• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakter Proyeksi Mercator dan UTM serta perbedaan Peta topografi dengan RBI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Karakter Proyeksi Mercator dan UTM serta perbedaan Peta topografi dengan RBI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MATA KULIAH

TUGAS MATA KULIAH

PROYEKSI PETA

PROYEKSI PETA

(GKP 2103)

(GKP 2103)

(2)

TUGAS TUGAS

Soal : Soal : 1.

1. Mengapa kita mempertahankan dan mengembangkan sistem proyeksiMengapa kita mempertahankan dan mengembangkan sistem proyeksi Mercator? Jelaskan!

Mercator? Jelaskan! 2.

2. Jelaskan pendapat saudara mengenai perbedaan antara Peta Topografi danJelaskan pendapat saudara mengenai perbedaan antara Peta Topografi dan Peta Rupabumi! beserta s

Peta Rupabumi! beserta sketnya!ketnya!

Jawaban : Jawaban : 1.

1. Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimanaProyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimana seluruh muka bumi dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpit seluruh muka bumi dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan bola bumi, kemudian silindernya dibuka

(3)

•• Interval jarak antara 2 garis paralel tidak sama, yaitu interval jarak Interval jarak antara 2 garis paralel tidak sama, yaitu interval jarak  membesar semakin menjauh dari ekuator, baik ke arah kutub selatan membesar semakin menjauh dari ekuator, baik ke arah kutub selatan maupun utara,.

maupun utara,.

•• Hasil proyeksi adalah baik dan betul untuk daerah dekat ekuator, tetapiHasil proyeksi adalah baik dan betul untuk daerah dekat ekuator, tetapi distorsi makin membesar bila makin dekat dengan kutub.

distorsi makin membesar bila makin dekat dengan kutub. •• Proyeksi meridian Jakarta sebagai meridian nolProyeksi meridian Jakarta sebagai meridian nol

•• Semua koordinat geodetic yang dihitung terhadap meridian Jakarta akanSemua koordinat geodetic yang dihitung terhadap meridian Jakarta akan diberi notasi BJ (Barat Jakarta) dan TJ (Timur Jakarta) di belakang nilai diberi notasi BJ (Barat Jakarta) dan TJ (Timur Jakarta) di belakang nilai bujur serta lintang.

bujur serta lintang. ..

Dari sifat-sifat tersebut dapat diketahui bahwa proyeksi Mercator sangat Dari sifat-sifat tersebut dapat diketahui bahwa proyeksi Mercator sangat baik untuk menggambarkan daerah equator, dengan kondisi geografi baik untuk menggambarkan daerah equator, dengan kondisi geografi negara Indonesia yang membujur di sekitar Garis Katulistiwa atau garis negara Indonesia yang membujur di sekitar Garis Katulistiwa atau garis lingkar Equator dari Barat sampai ke Timur yang relatif seimbang lingkar Equator dari Barat sampai ke Timur yang relatif seimbang

(4)

dengan 1 maka distorsi yang terjadi kecil sehingga dapat menggambarkan dengan 1 maka distorsi yang terjadi kecil sehingga dapat menggambarkan daerah dengan lebih baik karena Indonesia terletak di sekitar equator.

daerah dengan lebih baik karena Indonesia terletak di sekitar equator.

Namun, sistem proyeksi yang secara resmi dipakai di Indonesia Namun, sistem proyeksi yang secara resmi dipakai di Indonesia adalah sistem Proyeksi Universal Tranvers Mercator (UTM). Proyeksi adalah sistem Proyeksi Universal Tranvers Mercator (UTM). Proyeksi UTM ini merupakan pengembangan dari proyeksi yang dikemukakan oleh UTM ini merupakan pengembangan dari proyeksi yang dikemukakan oleh Mercator. Proyeksi UTM ini hampir sama dengan proyeksi Mercator, Mercator. Proyeksi UTM ini hampir sama dengan proyeksi Mercator, yakni sama-sama menggunakan bidang proyeksi silinder dengan posisi yakni sama-sama menggunakan bidang proyeksi silinder dengan posisi sumbu tegak lurus dengan sumbu Bumi dan baik untuk menggambarkan sumbu tegak lurus dengan sumbu Bumi dan baik untuk menggambarkan daerah equator. Perbedaan UTM dengan Mercator antara lain, dari daerah equator. Perbedaan UTM dengan Mercator antara lain, dari persinggungannya proyeksi UTM memotong bidang proyeksi (secantial) persinggungannya proyeksi UTM memotong bidang proyeksi (secantial) sehingga daerah kutub utara maupun selatan tidak tergambarkan, garis sehingga daerah kutub utara maupun selatan tidak tergambarkan, garis proyeksi meridiannya berupa garis lengkung yang menghadap ke meridian proyeksi meridiannya berupa garis lengkung yang menghadap ke meridian tengah, garis proyeksi parallel berupa garis lengkung yang menghadap kea tengah, garis proyeksi parallel berupa garis lengkung yang menghadap kea

(5)

bidang 6º antara 2 garis bujur di elipsoide yang dinyatakan sebagai bidang 6º antara 2 garis bujur di elipsoide yang dinyatakan sebagai Zone.

Zone.

Ciri dari Proyeksi UTM adalah : Ciri dari Proyeksi UTM adalah :

•• Proyeksi bekerja pada setiap bidang Elipsoide yang dibatasi cakupanProyeksi bekerja pada setiap bidang Elipsoide yang dibatasi cakupan garis meridian dengan lebar 6º yang disebut Zone. garis meridian dengan lebar 6º yang disebut Zone. ZONE :

ZONE :

Penomoran Zone merupakan suatu kesepakatan yang dihitung dari Penomoran Zone merupakan suatu kesepakatan yang dihitung dari Garis Tanggal Internasional (IDT) pada Meridian 180º Geografi ke Garis Tanggal Internasional (IDT) pada Meridian 180º Geografi ke arah Barat - Timur, Zone 1 = (180ºW sampai dengan 174ºW). arah Barat - Timur, Zone 1 = (180ºW sampai dengan 174ºW). Wilayah Indonesia dilingkup oleh Zone 46 sampai dengan Zone 54 Wilayah Indonesia dilingkup oleh Zone 46 sampai dengan Zone 54 dengan kata lain dari Bujur

dengan kata lain dari Bujur 94º E(ast) sampai dengan 141 E(ast)94º E(ast) sampai dengan 141 E(ast)

•• Proyeksi garis Meridian Pusat (MC) merupakan garis lurus verticalProyeksi garis Meridian Pusat (MC) merupakan garis lurus vertical pada tengah bidang proyeksi.

pada tengah bidang proyeksi.

(6)

2.

2. Peta Topografi dan Rupabumi sama-sama menampilkan kenampakanPeta Topografi dan Rupabumi sama-sama menampilkan kenampakan permukaan bumi baik yang alami maupun buatan. Namun, terdapat permukaan bumi baik yang alami maupun buatan. Namun, terdapat beberapa perbedaan di antra kedua peta tersebut, saya akan beberapa perbedaan di antra kedua peta tersebut, saya akan membandingkan dan mencari beberapa perbedaan dilihat dari hasil cetak  membandingkan dan mencari beberapa perbedaan dilihat dari hasil cetak  (hardcopy) dari Peta Topografi dan Peta Rupabumi, sehingga kita dapat (hardcopy) dari Peta Topografi dan Peta Rupabumi, sehingga kita dapat lebih paham akan apa saja perbedaan di antara kedua peta

lebih paham akan apa saja perbedaan di antara kedua peta tersebut.tersebut.

Peta Topografi merupakan peta yang menggambarkan semua unsur Peta Topografi merupakan peta yang menggambarkan semua unsur topografi yang nampak di permukaan bumi, baik unsur alam maupun topografi yang nampak di permukaan bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia serta menyajikan data dan informasi keadaan unsur buatan manusia serta menyajikan data dan informasi keadaan lapangan secara lengkap dan menyeluruh (sifatnya umum) dengan adanya lapangan secara lengkap dan menyeluruh (sifatnya umum) dengan adanya garis ketinggian (garis kontur) dalam perbandingan (skala) tertentu. Peta garis ketinggian (garis kontur) dalam perbandingan (skala) tertentu. Peta Topografi LCO merupakan peta topografi buatan pemerintah kolonial Topografi LCO merupakan peta topografi buatan pemerintah kolonial Belanda. Pada waktu pemerintah kolonial Belanda menjajah Indonesia Belanda. Pada waktu pemerintah kolonial Belanda menjajah Indonesia mereka memetakan wilayah Indonesia menggunakan sistem LCO mereka memetakan wilayah Indonesia menggunakan sistem LCO

(7)

Secara umum dari segi isi, Peta Topografi dan Peta Rupabumi Secara umum dari segi isi, Peta Topografi dan Peta Rupabumi memiliki banyak kesamaan dan perbedaannya tidak begitu mencolok, memiliki banyak kesamaan dan perbedaannya tidak begitu mencolok, namun tetap saja kedua peta t

namun tetap saja kedua peta tersebut merupakan peta yang berbeda. Dilihatersebut merupakan peta yang berbeda. Dilihat dari koordinatnya, Peta Topografi LCO menggunakan koordinat LCO, Peta dari koordinatnya, Peta Topografi LCO menggunakan koordinat LCO, Peta Topografi AMS menggunakan koordinat UTM, sedangkan Peta Rupabumi Topografi AMS menggunakan koordinat UTM, sedangkan Peta Rupabumi menggunakan koordinat geografis dan UTM. Peta Topografi LCO dan menggunakan koordinat geografis dan UTM. Peta Topografi LCO dan AMS merupakan peta dengan ejaan lama dan bentuknya juga lebih AMS merupakan peta dengan ejaan lama dan bentuknya juga lebih sederhana dibandingkan dengan peta rupabumi yang telah menggunakan sederhana dibandingkan dengan peta rupabumi yang telah menggunakan ejaan EYD dan informasi yang lebih kompleks. Selain ejaan, perbedaan ejaan EYD dan informasi yang lebih kompleks. Selain ejaan, perbedaan letak legenda juga mempengaruhi pemahaman pembaca peta. Pewarnaan letak legenda juga mempengaruhi pemahaman pembaca peta. Pewarnaan objek pada Peta LCO berwarna, pada AMS menggunakan Grey scale, objek pada Peta LCO berwarna, pada AMS menggunakan Grey scale, sedangka

sedangkan untuk peta RBI n untuk peta RBI full color. Garis full color. Garis kontur pada peta Topografi baik kontur pada peta Topografi baik  LCO maupun AMS terlihat lebih jelas daripada garis kontur yang ada pada LCO maupun AMS terlihat lebih jelas daripada garis kontur yang ada pada peta RBI. Pada peta topografi, legenda terletak di bagian bawah peta, peta RBI. Pada peta topografi, legenda terletak di bagian bawah peta,

(8)

Perbedaa

Perbedaan Peta n Peta Topografi dan Peta Topografi dan Peta RupabumiRupabumi

KOMPONEN KOMPONEN

ISI PETA ISI PETA

PETA TOPOGRAFI

PETA TOPOGRAFI PETAPETA RUPABUMI RUPABUMI LCO AMS LCO AMS Proyeksi /  Proyeksi /  Koordinat Koordinat Proyeksi

Proyeksi kerucut kerucut ProyeksiProyeksi Transverse Transverse Mercator (TM) Mercator (TM) Proyeksi UTM, Proyeksi UTM, Koordinat Koordinat Geografis dan Geografis dan UTM UTM Toponimi

Toponimi Ejaan Ejaan lamalama (Belanda) (Belanda) Ejaan lama Ejaan lama (Indonesia) (Indonesia) Ejaan Bahasa Ejaan Bahasa Indonesia (EYD) Indonesia (EYD) Garis

Garis Kontur Kontur Ada, Ada, kontur kontur rapatrapat dan cukup jelas dan cukup jelas

Ada, kontur rapat Ada, kontur rapat dan cukup jelas dan cukup jelas

Ada, namun tidak  Ada, namun tidak 

terlalu jelas terlalu jelas Penutup/Penggunaan

(9)

KOMPONEN KOMPONEN KETERANGAN KETERANGAN TEPI PETA TEPI PETA PETA TOPOGRAFI

PETA TOPOGRAFI PETAPETA

RUPABUMI RUPABUMI

LCO AMS

LCO AMS

Judul

Judul Peta Peta Terletak Terletak di di atasatas tengah peta tengah peta

Terletak di atas Terletak di atas tengah peta, ejaan tengah peta, ejaan

lama lama ‘Peta Rupabumi ‘Peta Rupabumi Digital Indonesia’ Digital Indonesia’ terletak di kanan terletak di kanan peta peta Penomoran

Penomoran Sheet Sheet Memakai Memakai huruf huruf  dan angka dan angka romawi romawi (Contoh : Helai (Contoh : Helai 40/XL-B) 40/XL-B) Memakai huruf  Memakai huruf  dan angka romawi dan angka romawi

Menggunakan Menggunakan angka : angka : 1, 2, 3 1, 2, 3 (Contoh : Lembar (Contoh : Lembar 1507-532) 1507-532) Skala

Skala Skala Skala angka angka dandan skala batang skala batang

Menggunakan Menggunakan skala angka dan skala angka dan

skala batang. skala batang. Skala batang Skala batang menggunakan menggunakan sistem metrik dan sistem metrik dan sistem non metrik. sistem non metrik.

Posisi skala di Posisi skala di Hanya Hanya menggunakan menggunakan skala angka dengan skala angka dengan

sistem metrik. sistem metrik. Posisi pada bagian Posisi pada bagian keterangan peta di keterangan peta di sebelah kanan isi sebelah kanan isi

(10)

Peta

Referensi

Dokumen terkait

Proyeksi Axonometri adalah teknik proyeksi paralel untuk membuat gambar bergambar objek dengan memutar objek pada sumbu relatif terhadap proyeksi atau bidang gambar..

Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Proyeksi piktorial adalah

Kelebihan proyeksi ini adalah daerah pada titik perpotongan tersebut memiliki faktor skala 1 yaitu tidak ada distorsi atau ditorsi sangat kecil, daerah yang tecakup dengan

Proyeksi ini merupakan kebalikan dari equal angle projection karena pada proyeksi ortogonal, titik-titik pada permukaan bola akan diproyeksikan tegak lurus pada

Jika benda yang akan digambar diletakkan di kwadran pertama, dan diproyeksikan pada bidang-bidang proyeksi, maka cara proyeksi ini disebut “Proyeksi kwadran pertama“ atau

Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Proyeksi piktorial adalah cara

Proyeksi ini merupakan kebalikan dari equal angle projection karena pada proyeksi ortogonal, titik-titik pada permukaan bola akan diproyeksikan tegak lurus pada

Produksi dari rangkaian peta topografi (peta seri) harus mengikuti suatu pola yang sama, terutama dalam penentuan proyeksi yang dipakai, spheroid yang dipakai, spesifikasi yang