• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemikiran Abdullah Ahmed An-Na`im (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemikiran Abdullah Ahmed An-Na`im (1)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

A.

A. Biografi Abdullah Ahmed An-Na`im

Biografi Abdullah Ahmed An-Na`im

I.

I. Latar belakang pendidikanLatar belakang pendidikan Abdullah Ahmed

An-Abdullah Ahmed An- Na‟im Na‟im adalah seorang aktivis HAM dunia Internasional.adalah seorang aktivis HAM dunia Internasional. Lahir di Sudan pada tanggal 19 november 1964. ia meyelesaikan pendidikan S1 di Lahir di Sudan pada tanggal 19 november 1964. ia meyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Khartoum Sudan dan mendapat gelar LL.B dengan predikat cumlaude. Tiga Universitas Khartoum Sudan dan mendapat gelar LL.B dengan predikat cumlaude. Tiga tahun kemudian pada tahun 1973

An-tahun kemudian pada An-tahun 1973 An- Na‟im  Na‟im mendapat mendapat tiga tiga gelar gelar sekaligus sekaligus LL.B.,LL.B., LL.M., dan M.A. (diploma dalam bidang kriminologi) dari University of Cambridge, LL.M., dan M.A. (diploma dalam bidang kriminologi) dari University of Cambridge, English. Pada tahun 1976, dia mendapat gelar Ph.D., dalam bidang hukum dari English. Pada tahun 1976, dia mendapat gelar Ph.D., dalam bidang hukum dari University of Edinburgh, Scotland, dengan disertasi tentang perbandingan prosedur University of Edinburgh, Scotland, dengan disertasi tentang perbandingan prosedur prapercobaan kriminal (hukum Inggris, Skotlandia, Amerika, dan Sudan).

prapercobaan kriminal (hukum Inggris, Skotlandia, Amerika, dan Sudan).

Setelah menyelesaikan studinya di bidang hukum, an-anaim kembali ke sudan, Setelah menyelesaikan studinya di bidang hukum, an-anaim kembali ke sudan, mengabdi kepada bangsanya sebagai jaksa, pengacara dan dosen pada universitas mengabdi kepada bangsanya sebagai jaksa, pengacara dan dosen pada universitas khartoum. Selain mengajar, naim menjadi corong pemikiran-pemikiran gurunya, khartoum. Selain mengajar, naim menjadi corong pemikiran-pemikiran gurunya, Mahmud Muhammad Thoha, salah satunya teori nasakh yang sebelumnya di Mahmud Muhammad Thoha, salah satunya teori nasakh yang sebelumnya di kembangkan oleh gurunya. Menjelang tahun 1979, An-Na`im menjadi kepala kembangkan oleh gurunya. Menjelang tahun 1979, An-Na`im menjadi kepala departemen publik di fakultas hukum khartoum. Ia sebagai sosok intelektual muda yang departemen publik di fakultas hukum khartoum. Ia sebagai sosok intelektual muda yang aktif dan brilian dalam berbagai diskusi dan seminar hukum di sudan. Selain itu juga ia aktif dan brilian dalam berbagai diskusi dan seminar hukum di sudan. Selain itu juga ia aktif menulis berbagai artikel dalam berbagai jurnal, baik yang bersekala nasional, aktif menulis berbagai artikel dalam berbagai jurnal, baik yang bersekala nasional, maupun internasional. Ia menetap di Amerika Serikat.

maupun internasional. Ia menetap di Amerika Serikat.

II.

II. Aktivitas Sosial Politik Aktivitas Sosial Politik 

Abdullah Ahmed

An-Abdullah Ahmed An- Na‟im Na‟im tidak hanya bergelut dalam di bidang pendidikan,tidak hanya bergelut dalam di bidang pendidikan, tetapi ia juga aktif di bidang politik. Yang di awali dengan kekagumannya pada tetapi ia juga aktif di bidang politik. Yang di awali dengan kekagumannya pada Muhammad thoha. Tokoh fundamental reformis modern sudan. Setelah beberapa tahun Muhammad thoha. Tokoh fundamental reformis modern sudan. Setelah beberapa tahun mengenal Muhammad thoha dan aktif di berbgai diskusi bersamanya, akhirnya ia mengenal Muhammad thoha dan aktif di berbgai diskusi bersamanya, akhirnya ia dengan resmi aktif dan bergabung dalam partai politik yang di pimpin oleh Muhammad dengan resmi aktif dan bergabung dalam partai politik yang di pimpin oleh Muhammad thoha sendiri. The republican brotherhood pada tahun 1986 partai ini sebagai balance of  thoha sendiri. The republican brotherhood pada tahun 1986 partai ini sebagai balance of  power terhadap partai-partai nasionalis yang ada di sudan yang banyak berlandaskan power terhadap partai-partai nasionalis yang ada di sudan yang banyak berlandaskan pada ajaran islam ortodok tradisional, tujuan thoha dalam berdirinya The republican pada ajaran islam ortodok tradisional, tujuan thoha dalam berdirinya The republican brotherhood adalah untuk memunculkan citra islam yang modern melalui jalur politik. brotherhood adalah untuk memunculkan citra islam yang modern melalui jalur politik.

(2)

Untuk mendapatkan tujuan yang ia impikan, thoha mendapat berbagai Untuk mendapatkan tujuan yang ia impikan, thoha mendapat berbagai tantangan dan kecaman dari lawan-lawan politiknya, kaum ortodok tradiosional tantangan dan kecaman dari lawan-lawan politiknya, kaum ortodok tradiosional penguasa saat itu. Di bawah komando Numeiri, aktifitas The republican brotherhood di penguasa saat itu. Di bawah komando Numeiri, aktifitas The republican brotherhood di sabotase, dan thoha sendiri di penjara baik secara fisik maupun intelektual. Puncak  sabotase, dan thoha sendiri di penjara baik secara fisik maupun intelektual. Puncak  kediktaktoran Numeiri adalah pada tahun 1985 ia memvonis terhadap thoha dan kediktaktoran Numeiri adalah pada tahun 1985 ia memvonis terhadap thoha dan sejumlah elit pengikutnya dengan tuduhan thoha dan pengikutnya adalah murtad dan sejumlah elit pengikutnya dengan tuduhan thoha dan pengikutnya adalah murtad dan menyimpang dari tradisi keagamaan yang berlaku umum di sudan. Setelah dua bulan (76 menyimpang dari tradisi keagamaan yang berlaku umum di sudan. Setelah dua bulan (76 hari ) dilaksanakan eksekusi atas Muhammad thoha, pemeritahan jendral Numeiri di hari ) dilaksanakan eksekusi atas Muhammad thoha, pemeritahan jendral Numeiri di gulingkan lewat suatu pembrontakan dan kudeta pada tanggal 6 april 1985 peristiwa ini gulingkan lewat suatu pembrontakan dan kudeta pada tanggal 6 april 1985 peristiwa ini menurut An-Naim,banyak di pengaruhi oleh pemikiran cemerlang Mohammad Thoha. menurut An-Naim,banyak di pengaruhi oleh pemikiran cemerlang Mohammad Thoha. setelah wafatnya Muhammad Thoha The republican brotherhood hengkang dari aktifitas setelah wafatnya Muhammad Thoha The republican brotherhood hengkang dari aktifitas politik sudan, kelompok ini banyak aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. politik sudan, kelompok ini banyak aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. An-Naim sendiri selaku tokoh sentral dalam gerakan ini berusaha keras mentrasformasikan Naim sendiri selaku tokoh sentral dalam gerakan ini berusaha keras mentrasformasikan pemikiran Thoha tentang metode nasakh yang tertuang dalam al-risalah ast-tsaniyah min pemikiran Thoha tentang metode nasakh yang tertuang dalam al-risalah ast-tsaniyah min al-islam. Kemudian An-Naim menjadi penerus Muhammad thaha, sehingga al-islam. Kemudian An-Naim menjadi penerus Muhammad thaha, sehingga menghasilkan karya Toward an Islamic Reformation civil liberaties human right and menghasilkan karya Toward an Islamic Reformation civil liberaties human right and internasional law.

internasional law.

B.

B. Metode dan Pendekatan Pemikiran An-Naim

Metode dan Pendekatan Pemikiran An-Naim

I.

I. Paradigma dan tipologi pemikiranParadigma dan tipologi pemikiran

Setiap tokoh pasti memiliki ciri dan karakter tersendiri dalam merumuskan Setiap tokoh pasti memiliki ciri dan karakter tersendiri dalam merumuskan pemikiran

pemikiran yang yang merupakan merupakan hasil hasil dari dari pemahaman pemahaman masing- masing- masing, masing, ModelModel paradigma barunya An-Na

paradigma barunya An-Na‟‟im, beliau berpendapat bahwaim, beliau berpendapat bahwa syarisyari‟ ‟ ahah tidak cukup hanyatidak cukup hanya dengan reformasi hukum Islam akan tetapi lebih dari itu yaitu dengan rekonstruksi, dengan reformasi hukum Islam akan tetapi lebih dari itu yaitu dengan rekonstruksi, reaktualisasi atau bahkan mungkin harus dengan dekonstruksi. Karena Islam lahir reaktualisasi atau bahkan mungkin harus dengan dekonstruksi. Karena Islam lahir dalam

dalam settingsetting masyarakat masyarakat yang yang sama sama sekali sekali berbeda berbeda dengan dengan masyarakatmasyarakat kontemporer yang tengah berlangsung

kontemporer yang tengah berlangsung dalam kehidupan modern saat ini.dalam kehidupan modern saat ini.

Pemikiran dekonstruksi Abdullahi Ahmed an-Naim nampaknya layak dan Pemikiran dekonstruksi Abdullahi Ahmed an-Naim nampaknya layak dan bisa menjadi

bisa menjadi garansi garansi atas wacana atas wacana pembaharuan pembaharuan hukum hukum Islam Islam kontemporer. kontemporer. BagiBagi Abdullah Ahmed an-Na

Abdullah Ahmed an-Na‟‟im seperti bisa dibaca pada karyanya kesempurnaanim seperti bisa dibaca pada karyanya kesempurnaan syarisyari‟ ‟ ahah Islam bukanlah terletak pada kebekuannya (yang dianggap sudah berakhir dengan Islam bukanlah terletak pada kebekuannya (yang dianggap sudah berakhir dengan

(3)

wafatnya

wafatnya Nabi Nabi Muhammad SAW), Muhammad SAW), melainkan melainkan justru justru pada kemampuannpada kemampuannya ya untuk teuntuk terusrus berkembang

berkembang maju maju sesuasesuai i dengan tuntutan kehidupan yang dengan tuntutan kehidupan yang juga semakin berjuga semakin berkembangkembang maju.

maju.

An-Na`im membangun metodologi dengan teori yang selama ini baru. An-Na`im membangun metodologi dengan teori yang selama ini baru. Hukum islam harus didekrontuksi secara total, agar bisa koheren dengan modernitas, Hukum islam harus didekrontuksi secara total, agar bisa koheren dengan modernitas, namun tetap islam. Pemikiran rekronstuktifnya An-Na

namun tetap islam. Pemikiran rekronstuktifnya An-Na‟i‟im m cenderung cenderung skeptipis skeptipis dandan apatis

apatis terhadap terhadap metodelogi metodelogi yang telah yang telah ada ada sebelumnya ysebelumnya yaitu aitu fiqh fiqh klasiklasik.k.

II.

II. Metodologi Pemikiran An-Na`imMetodologi Pemikiran An-Na`im

Reformasi Islam atau dekonstruksi syari‟ah yang digagas an

Reformasi Islam atau dekonstruksi syari‟ah yang digagas an-- Na‟im  Na‟im yangyang kemudian terkenal ke seluruh penjuru dunia sebagai respon terhadap pemikirannya kemudian terkenal ke seluruh penjuru dunia sebagai respon terhadap pemikirannya bermaksud memberikan solusi bagi proses perubahan persepsi, sikap dan kebijakan bermaksud memberikan solusi bagi proses perubahan persepsi, sikap dan kebijakan umat Islam atas dasar-dasar Islam dan bukan sekuler. Tesisnya mengatakan bahwa jika umat Islam atas dasar-dasar Islam dan bukan sekuler. Tesisnya mengatakan bahwa jika tidak dibangun dasar pembaruan modernis murni yang dapat diterima secara tidak dibangun dasar pembaruan modernis murni yang dapat diterima secara keagamaan, maka umat Islam sekarang dan akan datang hanya punya dua alternative, keagamaan, maka umat Islam sekarang dan akan datang hanya punya dua alternative, yaitu mengimplementasikan syari‟ah dengan segala kelemahan dalam menjawab yaitu mengimplementasikan syari‟ah dengan segala kelemahan dalam menjawab dinamika zaman dan masalahnya, atau meninggalkannya dan memilih hukum publik  dinamika zaman dan masalahnya, atau meninggalkannya dan memilih hukum publik  sekuler

sekuler””11..

Menurut

an-Menurut an- Na‟im, selama umat  Na‟im, selama umat Islam tetap setia pada Islam tetap setia pada kerangka kerja skerangka kerja syari‟yari‟ahah historis, mereka tidak akan pernah benar-benar mencapai tingkat keharusan pembaruan historis, mereka tidak akan pernah benar-benar mencapai tingkat keharusan pembaruan yang mendesak supaya hukum publik Islam bisa berfungsi sekarang.

yang mendesak supaya hukum publik Islam bisa berfungsi sekarang. 22 Selanjutnya

an-Selanjutnya an- Na‟im  Na‟im mengambil mengambil metode metode gurunya, gurunya, yaitu yaitu metodologimetodologi pembaharuan yang revolusioner, yang digambarkan sebagai evolusi legislasi Islam pembaharuan yang revolusioner, yang digambarkan sebagai evolusi legislasi Islam ((modern mistical approachmodern mistical approach), yang intinya suatu ajakan untuk membangun prinsip), yang intinya suatu ajakan untuk membangun prinsip penafsiran baru yang memperbolehkan penerapan ayat-ayat

al-penafsiran baru yang memperbolehkan penerapan ayat-ayat al-Qur‟an dan Sunnah.Qur‟an dan Sunnah. Pendekatan ini jika diterapkan akan mampu memecahkan kebuntuan antara tujuan Pendekatan ini jika diterapkan akan mampu memecahkan kebuntuan antara tujuan  pembaruan, keterbatasan konsep dan teknik syari‟ah historis.

 pembaruan, keterbatasan konsep dan teknik syari‟ah historis. Prinsip

Prinsip naskhnaskh pembatalan teks al-pembatalan teks al-Qur‟an dan Sunnah tertentu untuk tujuanQur‟an dan Sunnah tertentu untuk tujuan--tujuan penetapan hukum oleh teks-teks

al-tujuan penetapan hukum oleh teks-teks al-Qur‟an dan Sunnah untuk tujuanQur‟an dan Sunnah untuk tujuan-tujuan-tujuan

1 1

Abdullah Ahmed

an-Abdullah Ahmed an-Na’im,Na’im, Dekonstruksi Syari’ah,Dekonstruksi Syari’ah, terjemahan Ahmed Suaedy dan Amiruddin Arrani, (Yogykakarta:terjemahan Ahmed Suaedy dan Amiruddin Arrani, (Yogykakarta: LkiS, 1997), hal. 21 LkiS, 1997), hal. 21 2 2 Ibid, hal, 69 Ibid, hal, 69

(4)

penetapan hukum oleh teks

al-penetapan hukum oleh teks al-Qur‟an dan Sunnah yang lain sangat menentukan bagiQur‟an dan Sunnah yang lain sangat menentukan bagi validitas teoritik dan kelangsungan praktek dari pendekatan evolusioner. Kemudian validitas teoritik dan kelangsungan praktek dari pendekatan evolusioner. Kemudian memadukan teori

memadukan teori naskhnaskh tersebut dengan prinsip-prinsip umum tentang analisa kongkrettersebut dengan prinsip-prinsip umum tentang analisa kongkret terhadap implikasi-implikasi hukum publik Islam. Utamanya terhadap keseimbangan terhadap implikasi-implikasi hukum publik Islam. Utamanya terhadap keseimbangan hak-hak muslim dan non-muslim serta laki-laki dan perempuan dalam menentukan hak-hak muslim dan non-muslim serta laki-laki dan perempuan dalam menentukan nasib sendiri. Inilah harga kemanusian yang tertimbun dalam formulasi teoritik syari‟ah nasib sendiri. Inilah harga kemanusian yang tertimbun dalam formulasi teoritik syari‟ah tradisional.

tradisional.33

An-An- Na‟im mengadopsi teori Na‟im mengadopsi teorinaskhnaskh gurunya dengan alasan bahwa :gurunya dengan alasan bahwa : a.

a. Pesan Mekah adalah pesan abadi dan fundamental yang menginginkanPesan Mekah adalah pesan abadi dan fundamental yang menginginkan egalitarianisme seluruh umat manusia. Karena pesan Mekah ini belum siap egalitarianisme seluruh umat manusia. Karena pesan Mekah ini belum siap diterapkan oleh manusia pada abad ketujuh, maka Allah menurunkan pesan diterapkan oleh manusia pada abad ketujuh, maka Allah menurunkan pesan Madinah yang lebih sesuai dengan kondisi zaman waktu itu.

Madinah yang lebih sesuai dengan kondisi zaman waktu itu. b.

b. Pemberlakuan teoriPemberlakuan teori naskhnaskh lama itu tidak permanen, karena jika permanen berartilama itu tidak permanen, karena jika permanen berarti umat Islam menolak sebagian dari agamanya.

umat Islam menolak sebagian dari agamanya.

C.

C.

Pemikiran Abdullah Ahmad An-Na`im

Pemikiran Abdullah Ahmad An-Na`im

I.

I. Konsep Naskh (evolusi syariah)Konsep Naskh (evolusi syariah) Pemahan

an-Pemahan an- Na‟im  Na‟im terhadap terhadap konsep konsep naskh naskh berbeda berbeda dengan dengan apa apa yang yang telahtelah berlaku dalam literatur yurisprudensi Islam. Hal ini didasarkan ayat

berlaku dalam literatur yurisprudensi Islam. Hal ini didasarkan ayat naskhnaskh (2:106) yang(2:106) yang diterjemahkan Taha sebagai berikut: “Ayat yang kami

diterjemahkan Taha sebagai berikut: “Ayat yang kami naskhnaskh (menghapuskan hukum(menghapuskan hukum suatu ayat) atau yang Kami tunda pelaksanaan hukumnya, maka Kami gantikan dengan suatu ayat) atau yang Kami tunda pelaksanaan hukumnya, maka Kami gantikan dengan ayat yang lebih dekat dengan pemahaman manusia, atau memulihkan berlakunya ayat ayat yang lebih dekat dengan pemahaman manusia, atau memulihkan berlakunya ayat itu pada saat yang tepat”.

itu pada saat yang tepat”.44 Fenomena

Fenomena naskhnaskh yang diakui oleh para ulama, merupakan bukti terbesar akanyang diakui oleh para ulama, merupakan bukti terbesar akan adanya dialektika hubungan antara wahyu dengan realitas. Namun muncul dua problem adanya dialektika hubungan antara wahyu dengan realitas. Namun muncul dua problem mendasar yaitu: (1) bagaimana mengkompromikan antara fenomena ini dengan mendasar yaitu: (1) bagaimana mengkompromikan antara fenomena ini dengan konsekuensi yang ditimbulkannya, yaitu perubahan teks dengan

konsekuensi yang ditimbulkannya, yaitu perubahan teks dengan naskhnaskh dengandengan keyakinan umum dan kuat tentang adanya wujud azali dai teks di

keyakinan umum dan kuat tentang adanya wujud azali dai teks di  Lauh  Lauh MahfuzMahfuz? (2)? (2)

3 3 Ibid, hal, 69-70 Ibid, hal, 69-70 4 4 Ibid, hal. 70-104 Ibid, hal. 70-104

(5)

Sebagian dari teks telah terlupakan dari ingatan ketika pengumpulan

al-Sebagian dari teks telah terlupakan dari ingatan ketika pengumpulan al-Qur‟an masaQur‟an masa Abu Bakar.

Abu Bakar.55

Nasakh yang dimaksud

an-Nasakh yang dimaksud an- Na‟im  Na‟im adalah adalah suatu suatu teks teks masih masih menjadi menjadi bagian bagian alal --Qur‟an tetapi dianggap tidak berlaku secara hukum. Hal ini didasarkan atas pembedaan Qur‟an tetapi dianggap tidak berlaku secara hukum. Hal ini didasarkan atas pembedaan antara surat

al-antara surat al-Qur‟an yang diwaQur‟an yang diwahyukan selama periode Makkah dan Madinah. Surathyukan selama periode Makkah dan Madinah. Surat Makkah lebih memperhatikan masalah spiritual dan cakrawala keagamaan, sedang surat Makkah lebih memperhatikan masalah spiritual dan cakrawala keagamaan, sedang surat Madinah problem politik, sosial dan hukum menjadi lebih ditekankan.

Madinah problem politik, sosial dan hukum menjadi lebih ditekankan. 66 An-An- Na‟im Na‟im menegaskan bahwa kaum Muslim bebas menemukan ayat-ayat mana yang sesuai menegaskan bahwa kaum Muslim bebas menemukan ayat-ayat mana yang sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka. Dengan kata lain bahwa syari‟ah historis yang dengan kebutuhan spesifik mereka. Dengan kata lain bahwa syari‟ah historis yang dimaksud

an-dimaksud an- Na‟im hanya berlaku b Na‟im hanya berlaku bagi maagi masyarasyarakat muslim masa lampau, sedang bagikat muslim masa lampau, sedang bagi masyarakat sekarang adalah menerapkan ayat-ayat yang menekankan masyarakat sekarang adalah menerapkan ayat-ayat yang menekankan konstitusionalisme, hak asasi manusia dan internasionalisme.

konstitusionalisme, hak asasi manusia dan internasionalisme.

An-An- Na‟im  Na‟im dengan dengan teori teori naskh naskh yang yang diadopsi diadopsi dari dari gurunya gurunya ingin ingin mengatakanmengatakan bahwa ayat yang digunakan sebagai basis hukum Islam pada saat ini dicabut dan bahwa ayat yang digunakan sebagai basis hukum Islam pada saat ini dicabut dan digantikan dengan ayat yang terhapus untuk dijadikan basis hukum Islam modern.

digantikan dengan ayat yang terhapus untuk dijadikan basis hukum Islam modern. Teori naskh yang dikedepankan oleh

an-Teori naskh yang dikedepankan oleh an- Na‟im  Na‟im seirama seirama dengan dengan teori teori fenomenologifenomenologi yang yang dibangun Edmund Husserl. Dimana teori tersebut membiarkan fakta yang yang dibangun Edmund Husserl. Dimana teori tersebut membiarkan fakta (al-Qur‟an) berbicara apa adanya tanpa ada penilaian subyektif. Namun salah satu Qur‟an) berbicara apa adanya tanpa ada penilaian subyektif. Namun salah satu kelemahan pendekatan

an-kelemahan pendekatan an- Na‟im ad Na‟im adalah alah perhatiannya perhatiannya yang terlalu yang terlalu besar besar terhadap terhadap teoriteori naskh, karena hanya sebagian kecil saja ayat-ayat madaniyah yang berfungi sebagai naskh, karena hanya sebagian kecil saja ayat-ayat madaniyah yang berfungi sebagai nasikh bagi ayat-ayat Makkiyah, selebihnya ayat-ayat tersebut berfungsi sebagai

nasikh bagi ayat-ayat Makkiyah, selebihnya ayat-ayat tersebut berfungsi sebagai tafshiltafshil mujmal, takhshish

al-al-mujmal, takhshish al-„aam, taqyid al „aam, taqyid al -muthlaq-muthlaq dan sebagai penyempurna.dan sebagai penyempurna. As-Suyuti menjelaskan bahwa hanya 21 ayat

al-As-Suyuti menjelaskan bahwa hanya 21 ayat al-Qur‟an yang menerima naskh.Qur‟an yang menerima naskh. Adapun mengenai alasan sedikitnya ayat yang dinaskh, menurut asy-Syatibi adalah Adapun mengenai alasan sedikitnya ayat yang dinaskh, menurut asy-Syatibi adalah karena hukum-hukum

karena hukum-hukum kulliyat kulliyat dan kaidah ushuliyah dalam agama.dan kaidah ushuliyah dalam agama.

Disamping itu, menurut Arkoun metodologi pembaharuan hukum Islam Disamping itu, menurut Arkoun metodologi pembaharuan hukum Islam an- Na‟im merupakan bagian

 Na‟im merupakan bagian yang tidak terpisahkan yang tidak terpisahkan ddari proses revolusioner dalam bentuk ari proses revolusioner dalam bentuk  konstitusionalisme modern, hukum internasional modern, hak asasi manusia dan hukum konstitusionalisme modern, hukum internasional modern, hak asasi manusia dan hukum pidana yang telah berlangsung untuk pertama dan hanya di Eropa. Oleh sebab itu, tidak  pidana yang telah berlangsung untuk pertama dan hanya di Eropa. Oleh sebab itu, tidak 

5 5

Nasr Hamid Abu Zaid,

Nasr Hamid Abu Zaid,Tekstualitas al-Tekstualitas al-Qur’an: Kritik terhadap Ulumul Qur’an,Qur’an: Kritik terhadap Ulumul Qur’an,terj. Khoirun Nahdliyyin, (Yogyakarta:terj. Khoirun Nahdliyyin, (Yogyakarta: LkiS, 2001), hal. 153-154

LkiS, 2001), hal. 153-154 6

6

M. Arkoun,

(6)

heran jika

an-heran jika an- Na‟im  Na‟im banyak banyak menggunakan menggunakan kesimpulankesimpulan-kesimpulan para orientalis-kesimpulan para orientalis untuk memastikan relevansi upayannya dengan tuntutan modernitas. Hal itu nampak  untuk memastikan relevansi upayannya dengan tuntutan modernitas. Hal itu nampak  dari pengakuan

an-dari pengakuan an- Na‟im  Na‟im bahwa bahwa sains sains Barat, Barat, walaupun walaupun tidak tidak dapat dapat memberikanmemberikan

moralitas global dan kerangka hukum anutan bagi perlindungan hak asasi manusia, moralitas global dan kerangka hukum anutan bagi perlindungan hak asasi manusia, sangat berguna dalam mempertajam metodologi penelitian ilmiah yang berusaha sangat berguna dalam mempertajam metodologi penelitian ilmiah yang berusaha menemukan landasan lintas budaya bagi hak asasi manusia internasional.

menemukan landasan lintas budaya bagi hak asasi manusia internasional. Contoh-contoh Naskh versi An-Na`im :

Contoh-contoh Naskh versi An-Na`im : a.

a. Dalam masalah poligamiDalam masalah poligami Ayat Al-Qu

Ayat Al-Qur‟r‟an 4:3 mensyaratkan keadilan di antara para isteri sebagaian 4:3 mensyaratkan keadilan di antara para isteri sebagai persyaratan poligami

persyaratan poligami

“D

“Dan jika kamu takut tidak akan an jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adapat berlaku adil terhadadil terhadap p (hak-hak)(hak-hak)  perempuan

 perempuan yang yang yatim yatim (bilamana (bilamana kamu kamu mengawinmengawininya), inya), MakaMaka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat ania

demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat ania ya” ya”7 7 

Dan karena

Dan karena ayat ayat 4:129 menyatakan bahwa keadilan yan4:129 menyatakan bahwa keadilan yang g dipersyaratdipersyaratkan kan ituitu tidak mungkin dicapai dalam praktik, Allah

tidak mungkin dicapai dalam praktik, Allah Berfirman :Berfirman :

“D

“Dan kamu san kamu sekali-kali ekali-kali tidak akatidak akan dapn dapat beat berlaku rlaku adil di adil di antara antara isteri- isteri-isterimu, walaupun

isterimu, walaupun kamu kamu sangat sangat ingin ingin berbuat berbuat demikdemikian, ian, Karena Karena ituitu  janganlah

 janganlah kamu kamu terlalu terlalu cenderung cenderung (kepada (kepada yang yang kamu kamu cintai),cintai), sehingga k

sehingga kamu biarkaamu biarkan yang n yang lain terkatung-katunlain terkatung-katung. g. dan jika dan jika kamukamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), Maka mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”.”

Maka selanjutnya

Maka selanjutnya dikatakan dikatakan bahwa bahwa sesungguhnya sesungguhnya maksud maksud Al- Al- QuQur‟r‟anan adalah

adalah menghapuskan menghapuskan poligami. poligami. Jadi seluruh Jadi seluruh teks itu teks itu disebdisebut ut oleh oleh para para intelektualintelektual muslim modernis dalam rangka mendukung pembatasan poligami justru muslim modernis dalam rangka mendukung pembatasan poligami justru memboleh

membolehkan poligami untuk suatu penkan poligami untuk suatu pengecualian.gecualian. 7

7

QS. An-Nisa QS. An-Nisa‟‟:: 44

(7)

b.

b. Otoritas laki-laki atas kaum perempuanOtoritas laki-laki atas kaum perempuan Dalam

Dalam QS. An-NisaQS. An-Nisa‟‟,, 3434

““Kaum laki-laki Kaum laki-laki adalah adalah pemimpin pemimpin bagi kaum bagi kaum perempuan, perempuan, karenakarena kelebihan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), kelebihan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan

dan karena karena mereka (mereka (laki-laki) tellaki-laki) telah meah menafkahkan sebagian harnafkahkan sebagian harta ta merekamereka””..

Ayat ini merepresentasikan diskriminasi terhadap perempuan.Kedudukan Ayat ini merepresentasikan diskriminasi terhadap perempuan.Kedudukan perempua

perempuan n tidak tidak sederajasederajat t dengan dengan laki-laki. laki-laki. Perempuan lPerempuan lebih ebih rendah.rendah. Hal iniHal ini menurut An-Na

menurut An-Na‟‟im tidak im tidak  dapat dibenarkan karena pada hakikatnya pembatasandapat dibenarkan karena pada hakikatnya pembatasan terhadap kaum perempuan itu sering diabaikan dalam hal praktik.

terhadap kaum perempuan itu sering diabaikan dalam hal praktik.88

An-Na

An-Na‟‟im berpendapat bahwa mungkin saja bahkan wajib untuk memikirkanim berpendapat bahwa mungkin saja bahkan wajib untuk memikirkan kembali

kembali alasan alasan dan pedan penerapan nerapan naskh naskh demi demi kebutkebutuhan uhan pembaruan pembaruan hukum hukum islam,islam, kebolehan menggunakan teori naskh bukan hanya otoritas ulama perintis. Umat kebolehan menggunakan teori naskh bukan hanya otoritas ulama perintis. Umat islam

islam komtemporer komtemporer juga memjuga memiliki iliki hak yang hak yang sama sama untuk untuk melakukan itu melakukan itu sesuaisesuai dengan kebutuhan zamannya. Untuk mendapatkan support bagi langkahnya ini, dengan kebutuhan zamannya. Untuk mendapatkan support bagi langkahnya ini, An-Na

Na‟‟im sengaja mencari penguatan lewat pendekatan evolusi yang penah ditawarkanim sengaja mencari penguatan lewat pendekatan evolusi yang penah ditawarkan gurunya yaitu Mahmoud Thaha. Menurut Thoha :

gurunya yaitu Mahmoud Thaha. Menurut Thoha : Evolusi adalah perpindahan dari satu teks (al-Qu

Evolusi adalah perpindahan dari satu teks (al-Qur‟r‟an) ke teks yang lain, dari teksan) ke teks yang lain, dari teks yang pantas untuk

yang pantas untuk mengatur abad tujuh yang telah mengatur abad tujuh yang telah diteraditerapkan, kepada pkan, kepada teks teks yangyang waktu itu terlalu maju dan oleh karena itu ditunda hingga waktunya tepat.

waktu itu terlalu maju dan oleh karena itu ditunda hingga waktunya tepat. Metode naskh yang ditawarkan An-Na

Metode naskh yang ditawarkan An-Na‟‟im im jelas berbeda jelas berbeda dengan teori dengan teori yangyang ada

ada selama ini, selama ini, sampai sekarang sampai sekarang naskh naskh lebih lebih memperhatikan wamemperhatikan waktu ktu turunnya turunnya ayat.ayat. Ketika ayat-ayat

Ketika ayat-ayat  Madaniyyah Madaniyyah dinilai dinilai berlawanaberlawanan n dengan dengan ayat-ayatayat-ayat Makkiyyah,, Makkiyyah ayat

ayat Madaniyyah Madaniyyah yang datang belakangayang datang belakangan n yang dipilih dan diberlakukanyang dipilih dan diberlakukan, , sedang ayatsedang ayat  Makkiyyah

 Makkiyyah menjadi mansukh karenanya.menjadi mansukh karenanya.

Pemikiran evolusioner Mahmoud Thaha adalah ide bahwa proses Pemikiran evolusioner Mahmoud Thaha adalah ide bahwa proses penangguhan (n

penangguhan (naskh) dalam faktanaskh) dalam faktanya merupakan suatya merupakan suatu penundaan tetau penundaan tetapi pi bukanbukan dalam arti yang final dan konklusif. Ketika premis dasar ini diakui, keseluruhannya dalam arti yang final dan konklusif. Ketika premis dasar ini diakui, keseluruhannya era baru jurisprudensi dapat di mulai, suatu era yang diikuti dengan perkembangan era baru jurisprudensi dapat di mulai, suatu era yang diikuti dengan perkembangan

8 8

Abdullah Ahmad An-Na

(8)

kebebasan dan kesetaraan penuh bagi umat manusia, tanpa adanya diskriminasi atas kebebasan dan kesetaraan penuh bagi umat manusia, tanpa adanya diskriminasi atas  jenis

 jenis kelamin kelamin dan dan agama agama atau atau kepercayaan. kepercayaan. Sebagaimana Sebagaimana yang yang nampak nampak dewasdewasa a ini,ini, hukum Syari

hukum Syari‟‟ah Islam historis telahah Islam historis telah melakukan diskriminasi atas dasar jenis kelaminmelakukan diskriminasi atas dasar jenis kelamin dan agama.

dan agama.99

Dengan adanya teori naskh yang baru sebagaimana yang dikembangkan oleh Dengan adanya teori naskh yang baru sebagaimana yang dikembangkan oleh An-Na

An-Na‟‟im, im, ia ia mempunyai mempunyai potensi untuk menentukan potensi untuk menentukan ayat-ayat mana ayat-ayat mana yang yang harusharus diimplementas

diimplementasikan ikan pada pada zaman zaman moderen moderen dan adan ayat-ayat yat-ayat mana mana yang yang harusharus disisihk

disisihkan dari an dari sudut sudut pandang pandang yurisprudensial yurisprudensial (bukan be(bukan bersifatrsifat ibadah ibadah atauatau ritual). Melihat apa yang dilakukan An-Na

ritual). Melihat apa yang dilakukan An-Na‟‟im bahwaim bahwa peninjauan kembalipeninjauan kembali terhadap apa yang sudah diwahyukan di awal dan apa yang sudah diwahyukan di terhadap apa yang sudah diwahyukan di awal dan apa yang sudah diwahyukan di akhir akan menjadi sangat penting sekali demi berlakunya suatu hukum yang sesuai akhir akan menjadi sangat penting sekali demi berlakunya suatu hukum yang sesuai dengan tuntutan zaman modern.

dengan tuntutan zaman modern.

II.

II. Kontruksi KetatanegaraanKontruksi Ketatanegaraan IdealIdeal Abdullah AhmadAbdullah Ahmad An-NaAn-Na‟‟imim

Model

Model KonstitualismeKonstitualisme ModernModern

Sebagai

Sebagai seorang seorang cendikiawan cendikiawan Muslim, AMuslim, An-Nan-Na‟‟im tentu saja memilikiim tentu saja memiliki

titik 

titik tolak pemikiran. Pertanyaan,tolak pemikiran. Pertanyaan, “A“Apakah Islam sebenarnya sesuai ataupakah Islam sebenarnya sesuai atau tidak 

tidak  sesuaisesuai dengan sistem politik modern, di mana ide tentang negara-bangsadengan sistem politik modern, di mana ide tentang negara-bangsa (nation

(nation ststatate)e) merupakan merupakan salah salah satu satu unsur unsur utamanyutamanya”.a”. Pertanyaan Pertanyaan iniini dicetuskan dari

dicetuskan dari suatusuatu keyakinan keyakinan An-An- Na‟im Na‟im bahwa bahwa negara-bangsanegara-bangsa merupakan suatu kenyataan

merupakan suatu kenyataan (bentuk (bentuk negara modern) yang harus diterima olehnegara modern) yang harus diterima oleh umat

umat Islam.Islam.1010

Dialektika

Dialektika1111 adalah kunci utama untuk membentuk Negara ideal yangadalah kunci utama untuk membentuk Negara ideal yang

An-An-Na`im impikan. Konteks dialektika yang dimaksud memiliki beberapa sub,Na`im impikan. Konteks dialektika yang dimaksud memiliki beberapa sub,

sebagai berikut: sebagai berikut:

9 9

Mahmoud Thaha,

Mahmoud Thaha, Syari Syari ’ ’ ah Demokratik ah Demokratik  10

10

Abdullahi Ahmad

An-Abdullahi Ahmad An-Na’Na’im,im,Islam dan Negara Sekular Islam dan Negara Sekular Menegosiasikan Masa Depan SyariahMenegosiasikan Masa Depan Syariah(Bandung: Mizan, 2007),(Bandung: Mizan, 2007), hlm. 57

hlm. 57

11 11

Dialektika atau dalam bahasa Inggris

Dialektika atau dalam bahasa Inggris dialecticdialectic merupakan terma yang diadopsi dari bahasa Yunanimerupakan terma yang diadopsi dari bahasa Yunani dialectos.dialectos.

Arti etimologisnya adalah pidato, pembicaraan, dan perdebatan. Istilah dialektika (

Arti etimologisnya adalah pidato, pembicaraan, dan perdebatan. Istilah dialektika ( dialectosdialectos) digunakan pertama) digunakan pertama kali oleh kalangan filsuf Yunani, seperti Zeno, Socrates, dan Plato. Dalam domain filsafat, dialetika memiliki kali oleh kalangan filsuf Yunani, seperti Zeno, Socrates, dan Plato. Dalam domain filsafat, dialetika memiliki beberapa

(9)

Pertama,

Pertama, dialektika dalam merumdialektika dalam merumuskan sebuah pemahamanuskan sebuah pemahaman syariahsyariah menuntut adanya ijtihad.

menuntut adanya ijtihad.1212 Sementara dialektika dengan paham atau mazhabSementara dialektika dengan paham atau mazhab lainlain mengindikasikan sebuah dialog yang intens antar mazhab dalam Islam. Tidak  mengindikasikan sebuah dialog yang intens antar mazhab dalam Islam. Tidak  bisabisa dipungkiri, sejak wafatnya Rasulullah, wajah syariah umat Islam menjadi

dipungkiri, sejak wafatnya Rasulullah, wajah syariah umat Islam menjadi sangatsangat heterogen. Bahkan di kalangan para Khulafa al-Rasyidin identitas heterogen. Bahkan di kalangan para Khulafa al-Rasyidin identitas keberlainannya

keberlainannya sangat kentara. Sehingga dikenallah kemudian istilah fikih Umar,sangat kentara. Sehingga dikenallah kemudian istilah fikih Umar, fikih Ali, dan

fikih Ali, dan lainlain sebagainya, belum lagi fikih yang dikeluarkan kalangansebagainya, belum lagi fikih yang dikeluarkan kalangan imam dan

imam dan non-imam (Syinon-imam (Syi‟‟ah).ah).

heterogenitas tersebut tetap berlanjut,

heterogenitas tersebut tetap berlanjut, bahkanbahkan kompleksitasnya melebihikompleksitasnya melebihi apa yang terjadi pada masa sahabat. Mazhab-mazhab

apa yang terjadi pada masa sahabat. Mazhab-mazhab yangyang muncul, sepertimuncul, seperti mazhab Thabari, Maliki, Syafii, Hanafi, Hambali, Jakfari, dan

mazhab Thabari, Maliki, Syafii, Hanafi, Hambali, Jakfari, dan lainlain sebagainya.sebagainya. Umumnya, mazhab-mazhab tersebut tidak lama bertahan, dan hanya

Umumnya, mazhab-mazhab tersebut tidak lama bertahan, dan hanya limalima mazhab

mazhab yang yang kini kini bisa bisa eksis, eksis, yakni yakni Maliki, Maliki, Syafii, Syafii, Hanafi, Hanafi, Hambali, Hambali, dandan Jakfari.

Jakfari. Semua mazhab tersebut sama-samaSemua mazhab tersebut sama-sama bersaingbersaing memaparkan akurasi danmemaparkan akurasi dan otentisitas masing-masing. Di sinilah, An-Naim

otentisitas masing-masing. Di sinilah, An-Naim mendorongmendorongterjadinya dialektikaterjadinya dialektika antar

antar mazhab, mazhab, sehingga sehingga masing-masing masing-masing mencapaimencapai tingkattingkat kedewasan dankedewasan dan rasionalitas.

rasionalitas.

Kedua, selain dialektika antar mazhab, umat Islam juga ditekankan

Kedua, selain dialektika antar mazhab, umat Islam juga ditekankan untuk untuk  berdialektika dengan hazanah masa lalu atau dialektika sejarah. Hal ini penting berdialektika dengan hazanah masa lalu atau dialektika sejarah. Hal ini penting untuk 

untuk mengoreksi diri agar kesalahan masa lalu tidak terulang di kemudian hari.mengoreksi diri agar kesalahan masa lalu tidak terulang di kemudian hari. Namun

Namun halhal tersebut tidak berarti umat Islam harus memiliki corak pemikirantersebut tidak berarti umat Islam harus memiliki corak pemikiran yang sama

yang sama dengandengan umat Islam masa lalu. Sebab tantangan umat Islamumat Islam masa lalu. Sebab tantangan umat Islam kontemporer jelas berbeda

kontemporer jelas berbeda dengandengan tantangan masa lalu.tantangan masa lalu.1313 Umat IslamUmat Islam kontemporer harus memiliki corak yang khas

kontemporer harus memiliki corak yang khas yangyang selaras dengan konteksnya.selaras dengan konteksnya. Gagasan

Gagasan ini ini akan akan tampak tampak jelas jelas sekali sekali jika jika ditarik ditarik  padapada konteks negara.konteks negara. Mungkin banyak dari generasi Islam masa lalu mampu

Mungkin banyak dari generasi Islam masa lalu mampu menerapkanmenerapkanhukum klasik hukum klasik  sebagai konstitusi negara, namun hal yang sama sangat riskan

sebagai konstitusi negara, namun hal yang sama sangat riskan  jika jika diulangidiulangi

12 12

Ijtihad adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh, yang sebenarnya bisa dilaksanakan oleh siapa saja yang sudah Ijtihad adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh, yang sebenarnya bisa dilaksanakan oleh siapa saja yang sudah berusaha mencari ilmu untuk memutuskan suatu perkara

berusaha mencari ilmu untuk memutuskan suatu perkara yang tidak dibahas dalam yang tidak dibahas dalam Al Quran maupun hadis denganAl Quran maupun hadis dengan syarat menggunakan akal sehat dan pertimbangan matang.

syarat menggunakan akal sehat dan pertimbangan matang. 13

13

Abdullahi Ahmad

An-Abdullahi Ahmad An-Na’Na’im,im,Islam dan Negara Sekular Islam dan Negara Sekular Menegosiasikan Masa Depan SyariahMenegosiasikan Masa Depan Syariah(Bandung: Mizan, 2007),(Bandung: Mizan, 2007), hlm. 80

(10)

pada saat

pada saat sekarang ini. Sebab kompleksitas sekarang ini. Sebab kompleksitas masyarakat saat ini sangatmasyarakat saat ini sangat  jauh jauhbilabila dibandingkan dengan masa lalu. Jika dipaksakan, yang tersisa hanyalah

dibandingkan dengan masa lalu. Jika dipaksakan, yang tersisa hanyalah konflik konflik 

horizontal yang

horizontal yang spiralis.spiralis.

Negara modern dengan hukum positif dipilih

An-Negara modern dengan hukum positif dipilih An- Na‟im Na‟im sebabsebab

konstitusinya

konstitusinya paling netral paling netral dari dari keberpihakan keberpihakan pada pada simbol dan simbol dan identitasidentitas

agama

agama apapun. Hukum positif merupakan hasil dari konstruksi yangapapun. Hukum positif merupakan hasil dari konstruksi yang bermuara

bermuara padapada rasionalitas dan tuntutan yang bersifat empiris. Dalam hukumrasionalitas dan tuntutan yang bersifat empiris. Dalam hukum positif pula,

positif pula, setiapsetiapkelompok memiliki jatah kebebasan yangkelompok memiliki jatah kebebasan yang setara.setara.

Penetapan negara ideal dalam bentuknya yang modern dengan Penetapan negara ideal dalam bentuknya yang modern dengan

hukum

hukum positif sebagai konstitusinya dilatarbelakangi oleh pandangan An-positif sebagai konstitusinya dilatarbelakangi oleh pandangan

An- Na‟im

 Na‟im bahwabahwa negara, sejatinya, merupakan murni persoalan teritorial, bukannegara, sejatinya, merupakan murni persoalan teritorial, bukan persoalan

persoalan agama.agama. Mengurus teritorial diperlukan sebuah telaah yang bersifatMengurus teritorial diperlukan sebuah telaah yang bersifat proporsional

proporsional dandan kontekstual. Apalagi yang menyangkut hak setiap penghunikontekstual. Apalagi yang menyangkut hak setiap penghuni yang menetap di

yang menetap di teritori tersebut.teritori tersebut.1414

Dengan demikian, visi negara modern (sekular) sebagai anti-tesis Dengan demikian, visi negara modern (sekular) sebagai anti-tesis

dari

dari negara syariah yang An-negara syariah yang An- Na‟im Na‟im ajukan mencakup tiga hal, yakniajukan mencakup tiga hal, yakni

konstitusionalisme,

konstitusionalisme, HAM, dan kewarganegaraan. Ketiga unsur tersebut tidak bisaHAM, dan kewarganegaraan. Ketiga unsur tersebut tidak bisa dimunculkan

dimunculkan daridari paradigma negara syariah, melainkan dari visi negara modernparadigma negara syariah, melainkan dari visi negara modern

(sekular). (sekular).

Terkait tentang konstitusionalisme, An-Na

Terkait tentang konstitusionalisme, An-Na‟‟im mengajukanim mengajukan sebuahsebuah

pandangan bahwa semestinya setiap konstitusi negara dibuat berdasarkan apa pandangan bahwa semestinya setiap konstitusi negara dibuat berdasarkan apa

yang

yang disebut nalar publik (publicdisebut nalar publik (public reason).reason).1515 Pengertian publik dalamPengertian publik dalam konteks ini

konteks ini tidak tidak sebatas pada salah satu kelompok dominan, melainkan seluruhsebatas pada salah satu kelompok dominan, melainkan seluruh entitas kelompok 

entitas kelompok yangyang ada dalam teritorial tanpaada dalam teritorial tanpa diskriminasi.diskriminasi.

14 14

Pandangan semacam ini sangat bertolak belakang dengan pemikiran bahwa persoalan negara juga persoalan Pandangan semacam ini sangat bertolak belakang dengan pemikiran bahwa persoalan negara juga persoalan agama,

agama, sebagaimana sebagaimana yang yang diyakini diyakini oleh, oleh, semisal, semisal, Ali Ali Syariati. Syariati. Menurutnya, Menurutnya, Islam Islam juga juga memiliki memiliki konsepkonsep tentang

tentang negara negara dan dan kepemimpinan. kepemimpinan. Konsep Konsep negara negara atau atau kepemimpinan kepemimpinan dalam dalam Islam Islam bertolak bertolak dari dari pahampaham

ummah,

ummah, yaitu yaitu suatu komunitas suatu komunitas yang memiliki tujuan atau cita-cita yang memiliki tujuan atau cita-cita yang sama, sehingga saliyang sama, sehingga saling bekerjng bekerjasama satuasama satu dengan yang lain. Agar sampai kepada tujuan yang dicita-citakan bersama, lantas dibutuhkanlah sebuah dengan yang lain. Agar sampai kepada tujuan yang dicita-citakan bersama, lantas dibutuhkanlah sebuah kepemimpinan (

kepemimpinan (imamahimamah). Dengan demikian, ). Dengan demikian, bagi Syariati, bahwa negara hanya menyangkut bagi Syariati, bahwa negara hanya menyangkut persoalan persoalan territorialterritorial tidaklah benar. Lihat Ali Syariati,

tidaklah benar. Lihat Ali Syariati, UmmahUmmah, hlm. 80, hlm. 80 15

15

Abdullahi Ahmad

An-Abdullahi Ahmad An-Na’Na’im,im,Islam dan Negara Sekular Islam dan Negara Sekular Menegosiasikan Masa Depan SyariahMenegosiasikan Masa Depan Syariah(Bandung: Mizan, 2007),(Bandung: Mizan, 2007), hlm. 147

(11)

Negara Sekuler menurut An-Na`im Negara Sekuler menurut An-Na`im

Dokumentasi wawancara antara Ahmad

an-Dokumentasi wawancara antara Ahmad an- Na‟im dengan Fathiyah Wardah Alatas Na‟im dengan Fathiyah Wardah Alatas

Apa hal terbaik dari hukum syariah yang membuat sebagian orang ingin Apa hal terbaik dari hukum syariah yang membuat sebagian orang ingin menerapkannya?

menerapkannya?

Syariah adalah hukum Islam untuk muslim. Jadi, setiap muslim diikat oleh Syariah adalah hukum Islam untuk muslim. Jadi, setiap muslim diikat oleh hukum syariah, tapi tidak bisa dipaksakan oleh negara. Ketika negara hukum syariah, tapi tidak bisa dipaksakan oleh negara. Ketika negara mengambil alih hak menerapkan syariah, artinya memaksakan pandangan mengambil alih hak menerapkan syariah, artinya memaksakan pandangan sejumlah orang yang menjalankan negara. Karena menjadi hukum negara, sejumlah orang yang menjalankan negara. Karena menjadi hukum negara, maka hukum syariah itu bisa bertentangan dengan keinginan sebagian besar maka hukum syariah itu bisa bertentangan dengan keinginan sebagian besar muslim. Karena itu, syariah harus tetap hidup dalam masyarakat yang muslim. Karena itu, syariah harus tetap hidup dalam masyarakat yang membentuk suatu masyarakat madani untuk mempelajari dan melaksanakan membentuk suatu masyarakat madani untuk mempelajari dan melaksanakan syariah. Contohnya, mereka bisa membentuk bank Islam. Tapi semua ini harus syariah. Contohnya, mereka bisa membentuk bank Islam. Tapi semua ini harus di luar kerangka negara. Sangatlah berbahaya membiarkan negara mengklaim di luar kerangka negara. Sangatlah berbahaya membiarkan negara mengklaim sebagai otoritas Islam. Menurut saya, syariah sangat penting dalam sebagai otoritas Islam. Menurut saya, syariah sangat penting dalam membangun masyarakat.

membangun masyarakat.

Kondisi apa yang dibutuhkan untuk menerapkan syariah? Kondisi apa yang dibutuhkan untuk menerapkan syariah?

Sejarah Islam membuktikan bahwa kaum muslim sudah menerapkan syariah. Sejarah Islam membuktikan bahwa kaum muslim sudah menerapkan syariah. Itu bukan hal baru. Selama 1.500 tahun, kaum muslim sudah melaksanakan Itu bukan hal baru. Selama 1.500 tahun, kaum muslim sudah melaksanakan syariah. Hal barunya adalah sekarang kita memiliki negara. Hak asasi manusia syariah. Hal barunya adalah sekarang kita memiliki negara. Hak asasi manusia tidak perlu diterapkan oleh negara jika masyarakat tidak menghargai dan tidak perlu diterapkan oleh negara jika masyarakat tidak menghargai dan menjalankan soal HAM. HAM kenyataannya adalah ajaran Islam, bukan menjalankan soal HAM. HAM kenyataannya adalah ajaran Islam, bukan pemikiran Barat. Artinya, HAM harus menjadi akar dari negara, menghormati pemikiran Barat. Artinya, HAM harus menjadi akar dari negara, menghormati perbedaan, menerima keanekaragaman, menerima hubungan, menghargai perbedaan, menerima keanekaragaman, menerima hubungan, menghargai hubungan gender.

hubungan gender.

Jika itu tidak hidup dalam masyarakat, maka nilai-nilai itu tidak bisa dalam Jika itu tidak hidup dalam masyarakat, maka nilai-nilai itu tidak bisa dalam negara. Kondisi yang diperlukan adalah negara harus konsisten terhadap negara. Kondisi yang diperlukan adalah negara harus konsisten terhadap konstitusi, hak-hak dasar, persamaan lelaki dan perempuan, persamaan antara konstitusi, hak-hak dasar, persamaan lelaki dan perempuan, persamaan antara muslim dan non-muslim. Inilah yang disebut peradaban. Itu tidak akan muncul muslim dan non-muslim. Inilah yang disebut peradaban. Itu tidak akan muncul dalam negara sebelum terbentuk dalam masyarakat. Karena itu, saya memiliki dalam negara sebelum terbentuk dalam masyarakat. Karena itu, saya memiliki konsep hak dalam rumah.

(12)

Artinya, jika kita tak mengajarkan anak-anak kita soal menghargai HAM, maka Artinya, jika kita tak mengajarkan anak-anak kita soal menghargai HAM, maka nilai-nilai HAM tidak akan hidup di luar rumah. HAM mengatur hubungan nilai-nilai HAM tidak akan hidup di luar rumah. HAM mengatur hubungan antarindividu di mana semua hubungan ini harus berdasarkan nilai persamaan antarindividu di mana semua hubungan ini harus berdasarkan nilai persamaan dan menghargai orang lain. Ketika itu terjadi dalam masyarakat, maka akan dan menghargai orang lain. Ketika itu terjadi dalam masyarakat, maka akan tergambar dalam kehidupan bernegara. Jadi, yang bisa dilakukan oleh negara tergambar dalam kehidupan bernegara. Jadi, yang bisa dilakukan oleh negara adalah seperti yang sudah dilakukan oleh masyarakat.

adalah seperti yang sudah dilakukan oleh masyarakat.

Menurut Anda, negara mayoritas muslim harus melaksanakan hukum Menurut Anda, negara mayoritas muslim harus melaksanakan hukum syariah?

syariah?

Bukan sebagai negara, melainkan sebagai masyarakat. Sebagai muslim kita Bukan sebagai negara, melainkan sebagai masyarakat. Sebagai muslim kita harus melaksanakan syariah. Tapi ada perbedaan antara menjalankan dan harus melaksanakan syariah. Tapi ada perbedaan antara menjalankan dan menerapkan. Menjalankan bersifat sukarela, sedangkan menerapkan berarti ada menerapkan. Menjalankan bersifat sukarela, sedangkan menerapkan berarti ada pemaksaan dan ini berlawanan dengan semangat syariah. Karena syariah pemaksaan dan ini berlawanan dengan semangat syariah. Karena syariah menghormati kebebasan memilih dan kepercayaan orang, bukan atas dasar menghormati kebebasan memilih dan kepercayaan orang, bukan atas dasar pemaksaan. Kaum muslim tentu tidak sepakat jika negara memaksakan syariah. pemaksaan. Kaum muslim tentu tidak sepakat jika negara memaksakan syariah.

Apakah Indonesia cocok menerapkan hukum syariah? Apakah Indonesia cocok menerapkan hukum syariah?

Tentu saja tidak bisa, lantaran keanekaragaman latar belakang. Sebagian dari Tentu saja tidak bisa, lantaran keanekaragaman latar belakang. Sebagian dari negara ini memiliki kebudayaan dan kondisi ekonomi yang khas, sejarah yang negara ini memiliki kebudayaan dan kondisi ekonomi yang khas, sejarah yang khas. Berbeda satu sama lain. Kondisi ini sangat relevan bagi masyarakat di khas. Berbeda satu sama lain. Kondisi ini sangat relevan bagi masyarakat di daerah itu menerapkan HAM sesuai dengan penerapan syariah. Melalui daerah itu menerapkan HAM sesuai dengan penerapan syariah. Melalui kebebasan memilih dan bukan dengan paksaan.

kebebasan memilih dan bukan dengan paksaan.

Artinya Anda tidak menerima konsep khilafah? Artinya Anda tidak menerima konsep khilafah?

Tentu saja. Saya pikir konsep khilafah adalah sebuah khayalan yang sangat Tentu saja. Saya pikir konsep khilafah adalah sebuah khayalan yang sangat berbahaya. Itu tidak benar menurut sejarah Islam. Apa yang disebut orang berbahaya. Itu tidak benar menurut sejarah Islam. Apa yang disebut orang sebagai khilafah saat ini tak lebih sekadar pemerintahan monarki dan otoriter. sebagai khilafah saat ini tak lebih sekadar pemerintahan monarki dan otoriter. Sistem khilafah sama sekali tidak mencerminkan ajaran Islam.

Sistem khilafah sama sekali tidak mencerminkan ajaran Islam.

Bagaimana dengan Islam sebagai rahmatan lil alamin? Bagaimana dengan Islam sebagai rahmatan lil alamin?

Nilai-nilai Islam hanya bisa dihormati oleh penganutnya dan bukan oleh Nilai-nilai Islam hanya bisa dihormati oleh penganutnya dan bukan oleh negara. Rahmatan lil alamin hanya bisa tercipta oleh masyarakat yang hidup negara. Rahmatan lil alamin hanya bisa tercipta oleh masyarakat yang hidup dalam nilai-nilai Islam dan bukan dipaksakan oleh negara. Dalam Al-Quran dalam nilai-nilai Islam dan bukan dipaksakan oleh negara. Dalam Al-Quran tidak ada konsep negara.

(13)

Apa maksud pernyataan Anda bahwa kita memerlukan negara sekuler Apa maksud pernyataan Anda bahwa kita memerlukan negara sekuler untuk menjadi muslim yang baik?

untuk menjadi muslim yang baik?

Menurut saya, saya membutuhkan negara sekuler untuk menjadi muslim yang Menurut saya, saya membutuhkan negara sekuler untuk menjadi muslim yang lebih baik. Artinya, memerlukan negara yang membiarkan saya sendiri dan bukan lebih baik. Artinya, memerlukan negara yang membiarkan saya sendiri dan bukan memaksakan agama terhadap saya. Sehingga saya bisa menjadi seorang muslim memaksakan agama terhadap saya. Sehingga saya bisa menjadi seorang muslim sesuai pilihan saya. Jika negara memaksakan pandangan Islamnya terhadap saya, sesuai pilihan saya. Jika negara memaksakan pandangan Islamnya terhadap saya, maka saya tidak bebas memilih bagaimana saya menjadi muslim. Bukan karena maka saya tidak bebas memilih bagaimana saya menjadi muslim. Bukan karena saya tidak punya pilihan.

saya tidak punya pilihan.

Di Arab Saudi ketika polisi agama memaksa orang salat di masjid, maka orang itu Di Arab Saudi ketika polisi agama memaksa orang salat di masjid, maka orang itu salat karena negara dan bukan karena Allah. Di negara semacam ini, saya tidak  salat karena negara dan bukan karena Allah. Di negara semacam ini, saya tidak  bebas melaksanakan ajaran saya sesuai dengan keinginan saya dan saya tidak bisa bebas melaksanakan ajaran saya sesuai dengan keinginan saya dan saya tidak bisa berkomitmen untuk melaksanakan itu. Seperti disebutkan dalam Al-Quran tidak  berkomitmen untuk melaksanakan itu. Seperti disebutkan dalam Al-Quran tidak  ada paksaan dalam agama. Saya lebih suka tinggal di Inggris ketimbang di Arab ada paksaan dalam agama. Saya lebih suka tinggal di Inggris ketimbang di Arab Saudi. Meski mengklaim sebagai negara Islam, mereka tidak menghargai sesama Saudi. Meski mengklaim sebagai negara Islam, mereka tidak menghargai sesama manusia. Seperti yang terjadi pada sebagian pembantu Indonesia. Mereka ada yang manusia. Seperti yang terjadi pada sebagian pembantu Indonesia. Mereka ada yang diperkosa, disiksa, dan tidak dibayarkan gajinya.

diperkosa, disiksa, dan tidak dibayarkan gajinya. D.

D. Kritik Terhadap pemikiran Abdullah Ahmad An-Na`imKritik Terhadap pemikiran Abdullah Ahmad An-Na`im

 Na‟im

 Na‟im membangun membangun metodologi metodologi evolusi evolusi syari‟atnya syari‟atnya dengan dengan konsepkonsep naskh.naskh.

Dan konsep

Dan konsep naskhnaskhnya Na‟im pun ternyata juga menggunakan pengertian yang berbedanya Na‟im pun ternyata juga menggunakan pengertian yang berbeda dengan yang telah digariskan oleh para ulama terdahulu. Apakah konsepnya Na‟im bisa dengan yang telah digariskan oleh para ulama terdahulu. Apakah konsepnya Na‟im bisa

diterima dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah? Dan apa implikasinya terhadap diterima dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah? Dan apa implikasinya terhadap

al-Qur‟an d

Qur‟an dan Islam?an Islam?

Di dalam

al-Di dalam al-Qur‟an kataQur‟an kata naskhnaskh dalam beragam bentuknya, ditemukandalam beragam bentuknya, ditemukan sebanyak empat kali, yaitu dalam Q.S 2: 106, 7: 154, 22: 52, dan 45: 29. Secara sebanyak empat kali, yaitu dalam Q.S 2: 106, 7: 154, 22: 52, dan 45: 29. Secara

etimologis

etimologis, kata tersebut dipakai dalam berbagai arti, antara lain pembatalan,, kata tersebut dipakai dalam berbagai arti, antara lain pembatalan, penghapusan dan pemindahan dari satu wadah ke wadah lain, pengubahan dan penghapusan dan pemindahan dari satu wadah ke wadah lain, pengubahan dan sebagainya. Sesuatu yang membatalkan, menghapus, memindahkan dan sebaginya sebagainya. Sesuatu yang membatalkan, menghapus, memindahkan dan sebaginya

(14)

dinamakan

dinamakan nasikhnasikh. Sedangkan yang dibatalkan, dihapus, dipindahkan dan sebagainya. Sedangkan yang dibatalkan, dihapus, dipindahkan dan sebagainya disebut

disebut mansukhmansukh..1616

Keterangan di atas membantah anggapan Na‟im bahwa ulama generasi awal Keterangan di atas membantah anggapan Na‟im bahwa ulama generasi awal

menerapkan konsep

menerapkan konsep naskhnaskh dengan menghapus ayat-ayat Makkiyyah agar ayat-ayatdengan menghapus ayat-ayat Makkiyyah agar ayat-ayat

 Madaniyyah

 Madaniyyah bisa diberlakukan. Konsepbisa diberlakukan. Konsep naskhnaskh adalah jalan terakhir ketika ayat-ayatadalah jalan terakhir ketika ayat-ayat tersebut tidak bisa dikompromikan dengan jalan lain. Jadi tidak bisa langsung dan asal tersebut tidak bisa dikompromikan dengan jalan lain. Jadi tidak bisa langsung dan asal

me-me-naskhnaskh ayat-ayatayat-ayat Makkiyyah Makkiyyah dengan ayat-ayatdengan ayat-ayat Madaniyyah Madaniyyah. Apalagi model konsep. Apalagi model konsep

naskh

naskh--nya Na‟im yang membalik proses nnya Na‟im yang membalik proses naskh, ayat yang turun lebih awal (askh, ayat yang turun lebih awal (makkiyyahmakkiyyah)) men-naskh ayat yang turun belakangan (

men-naskh ayat yang turun belakangan (madaniyyahmadaniyyah). Ini tentu sulit diterima.). Ini tentu sulit diterima. Karena

dasar-Karena dasar-dasar yang digunakan Na‟im untuk membangun metodologidasar yang digunakan Na‟im untuk membangun metodologi evolusi syari‟atnya (yaitu konsep makkiyyah

evolusi syari‟atnya (yaitu konsep makkiyyah-madaniyyah dan konsep naskh) masih-madaniyyah dan konsep naskh) masih banyak mengandung kejanggalan-kejanggalan secara ilmiah, maka metodologinya pun banyak mengandung kejanggalan-kejanggalan secara ilmiah, maka metodologinya pun sulit diterima secara ilmiah dan akan menimbulkan banyak pertanyaan bila diterapkan sulit diterima secara ilmiah dan akan menimbulkan banyak pertanyaan bila diterapkan saat ini.

saat ini.

Pandangan Na‟im sangat berbahaya dan menimbulkan implikasi yang sangat Pandangan Na‟im sangat berbahaya dan menimbulkan implikasi yang sangat

fatal. Dengan menghilangkan nilai sakralitas syariat/fiqh, ia bisa membuka ruang lebar fatal. Dengan menghilangkan nilai sakralitas syariat/fiqh, ia bisa membuka ruang lebar kepada masyarakat untuk tidak mematuhi hukum-hukum Allah karena dianggap produk  kepada masyarakat untuk tidak mematuhi hukum-hukum Allah karena dianggap produk 

manusia. Tapi Na‟im tidak peduli. Karena mungkin itulah yang diharapkannya. Dalam manusia. Tapi Na‟im tidak peduli. Karena mungkin itulah yang diharapkannya. Dalam

bukuny

bukunya yang disebutkan diatas, Na‟im malah getol menyerukan perubahan hukuma yang disebutkan diatas, Na‟im malah getol menyerukan perubahan hukum

Islam terkait dengan konstitusionalisme, hukum kriminal, hubungan internasional, dan Islam terkait dengan konstitusionalisme, hukum kriminal, hubungan internasional, dan hak-hak asasi manusia (HAM). Dia berkeyakinan bahwa hukum Islam dalam bidang ini hak-hak asasi manusia (HAM). Dia berkeyakinan bahwa hukum Islam dalam bidang ini bertentangan secara diametrikal dengan prinsip hak asasi manusia dan standard hukum bertentangan secara diametrikal dengan prinsip hak asasi manusia dan standard hukum

international. “...

international. “... some  some definite definite and and generally generally agreed agreed principles principles of of Shari‟a Shari‟a are are in in clear clear 

conflict with corresponding principles of international law

conflict with corresponding principles of international law,”,” 1717keduanya tidak mungkinkeduanya tidak mungkin dapat hidup berdampingan.

dapat hidup berdampingan.1818

Dan andaikan kaum Muslim tetap memaksakan untuk menerapkan syariat Dan andaikan kaum Muslim tetap memaksakan untuk menerapkan syariat Islam tersebut, katanya,

Islam tersebut, katanya, maka kaum maka kaum Muslim akan rugi Muslim akan rugi karena tidak dapat mkarena tidak dapat menikmatienikmati hasil sekularisasi.

hasil sekularisasi.1919Dan yang Dan yang paling merasakan kerugian, paling merasakan kerugian, menurutnya lagi, adalahmenurutnya lagi, adalah

16 16

Subhi

al-Subhi al-Shalih, 1977, “Shalih, 1977, “Mabahits fi ‘Ulum al Mabahits fi ‘Ulum al --Qur’anQur’an”, Beirut: Dar al”, Beirut: Dar al--‘Ilm li al‘Ilm li al-Malayin, hal. 259-260.-Malayin, hal. 259-260. 17

17

Toward an Islamic Reformation, 151 Toward an Islamic Reformation, 151 18 18 Ibid, 8 Ibid, 8 19 19 Ibid, 8 Ibid, 8

(15)

masyarakat non-Muslim dan wanita. Bagi masyarakat non-Muslim mereka akan masyarakat non-Muslim dan wanita. Bagi masyarakat non-Muslim mereka akan menjadi masyarakat kelas kedua, dan bagi wanita pula mereka akan kehilangan menjadi masyarakat kelas kedua, dan bagi wanita pula mereka akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendidikan. Tapi kaum lelakipun katanya akan kesempatan untuk memperoleh pendidikan. Tapi kaum lelakipun katanya akan merasakan dampaknya, sebab mereka akan kehilangan kebebasan karena disekat merasakan dampaknya, sebab mereka akan kehilangan kebebasan karena disekat berbagai undang-udang.

berbagai undang-udang.2020 Pernyataan Na‟im diatas persis seperti apa yang biasaPernyataan Na‟im diatas persis seperti apa yang biasa

disampaikan para orientralis seperti Elizabeth Meyer dalam bukunya

disampaikan para orientralis seperti Elizabeth Meyer dalam bukunya  Islam and  Islam and HumanHuman

 Rights: Traditions and Politics

 Rights: Traditions and Politics (Boulder and San Francisco: Westview Press, 1991).(Boulder and San Francisco: Westview Press, 1991).

Bagi Na‟im,

Bagi Na‟im, hanya ada satu cara agar syariat Islam bisa eksis dalam duniahanya ada satu cara agar syariat Islam bisa eksis dalam dunia

modern ini yaitu dengan mereformasinya. Tapi Na‟im menolak reformasi ini dilaku modern ini yaitu dengan mereformasinya. Tapi Na‟im menolak reformasi ini dilakukankan dalam

dalam  framework  framework  Ushul Fiqh yang ada. Sebab dalamUshul Fiqh yang ada. Sebab dalam  framework  framework  iniini ijtihad ijtihad  tidak tidak  dibenarkan pada hukum yang telah disentuh oleh secara definitif oleh

al-dibenarkan pada hukum yang telah disentuh oleh secara definitif oleh al-Qur‟an.Qur‟an.

Padahal hukum-hukum y

Padahal hukum-hukum yang masuk ang masuk dalam kategori inilah, dalam kategori inilah, seperti hukumseperti hukum hudud hudud dandan

qishas

qishas, status wanita dan non-Muslim, hukum waris dan seterusnya yang perlu di, status wanita dan non-Muslim, hukum waris dan seterusnya yang perlu di perbaharui.

perbaharui.2121 adalah membalik prosesadalah membalik proses nasakhnasakh itu sendiri. Jika selama ini ayatitu sendiri. Jika selama ini ayat madaniyyah menasakhkan (menghapus) ayat makkiyah, karena yang pertama datang madaniyyah menasakhkan (menghapus) ayat makkiyah, karena yang pertama datang lebih akhir dari yang ked

lebih akhir dari yang kedua, maka Na‟im mengusulkan agar ayat madaniyyah yangua, maka Na‟im mengusulkan agar ayat madaniyyah yang

menasakhkan (menghapus hukum atau) ayat makkiyah. menasakhkan (menghapus hukum atau) ayat makkiyah.

Menurut Na‟im pendekatan ini perlu dilakukan karena pesan

Menurut Na‟im pendekatan ini perlu dilakukan karena pesan-pesan-pesan fundamental Islam itu terkandung dalam

fundamental Islam itu terkandung dalam ayat-ayat makkiyahayat-ayat makkiyah bukanbukan madaniyyahmadaniyyah..

Adapun praktek hukum dan politik yang ditetapkan dalam

al-Adapun praktek hukum dan politik yang ditetapkan dalam al-Qur‟an dan SunnahQur‟an dan Sunnah

periode Madinah, menurutnya, tidak semestinya merefleksikan pesan

periode Madinah, menurutnya, tidak semestinya merefleksikan pesan ayat-ayat ayat-ayat 

 Makkiyyah.  Makkiyyah.2222

Pendekatan Na‟im ini sangat problematik sekali. Karena disini Na„ Pendekatan Na‟im ini sangat problematik sekali. Karena disini Na„imim sepertinya menggambarkan tidak adanya konsistensi dan kesinambungan ayat-ayat sepertinya menggambarkan tidak adanya konsistensi dan kesinambungan ayat-ayat dalam

al-dalam al-Qur‟an. Katanya “Qur‟an. Katanya “the specific political and legal norms of the Qur‟an and the specific political and legal norms of the Qur‟an and  Sunna of Medina did not always reflect the exact meaning and implications of the Sunna of Medina did not always reflect the exact meaning and implications of the message as revealed in Mecca

message as revealed in Mecca.” (norma.” (norma-norma politik dan hukum al--norma politik dan hukum al-Qur‟an danQur‟an dan

20 20 Ibid, 8-9 Ibid, 8-9 21 21 Ibid, 49-50 Ibid, 49-50 22 22 Ibid, 13 Ibid, 13

(16)

Sunnah yang turun di Madinah tidak selalu merefleksikan arti serta implikasi yang pasti Sunnah yang turun di Madinah tidak selalu merefleksikan arti serta implikasi yang pasti dari pesan yang diturunkan di Mekkah).

dari pesan yang diturunkan di Mekkah).

Banyak yang mengkritik pemikiran

an-Banyak yang mengkritik pemikiran an- Na‟im.  Na‟im. Bahkan, Bahkan, Fazlur Fazlur RahmaRahman jugan juga menyatakan, inilah salah satu kesalahan fatal kaum Muslim modernis. Mereka ini, kata menyatakan, inilah salah satu kesalahan fatal kaum Muslim modernis. Mereka ini, kata Rahman, gagal menangkap

al-Rahman, gagal menangkap al-Qur‟an dalam satuQur‟an dalam satu-kesatuannya yang utuh. Al--kesatuannya yang utuh. Al-Qur‟anQur‟an dilihat secara terpisah-pisah dimana yang satu tidak terkait dengan yang lain.

dilihat secara terpisah-pisah dimana yang satu tidak terkait dengan yang lain.

Kesalahan yang lebih fatal lagi adalah andaikan pendekatan ini tetap Kesalahan yang lebih fatal lagi adalah andaikan pendekatan ini tetap digunakan, maka sudah pasti banyak hukum-hukum Islam yang akan terabaikan digunakan, maka sudah pasti banyak hukum-hukum Islam yang akan terabaikan termasuk salat, zakat, haji, perkawinan, riba, dan lain-lain, karena hampir keseluruhan termasuk salat, zakat, haji, perkawinan, riba, dan lain-lain, karena hampir keseluruhan hukum-hukum tersebut terkandung dalam

hukum-hukum tersebut terkandung dalam ayat-ayat Madaniyyahayat-ayat Madaniyyah. Akibatnya Islam pun. Akibatnya Islam pun harus bubar, setidaknya Islam dikosongkan dari syariat-syariatnya.

(17)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA An-Naim, Abdullah Ahmad

An-Naim, Abdullah Ahmad. Toward an Islamic Reformatian; Civil Liberties,. Toward an Islamic Reformatian; Civil Liberties,

 Human

 Human Right Right and and International International Law,Law, New York: Syracuse University Press,New York: Syracuse University Press, 1990. Diterjemahkan oleh Ahmad Suaedy dan Amirudin Arrani.

1990. Diterjemahkan oleh Ahmad Suaedy dan Amirudin Arrani.  Dekos Dekosntruksintruksi

Syari

Syari‟ ‟ ah: Wacana Kebebasan Sipil, Hak Asasi Manusia dan Hubunganah: Wacana Kebebasan Sipil, Hak Asasi Manusia dan Hubungan  Internasional

 Internasional dalam Idalam Islamslam. Yogyakarta: LKiS, 1994. Yogyakarta: LKiS, 1994

Ahmad An-Na'im, Abdullahi, Islam dan Negara Sekular Menegosiasikan Masa Ahmad An-Na'im, Abdullahi, Islam dan Negara Sekular Menegosiasikan Masa

Depan Syari'ah,

Depan Syari'ah, Bandung: Bandung: PT PT Mizan Mizan Pustaka, 2007Pustaka, 2007

Khudhari, Biek Muhammad.

Khudhari, Biek Muhammad. Ushul Fiqh,Ushul Fiqh, diterjemahkan Faiz El Muttaqien. Cet I; Jakarta:diterjemahkan Faiz El Muttaqien. Cet I; Jakarta: Pustaka Amani: 2007 Pustaka Amani: 2007 http://ahmadbinhanbal.wordpress.com/2010/11/07/kritik-terhadap-pemikiran-abdullah-ahmed-an-naim-tokoh-liberal-sudan/  abdullah-ahmed-an-naim-tokoh-liberal-sudan/ 

Referensi

Dokumen terkait

 Pada tanaman penghasil benih, penyakit dapat timbul pada polongan (buah), dan biji yang terinfeksi menjadi keriput..  Perakaran yang sakit akan rusak sedikit demi

Mengingat bahwa tujuan dari surveilens adalah untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang berpotensi meningkatkan risiko nosokomial maka informasi yang dikumpulkan haruslah fokus

Melalui kegiatan eksperimen, peserta didik dapat menganalisis pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda (pemuaian).. Melalui kegiatan eksperimen, peserta

Menurut warga, dengan tidak adanya bangunan liar, kawasan yang selama ini sering menimbulkan kemacetan dan kumuh kini mulai lancar dan bersih.. Ke depan warga juga minta

Secara garis besar olah raga futsal hampir sama dengan olah raga sepak bola hal itulah yang membuat olahraga futsal dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat

PLN (Persero) telah dilaksanakan sesuai dengan UU BUMN, UU PT dan Peraturan Menteri BUMN No:Per- 08/MBU/2013, sehingga tidak terdapat persamaan secara

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rata-rata kontribusi pendapatan wanita nelayan yang bekerja pada bidang perikanan terhadap pendapatan keluarga nelayan,

Gambar 4.1 Spektrum frekuensi bising kereta api Data pengukuran pada jarak 3 meter dan 15 meter digunakan untuk mencari tingkat kebisingan ekuivalen dengan tingkat paparan