• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH Nepenthes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH Nepenthes"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH Disusun oleh : Dhanni Ridhaka M. XI IA 4 / 10 Fitria Ratna A. XI IA 4 / 16 M. Aditya Rahman XI IA 4 / 24 Sheila Ramadhani N. XI IA 4 / 33

SMA Negeri 1 Salatiga 2007/2008

(2)

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa , atas berkat rahmat serta ridho-Nya dan didorong pula oleh keinginan suci penyusun , demi mempertanggungjawabkan masa depan penyusun , maka penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan baik .

Dalam penulisan makalah ini penyusun juga memerlukan bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada

1) Ibu Nuryanti selaku guru pembimbing mata peljaran bahasa dan sastra Indonesia yang telah memberikan pengarahan mengenai pembuatan laporan kepada penyusun.

2) Orang tua penyusun yang telah memberikan dukungan material maupun spiritual.

3) Teman-teman yang telah mendukung dalam penulisan makalah ini.

Penyusun juga menyadari bahwa makalah ini masih kurang dari kesempurnaan . Oleh karena itu , penyusun mengharap tegur sapa pembaca , kritik-kritik , dan saran-saran guna kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya. Penyusun juga mohon maaf atas segala kekurangan yang ada pada penyusun baik itu disengaja maupun tidak disengaja.

Penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat pada umumnya.

Salatiga , 04 Maret 2008 Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI ...ii

BAB.I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………1

B. Alasan Pemilihan judul...1

C. Tujuan Penulisan Makalah...1

D, Pembatasan Masalah……….1

E. Metode Pembuatan Makalah...1

F. Sistematika Penulisan ...2

BAB. II KANTONG SEMAR YANG SEMAKIN TENAR……… A. Apa Itu Nepenthes???...3

B. Ciri Khas Tanaman Nepenthes...3

C. Jenis-Jenis Kantong Semar...4

D. Media Tanaman Nepenthes...6 E. Budidaya Nepenthes

BAB. III PENUTUP... ……….. Simpulan...

(4)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat Indonesia akhir-akhir ini banyak yang menggemari flora, khusunya jenis tanaman hias . Banyak tanaman hias yang diperjualbelikan dengan harga yang relative tinggi. Salah satunya adalah Nepenthes (Kantong semar ) .

Awalnya tanaman ini hanya tumbuh liar di hutan-hutan belantara. Namun , setelah melihat keindahannya, banyak orang yang tertarik untuk membudidayakannya atau sekedar mengoleksinya. Oleh karena itu penulis akan membahas beberapa hal mengenai Nepenthes .

B. Alasan Pemilihan Judul

Berdasarkan latar belakang masalah dimana sekarang ini Nepenthes mampu menyaingi tanaman hias lain yang

C. Tujuan Penulisan Makalah

Untuk mengetahui serta memenuhi tugas Bahasa Indonesia

D. Pembatasan Masalah

Sesuai dngan judul yang diambil oleh penyusun, yakni , maka penyusun dalam menyajikan makalah ini, membahas mengenai

(5)

E. Metode Pembuatan Makalah

1

Dalam pembuatan laporan ini penyusun menggunakan metode STUDI PUSTAKA (Literatur) , Metode ini kami lakukan dengan cara mencari referensi atau sumber buku sebagai acuan dalam pembuatan laporan

F. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan ini penyusun menggunakan sistematika sebagai berikut

1. Pendahuluan

Pendahuluan ini terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut a. Latar Belakang Masalah

b. Alasan Pemilihan Judul c. Tujuan Penulisan Makalah d. Pembatasan Masalah

e. Metode Pembuatan Makalah f. Sistematika

2. Kantong Semar Yang Semakin Tenar a. Apa Itu Nepenthes???

b. Ciri Khas Tanaman Nepenthes c. Jenis-Jenis Kantong Semar d. Media Tanaman Nepenthes e. Budidaya Nepenthes

3. Penutup

Pada bagian ini berisikan a. ...

(6)

BAB II

Kantong Semar yang Semakin Tenar

A. APA ITU NEPENTHES ???

Nepenthes spp itulah nama latin dari kantong semar. Ujung daunnya yang membentuk kantong mirip perut buncit membuat tanaman ini diberi nama seperti salah satu tokoh pewayangan yang memang berperut tambun. Di dalam kantong daun tersebut terdapat cairan yang sangat asam, yang sifatnya mematikan. Fungsinya sebagai penangkap serangga atau binatang kecil, seperti kecoa atau semut. Bahkan, konon, Nepenthes terbesar bisa menangkap tikus Dengan kantongnya, nepenthes menjebak serangga.Mengejar tubuh korbanya lalu menyerap saripati tubuh korban jadi makanan lezat. Kantong semar mengeluarkan aroma dari kelenjar nectar yang tercium oleh serangga. Selain itu , di dalam kantong terdapat cairan yang mengandung ion postif sehingga sifatnya asam , enzim proteolase ,

Nepenthes terkenal sebagai tanaman tahan banting lantaran hidup di lahan miskin hara.Ia terbukti dapat tumbuh tanpa pemupukan.

B. Ciri Khas Tanaman Nepenthes

Nepenthes mulai popular 1-2 tahun terakhir . Semula tanaman ini hanya tanaman liar di hutan yang tidak dilirik . Stelah di poles dalam kemasan menarik dan di potkan “si buruk” menjadi “putri cantik”.Apalagi beberapa orang mendatangkan jenis hasil kultur jaringan . Penampilan tanaman hasil budidaya itu lebih menarik.

Ciri khas yang ada pada keluarga ini adalah kemampuannya untuk memangsa binatang, terutama serangga, sebagai nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhannya, dengan membentuk kantung pada ujung daunnya. Banyak yang mengira kantung tersebut adalah bunga. Padahal sebenarnya kantung itu adalah daun yang berubah fungsi menjadi alat bagi tanaman untuk memperoleh

(7)

nutrisi yang dibutuhkannya. Sedangkan yang tampak seperti daun sebenarnya adalah tangkai daun yang melebar seperti tangkai daun pada tanaman akasia.

3

Biasanya, setiap jenis nepenthes memiliki setidaknya dua bentuk kantung, yakni kantung bawah, dan kantung atas. Bentuk kantung ini diberi nama berdasarkan letak kantung di tanaman. Pada beberapa jenis nepenthes, mereka memiliki bentuk kantung peralihan antara bentuk kantung bawah dan bentuk kantung atas. Sedangkan pada beberapa jenis lainnya seperti N. ampullaria dan N. pectinata, biasanya tidaK membentuk kantung atas. Untuk membedakan antar spesies nepenthes, warna dan corak kantung umumnya tidak digunakan.

C. Jenis-Jenis Kantong Semar

Secara garis besar , kantong semar dibedakan dalam 2 kategori: a) Spesies Nepenthes adaptif di dataran tinggi (highland)

b) Spesies Nepenthes adaptif di dataran rendah (lowland) c) Spesies Nepenthes adaptif di dataran sedang

Di dunia ini ada 103 spesies nepenthes, 61 jenis tumbuh di dataran tinggi dan sisanya hidup hidup di dataran rendah dan sedang. Penggolongan Kantong semar tersebut berdasar sebaran di alam. Hal itu tidak berlaku bila nepenthes di budidayakan. Sebagai contohnya N. anamensis , dulu kantong semar itu digolongkan sebagai spesies highland oleh Borneo Exotic-nurseri di Srilanka.Namun, saat ini N.anamensis dinobatkan sebagai jenis lowland . Perubahan penggolongan dilakukan karena nepenthes tersebut setelah dibudidayakan bias tumbuh bagus di dataran rendah.

Ini adalah beberapa contoh Nepenthes yang adaptif di dataran rendah sampai tinggi dan adaptif di dataran tinggi.

Spesies Nepenthes adaptifdi dataran rendah sampai tinggi

No. Nama Tempat Asal Ketinggian

(m dpl)

1 N. alata Filipina 400-2400

2 N. albomarginata Sumatera , Kalimantan , Semenanjung Malaya

0-100 3 N. Ampullaria Sumatera , Kalimantan ,

Semenanjung Malaya , Papua

0-2100

(8)

6 N. clipeata Kalimantan 600-800

7 N. eustachya Sumatera 0-1600

8 N. gracilis Sumatera , Kalimantan , Semenajung Malaya

0-800

9 N. hirsute Kalimantan 200-1100

10 N. insignis Papua 80-850

11 N. longifolla Sumatera 300-1100

12 N. mirabilis Cina , ASEAN , Palau , Australia 0-1500

13 N. northiana Serawak 0-850

14 N. rafflesiana Sumatera , Kalimantan , Semenanjung Malaya

0-1000 15 N. reindwardtiana Sumatera , Kalimantan 0-2100

16 N. sanguinea Semenanjung Malaya 300-1800

17 N. stenophylla Kalimantan 400-2600

18 N. thorelil Thailand 0-200

19 N. truncate Filipina

20 N. veitchii Kaliamantan

Spesies Nepenthes Adaptif Dataran tinggi

No. Nama Tempat Asal Ketinggian

(m dpl) 1 N. adnata Sumatera 700-1000 2 N. adrianii Jawa >1100 3 N. aristolochioides Sumatera 2000-2200 4 N. bongso Sumatera 1000-2700 5 N. copelandii Filipina 700-1200 6 N. fusca Sabah 800-2500

7 N. garcilima Semenanjung Malaya 1300-2100

8 N. hamata Sulawesi 1400-2500

9 N. khasiana India 1000

10 N. lowii Sabah 1800-2000

11 N. macrophylla Sabah 2200-2400

12 N. maxima Sulawesi , Maluku , Papua 800-2500

13 N. pectinata Sumatera 950-2750

14 N. pilosa Kalimantan 100-1800

15 N. rajah Sabah 1500-2650

16 N. ramispina Semenanjung Malaya 900-2000

17 N. spathulata Sumatera 1100-2900

18 N. spectabilis Sumatera 1450-2000

19 N. tobaica Sumatera 300-2750

20 N. ventricosa Filipina 1200-1500

(9)

Media tanaman memang kerap di anaktirikan .Hobiis tanaman hias lebih sering memanfaatkan beragam suplemen dan pupuk supaya penampilan tanaman prima. Padahal, semua itu tidak akan bekerja optimal jika media yang digunakan tidak tepat.

Pasalnya, media jadi “rumah penampungan ” unsure hara sebelum disedot akar , lalu disalurkan ke batang , daun , dan bunga .Bila media tepat pertumbuhan tanaman optimal.Semua jenis media dapat di gunakan untuk nepenthes , asalkan formulanya tepat.Bisa tunggal , seperti sphagnum moss atau campuran beberapa media.

Nepenthes dapat juga ditanam dengan media pakis. Pakis sanggup menyimpan air dalam jumlah cukup , tetapi drainase dan aerasinya bagus sekali. Ia memiliki rongga udara yang banyak sehingga akar leluasa berkembang.Jumlah pori-pori atau lubang yang tercipta dari potongan pakis mencapai 40% . Kantog semar dapat tumbuh baik meski dengan media tunggal.

Selain itu media penanaman Kantong Semar dapat juga menggunakan andam dan sekam baker. Campuran media tersebut dipakai untuk kantong semar berakar.Sedangkan nepentjes yang belum berakar , seperti bibit setekan , cukup menggunakan media tunggal , sekam baker.

E. Budidaya Nepenthes

Hal – hal yang perlu diperhatikan agar Nepenthes dapat tumbuh baik :

1. Keting

gian Tempat dan Suhu :

a. Nepenthes dataran rendah (0 – 1000 m dpl)

Umumnya hidup pada kisaran suhu 20o – 35o Celcius

b. Nepenthes dataran tinggi (> 1000 m dpl) Suhu 10o – 30o celcius.

Ada beberapa jenis nepenthes dataran tinggi yang menghendaki suhu rendah hingga 4 derajat celcius untuk dapat tumbuh dengan baik. Bagi mereka yang tinggal di dataran rendah dapat menggunakan ruangan berpendingin ataupun lemari es untuk menaruh tanaman jenis dataran tingginya pada malam hari.

(10)

Kelembaban udara yang tinggi, diatas 70%, merupakan syarat penting bagi nepenthes untuk tumbuh baik dan mengeluarkan kantung. Jika kelembaban terlalu rendah, sudah dipastikan jika nepenthes tak akan membetuk kantung dan tumbuh merana. Kelembaban yang tinggi dapat dihasilkan dengan cara menyiram tanaman setiap hari, Di samping itu, memelihara tanaman dekat dengan kolam atau sumber/genangan air lainnya juga membantu kelembaban udara tetap tinggi.

Beberapa jenis nepenthes dari Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Filipina, yang hidup di padang rumput, dapat hidup dengan kelembaban yang rendah pada musim kering, karena memereka memiliki akar yang membesar seperti umbi, sebagai tempat penyimpanan air.

3. Media tanam

1. Nepenthes terrestrial.

Nepenthes jenis ini lebih menghendaki media yang padat dan mampu memegang air, namun tidak becek. Contoh : campuran cocopeat, pasir dan arang sekam.

2. Nepenthes epifit.

Nepenthes jenis ini lebih menghendaki media yang ringan dengan ruang udara yang cukup besar (tidak padat), namun tetap dapat menyimpan banyak air. Contoh : sphagnum moss.

Catatan:

Campuran cocopeat dan arang sekam, atau sphagnum moss biasanya cocok untuk kebanyakan jenis nepenthes baik terrestrial maupun epifit.

4. Sinar matahari

Tanaman yang kekurangan sinar matahari umumnya tidak membentuk kantung, etiolasi, dan tanaman tampak lemah.

Tanaman yang mendapat terlalu banyak sinar matahari dapat menimbulkan bercak-bercak pada daun, daun terbakar, ataupun gagal berkantung karena kering.

(11)

Beberpapa nepenthes dataran rendah seperti N. gracilis, N. mirabilis, dan sebagian besar jenis dataran tinggi umumnya menyukai sinar matahari langsung.

2. Sinar matahari tak langsung.

N. ampullaria dan N. longifolia tumbuh dengan baik dengan sinar matahari tak langsung.

Catatan: Nepenthes yang menyukai sinar matahari tak langsung dapat tumbuh dengan baik dengan sinar matahari langsung apabila kelembaban udara selalu tinggi, dan nutrisinya terpenuhi.

5. Pemupukan.

Pemupukan dapat membantu pertumbuhan tanaman dan mencegah serangan penyakit.

Cara pemupukan :

1. Memasukan pupuk, serangga, atau sumber makanan lainnya ke kantung. 2. Pemberian pupuk daun.

3. Penyiraman pupuk.

4. Penaburan pupuk slow release. Yang perlu diperhatikan :

Pilih pupuk yang tidak mengandung urea dan ammonium yang tinggi. Pupuk dengan kandungan seperti diatas dapat menyebabkan tanaman keracunan = terbakar, ataupun bila tak terbakar, daun akan terlalu besar dengan kantung yang kecil atau tanpa kantung.

Pemupukan dapat dilakukan dengan dosis hingga sesuai anjuran label, satu minggu sekali. Diantara waktu pemupukan, tanaman harus banyak disiram dengan air, hingga tidak ada pupuk yang mengendap di media.

6. Pengendalian hama dan penyakit. Hama :

Ulat, belalang, kutu putih, tungau, dll

Penyakit :

(12)

terlalu basah/mengenang. Maka pemilihan media yang baik airasinya merupakan salah satu cara mencegah penyakit ini.

Pencegahan dan Pengendalian HPT : - Mekanis dan penyemprotan pestisida.

Jika serangan hama tidak terlalu parah dan tanaman kita tidak terlalu banyak, pengendalian dapat dilakukan secara manual dengan cara menangkap hama yang menggangu. Penggunaan pestisida dapat dilakukan sesuai anjuran di label.

PENGEMBANGBIAKAN NEPENTHES 1. Biji

Biji didapat dengan cara menyerbuki bunga betina dengan pollen dari bunga jantan. Tanaman yang diperbanyak dari biji baru akan menjadi dewasa pada umur 3-4 tahun.

2. Stek

- Stek dapat dilakukan dengan cara memotong batang tanaman dewasa yang telah memanjang.

- Bahan stek yang digunakan dapat berupa pucuk ataupun bagian batang lainnya yang masih berwarna hijau.

- Stek dapat berupa stek satu mata hingga lebih dari lima mata tunas.

- Umumnya, nepenthes tidak memerlukan hormon tambahan untuk merangsang perakaran. Namun untuk beberapa spesies, hormon dapat membantu

mempercepat perakaran. Kelebihan hormon dapat menyebabkan stek menjadi busuk.

Bibit nepenthes diperoleh dari stek batang berupa potongan tangkainya. Stek disuruh membentuk akar dulu dalam bak pasir pesemaian yang lembap, setelah pangkalnya diberi rooton (hormon penumbuh akar). Setelah ditunggu dua minggu, biasanya stek sudah membentuk akar, dan tanaman dapat dipindah ke media tanam lain berupa lumut Sphagnum dan pasir sedikit, dalam pot.

(13)

lain yang lebih besar berisi campuran pasir, tanah, dan lumut. Lumut Sphagnum ini perlu karena lingkungan hidup nenek moyang tanaman itu dulu memang tanah tepi rawa gambut yang asam (dengan pH 5), yang kebanyakan ditumbuhi lumut Sphagnum. Lumut ini menyerap dan menahan banyak air, sehingga menjaga kelembapan lingkungan tanaman itu terus menerus.

Pot perlu ditaruh di tempat yang agak terlindung dari terik matahari, agar kelembapannya tetap bertahan antara 60 - 90%. Penyiraman pot hanya perlu tipis saja, tetapi secara teratur.

Mula-mula tanaman akan tumbuh normal seperti kebanyakan tanaman lain yang berbatang dan berdaun. Daunnya yang oval memanjang

tumbuh mengelilingi batang yang hanya sebesar jari kelingking. Sesudah dewasa, ada beberapa daun yang berubah menjadi periuk. Kalau di alam bebas ada jenis nepenthes yang tangkai periuknya bisa panjang dan liat sekali sampai bisa dipakai sebagai tali pengikat pengganti rotan, maka pada hibrida nepenthes piaraan, tangkai itu hanya pendek. Maklum, jenis yang disilangkan memang yang pendek, antara lain Nepenthes veitchii dari Kalimantan, N. rafflesiana dari Sumatra, dan N. northiana dari Kalimantan.

Kalau sudah ada daun yang berubah bentuk, sebaiknya seluruh tanaman dipindah ke dalam pot yang digantung. Jadi, periuk itu tampak lebih dramatis menggantung pada tangkainya. Serangga seperti laron dan lalat yang

mengganggu kamar, bisa kita tonton bagaimana mereka terlibat dalam drama satu babak "Periuk hantu menjebak lalat".

3. Pemisahan anakan

Nepenthes umumnya mengeluarkan anakan setelah tanaman menjadi dewasa. Anakan dipisah dari induknya sebaiknya jika ia telah memiliki akar sendiri

4. Cangkok

Mencangkok nepenthes dapat dilakukan seperti mencangkok tanaman berkayu lainnya.

5. Merunduk

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas Pelayanan Kesehatan dalam Operasionalisasi Program Mobil Sehat di UPT Puskesmas Kedungpring. Kesadaran Tenaga Kesehatan Mobil Sehat Dalam Memberikan

• Bioteknologi merupakan suatu bidang yang menggunakan teknologi atau kaedah untuk memanipulasikan organisma bagi tujuan. menghasilkan atau mengubah suai hasil sesuatu

Tambahan Lembaran  Negara Republik Indonesia Nomor  5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah  Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan

• Bahwa saksi mengetahui pemohon dan termohon adalah suami istri yang telah menikah sekitar bulan Desember 2006 di Kabupaten Lombok Barat karena saksi turut

I HSG pada perdagangan kemarin berhasil menguat terbatas teru- tama ditopang aksi beli atas saham tambang logam dan energi menyusul kenaikan harga komoditasnya.. Lonjakan

Kualitas garam yang dihasilkan pada aplikasi pengembangan demplot ini baik secara tradisional (tanah) maupun modern (geomembran) dapat dilihat secara visual yaitu berupa

17 Pada block diagram ini, high period yang berasal dari block diagram otomatis/manual rudder menjadi parameter high period untuk membangkitkan sinyal PWM yang

Panel ini berfungsi sebagai penanda atau indikator proses yang terjadi, diantara lain yaitu indikator Server ketika proses bind, indikator Serial ketika terkoneksi dengan