• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM DPT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM DPT"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM DPT

“HPTU dan PPTU”

OLEH: SAMSUL HUDA (105040207111020) ASISTEN : FIRMANSYAH KELOMPOK : L / SENIN 11.00

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

MALANG

(2)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada suatu sistem pembudidayaan tanaman sering dilakukan berbagai

macam kendala dalam pelaksanaannya mulai dari kendala fisik, kimia dan

biologi. Jika syarat fisik dan kimia telah terpenuhi tetap saja produksi

tanaman budidaya tidak maksimal bahkan tidak berproduksi.Kendala biologi

biasanya tanaman budidaya pasti memiliki organisme (hama) yang selalu

ada bila tanaman itu ditanam. Biasanya hewan yang merusak bagian-bagian

tanaman dan dapat menurunkan produksi tanaman sehingga merugikan

secara ekonomi.

Meningkatnya jumlah penduduk dunia yang tidak seimbang dengan

laju kenaikan produksi bahan makanan,serta banyaknya kehilangan hasil

pertanian yang diakibatkan oleh serangan hama dan penyakit merupakan

kendala dalam usaha agar pertambahan penduduk dapat diimbangi dengan

meningkatnya produksi bahan pangan. Didalam suatu areal pertanaman

sering kita lihat penyimpangan yang terjadi pada bagian tubuh tanaman yang

akhirnya dalam jumlah populasi yang besar akan membawa danpak berupa

kerugian secara ekonomis baik secara kualitas maupun kuantitas.

1.2 Tujuan

 Mengetahui dan memahami definisi dari HPTU dan PPTU,

 Untuk mengetahui dan memahami pembagian HPTU dan PPTU pada

masing-masing komoditi,

 Untuk mengetahui nama umum atau ilmiah klasifikasi inang yang

diserang gejala, penyakit dan cara-cara pengendaliannya.

(3)

Dengan adanya pembuatan paper hasil praktikum lapang PPTU maupun

HPTU, praktikan dapat mengetahui jenis, gejala, tanda serta cara

pengendalian dari PPTU maupun HPTU

.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian HPTU

Hama Penting Tanaman Utama adalah Hama yang populasinya senantiasa tinggi dan dapat menyebabkan kerugian pada tanaman yang dibudidayakan.

(Anonymous, 2010) Hama Penting Tanaman Utama adalah Spesias hama yang selalu muncul pada tanaman yang di budidayakan dan populasinya menimbulkan kerusakan dan kerugian secara ekonomi.

(Anonymous, 2010)

Hama Penting Tanaman Utama adalah Segala spesias hama yang selalu ada atau muncul pada suatu tanaman yang dibudidayakan tersebut.

(Anonymous, 2010) 2.2 Pengertian PPTU

Penyakit Penting Tanaman Utam adalah Penyakit yang serangannya spesifik terhadap jenis tanaman utama tertentu dalam jumlah besar dan yang paling memberikan kerugian secara ekonomis paling tinggi dari penyakit tanamanan sekunder.

(4)

Penyakit Penting Tanaman Utama adalah Penyakit yang selalu menyerang tanaman budidaya yang menimbulkan kerusakan secara kualitas dan kuantitas secara ekonomi dengan kerusakan parah.

(Anonymous, 2010) 2.3 Faktor penyebab timbulnya HPTU dan PPTU

 Siklus hidupnya, cara bertahan hidup, faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangannya serta cara penyebarannya,

 Melemahkan inang dengan cara menyerap makanan secara terus-menerus dari sel-sel inang untuk kebutuhannya,

 Kekurangan atau kelebihan kelembaban tanah,

 Kekurangan atau kelebihan cahaya,

 Drainase yang jelek menyebabkan tumbuhan tidak vigor, seringkali menyebabkan layu dan daun berwarna hijau pucat atau hijau kekuningan.

Agrios, G.N. (1996)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Hama Penting Pada Komoditas

3.1.1 Hama Tanaman Kubis

Klasifikasi : Kingdom : Animalia Filum : Arthrophoda Kelas : Insekta Ordo : Lepidopthera Famili : Pluetelidae Genus : Plutela

Spesies : Plutela xilostela

(Anonymous. 2010) a. Ulat tritip/ulat daun (Plutella xylostella)

(5)

Ulat tritip memakan bagian bawah daun sehingga tinggal epidermis bagian atas saja. Ulatnya kecil kira-kira 5 mm berwarna hijau. Jika diganggu akan menjatuhkan diri dengan menggunakan benang. Ulat ini cepat sekali kebal terhadap satu jenis insektisida.

(Anonymous, 2010)

b. Ulat krop/jantung kubis (Crocidoomia binotalis) Sering menyerang titik tumbuh sehingga disebut sebagahi ulat jantung kubis. Ulatnya kecil berwarna hijau lebih besar dari ulat tritip, jika sudah besar garis-garis coklat. Jika diganggu agak malas untuk bergerak. Berbeda dengan ulat tritip yang telurnya dietakkan secara menyebar, ulat jantung kubis meletakkan telurnya dalam satu kelompok.

(Anonymous. 2010) c. Ulat Grayak (Spodoptera litura)

Ulat grayak juga mau menyerang kubis. Pengendaliannya sama dengan ulat tritip.

(Anonymous. 2010) d. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)

(6)

Ulat berwarna hitam. Gejala kerusakan yang ditimbulkan ialah terpotongnya tanaman kubis yang masih kecil. Pengendalian dapat dilakukan dengan membongkar tanah secara berhati-hati disekitar tanaman yang terpotong. Apabila serangan banyak, dapat digunakan karbofuran, furadan atau curater.

(

Anonymous. 2010)

3.2 Penyakit Penting Pada Komoditas

1. Akar Pekuk (Plasmodiophora brassicae Wor.) Gejala :

 Adanya bintil-bintil atau kelenjar yang tidak teratur yang

selanjutnya bersatu menjadi bengkakan memanjang yang mirip batang (gada)

 Rusaknya jaringan akar menyebabkan jaringan

pengangkutan terganggu sehingga tanaman menjadi merana, daun-daunnya berwarna hijau kelabu, dan lebih cepat layu daripada daun yang biasa.

(7)

2. Bercak Daun Alternaria (Alternaria brassicae) Sacc. Gejala :

 Pada daun terdapat becak-becak kecil berwarna kelabu gelap pada daun, yang meluas dengan cepat sehingga menjadi becak bulat mencapai diameter 1 cm.  Pada cuaca lembab tampak sebagai

bulu-bulu halus kebiruan di pusat becak.  Didalam becak terdapat

cincin-cincinsepusat.Pada tangkai, batang, danpolongan (buah) becak berbentuk garis.

 Penyakit lebih banyak terdapat pada daun-daun tua. Jika pada daun terdapat banyak becak, daun akan cepat

mati sehingga produksi akan terpengaruh (Anynomaus. 2010)

3. Penyakit Busuk Hitam [Xanthomonas campestris pv. campestris (Pamm.) Dye] Gejala :

 Mula-mula di tepi daun terdapat daerah-daerah yang berwarna kuning atau pucat, yang kemudian meluas ke bagian tengah. Didaerah ini tulang-tulang daun berwarna coklat tua atau hitam dan bisa masuk ke dalam batang.

 Jaringgan helaian daun yang sakit mengering menjadi seperi selaput, dengan tulang-tulang daun berwarna hitam.

 Umumnya penyakit mulai dari daun-daun bawah dan dapat menyebabkan gugurnya daun satu per satu.

(8)

4. Penyakit Busuk Basah [Erwinia caratovora pv. caratovora (Jones) Dye] Gejala :

 Gejala yang umum adalah busuk basah, berwarna coklat atau kehitaman, pada daun, batang dan umbi.

 Pada bagian terinfeksi mula-mula terjadi becak kebasahan. Becak membesar dan mengendap (melekuk), bentuknya tidak teratur, berwarna coklat tua kehitaman.

 Jika kelembaban tinggi, jaringan yang sakit tampak kebasahan, berwarna krem atau kecoklatan, dan tampak agak berbutir-butir halus.

 Disekitar bagian yang sakit terjadi pembentukan pigmen coklat tua atau hitam.

(Anonymous. 2010)

5. Penyakit Kaki Hitam [Phoma lingam (Tode ex Fr.) Desm.] Gejala :

 Kanker memanjang pada pangkal batang, mula-mula berwarna coklat muda, kemudian mejadi kehitaman, yang sering dikelilingi oleh batas berwarna ungu.

 Dibagian tengah luka terdapat titik-titik hitam yang terdiri dari piknidium jamur penyebab penyakit.

 Kanker dapat meluas sehingga batang bergelang.

 Bagian dalam batang busuk kering berwarna coklat.

 Mula-mula terdapat becak warna pucat dengan batas kurang jelas yang menjadi becak bulat dengan warna kelabu ditengah.  Daun-daun yang layu biasanya tetap

bergantung pada tanaman, sedangkan daun-daun yang masih segar sering mempunyai tepai berwarna kemerahan.

 Pada tanaman penghasil benih, penyakit dapat timbul pada polongan (buah), dan biji yang terinfeksi menjadi keriput.

(9)

 Perakaran yang sakit akan rusak sedikit demi sedikit sehingga tanaman menjadi layu dan kemudian mati.

(Anonymous. 2010)

3.3 Cara Pengendalian

Cara Pengendalian Hama Tanaman Kubis

 Ulat tritip/ulat daun (Plutella xylostella)

Cara pengendalian : Pengendalian dapat dilakukan dengn cara “pithesan” yaitu mengambili ulat yang terdapat pada tanaman kubis, kemudian dipencet sampai mati.

 Ulat krop/jantung kubis (Crocidoomia binotalis)

Cara pengendalian : Melakukan sistem tumpang sari dengan tomat & penggunaan tanaman perangkap seperti sawi dan jagung serta penggunaan

insektisida. (Sartono,2007)

 Ulat Grayak (Spodoptera litura)

Cara pengendalian : Dengan memotong bagian tanaman yang terinfeksi hama dan penggunaan insektisida. (Sumarjito, 2002)  Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)

Cara pengendalian : Sanitasi kebun,mencabut tanaman yang terserang hama, membakar sisa tanaman sakit. (Anonymous, 2010)

Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Kubis

 Akar Pekuk (Plasmodiophora brassicae Wor.)

Cara pengendalian : -Mencegah masuknya P. brassicae ke daerah-daerah yang masih bebas.

-Meningkatkan pH dengan pengapuran. -Mengobati tanah dengan fungisida.  Bercak Daun Alternaria (Alternaria brassicae) Sacc.

Cara pengendalian : -Perawatan biji dengan air panas bersuhu 50 oC selama 30 menit.

-Pada petsai sering diperlukan penyemprotan dengan fungisida.  Penyakit Busuk Hitam [Xanthomonas campestris pv. campestris (Pamm.) Dye]

(10)

Cara pengendalian : -Menanam benih yang sehat. -Pergiliran tanaman.

-Tanaman dan daun sakit dipendam dalam tanah.

-Sanitasi persemaian dan kebun, terutama dari kubis-kubis liar. -Menanam jenis-jenis yang tahan.

-Menutup tanah dengan jerami untuk mengurangi penyakit.  Penyakit Busuk Basah [Erwinia caratovora pv. caratovora (Jones) Dye]

Cara pengendalian : -Sanitasi

-Jarak tanam tidak terlalu rapat

-Menghindari terjadinya luka yang tidak perlu -Pengendalian pasca panen

 Penyakit Kaki Hitam [Phoma lingam (Tode ex Fr.) Desm.]

Cara pengendalian : -Pemencaran penyakit ke daerah yang belum terjangkit harus dicegah.

-Menanam benih yang sehat. -Sanitasi pertanaman

-Tidak membuat persemaian di tanah yang mungkin mengandung penyebab penyakit.

3.4 Perbandingan Hasil Pengamatan Dengan Literatur

 Pengamatan

Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada tanaman kubis didapatkan hasil sebagai berikut:

 Akar membusuk dan tanamannya mati  Terdapat warna daun yang mengkuning  Daun berlubang dan tampak layu, dan

(11)

 Akar terlihat tidak bisa menembus tanah secara tegak.

 Literatur

 Pada ujung daun terdapat tanda V  Warna pada daun coklat kekuningan  Berakar ganda

 Timbul bintil akar

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

 HPTU (Hama Penting Tanaman Utama) ialah spesies hama yang selalu

muncul pada suatu tanaman yang dibudidayakan yang mana populasinya

menimbulkan kerusakan dan kerugian secara okonomis.

 Dapat disebut hama penting karena:

a. Dapat menimbulkan kerusakan yang tinggi

b. Selalu ada jika tanaman itu ditanaman, dan

c. Inangnya diperkirakan hanya tanam itu saja.

 PPTU (Penyakit Penting Tanaman Utama) merupakan penyakit yang selalu

ada pada tanaman tertuntu.

 Tanaman utama merupakan tanaman yang dibudidayakan pada lahan

tertentu.

(12)

Rumiiit, dalam penentuan format gak sesuai dengan pembahasan.

masalah penampilan ALLRIGHT…

DAFTAR PUSTAKA

Agrios, G.N. 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan (Terjemahan Munzir Busnia). Gadjah Mada University Press.

Anonymous, 2010.Definisi pentiong tanaman utama.

http://www.wikipedia.org/wiki/HPTU diakses 23 mei 2010

http://www.goglee.com/Penyakit;penyakit penting tanaman kubis.html

Sartono.2007.Pengendalian Hama Terpadu.UGM Press: Yogyakarta Sumarjito, Dkk.2002.Hama Tanaman-Intan Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Guru yang professional adalah guru yang mempunyai kompetensi atau kemampuan dalam menjalankan profesi keguruannya dengan baik. Kegiatan refleksi merupakan kegiatan yang

Berbeda dengan persamaan sederhana di IEEE 1584, teknik analisis kurva batas energi dapat diterapkan untuk semua jenis pengaman arus lebih pada setiap sistem

Agar dapat meningkatan efektifitas dan efisiensi bagi pengaturan dan pengendalian kendaraan yang melayani trayek dari dan ke Terminal Baranangsiang, aturan yang menjadi pedoman

23.4 Pegawai Pemeriksa hendaklah mengemukakan Laporan Pemeriksaan Harta Modal dan Laporan Pemeriksaan Inventori kepada JKPA PTj dan menghantar satu (1) salinan ke Unit Aset

Bantuan dan dukungan jemaat dapat diberikan melalui amplop dan dapat dimasukan dalam pundi pada saat ibadah Minggu atau dapat langsung di setor ke kasir Gereja atau di transfer

Selanjutnya faktor eksternal yang berpengaruh pada pengembangan Integritas adalah Clear and Consistent Institutional Objective yaitu adanya tujuan yang jelas dari Kelompok

Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data

Perubahan kebijakan proteksi berupa peningkatan tarif impor dari 5 persen menjadi 25 persen untuk bawang merah dan jeruk pada skala makro- nasional berpotensi