LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN
No. Responden : ….
Pengaruh Kepuasan dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Ulang Samsung Galaxy Di Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara
Bersama ini, saya meminta kesediaan mahasiswa/mahasiswi untuk mengisi kuesioner yang saya berikan dengan benar dan jujur.
Informasi yang Anda berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatian Anda berikan, saya ucapkan terima kasih.
A. Kepuasan
No. Pernyataan SS S KS TS STS
1. Samsung Galaxy memiliki citra/reputasi yang baik dimata Anda
2. Kinerja Samsung Galaxy sesuai dengan harapan Anda
3. Menurut Anda Samsung Galaxy memiliki kualitas yang baik
4. Anda memiliki pengalaman yang menyenangkan dalam menggunakan Samsung Galaxy
5. Produk Samsung dapat berfungsi dengan baik dalam waktu yang lama
B. Pengetahuan produk
No. Pernyataan SS S KS TS STS
1. Anda percaya terhadap produk bermerek Samsung
2. Samsung akan memberikan manfaat yang sesuai dengan harapan Anda (merasa senang dan percaya diri saat menggunakannya)
3. Produk Samsung memiliki ciri/keistimewaan yang unik
C. Keputusan pembelian ulang
No. Pernyataan SS S KS TS STS
1. Anda berniat melakukan pembelian kembali terhadap produk Samsung untuk waktu yang akan datang 2. Anda merasa puas menggunakan
produk Samsung
3. Anda loyal dan lebih menyukai merek Samsung dibandingkan dengan merek lain
4. Anda akan menjadikan produk bermerek Samsung sebagai pilihan utama.
LAMPIRAN 2
HASIL PENGUJIAN SPSS
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
A. UJI VALIDITAS I
B. UJI VALIDITAS II
REGRESI LINIER BERGANDA a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Keputusan pembelian ulang
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan produk, Kepuasan b. Dependent Variable: Keputusan pembelian ulang
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 323.960 2 161.980 59.430 .000a
Residual 234.400 86 2.726
Total 558.360 88
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Keputusan pembelian ulang
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 12.7762 23.3643 19.2022 1.91869 89 Std. Predicted Value -3.349 2.169 .000 1.000 89 Standard Error of Predicted
Value .183 .639 .286 .101 89
Adjusted Predicted Value 13.4420 23.5442 19.2079 1.90662 89
Residual -3.77618 3.36104 .00000 1.63206 89
Std. Residual -2.287 2.036 .000 .989 89
Stud. Residual -2.481 2.049 -.002 1.011 89
Deleted Residual -4.44204 3.40410 -.00568 1.70739 89 Stud. Deleted Residual -2.560 2.089 -.002 1.020 89
Mahal. Distance .090 12.202 1.978 2.337 89
Cook's Distance .000 .362 .016 .042 89
Centered Leverage Value .001 .139 .022 .027 89
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 89
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.63206422
Most Extreme
Differences
Absolute .066
Positive .066
Negative -.058
Kolmogorov-Smirnov Z .619
Asymp. Sig. (2-tailed) .838
LAMPIRAN III:
SEBARAN JAWABAN RESPONDEN
No KEPUASAN PENGETAHUAN
LAMPIRAN III:
SEBARAN JAWABAN RESPONDEN
70 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4
71 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
72 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4
73 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3
74 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3
75 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4
76 5 4 5 3 4 5 5 5 4 5 5 3 4 4
77 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4
78 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4
79 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4
80 4 5 5 4 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4
81 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2
82 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
83 4 3 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4
84 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
85 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4
86 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
87 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
88 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Panji. 2009. Manajemen Bisnis. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Buku:
Ghozali, Imam. 2010. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS
19. Edisi Kelima, Badan Penerbit Universitas Dipnegoro.
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Edisi Ketiga, Erlangga.
Peter dan Olson. 2000. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta: Edisis Keempat, Erlangga.
Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen. Bogor: Prenada Media.
Situmorang, Syafrizal Helmi., Muda, Iskandar., Dalimunthe, Doli M. Ja’far., Fadli., Syarief, Fauzie. 2010. Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Medan: USU Press.
Sugiyono. 2005. Metode Riset Bisnis. Bandung: Edisis Kedelapan, Alfabeta.
Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen. Bogor: PT Ghalia Indonesia.
Sunarto. 2006. Pengantar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: UST Press.
Supramono dan Haryanto. 2003. Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Supranto dan Nandan. 2007. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Untuk
Memenangkan Persaingan Bisnis. Jakarta: Edisi Pertama, Mitra Wacana Media.
Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Edisi Pertama, Graha ilmu.
Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
Filza, Lianda, 2009. “Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Mahasiswi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Sampo Sunsilk”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Novel, SE, 2006. “Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pembeli dan Loyalitas Pembeli Dalam Meningkatkan Minat Membeli Ulang”, Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Sabrina Oktoria Sihombing, 2008. “Analisis Hubungan Antara Kepuasan Dan Kesenangan Konsumen Terhadap Pembelian Ulang: Pengetahuan Konsumen Sebagai Variabel Moderasi, Jurnal Ekonomi dan Manajemen.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif atau hubungan. Penelitian
asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang
dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala
(Sugiyono, 2005:86). Dengan penelitian ini akan diketahui hubungan dan pengaruh
kepuasan dan pengetahuan produk terhadap keputusan pembelian ulang Samsung
Galaxy di Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara, Jalan Prof. Dr. T. Hanafiah, SH, Medan. Waktu penelitian ini yang akan
dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013.
3.3Batasan Operasional
a. Variabel Independen (X) adalah Kepuasan (�1) dan Pengetahuan Produk (�2)
3.4 Definisi Operasional
Definisi variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Kepuasan (X1), merupakan tingkat kepuasan terhadap Samsung Galaxy
dimana kinerja atau hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan atau melebihi
persepsi atau harapan konsumen sebelumnya.
b. Pengetahuan Produk (X2), merupakan berbagai jenis pengetahuan, arti dan
kepercayaan yang direkam dalam ingatan konsumen mengenai Samsung
Galaxy.
c. Keputusan Pembelian Ulang (Y), merupakan respon yang ditunjukkan oleh
seorang konsumen setelah membeli berupa keinginan untuk melakukan
pembelian terhadap Samsung untuk waktu yang akan datang.
Variabel Definisi Indikator Skala ukur 3. Loyalitas merek 4. Komitmen
5. Rekomendasi Positif
Skala Likert
Sumber: Peter & Olson (2000:47), Supranto dan Nandan (2007:244), Sumarwan (2002:321), Tjiptono (2002:24)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan Skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap
instrument skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.
Untuk keperluan analisis kuantatif, maka jawaban itu dapat diberi skor.
Skala likert menggunakan 5 (Lima) tingkatan jawaban yang dapat dilihat dari
Tabel 3.2
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Manajemen S1 Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Jumlah Manajemen S1 berdasarkan data yang
diperoleh dari Tata Usaha Fak. Ekonomi USU adalah berjumlah 1.230 orang.
Sedangkan yang menjadi sampel penelitian adalah mahasiswa yang sudah pernah
menggunakan Samsung Galaxy.
Menurut Supramono dan Haryanto (2003:63), alternatif formula yang
digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang sulit diketahui
(unidentified) adalah sebagai berikut:
bila α = 0,05 Z = 1,96
bila α = 0,01 Z = 1,67
p = estimator proporsi populasi
q = 1-p
d = penyimpangan yang ditolerir
Berdasarkan pra survei yang dilakukan kepada 30 orang Mahasiswa Manajemen S1 Fakultas Ekonomi USU diperoleh 11 orang menggunakan Samsung Galaxy dan 19 orang menggunakan smartphone merek lain. Maka p = 36,67% (11 orang) dan q = 63, 33% (19 orang). Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:
2
Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah metode
Purporsive Sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan penilaian terhadap
beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian
(Kuncoro, 2009:139). Karakteristik yang dimaksud adalah bahwa mahasiswa yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang sudah pernah
3.7 Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden yang
terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar
pertanyaan/kuesioner yang dibagikan kepada Mahasiswa Manajemen S1 Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Data
sekunder ini diperoleh melalui studi pustaka, internet, jurnal, dan skripsi.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah:
a. Daftar Pertanyaan (Kuesioner)
Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan
melalui daftar pertanyaan pada responden terpilih yakni yang sudah pernah
menggunakan Samsung Galaxy.
b. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dibuat untuk mengumpulkan data dan informasi dengan
hipotesis, penyusunan kuesioner dan pembahasan teoritis. Peneliti juga menyertakan
informasi yang didapat melalui artikel yang relevan dari jurnal-jurnal ilmiah dan
buku-buku lain yang berkaitan dengan penelitian.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa
yang ingin diukur. Dengan menggunakan teknik korelasi product moment yaitu
dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya.
Masing-masing item (skor butir) dilihat harga korelasinya. Bila harga korelasi positif
dan r ≥ 3 maka butir instrument tersebut dinyatakan valid atau memiliki validitas
konstruk yang baik.
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai
dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh
relatif konsisten maka alat pengukur tersebut reliabel (Situmorang dkk, 2010:68,72).
Pengujian validitas dan reliabilitas ini dilakukan pada 30 orang diluar sampel.
Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan pada Mahasiswa Manajemen S1 Fakultas
3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows
dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika rhitung positif atau rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut valid
b. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak
valid.
Sumber : Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)
Corrected item-total correlation menunjukkan korelasi antara skor item
dengan skor total item. Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka
nilai pada kolom Corrected item-total correlation yang merupakan nilai rhitung
dibandingkan dengan rtabel. Adapun pada � = 0,05 dengan derajat bebas df = 30,
sehingga r (0,05;30), diperoleh rtabel = 0,361.
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa variabel pertanyaan 1,6,9,12 data tidak valid
karena rtabel untuk sampel 30 sebesar 0,361 sedangkan nilai corrected item-total
correlation variabel pertanyaan 1,6,9,12 dibawah 0,361. Berarti data variabel
pertanyaan 1,6,9,12 dibuang dan dilakukan pengujian kembali.
Tabel 3.4
Setelah dilakukan pengujian kembali, pada Tabel 3.4 menunjukkan bahwa
Item-Total Corelation lebih besar dari rtabel (0,361). Sehingga diperoleh 14 pertanyaan
yang valid dan dapat digunakan untuk melakukan penelitian, seperti pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Validitas Instrumen
Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation (rhitung )
Sumber : Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)
3.9.2 Uji Reliabilitas
Menurut Kuncoro (2009:175), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel
jika memberikan cronbach’s alpha > 0,80.
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for
windows dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan reliabel
b. Jika ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka dinyatakan tidak reliabel.
Tabel 3.6
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa nilai ralpha sebesar 0,935.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pertanyaan pada kuesioner dinyatakan
reliabel karena ralpha positif dan lebih besar dari rtabel (0,935 > 0,80).
3.10 Teknis Analisis Data
a. Metode Analisis Deskriptif
Salah satu model analisis dengan cara data yang disusun dikelompokkan,
kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan
untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa
questioner yang telah diisi oleh sejumlah responden.
b. Uji Asumsi klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan
efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
lonceng. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov
Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig.
(2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal
(Situmorang dkk, 2010:91,97)
2. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan pengujian ini pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup
mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama,
dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastitas. Model regresi
yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan
menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi
terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat
kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas (Situmorang dkk, 2010: 98).
3. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas menunjukkan adanya hubungan linear yang sempurna dan
eksak (perfect or exact) diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Untuk
mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai
Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance
lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 1 atau nilai VIF < 5,
maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dkk, 2010:129).
c. Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi Linier Berganda yaitu ditujukan untuk menentukan hubungan linear
antara beberapa variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3 dan seterusnya dengan
variabel terikat yang disebut Y (Situmorang dkk, 2010:141). Analisis Regresi Linier
Berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas yaitu
kepuasan dan pengetahuan produk terhadap variabel terikat yaitu keputusan
pembelian ulang. Analisis Regresi Linier Berganda dalam penelitian ini
menggunakan bantuan SPSS 16,00 for Windows. Adapun model persamaan yang
digunakan yaitu:
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + e
Dimana:
Y = Keputusan Pembelian Ulang
b0 = Konstanta
b1,b2 = Koefisien regresi
X1 = Kepuasan
X2 = Pengetahuan Produk
d. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepuasan dan
pengetahuan produk terhadap keputusan pembelian ulang maka dilakukan pengujian
dengan menggunakan:
1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat.
Kriteria pengujiannya adalah:
H0: b1, b2,…b8 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H0: b1, b2,…b8 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%
H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%
2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu
variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependen.
H0: b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H0: b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel independen terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%
H0 ditolak jika thitung > ttabel pada α = 5%
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi (R2)
semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X
menerangkan Y. Dimana 0 < R2 < 1. sebaliknya, jika Koefisien Determinasi (R2)
semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel
bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan
tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Samsung
Samsung berdedikasi untuk membuat dunia yang lebih baik melalui berbagai
bisnis yang hari ini diantaranya adalah teknologi tingkat tinggi, semikonduktur,
petrokimia, fashion, obat-obatan, finansial, hotel dan banyak lagi. Perusahaan
utamanya adalah Samsung Electronics, memimpin pasar global di bidang pembuatan
barang elektronik teknologi tinggi dan media digital.
Sejarah Samsung bermula pada tahun 1938 dimana Lee Byung-Chull
(1910-1987) berasal dari keluarga pemilik tanah yang luas di daerah Uiryeong datang ke
kota Daegu dan mendirikan Samsung Sanghoe, sebuah perusahaan perdagangan kecil
dengan empat puluh karyawan yang berlokasi di Su-dong (sekarang Ingyo-dong).
Perusahaan yang di bangun Lee mengalami kemajuan dan ia memindahkan kantor
pusatnya ke Seoul pada tahun 1947.
Pada akhir 1960-an, Samsung Group mulai berkembang menjadi industri
elektronik dan membentuk divisi elektronik, seperti Samsung Electronics Co
Devices, Samsung Electro-Mechanics Co, Samsung Corning Co, dan Samsung
Perusahaan Samsung membeli Hanguk Jeonja Tongsin di Gumi, dan mulai
membangun perangkat telekomunikasi. Produk awalnya adalah Switchboards.
Fasilitas ini telah berkembang menjadi sistem manufaktur telepon dan faks dan
menjadi pusat manufaktur ponsel Samsung. Mereka telah menghasilkan lebih dari
800 juta ponsel. Perusahaan mereka dikelompokkan bersama di bawah Samsung
Electronics Co, Ltd pada 1980-an.
Samsung Electronics mengungguli Sony sebagai salah satu merek yang paling
populer di dunia konsumen elektronik pada tahun 2004 dan 2005, dan sekarang
peringkat ke 19 di dunia secara keseluruhan. Samsung menjadi perusahaan terbesar
kedua setelah Nokia dengan volume dunia produsen ponsel terutama pangsa pasar
terkemuka di Amerika Utara dan Eropa Barat. Selain itu pada tahun yang sama
Samsung berhasil menjual lebih dari 20 juta telepon seluler di AS. Pada tahun 2008
Samsung kembali meraih prestasi yaitu Samsung merebut posisi pertama di pasar
telepon genggam Amerika.
Untuk perkembangan Samsung Galaxy sendiri mulai terlihat sejak tahun 2009
sampai dengan saat ini beberapa diantaranya adalah: pada tahun 2009 mengumumkan
"bada" sebagai platform milik smartphone, merilis ponsel pintar strategis, Omnia Ⅱ,
meluncurkan smartphone "Giorgio Armani"; pada tahun 2010 Samsung Electronics
memperkenalkan Samsung Galaxy Tab di Pasar AS, Samsung Electronics
Komitmen untuk menjadi yang terbaik di dunia telah membuat Samsung
sebagai pemegang pangsa pasar global terbesar untuk tiga belas item produknya,
termasuk semikonduktor, TFT-LCD, monitor dan ponsel CDMA. Dengan pandangan
ke depan, Samsung telah membuat kemajuan bersejarah di bidang riset dan
pengembangan lini semikonduktor, termasuk flash memori dan non-memori,
semikonduktor khusus pesanan, DRAM dan SRAM, dan juga memproduksi LCD
yang terbaik di kelasnya, telepon seluler, peralatan digital, dan lebih banyak lagi.
Samsung dengan mengikuti filosofi bisnis yang sederhana yaitu: mencurahkan
bakat dan teknologi untuk menciptakan produk unggulan dan jasa yang berkontribusi
kepada masyarakat global yang lebih baik. Setiap personal menerapkan filosofi ini
dalam kehidupannya. Pemimpin mencari bakat cemerlang dari seluruh dunia dan
memberikan sumber daya yang mereka butuhkan untuk menjadi yang terbaik atas apa
yang mereka lakukan. Hasilnya adalah semua produk - dari chip memori yang
membantu bisnis menyimpan pengetahuan penting untuk ponsel, yang
menghubungkan orang di seluruh benua - memiliki kekuatan untuk memperkaya
kehidupan. Dan hal itulah yang menjadikan Samsung masyarakat global yang lebih
baik.
Selain itu Samung percaya bahwa hidup dengan nilai-nilai yang kuat adalah
kunci untuk bisnis yang baik. Itulah mengapa nilai-nilai inti dengan kode etik yang
tahun berturut-turut oleh Brand Keys dari Amerika Serikat, memasuki peringkat 10
teratas di dunia sebagai 100 merek global. Hal ini menunjukkan bahwa Samsung
sangat memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan konsumen dan mewujudkannya
dengan keunggulan disetiap produk yang dimilikinya khususnya dalam divisi mobile
yaitu Samsung Galaxy.
4.1.2 Visi dan Misi Samsung
Visi Samsung Electronics untuk dekade baru adalah "Inspire the World,
Create the Future.". Samsung berkomitmen untuk menginspirasi masyarakat
diseluruh dunia dengan mengembangkan teknologi terbaru, produk-produk inovatif
dan solusi kreatif serta menciptakan masa depan yang cerah dengan mengembangkan
nilai baru untuk jaringan inti: industri, mitra dan karyawan. Sebagai bagian dari visi
terbaru Samsung telah memetakan rencana yang spesifik untuk mencapai $ 400
milyar pendapatan dan menjadi salah satu lima merek top dunia pada tahun 2020.
Untuk tujuan ini, Samsung telah mendirikan tiga pendekatan strategis dalam
manajemennya yaitu :
1. Kreativitas
2. Kemitraan
Nilai perusahaan:
1. Personal
Begitu sederhana, sebuah perusahaan seperti orang-orangnya. Di Samsung, kami
mendedikasikan untuk memberikan kesempatan yang besar untuk para karyawan
mencapai potensi yang maksimal.
2. Keunggulan
Segala sesuatu yang kita lakukan di Samsung didorong oleh semangat pantang
menyerah untuk sebuah keunggulan-dan komitmen yang tak tergoyahkan untuk
mengembangkan produk dan layanan terbaik di pasar.
3. Perubahan
Dimasa ekonomi global saat ini, perubahan adalah konstan dan inovasi adalah hal
penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Seperti yang telah kita lakukan
selama 70 tahun, kami memiliki visi masa depan, mengantisipasi kebutuhan pasar
dan tuntutan sehingga dapat mengarahkan perusahaan menuju kesuksesan jangka
panjang.
4. Integritas
Menjalankan sesuatu dengan cara yang etis adalah dasar bisnis kami. Segala sesuatu
yang kita lakukan mengacu pada moral kompas yang menjamin keadilan,
5. Kemakmuran
Sebuah bisnis tidak berhasil jika tidak menghasilkan kemakmuran dan kesempatan
bagi orang lain. Samsung mendedikasikan untuk menjadi warga korporasi yang
bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan dalam setiap komunitas dimana
kami berada.
4.1.3 Produk Samsung
Produk Samsung sangat beragam terdiri dari beberapa divisi seperti terlihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Daftar Produk Samsung
No. Kategori produk Produk
1. TV / Audio / Video Television, Blu-ray Player, DVD Player, Home Theater, Wireless Audio with Dock
2. Camera / Camcorder Camera, Camecorder
3. Home Appliances Mesin cuci, Microwave, Lemari es, Air Conditioner, Air Purifier
4. Mobile Devices Featur Phone, Smarth Phone, Tablet
5. Computers / Printer Mobile Computing, Monitor, Printer/multifungsi, Optical Disk Drive
6. Aksesoriss Aksesoris NPC, Aksesoris Mobile Devices, Aksesris TV, Perlengkapan
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari
hasil pengumpulan data primer barupa kuesioner yang telah diisi oleh responden
penelitian.
a. Analisis Deskriptif Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Manajemen S1 Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 1.230. Sampel yang diambil
sebanyak 89 orang berdasarkan rumus Supramono dan Haryanto, dengan kriteria
sampel adalah mahasiswa yang sudah pernah menggunakan samsung Galaxy.
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentasi
Laki-laki 24 27,00 %
Perempuan 65 73,00 %
Total 89 100,00 %
Sumber : Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa responden laki-laki adalah sebanyak
24 orang atau 27% sedangkan responden perempuan sebanyak 65 orang atau 73%.
Dengan demikian dapat dilihat bahwa responden perempuan lebih banyak
yang disediakan oleh smartphone sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
Fitur-fitur yang sering mereka gunakan seperti pesan singkat (SMS), mengirim foto,
penggunaan jejaring sosial, belanja online, dan lain-lain.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk
Tabel 4.3
Karakteristik Respnden Berdasarkan Stambuk
Stambuk Jumlah Responden Persentasi
2009 18 20,2 %
2010 21 23,6 %
2011 29 32,6 %
2012 21 23,6 %
Total 89 100 %
Sumber : Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang paling banyak diteliti adalah
stambuk 2011 yaitu sebanyak 29 orang atau 32,6% sedangkan yang paling sedikit
adalah stambuk 2009 sebanyak 18 orang atau 20,2%. Hal ini mungkin disebabkan
karena pada tahun 2009 smartphone bermerek Samsung pada saat itu belum populer
seperti tahun-tahun berikutnya.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Produk
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Frekuensi Pembelian Jumlah Responden Presentasi
1 kali 48 53,9 %
2 kali 34 38,2 %
3 kali 7 7,9 %
Total 89 100 %
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa rata-rata responden melakukan
pembelian sebanyak 1 kali yaitu sebanyak 48 orang (53,9%).
b. Analisis Deskriptif Variabel
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
Skala Likert untuk menayakan tanggapan Mahasiswa Manajemen S1 Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara atas kepuasan dan pengetahuan produk
terhadap keputusan pembelian ulang Samsung Galaxy.
Variabel bebas yaitu variabel kepuasan (X1) terdiri dari 5 butir pertanyaan,
variabel pengetahuan produk (X2) terdiri dari 4 butir pertanyaan dan variabel terikat
yaitu keputusan pembelian ulang (Y) terdiri dari 5 butir pertanyaan. Kuesioner
penelitian disebarkan kepada 89 orang.
1. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepuasan
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepuasan
No
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:
1. Frekuensi jawaban responden tentang item pertanyaan 1 (Samsung Galaxy
memiliki citra/reputasi yang baik dimata Anda), 1 orang responden (1,1%)
menjawab tidak setuju, 5 orang responden (5,6%) menjawab kurang setuju, 57
orang responden (64,0%) menjawab setuju dan selebihnya 26 orang responden
(29,2%) menjawab sangat setuju.
2. Frekuensi jawaban responden tentang item pertanyaan 2 (Kinerja Samsung
Galaxy sesuai dengan harapan Anda), 1 orang responden (1,1%) menjawab tidak
setuju, 11 orang responden (12,4%) menjawab kurang setuju, 54 orang responden
(60,7%) menjawab setuju, dan selebihnya 23 orang responden (25,8%) menjawab
sangat setuju.
3. Frekuensi jawaban responden tentang item pertanyaan 3 (Menurut Anda Samsung
Galaxy memiliki kualitas yang baik),1 orang responden (1,1%) menjawab tidak
setuju, 9 orang responden (10,1%) menjawab kurang setuju, 57 orang responden
(64,0%) menjawab setuju, dan selebihnya 22 orang responden (24,7%) menjawab
sangat setuju.
4. Frekuensi jawaban responden tentang item pertanyaan 4 (Anda memiliki
pengalaman yang menyenangkan dalam menggunakan Samsung Galaxy), 2 orang
responden (2,2%) menjawab tidak setuju, 13 orang responden (14,6%) menjawab
kurang setuju, 47 orang responden (53,8%) menjawab setuju, dan selebihnya 27
5. Frekuensi jawaban responden tentang item pertanyaan 5 (Produk Samsung dapat
berfungsi dengan baik dalam waktu yang lama), 8 orang responden (9,0%)
menjawab kurang setuju, 68 orang responden (76,4%) menjawab setuju dan
selebihnya 13 orang responden (14,6%) menjawab sangat setuju
2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengetahuan Produk
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengetahuan Produk
No
Sumber : Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:
1. Frekuensi jawaban responden tentang item pertanyaan 1 (Anda percaya terhadap
produk bermerek Samsung), 15 orang responden (16,9%) menjawab kurang
setuju, 61 orang responden (68,5%) menjawab setuju, dan selebihnya 13 orang
responden (14,6%) menjawab sangat setuju.
2. Frekuensi jawabab responden tentang item peranyaan 2 (Samsung akan
memberikan manfaat yang sesuai dengan harapan Anda), 15 orang responden
(16,9%) menjawab kurang setuju, 56 responden (62,9%) menjawab setuju, dan
3. Frekuensi jawaban responden tentang item pertanyaan 3 (Produk Samsung
memiliki ciri/keistimewaan yang unik), 1 responden (1,1%) menjawab tidak
setuju, 4 orang responden (4,5%) menjawab kurang setuju, 63 orang responden
(70,8%) menjawab setuju, dan selebihnya 21 orang responden (23,6%) menjawab
sangat setuju.
4. Frekuensi jawaban responden tentang item pertanyaan 4 (Anda memilih produk
Samsung karena sesuai dengan kriteria yang Anda butuhkan), 3 orang responden
(3,4%) menjawab kurang setuju, 60 orang responden (67,4%) menjawab setuju
dan selebihnya 26 orang responden (29,2%) menjawab sangat setuju.
3. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian
Ulang
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian Ulang
Sumber : Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:
1. Frekuensi jawaban responden tentang item pertanyaan 1 (Anda berniat melakukan
orang responden (1,1%) menjawab sangat tidak setuju, 15 orang responden
(16,9%) menjawab kurang setuju, 48 orang responden (53,9%) menjawab setuju,
dan selebihnya 25 orang responden (28,1%) menjawab sangat setuju.
2. Frekuensi jawaban responden tentang item pertanyaan 2 (Anda meresa puas
menggunakan produk Samsung), 4 orang responden (4,5%) menjawab kurang
setuju, 71 orang responden (79,8%) menjawab setuju dan selebihnya 14 orang
responden (15,7%) menjawab sangat setuju.
3. Frekuensi jawaban responden tentang item pertanyaan 3 (Anda loyal dan lebih
menyukai merek Samsung dibandingkan dengan merek lain), 3 orang responden
(3,4%) menjawab tidak setuju, 36 orang responden (40,4%) menjawab kurang
setuju, 45 orang responden (50,6%) menjawab setuju dan selebihnya 5 orang
responden (5,6%) menjawab sangat setuju.
4. Frekuensi jawaban responden tentang item pertanyaan 4 (Anda akan menjadikan
produk bermerek Samsung sebagai pilihan utama), 1 orang responden (1,1%)
menjawan tidak setuju, 48 orang responden (53,9%) menjawab kurang setuju, 31
orang responden (34,8%) menjawab setuju dan selebihnya 9 orang responden
(10,1%) menjawab sangat setuju.
5. Frekuensi jawaban responden tentang item pertanyaan 5 (Anda akan
merekomendasikan dan menceritakan hal-hal positif tentang produk Samsung
kepada orang lain), 1 orang responden (1,1%) menjawab sangat tidak setuju, 2
menjawab kurang setuju, 61 orang responden (68,5%) menjawab setuju, dan
selebihnya 11 orang responden (12,4%) menjawab sangat setuju.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi,
variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis
grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual peneliti menganalisis grafik
histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.
Hipotesis:
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, spss versi 16.0, 2013)
Gambar 4.1 Histogram
Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi
normal dengan demikian variabel berdistribusi normal.
Pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa data-data (titik-titik) menyebar disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunnjukkan bahwa data
berdistribusi normal. Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal
berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorov-smirnov (1 sample KS) dengan
melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak (Situmorang dkk,
2010:95). Menentukan kriteria keputusan:
1. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak mengalami gangguan
distribusi normal.
2. Jika nilai Asymp_Sig. (2-tailed) < 0,05 maka mengalami gangguan distribusi
normal.
Tabel 4.8
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 89
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.63206422
Most Extreme
Differences
Absolute .066
Positive .066
Negative -.058
Kolmogorov-Smirnov Z .619
Asymp. Sig. (2-tailed) .838
a. Test distribution is Normal.
Pengambilan keputusan:
Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,838 dan diatas
nilai signifikan (0,05), dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.
2. Uji Heteroskedastitas
Uji heteroskedastitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Jika variance dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap
maka terjadi homoskedastitas. Jika variance dari satu residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya berbeda maka terjadi heteroskedastitas (Situmorang dkk,
2010:100)
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, spss versi 16.0 , 2013) Gambar 4.3
Hasil pengujian:
Dari grafik scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak
tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastitas pada
model regresi.
3. Uji Multikolinieritas
Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variable
independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah
multikolineritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara
variabel.
Hasil pengujian:
Pedoman suatu model regresi yang bebas multikoleneritas adaah dengan
melihat Variance Inflation Factor (VIF) > 5 maka terdapat masalah multikolineritas,
dan jika VIF < 5 maka tidak terdapat masalah multikolineritas. Jika Tolerance < 0,1
maka terdapat masalah multikolineritas, dan jika Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat
masalah multikolineritas. Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa VIF < 5 dan Tolerance
> 0,1 maka tidak terdapat masalah multiklineritas dalam penelitian ini.
4.2.3 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besa
pengaruh variabel Kepuasan (X1), Pengetahuan produk (X2) terhadap variabel
Keputusan pembelian ulang (Y) sebagai variabel terikat. Persamaan regresinya adalah
sebagai berikut:
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + e
Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan program
Tabel 4.10
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Ulang
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, spss versi 16.0, 2013)
Berdasarkan hasil pengolahan regresi berganda yang ditunjukkan dalam Tabel
4.10 maka diperoleh hasil persamaan regresinya sebagai berikut:
Y = -2,87 + 7,11X1 + 2,94X2 + e
1. Konstanta (b0) = -2,87, hal ini menunjukkan harga konstanta, dimana jika
variabel Kepuasan (X1) dan Pengetahuan produk (X2) bernilai nol maka
Keputusan pembelian ulang Samsung Galaxy akan bernilai negatif.
2. Koefisien X1 (b1) = 7,11, hal ini menunjukkan bahwa variabel Kepuasan
berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian ulang Samsung Galaxy,
atau jika variabel kepuasan ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan
pembelian ulang akan bertambah sebesar 7.1
3. Koefisien X2 (b2) = 2,94, hal ini menunjukkan bahwa variabel Pengetahuan
Galaxy atau jika variabel Pengetahuan produk ditingkatkan sebesar satu satuan
maka Keputusan pembelian ulang bertambah sebesar 2,94.
4.2.4 Uji Hipotesis
1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel Kepuasan (X1) dan
Pengetahuan produk (X2) secara bersama-sama atau serentak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Keputusan pembelian ulang Samsung Galaxy.
Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. Menentukan model hipotesis H0 dan Ha.
2. Mencari nilai Ftabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (�) dan
menentukan derajat kebebasan.
3. Mencari nilai Fhitung dengan menggunakan bantuan aplikasi spss 16.0
4. Menentukan kriteria pengambilan keputusan
5. Kesimpulan
Hasil Pengujian:
1. Model Hipotesis yang digunakan adalah:
H0: b1, b2 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari Kepuasan dan Pengetahuan
produk secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Ha: b1, b2 ≠0, artinya variabel bebas yang terdiri dari Kepuasan dan Pengetahuan
produk secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
terikat yaitu Keputusan pembelian ulang.
2. Ftabel dapat dilihat pada �= 0,05
Dengan derajat pembilang: k−1 = 3 – 1 = 2
Derajat penyebut: n – k = 89 – 3 = 86
Maka Ftabel 0,05(2,86) = 3,11
3. Mencari nilai Fhitung dengan menggunakan Tabel ANOVA dari hasil pengolahan
spss 16.0
Tabel 4.11 ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 323.960 2 161.980 59.430 .000a
Residual 234.400 86 2.726
Total 558.360 88
a. Predictors: (Constant),Kepuasan, Pengetahuan produk
b. Dependent Variable: Keputusan pembelian ulang
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, spss 16.0, 2013)
Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai Fhitung adalah 59,430 dengan tingkat
signifikansi 0,000
4. Kriteria pengambilan keputusan
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada � = 0,05
5. Kesimpulan
Tabel 4.12 Reability Statistics
Fhitung Ftabel
59,430 3,11
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, spss 16.0, 2013)
Berdasarkan Tabel 4.12, nilai Fhitung > Ftabel (59,430 > 3,11) pada � 5% dan
tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu Kepuasan (X1) dan Pengetahuan produk
(X2) secara bersama-sama berpengaruf positif dan signifikan terhadap variabel terikat
yaitu Keputusan pembelian ulang (Y) Samsung Galaxy pada Mahasiswa Manajemen
S1 Di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel Kepuasan (X1)
dan Pengetahuan produk (X2) secara parsial atau masing-masing berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan pembelian ulang (Y) Samsung Galaxy Di Fakultas
Ekonomi Sumatera Utara. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. Menentukan model hipotesis H0 dan Ha
2. Mencari nilai ttabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (�) dan menentukan
derajat kebebasan
3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan
5. Kesimpulan
Model hipotesis yang digunakan adalah:
1. H0: b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan
dari variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y).
2. Ha: b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari
variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan:
1. Berdasarkan thitung
H0 diterima jika thitung < ttabel pada � = 0,05
Ha diterima jika thitung > ttabel pada � = 0,05
2. Berdasarkan probabilitas (Sig.)
Jika probabilitasnya > 0,05 maka H0 diterima
Jika probabilitasnya < 0,05 ma H0 ditolak
3. ttabel dapat dilihat pada � = 0,05
Penyebut (df) = n – k = 89 – 3 = 86, ttabel 0,05 (86) = 1,987
Derajat nilai thitung diperoleh dengan bantuan aplikasi spss 16.0 seperti terlihat pada
Tabel 4.13
a. Dependent Variable: keputusanpembelianulang
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, SPSS 16.0, 2013)
Pada Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa nilai thitung untuk variabel Kepuasan
(X1) adalah 6,491 dan untuk variabel Pengetahuan produk (X2) adalah 2,002.
Berdasarkan kriteria uji hipotesis, maka dapat disimpulkan:
1. Variabel Kepuasan (X1)
Nilai thitung Kepuasan adalah 6,491 dan nilai ttabel adalah 1,987 sehingga
thitung > ttabel (6,491 > 1,987) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kepuasan
berpengaruh positif dan signifikan (0,000 < 0,05) secara parsial terhadap Keputusan
pembelian ulang Samsung Galaxy pada Mahasiswa Manajemen S1 Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara. Variabel kepuasan dalam penelitian ini memiliki nilai
yang jauh lebih besar dibandingkan dengan variabel Pengetahuan produk, sehingga
dapat dikatakan bahwa kepuasan merupakan faktor yang sangat diperhatikan oleh
2. Variabel Pengetahuan produk (X2)
Nilai thitung variabel Pengetahuan produk adalah 2,005 dan nilai ttabel adalah
1,987 sehingga thitung > ttabel (2,005 > 1,987) dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa variabel Pengetahuan produk berpengaruh positif dan signifikan (0,048 <
0,05) secara parsial terhadap Keputusan pembelian ulang Samsung Galaxy pada
Mahasiswa Manajemen S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Identifikasi Determinasi (��)
Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu,
maka pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat.
Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh pengaruh
variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.
Tabel 4.14 Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .762a .580 .570 1.65093
a. Predictors: (Constant), Pengetahuanproduk, Kepuasan
b. Dependent Variable: keputusanpembelianulang
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa:
1. R = 0,762 berarti hubungan antara Kepuasan (X1) dan Pengetahuan produk (X2)
terhadap keputusan pembelian ulang (Y) sebesar 76,2% yang artinya Kepuasan,
Pengetahuan produk dan Keputusan pembelian ulang Samsung Galaxy pada
Mahasiswa Manajemen S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
memiliki hubungan yang erat. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15
Hubungan antar Variabel Nilai Interpretasi
0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat 0,2 – 0,39 Tidak Erat
0.4 – 0,59 Cukup Erat 0,6 – 0,79 Erat
0,8 – 0,99 Sangat Erat Sumber : Situmorang dkk (2010:145)
2. Angka Adjusted R2 atau determinan sebesar 0,570 berarti variabel bebas yaitu
Kepuasan (X1) dan Pengetahuan produk (X2) mampu menjelaskan variabel terikat
yaitu keputusan pembelian ulang (Y) sebesar 57,0% dan sisanya 43,0%
4.3 Pembahasan
Dari hasil analisis deskriptif terhadap 3 variabel, yaitu: kepuasan,
pengetahuan produk, dan keputusan pembelian ulang diperoleh beberapa hasil.
Deskriptif responden menunjukkan bahwa konsumen yang paling banyak memakai
Samsung Galaxy adalah oleh konsumen perempuan (73%) dan rata-rata responden
sudah melakukan pembelian sebanyak 1 kali (53,9%). Hal ini menunjukkan bahwa
Samsung Galaxy lebih diminati oleh mahasiswa perempuan, ini merupakan pasar
potensial bagi perusahaan samsung. tentunya ada alasan yang membuat konsumen
perempuan lebih banyak menyukai Samsung Galaxy tersebut, hal ini lah yang
menjadi perhatian khusus bagi perusahaan dalam menciptakan produknya sehingga
tetap mempertahankan konsumen yang ada. Namun mahasiswa laki-laki juga
merupakan pasar yang potensial oleh karena itu perusahaan perlu menyesuaikan
produk sesuai dengan kebutuhan laki-laki.
Deskriptif variabel kepuasan, jawaban responden berada pada jawaban setuju
dan sangat setuju. Responden terbanyak menyatakan sangat setuju terdapat pada
pernyataan “produk Samsung dapat berfungsi dengan baik dalam waktu yang lama”
yakni sebanyak 68 (74,4%) orang responden. Tetapi responden menjawab kurang
setuju terbanyak pada pernyataan “ Anda memiliki pengalaman yang menyenangkan
dalam menggunakan Samsung Galaxy” sebanyak 13 (14,6%) dan bahkan 2 (2,2%)
orang responden menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan pernyataan tersebut
konsumen tidak terlalu memikirkan pengalaman yang menyenangkan , tetapi lebih
cenderung memperhatikan kualitas, citra/reputasi, kinerja, desain yg menarik, dan
bertahan lama.
Deskriptif variabel pengetahuan produk, responden menjawab sangat setuju
paling banyak pada pernyataan “produk Samsung Galaxy memiliki ciri/keistimewaan
yang unik” yakni 26 (29,2%) orang responden. Sedangkan jawaban responden
kurang setuju terbanyak yakni 15(16,9%) orang responden pada pernyataan 1 dan 2
yaitu: “ Anda percaya terhadap produk bermerek Samsung”, “ Samsung akan
memberikan manfaat sesuai dengan harapan Anda” . Hal ini menunjukkan bahwa
pengetahuan konsumen yakni mengenai kepercayaan terhadap merek Samsung dan
manfaat masih tergolong rendah. Kemungkinan pengetahuan yang paling melekat
dalam benak mereka adalah bahwa samsung memiliki ciri/keistimewaan yang unik
dan yang penting adalah sesuai dengan kriteria kebutuhan mereka.
Pada variabel keputusan pembelian ulang, jawaban responden sangat
beragam. Jawaban setuju terbanyak pada pernyataan “Anda merasa puas
menggunakan produk Samsung” yakni 71(79,8%) orang responden. Jawaban kurang
setuju sebanyak 48(53,9%) orang responden pada pernyataan “ Anda akan
menjadikan produk Samsung sebagai pilihan utama”. Hal ini menunjukkan bahwa
komitmen konsumen untuk tetap melakukan pembelian ulang terhadap produk
pembelian ulang tetapi puas bukan berarti akan berkomitmen, konsumen yang puas
bisa saja beralih atau memilih produk atau merek lain.
Berdasarkan uji F, diketahui bahwa Kepuasan dan Pengetahuan produk secara
bersama-sama berpengaruf positif dan signifikan terhadap Keputusan pembelian
ulang (Y) Samsung Galaxy pada Mahasiswa Manajemen S1 Di Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara, dimana Fhitung > Ftabel (59,430 > 3,11) dan tingkat
signifikansi 0,000 < 0,05.
Berdasarkan hasil uji t, variabel kepuasan dan pengetahuan produk
mempengaruhi keputusan pembelian ulang Samsung Galaxy pada Mahasiswa
Mananjemen S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah positif dan
signifikan. Hal ini terlihat dari nilai thitung variabel kepuasan adalah 6,491 dan variabel
pengetahuan produk adalah 2,005 lebih besar dari ttabel yang nilainya 1,987. Tetapi
variabel kepuasan mempengaruhi keputusan pembelian ulang lebih besar
dibandingkan dengan variabel pengetahuan produk (0,6491 > 0,2005). Dengan
demikian indikator kepuasan yang digunakan dalam penelitian sudah maksimal
dilakukan oleh Samsung. Sementara itu untuk indikator pengetahuan produk
khususnya tentang kepercayaan tehadap produk dan manfaat produk masih harus
diperhatikan oleh perusahaan. Untuk meyakinkan konsumen Samsung dapat
memberikan informasi kepada konsumen mengenai produk Samsung secara terbuka
menciptakan kepercayaan konsumen dan mengetahui manfaat apa yang bisa
diperoleh konsumen dari produk tersebut.
Berdasarkan identifikasi determinan (R2) menunjukkan bahwa hubungan
antara variabel bebas yaitu Kepuasan dan Pengetahuan Produk terhadap variabel
terikat yaitu Keputusan Pembelian Ulang Samsung Galaxy pada Mahasiswa
Manajemen S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara memiliki hubungan
yang erat (76,2%). Angka Adjusted R2 atau determinan sebesar 0,570 berarti 57%
variabel bebas yaitu Kepuasan dan Pengetahuan produk mampu menjelaskan variabel
terikat yaitu Keputusan Pembelian Ulang dan sisanya 43,0% dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan dan pengetahuan
produk memiliki pengaruh yang besar terhadap keputusan pembelian ulang. Oleh
karena itu, kualitas produk dan pemberian informasi yang benar dan jelas kepada
konsumen harus dikembangkankan sehingga menciptakan kepuasan bahkan menjadi
menjadi loyal dan berkomitmen kepada satu merek serta informasi yang jelas akan
membentuk pengetahuan dan kepercayaan terhadap suatu produk atau merek di
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka kesimpulan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Hasil analisis data menunjukkan bahwa kepuasan dan pengetahuan produk
secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian ulang Samsung Galaxy pada Mahasiswa Manajemen S1
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Hal ini dapat dilihat dari nilai Fhitung >
Ftabel (59,430 > 3,11) pada � 5% dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05.
Berdasarkan uji t, nilai thitung variabel kepuasan adalah 6,491 dan nilai ttabel
bernilai 1,987 sehingga thitung > ttabel (6,491 > 1,987) maka dapat disimpulkan bahwa
kepuasan berpengaruh positif dan signifikan (0,000 < 0,05) secara parsial terhadap
keputusan pemmbelian Samsung Galaxy pada Mahasiswa Manajemen S1 Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Variabel kepuasan dalam penelitian ini
mempunyai nilai jauh lebih besar dibandingkan dengan variabel pengetahuan produk,
hal ini menunjukkan bahwa kepuasan merupakan faktor utama yang diperhatikan
oleh konsumen dalam melakukan keputusan pembelian ulang. Nilai thitung variabel
pengetahuan produk adalah 2,005 dan nilai ttabel bernilai 1,987 sehingga thitung > ttabel
produk berpengaruh positif dan signifikan (0,048 < 0,05) secara parsial terhadap
Keputusan pembelian ulang Samsung Galaxy pada Mahasiswa Manajemen S1
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai R = 0,762
berarti hubungan antara Kepuasan dan Pengetahuan produk terhadap Keputusan
Pembelian Ulang sebesar 76,2% yang artinya Kepuasan, Pengetahuan produk dan
Keputusan pembelian ulang Samsung Galaxy pada Mahasiswa Manajemen S1
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara memiliki hubungan yang positif dan
erat. Nilai adjusted R2 atau determinan sebesar 0,570 berarti variabel bebas yaitu
Kepuasan dan Pengetahuan produk mampu menjelaskan variabel terikat yaitu
keputusan pembelian ulang sebesar 57,0% dan sisanya 43,0% dipengaruhi oleh
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan saran sebagai
berikut:
1. Pemahaman perusahaan mengenai perilaku konsumen pada pasar sasarannya
khususnya tentang kepuasan dan pengetahuan produk terhadap produk Samsung
harus mutlak dan terus diperhatikan serta dikembangkan, khususnya pada
kalangan mahasiswa karena merupakan salah satu pasar potensial yang harus
dipertahankan oleh Samsung. Hal ini terlihat dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa kepuasan dan pengetahuan produk memberikan pengaruh sebesar 57,0%
terhadap keputusan pembelian ulang Samsung Galaxy pada Mahasiswa
Manajemen S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Selain kepuasan
dan pengetahuan produk, terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi keputusan
pembelian ulang. Faktor-faktor inilah yang juga harus diketahui dan diperhatian
oleh perusahaan Samsung sehingga strategi yang digunakan memaksimalkan
tujuan perusahaan untuk dapat mempertahankan konsumen yang sudah ada dan
menambah jumlah konsumen baru.
2. Dari hasil penelitian juga ditemukan bahwa kepuasan memberikan pengaruh
yang sangat besar dibandingkan dengan pengetahuan produk terhadap keputusan
pembelian ulang. Untuk itu perusahaan harus tetap mempertahankan keunggulan
menjadi pilihan dan menciptakan konsumen yang puas, setia/loyal bahkan
berkomitmen pada merek Samsung.
3. Sedangkan untuk pengetahuan produk, perusahaan harus lebih gencar
memperkenalkan produknya baik mengenai merek, kualitas, manfaat/kegunaan,
harga, ciri/keistimewaan maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan produk
Samsung khususnya smartphone Samsung Galaxy kepada konsumen khususnya
kalangan mahasiswa misalnya melalui kegiatan promosi ke kampus-kampus,
mendukung atau mensponsori kegiatan-kegiatan mahasiswa sehingga
produk/mereknya semakin dikenal. Hal ini dapat membentuk kepercayaan
konsumen terhadap merek samsung.
4. Kepada peneliti lain, sebaiknya meneliti faktor-faktor lain yang juga
mempengaruhi keputusan pembelian ulang, seperti loyalitas, kepercayaan, bauran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku Konsumen
2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung dilakukan konsumen
dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut (Engel et al
dalam Suryani, 2008:6).
Perilaku konsumen adalah perilaku konsumen yang ditunjukkan melalui
pencarian, pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penentuan produk atau jasa
yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka (Schiffman dan Kanuk
dalam Anoraga, 2009:223).
2.1.1.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di luar diri
manusia (eksternal) dan faktor-faktor yang ada di dalam diri manusia (internal).
Faktor eksternal yang utama adalah faktor kebudayaan dan sosial sedangkan
1. Faktor Budaya
a. Budaya
Budaya merupakan penentu perilaku yang paling mendasar. Anak-anak
mendapatkan kumpulan nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarganya serta
lembaga-lembaga penting lainnya.
b. Sub-budaya
Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang
memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya.
Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agama, ras, dan daerah geografis.
c. Kelas Sosial
Adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang
tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan
perilaku yang serupa.
2. Faktor Sosial
a. Kelompok Acuan
Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki
b. Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam masyarakat, dan telah menjadi obyek penelitian yang luas. Anggota keluarga
merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
c. Peran dan Status
Seseorang berpartisipasi ke dalam banyak kelompok keluarga, klub,
organisasi. Kedudukan dan orang itu di masing-masing kelompok dapat ditentukan
berdasarkan peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan
dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.
3. Faktor Pribadi
a. Usia dan Tahap Siklus Hidup
Konsumsi dibentuk oleh siklus hidup keluarga. Sembilan tahap siklus hidup
keluarga, bersama dengan situasi keuangan dan minat produk yang berbeda-beda
untuk masing-masing kelompok.
b. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi
Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya. Pemasar berusaha
mengidentifikasi kelompok profesi yang memiliki minat di atas rata-rata atas produk
c. Gaya Hidup
Adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas,
minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang
berinteraksi dengan lingkungannya.
d. Kepribadian
Adalah karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain
yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap
lingkungannya.
4. Faktor Psikologis
a. Motivasi
Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Suatu kebutuhan
akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai tingkat intensitas yang
memadai. Motif adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak.
b. Persepsi
Adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih,
mengorganisasikan, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi guna
c. Pembelajaran
Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman.
d. Keyakinan dan Sikap
Adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang suatu hal.
Keyakinan mungkin berdasarkan pengetahuan, pendapat, atau kepercayaan.
2.1.2 Produk
2.1.2.1 Pengertian Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta dicari, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan
kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut
meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi, dan ide. Jadi,
produk bisa berupa manfaat tangible maupun intangible yang dapat memuaskan
pelanggan (Tjiptono, 2002:95)
2.1.2.2 Tingkatan Produk
Menurut Tjiptono (2002:96), dalam merencanakan penawaran atau produk,
a. Produk Utama/inti, yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan
dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
b. Produk Generik, yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang
paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).
c. Produk Harapan, yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan
kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
d. Produk Pelengkap, yaitu berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi
berbagai manfaat atau layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan
bisa dibedakan dengan produk pesaing.
e. Produk Potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin
dikembangkan untuk suatu produk dimasa mendatang.
2.1.2.3Klasifikasi Produk
Klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang.
Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua
kelompok utama, yaitu: barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa
dilihat, diraba/disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik
lainnya, dan jasa merupakan produk yang tidak berwujud. Ditinjau dari aspek daya
tahan lama; jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual.
a. Klasifikasi Barang konsumen
Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan
konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis.
Umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu:
1. Convenience Goods
Merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi
(sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memelurkan usaha yang
minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya.
2. Shopping Goods
Adalah barang-barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya
dibandingkan oleh konsumen di antara berbagai alternatif yang tersedia.
3. Specialty Goods
Adalah barang-barang yang memiliki karakteristik dan/ atau identifikasi
merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus