• Tidak ada hasil yang ditemukan

LOKAKARYA NASIONAL TEMA :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LOKAKARYA NASIONAL TEMA :"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

LOKAKARYA NASIONAL

TEMA :

MENATA PENYELENGGARAAN OTONOMI BIDANG

KESEHATAN DI DAERAH MELALUI PENGATURAN TATA

HUBUNGAN KERJA DINAS KESEHATAN DAN RUMAH

SAKIT DAERAH DI ERA JKN”

Banyuwangi, 26 – 27 Januari 2017

Kawah Ijen

Hotel Ketapang Indah Banyuwangi

Jln. Gatot Subroto KM 6, Klatak,

Kalipuro Banyuwangi Tlp. 0333 422280

(2)

2

PENGANTAR

LOKAKARYA NASIONAL

“MENATA PENYELENGGARAAN OTONOMI BIDANG KESEHATAN DI DAERAHMELALUI PENGATURAN TATA HUBUNGAN KERJA DINAS KESEHATAN DAN RUMAH SAKIT DAERAH DI ERA JKN”

KERJASAMA: ARSADA – ADINKES – BPRS –PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

Amanat UUD 1945 khususnya pasal 28 dan pasal 34 secara tegas memerintahkan kepada penyelenggara Negara untuk memberikan pelayanan kesehatan yang merata dan bermutu. Berbagai peraturan turunannya telah diterbitkan mulai dari Undang Undang sampai dengan peraturan menteri kesehatan.

Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah mengubah kebijakan terkait urusan kesehatan. Semula, urusan kesehatan diserahkan kepada pemerintah daerah. Dengan terbitnya Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tsb.,kebijakan untuk urusan kesehatan berubah dari urusan yang diserahkan kepada daerah menjadi urusan yang dibagi antara pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

Berbeda dari urusan pemerintahan lainnya, urusan kesehatan merupakan urusan yang “unik”. Urusan kesehatan

tidak dapat dibagi secara kaku seperti membagi urusan barang. Urusan kesehatan menyangkut jiwa orang, sehingga memerlukan penataan pembagian urusan secara bijak. Pembagian urusan kesehatan tersebut wajib mempertimbangkan kondisi geografi dan kondisi demografi nusantara yang membentang dari Merauke sampai Sabang; khususnya terkait dengan rujukan berjenjang.

Sebelum terbit Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014, pemerintah telah menerbitkan Undang Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; Undang Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional. Dengan demikian, penyelarasan dalam implementasi urusan kesehatan yang diatur oleh berbagai peraturan perundangan tersebut merupakan suatu keniscayaan. Faktoreksternal yang berpengaruh pada derajat kesehatan antara lain: perkembangan teknologi, perkembangan sosiokultural masyarakat, perkembangan manajemen organisasi dan perkembangan semua hal yang berpengaruh pada pelayanan kesehatan mendorong jajaran kesehatan untuk menata diri, saling mengisi. Upaya Preventif dan Promotif bergeser dari penyakit menular kearah perilaku yang merugikan kesehatan. Masyarakat masa kini dihadapkan dengan makanan mengandung pengawet formalin, borax dll; kosmetik mengandung kimia berbahaya; obat palsu maupun peredaran obat yang tidak sesuai peraturan perundangan dan segala macam masalah terkait kesehatan masa kini. Hal ini tentu menjadi beban luar biasa bagi Dinas Kesehatan. Disisi lain, pelayanan rumah sakit daerah harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat modern. Pemenuhan kebutuhan pelayanan rumah sakit daerah ini tidak boleh terkendala oleh berbagai rantai birokrasi.

Kenyataannya, berbagai peraturan turunan tsb masih memerlukan penjabaran konkrit di tingkat daerah, dalam bentuk Tata Hubungan Kerja. Untuk itu, ARSADA bersama ADINKES, Badan Pengawas RumahSakit (BPRS), dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan menyelenggarakan Lokakarya Nasional dengan Tema:

MENATA PENYELENGGARAAN OTONOMI BIDANG KESEHATAN DI DAERAH MELALUI PENGATURAN TATA HUBUNGAN KERJA DINAS KESEHATAN DAN RUMAH SAKIT DAERAH DI ERA JKN

Menata Penyelenggaraan Otonomi Bidang Kesehatan di Daerah merupakan sebuah keniscayaan dengan berbagai latarbelakang, antara lain:

1. Pembagian kewenangan urusan kesehatan antara pemerintah – pemerintah provinsi – pemerintah kabupaten/kota perlu kejelasan dalam tataran implementasinya

2. Di tingkat daerah, pengambil keputusan hamper selalu berganti setiap 5 tahun sesuai dengan mekanisme tata pemerintahan melalui Pemilihan kepala daerah maupun pemilihan legislative. Hal ini sangat rawan timbulnya perubahan drastic bila tidak diatur dalam peraturan menteri

(3)

3 3. Kewenangan Dinas Kesehatan yang sangat besar dalam hal perannya sebagai regulator dan pembinaan serta pengawasan di bidang kesehatan ; bukan hanya Rumah Sakit Daerah saja, tetapi juga rumah sakit swasta, rumah sakit pemerintah lainnya serta berbagai hal yang berkaitan dengan upaya kesehatan di daerah, termasuk kesehatan tradisional

4. Rumah Sakit Daerah yang bertugas melaksanakan pelayanan kesehatan rujukan berkewajiban meningkatkan mutu melalui kemandirian pengelolaan agar mampu bersaing di era MEA sekaligus menyongsong persaingan global

5. Pelaksanaan JKN setelah 2 tahun lebih, ternyata diperlukan mekanisme koordinasi di daerah antara BPJS Kesehatan dengan Dinas Kesehatan

Tujuan

1. Mendapatkan berbagai masukan dari para stakeholders tentang rumusan praktis pelayanan kesehatan dengan menata system kesehatan daerah

2. Memberikan masukan kepada Pemerintah tentang pentingnya menataTata hubungan kerja paska terbitnya UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Peserta

1. Asisten Sekretaris Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota yang membidangi Kesehatan 2. Kepala Bappeda Provinsi, Kabupaten/Kota

3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota 4. Direktur RSD Provinsi, Kabupaten/Kota

5. Dewan Pengawas RSD

6. Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi 7. Akademisi

8. Pemerhati kebijakan kesehatan 9. Pemerhati perumah sakitan

Waktu dan Tempat

Lokakarya Nasional diselenggarakan pada :

Hari / tanggal : Kamis – Jumat/ 26 – 27 Januari 2017 Tempat : Hotel Ketapang Indah Banyuwangi

Jln. Gatot Subroto KM 6, Klatak, Kalipuro Banyuwangi Tlp. 0333 422280

ASOSIASI RUMAH SAKIT DAERAH SELURUH INDONESIA (ARSADA)

dr. R. Heru Ariyadi, MPH

dr. Sutirto Basuki, SpKK, M.Kes

Ketua Umum ARSADA

Ketua Panitia

(4)

4

JADWAL ACARA

Hari ke 1 : Kamis, 26 Januari 2017

No WAKTU POKOK BAHASAN PEMBICARA MODERATOR

1 10.00 – 12.30 Registrasi & Makan Siang

2 12.30 – 13.15 Pembukaan & Keynote speaker -Lagu Indonesia Raya

-Tarian Gandrung 3 Keynote speaker hari I

Peran Pemerintah Kabupaten dalam memenuhi

kebutuhan Pelayanan Kesehatan berdasarkan UUD 1945, UU 36/2009; UU 44/2009; dan UU 23/2014

Bupati Banyuwangi

3 13.15 – 14.45 Pleno I: Peran Asosiasi dan BPRS Pelaksanaan Otonomi

Bidang Kesehatan di Daerah Dr. Umar Wahid, SpP

Peran Adinkes Dalam Penyelenggaraan Otonomi Bidang

Kesehatan di Daerah Ketua Umum ADINKES

Peran ARSADA Dalam Penyelenggaraan Otonomi Bidang

Kesehatan di Daerah Ketua Umum ARSADA

Peran BPRS dalam Penyelenggaraan Otonomi Bidang

Kesehatan di Daerah Ketua BPRS

4 14.45 – 16.45

Pleno 2:

Tata Hubungan Kerja merupakan bagian dari pembagian kewenangan Urusan Kesehatan berdasarkan UU 36/2009; UU 44/2009 dan UU 23/2014 dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pusat – Daerah sesuai dengan UU 23/2014

Ditjen Bangda Kementerian Dalam Negeri

Tata Hubungan Kerja Dinas Kesehatan dengan RSD terkait peran dan fungsi Pembinaan & Pengawasan

Penyelenggaraan otonomi Kesehatan di Daerah sesuai UU 23/2014

Dr. Robby Pattiselano, MPH (staff ahli bidang Desentralisasi Kemenkes) Tata Hubungan Kerja BPJS Kesehatan dengan Dinas

Kesehatan Terkait Peran dan Fungsi Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat sesuai dengan UU 23/2014

Direktur Utama BPJS

19.00 – 21.00 Welcome Dinner Pendopo Banyuwangi

Hari ke 2 : Jumat, 27 Januari 2017

1 08.00 – 09.00 Key Note Speaker hari II Sekjen Kemenkes RI

Pembinaan Urusan Kesehatan paska terbitnya UU 23/2014

2 09.00 –11.00

Pleno 3:

Upaya Penyelenggaraan Urusan Kesehatan di Daerah berdasarkan UU 36/2009; UU 44/2009 dan UU 23/2014

DR. Dr.Slamet Riyadi Yuwono, DTM&H, MARS

Peran Pemerintah Provinsi dalam menyelenggarakan

urusan kesehatan Gubernur NTB

Peran Pemerintah kota dalam menyelenggarakan urusan

kesehatan Walikota Sukabumi

Penataan Tata Hubungan Kerja RSD dan Dinas Kesehatan untuk Peningkatan mutu layanan dalam Kerangka Otonomi Kesehatan di Daerah

Dr.Brotowasisto, MHA

3 11.30 – 13.00 ISHOMA 4 13.00 – 14.30

Pleno 4: Kajian Akademik & Kajian Historik Pembagian Urusan Kesehatan Pemerintah Pusat – Pemerintah Daerah

Dr.Heru Ariyadi, MPH

Kajian Akademik: Mutu Layanan kesehatan paska terbitnya UU 23/2014

Prof. Dr.Amal Chalik Sjaaf, S.KM.,PH Kajian Historis: Model Pelayanan Kesehatan yang sesuai

(5)

5

kerangka Program JKN 14.30 – 14.45 Penutupan

14.45 – 17.00 Wisata alam Pantai Solong, Dinner

19.00 – 21.00 Makan Malam

Sabtu, 28 Jan

05.30 – 10.00 Wisata Budaya Kampung Osing Tarian, Snack

11.00 Chek Out

BIAYA INVESTASI

Peserta Lokakarya Rp. 2.000.000,- Paket Wisata (untuk Penyerta) Rp. 750.000,- Harga kamar (Hotel Ketapang Indah) :

Ketapang Suite Rp. 630.000 Deluxe Ocean Rp. 600.000 Junior Suite Rp. 592.000 Deluxe Garden View Rp. 532.000 Garden Superior Rp. 485.000

Superior Rp. 393.000

Standar Triple Rp. 358.000

Standar Rp. 318.000

Peserta akan menerima :

1. Materi lokakarya (softcopy) 2. Map & ATK

3. 2 x makan siang, 3 x snack 4. Paket wisata

PENDAFTARAN

Sekretariat ARSADA Pusat

The Royal Palace blok B 31

Jl. Prof Soepomo 178A Tebet

Jakarta

Telp. : 021

8309111; fax : 021

8314428

Biaya pendaftaran dapat dikirim ke Rekening :

a/n Dr. Jenny Lesmana

Bank Mandiri cabang Kedoya Jakarta

No. Rek. : 121 000 106 5055

(Mohon bukti transfer dikirim melalui fax. ke 021-8314428, email ke arsadapusat@yahoo.co.id

KONTAK

Dr Jenny Lesmana : 08159007630 Hanyfa: 085693160369

(6)

6 FORMULIR PENDAFTARAN

LOKAKARYA NASIONAL

Banyuwangi, 26 – 27 Januari 2017

Nama : ... Instansi : ... Jabatan : ... Alamat : ... Kota : ...Kode Pos : ... Telepon : ...Fax : ... HP : ... E-mail : ...

Dengan ini menyatakan mengikuti Lokakarya Nasional “MENATA PENYELENGGARAAN OTONOMI BIDANG KESEHATAN DI DAERAH MELALUI PENGATURAN TATA HUBUNGAN KERJA DINAS KESEHATAN DAN RUMAH SAKIT DAERAH DI ERA JKN”tgl. 26 – 27 Januari 2017 di Banyuwangi :

No NamaPeserta Lokarya &

Wisata

Hanya

Wisata Hotel Jumlah

1. Rp. 2. Rp. 3. Rp. 4. Rp. 5. Rp. Total Rp.

 Setiap peserta wajib mengisi formulir (formulir ini boleh difotokopi)  Kamar Hotel barudipesan kansetelah ada pembayaran LUNAS

Tgl. Check-in : ……….. Tgl. Check-out : ………..

………. , ... 201..

(...)

Formulir Pendaftaran setelah diisi dikirim ke :

Referensi

Dokumen terkait

392 PATIA BABAKAN KEUSIK 005 AHMAD FAUZI L KP BABAKAN BANDUNG. 393 PATIA BABAKAN KEUSIK 006 TOHA L

Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa dari 24 UKM yang tidak melakukan adopsi internet untuk mendukung usaha/bisnis yang mereka jalankan, terdapat 14 UKM

Kedua, Sunni moderat, yang membuka ruang bagi madzhab fikih selain Ibn Hanbal, dan memilih merujuk pada para pemikir Islam moderat, seperti Asy-Syafi`i dalam fikih

atau 4 minggu postpartum. Perubahan lokia terjadi dalam tiga tahap, yaitu lokia rubra, serosa dan alba. 1) Lokia rubra merupakan darah yang pertama yang keluar dan

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penyebaran kuesioner yang telah disusun secara terstruktur, dimana sejumlah

plutellae di daerah dataran tinggi lebih tinggi pada musim kemarau dibandingkan pada musim hujan, namun di daerah dataran rendah pada musim kemarau parasitisasi lebih

Rasa masakan Aqiqah lebih terjaga kualitasnya, sebab kami memiliki menu spesial berupa masakan serba kambing, sehingga anda tidak khawatir akan kelezatan khas masakan nusantara

yang biasa disebut gamers yang biasa bermain game online di warnet biasanya. merupakan kalangan muda mulai dari anak-anak pada tingkat Sekolah