• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSA No. 55 Surat Perikatan Audit (SA Seksi 320)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PSA No. 55 Surat Perikatan Audit (SA Seksi 320)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Surat Perikatan Audit SA Seksi 320

SURAT PERIKATAN AUDIT

Sumber: PSA No. 55

Lihat Seksi 9320 untuk Interpretasi Seksi ini

PENDAHULUAN

01 Tujuan Seksi ini adalah untuk memberikan panduan tentang:

a. Persetujuan dengan klien tentang syarat-syarat perikatan

(engagement).

b. Tanggapan auditor terhadap permintaan klien untuk mengubah syarat-syarat suatu perikatan ke perikatan dengan tingkat keyakinan yang lebih rendah.

02 Auditor dan klien harus setuju atas syarat-syarat perikatan. Syarat-syarat yang telah disetujui bersama perlu dicatat dalam suatu surat perikatan (engagement letter).

03 Seksi ini ditujukan untuk membantu auditor dalam menyusun surat perikatan yang berkaitan dengan audit laporan keuangan. Panduan ini juga berlaku untuk jasa yang berkaitan. Jika jasa lain seperti jasa perpajakan, akuntansi, konsultansi manajemen harus disediakan, bentuk surat perikatan yang terpisah dapat digunakan. Contoh isi surat perikatan untuk jasa kompilasi laporan keuangan dapat dilihat pada Lampiran B dalam SAR Seksi 100 [PSAR No. 01] Kompilasi dan Review atas Laporan Keuangan,

dan untuk jasa review atas laporan keuangan dapat dilihat pada Lampiran C Pernyataan atau Seksi tersebut.

S U R AT P E R I K ATA N AU D I T

04 Baik klien maupun auditor berkepentingan untuk mengirim surat perikatan, Iebih baik sebelum dimulainya suatu perikatan, untuk menghindari salah paham berkenaan dengan perikatan tersebut. Surat perikatan dapat pula mendokumentasikan dan menegaskan penerimaan auditor atas penunjukan perikatan, tujuan dan lingkup audit, dan luasnya tanggung jawab auditor kepada klien dan bentuk laporan.

320. 1

(2)

ISI PO KO K

05 Bentuk dan isi surat perikatan audit dapat bervariasi di antara klien, namun surat tersebut umumnya berisi:

a. Tujuan audit atas laporan keuangan.

b. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan.

c. Lingkup audit, termasuk penyebutan undang-undang, peraturan, pernyataan dari badan profesional yang harus dianut oleh auditor.

d. Bentuk laporan atau bentuk komunikasi lain yang akan digunakan

oleh auditor untuk menyampaikan hasil perikatan.

e. Fakta bahwa karena sifat pengujian dan keterbatasan bawaan lain suatu audit, dan dengan keterbatasan bawaan pengendalian intern, terdapat risiko yang tidak dapat dihindari tentang kemungkinan beberapa salah saji material tidak dapat terdeteksi.

f. Akses yang tidak dibatasi terhadap catatan, dokumentasi, dan informasi lain apa pun yang diminta oleh auditor dalam hubungannya dengan audit.

g. Pembatasan atas tanggung jawab auditor.

h. Komunikasi melalui e-mail.

06 Auditor dapat pula memasukkan hal berikut ini dalam surat perikatan auditnya;

a. Pengaturan berkenaan dengan perencanaan auditnya.

b. Harapan untuk menerima konfirmasi tertulis dari manajemen tentang

representasi yang dibuat dalam hubungannya dengan audit.

c. Permintaan kepada klien untuk menegaskan bahwa syarat-syarat perikatan telah sesuai dengan membuat tanda penerimaan surat perikatan audit.

d. Penjelasan setiap surat atau laporan yang diharapkan oleh auditor untuk diterbitkan bagi kliennya.

e. Basis perhitungan fee dan pengaturan penagihannya.

07 Jika relevan, butir-butir berikut ini dapat pula dimasukkan dalam surat perikatan audit:

a. Pengaturan tentang pengikutsertaan auditor lain dan/atau tenaga ahli dalam beberapa aspek audit.

b. Pengaturan tentang pengikutsertaan auditor intern dan staf klien yang lain.

c. Pengaturan, jika ada, yang harus dibuat dengan auditor pendahulu, dalam hal audit tahun pertama.

d. Pembatasan atas kewajiban auditor jika kemungkinan ini ada.

e. Suatu pengacuan ke perjanjian lebih lanjut antara auditor dengan kliennya.

(3)

Surat Perikatan Audit

AU D I T ATA S KO M P O N E N

08 Bila auditor induk perusahaan juga bertindak sebagai auditor anak perusahaan, cabang atau divisi (komponen), is harus memperhatikan faktor-faktor berikut ini dalam mempertimbangkan apakah perlu mengirimkan surat perikatan audit secara terpisah kepada komponen:

a. Siapa yang menunjuk auditor bagi komponen.

b. Apakah laporan audit terpisah harus diterbitkan untuk setiap komponen.

c. Persyaratan hukum.

d. Lingkup pekerjaan yang dilaksanakan oleh auditor lain.

e. Tingkat kepemilikan oleh induk perusahaan.

f. Tingkat independensi manajemen komponen.

AUDIT BERULANGKALI

09 Dalam audit yang berulangkali, auditor harus mempertimbangkan apakah terdapat keadaan yang memerlukan revisi terhadap syarat-syarat perikatan dan klien perlu diingatkan tentang syarat-syarat perikatan yang masih berlaku.

10 Auditor dapat memutuskan untuk tidak mengirim surat perikatan setiap periode. Namun, faktor-faktor berikut ini mungkin menyebabkan perlunya auditor mengirim surat perikatan yang baru:

a. Adanya petunjuk bahwa klien salah paham mengenai tujuan dan lingkup audit.

b. Adanya revisi atau syarat-syarat perikatan khusus.

c. Perubahan manajemen senior, dewan komisaris atau kepemilikan.

d. Perubahan signifikan dalam sifat dan ukuran bisnis klien.

e. Persyaratan hukum.

P EN ER I M A A N P ER U B A H A N P E R I K ATA N

11 Sebelum menyelesaikan perikatannya, auditor yang diminta untuk mengubah perikatan tersebut ke perikatan yang memberikan tingkat keyakinan yang lebih rendah, harus mempertimbangkan kelayakan permintaan tersebut.

12 Permintaan dari klien yang ditujukan kepada auditor untuk mengubah perikatan dapat terjadi sebagai akibat dari perubahan keadaan yang mempengaruhi kebutuhan terhadap jasa audit, kesalahpahaman tentang sifat audit atau jasa terkait yang pada mulanya diminta oleh klien atau pembatasan atas lingkup perikatan, baik yang dilakukan oleh manajemen atau disebabkan oleh keadaan. Auditor mempertimbangkan secara cermat alasan yang mendasari permintaan tersebut, terutama implikasi pembatasan lingkup perikatan.

320.

3

(4)

13 Perubahan keadaan yang berdampak terhadap persyaratan entitas atau kesalahpahaman tentang sifat jasa yang semula diminta biasanya dipandang beralasan sebagai basis permintaan perubahan dalam surat perikatan. Sebaliknya, perubahan dipandang tidak beralasan jika perubahan yang diminta klien berkaitan dengan informasi yang tidak benar tidak lengkap, atau tidak memuaskan.

14 Sebelum menyetujui perubahan perikatan audit ke jasa yang berkaitan, auditor yang ditugasi untuk melaksanakan perikatan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia perlu mempertimbangkan, sebagai tambahan terhadap masalah-masalah di atas, implikasi perubahan tersebut dari segi hukum dan kontrak.

15 Jika auditor berkesimpulan, bahwa terdapat alasan yang layak untuk mengubah perikatan dan jika pekerjaan audit yang dilaksanakan telah mematuhi standar auditing yang berlaku untuk perikatan yang berubah tersebut, laporan yang diterbitkan perlu didasarkan pada syarat-syarat baru untuk perikatan tersebut. Untuk menghindari kerancuan pembaca laporan tidak boleh mengacu ke:

a. Perikatan semula, atau

b. Prosedur yang mungkin telah dilaksanakan dalam perikatan semula, kecuali perikatan telah diubah ke perikatan untuk melaksanakan prosedur yang disepakati dan o karena itu pengacuan ke prosedur yang dilaksanakan merupakan bagian normal lapo tersebut.

16 Jika syarat-syarat perikatan diubah, auditor dan klien harus bersepakat atas syarat-syarat bare tersebut.

17 Auditor harus tidak menyetujui perubahan perikatan jika terdapat alasan yang tidak layak. Sebagai contoh, dalam perikatan audit, jika auditor tidak dapat memperoleh bukti audit semestinya yang cukup tentang piutang dan kemudian klien meminta untuk mengubah perikatan ke perikatan review

untuk menghindari pendapat wajar dengan pengecualian atau pernyataan tidak memberikan pendapat.

18 Jika auditor tidak dapat menyetujui perubahan perikatan dan tidak diperbolehkan oleh klien untuk meneruskan perikatan semula, auditor harus menarik diri dari perikatan dan mempertimbangkan apakah ada kewajiban, baik secara kontrak atau yang lain, untuk melaporkan keadaan yang menyebabkan penarikan dirinya kepada pihak lain, seperti dewan komisaris atau pemegang saham.

(5)

TANGGAL BERLAKU EFEKTIF

19 Seksi ini berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2001. Penerapan lebih awal dari tanggal efektif berlakunya aturan dalam Seksi ini diizinkan. Masa transisi ditetapkan mulai dari 1 Agustus 2001 sampai dengan 31 Desember 2001. Dalam masa transisi tersebut berlaku standar yang terdapat dalam Standar Profesional Akuntan Publik per 1 Agustus 1994 dan Standar Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001. Setelah tanggal 31 Desember 2001, hanya ketentuan dalam Seksi ini yang berlaku.

(6)

L A M P I R A N : C O N T O H S U R AT P E R I K ATA N AU D I T

20 Berikut ini disajikan contoh surat perikatan audit atas laporan keuangan histories. Auditor harus mempertimbangkan berbagai aturan yang digariskan dalam seksi ini sesuai dengan keadaan yang dihadapinya dalam setiap perikatan secara individual.

Kepada

Dewan Komisaris atau Pihak Lain yang Memiliki Kewenangan dan Tanggung Jawab Setara

Saudara telah meminta kami untuk mengaudit neraca ………… (selanjutnya disebut "Perusahaan") tanggal……….., dan laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Surat ini menegaskan penerimaan kami dan pemahaman kami atas perikatan ini. Audit kami akan kami laksanakan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat kami atas laporan keuangan tersebut.

Kami akan melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga akan meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Pendapat kami atas laporan keuangan tersebut adalah tergantung dari hasil penerapan prosedur-prosedur audit yang akan kami laksanakan, oleh karena itu, kami tidak memberikan jaminan bahwa kami dapat memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan tersebut di atas.

Sebagai bagian dari proses audit, kami akan melakukan permintaan keterangan dari manajemen tentang pernyataan manajemen yang disajikan dalam laporan keuangan. Kami juga akan meminta pernyataan tertulis clan manajemen yang menjelaskan bahwa penyajian laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen dan penegasan tertulis lainnya untuk mengkonfirmasi beberapa pernyataan yang dibuat oleh manajemen kepada kami selama proses audit kami. Tanggapan manajemen atas permintaan keterangan kami dan pemerolehan pernyataan tertulis dari manajemen diwajibkan oleh standar auditing sebagai bagian dari bukti audit yang akan kami andalkan sebagai dasar dalam memberikan pendapat atas laporan keuangan. Karena pentingnya surat pernyataan manajemen tersebut, Perusahaan setuju untuk membebaskan dan mengganti rugi kepada ………(nama KAP yang bersangkutan) dan stafnya atas segala tuntutan, kewajiban, dan biaya-biaya yang akan dikeluarkan sebagai akibat dari kesalahan pernyataan manajemen berkaitan dengan jasa audit yang kami berikan sesuai dengan perikatan ini.

(7)

Surat Perikatan Audit

Audit kami mengandung risiko bawaan bahwa bila terdapat kekeliruan dan ketidakberesan material, termasuk kecurangan atau pemalsuan, mungkin tidak akan terdeteksi. Namun, bila kami menemukan adanya hal-hal tersebut dalam audit kami, informasi tersebut akan kami sampaikan kepada Saudara.

Sebagai tambahan laporan audit kami atas laporan keuangan, kami akan menyampaikan surat terpisah tentang kelemahan signifikan pengendalian intern yang kami temukan dalam audit yang kami lakukan.

Kami mengingatkan Saudara bahwa tanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan, termasuk pengungkapan memadai merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab ini mencakup pula penyelenggaraan catatan akuntansi dan pengendalian intern memadai, pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi, dan penjagaan keamanan aktiva perusahaan..Sebagai bagian dari proses audit, kami akan meminta penegasan tertulis dari Saudara tentang representasi yang Saudara buat untuk kami dalam rangka audit yang kami laksanakan.

Kami mengharapkan kerja sama penuh dari staf Saudara dan kami yakin bahwa mereka akan menyediakan catatan, dokumentasi, dan informasi lain yang kami perlukan dalam rangka audit kami. Berdasarkan diskusi tentang operasi perusahaan dan perencanaan audit kami, fee audit kami perkirakan sebesar Rp …………. ditambah direct out of pocket expenses dan Pajak Pertambahan Nilai. Fee tersebut kami hitung berdasarkan waktu yang diperlukan oleh staf yang kami tugasi untuk melaksanakan audit ini dan tarif per jam staf yang kami tugasi, yang bervariasi sesuai dengan tingkat tanggung jawab yang dipikul dan pengalaman serta keahlian yang diperlukan. Jumlah tersebut akan kami tagih sesuai dengan kemajuan pekerjaan kami.

Surat perikatan audit ini akan efektif berlaku untuk tahun-tahun yang akan datang kecuali jika dihentikan, diubah, atau diganti.

Silakan menandatangani dan mengembalikan copy surat perikatan audit terlampir yang menunjukkan kesepakatan Saudara atas pengaturan tentang audit atas laporan keuangan tersebut di atas.

Terima kasih atas kesempatan yang Saudara berikan kepada kami untuk menyediakan jasa audit bagi Saudara.

PT KXT Kantor Akuntan Publik

(8)

Standar Profesional Akuntan Publik

SA Seksi 9320

1. PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN AUDITAN DAN PROFIL PERUSAHAAN KEPADA PEMERINTAH MELALUI AKUNTAN PUBLIK

[Sumber IPSA No. 55.01; Tanggal Penerbitan Januari 1999]

PERTANYAAN

01 Dalam upaya menciptakan transparansi dalam dunia usaha, pemerintah telah mengeluarkan Undang-undang No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, dan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1998 tentang Informasi Keuangan Tahunan Perus sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 64 tahun 1999, serta Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 525/MPP/Kep/XI/1998 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan. Untuk menindaklanjuti upaya tersebut, Direktur Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai, Direktorat Jendral Lembaga Keuangan telah mengirim kepada kantor akuntan publik surat No. S-5694/LK/98 tanggal 8 Desember 1998 mengenai Pemberitahuan tentang Kewajiban Perseroan Terbatas (PT) untuk Menyampaikan Laporan Keuangan Hasil Audit dan Profil Perusahaan kepada Pemerintah Melalui Akuntan Publik. Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa perseroan terbatas wajib menyampaikan laporan keuangan auditan dan profil perusahaan melalui akuntan publik yang melakukan audit atas laporan keuangan tersebut. Oleh karena itu, menurut surat tersebut, perseroan terbatas diwajibkan untuk membuat surat kuasa kepada akuntan publik untuk menyerahkan kedua dokumen tersebut kepada pemerintah, dan berdasarkan surat tersebut, akuntan publik wajib menyerahkan kedua dokumen tersebut kepada pemerintah Bagaimana kantor akuntan publik memenuhi ketentuan yang mewajibkan akuntan publik meminta surat kuasa dari Direksi perseroan terbatas untuk menyerahkan laporan keuangan auditan dan profil perusahaan kepada pemerintah?

02 Jika klien tidak bersedia menyerahkan laporan keuangan auditan dan profil perusahaan kepada pemerintah melalui kantor akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan tersebut, apa yang dilakukan oleh auditor?

INTERPRETASI

03 Menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, perseroan terbatas yang memenuhi persyaratan berikut ini wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan (LKTP) dan profil perusahaan kepada pemerintah melalui kantor akuntan publik:

1. Merupakan perseroan terbuka (PT Tbk)

2. Memiliki bidang usaha perseroan berkaltan dengan

pengerahan dana masyarakat.

3. Mengeluarkan surat pengakuan utang, atau

4. Memiliki jumlah aktiva atau kekayaan paling sedikit Rp 50.000.000.00 dan Rp25.000.000.000 (dua puluh lima milyar rupiah) mulai tahun buku 2000.

320. 8

(9)

5. Merupakan debitur yang laporan keuangan tahunannya diwajibkan oleh bank untuk diaudit.

6. Perusahaan asing yang berkedudukan dan menjalankan

usahanya di wilayah negara republik indonessia menurut ketentuan pertautran perundang-undangan u=yang berlaku, termasuk di da;amnya kantor cabang, kantor pembantu, anak perusahan,serta agen dan perwwkilan dari perusahaan itu yang mempunyai wewenwng untuk mengadakan perjanjian.

7. Perusahaan perseroan (persero) perusahaan umum (perum)

dan perusahaan daerah.

Tambahan Peraturan

Untuk memenuhi ketentuan dalam Surat Direktur Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai tersebut, akuntan publik dapat menempuh langkah berikut ini:

1. Memasukkan kalimat berikut ini dalam surat perikatan audit:

Untuk memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku, Saudara telah menyetujui untuk memberikan surat kuasa kepada kami guna menyerahkan laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah kami audit dan profil perusahaan kepada Direktorat Pendaftaran Perusahaan, Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

2. Jika klien tidak bersedia memberikan surat kuasa kepada kantor akuntan publik untuk menyerahkan laporan keuangan tahunan perusahaan dan profil perusahaan kepada pemerintah, maka kewajiban penyampaian kedua dokumen tersebut menjadi tanggung jawab klien, dan akuntan publik harus meminta pernyataan tertulis dari klien tentang kesanggupan klien untuk menyerahkan kedua dokumen tersebut kepada pemerintah.

04 Jika setelah laporan auditor diterbitkan, klien menolak untuk menyerahkan laporan keuangan tahunan perusahaan dan profil perusahaan kepada Direktorat Pendaftaran Perusahaan, Departemen Perindustrian dan Perdagangan melalui kantor akuntan publik, kantor akuntan publik yang bersangkutan wajib melaporkan tentang penolakan klien tersebut kepada instansi tersebut di atas. Contoh surat yang berisi laporan tentang penolakan klien tersebut disajikan berikut ini:

(10)

[TanggalJ

Yth. Kepala Kantor Pendaftaran Perusahaan Tingkat Pusat u.p. Direktorat Pendaftaran Perusahaan

Departemen Perindustrian dan Perdagangan Gedung Blok II Lantai 5

Jl. MI. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Dengan hormat,

Kami telah selesai melakukan audit atas laporan keuangan PT KXT tahun buku 20X0 dan telah menerbitkan laporan audit per tanggal ……… Berhubung Direksi PT KXT tidak bersedia untuk menyerahkan laporan keuangan tahunan perusahaan dan profil perusahaan yang berkaitan dengan tahun buku yang kami audit melalui kantor kami, kami tidak dapat menyerahkan kedua dokumen tersebut kepada Kantor Pendaftaran Perusahaan Tingkat Pusat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Terima kasih atas perhatian Saudara.

[Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin kantor akuntan publik]

TANGGAL BERLAKU EFEKTIF

05 Interpretasi Pernyataan ini berlaku efektif untuk perikatan audit atas laporan keuangan tahun buku 1998 dan sesudahnya

Referensi

Dokumen terkait

Atau dengan cara lain pula, Adam bisa memakai tabel yang memuat faktor Nilai masa depan (Future value) untuk beberapa tingkat suku bunga dan periode.. Dalam tabel kita

Hasil dari pengabdian yaitu walaupun pendidikan di desa Jelgung ikut terdampak adanya pandemi covid-19, namun dibalik semua itu terdapat hikmah dan pelajaran yang

Dalam kajian ini, parameter pensinteran pada suhu 1040 o C selama 10 jam menghasilkan fasa tunggal CCTO yang mempunyai ketumpatan tinggi, struktur dan saiz butir yang sekata

Jika Anda menginginkan rincian dari Rumah Sakit/Klinik rujukan Kami yang lain, Anda dapat membuka daftar "All Providers" di website Kami www.medilum.com... RS Harapan

Identifikasi bahaya adalah suatu proses kajian kualitatif untuk mengetahui adanya potensi bahaya dari suatu peralatan, proses, lingkungan kerja, material atau

Untuk menunjang hal tersebut diperlukan suatu kegiatan yang dapat mengenalkan menginformasikan dan menyampaikan produksi dengan harga yang sesuai kepada pihak pembeli,

Oleh karena itu petani yang merontokkan padi dengan gebotan disarankan agar gebotan dibuat setinggi genggaman pemakai, sehingga petani dapat bekerja berdiri fisiologis

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pendekatan open-ended terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis berdasarkan resiliensi matematis Madrasah Tsanawiyah (MTs).