• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN SIMULASI UNTUK PEMECAHAN MASALAH TRANSPORTASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN SIMULASI UNTUK PEMECAHAN MASALAH TRANSPORTASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Proceeding, Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMM1T 2008)

Auditorium Universitas Gunadarma, Depok, 20-21 Agustus 2008 ISSN : 1411-6286

Penggunaan Simulasi untuk Pemecahan 1vlasalah 20

(Maulida Boru Butar Butar)

PENGGUNAAN SIMULASI UNTUK PEMECAHAN MASALAH

TRANSPORTASI

Maulida Boru Butar Butar') Mohamad Yamin2)

"2>Fakultas Telcnologi Industri Universitas Gunadarma JI. Margonda Raya No.100, Depok 16424

e-mail : mohay@staff.gunadarma.ac.id

ABSTRAK

Secara umum sebagian besar masalah transportasi darat yang sering terjadi adalah, kemacetan lalu lintas, trayek-trayek yang tumpang tindih, volume pelayanan tidak sesuai dengan jumlah penumpang serta efisiensi yang rendah. Dengan melalcukan simulasi melalui komputer untuk masalah transportasi tersebut, yakni dengan parameter jumlah antrian, menentukan waktu keberangkatan bus (headway) pada shelter keberangkatan, dapat ditentukan jumlah armada bus yang optimal untuk suatu trayek tertentu, dapat ditentukan penjadwalan bus dan sebagainya. Makalah ini mendeskripsikan usaha penentuan jumlah bus yang optimal pada perencanaan busway kota Yogyakarta. Pada model awal yaitu sistem dengan jadwal keberangkatan bus pada menit ke-0, ke-5, ke-Ike-0, ke-25 dan seterusnya, diperlukan 18 bus yang memiliki kapasitas penumpang perhari 15.352. Model alternatif 1 dengan jadwal keberangkatan bus setiap 5 menit berkapasitas 21.812 penumpang per hari. Pada model alternatif 2 dengan jadwal keberangkatan bus pada menit ke-0, ke-5, ke-10, ke-18 dan seterusnya, kapasitas penumpang perhari 20.140. Sedangkan pada model alternatif 3 dengan jadwal keberangkatan bus setiap 3 men it, kapasitas penumpang perhari mencapai 31.996.

Kota kunci : jadwal keberangkatan awal bus, jumlah penumpang potensial

1. PE ND AHU LUAN

Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Dalam hubungan ini dapat terlihat tiga hal berikut: ada muatan yang diangkut; tersedia kendaraan sebagai alat angkutnya dan terdapat jalan yang dapat dilalui. Proses pe mindaha n (transp ortasi ) merupakan gerakan dari tempat asal, dimana kegiatan pengangkutan dimulai, ke tempat tujuan, dimana kegiatan diakhiri. Transportasi berfungsi sebagai sektor penunjang ekonomi (the promoting sector) dan pemberi jasa (the servicing sector) bagi perkembangan ekonomi

(Nasution H.M.N, 1996). Fasilitas transportasi harus dibangun mendahului proyek-proyek pembangunan.

Pentingnya peranan transportasi mengharuskan adanya sistem transportasi ya n g h a n da l , e fi s i e n d a n e f e kt i f. Transportasi yang efektif dalam arti kapasitas mencukupi, terpadu, tertib dan teratur, lancar, cepat dan tepat, selamat, aman, nyaman dan biaya terjangkau. Sedangkan efisien dalam arti beban publik rendah dan utilitas tinggi.

Dalam makalah ini akan dibahas t e n t a n g d e s k r i p s i s i n g k a t s i s t e m transportasi, permasalahan-permasalahan

(2)
(3)

ya n g mu n c u l , ha l -h a l ya n g d a p a t dilakukan dengan simulasi, dan contoh kasus penentuan jumlah optimal bus pada perencanaan busway kota Yogyakarta.

2. DESKRIP SI SISTEM

TRANSPORTASI

Terdapat dua sistem yang digunakan dalam transportasi: (1) multiple pick up and droop-off points dan (2) single pickup and drop-off points. Pada multiple pick up and droop-off points para customers naik dan turun di banyak tempat, contohnya bus urnurn. Sedangkan single pickup and drop-off points para customers naik di suatu tempat dan turun di tujuan secara bersamaan contohnya bus pariwisata (Harrell et al, 2000).

Pelaksaan transportasi darat untuk angkutan penumpang di Indonesia mempunyai banyak masalah. Secara umum sebagian masalah tersebut adalah (Nasution H.M.N, 1996) :

1. Kemacetan lalu lintas 2. Trayek-trayek yang tumpang

tindih

3. Tidak sesuainya jumlah bus pada suatu trayek

4. Volume pelayanan (dimensi bus tidak sesuai, panjang trayek) 5. Jumlah penumpang yang

berubah

6. Efisiensi yang rendah Dengan perkembangan TIK yang signifikan masalah transportasi dapat d isi mul a si kan de nga n ber ba nt ua n k o m p u t e r s e b e l u m p e r e n c a n a a n diimplementasikan. Pemilihan metoda simulasi dilandasi suatu kenyataan bahwa sistem transportasi memiliki kriteria tertentu yaitu memiliki ketidakpastian baik berkaitan dengan jumlah penumpang maupun waktu tempuh. Dengan simulasi, permasalahan-permasalahan transportasi yang dapat dipecahkan pada umurnnya berkaitan dengan upaya untuk:

1. Meminimalkan jumlah antrian Menentukan durasi traffic light

7. Menentukan waktu keberangkatan dan kedatangan bus pada shelter

8. Menentukan jumlah optimal bus untuk suatu trayek

9. Menentukan trayek optimum 10. Menentukan penjadwalan

bus

3. STUD! KASUS : PENENTUAN JUMLAH BUS PADA

PERENCANAAN BUSWAY KOTA YOGYAKARTA

Busway merupakan salah satu cara kota Yogyakarta menjawab keinginan masyarakat akan transportasi umum yang nyaman dan tepat waktu. Penentuan jumlah bus yang akan digunakan penting adanya, agar penumpang dapat terangkut dan tidak terjadi kelebihan bus, dengan demikian bus dapat digunakan se-optimal m u n g k i n . S e l a i n i t u d i l a k u k a n perhitungan dari segi keuangan. Analisa keuangan dilakukan agar penentuan jumlah bus lebih tepat. Prioritas pertama penentuan bus ini adalah keterangkutan penumpang, selanjutnya dilihat dari segi keuangan barulah ditentukan jumlah bus yang dibutuhkan. Sehingga diharapkan dapat ditentukan jumlah bus yang optimal d a l a m p e r e n c a n a a n b u s w a y k o t a Yogyakarta.

4. METODOLOGI PENELITIAN

Studi simulasi ini merupakan proyek dan sebagai suatu pro yek, terdapat kegiatan-kegiatan dan tahapannya. Tahapan mem bangun model simulasi secara garis besar meliputi :

1. Identifikasi masalah 2. Penentuan tujuan 3. Pengumpulan data 4. Membangun model 5. Verifikasi dan validasi 6. Eksperimen simulasi 7. Interpretasi output

(4)

8. Dokumentasi dan laporan

Tujuan dari perancangan ini adalah membuat suatu model simulasi yang dapat mewakili sistem nyata. Kemudian dari model tersebut diharapkan dapat dilakukan analisis terhadap sistem beroperasinya busway sehingga dapat ditentukan jumlah armada bus yang harus disediakan agar sistem dapat beroperasi secara optimal. Salah satu tahap sebelum pe mb ua t a n mo de l si mul a si a da l a h mel a ku ka n p e n gu mp ul a n d a t a d a n informasi. Untuk membangun model simulasi tersebut diperlukan data sebagai berikut :

1. Data lokasi shelter busway 2. Data waktu tempuh antar shelter 3. Data waktu singgah di shelter

antara

4. Data waktu singgah di shelter keberangkatan

5. Data penumpang potensial 6. Peta rute busway

Busway ini nantinya akan beroperasi dari pukul 05.00 WIB hingga 22.00 WIB. Melewati jalur yang telah ditentukan mulai shelter LAIN sampai shelter Ngabean.

Pada tahap merancang model terdapat beberapa kendala, dikarenakan sistem ini belum beroperasi. Untuk memperoleh data waktu tempuh antar shelter diperoleh dengan cara survey de n gan b us pe rc ob aan da n mo b il pribadi. Data waktu tempuh antar s h e l t e r ya n g d i k u m p u l k a n t e l a h memperhitungkan lama bus tersebut terjebak dalam lampu merah atau perempatan jalan yang ada, hal ini disebabkan kemungkinan bus tersebut terjebak pada lampu merah sangat acak, dan tidak dapat diprediksi dengan jelas dan tepat apakah bus terjebak lampu

merah atau tidak. Sedangkan untuk data w a k t u s i n g g a h d i s h e l t e r a n t a r a mengambil data dari sistem busway di Jakarta. Pada busway kota Yogyakarta t e r d a p a t k e i s t i m e w a a n y a i t u b u s direncanakan berangkat pada menit ke-0, ke-5, ke-1ke-0, ke-25, dan seterusnya. Bus yang telah beoperasi dari shelter 1AIN ke shelter Ngabean akan menunggu selama 10 menit sebelum kembali menuju shelter IAIN, begitu pula sebaliknya.

Sesuai dengan teori dasar simulasi, proses verifikasi dan validasi merupakan

cp," 00,09

(5)
(6)

Proceeding, Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2008)

Auditorium Universitas Gunadarma, Depok, 21-21 Agustus 2008 ISSN : 1411-6286

Penggunaan Simulasi untuk Pemecahan Masalah 21

(Maulida Boru Butar Butar)

tahapan yang penting. Pada tahap ini, uj i-uj i statistik seperti Inspection Approach atau confidence Interval Approach juga hams dilakukan.

Kendala lain adalah pembuatan peta rute busway, yang sangat terbatas dengan ruang yang ada pada Iayar, dan animasi menjadi sangat kecil untuk diamati dan susah diamati secara keseluruhan. Untuk itu, tampilan rute busway ini dirancang sedemikian rupa s e h i n g g a l e b i h m u d a h d a l a m mempelajarinya. Dalam tampilan tidak diperlihatkan adanya perempatan jalan atau lampu merah yang dilewati oleh bus. Hasil dari rancangan tampilan model simulasi dapat dilihat pada gambar 2.

Sedangkan analisa keuangan m e l i p u t i s e l u r u h b a g i a n y a n g berhubungan dengan pembiayaan dari p e n di r i a n p e r u s a h a a n ( i n v e s t a s i ) , operasional (perkiraan biaya produksi) hingga distribusi produksi (penjualan dan k e u n t u n g a n ) . B e b e r a p a h a l ya n g diperhitungkan dari aspek keuangan (Sutojo, 2000) yaitu:

1. Anggaran Investasi (modal tetap dan modal kerja)

2. Struktur pembiayaan 3. Perkiraan biaya produksi 4. Kemam puan menghasilkan

keuntungan (analisa profitabilitas)

5. Analisis Break Event Point.

Gam bar 2. Rancangan Tampilan Model Simulasi 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mengetahui batas minimum ka pa sita s bus dal a m me nga ngku t p e nu mp a ng s etia p har i nya , maka d i p e r l u k a n p e r k i r a a n j u m l a h penumpang busway kota Yogyakarta, d a ri ha si l pe r hi t un g an di p er o le h perkiraan penumpang potensial busway Yogyakarta sebanyak 17.357 orang per hari.

Model Simulasi Tahap Awal

Pada model awal diperoleh hasil bahwa penumpang yang dapat diangkut setiap harinya oleh sistem ini sebanyak 15.352 orang. Jumlah ini kurang dari batas minimum kapasitas bus. Jumlah bus yang dibutuhkan sebanyak 18 buah bus.

(7)

Proceeding, Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2008)

Auditorium Universitas Gunadarma, Depok, 20-21 Agustus 2008 ISSN : 1411-6286

20 • Penggunaan Simulasi untuk Pemecahan Masalah

(Maulida Born Butar Butar)

Model Simulasi Alternatif

Terdapat tiga model alternatif, yang mempunyai perbedaan pada jadwal keberangkatan awal bus. Pada model alternatif 1 jadwal keberangkatan bus setiap 5 menit; sedangkan model a l t e r n a t i f 2 m e r u b a h j a d w a l keberangkatan menjadi menit ke 0, 5, 10,18 dan seterusnya; dan pada model alternatif 3 jadwal keberangkatan bus di ubah menjadi setiap 3 menit.

Pada model alternatif 1 kapasitas m i n i m u m b u s w a y m e n g a n g k u t penumpang sebesar 21.812 orang per hari, dengan bus sebanyak 26 bus. Model alternatif 2 dapat mengangkut 20.140 orang penumpang setiap harinya, dan jumlah bus yang dibutuhkan sebanyak 24 unit. Sedangkan pada model alternatif 3 jumlah bus yang dibutuhkan bertambah h i n g g a 4 2 b u s , d e n g a n k a p a s i t a s keterangkutan penumpang mencapai 31.996 orang per hari.

Gambar 3. Perbandingan Total Entries

Hash! Analisa Keuangan

Pada analisa keuangan jumlah bus yang diperlukan merupakan jumlah bus berdasarkan hasil simulasi ditambah

Gambar 4. Perbandingan Jumlah Bus

dengan bus cadangan. Dari analisa

keuangan terhadap model awal dan model alternatif diperoleh hasil:

Tabel 1. Hasil Evaluasi Analisa Keuan an Model Jumlah Bus + Bus Cadangan Net Present Value Internal Rate of Return Payback Period Profitabiliy y Index K pasitas a . penumpang Per hari Awal 18 + 2 = 20 - 12,977 18,22% 5,33 Tahun 0,68 15.352 Alternatif 1 26 + 3 = 29 - 26,026 13,60 % 7 7,10 , Tahun 0,51 21.812 Alternatif 2 24 + 2 = 26 - 19.327 16,56% 7 23 , Tahun 0,61 20.140 Alternatif 3 42 + 4 = 46 - 64, 066 - 2,01 % 14,39 Thn 0,18 31.996

(8)
(9)

Proceeding, Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2008)

Auditorium Universitas Gunadarma, Depok, 20-21 Agustus 2008 ISSN : 1411-6286

20 • Penggunaan Simulasi untuk Pemecahan Masalah

(Maulida Born Butar Butar)

6. ICESIMPULAN

1. Model awal yaitu sistem dengan jadwal keberangkatan bus pada menit ke-0, ke-5, ke-10, ke-25 dan seterusnya. Model alternatif 1 dengan jadwal keberangkatan bus setiap 5 menit, pada alternatif 2 jadwal keberangkatan bus pada

menit ke-0, ke-5, ke-10, ke- 18 dan seterusnya, serta alternatif 3 dengan jadwal keberangkatan bus setiap 3 menit 2.h H u keterangkutan keberangkatan, Parameter Model Awal Model Alternatif 1 Model Alternatif 2 Model Alternatif 3 Total Entries 201,7 286,7 265,1 400,8 Jumlah Bus 18 26 24 42

Kapasitas Penumpang per

hari 15.352 21.812 20.140 31.996

3. Hasil analisa keuangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini; Model Net Present Value Internal Rate of Return Payback Period P I n d e x Profitabiliy Awal - 12,977 18,22 % Tahun 5,33 0,68 Alternatif 1 - 26,026 13,60 % Tahun 7 , 1 0 Alternatif 2 - 19.327 16,56% 723 , Tahun 0,61 Alternatif 3 - 64, 066 , - 2,01 % 14,39 , Thn 0,18

4. Dari kapasitas penumpang per hari dan analisa keuangan maka d i t e n t u k a n j u m l a h b u s y a n g dibutuhkan sistem busway kota Yog ya ka rta seban yak 24 unit. Dengan jadwal keberangkatan pada menit ke-0, ke-5, ke-10, ke-18 dan seterusnya.

7. DAFTAR PUSTAKA

Aries R.S and Newton R.D., 1955, C h e m i c al E n g i n e e r i n g C o s t Estimation, McGraw-Hill Book Company, Inc. New York, Toronto. London.

Banks, J., Carson II, J.S., and Nelson, B.L., 1996, Discrete-Event System

Simulation, Prentice Hall International Inc.

Butar Butar, M., 2006, Penentuan Jumlah Bus Pada Perencanaan Busway Kota Yogyakarta, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Mesin dan Industri UGM. Dajan, A., 1976, Pengantar Metode

Statistik, Jilid II, Cetakan 11, LP3ES, Jakarta

Kanawaty George, 1992, Introduction to W o r k S t u d y , F o u r t h E d i t i o n , International Labour Office Geneva. Harrel, C.R, Mott, R.A., Bateman, RE.,

Bowden, G., Gogg, J., 1997, System Improvement Using Simulation, Fifth edition, Promodel Corporation. Herjanto, E., 1999, Minutemen Produksi

dan Operasi, Edisi Kedua, Gras indo, j u m l a h b u s d a n penumpang dapat dilihat pada tabel di bawah ini;

(10)

Proceeding, Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2008)

Auditorium Universitas Gunadarma, Depok, 21-21 Agustus 2008 ISSN : 1411-6286

Penggunaan Simulasi untuk Pemecahan Masalah 21

(Maulida Boru Butar Butar) Jakarta.

(11)

Husnan, S. dan Suwarsono, M., 1994, Studi Kelayakan Proyek, Edisi k e e m p a t , U P P A M P Y K P N , Yogyakarta.

Kuncoro H.J., 2004, Analisa Antrean Bus di Shelter Stasiun Kota dan Blok M Pada Sistem MRT Busway Menggunakan Metode Simulasi dengan Software Promodel, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Mesin dan Industri UGM.

Law, A.M., and Kelton, W.D.,1991, Simulation Modelling and Analysis, 2'ded., McGraw-Hill, New York. Nasution H.M.N, 1996, Manajemen

Transportasi, Penerbit Ghalia Indonesia.

Peters, M. S., Timmerhaus, K. D., 1991, Plant Design And Economics For Chemical Engineers, Fourth E d i t i o n , M c G r a w - H i l l B o o k Company, Inc. New York, ST Louis, San Fransisco.

ProModel Corporation, 1997, ProModel User's Guide Version 3.0.

ProModel Corporation, 1998, Stat::Fit User's Guide.

Pustral, 2004, Pola Studi Jaringan T r a n s p o r t a s i J a l a n K o t a Yogyakarta, Yogyakarta

Sudjana, 1996, Metode Statistika, Edisi Ke-enam, Tarsito, Bandung.

Suratman, 2000, Studi Kelayakan Proyek, J & J Learning, Yogyakarta.

Suryani, D., 2005, Prospek Ekonomi 2005 — 2006, Economic Review Journal No.200.

Susanto Ari dan Koestanto, D.B., 2005, Y o g y a k a r t a d a n R u w e t n y a Transportasi, Kompas.

Sutojo, S., 2000, Studi Kelayakan Proyek (Konsep, Teknik dan Kasus), Seri Manajemen Bank No.66, Edisi Baru, Damar Mulia Pustaka, Jakarta.

W a l p o l e , R . E . , 1 9 9 5 , P e n g a n t a r Statistika, Edisi ke-3, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Z u h d i , A . , 2 0 0 2 , D i k t a t K u l i a h P e r an c a n ga n S i m u l a s i S i s te m , Laboratorium Desain dan Simulasi, Teknik Industri UGM, Yogyakarta. Zuh di , A . , 20 0 3, M odu l P el ati han

S i mu l a si : A re na & P r om od e l , Laboratorium Desain dan Simulasi, Teknik Industri UGM, Yogyakarta. vv-ww.bi.go.id

www.bps.go.id www.pemda-diy.go.id

Gambar

Gambar I. Rute Busway Kota Yogyakarta
Gambar 3. Perbandingan Total Entries

Referensi

Dokumen terkait

Islam garis keras yang mendefinisikan Islam sebagai kategori yang tunggal yang berhadapan dengan Barat serta yang melihat identitas Islam yang tidak sama dengan dirinya

In this manner, our concern will focus on the foundation and criteria used by the State and majority groups to claim Ahmadiyah as a minority group while put into

Penghayatan Rukun Negara untuk mencapai perpaduan dan integrasi nasional yang padu lagi jitu dilaksanakan di negara ini melalui proses pendidikan dan pembelajaran

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan pada umumnya khususnya pada lembaga pendidikan dimana tempat penelitian ini berlangsung

Perbaikannya tidak hanya dilakukan pada aspek pelayanan kesehatan, perbaikan pada lingkungan dan merekayasa kependudukan atau faktor keturunan, tetapi perlu memperhatikan

Menyikapi kondisi tersebut, penyelenggara Freedom Flotilla mengatakan, kapal Marianne telah sampai pada pelayaran ‘terakhir’ mereka, dan saat ini dalam kondisi

Jurnal Pertahanan Desember 2016, Volume 6, Nomor 3 51 Secondly is, Fund Movement , which usually coming from other countries, internal.. body/organization, or even

Sedangkan sifat ketiga berarti bahwa jika pernyataan pertama mempunyai nilai kebenaran yang sama dengan pernyataan kedua dan pernyataan kedua mempunyai nilai kebenaran yang sama