• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. 1 Pengenalan dan pengertian Rumah Sakit Mata II.1. 1 Gambaran Umum Proyek. : Wayfinding Architecture : Puri Indah Raya, Kembangan, Jakarta Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "II. 1 Pengenalan dan pengertian Rumah Sakit Mata II.1. 1 Gambaran Umum Proyek. : Wayfinding Architecture : Puri Indah Raya, Kembangan, Jakarta Barat"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

7

BAB 2

TINJAUAN UMUM

II. 1 Pengenalan dan pengertian Rumah Sakit Mata II.1. 1 Gambaran Umum Proyek

Judul Proyek : Rumah Sakit Mata Tema : Wayfinding Architecture

Lokasi : Puri Indah Raya, Kembangan, Jakarta Barat Sifat Proyek : Fiktif

Pemilik : Swasta

Luas Lahan : 1,2 Ha

II. 1. 2 Definisi Judul Proyek

Pengertian dari judul proyek secara keseluruhan dapat dijabarkan sebagai berikut :

Rumah Sakit :

• Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.3

• Suatu yang memelihara dan menyelenggarakan fasilitas-fasilitas untuk menetapkan diagnosa, mengobati dan merawat orang sakit.4

Mata :

Alat pada tubuh yang difungsikan untuk melihat.5

3

UU No 44 TAHUN 2009 Tentang Rumah Sakit

4

The American people Encylopedia, Vol 10, Grolier Incomparated, New York, 1962, hal 662

5

(2)

8 Rumah Sakit Mata :

Suatu lembaga atau organisasi yang berfungsi meneliti, memelihara, dan menyelenggarakan fasilitas kesehatan untuk menentukan diagnose, pengobatan, perawatan dan pelayanan kesehatan, khusunya mengenai penyakit mata.

II. 1. 3 Gambaran Umum Mata

Mata merupakan kantong spherical (berbentuk bola) dari sel-sel hidup berukuran menyilang satu inchi, berisi jelly transparan dan cairan yang dipadatkan, untuk menjaganya agar seperti balon.6

Berbagai penglihatan yang dihasilkan oleh mata, pada dasarnya adalah hasil dari kerja sebuah tim. Tim inilah yang menjadi struktur dasar mata. Pada bagian terdepan terdapat kornea, lalu disusul secara berturutan oleh iris, pupil, lensa dalam retina. Finishing dari kesemuanya adalah otak. Bagian ini melengkapi berbagai proses dan menghasilkan informasi lebih jauh mengenai detail-detailnya, jarak, serta dimensi. Menambahkan arti data dalam bentuk yang benar-benar terlihat.

Misteri penglihatan mata telah menarik perhatian banyak filsuf, dokter, dan ilmuwan secara berabad-abad. Lebih dari 2000 tahun lalu, seorang dokter yunani Alcmeon menemukan bahwa mata berhubungan dengan otak. Walaupun demikian kemajuan besar dalam hal anatomi mata baru didapatkan di abad kesembilan belas, dan baru pada tahun 1030-an para optometris, psikolog serta para pendidik mendapati bahwa penglihatan merupakan sesuatu yang perlu dipelajari.7

6

Steven M. Beresford. Dr, Imvore Your Vision, American Vision Institute, 2001, hal 5.

7

(3)

9

II. 1. 4 Klasifikasi Penyakit mata dan metodologi penyembuhan

Secara garis besar penyakit mata digolongkan menjadi delapan golongan besar, kemudian tiap golongan dibagi lagi menjadi beberapa bagian dan memiliki metode penyembuhan yang berbeda-beda8.

1. Mata merah Visus normal, misalnya yang banyak diderita oleh masyarakat adalah konjungtivitis bakteri , yaitu radang mata yang disebabkan oleh bakteri dan mudah menular. Metode penyembuhan dengan pemeriksaan dan pengobatan secara teratur sesuai peunjuk dokter.

2. Mata merah Visus menurun yaitu penurunan kemampuan yang umumnya disebabkan oleh mata. Metode penyembuhan dengan pemeriksaan dan pengobatan secara teratur sesuai petunjuk dokter.

3. Mata tenang visus menurun perlahan, yaitu suatu keadaan dimana terjadi proses penurunan kemampuan untuk melihat secara berangsur-angsur, seperti glaukoma serta katarak. Metode penyembuhan dengan pembedahan atau penggunaan laser argon.

4. Mata tenang Visus menurun mendadak yaitu suatu kondisi dimana terjadi penurunan kemampuan melihat secara drastis. Metode penyembuhan dengan pembedahan.

5. Trauma mata, misalnya trauma tembus, yaitu masuknya benda asing ke dalam bola mata. Keadaan ini sangat berbahaya mengingat bola mata sangat sensitif terhadap segala sesuatu yang dapat menyentuhnya. Metode penyembuhan dengan operasi local atau pemeriksaan sinar X. 6. Penyakit kelopak mata, yaitu penyakit mata yang umumnya dikarenakan

kelainan pada kelenjar pada kelopak mata, misalnya sindrom mata kering. Metode penyembuhan dengan pemeriksaan dan pelaksanaan

8

(4)

10 serangkaian tes, bila ditemukan hasil negative butuh diadakan pembedahan.

7. Kelainan refraksi adalah kelainan pembiasan sinar oleh mata, sehingga bayangan benda dibiaskan tidak tepat di daerah macula lutea tanpa bantuan akomodasi. Kelainan ini banyak terjadi di masyarakat, seperti myopia, hiperopia, presbiopia, serta astigmatisme. Metode penyembuhan dengan pemeriksaan dan pemakaian lensa untuk memperbaiki penglihatan atau pelaksanaan operasi.

8. Tumor mata, yaitu tumor ganas yang terdapat pada bagian mata dalam dan umumnya disebabkan kelainan atau kehilangan kromosom yang dominan. Metode penyembuhan dengan konseling genetic dan penggunaan alat bantu. Pasien harus dievaluasi seumur hidup, karena 20-90% terdapat kemungkinan akan terkena tumor ganas primer.

II. 2 Faktor pendorong Perkembangan Sarana Kesehatan Mata

Hal – hal yang menjadi factor pendorong perkembangan sarana kesehatan mata di Indonesia adalah :

• Peningkatan kapasitas atau jumlah penderita penyakit mata pada sarana kesehatan mata yang telah ada.

• Meningkatnya jumlah penderita mata akibat minimnya penyuluhan tentang kesehatan mata di kalangan masyarakat.

• Masih kurangnya tenaga medis dan paramedis di Indonesia.

• Kemajuan teknologi memungkinkan peningkatan kegiatan medis, diagnosa, terapi, pencegahan dan penelitian kesehatan, termasuk kesehatan mata.

• Bertambahnya penyebab penyakit mata akibat kemajuan teknologi, seperti kecelakaan lalu lintas, telekomunikasi bahan kimia pekat, radiasi sinar ultra violet dan infrared.

(5)

11 • Umur harapan hidup yang semakin tinggi, sehingga penyakit mata

semakin banyak diderita oleh orang berusia lanjut, seperti katarak dan glaukoma.

II. 3 Keberadaan Rumah Sakit Mata di Indonesia II. 3.1 Kedudukan Rumah Sakit Mata

Rumah sakit dibagi dalam beberapa tingkatan/kelas, setip kelas memiliki tingkat kemampuan pelayanan dan fasilitas yang berbeda. Tingkatan Hierarki rumah sakit adalah 9

1. RSU kelas A : RSU yang memberikan pelayanan medis umum dan spesialisasi dengan sub spesialisasi luas, memiliki rujukan internasional. Contoh : RSU Dr. Cipto Mangunkusumo, RS PAD Gatot Soebroto 2. RSU Kelas B : RSU yang memberikan pelayanan medis umum dan

spesialis dengan sub spesialisasi luas.

Contoh : RSU Koja, RS Pelni Petamburan, RS Sumber Waras, RSU Tarakan

3. RSU Kelas C : RSU yang memberikan pelayanan medis umum dan spesialisasi dalam empat spesialisasi penyakit dalam.

Contoh : RSPI Prof dr Sulianti S, RSB Budi Kemuliaan

4. RSU kelas D : RSU yang memberikan pelayanan medis umum dan kesehatan gigi.

Contoh : RS Abdi Waluyo, RS Patria IKKT

5. RSU kelas E : RS Khusus ( RS. Paru, RS. Mata, RS. Kusta, RS. Kanker, Rs. Jiwa )

Contoh : RS Mata Jakarta Eye Center, RSIA Hermina Cengkareng. Dari data diatas dapat diketahui bahwa rumah sakit mata termasuk dalam golongan rumah sakit umum kelas E, dengan kategori rumah sakit khusus.

9

(6)

12

II. 3. 2 Kebutuhan Akan Rumah Sakit Mata

Berikut akan diuraikan hasil survey yang dilakukan Departemen Kesehatan pada tahun 2000, berkaitan dengan jumlah penderita penyakit mata dan layanan yang telah berhasil diberikan. Prosentase disini berbanding dengan jumlah penduduk Indonesia pada tingkatan usia produktiv ( 18 – 40 tahun ) dan usia lanjut ( 40 tahun keatas ) 10.

Jumlah penderita :

Kebutaan karena katarak : 0.78 % atau 1, 56 juta jiwa Kebutaan karena Galukoma : 0,12 % atau 240 ribu juta jiwa Layanan yang telah diberikan :

Katarak : 10.000 orang dioperasi dan dirawat RSU dan RSM 25.000 orang / th pasien rawat jalan

5.000 orang / th operasi oleh LSM

Glukoma : 15.000 orang / th dioperasi dan dirawat di RSU dan RSM.

Dari data yang telah didapat jelas bahwasannya kebutuhan akan pengobatan yang diberikan oleh Rumah Sakit Mata secara khusus sangat dibutuhkan, mengingat angka layanan yang telah diberikan sangat jauh selisihnya dari jumlah penderita yang ada.

II. 4 Pengelolaan Rumah Sakit Mata II. 4. 1 Sistem Pengelolaan

Rumah Sakit Mata dikelola oleh pihak swasta dalam bentuk suatu yayasan social dengan mendapat dukungan serta tunjangan dari pemerintah sebagai salah satu program nasional di bidang kesehatan.

10

The National Health Program in Indonesia : Primary Eye Care, Sub Direktorat Mata Depkes RI, 2001, hal 7.

(7)

13 Untuk menunjang kelangsungan fungsi Rumah Sakit Mata, maka pengelolaan berdasarkan pada prinsip social ekonomi, artinya tidak semata-mata mencari keuntungan financial, tetapi harus terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah.

II. 4. 2 Sistem dan Posedur Pelayanan

Sistem dan prosedur pelayanan dalam hal ini adalah yang berkaitan dengan penerimaan pasien. Rumah Sakit Mata direncanakan dapat menerima pasien yang datang dalam berbagai prosedur, apakah si pasien datang langsung, pasien dari praktek dokter, dari poliklinik Rumah Sakit Umum, ataupun rujukan pasien.

Berikut akan diperlihatkan perjalanan prosedur pelayanan terhadap pasien rawat jalan dan rawat inap11.

Rawat Jalan

11

Studi banding pada Jakarta Eye Center

Pasien Datang Mendaftar Medical Record Memeriksakan mata lebih mendalam Memeriksakan mata pada dokter membayar Pulang

(8)

14

Rawat Inap

Pasien Datang Mendaftar Medical Record Memeriksakan mata lebih mendalam Pemeriksaan dengan dokter Pemeriksaan Lab Rawat Tinggal Pemeriksaan Operasi Operasi Membayar Pulang

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 320 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa Kepala Daerah

 Membatasi jumlah kemunculan. Collection frequency adalah jumlah kemunculan sebuah kata pada seluruh dokumen dataset yang ada [5, p23].. diambil dari semua dokumen

Minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat

Tujuan dari tugas akhir ini untuk membantu sekolah mendapatkan prosentase yang optimal untuk tiap faktor penilaian penjurusan serta membuat sistem yang membantu

– Agar pengaruh slyp hanya timbul pada block tertentu saja , dan tidak merembet ke keseluruhan data , maka pengiriman data dilakukan dengan dengan sistem paket , di mana setiap

Dari hasil ini menunjukkan bahwa susunan peringkat jenis pemanfaatan atau peruntukkan lahan pesisir gugus Pulau Talise dengan menggunakan teknik SMART adalah konservasi untuk

Namun, hasil penelitian berikut mengenai bahasa verbal yang digunakan kaum homoseksual di kota Serang dalam pengungkapan diri dalam kehidupan sehari-hari kaum