• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendahuluan Pengantar Audit Laporan Keua (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pendahuluan Pengantar Audit Laporan Keua (1)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Pendahuluan, Pengantar Audit Laporan Keuangan

Informasi yang andal sangat dibutuhkan manajer , investor, kreditor, dan badan pembuat peraturan dalam membuat keputusan. Jasa audit dan assurance dapat membantu memastikan bahwa informasi dapat diandalkan, terpercaya, relevan, dan tepat waktu. Bahkan, audit menyediakan kerangka kerja yang bermanfaat atau “toolbox’ untuk meningkatkan keandalan informasi yang digunakan oleh pembuat keputusan.

Audit berfokus pada mempelajari keahlian analitis dan logis yang dibutuhkan untuk mengevaluasi relevansi serta keandalan sistem dan proses yang bertanggungjawab dalam mencatat dan merangkum informasi. Audit akan membantu untuk memahami bagaimana mengumpulkan dan menilai bukti sehingga dapat mengevaluasi asersi yang dibuat oleh pihak lain. Audit membantu untuk meyakinkan bahwa informasi adalah andal, terpercaya, relevan, dan tepat waktu. Pada intinya audit laporan keuangan memberikan kerangka kerja atau peralatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan keandalan informasi bagi segala tipe pembuat keputusan.

Permintaan atas Jasa Audit dan Assurance

Permintaan atas audit telah ada jauh sebelum hukum pasar modal mensyarakatnya. Bukti memperlihatkan beberapa bentuk akuntansi dan audit telah ada di Yunani pada tahun 500 SM. Tetapi perkembangan bentuk korporasi dnia usaha dan perkembangan dunia ekonomi pada 200 tahun yang lalu telah memberikan peringatan bagi ledakan permintaasn jasa assurance yang diberikan oleh auditor.

(2)

Atestasi yaitu salah satu jenis jasa assurance yang disediakan oleh akuntan publik dimana AP akan menerbitkan laporan tertulis yang isinya antara lain berupa suatu kesimpulan tentang keterpercayaan atau asersi ( pernyataan yang menyebutkan sesuatu itu benar) yang dibuat oleh pihak lain. Terdapat Tiga kategori Jasa Atestasi :

1. Audit Atas Laporan Keuangan Historis

bentuk jasa atestasi yang mana si auditor menerbitkan Laporan tertulis berisi pendapat atau opininya mengenai apakah laporan keuangan historis tersebut telah disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum. Audit mendominasi bentuk jasa atestasi yang sering dilakukan oleh kantor akuntan publik. Para pengguna eksternal dalam membuat keputusannya akan merujuk pada Laporan auditor untuk memastikan keterpercayaan laporan–laporan keuangan yang disediakan pihak klien. 2. Tinjauan atas Laporan Keuangan Historis

Adalah jenis jasa atestasi lainnya yang dapat dilakukan oleh kantor akuntan publik. Jasa tinjauan (review) hanya akan memberikan rasa keandalan pada tingkat yang menengah saja atas suatu Laporan Keuangan karena tinjauan dilakukan cukup dengan mengumpulkan bukti-bukti yang tidak terlalu banyak untuk mendukung keandalan itu. Hal tersebut juga berdampak pada pengeluaran biaya yang lebih rendah daripada pelaksanaan audit .

3. Jasa-Jasa Atestasi Lainnya

adalah dimana Kantor Akuntan Publik menyediakan beraneka ragam jasa-jasa atestasi lainnya. Sebagian besar jasa berupa pengembangan alami dari audit atas laporan keuangan historis, untuk mencari keandalan dari pihak independen tentang berbagai jenis informasi. Contoh: KAP diminta memberikan rasa keandalan tentang efektivitas pengendalian intern klien atas pelaporan keuangannya. Audit dan jenis jasa atestasi lainnya dibatasi oleh peraturan untuk CPA yang berlisensi. AICPA membentuk Special Commitee on Assurance Services (SCAS). SCAS dibebankan dengan riset dan pengembangan kesempatan jasa keandalan baru untuk CPA untuk diberikan kepada klien bisnis dan perorangan yang membutuhkan informasi relevan dan dapat diandalkan untuk pembuatan keputusan kritis. Beberapa jenis jasa yang dikembangkan SCAS antara lain :

a. Jasa-Jasa Assurance pada Teknologi Informasi

(3)

Contoh : pemesanan dan pembayaran tagihan , telah bisa dilaksanakan melalui internet dan secara langsung antar komputer melalui pertukaran data elektronik (EDI)

b. Jasa-Jasa Assurance pada Jenis Informasi Lainnya

Beberapa jenis jasa yang dikembangkan oleh Komite Khusus Jasa Keandalan AICP yaitu :

- Pandangan Penampilan CPA. CPA membantu dalam manajemen mengenali dan mengukur faktor sukses kritis

- Jasa Elder- Care CPA. CPA memberikan keandalan kepada anggota keluarga yang tujuan perawatan (care)nya akan dicapai dan bahwa kebutuhan para manula bisa dipenuhi.

- Jasa Laporan Risiko CPA. CPA berfungsi membantu klien mengenali dan mengatur resiko.

Jasa lain berupa Non Assurance yang disediakan oleh Akuntan Publik yaitu jasa akuntansi dan pembukuan , jasa perpajakan dan jasa konsultasi manajemen

Setiap audit memiliki resiko informasi. Penyebab-penyebab resiko informasi adalah 1. Jauhnya Sumber Informasi

Saat informasi diperoleh dari pihak lain, kecendrungan infromasi tsb baik disengaja dataupun tidak sengaja telah disajikan dengan tidak benar semakin meningkat.

2. Bisa dan Motif Penyedia Informasi

Jika tujuan penyediaan infromasi yang disediakan tidak sejalan dengan tujuan dari si pembuat keputusan,maka infromasi cenderung hanya berguna bagi si penyedia informasi saja.

3. Jumlah Data yang Sangat Besar

Meningkatkan kecenderungan terdapatnya informasi yang dicatat tidak tepat di dalam catatan-catatan organisasi tersebut.

(4)

Resiko tersebut dapat dikurangkan melalui:

1. Pengguna Informasi Menguji Informasi yang Diperolehnya

Pengguna informasi melaksanakan pengujian yaitu melakukan pemeriksaan seperti meminta bantuan audit independen untuk menguji&mengevaluasi informasi2 perusahaan tersebut.

2. Pengguna informasi berbagi resiko informasi dengan manajemen

Manajemen bertangung jawab dalam memberikan informasi yang dapat dipercaya bagi para pengguna informasi.

3. Laporan Keuangan yang diaudit telah tersedia

Pengguna infromasi memperoleh informasi yang handal dengan meminta dilakukannya audit independen.

Karakteristik Auditing

Auditing adalah Pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kritera-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilaksanakan oleh seorang yang kompeten dan independen

1. Informasi dan kriteria yang telah Ditetapkan

Auditor melaksanakan audit berdasarkan informasi-informasi yang dapat diukur dan subyektif

Pengumpulan serta Pengevaluasian Bukti

Bukti adalah setiap informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah informasi yang sedang diaudit tersebut telah disajikan sesuai kriteria yang ada. Bentuk bukti adalah pernyataan lisan klien (auditee), komunikasi tertulis dengan pihak ketiga, dan observasi yang dilakukan oleh auditor.

3. Seseorang yang Kompeten dan Independen

Auditor harus kompeten (memiliki kecakapan) dan memiliki sikap mental independen. Para auditor yang melakukan proses audit pada Lap. Keuangan perusahaan disebut auditor independen

4. Pelaporan

(5)

Jenis-Jenis Audit ada tiga tipe, yaitu: 1. Audit Operasional 2. Audit Kepatuhan

3. Audit atas Laporan Keuangan

Jenis-Jenis Auditor

Beberapa tipe umum auditor antara lain :

1. Kantor Akuntan Publik

Disebut auditor eksternal atau auditor independent

Bertanggung jawab pada audit atas Lap. Keu histories yang dipublikasikan dari semua perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham.

2. General Accounting Office Auditors

Auditor pada GAO (di Indonesia=BPK) adalah auditor yang bekerja bagi GAO(The United States General Accounting Office). Ketua GAO adalah Pengawas Keuangan ( Comptroller General), bertanggung jawab kepada Kongres.

3. Auditor Pajak

Auditor Pajak (Internal Revenue Agent) :

- Melaksanakan proses audit yang diemban IRS yaitu mengaudit pajak penghasilan dari para wajib pajak untuk menentukan apakah mereka telah mematuhi UU Perpajakan yang berlaku.

4. Auditor Intern

(6)

Dampak E-Commerce Pada Akuntan Publik

E-commerce merupakan penggunaan tekhnologi informasi dan jaringan komunikasi elektronik untuk pertukaran informasi dan melakukan transaksi dalam bentuk elektronik.

Kemajuan tekhnologi informasi dan ledakan internet telah memperkenalkan cara-cara baru untuk melakukan bisnis secara elektronik,membantu akuntansi dalam transaksi bisnis, bisnis akan memperluas kepercayaan mereka pada tekhnologi tersebut.

Perbedaan Antara Auditing dan Akuntansi

Akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian,serta pengikhtisaran kejadian-kejadian ekonomi dengan perlakuan yang logis yang bertujuan menyediakan informasi keuangan, yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Fungsi akuntansi adalah menyediakan jenis-jenis informasi kuantitatif tertentu yang dapat digunakan baik oleh manajemen maupun oleh pihak lainnya dalam pembuatan keputusan. Perbedaan auditor dan akuntan Auditor tidak hanya harus memahami akuntansi (sebagai akuntan) tetapi juga harus memiliki keahlian mengumpulkan serta menginterpretasikan bukti-bukti audit.

(7)

Asersi Manajemen dan Laporan Keuangan

Beberapa asersi penting yang dibuat oleh penjual saham atau obligasi bersifat implisit dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, asersi spesifik yang dibuat oleh perusahaan mengenai kas adalah asersi bahwa kas benar-benar ada serta perusahaan menegaskan bahwa jumlah kas dicatat secara wajar dan akurat, bahwa seluruh kas telah dicatat, dan bahwa kas tidak dibatasi atau dijaminkan. Asersi ini juga implisit untuk tiap akun dalam laporan keuangan. Sudah jelas terdapat informasi asimetris antara manajer dan investor potensial. Untuk meyakinkan bahwa kas benar-benar ada, auditor dapat menelpon bank, melihat catatan rekening Koran bank, atau mengirim surat kepada bank untuk meminta konfirmasi saldo bank, mereview notulen rapat manajemen untuk menemukan diskusi mengenai masalah tersebut.

Jasa Audit, Atestasi, dan Assurance

Literatur mengacu pada tiga jenis jasa umum: audit, atestasi, dan assurance. Pada tingkat umum, jenis jasa ini mencakup proses yang sama : evaluasi atas bukti untuk menentukan kesesuaian antara beberapa informasi dengan seperangkat kriteria dan penerbitan laporan untuk mengindikasikan tingkat kesesuaian tersebut. Jasa audit merupakan bagian dari jasa atestasi, yang mana, pada gilirannya adalah merupakan bagian dari jasa Assurance.

1. Audit

Komite Konsep Audit Dasar mendefinisikan audit sebagai suatu proses sistematis mendapatkan dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif sehubungan dengan asersi atas tindakan dan peristiwa ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dan menetapkan kriteria serta mengomunikasikan hasilnya kepada pohak-pihak yang berkepentingan.

2. Atestasi

(8)

3. Assurance

Jasa Assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan kualitas informasi, atau konteksnya, bagi para pembuat keputusan.

Hubungan Antara Jasa Audit, Atestasi, dan Assurance

Jasa Nilai Tambah Bagi asersi mengenai subjek masalah yang merupakan tanggung jawab pihak lain

Assurance Keandalan Kredibilitas Relevansi Tepat Waktu

Jasa professional yang meningkatkan kualitas informasi, atau konteksnya, atau pembuat keputusan.

Konsep-konsep Dasar dalam Melaksanakan Audit Laporan Keuangan

Auditor mengumpulkan bukti mengenai transaksi bisnis yang telah terjadi dan mengenai manajemen (pembuat keputusan). Auditor menggunakan bukti ini untuk membandingkan asersi yang terdapatdi laporan keuangan dengan criteria yang dipilih pengguna. Laporan auditor mengomunikasikan kepada pengguna seberapa tinggi korespodensi antara asersi dan kriteria. Detail konsep dan procedural dari audit laporan keuangan membangun tiga konsep mendasar, yaitu terdiri dari:

1. Resiko Audit

Risiko audit adalah risiko bahwa auditor mungkin tanpa sepengetahuannya gagal untuk memodifikasi secara benar pendapatnya atas laporan keuangannya dengan salah saji yang material.

2. Materialitas

(9)

seseorang yang mengandalkan informasi tersebut akan berubah atau terpengaruh dengan penghapusan atau salah saji tersebut. Fokus dari definisi tersebut adalah pada pengguna laporan keuangan.

3. Bukti Sehubungan dengan Asersi Manajemen

Kebanyakan pekerjaan auditor dalam mencapai pendapat atas laporan keuangan terdiri atas mendapatkan dan mengevaluasi bukti. Bukti yang membantu auditor dalam mengevaluasi asersi laporan keuangan manajemen terdiri atas data akuntansi yang mendasarinya dan informasi yang mendukung yang tersedia bagi auditor.

Proses Audit dalam Audit

 Menerima/melanjutkan klien dan menetapkan syarat perikatan.

(10)

berkomunikasi dengan auditor pendahulu dan secara berkala melaksanakan pemeriksaan latar belakang dengan manajemen puncak. Pengetahuan yang dikumpulkan oleh auditor selama proses penerimaan/melanjutkan memberi pemahaman yang bernilai mengenai entitas dan lingkungannya sehingga dapat membantu auditor menentukan risiko dan merencanakan audit. Pada saat keputusan penerimaan dibuat, auditor memasukkan pemahaman dengan klilen sebagai jasa yang akan diberikan dan persyaratan perikatan.

 Praperencanaan

Secara umum terdapat tiga aktivitas perencanaan:

1. memutakhirkan pemahaman mengenai klien yang telah dimiliki atau mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang klien baru dan

lingkungannya lebih dari yang didapat selama proses menerima/melanjutkan, 2. menentukan kebutuhan tim audit, dan

3. memastikan independensi tim audit dan kantor akuntan.

 Menetapkan Materialitas dan Menentukan Resiko

Dalam rangka merencanakan audit secara tepat, tim audit harus membuat penentuan awal mengenai risikko bisnis klien dan menentukan materialitas.

 Merencanakan Audit

Perencanaan yang tepat adalah penting untuk memastikan bahwa audit dilaksanakan dengan cara yang efektif dan efisien. Dalam mengembangkan rencana audit, auditor harus dibimbing oleh (1) prosedur yang dilaksanakan untuk mendapat dan mendokumentasikan pemahaman mengenai entitas, dan (2) hasil dari proses penentuan risiko. Sebagai bagian dari proses perencanaan, auditor dapat melaksanakan prosedur analitis awal (seperti analisis rasio) untuk mengidentifikasi transaksi khusus atau saldo akun yang seharusnya mendapat perhatian khusus karena risiko yang meningkat mengenai salah saji material.

 Mempertimbangkan dan Mengaudit pengendalian Internal

(11)

 Audit Proses Bisnis dan Akun Terkait

Auditor biasanya menetukan risiko salah saji material dengan memeriksa proses bisnis entitas atau siklus akuntansi. Auditor kemudian menentukan prosedur audit yang diperlukan untuk mengurangi resiko salah saji material ketingkat lebih rendah bagi akun-akun laporan keuangan yang terpengaruh oleh proses bisnis tertentu. Prosedur audit individual dilakukan kepada asersi spesifik dalam saldo akun yang kemungkinan akan mengalami salah saji.

 Menyelesaikan Audit

Setelah auditor selesai menguji saldo akun, kecukupan dari bukti yang dikumpulkan perlu dievaluasi. Auditor harus mendapatkan bukti kompeten yang cukup untuk mencapai dan membenarkan kesimpulan mengenai kewajaran laporan keuangan. Dalam fase ini auditor juga menentukan kemungkinan kewajiban kontihensi, seperti tuntutan hukum, dan mencari peristiwa setelah tanggal neraca yang akan mempengaruhi laporan keuangan.

 Mengevaluasi Hasil dan Menerbitkan laporan

(12)

Jurnal:

Dalam jurnal Cause and Consequence of Audit Shoping: Analysis of Auditor Opinions, Earnings Management, and Auditor Changes ini membahas mengenai pemilihan kantor audit yang merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan. Perusahaan mengganti auditor untuk berbagai alasan. Di salah satu ujung kontinum, perusahaan mengganti auditor untuk meningkatkan kinerja operasi. Di sisi lain, manajer mengubah auditor untuk meningkatkan posisi mereka sendiri.

Penelitian ini dilakukan pada 1132 auditor dari tahun 1993-1997 untuk mengetahui motivasi pergantian auditor yang dilakukan perusahaan. Rata-rata, manajemen laba tidak meningkatkan perubahan auditor. Namun, penulis menemukan bahwa tingkat manajemen laba lebih besar bagi perusahaan yang beralih dari Big Six ke non-Big Six auditor setelah penerimaan opini audit dimodifikasi dari auditor aslinya. Ketika perusahaan dengan opini-opini audit dimodifikasi memilih untuk beralih auditor mereka lebih cenderung untuk memilih perusahaan non-Big Six daripada perusahaan-perusahaan yang juga beralih auditor tapi menerima pendapat wajar tanpa pengecualian. Bukti ini konsisten dengan perusahaan-perusahaan memilih auditor berkualitas rendah berpotensi menghindari pendapat lain. Hasil ini konsisten dengan penelitian Whisenant dan Sankaraguruswamy (2000c) yang melaporkan bahwa perusahaan memiliki perselisihan akuntansi dengan auditor dan beralih auditor lebih cenderung untuk menyelaraskan dengan perusahaan audit kualitas yang lebih rendah.

Namun dalam jurnal Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Auditor: Studi Empiris Perusahaan Publik di Indonesia mendapat hasil temuan menolak hipotesis yang menyatakan bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan akan melakukan pergantian auditor. Pada kenyataannya belum tentu perusahaan yang mengalami masalah keuangan akan melakukan pergantian auditor karena beberapa faktor yaitu

(13)

2. Adanya benturan kepentingan kepada auditor dalam melaksanakan tugas audit dan memberikan jasa konsultan. Benturan kepentingan ini dapat menggangu independensi auditor yang akan mempengauhi opini audit. Perusahaan di Indonesia merasa hal tersebut dapat memberikan keuntungan, sehingga perusahaan enggan melakukan pergantian auditor

Selain banyaknya pertimbangan dalam pemilihan auditor, terdapat juga pertimbangan dalam pemilihan kantor akuntan public. Dalam jurnal Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Kantor Akuntan Publik pada Industri Manufaktur di Bursa Efek Indonesia disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap pemilihan kantor akuntan publik yang dilakukan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2012, sedangkan leverage tidak berpengaruh terhadap pemilihan kantor akuntan publik yang dilakukan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2012.

(14)

Daftar Pustaka

A.Arens, Alvin, Randal j. Elder & mark S. Beasley. 2003. Auditing dan Pelayanan Verivikasi: Pendekatan Terpadu. Edisi Kesembilan. Penerbit Indeks. Jakarta

Davidson, et al. 2006. Cause and Consequence of Audit Shoping: Analysis of Auditor Opinions, Earnings Management, and Auditor Changes. Quarterly Journal of Business and Economics.

Istri, Cok Ratna Sari Dewi & Ni Made Dwi Ratnadi._____. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Auditor: Studi Empiris Perusahaan Publik di Indonesia. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.1 (2014): 187-199

Messier, W. F. J., Glover, S. M., dan Prawitt, D. F. 2006 diahlibahasakn Nuri, H. Auditing & Assurance Service. Edisi 4. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Tampilan menu utama berisi 3 tombol menu di antaranya, pertandingan, petunjuk, dan profil. Tampilan Menu Pilih Jagoan. Tampilan menu pilih jagoan berisi 3 tombol

Saran yang dapat diberikan sehubungan dengan penulisan dan untuk dapat menunjang keberhasilan Sistem Informasi Manajemen Hubungan Pelanggan Untuk Pelayanan Alat Berat

sistem analisis unsur-unsur dengan metode aktivasi neutron gamma serentak (PGNAA) menggunakan sumber neutron isotopik Pu-Be, dan diperoleh resolusi detektor sebesar 5,58

Diharapkan dari hasil analisis verifikasi ini diperoleh model satu perangkat bahan bakar untuk paket RELAP5 yang dalam analisis kedepan dapat dimanfaatkan untuk simulasi desain

telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah sungguh-sungguh urusan lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. ( QS. Al Insyiroh :

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar siswa kelas IV SDN 02 Kayen pada pembelajaran PPKn dan Bahasa Indonesia, model

kolom 4 diisi dengan harga satuan yang merupakan besaran untuk membayar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir yang berjudul