PENGARUH PENERAPAN MEDIA COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) TERHADAP PENINGKATAN KOSAKATA
BAHASA INGGRIS ANAK TAMAN KANAK-KANAK (Penelitian Quasi-Eksperimen di TK BEL Center Bogor)
OLEH :
GENTHA LESTARI YUDHAWATI 0603888
ABSTRAK
Agar dapat menciptakan manusia unggul yang berdaya saing tinggi, bahasa Inggris menjadi mata pelajaran yang wajib dipelajari pada setiap jenjang pendidikan, demikian pula halnya di TK yang berada pada rentang usia anak usia dini. Menurut Hery (2003) berpandangan bahwa semakin dini anak belajar bahasa asing, semakin mudah anak menguasai bahasa itu. Keberhasilan mengajarkan kosakata bahasa Inggris pada anak sangat tergantung pada metode dan media pembelajaran, pada penelitian ini penulis mencoba pendekatan melalui media
Computer Assisted Instruction (CAI), dimana pada media ini anak diperkenalkan
bahasa Inggris melalui program-program komputer yang dapat dapat merangsang berbagai aspek perkembangan anak. Penelitian ini membahas tentang pengaruh penerapan media CAI terhadap peningkatan kosakata bahasa Inggris anak taman kanak-kanak di TK BEL Center Bogor. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat kemampuan kosakata bahasa Inggris anak sebelum dan sesudah diterapkan media CAI dan apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kosakata bahasa Inggris anak sebelum dan sesudah diterapkan media CAI. Metode yang digunakan menggunakan metode quasi eksperimen.Untuk memperkuat analisis penelitian ini, penulis menggunakan alat bantu berupa table dan grafik. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan yang cukup signifikan terhadap kosakata bahasa Inggris anak sebelum dan sesudah diterapkan media CAI, yang menjadi kelebihan atas penggunaan metoda CAI ini terletak pada langkah-langkah kecil yang dapat dilakukan dan umpan balik cepat. Untuk mencapai hasil pembelajaran yang lebih maksimal maka penerapan metode pembelajaran dapat ditambahkan dengan metode pembelajaran lainnya.
EFFECT OF MEDIA COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) ENGLISH VOCABULARY IMPROVEMENT OF CHILDREN
KINDERGARTEN
(Quasi-Experimental Research in kindergarten BEL Center Bogor)
BY :
GENTHA LESTARI YUDHAWATI
0603888
ABSTRACT
In order to create a best human with high competitiveness, English became compulsory subjects studied at each level of education, as well as in kindergarten who are in the age range of early childhood. According to Hery (2003) argued that the earlier children learn a foreign language, the child will fast to learn about that. The success of teaching English vocabulary in children depends on instructional methods and media, in this study the authors tried to approach the media through Computer Assisted Instruction (CAI), where the child is introduced to the media in English through computer programs that can stimulate various aspects of development child.
This research discusses about influences of Computer Assisted Instruction (CAI) as a media to increase English vocabulary of kindergarten children in kindergarten BEL Center Bogor. The purposes of this research is to determine English language vocabulary skills before and after the application of Computer Assisted Instruction as a media, and whether there is a significant difference for children English vocabulary before and after the application. The method used for this research is quasi-experimental methods. To strengthen analyzes of this research, the authors use tools such as tables and graphs.
The result of this research shows a significant difference in children English vocabulary before and after they apply for Computer Assisted Instruction (CAI), the advantages of using CAI's method are easy to apply and fast to get the feedback. To achieve maximum outcomes of this research, this learning methods can be added and combined with other learning methods.
DAFTAR ISI
E. Definisi Operasional……… 8
F. Hipotesis Penelitian………. 9
G. Metode Penelitian……… 9
H. Sampel, Teknik Sampling dan Lokasi Penenlitian……… 10
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Karakteristik Anak TK ………..………. 12
B. Perkembangan Bahasa Anak Secara Umum……… 14
1. Tahap Perkembangan Bahasa Anak Secara Umum …..…... 14
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Anak……….. 15
C. Hakikat Kosakata ……… 17
1. Definisi Kosakata ………. 17
2. Kosakata Dasar Anak ……….………... 18
3. Jenis-jenis Kosakata Dasar……… 19
4. Penguasaan Kosakata Dasar……….. 23
5. Perluasan Kosakata Dasar………. 23
6. Pembelajaran Bahasa Inggris untuk anak TK... 24
D. Computer Assisted Instruction (CAI)……….. 30
1. Pengertian CAI / Pembelajaran Berbantuan Komputer……. 30
2. Prinsip Perkembangan Computer Assisted Instruction……. 31
3. Karakteristik Computer Assisted Instruction………. 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ………….………. 37
B. Variabel Penelitian………..……… 38
D. Instrumen Penelitian……….. 40
E. Uji Coba Instrumen ……… 43
F. Teknik Pengumpulan Data ………. 49
G. Teknik Analisis Data ……… 50
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………. 57
B. Pembahasan……….………. 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………. 77
B. Saran ……….. 78
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Design Penelitian ….………... 10
3.1 Design Penelitian ….………... 37
3.2 Kisi-kisi Instrument Sebelum Validasi ... 40 3.3 Hasil Validitas Item Penguasaan Kosakata
Bahasa Inggris Anak ………... 44
3.4 Kisi – kisi instrumen Sebelum Validasi ... 45
3.5 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi …… 42
3.6 Kriteria Profil Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak ……... 45
4.1 Profil Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak
Kelompok Eksperimen Sebelum Penerapan Media CIA ………… 56
4.2 Profil Aspek Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak Kelompok Eksperimen Sebelum Penerapan Media Computer
Assisted Instruction (CAI) ……….. 57
4.3 Profil Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak Kelompok Eksperimen Setelah Penerapan Media Computer Assisted
Instruction (CAI) ……… 58
4.4 Profil Aspek Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak Kelompok Eksperimen Setelah Penerapan Media Computer
Assisted Instruction (CAI) ……….. 59
4.5 Profil Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak
Kelompok Kontrol Pada Saat Pretest ……… 60
4.6 Profil Aspek Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak
Kelompok Kontrol Pada Saat Pretest ………. 61
4.7 Profil Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak
Kelompok Kontrol Pada Saat Posttest ……… 62
4.8 Profil Aspek Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak
Kelompok Kontrol Pada Saat Posttest ……… 63
4.9 Uji Normalitas Data Pre-Post test Kelompok Eksperimen dan
Kontrol ……… 64
4.10 Uji Homogenitas Varians Data Kelompok Eksperimen dan
Kontrol ……… 64
4.11 Hasil Uji t Independen Data Pre test Kelompok Eksperimen dan
Kontrol ……… 65
4.12 Hasil Uji t Independen Data Post test Kelompok Eksperimen dan
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
4.1 Profil Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak Kelompok Eksperimen Sebelum Penerapan Media Computer Assisted
Instruction (CAI) ……….. 57
4.2 Profil Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak Kelompok Eksperimen Setelah Penerapan Media Computer Assisted Instruction (CAI)
………. 59
4.3 Profil Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak
Kelompok Kontrol Pada Saat Pretest ………. 61 4.4 Profil Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak
Kelompok Kontrol Pada Saat Posttest ……… 63 4.5 Rata-Rata Skor Pretest Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris
Anak Antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol …… 66 4.6 Rata-Rata Skor Pretest Aspek Penguasaan Kosakata Bahasa
Inggris Anak Antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol ……… 66
4.7 Rata-Rata Skor Posttest Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris
Anak Antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol …… 68 4.12 Rata-Rata Skor Posttest Aspek Penguasaan Kosakata Bahas
Inggris Anak Antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang bertujuan untuk
menyampaikan gagasan, pikiran, pendapat dan perasaan. Bahasa digunakan
sebagai sarana komunikasi dan hubungan antar individu dalam masyarakat. Yusuf
(2005) memaparkan pengertian bahasa yaitu kemampuan untuk berkomunikasi
dengan orang lain, melalui semua cara dalam berkomunikasi, dimana pikiran dan
perasaan diungkapkan dalam bentuk lambang ataupun simbol.
Dalam perkembangan anak usia dini bahasa merupakan salah satu tugas
perkembangan yang harus dicapai oleh anak. Anak-anak usia TK dapat diberikan
materi pelajaran bahasa. Bahkan bukan itu saja, mereka bisa saja diajari tentang
materi-materi pelajaran lainnya sesuai dengan taraf dan tahap perkembangan.
Perkembangan bahasa pada anak usia TK akan optimal jika anak tersebut
menguasai banyak kosakata yang diperlukan untuk berkomunikasi dalam
kehidupan sehari-hari.
Menurut Hurlock (1990) kemampuan berkomunikasi anak prasekolah
masih dalam taraf rendah, mereka masih harus menguasai beragam kosakata agar
dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain. Ia juga mengutarakan bahwa
dalam mengembangkan kosakata, anak harus dapat mengaitkan antara arti dengan
bunyi. Karena banyak kata yang memiliki arti lebih dari satu, maka
mengembangkan kosakata pada anak jauh lebih sulit dari pada mengucapkan
Bahasa ibu (bahasa asli, bahasa pertama secara harafiah (mother tongue)
adalah bahasa pertama yang dipelajari oleh seseorang. Biasanya seorang anak
belajar dasar-dasar bahasa pertama mereka dari keluarga mereka. Kepandaian
dalam bahasa asli sangat penting untuk proses belajar berikutnya, karena bahasa
ibu dianggap sebagai dasar cara berpikir. Kepandaian yang kurang dari bahasa
pertama seringkali membuat proses belajar bahasa lain menjadi sulit. Bahasa asli
oleh karena itu memiliki peran pusat dalam pendidikan.
Selain bahasa pertama atau biasa disebut dengan bahasa ibu, dan bahasa
nasional (bahasa Indonesia), anak-anak mengenal juga bahasa asing. Salah satu
bahasa asing yang diajarkan di TK adalah bahasa Inggris.Pada era globalisasi ini,
mempelajari dan menguasai bahasa Inggris dipandang sebagai suatu kebutuhan.
Sebagai implikasinya bahasa Inggris menjadi mata pelajaran yang wajib dipelajari
pada setiap jenjang pendidikan. Demikian pula halnya di TK yang berada pada
rentang usia anak usia dini. Dalam proses kegiatan pembelajaran di sekolah anak
dapat mengenal berbagai bahasa.
Kemampuan anak untuk mengetahui dan menguasai bahasa Inggris
menjadi kebutuhan untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu
pesat. Alwasiah (2004) menyatakan:
“Peranan bahasa inggris sebagai bahasa kedua di Indonesia yang
berfungsi sebagai alat untuk membantu persaingan dan kerjasama ditataran global baik itu melalui pendidikan, perdagangan, pemanfaatan,
sains, dan teknologi, serta kegiatan interaksi manusia lainnya”.
Hery (2003) berpandangan bahwa semakin dini anak belajar bahasa asing,
McLughlin dan Ganesse (Hery, 2003) menyatakan bahwa anak-anak lebih cepat
memperoleh bahasa tanpa banyak kesukaran dibandingkan dengan orang dewasa.
Demikian pula Eric H.Lennenberg (Santrock, 2007:371) seorang ahli neurologi
berpendapat bahwa:
“Sebelum masa pubertas, daya fikir (otak) anak lebih lentur, sehingga akan memudahkan anak untuk belajar bahasa selain bahasa ibu (bahasa pertama) sedangkan setelah masa itu,
pencapaiannya tidak maksimal”.
Senada dengan pendapat di atas, Purwo (2003) menyatakan bahwa usia
4-12 tahun merupakan masa emas atau paling ideal untuk belajar bahasa selain
bahasa ibu (bahasa pertama). Alasannya, otak masih plastis dan lentur, sehingga
proses penyerapan bahasa lebih mulus. Selain itu Hurlock (1980) dan Mar’at
(2005) menyatakan bahwa usia 2-6 tahun merupakan masa pesat perkembangan
bahasa.
Namun perlu disadari bahwa penguasaan kosakata bahasa Inggris pada
tahap anak usia dini tidaklah secepat yang diharapkan, dikarenakan kurangnya
kosakata yang dikuasai, serta kurangnya stimulus yang diberikan dari orang
terdekat seperti orang tua dan keluarga. Menurut Diba Artsiyanti E.P., S.S.
(2002), kesulitan anak dalam mempelajari Bahasa Inggris disebabkan karena
Bahasa Inggris bukan merupakan bahasa mereka, sehingga mereka tidak terbiasa
mendengar atau mengucapkan pelafalan dalam Bahasa Inggris. Selain itu
kecenderungan pola belajar anak yang lebih suka bermain juga sangat
mempengaruhi, sehingga pembelajaran secara teoritis saja kurang optimal untuk
Keberhasilan mengajarkan kosakata bahasa Inggris pada anak sangat
tergantung pada metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajarannya.
Penguasaan kosakata Bahasa Inggris juga didukung dengan penggunaan media
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dapat memperjelas pesan yang
ingin disampaikan kepada anak, yang dapat membantu anak untuk meningkatkan
motivasinya dalam belajar, serta membuat pembelajaran lebih bervariasi dan
diharapkan agar pembelajaran yang dilakukan anak lebih bermakna (Ermayani,
2009).
Setiap materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi.
Pada satu sisi ada bahan pembelajaran yang tidak memerlukan media
pembelajaran, tetapi dilain sisi ada bahan pembelajaran yang memerlukan media
pembelajaran. Materi pembelajaran yang mempunyai tingkat kesukaran tinggi
tentu sukar dipahami oleh siswa, apalagi oleh siswa yang kurang menyukai materi
pembelajaran yang disampaikan.
Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Harjanto (1997 : 245)
adalah:
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu kata
katanya, tetapi tidak tahu maksudnya)
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3) Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat
diatasi sikap pasif siswa.
Media pembelajaran juga berfungsi sebagai alat yang menarik perhatian
dan untuk menumbuhkan minat anak berperan serta dalam proses pembelajaran
dan media pembelajaran. Salah satu cara untuk mempermudah mengenalkan
kosakata bahasa Inggris penulis menawarkan inovasi dalam proses pembelajaran
dalam mata pelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan pembelajaran berbasis
komputer agar siswa lebih tertarik dengan mata pelajaran bahasa Inggris.
Pengadaan fasilitas-fasilitas belajar yang ada harus dapat dimanfaatkan
secara optimal. Jangan sampai fasilitas yang telah ada pemanfaatannya menjadi
kurang optimal karena ketidaktepatan antara pemilihan strategi, metode, dan
media pembelajaran dengan kebutuhan belajar. Pemilihan media yang tepat
menjadi kendala dimana alternatif media yang dapat dimanfaatkan minim.
Penggunaan media berbasis komputer merupakan cara untuk
menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber
yang berbasis mikro prosesor, dimana informasi atau materi disampaikan
disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan. Berbagai jenis
aplikasi teknologi komputer dalam pendidikan umumnya dikenal dengan istilah
“Computer Asissted Instruction (CAI)”.
Computer Assisted Instruction dipilih karena anak-anak memiliki
intensitas konsentrasi yang singkat dan mudah sekali bosan. Dengan media ini
diharapkan anak dapat tertarik minatnya melalui gambar, cerita, dan permainan,
Hasil penelitian terdahulu tentang “Pengembangan Multimedia Dalam
Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris di SD” yang dilakukan oleh I Nyoman
Mardika adalah multimedia pembelajaran kosakata bahasa Inggris kelas V SD
berdampak positif terhadap ketuntasan belajar siswa dan membantu memudahkan
siswa mempelajari kosakata bahasa Inggris.
Akan tetapi belum banyak yang melakukan penelitian terhadap
pembelajaran kosakata Bahasa Inggris melalui media Computer Assisted
Instruction (CAI) pada anak usia dini taman kanak-kanak. Atas dasar itulah
penulis mengambil judul “Pengaruh Penerapan Media Computer Assisted
Instruction (CAI) Terhadap Peningkatan Kosakata Bahasa Inggris Anak Taman
Kanak-Kanak”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Bagaimana kosakata bahasa Inggris anak sebelum diterapkan media
Computer Assisted Instruction (CAI) ?
2. Bagaimana kosakata bahasa Inggris anak setelah diterapkan media
Computer Assisted Instruction (CAI) ?
3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kosakata bahasa
Inggris anak sebelum dan sesudah diterapkan media Computer Assisted
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh penerapan media Computer Assisted
Instruction (CAI) terhadap kosakata bahasa Inggris anak.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kosakata bahasa Inggris anak sebelum diterapkan media
Computer Assisted Instruction
b. Mengetahui kosakata bahasa Inggris anak sesudah diterapkan media
Computer Assisted Instruction
c. Mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan
terhadapkosakata bahasa Inggris anak sebelum dan sesudah diterapkan
media Computer Assisted Instruction (CAI)
D. Manfaat Penelitian
Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak antara lain :
1. Secara teoritis diharapkan pembuatan skripsi ini diperoleh suatu informasi
tentang pengaruh penerapan metode Computer Assisted Instruction
terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris anak
a. Bagi penulis, dapat menambah wawasan tentang pengaruh penerapan
metode Computer Assisted Instruction terhadap penguasaan kosakata
bahasa Inggris anak
b. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan pada pihak sekolah yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam memacu belajar siswa
c. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat membantu guru untuk menentukan
model pembelajaran yang tepat dalam mengajarkan bahasa Inggris
pada anak
d. Bagi siswa, meningkatkan cara belajar yang baik, efektif, efisien, dan
menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar untuk
menambah kosakata bahasa Inggris
E. Definisi Operasional
1. Kosa kata merupakan elemen setiap bahasa yang harus dikuasai agar
seseorang mampu berkomunikasi dengan efektif, Cook dalam Pardede
(2009) menegaskan: Jika seseorang kaya akan kosa-kata, meskipun tanpa
pengetahuan grammar, dia masih dapat memahami dan dipahami.
2. Model CAI/CAL (Computer Assisted Instruction /Learning) merupakan
model pembelajaran yang pendekatannya menggunakan computer sebagai
alat bantu dalam penyampaian yang berguna untuk menguatkan
penyampaian yang berguna untuk menguatkan pemahaman materi yang
F. Hipotesis Penelitian
Berikut dirumuskan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) sebagai
asumsi sementara dari penelitian mengenai penerapan model Computer Assisted
Instruction (CAI) terhadap peningkatan kosakata bahasa inggris anak TK, yaitu:
Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan kosakata
bahasa Inggris anak pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan
sesudah metode Computer Assisted Instruction (CAI)
Ho : µ1 = µ2
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan kosakata bahasa
inggris anak pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah
metode Computer Assisted Instruction (CAI)
Ha : µ1 ≠ µ2
α = 0,05
G. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimental-semu atau quasi-eksperiment research dengan desain
Pretest-Posttest, Non-Equivalent Control Group Design design yaitu adanya pretest
sebelum diberikan perlakuan, dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui
lebih akurat, karena dalam penelitian ini dapat membandingkan dengan keadaan
Tabel 1.1 Design Penelitian
KELOMPOK PRETEST TREATMENT POST-TEST
E Y1 X Y2
C Y1 - Y2
H. Sampel, Teknik Sampling dan Lokasi penelitian 1. Sample Penelitian
Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh sebuah populasi ( Sugiyono, 2008 : 18 ). Pada kegiatan penelitian ini
sample yang digunakan adalah siswa kelas K-1 SAP BEL Center Bogor.
Berikut ini data kelas K-1 SAP BEL Center Bogor yang penulis
bagi menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu :
a. Kelompok Kontrol
No Nama Jenis Kelamin Usia Key Nama
1 Taufiq Rahmansyah Laki – laki 4 tahun C1 2 Talitha Tsany Salsabila Perempuan 4 tahun C2 3 Agung Firmansyah Laki – laki 5 tahun C3
4 Alfin Permana Laki – laki 5 tahun C4
5 Alif Iqlil Baihaqi Laki – laki 4 tahun C5 6 Ferdi Kornelis A Laki – laki 5 tahun C6
7 Intan Hertikasari S Perempuan 4 tahun C7
8 Ratih Utami P Perempuan 4 tahun C8
9 Mega Putri L Perempuan 5 tahun C9
b. Kelompok Eksperimen
No Nama Jenis Kelamin Usia Key Nama
1 Fadhel Musyaffa Laki-laki 5 tahun E1
2 Muhamad Zacky Laki-laki 4 tahun E2
3 Diwa Nararya R Laki-laki 4 tahun E3
4 Wulan Setiaputri Perempuan 5 tahun E4
5 Deasy Iriani Perempuan 5 tahun E5
6 Raisa Khaerunnisa Perempuan 4 tahun E6
7 Riska Triyuliana Perempuan 4 tahun E7
8 Andita Rusmala Perempuan 5 tahun E8
9 Susy Nelvia Perempuan 5 tahun E9
10 Adnil El Thoriq Laki-laki 4 tahun E10
Kolom “Key Nama” Penulis gunakan untuk mempersingkat nama pada
hasil Analisis yang penulis uraikan di Bab IV selanjutnya.
2. Tekhnik Sampling
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik pre-test
post-test control group design atau pre-test post-test kelompok kontrol
Desain ini melibatkan dua kelompok subjek, satu diberi perlakuan
eksperimental (kelompok eksperimen) dan yang lain tidak diberi apa-apa
(kelompok kontrol). (Sugiyono, 2008 : 128).
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SAP BEL Centre kelas K-1 yang beralamat di
Jalan Lodaya no 105-Bogor. Pemilihan lokasi penelitian ini dikarenakan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam makna yang lebih luas biasa diartikan dengan
“desain” atau rancangan penelitian (Sukamadinata, 2007). Dalam penelitian ini
metode atau bentuk peneltian yang akan digunakan adalah metode eksperimen.
Arikunto (2003:3) mengemukakan mengenai penelitian eksperimen, yaitu sebagai
berikut:
“eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat
(hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk
melihat akibat dari suatu perlakuan”.
Desain eksperimen yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu desain
quasi eksperimen. Desain quasi eksperimen adalah eksperiment control group pre
test-post test design. Desain ini digunakan berdasarkan pertimbangan agar
pelaksanaan penelitian bersifat alami. Selain itu, hal ini dilakukan karena
kelompok yang akan dijadikan sampel sudah tidak dapat diubah kembali, karena
keterbatasan jumlah dalam populasi tersebut. Hal ini sejalan dengan apa yang
diungkapkan oleh Ali (1993:140) bahwa:
“quasi eksperimen hampir mirip dengan eksperimen, perbedaanya terletak
pada penggunaan subjek yaitu pada quasi eksperimen tidak dilakukan penugasan rendom, melainkan dengan menggunakan kelompok yang telah
ada (infact group)”.
Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok subjek penelitian. Desain ini
memberikan perlakuan (treatment) terhadap kelompok eksperimen saja.
(post-test ). Setiap kelompok mendapat bahan ajar yang sama dan waktu yang sama
pula.
Adapun pola desain eksperimen adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Design Penelitian
KELOMPOK PRETEST TREATMENT POST-TEST
E Y1 X Y2
C Y1 - Y2
(Sudjana dan Ibrahim, 2004:44)
Keterangan:
E : Kelompok Eksperimen
C : Kelompok Kontrol
Y1 : Pre-test
Y2 : Treatment
- : tidak diberi perlakuan
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
(Arikunto, 1986: 12). Dalam penelitian ini ditetapkan dua variabel, yaitu metode
CAI sebagai variabel bebas dan penguasaan kosakata bahasa sebagai variabel
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel penyebab / variabel independen yaitu
variabel yang mempengaruhi terhadap variabel terikat ( Arikunto, 1986). Adapun
variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode CAI sebagai variabel bebas
merupakan treatment yang akan diberikan kepada subjek penelitian.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel dependen/variabel tergantung, yaitu
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Arikunto, 1986:101). Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah penguasaan kosakata bahasa Inggris anak.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Media CAI
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan metode CAI adalah suatu cara
untuk menambah kosakata bahasa Inggris dengan menggunakan media komputer.
2. Penguasaan kosakata bahasa inggris
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan penguasaan kosakata bahasa
Inggris adalah kemampuan anak dalam mengetahui, menyebutkan, dan
menunjukan kosakata umum, kosakata khusus dan kosakata dasar dalam bahasa
Menurut Ika Lestari Damayanti, yaitu seorang pakar English For Young
Learner di UPI Bandung mengungkapkan bahwa tidak ada batasan jumlah yang
jelas dalam hal pemerolehan kosakata bahasa Inggris pada anak usia dini. Oleh
karena itu, maka dalam hal ini jumlah kosakata yang diteskan dibatasi maksimal 5
kata.
D. Instrumen Penelitian 1. Instrumen penelitian
Arikunto (2002:136) mengemukakan bahwa:
“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah”.
Bentuk Instrumen penelitian ini berupa tes lisan berdasarkan rating scale
mengenai kosakata umum, kosakata khusus, dan kosakata dasar dari bahasa
Inggris. Cara tes lisan yang dimaksud adalah memperlihatkan gambar pada layar
komputer terlebih dahulu, kemudian jika anak tidak dapat menjawabnya, maka
tester memberikan bantuan dengan menyebutkan kata bahasa Indonesia dan
bahasa Inggrisnya dan memberikan score 0, sedangkan jika anak dapat
menyebutkan kata dalam bahasa Inggris maka diberikan score 1.
Tujuan digunakan Instrumen tersebut diatas adalah untuk mengetahui
tingkat penguasaan kosakata umum, kosakata khusus, dan kosakata dasar bahasa
2. Kisi-kisi Instrumen
Menurut pengertiannya kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan
hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang
disebutkan dalam kolom (Arikunto, 2002:138). Sesuai dengan masalah yang akan
diteliti maka kisi-kisi ini dibuat untuk mengungkapkan tentang gambaran
pengaruh metode CAI terhadap tingkat penguasaan kosakata bahasa Inggris pada
anak usia dini.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Sebelum Validasi
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR
NO
1) Anak dapat menyebutkan nama-nama benda disekitar ruangan
2) Anak dapat menyebutkan nama-nama buah-buahan seperti :
3) Anak dapat menyebutkan
nama-nama binatang, seperti :
a) cat 26
b) chicken 27
c) cow 28
II Kosakata Khusus
a Kosakata Warna
1) Anak dapat menyebutkan
macam-macam warna, seperti :
Waktu 1) Anak dapat menyebutkan macam-macam waktu, seperti :
a) Thuesday 11
1) Anak dapat menyebutkan istilah kekerabatan seperti :
E. Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas Item
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu Instrumen (Arikunto, 2006: 168). Penilaian validitas
dilakukan dengan membandingkan atau mengkorelasikan antara hal yang dinilai
dengan kriteriumnya. Pengujian validitas Instrumen dapat menunjukkan seberapa
besar alat untuk penelitian mampu mengukur variabel yang terdapat dalam suatu
penelitian sehingga hasilnya menjadi akurat.
Menurut Sugiyono (2010: 177) dalam pengujian validitas terdapat tiga
cara yang dilakukan yaitu:
a) Validitas Konstrak (Construct Validity)
Dalam menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari ahli
(jugdement experts). Dalam hal ini setelah Instrumen dikontruksi tentang
aspek-aspek yang akan diukur berlandaskan pada teori tertentu, maka selanjutnya
dikonsultasikan dengan ahli.
b) Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi digunakan untuk Instrumen yang berbentuk test. Pengujian
validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara isi Instrumen dengan
materi pelajaran yang telah diajarkan.
c) Validitas Eksternal
Validitas eksternal Instrumen diuji dengan cara membandingkan (untuk
mencari kesamaan) antara kriteria yang ada dengan fakta-fakta empiris yang
Adapun langkah-langkah perhitungan validitas adalah sebagai berikut:
a) Menghitung koefisien korelasi product moment/r hitung , dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
r xy =
(Arikunto, 2006: 170)
Keterangan:
= koefisien korelasi yang dicari
Y = hasil skor X dan Y untuk setiap responden
= skor item tes
= skor responden
b) Proses pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan didasarkan pada uji hipotesa dengan kriteria
sebagai berikut :
Jika r hitung positif dan r hitung ≥ 0,3 maka butir soal valid.
Jika r hitung negatif dan r hitung < 0,3 maka butir soal tidak valid.
Menurut Masrun dalam Sugiyono (2010:188) menyatakan bahwa item
yang dipilih (valid) adalah yang memiliki tingkat korelasi ≥ 0,3. Jadi semakin
tinggi validitas suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin mengenai
Untuk lebih jelas tentang uji validitas item data, berikut disajikan hasil
rekapitulasi uji validitas penguasaan kosakata Bahasa Inggris anak dengan
menggunakan program Ms. Excel 2007 sebagai berikut:
Tabel 3.3
Hasil Validitas Item Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak Nomor r Hitung r Tabel Kriteria Nomor r Hitung r Tabel Kriteria
yang tidak valid artinya bahwa item tersebut tidak bisa mengukur apa yang harus
Maka berikut penulis lampirkan kembali kisi-kisi Instrumen yang
digunakan setelah dilakukan uji validitas :
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Setelah Validasi
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR
NO
1) Anak dapat menyebutkan nama-nama benda disekitar ruangan
2) Anak dapat menyebutkan nama-nama buah-buahan seperti :
3) Anak dapat menyebutkan nama-nama binatang, seperti :
1) Anak dapat menyebutkan
macam-macam warna, seperti :
c) morning 13
1) Anak dapat menyebutkan istilah kekerabatan seperti :
1) Anak dapat menyebutkan dan menunjukan nama-nama bagian
1) Anak dapat menyebutkan bilangan
pokok seperti :
Sudjana (1996:51) mengungkapkan bahwa reabilitas merupakan suatu
ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukur. Hal itu
mengandung arti bahwa kapanpun alat ukut tersebut dipergunakan akan
memberikan hasil yang sama.
Reabilitas mengandung pengertian bahwa suatu Instrumen bisa dipercaya
serta dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data apabila Instrumen tersebut
sudah dianggap baik (Arikunto, 2006 :178). Hal ini menunjukkan bahwa apabila
Dalam pengujian reliabilitas Instrumen, penulis menggunakan bantuan
perhitungan program Ms. Excel 2007 dengan rumus statistika Cronbach’s Alpha
( ) dan tahapannya sebagai berikut:
Pertama, menghitung nilai reliabilitas atau r hitung (r11) dengan
Jumlah varians skor tiap-tiap item
2
t
= Varians total n = banyaknya soal
Kedua, mencari varians semua item menggunakan rumus berikut.
Setelah diuji validitas butir soal atau item dari variabel penguasaan
kosakata Bahasa Inggris siswa melalui media CAI, maka langkah selanjutnya
adalah menguji apakah butir soal tersebut reliabel, untuk mengetahuinya peneliti
menggunakan bantuan perhitungan program Ms Excel 2007 dan diperoleh sebagai
Jumlah varian (i ) = 7,40
Varian Total (t ) = 68,40
Reliabilitas = 0,92 (Sangat Tinggi)
Titik tolak ukur koefisien reliabilitas digunakan pedoman koefisien
korelasi dari Sugiyono (1999 : 149) yang disajikan pada tabel berikut.
Tabel 3.5
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisen Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Merujuk pada tabel interpretasi nilai koefisien korelasi, maka reliabilitas
Instrumen ini dinyatakan sangat tinggi, karena 0,92 berada diantara 0,80-1,00.
dengan kata lain, Instrumen ini dapat digunakan untuk penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kuasi eksperimen ini sangatlah
penting karena data yang didapat dari lapangan melalui Instrumen penelitian
diolah dan dianalisa, agar hasil yang ada dapat dipergunakan untuk menjawab
pertanyaan serta memecahkan masalah dalam penelitian ini. Instrumen yang telah
diuji validitasnya dan reliabilitasnya digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam
penelitian ini data dikumpulkan, kemudian untuk mendapatkan data yang
berkaitan dengan penguasaan kosakata Bahasa Inggris anak melalui media CAI
Data diperoleh dari hasil ujicoba Instrumen dan data pre-test serta
post-test yang diberikan kepada anak terhadap Instrumen soal yang berisi aspek-aspek
penguasaan kosakata Bahasa Inggris Anak melalui media CAI.
Teknik pengumpulan data lain berupa observasi dan dokumentasi.
Arikunto (2006: 156) mengatakan bahwa suatu pengamatan yang meliputi
kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh
alat indera. Kegiatan yang diobservasi pada anak yaitu penguasaan kosakata
Bahasa Inggris anak melalui media CAI. Observasi yang digunakan adalah
observasi sistematika atau terstuktur yang berarti adalah pengamatan dengan
menggunakan pedoman sebagai Instrumen penelitian.
Dokumentasi atau studi dokumentasi adalah merupakan suatu teknik
pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,
baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. (Arikunto, 2006: 156).
Dokumen tersebut dikumpulkan dan dianalisis sebagai laporan penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik,
data yang dihasilkan dari Instrumen ini berupa skala ordinal maka pengolahan
terhadap data-data mentah hasil penelitian menggunakan statistik parametris.
1. Profil Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak
Sebelum membuat profil penguasaan kosakata Bahasa Inggris anak, maka
untuk memudahkan penulis dalam memaparkan penjelasan hasil pembahasan
pada Bab IV, maka penulis mencoba untuk mengelompokan kisi-kisi instrument
kedalam 7 (tujuh) kriteria sebagai berikut:
Pengelompokan Kosakata Keterangan Jenis-jenis Kosakata Indikator Kriteria
Istilah Kekerabatan Istilah Kekerabatan brother Aspek 1 Istilah Kekerabatan Istilah Kekerabatan father Aspek 1 Istilah Kekerabatan Istilah Kekerabatan mother Aspek 1 Istilah Kekerabatan Istilah Kekerabatan sister Aspek 1 Kata Bilangan Pokok Kata Bilangan Pokok five Aspek 2 Kata Bilangan Pokok Kata Bilangan Pokok four Aspek 2 Kata Bilangan Pokok Kata Bilangan Pokok one Aspek 2 Kata Bilangan Pokok Kata Bilangan Pokok three Aspek 2 Kata Bilangan Pokok Kata Bilangan Pokok two Aspek 2
Kosakata Warna Macam-macam Warna black Aspek 3
Kosakata Warna Macam-macam Warna blue Aspek 3
Kosakata Warna Macam-macam Warna red Aspek 3
Kosakata Warna Macam-macam Warna white Aspek 3
Kosakata Warna Macam-macam Warna yellow Aspek 3
Kosakata Warna Macam-macam Waktu morning Aspek 3
Kosakata Warna Macam-macam Waktu night Aspek 3
Kosakata Benda Nama-nama benda diruangan kelas chair Aspek 4 Kosakata Benda Nama-nama benda diruangan kelas clock Aspek 4 Kosakata Benda Nama-nama benda diruangan kelas computer Aspek 4 Kosakata Benda Nama-nama benda diruangan kelas door Aspek 4 Kosakata Benda Nama-nama benda diruangan kelas Table Aspek 4
Kosakata Benda Nama-nama binatang cat Aspek 5
Kosakata Benda Nama-nama binatang chicken Aspek 5
Kosakata Benda Nama-nama binatang cow Aspek 5
Kosakata Benda Nama-nama binatang dog Aspek 5
Nama-nama Bagian Tubuh Nama-nama Bagian Tubuh ear Aspek 7 Nama-nama Bagian Tubuh Nama-nama Bagian Tubuh eye Aspek 7 Nama-nama Bagian Tubuh Nama-nama Bagian Tubuh hair Aspek 7 Nama-nama Bagian Tubuh Nama-nama Bagian Tubuh mouth Aspek 7 Nama-nama Bagian Tubuh Nama-nama Bagian Tubuh nose Aspek 7
Kemudian untuk membuat profil penguasaan kosakata Bahasa Inggris
anak sebelum dan setelah penerapan media Computer Assisted Instruction
(CAI) diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan skor maksimal ideal yang diperoleh sampel:
Skor maksimal ideal = jumlah soal x skor tertinggi
Aspek Skor Maksimal Ideal
Keseluruhan = 35 x 1 = 35
b. Menentukan skor minimal ideal yang diperoleh sampel:
Skor minimal ideal = jumlah skor x skor terendah
Aspek Skor Minimal Ideal
c. Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel:
Rentang skor = skor maksimal ideal – skor minimal ideal
Aspek Rentang Skor
Berdasarkan langkah-langkah di atas, kemudian didapat kriteria sebagai
berikut:
Tabel 3.6
Kriteria Profil Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Anak
No Aspek Kriteria Interval
1 Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris
Tinggi 19 – 35
No Aspek Kriteria Interval
Sehubungan dengan adanya beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
sebelum peneliti dapat menentukan teknik analisis statistik mana yang boleh
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi
data atau nilai, sehingga data penelitian dapat diolah dengan menggunakan
analisis statistik parametrik jika data tersebut berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk menilai apakah data hasil penelitian dari
dua kelompok data yang diteliti (pre-test dan post-test ) memiliki varians
yang sama atau tidak. Jika data memiliki varians yang cenderung sama
(homogen), dapat dikatakan bahwa sampel-sampel dari kedua kelompok data
(pre-test dan post-test ) tersebut berasal dari populasi yang sama/seragam.
c. Uji t
Pengujian pengaruh penerapan media Computer Assisted Instruction (CAI)
dalam meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Inggris anak dilakukan
menggunakan uji t independen (Independent sample t test) dengan tahapan
sebagai berikut.
1) Hipotesis
H0 : µ eksperimen = µ kontrol
Tidak ada pengaruh penerapan media Computer Assisted Instruction (CAI) dalam meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Inggris anak antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol
H1 : µ eksperimen > µ kontrol
2) Dasar pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dilakukan dengan dua cara, yaitu
membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau dengan membandingkan
nilai probabilitas yang diperoleh dengan α=0,05.
Jika pengambilan keputusan berdasarkan nilai t hitung, maka
kriterianya adalah terima H0 jika – t 1- ½
< t hitung < t 1- ½
, dimana t1- ½
didapat dari daftar tabel t dengan dk = ( n1 + n2 – 1) dan peluang 1-½
. Untuk harga-harga t lainnya H0 ditolak.Jika pengambilan keputusan berdasarkan angka probabilitas (nilai
p), maka kriterianya adalah:
Jika nilai p < 0,05, maka H0 ditolak Jika nilai p > 0,05, maka H0 diterima
3) Mencari nilai t hitung dengan rumus
1 2
Y = rata-rata data kelompok eksperimen
n1 = banyak sampel kelompok kontrol
n2 = banyak sampel kelompok eksperimen
s12 = varians kelompok kontrol
s22 = varians kelompok eksperimen
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan uji hipotesis mengenai pengaruh penerapan metode
CAI terhadap penguasaan kosakata bahasa inggris taman kanak-kanak BEL
Center Bogor, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Kosakata Bahasa Inggris anak K-1 di TK BEL Centre sebelum diterapkan
metode Computter Assisted Instruction (CAI) menunjukan tingkat
penguasaan kosakata Bahasa Inggris anak berada pada kategori rendah dan
sedang
2. Kosakata Bahasa Inggris anak K-1 di TK BEL Centre setelah diterapkan
metode Computter Assisted Instruction (CAI) mengalami peningkatan
yang signifikan dengan adanya peningkatan skor terendah dan tertinggi.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata skor tingkat
penguasaan kosakata bahasa inggris anak sebelum dan sesudah
menggunakan metode CAI, menunjukan bahwa metode pembelajaran ini
dapat digunakan untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa inggris
B. Rekomendasi
1. Bagi guru selaku pihak pengajar sebaiknya memilih kegiatan berdasarkan
minat anak, sehingga anak merasa senang dan tidak merasa terbebani
untuk belajar serta membuat anak merasakan pengalaman bermakna, dan
salah satu kegiatan pembelajaran yang dapat digunakan adalah CAI.
2. Bagi Kepala Sekolah Taman Kanak-kanak, diharapkan dapat memberikan
kesempatan kepada guru untuk melaksanakan kegiatan yang dapat
membuat kosakata bahasa Inggris anak meningkat tanpa membuat anak
merasa terbebani untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Kepala Sekolah
juga diharapkan dapat memberikan sarana dan prasarana yang mendukung
perkembangan aspek-aspek yang dimiliki setiap anak, seperti komputer
dan lain-lain. Menyediakan beberapa program komputer sebagai media
dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak, hal ini
akan membantu mendorong semangat anak untuk meningkatkan kosakata
bahasa Inggris
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan kegiatan
pembelajaran ini untuk meneliti perkembangan aspek-aspek lainnya yang
DAFTAR PUSTAKA
Benny A. Pribadi, dkk, Komputer dalam kegiatan pengembangan Anak Usia Dini, Jakarta : Universitas Terbuka, 2008
Gunarso, D. Singgih, Dasar dan Teori Perkembangan Anak, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006
Hapidin, Model-Model Pendidikian untuk Anak Usia Dini, Jakarta: Ghiyats Alfiani Press, 2006
Jamaris, Martini, Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman
Kanak-Kanak, Jakarta: Grasindo, 2006
Santoso, Sugeng, Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Citra Pendidikan, 2004
Anonim, Mengajarkan Komputer Pada Anak, diakses: dari www88db.com tanggal 2 mei 2011
Herawati, Netti, 2006, Buku Pendidik Pendidikan Anak Usia Dini, Riau: Quantum
Susana, Limanto, Peningkatan Minat dan Kemampuan Anak Pra Sekolah Untuk Belajar Membaca dan Menulis Permulaan Menggunakan Komputer Aided
Learning, Tersedia: http://docs.google.com/viewr?url=http (2 Mei 2011)
Rachmawati, Y. 2005. Strategi pengembangan kreativitas pada anak usia taman
kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas.