Kupang meninjau faslitas kamar di lantai 1 dan 2, serta restauran. Menag juga mencoba fasilitas

lift yang disediakan.

Saat meninjau kamar, Wagub NTT, menyarankan ada sajadah bemotif tenun NTT di setiap kamar. Plt. Dirjen PHU, juga menyarankan ada perpaduan hiasan arab dan motif NTT di dinding kamar, agar tampak khas NTT. Menag sangat berharap asrama haji bisa berfungsi sepanjang tahun, sebagai pusat manasik, karantina, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan, yang mencerminkan toleransi dan moderasi beragama.

Tinjau Vihara Pubbaratana

Kunjungan Menteri Agama ke Vihara tersebut dilakukan setelah sebelumnya meresmikan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang dan Gedung Asrama Haji Transit Kupang.

Dalam arahannya di tempat ibadah umat Budha tersebut, Menag mengapresiasi langkah pemda Kota Kupang yang telah memfasilitasi dan mendukung umat Buddha di Kota Kupang untuk mendirikan tempat ibadahnya. “Saya berterimakasih dan mengapresiasi langkah yang telah diambil oleh Pemda Kota Kupang karena telah memberikan tempat ini agar umat Buddha di kota ini bisa membangun tempat ibadahnya,” ungkap Menag.

Langkah ini menurut Menag, merupakan salah satu upaya merawat kebhinekaan karena keberagaman yang ada di Indonesia harus dijaga dan dirawat agar menghasilkan kekuatan bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk diketahui, Vihara Pubbaratana ini merupakan satu-satunya vihara di Kota Kupang yang dibangun di atas lahan hibah Pemerintah Kota Kupang seluas 1000 m2.

Pada kunjungannya ke Vihara ini Menag didampingi oleh Walikota Kupang, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Pengurus FKUB Provinsi NTT dan FKUB Kota Kupang.

(24)

Edisi 21 Tahun IX, Nomor 56 Januari - Desember 2020

Kupang (Bernas) - Bertempat di Hotel Sahid T

More Kupang, Kakanwil Sarman Marselinus berkenan membuka kegiatan Bimas Hindu di bawah Thema : Keluarga Sakinah, Generasi Muda Hindu Unggul, Selasa (17/03/2020).

Dalam sambutan ketika membuka kegiatan dimaksud, Kakanwil menekankan tiga isu penting yang pokok pikiran. Pertama, keluarga harus menjaga keharmonisan dan kelanggengan sebagai institusi terkecil dalam masyarakat. “Pasutri (pasangan suami istri) mesti tetap menjaga kelestarian hidup berumah tangga. Usaha memperkokoh dan meremajakan hendaknya menjadi bagian integral yang harus terus dihidupkan,” tegas beliau. Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para Pasutri Muda Hindu untuk kembali melihat makna hidup berkeluarga.

Kedua, keluarga sebagai sel terkecil dalam masyarakat yang melahirkan generasi muda, hendaknya menjadi garda terdepan dalam upaya peningkatan generasi muda Hindu yang unggul dan berkompeten. Upaya ke arah itu sedikit banyak memberikan dampak yang positif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Beliau menambahkan Pasutri Hindu yang mengikuti kegiatan Berkah (Belajar Rahasia Nikah) harus dapat menjadi “role model” bagi keluarga-keluarga lainnya. Generasi muda Hindu harus disiapkan sejak dari keluarga mulai dari hal kecil dan sederhana sampai kepada keutamaan-keutamaan tentang nilai-nilai kehidupan yang akan menjadi pegangan mereka di kemudian hari. Materi- yang diberikan dari para narasumber selama tiga hari dapat menjadi ‘bekal’

dan masukan bagi para pasangan suami istri ketika berhadapan dengan anak-anak. Ini penting artinya mengingat perkembangan dunia saat ini yang begitu cepat berpengaruh besar pada perkembangan generasi milenial.

Ketiga, tantangan terbesar keluarga dewasa ini adalah masalah perceraian. “Mengapa terjadi perceraian? Ada begitu banyak alasan mengapa terjadi perceraian, apakah itu alasan ekonomi, politik, sosial, budaya? Pertanyaan yang membutuhkan jawaban konkrit,” ungkap beliau. Perceraian dengan berbagai alasan selalu membayangi hidup berumah tangga. Apalagi bagi keluarga-keluarga muda saat ini. Tentunya ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi para Pasutri Muda Hindu. Kakanwil Sarman lebih lanjut menambahkan entitas Agama Hindu dengan kearifan lokal budaya Bali yang begitu kental telah mampu menjaganya dari pengaruh budaya luar. “Bali, sebagai destinasi wisata terbesar di Indonesia telah membuktikan itu semua,” tambahnya. Pasutri Muda Hindu harus senantiasa menjaga keutuhan dan kerukunan hidup berkeluarga. Karena hanya dengan demikian marwah keluarga sebagai tempat lahirnya generasi unggul akan benar-benar terwujud.

Kegiatan tiga hari tersebut menghadirkan narasumber utama Direktur Urusan Agama Hindu Kemenag RI, Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Pembimas Hindu, dan beberapa narasumber lainnya yang berkompeten. Peserta kegiatan tersebut berjumlah 40 orang dari Kab/Kota se – Provinsi NTT.

***(ntt.kemenag.go.id/Aida Ceha)

Pasutri Muda Hindu

(25)

Lintas

FLOBAMORA

Ende (Bernas) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Kab. Ende menyatakan serta memberikan dukungan secara langsung pada penyelenggaraan dan pengembangan mutu serta kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan pada Madrasah di Ende. Hadirnya salah satu anggota DPRD Ende, Chairul Anwar dalam acara Launching Perpustakaan Digital dan Peresmian Studio Mini, Poros di MTs Negeri 1 Ende, Senin 12 Oktober 2020 menjadi tanda dukungan bagi keluarga besar Madrasah ini.

C h a i r u l A n w a r d a l a m kesempatan itu menyampaikan b a h w a , D P R D E n d e p a d a prinsipnya selalu mendukung lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Ende dalam berbagai upaya dan bentuk kegiatan apa pun guna meningkatkan dan mengembangkan mutu serta kualitas pendidikan di wilayah tercinta ini.

“Kita prinsipnya selalu support apa yang telah dimulai di MTS Negeri 1 Ende pada hari ini dengan adanyaPerpustakaan Digital, dan Studio Mini Pembelajaran online. Satu tombol saja yang kita tekan, maka akan dapat mengakses serta

memperoleh seluruh informasi entah yang bersifat positif maupun negatif. Apa yang telah kita lakukan pada hari ini adalah demi anak-anak kita dan masa depan mereka. Oleh karenanya, anak-anak kita butuh pendampingan dan pengawasan agar hal positif saja yang mereka peroleh,” ungkap Sekretaris Komisi III DPRD Ende bidang Pendidikan.

Ia juga menambahkan ke depannterus mendukung madrasah yang ada di Ende ini dengan mengkomunikasikan berbagai bantuan-bantuan yang dapat dilayani. “Fraksi PKS ada keterwakilan yang duduk di bagian anggaran (Banggar). Kita bisa mengkomunikasikan untuk adanya dana-dana bantuan yang dapat disalurkan.”

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala MTs Negeri 1 Ende, H. Samsudin Thalib, S.Pd., menyampaikan bahwa kehadiran anggota DPRD Ende dari Fraksi PKS, Chairul Anwar dalam kegiatan launching ini merupakan

sebuah kebanggaan dan penghargaan bagi madrasah yang dinahkodainya.

“Kehadiran Pak Chairul Anwar adalah sebuah penghargaan bagi kami di madrasah ini yang bersedia dengan senang hati memberikan pelayanan pendidikan. Apa yang sudah kami mulai pada hari ini masih belum sempurna dan lengkap dari sisi sarana-prasana maupun fisik gedung yang mendukung,” ujar Samsudinpenuh harap.

H. Samsudin Thalib melanjutkan bahwa, kesulitan

terbesar lainnya yang dialami di madrasah ini adalah kekurangan pasokan air sehingga rencana mengadakan sumur bor yang membutuhkan banyak biaya telah disampaikan kepada pihak DPRD Ende..

Acara Launching Perpustakaan Digital dan Peresmian Studio Mini, Poros MTs Negeri 1 Ende oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Ende, Wilhelmus Yohanes Ndoa, M.Pd., yang didampingi Kasubag TU, Drs. Tambuk Hermanus, dan Kasi Pendidikan Islam, Dra. M. Hadisyafani Mapawa serta dihadiri juga oleh Kepala Perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Ende, para Pengawas Pendidikan Islam, dan Madrasah, dan para tenaga pendidikan berjalan lancar. Rombongan pun berkesempatan mengunjungi ruangan Perpustakaan Digital dan Studio Mini serta berbincang-bincang sejenak dengan operator teknis media digital Madrasah Tsanawiyah pertama di NTT ini.***(ntt.kemenag.go.id/evan)

(26)

Edisi 21 Tahun IX, Nomor 56 Januari - Desember 2020

Oelamasi (Bernas) - Penyerahan bantuan dana

pendidikan dan bantuan Covid 19 dilakukan bertepatan dengan kegiatan peresmian Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen Tarus Kelas Filial Afoan Kecamatan Amfoang Utara Kabupaten Kupang, Kamis (27/08). Penyerahan bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dari Guru-Guru Kristen Kantor Kementerian Agama terhadap guru honor dan Sekolah SMPTK Tarus yang merupakan sekolah induk kepada siswa-siswi dan

guru di SMPTK Kelas Filial Afoan .

Bantuan Covid-19 yang diberikan merupakan salah satu dan terakhir dari serangkaian bantuan Covid 19 yang sudah diserahkan kepada semua sekolah Kristen yang berada dibawah Kementerian Agama di Kabupaten Kupang. Bantuan itu berupa masker,

hand sanitizer, vitamin, dan obat-obatan lainnya yang

dikonsumsi untuk mengatasi Covid-19 saat ini. Pada tempat yang sama, dilakukan penyerahan bantuan dana pendidikan dari SMPTK Tarus kepada siswa-siswi dan guru di SMPTK Tarus Kelas Filial Afoan berupa dana bantuan BPNS untuk 4 guru honor, bantuan operasoinal sekolah sebesar Rp. 16.000.000,- dan dana bantuan PIP (Program Indonesia Pintar) sebesar RP. 11.550.000,- untuk 33 orang siswa/i.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kupang, Saturlino Correia, S.Th., dihadapan semua yang hadir mengatakan bahwa bantuan yang diberikan nantinya dapat membantu meringankan kebutuhan para tenaga pengajar dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini. Saturlino juga mengimbau agar dalam pelaksanaan KBM tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan rajin cuci tangan menggunakan air yang mengalir, mengunakan masker, dan selalu menjaga jarak aman.

“Tetap taat pada protokol kesehatan yang

dikeluarkan agar kita bisa memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, apalagi saat ini perkembangannya kian meningkat,”kata mantan Kakankemenag Sumba Timur. Sementara itu, menanggapi penyerahan bantuan dana pendidikan yang diberikan, Saturlino berharap agar para guru dan siswa/i yang mendapatkan bantuan ini dapat memanfaatkan bantuan yang diberikan dengan tepat untuk membeli keperluan sekolah dan menjadi motivasi dari para guru untuk tetap setia dalam menunjukkan dedikasinya yang tinggi untuk kemajuan sekolah dan anak didiknya.

Penyerahan bantuan itu dilakukan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kupang, Saturlino Correia, S.Th.disaksikan oleh Kepala Seksi Pendidikan Kristen Sem B. Nobrihas, S.Pd.K, Kepala Sekolah SMPTK Tarus Kupang, Amedniada Haekase, S.Pd., M.Pd.K, Naikliu Sertu Justino Simenez yang mewakili Danramil 1604 / 03, dan Ketua Pokjawas sekaligus Pengawas Pendidikan Kristen Tingkat Menengah, Yanyer Lakapu, S.Pd. Turut hadir dalam penyerahan bantuan itu semua pengawas Tingkat Dasar dan Menengah dan pelaksana pada Seksi Pendidikan Kristen Kementerian Agama kabupaten Kupang, Guru-guru SMPTK Tarus Kupang, Koordinator dan Guru-guru pada SMPTK Tarus Kelas Filial Afoan, Kepala Desa Afoan, orang tua murid, dan siswa/i SMPTK Tarus Kelas Filial Afoan Kecamatan Amfoang Utara Kabupaten Kupang.

***(ntt.kemenag.go.id/ evan)

Saturlino Serahkan Bantuan untuk SMPTK Tarus

Kelas Filial Afoan - Amfoang Utara

Mbay (Bernas) – Hal ini dikatakan Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus dalam acara syukuran Syiar Anak Negeri Rabu, (16/09) di MAN Nagekeo.

Dalam sambutan, Kakanwil menyampaikan bahwa Syiar Anak Negeri ini adalah salah satu bentuk menggelorakan Syiar Islam melalui kompetisi musik dan lagu-lagu nasyid sehingga dengan itu animo umat untuk mencintai agamanya, untuk menggali nilai-nilai luhur di dalam agamanya dengan itu pula diharapkan menjadi pendorong untuk mengamalkan semua nilai agama yang indah dalam kehidupan.

Lomba atau kompetisi semacam ini di lingkungan Kementerian Agama banyak, baik di tengah umat maupun di lembaga-lembaga pendidikan keagamaan itu adalah lomba berbasis Ajaran Islam untuk

Referensi

Dokumen terkait

Klien serta keluarganya mengatakan belum terlalu mengerti tentang kebutuhan nutrisi dan klien juga mengatakan jika klien belum memiliki motivasi untuk merubah pola makan

24 Perbaikan Struktur dan Pemeliharaan Ringan Fly Over Pasar Pagi 25 Perbaikan Struktur dan Pemeliharaan Ringan FO Kampung Melayu 26 Pemeliharaan Rutin Jalan Provinsi di

Melaksanakan dharma pengabdian kepada masyarakat untuk menerapkan nilai-nilai luhur, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga, dalam rangkapemberdayaan masyarakatc.

BukQ Ketertelusuran Pengukuran untuk Alat Ukur/Alat Uji KAN mensyaratkan bahwa semua kalibrasi dan verifikasi alat ukur dan uji, standar acuan, bahan acuan dan peralatan bantu yang

Yaitu upaya untuk menemukan gangguan sedini mungkin dengan cara mengenal (Recognition) kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dapat tumbuh pada setiap jenis pekerjaan di

No Nama Alamat Kecamatan Tanggal Tes Calon Petugas Sensus Ekonomi 2016 Kabupaten Kudus. Jadwal Tes : Jumat 29 Januari 2016 Mulai

Varietas TM-999 memiliki ketahanan terhadap beberapa penyakit tanaman antara lain antraknosa, bercak daim dan layu Fusariimi (Lampiran 2). Sementara itu, varietas lainnya juga

konsumen berada di tempat yang sulit untuk menonton tayangan televisi berlangganan seperti dalam visualisasi yang ditunjukan oleh iklan nexmedia ini yaitu