PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN, STRATEGI
PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN, STRATEGI
ORGANISAS
ORGANISASI,
I, DAN
DAN MUL
MULTINASI
TINASIONALIT
ONALITAS
AS P
PADA
ADA
SPM
SPM
Disusun Oleh
Disusun Oleh
1
1.
. R
Re
en
nd
di
i h
ho
orrtta
am
ma
ad
de
en
ni
i
((1
18
8))
2
2.
. R
Riio
o E
Errn
na
an
nd
do
o
((2
25
5))
3
3.
. S
Sa
am
mu
ue
el
l G
Ge
errh
ha
arrt
t S
S
((2
28
8))
4
4.
. S
Su
uk
kiin
nd
da
ar
r a
arri
i ssa
an
ntto
osso
o
((3
30
0))
D IV Akuntansi Kurikulum Khusus 2015
D IV Akuntansi Kurikulum Khusus 2015
Kelompok 8 Kelas 9b
Kelompok 8 Kelas 9b
Pendahuluan
Pendahuluan
THERE THERE IS NO IS NO PERFECT PERFECT MCS MCSFaktor yang mempengaruhi: Faktor yang mempengaruhi:
1.
1. Aspek Aspek budaybudaya a nasionanasionall 2.
2. Perbedaan Perbedaan strukturstruktur, , stabilitas, stabilitas, pertumbuhan, dan pertumbuhan, dan regulasiregulasi industri
industri 3.
3. Ukuran, Ukuran, strategi strategi dan dan budaya budaya organisasiorganisasi 4.
4. KomKompleksitpleksitas daas dan teknn teknologi ologi manajemanajemenmen 5.
5. PengPengalamaalaman dan dan mn mutu utu SDMSDM
Perlunya menganalisa efek Perlunya menganalisa efek
relevan faktor tersebut relevan faktor tersebut
terhadap SPM terhadap SPM 1.
1. Tiap Tiap fakfaktor tor berkaberkaitanitan 2.
2. PePengngararuh uh fafaktktoror tersebut tidak sama pada tersebut tidak sama pada
setiap organisasi setiap organisasi
Pendahuluan
Pendahuluan
THERE THERE IS NO IS NO PERFECT PERFECT MCS MCSFaktor yang mempengaruhi: Faktor yang mempengaruhi:
1.
1. Aspek Aspek budaybudaya a nasionanasionall 2.
2. Perbedaan Perbedaan strukturstruktur, , stabilitas, stabilitas, pertumbuhan, dan pertumbuhan, dan regulasiregulasi industri
industri 3.
3. Ukuran, Ukuran, strategi strategi dan dan budaya budaya organisasiorganisasi 4.
4. KomKompleksitpleksitas daas dan teknn teknologi ologi manajemanajemenmen 5.
5. PengPengalamaalaman dan dan mn mutu utu SDMSDM
Perlunya menganalisa efek Perlunya menganalisa efek
relevan faktor tersebut relevan faktor tersebut
terhadap SPM terhadap SPM 1.
1. Tiap Tiap fakfaktor tor berkaberkaitanitan 2.
2. PePengngararuh uh fafaktktoror tersebut tidak sama pada tersebut tidak sama pada
setiap organisasi setiap organisasi
APA YANG DIBAHAS PADA PRESENTASI KALI
APA YANG DIBAHAS PADA PRESENTASI KALI
INI?
INI?
••
1.
1. Ketidakpas
Ketidakpastian
tian Lingkungan
Lingkungan Bisnis
Bisnis
••
2.
2. St
Strrat
ateg
egi
i Or
Orga
gani
nisa
sasi
si
••
3.
3. Multinasionalitas
Multinasionalitas
••
4.
4. Stu
Studi
di Ka
Kasus
sus Sek
Sekto
tor
r Sw
Swas
asta
ta ::
••
TECO Electric & Machinery Co. Ltd
TECO Electric & Machinery Co. Ltd
••
5.
5. Stu
Studi
di Ka
Kasus
sus Sek
Sekto
tor
r Pub
Publik
lik::
•
Ketidakpastian Lingkungan Bisnis
(
mengacu pada seperangkat faktor luas yg secara individu dan kolektifmenghambat untuk memprediksi masa depan pada area tertentu
)
Jenis Ketidakpastian:
1. natural conditions,
2. the political and economic climate,
3. the actions of competitors, customers, suppliers (including labor), and
4. regulators.
Sifatnya?
Uncertainty is higher where the pace of technological change is higher.
Dan lebih tinggi lagi ketika perusahaan menempatkan rencananya untuk waktu yang lebih
Enviromental Uncertainty VS
ActionControl
Mengapa menghambat?
MCS akan lebih efektif bila memiliki pengetahuan tentang tindakan yang diinginkan dan tindakan tersebut dapat dilaksanakan secara konsisten. Bila tidak ada konsistensi action control susah digunakan
Apa yang bisa dilakukan?
1. Manajemen terjun dalam aktivitas yang dikendalikan.
2. Melakukan preaction reviews lebih intensif,
3. Terlibat Langsung dengan pihak yang dikendalikan
Enviromental Uncertainty VS
Result Control
•Mengapa menghambat?
•1.
Pegawai
mengalami
disorientasi target
•2. Asimetri Informasi
•
3. Aversi Risiko yang lebih bagi
pegawai
•
4. Berdampak pada struktur
organisasi
Apa yang bisa dilakukan?
1. Manajemen memberi arahan dan komunikasi lebih intensif.
2. Komunikasi dan aktualisasi terhadap pegawai,
3. Perusahaan dapat menentukan target yang tepat (tidak
terlalu tinggi atau rendah)
Enviromental Uncertainty & SPM pada
Perusahaan Jasa Profesional
•
Dalam perusahaan jasa professional pengendalian yang diterapkan dan
terbukti sukses adalah kombinasi yang cermat antara pengendalian
tindakan dan pengendalian hasil dengan cara:
•
1.
Pengendalian tindakan: Berhati-hati dalam melaksanakan
pengawasan
•
2.
Perencanaan yang luas dengan mengevaluasi pratindakan dan
koordinasi,
•
3.
Pengendalian hasil: Penetapan tanggung jawab terhadap individu
secara jelas dan
akuntabel serta insentif atas prestasi
•
4.
Pengendalian personel dengan menyeleksi berdasarkan spesifikasi
dan karakteristik yang
dibutuhkan serta dorongan aliran pengetahuan
•
5.
Pengendalian budaya: menetapkan nilai nilai organisasi , kode etik,
STRATEGI ORGANISASI
Strategi
Organisasi
Strategi
Perusahaan
Diversifikasi
terkait
Diversifikasi
tak terkait
Strategi
BISNIS
Leadership
cost
diferensiasi
Strategi Perusahaan/ Diversifikasi
Menentukan jenis bisnis yang ingin dimasuki dengan cara
mengalokasikan sumber daya perusahaan pada pilihan bisnis
tersebut
.
Terkait Perbedaan Tak terkait
Erat Hubungan dgn core bisnis perusahaan Cenderung independen
Lebih rumit dan kompleks Pola komunikasi Lebih fleksibel, fokus pada komunikasi mengenai asimetri informasi
Relatif lebih rendah Asimetri Informasi Relatif lebih tinggi
Membutuhkan koordinasi unit yang terkait
Penentuan keputusan Fleksibel, desentralisasi lebih terdorong
Terkait dengan prestasi perusahaan utama
Sistem insentif Sistem independen dari unit bisnis perusahaan utama
Cara sebuah perusahaan atau entitas dalam perusahaan
(unit bisnis strategis) untuk memilih bersaing di industri dengan mencapai
keunggulan kompetitif
Leadership Cost Perbedaan Differentiation
Standar yang telah ditetapkan dan best practices (kemahiran teknikal) serta penurunan biaya
Fokus pada Inovasi, dan kelebihan presentasi
Sejenis dengan spesifikasi yang relatif sama
Jenis Produk Produk unik
Sudah ada Pasar Pasar yang relatif baru
Relatif lebih mudah karena mengukur sisi Keuangan
Pengukuran kinerja
Lebih sulit karena mengukur Keuangan dan non keuangan,
Lebih ketat Pengendalian Lebih longgar
SPM pada Strategi Bisnis
•
Pemilihan strategi SPM yang tepat harus disesuaikan dengan jenis kegiatan bisnis.
••
Pilihan leadership cost akan mempertahankan bisnis yang ada dengan suatu standar
yang telah dibuktikan keefektivannya dan lebih cenderung menggunakan
pengendalian hasil sedangkan diferensiasi menerapkan SPM yang lebih dekat dengan
pengendalian tindakan karena lebih sulit untuk mengukurnya dalam unit keuangan.
Perusahaan multinasional (MNC) beroperasi di banyak negara dengan berbagai
karakteristik yang berbeda. Perusahaan harus mampu beradaptasi dan memiliki
kepekaan terhadap perbedaan tersebut agar dapat menerapkan SPM yang tepat.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penerapan SPM bagi MNC di berbagai
negara antara lain:
•
Budaya nasional
•Institusi lokal
•
Lingkungan bisnis lokal
•Translasi mata uang asing
Budaya
Nasional
Meskipun beberapa pengaruh, keuntungan dan biaya pengendalian
manajemen bersifat universal di seluruh dunia, terdapat perbedaan yang
dapat mempengaruhi SPM, salah satunya adalah yang terkait dengan budaya
nasional.
Budaya nasional adalah pemrograman pikiran secara kolektif yang
membedakan anggota dalam satu kelompok (masyarakat) dengan yang lain,
yang meliputi selera, norma-norma, nilai-nilai, perilaku sosial, prioritas
pribadi, dan cara menanggapi rangsangan antarpribadi.
Budaya
Nasional
Budaya nasional adalah pemrograman pikiran secara kolektif yang
membedakan anggota dalam satu kelompok (masyarakat) dengan yang lain,
yang meliputi selera, norma-norma, nilai-nilai, perilaku sosial, prioritas
pribadi, dan cara menanggapi rangsangan antarpribadi.
Karena pengendalian manajeman menyangkut masalah perilaku,
orang-orang dari budaya nasional yang berbeda cenderung memiliki preferensi,
reaksi dan pengendalian manajemen yang berbeda.
Budaya
Nasional
Terkait dengan budaya nasional tersebut, SPM yang efektif adalah yang
dirancang sesuai dengan norma yang dijaga oleh masyarakat dimana
suatu organisasi berada.
Budaya
Budaya
Nasional
Power Distance
Power distance
adalah tingkat penerimaan sekumpulan orang
terhadap suatu kekuatan yang tidak seimbang di antara mereka.
Pada negara yang memiliki
power distance
yang tinggi, seseorang
dapat dianggap lebih superior dibandingkan dengan yang lain
karena status sosial, gender, ras, umur, pendidikan, kelahiran,
pencapaian, latar belakang atau faktor lainnya.
Sementara itu, budaya dengan
power distance
yang rendah
cenderung untuk melihat persamaan di antara orang dan lebih
fokus kepada status yang dicapai daripada yang disandang oleh
Budaya
Nasional
Uncertainty Avoidance
Uncertainty avoidance
merupakan suatu pandangan budaya nasional
terhadap ketidakpastian dan ambiguitas, serta bagaimana masyarakat dapat
beradaptasi terhadap perubahan.
Masyarakat di negara yang mempunyai
uncertainty avoidance
yang besar
cenderung menjunjung tinggi kenyamanan dan keamanan, menghindari risiko
dan mengandalkan peraturan formal dan juga ritual.
Pada negara dengan
uncertainty avoidance
yang rendah, masyarakat
cenderung lebih bisa menerima risiko, dapat memecahkan masalah, memiliki
struktur organisasi yang flat, dan memiliki toleransi terhadap ambiguitas.
Budaya
Nasional
Individualisme vs. Kolektivisme
Dalam budaya nasional ada paham yang menentukan bagaimana
masyarakat memandang dirinya, yaitu sebagai individu (individualism)
atau merupakan bagian dari suatu kelompok (kolektivisme).
Masyarakat yang individualis cenderung menempatkan dirinya di atas
kepentingan bersama dan lebih memilih resolusi konflik antarpribadi
untuk menekan konflik.
Sementara pada masyarakat yang koletivitasnya tinggi, kepentingan
kelompok dan keharmonisan antarpribadi dijunjung tinggi.
Budaya
Nasional
Maskulinitas-Feminimitas
Maskulinitas-Feminimitas merupakan tingkatan dimana budaya lebih
menyukai peran-peran maskulin tradisional seperti pencapaian,
kekuatan, dan pengendalian versus kultur yang memandang pria dan
wanita memiliki posisi sejajar. Penilaian maskulinitas yang tinggi
menunjukkan bahwa terdapat peran yang terpisah untuk pria dan
wanita, dan umumnya pria yang mendominasi masyarakat.
Budaya
Budaya
Nasional
Orientasi Jangka Panjang
Dimensi orientasi jangka panjang berfokus pada tingkatan
ketaatan jangka panjang masyarakat terhadap nilai-nilai
tradisional. Individu dalam kultur orientasi jangka panjang
melihat ke masa depan dan menghargai penghematan,
ketekunan dan tradisi.
Institusi
Lokal
Seperti halnya dengan budaya nasional, faktor kelembagaan dapat mempengaruhi
desain dan efek SPM. Faktor-faktor tersebut dapat berupa peraturan tata kelola
perusahaan, hukum ketenagakerjaan dan kontrak, sistem perbankan, intervensi
pemerintah, dan sebagainya yang berbeda antar negara.
Lingkungan
Bisnis Lokal
Lingkungan bisnis berbeda antar negara. Elemen-elemen yang berada
pada lingkungan tersebut dapat mempengaruhi ketidakpastian, inflasi
dan ketersediaan pegawai yang berkualitas. Adanya perbedaan
tersebut membutuhkan pendekatan SPM yang berbeda.
Lingkungan
Bisnis Lokal
Ketidakpastian
Adanya kondisi tertentu seperti konflik militer, penculikan, terorisme, dan
ancaman pemerasan dapat menimbulkan ketidakpastian dalam suatu
negara. Timbulnya ketidakpastian tersebut dapat meningkatkan risiko bisnis
yang dihadapi oleh perusahaan.
Selain itu, risiko bisnis berupa ketidakpastian juga dapat dipengaruhi oleh
adanya intervensi oleh pemerintah, seperti kebijakan penerbitan izin usaha,
pengendalian harga, pembatasan arus mata uang, regulasi yang membatasi
kegiatan perusahaan asing, peraturan perpajakan, dan kebijakan yang terkait
dengan ketenagakerjaan.
Lingkungan
Bisnis Lokal
Inflasi
Inflasi dan fluktuasinya mempengaruhi mata uang relatif yang menciptakan
risiko keuangan yang berbeda secara signifikan di seluruh dunia.
Inflasi yang terlalu tinggi akan mempengaruhi kesesuaian sistem pengukuran
keuangan yang kemudian dapat menyebabkan adopsi beberapa bentuk
akuntansi inflasi yang melibatkan pengekspresian jumlah rekening dan
laporan keuangan dalan hal riil. Hal ini dapat mendorong penggunaan
anggaran yang fleksibel agar dapat melindungi manajer dari risiko tidak
terkendali, atau pengabaian sebagian ukuran kinerja akuntansi untuk
mendukung pengukuran non keuangan.
Lingkungan
Bisnis Lokal
Bakat
Terbatasnya jumlah tenaga terampil dan terdidik di negara-negara
berkembang membutuhkan pendekatan SPM yang berbeda. Jika para
pegawai sebagian besar
not highly educated
, struktur pengambilan
keputusan dilakukan secara desentralisasi dan SPM difokuskan pada
pengendalian tindakan daripada pengendalian hasil.
Pada perusahaan yang hanya memiliki sedikit orang-orang yang
terdidik, prinsip
separation of duties
dalam pengendalian internal tidak
dapat dilakukan.
Lingkungan
Bisnis Lokal
Bakat
Mobilitas personil pada manajer berbeda antar negara. Contohnya, di
Amerika Serikat manajer cenderung berganti perusahaan sepanjang
karir mereka, namun di Jepang, manajer biasanya menghabiskan karir
mereka hanya di satu perusahaan saja.
Rencana insentif jangka panjang kurang tepat untuk diterapkan jika
mobilitas personil rendah.
Translasi
Mata Uang Asing
Pertukaran dan translasi mata uang asing tidak secara nyata mempengaruhi
pengendalian hasil pada SPM bagi perusahaan multinasional.
Namun, translasi mata uang dapat meningkatkan risiko ekonomi yang
membuat nilai investasi asing dapat naik atau turun akibat fluktuasi nilai
tukar mata uang.
Translasi
Mata Uang Asing
Umumnya mata uang yang digunakan oleh mayoritas pemegang saham menjadi acuan yang
digunakan untuk mengevaluasi manajer. Risiko timbul karena manajer pada perusahaan anak
didorong untuk meningkatkan keuntungan dalam mata uang perusahaan induk.
Jika mata uang perusahaan induk meningkat nilainya dibanding mata uang lokal, maka keuntungan
perusahaan anak terlihat tidak sebesar yang seharusnya (
foreign currency translation loss).
Sebaliknya, keuntungan perusahaan anak akan terlihat meningkat jika mata uang perusahaan induk
nilainya melemah dibanding mata uang lokal (
foreign currency translation gain).
Translasi
Mata Uang Asing
Jika tanggung jawab atas risiko nilai tukar dibebankan kepada manajer
perusahaan anak, beberapa tindakan berikut dapat dilakukan:
- melakukan investasi dan pencarian produk secara
crossborder,
- melakukan pembelian / kontrak dalam mata uang perusahaan induk,
- melakukan
hedging
dan pertukaran mata uang.
Translasi
Mata Uang Asing
Jika tanggung jawab atas risiko nilai tukar tidak dibebankan kepada manajer
perusahaan anak, empat metode berikut dapat dilaksanakan:
- melakukan evaluasi manajer dalam mata uang lokal, dibandingkan dengan
rencana atau anggaran dalam mata uang lokal
,
- menganggap rugi/untung akibat selisih nilai kurs seakan-akan berada di luar
laporan laba rugi,
- mengevaluasi manajer dalam mata uang perusahaan induk dan menghitung
varian pertukaran mata uang sebagai hal di luar pengendalian,
TECO Electric & Machinery Co. Ltd.
Sejarah Perkembangan
Didirikan oleh Tong-Yuen Electric
Company
Kota San Chung
–
Taiwan.
Kapitalisasi
–
NT$ 3.000.000
Produk
–
Mesin Induksi
TECO Electric & Machinery Co. Ltd.
Sejarah Perkembangan
Fokus Bergeser ke:
- Peralatan Rumah Tangga
- Produk Teknologi
1970-1972
Efisiensi
Hemat
Energi
Beraliansi dengan Perusahaan
Internasional
–
Posisi Strategis
Menanggapi
Perkembangan
Masyarakat
*Ketidakpastian Lingkungan
*Strategi Perusahaan
**Diversifikasi
TECO Electric & Machinery Co. Ltd.
Sejarah Perkembangan
Peningkatan Jumlah Lini Produk
Permasalahan
Kesulitan Koordinasi antara
Manufaktur dan Penjualan
Solusi 1
Desentralisasi
Profit Center
1978
TECO Electric & Machinery Co. Ltd.
Sejarah Perkembangan
“
Terlalu Rumit untuk
Perusahaan”
“
Terlalu Banyak Profit Center
pada setiap
lini Produk dan Penjualan
”
“
Muncul konflik
–
cth: Biaya
Transfer”
“
Fokus Manajemen Tinggi tersedot untuk
masalah Profit Center
”
1978
Solusi 1
GAGAL
Profit Center
–
DIHENTIKAN setelah 1 tahun
TECO Electric & Machinery
TECO Electric & Machinery Co. Ltd.
Co. Ltd.
Sejarah Perkembangan
Sejarah Perkembangan
Desentralisasi
Desentralisasi
Profit Center
Profit Center
-
- Leb
Lebih
ih Sed
Sederh
erhana
ana
-
- T
Terdiri
erdiri dari 3
dari 3 Divisi Besar
Divisi Besar
(Otomatisasi Rumah,
(Otomatisasi Rumah,
Otomatisasi Pabrik, Teknologi
Otomatisasi Pabrik, Teknologi
Informasi)
Informasi)
1985
1985
Solusi 2
Solusi 2
*Strategi Perusahaan *Strategi PerusahaanTECO Electric & Machinery
TECO Electric & Machinery Co. Ltd.
Co. Ltd.
Sejarah Perkembangan
Sejarah Perkembangan
Waktu Persiapan +-3 Tahun:
Waktu Persiapan +-3 Tahun:
-
- Merancang
Merancang Ukuran
Ukuran Kinerja
Kinerja dan
dan Laporan
Laporan
-
- Menga
Mengaloka
lokasika
sikan
n Aset
Aset Divisi
Divisi
-
- Melatih
Melatih Par
Para Ma
a Manajer
najer untuk
untuk menggunak
menggunakan
an
sistem baru
sistem baru
1
19
98
87
7
P
Pe
erre
essm
miia
an
n SSiisstte
em
m B
Ba
arru
u
1985
1985
TECO Electric & Machinery
TECO Electric & Machinery Co. Ltd.
Co. Ltd.
Sejarah Perkembangan
Sejarah Perkembangan
-Menjadi 20 Perusahaan terbesar Taiwan
-Menjadi 20 Perusahaan terbesar Taiwan
-Karyawan
-Karyawan
–
–
3.500 orang
3.500 orang
-Penjualan
-Penjualan
–
–
NT$ 17.1 Miliar
NT$ 17.1 Miliar
1994
1994
•
•
Jumlah Pemegang Saham > 50.000
Jumlah Pemegang Saham > 50.000
(1973
(1973 –
– 473 Pemegang Saham)
473 Pemegang Saham)
•
•
Tanpa ada Keluarga Pengendali
Tanpa ada Keluarga Pengendali
1995
1995
1994-1995
1994-1995
*Budaya Nasional
*Budaya Nasional
TECO Electric & Machinery Co. Ltd.
- Memperkerjakan Orang Baik-baik
- Menjalankan Korporasi secara
Demokratis
- Mendorong Karyawan Bekerja
sebagai Sebuah Tim
- Keberhasilan dinikmati oleh
Pemegang Saham, Perusahaan,
Karyawan, dan Masyarakat
Semangat
TECO
TECO Electric & Machinery Co. Ltd.
Nilai Tambah
Evaluasi
Kinerja
Insentif
–
Nilai Tambah
Pendapatan
–Pengeluaran kepada pihak luar
- Bahan langsung - Biaya utilitas - Penyusutan
- Biaya tidak langsung (tidak termasuk gaji) - Biaya subkontrak
- Pembelian lainnya dari pihak luar
Karyawan (gaji, tunj., bonus)
Pemegang Saham (dividen,
kompensasi,direksi, laba
ditahan)
Masyarakat (pajak,
sumbangan)
TECO Electric & Machinery Co. Ltd.
Nilai Tambah
Insentif
–
Nilai Tambah
Alasan:
- Ukuran kinerja yang lebih baik dari laba
karena lebih konsisten dengan nilai-nilai
perusahaan
- Menghasilkan konflik rendah antara
pemegang saham dan karyawan
Karyawan 25%
- Kondisi Pasar semakin Kompetitif -Tingkat Gaji di Taiwan Meningkat - Harga-harga di Taiwan MeningkatKaryawan 43%
*Ketidakpastian LingkunganTECO Electric & Machinery Co. Ltd.
Nilai Tambah
Insentif
–
Nilai Tambah
Diterapkan di seluruh lokasi
usaha perusahaan
Diterima dengan baik di
Amerika dan Australia
Kurang diterima dengan baik di Asia
Tenggara
- Kesulitan memahami filosofi perusahaan
TECO Electric & Machinery Co. Ltd.
Insentif
Insentif
–
Nilai Tambah
Bonus Individu:
Rata-rata bonus gaji harian x
Jumlah gaji harian x
Jumlah hari kerja x
Persentasi kinerja entitas x
Persentase kinerja individu x
(1+ Persentase pembayaran pekerjaan
tambahan
)
TECO Electric & Machinery Co. Ltd.
1. Persentase
Kinerja Entitas
Insentif
–
Nilai Tambah
Nilai Tambah Perusahaan +
Kinerja Subunit Karyawan
Rencana
-Top– Down
-Tetapi juga menggunakan masukan d ari Divisi dan Staf
Manajer dapat menaikan
persentase kinerja entitas
saat terjadi keadaan tak
terkendali
Mitigasi Ketidakpastian Lingkungan
TECO Electric & Machinery Co. Ltd.
2. Persentase
Kinerja Individu
Insentif
–
Nilai Tambah
Penilaian Masing-masing
Individu
Terendah Mendapat Persentase Kinerja 100%
Michael S.F. Liu:
“
Ini adalah bagian dari Filsafat Cina,
untuk membuat orang merasa baik
”
TECO Electric & Machinery Co. Ltd.
3. Persentase Pekerjaan
Tambahan
Insentif
–
Nilai Tambah
Dirancang untuk memastikan
karyawan tingkat yang lebih tinggi
menerima bonus lebih besar
Bonus Rata-rata:
- Tahun baik : 40% gaji - Tahun normal : 35% gaji - Tahun buruk : 30% gaji
1994 : Bonus mencapai 176
hari gaji pokok
TECO Electric & Machinery Co. Ltd.
Tambahan Masalah
Kompetisi menyebabkan penurunan Nilai Tambah
Karyawan tingkat rendah kurang termotivasi dengan Sistem
Nilai Tambah
–
ketimpangan antar divisi
Persentase Pembagian Nilai Tambah
-Otomatisasi Produksi
–
mengurangi biaya dan meningkatkan Nilai Tambah
yang dapat dibagikan
-Perencanaan lebih berdasarkan
Bottom-Up
-Persentasi pembagian berdasarkan Kinerja dan Kebutuhan perusahaan
sehingga pembagian dividen dapat disesuaikan
-Peningkatan langkah-langkah dalam manajemen SDM, peningkatan
ketrampilan, dan peningkatan motivasi kerja
STRATEGI SITUASIONAL
MANAJEMEN DJP
Latar Belakang Kebijakan Situasional DJP
Naik nya target pajak tahun 2015
menjadi sebesar Rp 1.294 T
Lelang Jabatan Dirjen Pajak
yang membawa Bpk. Sigit PP
ke tampuk kepemimpinan
Peningkatan Motivasi Pegawai
PERPRES 37 tahun 2015
Alhamdulillah...hilal homebase
mulai terlihat
Instruksi Kerja
Perpres 37 tahun 2015
INS-01/PJ/2015 (eselon pulang jam 7)
INS-02/PJ/2015 (pelaksana yang lagi sial juga pulang
jam 7)
Peningkatan Kemampuan Pegawai
•
Kuota Pegawai Tugas belajar yang bertambah
•
Pemilihan pegawai terbaik guna memancing upgrade
kemampuan dari tiap2 pegawai
????????ANY QUESTION?????????
•
1.Dina
•
Situasional instruksi tersebut bila hasilnya malah jelek akankah
dicabut? Apa saran mas rendi hormat ma dina
•
Tugas belajar, jangan myopia, lihatlah jangka panjang.
•2. Dani
•
Apa yg bisa diambil DJP dari ungkapan
“
bekerja itu seperti menikah
,”
•
3. Ferry
•
Tentang diversifikasi dan multinasional apakah dapat dilaksanakan
pada semua perusahaan?adakah syaratnya?
•
4. Riki
•
Apakah butuh adanya pelajaran ttg budaya nusantara di lingkungan
DJP agar memijak bumi dan menjunjung langit
•
Apakah yang salah dari MCS di DJP? Target atau mitigasinya?
•5. Rizki Pyebro
•
Budaya cenderung tetap, maskulinitas dan feminimitas kok masuk
dalam situasional?
•
Ketika kebijakan bertentangan dengan budaya apakah kebijakan
Catatan akhir kuliah
•
Waktu: 150min
•
Openbook
•
Soal Kasus yg Familiar
•
Sistem insentif hingga ketidakpastian
•hilite
Sistem insentif
•
Tujuan: 1 to inform pegawe atas mcs yg diterapkan,
2 memberi motivasi, 3. Retained & recruitment pegawai berkualitas
Yg harus dilakukan?
1. Insentif memiliki value (memiliki nilai yg dihargai pegawe)
2. Based on performance measurement
3. Pengukuran performance dari :
Top :financial perusahaan dari data akuntansi ttg penambahan nilai perusahaan
dan kenaikan harga saham
Middle: pilah revenue/cost center
Tools pengukuran: data akuntansi, harga saham, rasio, residual value
Myopia
•