• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN INFOGRAFIS ANIMASI 2D SIMULASI GRADASI WARNA DENGAN TEKNIK MOTION GRAPHIC NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Melati Ayuning Diaz

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN INFOGRAFIS ANIMASI 2D SIMULASI GRADASI WARNA DENGAN TEKNIK MOTION GRAPHIC NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Melati Ayuning Diaz"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN INFOGRAFIS ANIMASI 2D “ SIMULASI GRADASI

WARNA” DENGAN TEKNIK MOTION GRAPHIC

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Melati Ayuning Diaz

12.11.5855

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2016

(2)
(3)

1

PERANCANGAN INFOGRAFIS ANIMASI 2D “SIMULASI GRADASI

WARNA” DENGAN TEKNIK MOTION GRAPHIC

Melati Ayuning Diaz

1)

, Melwin Syafrizal

2)

,

1)

Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta 2)

Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta

Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email : melati.d@students.amikom.ac.id1), melwin@amikom.ac.id2)

Abstract - Many students in Early Childhood

Education (PAUD) and Kindergarten (TK) who do not understand color gradation, and only learned about the basic colors which taught by their teachers. Researcher are trying to design a color gradation's simulation to facilitate PAUD and TK students in order to know various shades with few portions.

In this thesis, the researcher tried to bring up the main points of the existing problems, and try to design interactive applications in order to provide an explanation of the color gradation pattern of PAUD and TK students.

This study will generate interactive

applications using Adobe Flash, and ActionScript 2.0. The product will be a CD and can be distributed to students of PAUD and TK. Later, interactive applications are expected to provide benefits broadly researchers for PAUD and TK teachers in general, and early childhood and kindergarten students in particular.

Keywords: Interactive application, design,

development, testing, implementation, evaluation, teachers, and students.

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Penggiat dunia edukasi kini sangat kreatif dalam memberikan materi untuk siswa ataupun mahasiswa. Baik secara langsung, memakai proyektor, bahkan bisa keluar dari lingkup sekolah atau kampus. Khususnya untuk pendidikan anak usia dini. Siswa pasti menginginkan pembelajaran yang asik dan menyenangkan dalam kelasnya..

Peneliti mencoba membuat rancangan infografis animasi 2D sebagai aplikasi interaktif berjudul “Simulasi Gradasi Warna” sebagai media pembelajaran mewarnai untuk anak usia dini. Rancangan aplikasi interaktif ini berisikan simulasi gradasi warna serta materi penjelasan yang ada disetiap objek animasi. Simulasi ini dibuat dengan desain yang menarik sehingga dapat digunakan dengan baik oleh anak usia dini pada khususnya, dan bagi orang tua secara umum. Dengan menggunakan software Adobe Flash, peneliti akan membuat aplikasi interaktif gradasi warna tersebut.Disajikan secara sistematik sehingga didapatkan gambaran tentang dasar pembuatan makalah ini dan hasil yang diharapkan.

Pada pengamatan peneliti, metode pembelajaran pendidikan anak usia dini masih menggunakan papan tulis, dan kapur untuk menggambar pola dan mewarnai pola tersebut. Sehingga jika metode belajar siswa terkomputerisasi dengan media yang saat ini marak digunakan: proyektor. Terlebih, segmentasi pendidikan anak usia dini banyak yang menengah atas jika ditinjau dari segi ekonomi. Sehingga penggunaan proyektor menjadi hal yang biasa. Adapun pembelajaran di kelas, pada guru bisa memasangkan kabel HDMI dari komputer/laptop untuk dapat tersambung ke layar proyektor. Atau setiap anak usia dini disediakan komputer masing-masing agar siswa tersebut dapat mencoba bereksperimen sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana cara merancang infografis animasi 2D sebagai aplikasi interaktif “Simulasi Gradasi Warna”?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Merancang aplikasi interaktif “Simulasi Gradasi Warna” yang dapat membantu anak memahami pelajaran mewarnai bagi pendidikan anak usia dini.

1.4 Metode Pengumpulan Data

1. Metode Literatur

Metode pengumpulan data menggunakan berbagai macam literatur yaitu mencari informasi diberbagai jurnal dan buku tentang desain aplikasi interaktif. 2. Metode Wawancara

Metode pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung terhadap pihak yang terkait yaitu pendidikan anak usia dini untuk mendapatkan informasi tentang hal-hal yang akan dimasukkan kedalam aplikasi secara tepat dan akurat.

3. Metode Obvervasi

Metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan yang dilakukan oleh pendidikan anak usia dini.

2. Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka

Menurut Galih Eko Setiawan (2014) Jurusan Teknik Informatika Universitas Nuswantoro Semarang yang berjudul “Media Pembelajaran Interaktif Simulasi

(4)

2

Pembangkit Listrik Tenaga Matahari Untuk Kelas VIII SMPN 15 Semarang” Untuk membuat sebuah media pembelajaran interaktif yang baik, perlu dilakukan beberapa tahapan yang jelas. Dengan demikian proses pembuatan media pembelajaran interaktif dapat dilakukan dengan lancar karena sudah dirancang dalam konsep yang terarah. [1]

Menurut Ashif Khairul Anam (2014) Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA yang berjudul “Perancangan Multimedia Interaktif Pada Lembah Fitness UGM Sebagai Media Informasi dan Promosi” Pembuatan multimedia interaktif merupakan kemampuan untuk menggabungkan antara kemampuan animasi, text, grafik dan suara dengan kemampuan logika actionscript sehingga bisa dikatakan layak untuk memberikan informasi yang lebih menarik. [2]

Menurut Bayu Susilo (2014) Jurusan Manajemen Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA yang berjudul “Perancangan Dan Pembuatan Musik Video The Story After Berjudul “Melody” Berbasis Animasi 2d Menggunakan Teknik Digital Animasi Sebagai Media Promosi" Teknik animasi 2D cenderung mengambil fokus pada manipulasi gambar, sedangkan teknik 3D biasanya membagun dunia maya dengan karakter dan objek-bjek yang saling bergerak dan berinteraksi. Animasi 3D juga dapat membuat gambar yang terlihat realistis bagi pemirsanya. [3]

Menurut Cynthia Larasati Manggiasih (2011) Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA yang berjudul “Analisis dan Pembuatan Simulasi Perubahan Zat Berbasis Multimedia Interaktif Mengunakan Adobe Flash” Struktur aplikasi multimedia sangat besar fungsinya terutama didalam pembuatan atau perancangan suatu aplikasi multimedia, karena dengan menggunakan struktur tersebut suatu rancangan aplikasi multimedia dapat terbantu dengan mudah. [4]

Menurut Muhammad Firiyadi (2014) Jurusan

Teknik Informatika STMIK AMIKOM

YOGYAKARTA yang berjudul “Peranangan Video Animasi 2D Simulasi Terjadinya Hilal Dengan Teknik Motion Graphic” Animasi 2D biasa disebut dengan animasi kartun. Kartun adalah suatu gambar interpreatif yang simbolis mengenai sikap orang, situasi atau kejadian tertentu. [5]

Pada buku yang berjudul Multimedia sebagai Alat Untuk meningkatkan keunggulan bersaing karya M.Suyanto (Bab 1 hal 20) multimedia merupakan kombinasi dari komputer dan video atau secara umum multimedia merupakan kombinasi dari tiga elemen. Tiga elemen yang dimaksud yaitu suara, gambar, dan teks. [6] Menurut Suyanto (2003 : 353), agar multimedia dapat menjadi alat kenggulan bersaing perusahaan, pengembangan sistem multimedia harus mengikuti sebelas tahapan pengembangan sistem Multimedia. [7]

2.2 Pengertian Multimedia

Pada buku yang berjudul Multimedia sebagai Alat Untuk meningkatkan keunggulan bersaing karya M.Suyanto (Bab 1 hal 20) multimedia merupakan kombinasi dari komputer dan video atau secara umum multimedia merupakan kombinasi dari tiga elemen. Tiga elemen yang dimaksud yaitu suara, gambar, dan teks. [4]

2.2.1 Elemen Multimedia 1. Teks (Text)

Bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan dikendalikan adalah teks. Teks dapat membentuk kata, surat atau narasi dalam multimedia yang menyajikan bahasa. Kebutuhan teks bergantung kepada penggunaan aplikasi multimedia.

2. Suara (Sound)

Audio (suara) atau bunyi dalam PC multimedia, khususnya pada aplikasi bidang bisnis dan game sangat bermanfaat. PC multimedia tanpa bunyi hanya disebut unimedia, bukan multimedia.

3. Grafik (Image)

Alasan untuk menggunakan gambar dalam presentasi atau publikasi multimedia kaena lebih menarik perhatian dan dapat mengurangi kebosanan dibanding dengan teks. Gambar dapat meringkas dan menyajikan data kompleks dengan cara yang baru dan lebih berguna. Sering dikatakan bahwa gambar mampu myampaikan seribu kata, tetapi itu hanya berlaku ketika pengunjung dapat menampilkan gambar yang diinginkan saat memerlukannya.

4. Video

Video adalah salah satu media audio visual yang digunakan sebagai media komunikasi dalam pembangunan.

5. Animasi (Animation)

Kata animasi diambil dari kata animation, to animate. Jadi definisi animasi adalah menghidupkan segala benda atau objek mati. Kata “menghidupkan” disini bukanlah memberi nyawa yang merupakan hak Tuhan, melaikan membuatnya bergerak sehinga terlihat seperti hidup.

2.3 Definisi Animasi 2D

Animasi 2D adalah penciptaan gambar bergerak dalam lingkungan dua dimensi. Hal ini dilakukan dengan urutan gambar berturut-turut, atau “frame”, yang mensimulasikan gerak oleh setiap gambar menunjukkan berikutnya dalam perkembangan bertahap langkah-langkah.

2.4 Definisi Desain Grafis

Dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri (yang bisa disebut seni komersial). Elemen-elemennya adalah:

(5)

3

1. Garis 2. Bentuk 3. Warna 4. Kontras Nilai

2.5 Pengertian Motion Graphic

Motion graphic atau motion grafis adalah istilah salah satu media atau salah satu sub dari ilmu desain grafis untuk opening bumper, film, televisi, video clip dan internet. Pada dunia perdagangan, informasi, hiburan adalah suatu tantangan, ketika dimana pemirsa atau audience memutuskan apakah tidak atau akan untuk saluran, keluar dari situs web, atau ketika menonton trailer, untuk melihat film.

2.6 Pengertian Media Interaktif

Media interaktif merupakan istilah untuk gabungan antara berbagai elemen multimedia yang bersifat interakif dan menarik perhatian usernya sehingga terjadi interaksi antara user dan media itu sendiri.

2.7 Teori Produksi Multimedia

a. Multimedia Content Production b. Multimedia Communication c. Digitalisasi

d. Editing e. Animasi

f. Computer Based Animation

2.8 Pengertian Infografis

Pengertian Infografis adalah suatu bentuk penyajian data dengan konsep visual yang terdiri dari teks dengan tambahan gambar-gambar ilustrasi yang menarik.

2.9 Pengertian Gradasi Warna

Gradasi warna adalah corak warna yang bisa dikembangkan dari dua warna atau lebih.

3. Analisis dan Perancangan 3.1 Deskripsi Aplikasi

Aplikasi ini adalah sebuah aplikasi multimedia, yang dapat digunakan atau memilik fungsi sebagai media pengenalan atau pembelajaran tentang simulasi gradasi warna.

3.2 Mengidentifikasi Masalah

Pada tahap analisis sistem ini, analisis mempunyai fungsi untuk mengidentifikasi analisis sistem, melakukan studi kelayakan dan menganalisis kebutuhan sistem.

3.3 Analisis Sistem Multimedia 3.3.1 Analisis Sistem

Analisis dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian atau komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan

kebutuhan yang dihadapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

3.3.2 Analisis Kelemahan Sistem

Tujuan utama dari analisis sistem adalah mengevaluasi dan menentukan permasaahan pada sekolah pendidikan anak usia dini yang sistem pembelajarannya kurang menarik dan belum mengunakan sistem komputerisasi.

3.4 Analisis Kebutuhan Sistem

Dalam pembahasan ini menguraikan kebutuhan sistem multimedia dan pembelajaran untuk pendidikan anak usia dini tentang ‘Simulasi Gradasi Warna’ agar dapat diusulkan untuk membantu guru dan anak usia dini dalam menyampaikan dan memahami materi tentang apa itu gradasi warna, dan apa manfaat belajar memahami gradasi warna.

3.4.1 Analisis Kebutuhan Fungsional

Sistem mampu memberikan informasi penjelasan tentang simulasi gradasi warna mulai

3.4.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional adalah bagian yang akan mendukung jalan proses pembutuhan aplikasi multimedia intraktif simulasi gradasi warna dengan teknik motion graphic. Kebutuhan in meliputi perangkat keras (hardware), kebutuhan perangkat lunak (software), dan kebutuhan sistem SDM (brainware). Berikut ini beberapa kebutuhan non fungsional tersebut.

a. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras yang akan digunakan untuk membangun system aplikasi ini adalah sebuah notebook dengan spesifikasi sebagai berikut :

 Laptop ASUS A43S

 Processor Intel Core i3 2330M CPU @ 2,2 GHz

 RAM 4GB

 VGA NVIDIA GeForce® GT 610M

 Hardisk 500 GB

b. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Aspek perangkat lunak (Software) adalah semua prangkat lunak atau aplikasi yang diperlukan untuk proses pebuatan animasi 2D ‘simulasi gradasi warna’ adalah sebagai berikut:

 Adobe Photoshop CS6

 Adobe After Effect CS6

 Adobe Flash CS6

 Adobe Audition CS6

3.5 Analisis Kelayakan Sistem

Analisis kelayakan sistem atau sering disebut studi kelayakan adalah suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan kemungkinan apakah pengembangan proyek sistem multimedia layak dieruskan atau dihentikan.

(6)

4

3.5.1 Kelayakan Teknologi

Teknologi berkembang semakin cepat tak terkendali dengan teknologi komputer. Komputer telah memberikan banyak kemudahan bagi manusia. Hal yang paling berguna adalah dalam proses penyampaian informasi dan menyediakan peluang bagi kemajuan dan mengubah penyampaian informasi cara lama.

3.5.2 Kelayakan Hukum

Pertanyaan mendasar yang harus dijawab untuk menilai kelayakan hukum adalah “Dapatkah media yang baru yaitu media berbasis multimedia interaktif tidak melanggar etika dan hukum?”. Media tersebut tidak melanggar hukum karena media terebut sudah dikemas sesuai dengan materi dan tepat sasaran.

3.5.3 Kelayakan Operasional

Penilaian teradap operasi dilakukan untuk mengatur apakah media yang dibuat tersebut dapat diterima dan dapat berjalan dengan baik. Hal ini menyangkut kemampuan media informasi tersebut dalam memberkan informasi. Pertanyaan mendasar yang harus dijawab untuk menilai kelayakan operasional adalah “Dapatkah media yang baru yaitu media berbasis multimedia interaktif penyampaian materi seputar gradasi warna dapat digunakan dengan mudah dan dapat dimengerti oleh anak usia dini dan guru.

3.5.4 Kelayakan Jadwal

Dari kendala waktu, sistem informasi multimedia yang akan diharapkan jelas tidak ada kendala waktu. Karena perencanaan sebuah sistem ini disesuaikan dengan kurikulum sekolah yang sedang berlaku sehingga pengunaannya tidak kadaluarsa. Dengan demikian dari sisi kelayaka jadwal, pembuatan aplikasi multimedia tersebut layak untuk dilaksanakan.

3.5.5 Kelayakan Strategi

Pembelajaran menggunakan media interaktif dimungkinkan akan mempengaruhi strategi pengembangan pendidikan yaitu dalam hal strategi terkomputerisasi yang lebih menarik dan tepat sasaran.

3.6 Perancangan Sistem 3.6.1 Konsep Struktur Navigasi

Berikut ini merupakan struktur navigasi dalam aplikasi multimedia simulasi gradasi warna:

Gambar 1. Perancangan Struktur Navigasi

3.6.2 Perancangan Tampilan

1. Tampilan Menu Utama

Gambar 2. Rancangan Menu Utama 2. Rancangan Aplikasi

Gambar 3. Rancangan Aplikasi 3. Tampilan Warna yang Dipilih

Gambar 4 Menu Penggabungan Warna

4. Tampilan Hasil Penggabungan Warna

(7)

5

5. Tampilan Menu Credit

Gambar 6. Tampilan Menu Credit

4. Implementasi dan Pembahasan

Implementasi merupakan tahapan setelah melakukan analisis dan perancangan sistem pada siklus rekayasa perangkat keras dimana sistem siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya sehingga dari sini akan dapa diketahui apakah aplikasi interaktif yang telah dibuat benar-benar dapat menghasilkan output atau keluaran yang sudah sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

1. Hasil Perancangan Menu Intro

Gambar 7. Menu Intro 2. Tampilan Menu Utama

Gambar 8 Tampilan Menu Utama 3. Tampilan Menu Gradasi Warna

Gambar 9 Tampilan Menu Gradasi Warna

4. Tampilan Penggabungan Warna

Gambar 10 Tampilan Penggabungan Warna 5. Tampilan Hasil Penggabungan Warna

Gambar 11 Hasil Penggabungan Warna

6. Tampilan Menu Credit

Gambar 12 Tampilan Menu Credit

4.6 Hasil Pengujian

Tabel 1. Tabel Uji Aplikasi

No Kasus Hasil Pengujian

1. Melihat Menu Utama Berhasil 2. Menampilkan Menu Gradasi

Warna

Berhasil 3. Menampilkan Menu

Penggabungan Warna

Berhasil 4. Menampilkan Menu Hasil

Penggabungan Warna

Berhasil 5. Menampilkan Menu Credit Berhasil

5. Penutup

5.1Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan penjelasan keseluruhan materi dari bab-bab sebelumnya dengan judul “Perancangan Infografis Animasi 2D ‘Simulasi Gradasi Warna’ dengan Teknik Motion Graphic” serta selesainya

(8)

6

penyusunan skripsi dan pembuatan aplikasi ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Untuk mempelajari bagaimana bermain gradasi warna itu, dan pengguna akan mengetahui pencampuran warna yang sudah dipilih.

2. Aplikasi simulasi gradasi warna sistemnya menggunakan komputer, jadi para pengguna lebih tertarik untuk mengoperasikannya.

banyak warna. Dan aplikasi ini didesain dengan background yang menarik.

5.2 Saran

Agar aplikasi ini dapat lebih sempurna, ada beberapa saran dari penulis, diantaranya yaitu:

1. Aplikasi ini dapat terus dikembangkan lebih lanjut dalam hal pemilihan warna, kedepannya diharapkan untuk dapat menggunakan warna yang lebih banyak dan lebih spesifik.

2. Saat ini aplikasi simulasi gradasi warna ini masih pada sistem operasi Windows, harapannya semoga untuk kedepannya dapat dirancang ke dalam sistem operasi lain.

3. Penelitian ini masih dalam ruang lingkup yang terbatas. Peneliti berharap penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat memberikan kemudahan bagi pengguna aplikasi simulasi gradasi warna ini.

4. Peneliti berikutnya diharapkan dapat mengembangkan kembali aplikasi simulasi gradasi warna sehingga jauh lebih menarik dan bervariasi untuk digunakan.

Untuk kedepannya, bila sistem penentuan tingkat pembelajaran gradasi warna nantinya telah sempurna, maka sistem ini dapat digunakan di Taman Kanak-kanak, Pendidikan Anak Usia Dini, dan tempat pendidikan yang kiranya membutuhkan aplikasi multimedia interaktif simulasi gradasi warna ini.

Daftar Pustaka

[1] Fatah Sofyan, Amir dan Agus Purwanto. Digital Multimedia: Animasi, Sound Editing, & Video Editing.Yogyakarta: Andi. 2008.

[2] Hidayat, Tonny dan Amir Fatah Sofyan. Komputer Grafis: Image Editing, Desain Grafis dan Page Layout.Yogyakarta: Andi. 2008.

[3] Lukas Aditya. Perancangan Multimedia Interaktif Sebagai Media Pembelajaran Tentang Pengenalan Global Warning Sejak Usia Dini. Yogyakarta: Jurnal STMIK Amikom Yogyakarta. 2012.. [4] Manggiasih, Cynthia Larasati. Analisis dan

Pembuatan Simulasi Perubahan Zat Berbasis Multimedia Interaktif Mengunakan Adobe Flash. Yogyakarta: Jurnal STMIK Amikom. 2011. [5] Hilman, Muhammad Zidny. Pembuatan Aplikasi

Multimedia Tes Buta Warna Berbasis Computer Based Test Menggunakan Metode Ishihara. Yogyakarta: Jurnal STMIK Amikom. 2012.

[6] Manggiasih, Cynthia Larasati. Analisis dan Pembuatan Simulasi Perubahan Zat Berbasis Multimedia Interaktif Mengunakan Adobe Flash. Yogyakarta: Jurnal STMIK Amikom. 2011. [7] Suyanto, M. Multimedia sebagai Alat Untuk

meningkatkan keunggulan bersaing. Yogyakarta. 2003.

Biodata Penulis

Melati Ayuning Diaz, memperoleh gelar Sarjana

Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016.

Melwin Syafrizal, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta. Memperoleh gelar Master of Engineering (M.Eng) di Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Gambar

Gambar 4 Menu Penggabungan Warna
Gambar 8 Tampilan Menu Utama  3.  Tampilan Menu Gradasi Warna

Referensi

Dokumen terkait

Demikian sebaliknya, jika proporsi pendapatan daerah yang berasal dari pemerintah pusat lebih besar dibandingkan total penerimaan daerah maka daerah tersebut dapat

SARPRAS Bidang Infrastruktur Wilayah 01) Prasarana jalan/jembatan dan kelengkapannya Meningkatkan struktur konstruksi jalan 4000 m x 4 m Batang, Gringsing, LEBO 2.000.000 0

Bantuan Sosial Rehab Rumah Tidak Layak Huni Desa Sigedong Kec.. Bantuan Sosial Rehab Rumah Tidak Layak Huni Desa

Strategi pakan untuk usaha pembibitan sapi potong di Loka Penelitian Sapi Potong adalah mengacu pada konsep low external input, yaitu dengan pakan yang terdiri atas 3-5 kg jerami

Untuk batasan hotel, klasifikasi hotel yang digunakan adalah hotel bintang 3 dengan jenis hotel termasuk ke dalam residential hotel yaitu hotel yang menyediakan akomodasi para

Guna membekali mahasiswa dalam pemahaman etik sebagai seorang peneliti maka pada kuliah Metodologi Penelitian diberikan materi berupa Etik Penelitian, yang memuat materi etik

• Merancang Riset berarti : merancang sampel untuk menentukan data yang akan digunakan dan merancang model empiris untuk menguji hipotesis- hipotesisnya

Sehubungan dengan permasalahan di atas, terkait dengan komunikasi pemasaran, diperlukan suatu kemampuan untuk berpandangan ke depan melihat apa saja yang terjadi