• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. ABSTRAK 2. PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. ABSTRAK 2. PENDAHULUAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1. ABSTRAK

Sepeda motor di Indonesia merupakan moda transportasi yang mempunyai populasi tertinggi dibanding dengan moda lainnya. Begitu juga dalam hal kecelakaan di jalan raya, sepeda motor juga menduduki peringkat tertinggi dibanding dengan moda lainnya dan ini menimbulkan masalah kerugian materiil dan immateriil yang sangat besar. Oleh karena itu upaya untuk mencari jalan pemecahan masalah kecelakaan sepeda motor dipandang sangat penting sehingga tingkat resiko kecelakaan dapat berkurang.

Penelitian ini bertujuan untuk membuat pemodelan penyebab terjadinya kecelakaan sepeda motor dan menyusun rekomendasi langkah langkah strategis dalam upaya untuk mengurangi tingkat resiko kecelakaan. Dengan demikian penelitian ini akan bermanfaat untuk menentukan langkah kebijakan bagi pemegang otoritas untuk melakukan aksi dalam upaya menekan angka kecelakaan dengan tepat cara dan tepat sasarannya.

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Suraji (2005) yang didanai oleh Dikti Depdiknas dengan skim PDM. Adapun rencana kegiatan penelitian yang diusulkan terdiri dari dua tahap yang akan dilaksanakan pada tahun pertama dan tahun kedua. Tahun pertama dilakukan identifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan kemudian dibuat pemodelannya. Pemodelan faktor penyebab terjadinya kecelakaan digunakan pemodelan regresi. Sedangkan pada tahun kedua dilakukan analisis mendalam terhadap faktor yang menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan, kemudian ditentukan solusi alternatif serta ditentukan langkah-langkah yang paling tepat untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) akan dipergunakan untuk pemilihan solusi alternatif sehingga didapatkan rumusan rekomendasi langkah-langkah startegis untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan sepeda motor.

2. PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang

Jumlah korban meninggal akibat kecelakaan di Indonesia, menurut BPS (2003) adalah sekitar 11.000 orang per tahun. Bahkan ditinjau pada lingkup kawasan ASEAN yang kebanyakan merupakan negara sedang berkembang, menurut Asian Development Bank (ADB) (2002) total kerugian akibat kecelakaan lalu-lintas jalan raya mencapai USD 11 milyar pada tahun 2000 serta 73.000 orang korban meninggal dan 1.8 juta korban luka-luka. Ditinjau dari segi kuantitas baik kerugian materiil maupun korban manusia, kerugian akibat kecelakaan sangat signifikan. Secara umum, terjadinya kecelakaan disebabkan oleh kemungkinan empat faktor utama yaitu kondisi jalan, kendaraan, manusia (pengendara), dan lingkungan. Menurut Ogden (1997), rekayasa keselamatan jalan lebih banyak dipengaruhi oleh perilaku manusia walaupun faktor lain memungkinkan menjadi penyebabnya.

(2)

Untuk itu perlu perhatian yang lebih serius terhadap keselamatan lalu-lintas yang mengarah kepada faktor manusia dalam melakukan analisis tentang sistem lalu-lintas jalan, terutama yang menyangkut strategi pengendalian dan manajemen lalu-lintas sehingga lebih efektif dan meningkatkan tingkat keselamatan berlalu-lintas (safety riding).

Penelitian yang telah dilakukan oleh Hussain (2005) dan Minh (2005) telah mengidentifikasi faktor faktor yang penting terkait dengan sepeda motor pada suatu sistem arus lalu lintas, seperti dimensi kendaraan maupun karateristiknya di dalam arus lalu lintas. Lebih spesifik, penelitian yang telah dilakukan oleh Suraji (2005) tentang karakteristik kecelakaan sepeda motor yang dilakukan di Kota Malang bahwa kecelakaan terbesar adalah sepeda motor. Harnen (2004) yang melakukan penelitian di Malaysia tentang pemodelan kecelakaan dengan pemodelan Generalized Linear, dan tentang pemodelan kecelakaan pada daerah simpang (Harnen dkk, 2003 dan 2004a) diindikasikan bahwa ada beberapa faktor penyebab terjadinya kecelakaan yaitu diantaranya adalah faktor jalan, kendaraan, pengendara (manusia), dan lingkungan.

Untuk itu sebagai upaya pengurangan terjadinya kecelakaan diperlukan strategi atau langkah-langkah (action) sehingga resiko kecelakaan dapat ditekan sedemikian rupa. Mencari model faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan akibat faktor manusia merupakan langkah yang tepat. Setelah diidentifkasi faktor dominan penyebab terjadinya kecelakaan, langkah-langkah strategis baik dalam bentuk kebijakan maupun operasional di lapangan dapat dilakukan seperti yang menyangkut regulasi tentang berkendara untuk pengemudi sepeda motor, kampanye keselamatan bagi pengendara sepeda motor, penyampaian pesan-pesan kampanye yang relevan terhadap keselamatan berlalu-lintas dan lain sebagainya.

2.2 Ruang Lingkup dan Batasan Batasan Riset

a. Data kecelakaan sepeda motor diambil data sekunder dari Kantor Kepolisian di wilayah Propinsi Jawa Timur yaitu Polres dan Polda Jatim. b. Data kecelakaan sepeda motor diambil lima tahun terakhir.

(3)

c. Pemodelan kecelakaan sepeda motor menggunakan model regresi sedangkan penentuan langkah strategis dalam upaya penanggulangan kecelakaan dengan metode AHP.

2.3 Asumsi yang digunakan

a. Setiap kejadian kecelakaan sepeda motor selalu terekam dengan baik dan benar oleh pihak kepolisian.

b. Karakteristik data kecelakaan mempunyai sifat terdistribusi normal.

c. Pendapat dari para pakar sebagai dasar untuk penentuan alternatif solusi benar benar bersifat obyektif dipergunakan sebagai bahan analsis AHP.

2.4 Tujuan Riset

a) Membuat pemodelan faktor utama yang berpengaruh terhadap kecelakaan sepeda motor di kawasan perkotaan. Tujuan ini merupakan pendalaman dan lanjutan terhadap karakteristik kecelakaan sepeda motor yang pernah diteliti pada hibah penelitian DIKTI skim PDM 2005 oleh peneliti.

b) Menentukan rekomendasi langkah-langkah strategis dalam upaya mengurangi tingkat resiko kecelakaan untuk mewujudkan “safety riding” bagi pengendara sepeda motor.

3. SIGNIFIKANSI PENELITIAN

Pertumbuhan kepemilikan sepeda motor di Indonesia pada lima tahun terakhir ini mengalami lonjakan yang sangat pesat yaitu sebesar 11,71 per tahun, (BPS, 2003). Disamping itu, penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti dan Mulley (2005) dengan lokasi penelitian di kota Surabaya didapatkan bahwa proporsi moda transportasi sepeda motor di jalan raya mencapai 60% dan ini merupakan persentase tertinggi dibanding dengan moda lainnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suraji dan Siswanto (2003) dan Suraji (2005) tentang karakteristik kecelakaan sepeda motor dengan mengambil lokasi penelitian di Kota Malang didapatkan bahwa kecelakaan di jalan raya yang paling sering terjadi adalah sepeda motor dengan penyebab kurang antisipasi pengemudi serta ketrampilan berkendara yang masih sangat bervariasi. Dengan demikian kondisi umum sepeda motor di Indonesia adalah merupakan moda transportasi yang masih

(4)

sangat rentan terhadap resiko kecelakaan. Untuk itu upaya untuk mencari jalan keluar pemecahan persoalan tersebut menjadi sangat penting sehingga angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya dapat berkurang. Mengetahui faktor faktor penyebab terjadinya kecelakaan merupakan langkah yang tepat untuk mengatasi dan mencegah terjadinya kecelakaan.

4. KERANGKA KONSEPTUAL

Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu 2 (dua) tahun dengan tahapan kegiatan utama pada tahun pertama diharapkan menghasilkan pemodelan yang dapat menggambarkan tentang faktor yang berpengaruh terhadap kecelakaan sepeda motor. Sedangkan pada tahun kedua diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi langakah langah strategis yang diperlukan dalam upaya untuk mengurangi resiko kecelakaan. Secara garis besar kerangka dasar pemikiran rencana penelitian ini ditunjukkan sebagaimana pada Gambar 1.

Kegiatan penelitian yang telah dilakukan yang terkait dengan rencana penelitian ini adalah yang dilakukan oleh Harnen, dkk (2003) dan juga Harnen, dkk (2004). Pada Penelitian tersebut dibuat pemodelan yang terkait dengan kecelakaan kendaraan sepeda motor di persimpangan baik persimpangan bersinyal maupun simpang tak bersinyal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecelakaan sepeda motor di persimpangan dipengaruhi oleh kondisi: arus lalu-lintas, kecepatan kendaraan pada pendekatan (approach), lebar lajur, serta tataguna lahan di sekitar persimpangan. Sedangkan penelitian yang telah dilakukan oleh Suraji (2005) pada jaringan lalu-lintas di kawasan kota Malang didapatkan bahwa kecelakaan sepeda motor dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain kondisi jalan, kondisi kendaraan, faktor manusia (pengendara), dan lingkungan. Penelitian tersebut walaupun secara garis besar sudah teridentifikasi namun masih belum dapat menggambarkan secara rinci dari penyebab kecelakaan. Faktor penyebab dari jalan masih memungkinkan dapat dirinci seperti akibat geometrik simpang yang kurang sempurna, tanjakan yang terlalu tajam, pemasangan perambuan yang kurang tepat dan lain sebagainya. Sedangkan Faktor kendaraan juga dapat dimungkinkan oleh tingkat konspisuiti kendaraan yang kurang menyolok, peralatan/komponen kendaraan yang tidak lengkap dan lain sebagainya. Sedangkan faktor manusia juga masih dimungkinkan lebih rinci lagi seperti tingkat

(5)

kemampuan pengendara yang masih rendah, belum cukup umur untuk mengemudi, pemahaman regulasi lalu-lintas yang belum baik dan lain sebagainya.

Penelitian ini pada tahun pertama diharapkan menghasilkan pemodelan yang dapat menggambarkan tentang faktor yang berpengaruh terhadap kecelakaan sepeda motor. Sedangkan target pada kegiatan penelitian tahun kedua diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi langkah-langah strategis yang diperlukan dalam upaya untuk mengurangi resiko kecelakaan.

(6)

Gambar 1: Kerangka Dasar Rencana Penelitian

Analisis Faktor-faktor Penyebab Kecelakaan

Data Kecelakaan

Pemodelan Faktor Utama Penyebab Kecelakaan Sepeda Motor Reduksi dan Kompilasi Data Pengujian Variabel: Model Regresi Kajian Mendalam masing2 Faktor Penyusunan dan Pengujian Berbagai Alternatif Solusi Penseleksian Alternatif Solusi dan Simulasi

Penentuan Rekomendasi Langkah Strategis dalam Pengurangan Resiko

Kecelakaan Sepeda Motor

Kegiatan Penelitian Tahun I Kegiatan Penelitian Tahun II Karakteristik Kecelakaan Sepeda Motor (Suraji, 2005) Karakteristik Spd Motor pada Arus Lalu Lintas (Hussain, 2005); (Minh, dkk, 2005) Model Kecelakaan Sepeda Motor pd Simpang (Harnen, 2003&2004a) Faktor penyebab kecelakaan (Harnen dkk, 2004b); (Suraji &Siswanto, 2003); (Lindskog & Al Haji, 2005); Pencegahan kecelakaan (Forjuoh, 2003) Penelitian yang sudah dilaksanakan Metode AHP Masukan dari “Stake Holder” dan Ahli: - Polres, - Dishub, - Bina Marga, - Akademisi, - Dokter, - Keselamatan Kerja, dll

(7)

5. TELAAH KEPUSTAKAAN 5.1 Gambaran Umum

Kecelakaan lalu lintas adalah suatu kejadian yang menimpa pengguna jalan baik kendaraan, orang, maupun barang yang terdapat pada suatu ruas atau jaringan jalan sehingga mengakibatkan kerugian kepada komponen pengguna jalan. Pada dasarnya kecelakaan lalu lintas merupakan kejadian yang jarang dan acak. Terjadinya kecelakaan biasanya merupakan serangkaian kejadian yang pada akhirnya sesaat sebelum terjadi kecelakaan didahului oleh gagalnya pemakai jalan dalam mengantisipasi keadaan sekelilingnya termasuk dirinya sendiri. Dalam peristiwa kecelakaan tidak ada unsur kesengajaan sehingga apabila terdapat cukup bukti ada unsur kesengajaan maka peristiwa tersebut tidak dianggap sebagai kasus kecelakaan. (Ogden, 1997; Hobbs, 1979). Faktor penyebab terjadinya kecelakaan secara garis besar diakibatkan oleh jalan, kendaraan, manusia, dan lingkungan. Jenis korban dapat dibedakan atas korban meninggal, luka berat, dan luka ringan. Sedangkan kerugian dapat berupa kerugian materiil dan non materiil. (Ogden, 1997).

Menurut catatan ADB (2002), di negara negara ASEAN, porsi kendaraan sepeda motor (roda dua) dan kendaraan roda tiga sangat besar seperti Vietnam (95%), Laos (79%), Kamboja (75%), Indonesia (73%), dan Malaysia (49%).

Jumlah korban meninggal akibat kecelakaan di Indonesia, menurut BPS (2003) diperkirakan sekitar 11.000 orang per tahun. Sementara itu pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia rata-rata sebesar 12,5% per tahun dalam lima tahun terakhir (BPS (2003).

Pada lingkup seluruh kawasan negara-negara ASEAN - yang kebanyakan merupakan negara sedang berkembang - menurut Asian Development Bank (ADB) (2002) total kerugian akibat kecelakaan lalu-lintas jalan raya pada tahun 2000 mencapai USD 11 milyar, 73.000 orang korban meninggal dan 1.8 juta korban luka-luka.

5.2 Faktor Penyebab Kecelakaan

Secara umum, terjadinya kecelakaan disebabkan oleh kemungkinan empat faktor yaitu kondisi jalan, kendaraan, manusia (pengendara), dan lingkungan. Namun

(8)

demikian, faktor faktor tersebut masih dapat dirinci menjadi berbagai kedalaman. Faktor jalan dapat disebabkan oleh geometrik (alinyemen vertikal dan horizontal), kondisi perkerasan, dan fasilitasnya, sedangkan faktor kendaraan dapat berupa perlengkapan yang kurang memadai, fungsi komponen yang tidak maksimal (rem), terjadi kegagalan yang mendadak, dan sejenisnya. Faktor manusia dapat diakibatkan oleh kemampuan pengedara yang terbatas, ketrampilan yang tidak memadai, emosi/kejiwaan yang kurang matang, kondisi kesehatan saat berkendara kurang prima, dan lain sebagainya. Sedangkan faktor lingkungan dapat disebabkan oleh faktor cuaca kurang mendukung (hujan), maupun kondisi tataguna lahan yang tidak kondusif untuk lalu lintas dengan tingkat aktifitas samping jalan (road side activity) yang tinggi.

Menurut Ogden (1997), rekayasa keselamatan jalan lebih banyak dipengaruhi oleh perilaku manusia walaupun faktor lain memungkinkan menjadi penyebabnya. Untuk itu perlu perhatian yang lebih terhadap keselamatan lalu lintas yang mengarah kepada faktor manusia dalam melakukan analisis tentang sistem lalu-lintas jalan, terutama yang menyangkut strategi pengendalian dan manajemen lalu-lintas sehingga lebih efektif dan meningkatkan tingkat keselamatan berlalu-lintas (safety riding). Penelitian yang telah dilakukan oleh Harnen dkk (2004) di Malaysia menyatakan bahwa pada simpang berlampu lalu-lintas (sinyal) tubrukan

(crash) sepeda motor dipengaruhi oleh arus lalu-lintas, kecepatan, geometrik

simpang, dan kondisi tataguna lahan di sekitar persimpangan.

Berdasarkan penelitian ang dilakukan oleh Widyastuti dan Mulley (2005) di Kota Surabaya didapatkan bahwa pertumbuhan kendaraan sepeda motor setiap tahun mencapai 11.71%, sedangkan kecelakaan yang terjadi pada kendaraan sepeda motor merupakan porsi yang terbesar (sekitar 60%) , dan kendaraan roda empat berada di peringkat bawahnya. Hal ini juga terjadi kesamaan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Suraji (2005) di Kota Malang, porsi sepeda motor dalam kecelakaan di jalan mencapai 65%. Hasil penelitian tersebut juga mengungkap bahwa penyebab utama terjadinya kecelakaan sepeda motor adalah akibat faktor manusia seperti kecerobohan, kurang antisipasi dan lain sebagainya. Penelitian yang telah dilakukan oleh Lindskog Per dan Al Haji (2005) dengan obyek penelitian di negara-negara ASEAN dinyatakan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap kecelakaan sepeda motor adalah meliputi kondisi sepeda

(9)

motor, perilaku dan kesalahan manusia, kualitas jalan dan perancangannya, sistem (peraturan dan penegakan hukum), serta kondisi lingkungan dan cuaca.

5.3 Pencegahan Kecelakaan

Upaya untuk mengurangi faktor resiko terjadinya kecelakaan merupakan langkah antisipatif yang diharapkan. Hal ini dapat dipahami karena terjadinya kecelakaan tidak dapat diduga dan tanpa sengaja. Oleh karena itu pencegahan terjadinya kecelakaan sangat diperlukan, dan cara ini sering disebut dengan cara berkendara yang selamat atau disebut dengan istilah lain ‘safety riding’. Dengan demikian bila terjadi kecelakaan maka akibat yang ditimbulkan dapat ditekan serendah mungkin.

Pencegahan terjadinya kecelakaan sepeda motor dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pada dasarnya dapat dilakukan dengan pendekatan triple E, yaitu Engineering, Education, dan Enforcement. Secara khusus Ogden (1997) menyarankan pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan pendekatan rekayasa maupun mengubah perilaku pemakai jalan. Lebih rinci, sebagaimana yang dinyatakan Forjuoh (2003) bahwa pencegahan kecelakaan dapat diantisipasi dengan berbagai cara seperti penggunaan kantong udara (air bags), helm, lajur khusus sepeda motor, pembatasan kecepatan, dan pengetatan pengeluaran SIM bagi pengendara.

(10)

6. METODOLOGI

6.1 Pendekatan yang dipakai

Data kecelakaan yang diperoleh dilakukan reduksi dan kompilasi, kemudian dilakukan analisis faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan. Pada tahap ini masih terjadi sebaran penyebab kecelakaan, untuk itu diperlukan identifikasi lebih rinci sehingga dapat dikelompokkan sesuai dengan penyebabnya. Dengan menggunakan pemodelan regresi, faktor-faktor utama yang menyebabkan terjadinya kecelakaan dibuat pemodelan. Pada tahap pemodelan ini perlu dicermati faktor yang sifnifikan dan yang tidak signifikan dengan melihat parameter uji seperti uji analisis ragam untuk masing-masing variabel maupun keseluruhan model. Penelitian pada tahun pertama ini keluarannya berupa pemodelan yang dapat menunjukkan faktor-faktor utama yang berpengaruh terhadap kecelakaan sepeda motor.

Langkah selajutnya dilakukan penseleksian berbagai alternatif tersebut untuk dipilih solusi yang terbaik. Berbagai alternatif solusi disusun secara prioritas dan dilakukan simulasi untuk mendapatkan hasil yang maksimum. Proses penseleksian alternatif solusi ini digunaan metode AHP (Analytical Hierarchy

Process), yaitu merupakan sistem pendukung keputusan yang menguraikan suatu

masalah multi faktor yang kompleks ke dalam suatu hirarki di mana masing-masing tingkat hirarki disusun oleh beberapa elemen yang spesifik. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dan tidak terstruktur dipecah ke dalam kelompok-kelompoknya dan kemudian kelompok-kelompok tersebut diatur menjadi suatu bentuk hirarki.. Dari metode tersebut didapatkan langkah-langkah strategis dalam pengurangan resiko kecelakaan sepeda motor. Jadi, keluaran pada tahap ini berupa rekomendasi yang akan digunakaan oleh “stake holder” pemegang otoritas (Polres, Dishub, Dinas Bina Marga, dan lain sebagainya) untuk mengambil kebijakan teknis untuk dapat diimplentasikan di lapangan dalm upaya mengurangi resiko kecelakaan sepeda motor.

6.2 Konsep dan definisi kerja

Secara garis besar penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu pembuatan pemodelan penyebab kecelakaan yang dilakukan pada tahun pertama dan

(11)

penentuan rekomendasi langkah strategis dalam upaya pengurangan resiko kecelakaan yang dilakukan pada tahun ke dua. Pemodelan kecelakaan digunakan pemodelan persamaan matematis dilakukan dengan menggunakan analisis statistik. Pendekatan model dengan menggunakan pemodelan regresi polinomial dengan menganalisis berbagai faktor penyebab terjadinya kecelakaan.

Selanjutnya, dilakukan penentuan rekomendasi langkah strategis dalam upaya pengurangan resiko kecelakaan. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) digunakan dalam analisis ini. Sebagai bahan masukan dalam analisis AHP digunakan masukan (input) dari narasumber (seperti Polres, Dishub, Bima Marga, Dokter, dan sejenisnya) yang berkompeten secara praktis. Nara sumber yang berkompeten dimaksudkan untuk mendapatkan masukan yang terpercaya sehingga dihasilkan rekomendasi yang optimum.

6.3 Sumber dan teknik pengumpulan data

Lokasi penelitian adalah kecelakaan yang terjadi di wilayah lalu-lintas Propinsi Jawa Timur. Penelitian pada tahun pertama, data sekunder kecelakaan sepeda motor dikumpulkan dari kantor Kepolisian (Polres) beberapa Kota di Propinsi Jawa Timur dan Polda Jatim. Data kecelakaan diambil dalam kurun waktu lima tahun terakhir, yaitu mulai tahun 2000 sampai dengan 2005. Data tersebut didasarkan pada data kecelakaan harian yang dicatat oleh pihak petugas kepolisian setiap terjadi kejadian kecelakaan. Hal-hal yang diidentifikasi dari kejadian kecelakaan meliputi: Jenis kendaraan serta nomor polisi kendaraan, dengan apa kecelakaan tersebut terjadi, bagaimana mekanise kecelakaan terjebut terjadi, kondisi jalan dan arus lalu-lintas saat terjadi kecelakaan, kondisi korban akibat kecelakaan (meninggal, luka parah, luka ringan), kerugian materiil yang diakibatkan oleh kecelakaan. Dalam pecatatan tersebut juga dibuat sketsa/denah terjadinya kecelakaan. Selanjutnya dilakukan reduksi dan kompilasi data untuk membuat pemilahan sesuai dengan kategori terjadinya kecelakaan serta penyebabnya. Kemudian dibuat pemodelan faktor penyebab kecelakaan sepeda motor.

Hasil pemodelan pada kegiatan penelitian tahun pertama digunakan sebagai acuan dalam merancang kegiatan penelitian di tahun kedua. Variabel hasil pemodelan dilakukan kajian mendalam (full depth analysis). Alternatif solusi dari

(12)

faktor tersebut digali untuk dilakukan kajian kesesuaian antara sebab dan pemecahanya. Kelemahan dan kelebihan masing masing alternatif solusi diindentifikasi secara cermat dan mendalam untuk dilakukan verifikasi lebih lanjut. Pada tahap ini akan digali berbagai pendapat dan gagasan dari berbagai pihak

baik stake holder maupun masyarakat yang mempunyai perhatian tinggi terhadap

masalah ini, utamanya para pakar bidang lalu-lintas dan kecelakaan. Masukan dari “Stake Holder” dan ahli ini meliputi : Polres, Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga/Kimpraswil, Akademisi, Dokter yang sering menangani korban kecelakaan, pihak yang kompeten dalam keselamatan kerja, dan lain sebagainya.

6.4 Permasalahan dan limitasi data

Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini antara lain:

a. Dalam hal ketersediaan data, Pihak Kepolisian pada dasarnya tidak mengijinkan data tersebut dikopi secara langsung, akan tetapi data harus dicatat sendiri oleh surveyor secara manual. Cara seperti ini dimungkinkan terjadi akurasi pencatatan yang kurang maksimal.

b. Sistem data base kecelakaan di Kepolisian secara umum masih belum sempurna, baik metode ekplorasi/deskripsi data lapangan ketika terjadi kecelakaan maupun dalam pencatatannya di buku besar pencatatan kecelakaan. Hal ini dimungkinkan terjadi kesulitan dalam hal akurasi pembuatan pemodelan. Untuk itu pemodelan harus dilakukan pencermatan/verifikasi yang berulang ulang untuk mendapakan model yang handal.

c. Untuk mendapatkan personil narasumber dalam penentuan rekomendasi langkah strategis dalam upaya pengurangan resiko kecelakaan diperlukan kecermatan kepakaran dan penggalian informasi yang sejalan dengan arah penelitian.

(13)

8. JADWAL PENELITIAN

Tahun I bulan ke: Tahun II bulan ke:

No Uraian Kegiatan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kegiatan Tahun I:

1 Persipaan 2 Penyusunan Form Survei 3 Surat menyurat utk Survei 4 Pelaksanaan Survei 5 Reduksi dan Kompilasi Data 6 Diskusi terbatas 7 Analisis 8 Pemodelan 9 Diskusi terbatas 10 Penyusunan Laporan 11 Seminar/Diskusi 12 Peyerahan Laporan 13 Pembuatan Artikel/Publikasi Jurnal Nasional 14 Pembuatan Artikel/Publikasi Jurnal Internasional

Kegiatan Tahun II: 1 Peyusunan Form Masukan dari Pakar 2 Kajian Mendalam masing masing faktor 3 Eksplorasi data dari para pakar 4 Reduksi dan Kompilasi Data 5 Diskusi terbatas 6 Penyusunan Alternatif Solusi 7 Penseleksian Alternatif Solusi dan Simulasi 8 Penentuan Rekomendasi Langkah Stategis 9 Diskusi terbatas 10 Penyusunan Laporan

11 Seminar/Diskusi 12 Peyerahan Laporan 13 Pembuatan Artikel/Publikasi Jurnal Nasional 14 Pembuatan Artikel/Publikasi Jurnal Internasional

(14)

PROPOSAL BIAYA:

Rincian Biaya Kegiatan yang diusulkan (dalam Ribuan)

I. Rekapitulasi Biaya Tahun I (dalam Ribuan)

No Uraian Biaya (Rp)

1 Gaji dan Upah 30.315

2 Bahan Habis Pakai 500

3 Peralatan 4.300

4 Perjalanan 85.000

5 Lain Lain 11.600

131.715

1.1 Gaji dan Upah (dalam Ribuan)

No Pelaksana Kegt. Jmh Jam/Mgu Lama (mgu) HR/jam (Rp) HR (Rp)

1 Koord. Peneliti 1 20 43 13 11.180

2 Pelasana/Peneliti 2 15 43 11 7.095

3 Teknisi 3 20 43 7 6.020

4 Tenaga harian 2 20 43 7 6.020

Sub Total 1 30.315

1.2 Bahan Habis Pakai (dalam Ribuan)

No Bahan Volume Biaya Sat. (Rp) Biaya (Rp)

1 ATK 1 500 500

Sub Total 2 500

1.3 Peralatan (dalam Ribuan)

No Jenis Volume Biaya Sat. (Rp) Biaya (Rp)

1 Alat Tulis Menulis (ATK) 10 400 4.000 2 VCD Player/TV Monitor (sewa) 1 300 300

Sub Total 3 4.300

1.4 Perjalanan (dalam Ribuan)

No Kota/Tempat Tujuan Volume Biaya Sat. (Rp) Biaya (Rp)

1 Ijin dan Konfirmasi Ke Polda 20 500 10.000 2 Ijin dan Koordinasi Ke Polres 40 250 10.000

3 Pengawasan Survey 20 250 5.000

4 Koordinasi ke Dishub 20 250 5.000

5 Koordinasi ke Dinas Lain2 20 250 5.000

6 Survei Data Kecelakaan (5 org) 40 250 50.000

Sub Total 4 85.000

1.5 Lain Lain (dalam Ribuan)

No Uraian Kegiatan Volume Biaya Sat (Rp) Biaya(Rp)

1 Akomodasi Acara Diskusi dg "Stake Holder" 5 750 3.750

2 Lokakarya/Seminar 2 300 600

(15)

4 Publikasi Ilmiah Internasional 1 500 500

5 Publikasi Ilmiah Nasional 2 200 400

6 Penelusuran Pustaka/Data Sekunder 2 500 1.000

7 Dokumen administrasi 1 500 500

8 Fotokopi Data Kecelakaan 5 150 750

9 Perijinan 4 250 1.000

10 Dokumentasi 1 350 350

11 Pertemuan/asistensi dg Dinas terkait 5 400 2.000

Sub Total 5 11.600

II. Rekapitulasi Biaya Tahun II (dalam Ribuan)

No Uraian Biaya (Rp)

1 Gaji dan Upah 26.101

2 Bahan Habis Pakai 500

3 Peralatan 4.300

4 Perjalanan 82.500

5 Lain Lain 11.600

125.001

2.1 Gaji dan Upah (dalam Ribuan)

No Pelaksana Kegt. Jmh Jam/Mgu Lama (mgu) HR/jam (Rp) HR (Rp)

1 Koord. Peneliti 1 15 43 13 8.385

2 Pelasana/Peneliti 2 12 43 11 5.676

3 Teknisi 3 20 43 7 6.020

4 Tenaga harian 2 20 43 7 6.020

Sub Total 1 26.101

2.2 Bahan Habis Pakai (dalam Ribuan)

No Bahan Volume Biaya Sat. (Rp) Biaya (Rp)

1 ATK 1 500 500

Sub Total 2 500

2.3 Peralatan (dalam Ribuan)

No Jenis Volume Biaya Sat. (Rp) Biaya (Rp)

1 Alat Tulis Menulis (ATK) 10 400 4.000 2 VCD Player/TV Monitor (sewa) 1 300 300

Sub Total 3 4.300

2.4 Perjalanan (dalam Ribuan)

No Kota/Tempat Tujuan Volume Biaya Sat. (Rp) Biaya (Rp)

1 Ijin dan Konfirmasi Ke Polda 15 500 7.500

2 Ijin dan Koordinasi Ke Polres 40 250 10.000

3 Pengawasan Survey 20 250 5.000

4 Koordinasi ke Dishub 20 250 5.000

5 Koordinasi ke Dinas Lain2 20 250 5.000

6 Survei Data Kecelakaan (5 org) 40 250 50.000

(16)

2.5 Lain Lain (dalam Ribuan)

No Uraian Kegiatan Volume Biaya Sat (Rp) Biaya(Rp)

1 Akomodasi Acara Diskusi dg "Stake Holder" 5 750 3.750

2 Lokakarya/Seminar 2 300 600

3 Pelaporan 15 50 750

4 Publikasi Ilmiah Internasional 1 500 500

5 Publikasi Ilmiah Nasional 2 200 400

6 Penelusuran Pustaka/Data Sekunder 2 500 1.000 7 Dokumen administrasi 1 500 500

8 Fotokopi Data Kecelakaan 5 150 750

9 Perijinan 4 250 1.000 10 Dokumentasi 1 350 350 11 Pertemuan/asistensi dg Dinas terkait 5 400 2.000

(17)

ACUAN

BPS. 2003. Data Statistik Nasional. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Forjuoh, S.N. 2003. Traffic-related injury prevention interventions for low-income countries, injury control and safety promotion, Vol 10 No. 1-2, Swets & Zeitlinger USA. Hlm: 109-118.

Harnen, S., R.S. Radin Umar, S.V. Wong, W.L. Wan Hashim. 2003. Motorcycle crash prediction model for non-signalized intersections. Journal of IATSS Research. Vol 27, No 2.

Harnen, S., R.S. Radin Umar, S.V. Wong. 2004a. Development of prediction model for motorcycle crashes at signalized intersection on urban road in Malaysia, Journal of Transportation and Stastistic, Vol 7 No 3.

Harnen, S. 2004b. Modelling of traffic accident using generalized linear modelling approach. Jurnal Teknik. Vol 10, No 1.

Hussain, H., R.S. Radin Umar, M.S.Ahmad Farhan, M.M. Dadang. 2005. Key components of a motorcycle-traffic sistem, Journal of Transportation and Statistic, Vol 29 No 1.

Hobbs, F.D. 1979. Traffic Planning and Engineering, Second Edition, Pergamon Press, USA. 684 hlm.

Minh, C.C., K. Sano. S. Matsumoto. 2005. The speed, flow and headway analysis of motorcycle traffic. Journal of the Eastern Asia Society for Transportation Studies. Vol 6, No 2.

Ogden, K.W. 1997. Safer Road: A Guide to Road Safety Engineering, Institute of Transport Studies Department of Civil Engineering Monash University Melbourne Australia. 516 hlm.

Polresta Kota Malang. 2003. Pencatatan Kejadian Kecelakaan di Kota Malang 1997-2003. Malang.

Suraji, A. dan H. Siswanto. 2003. Analysis of motorcycle accident in urban area, Proceeding of International Conference on Civil Engineering, Brawijaya University Malang. Indonesia. Hlm: 71-78

Suraji, A. 2005. Studi Analisis Karakteristik Kecelakaan Sepeda Motor di Kota Malang. Laporan Penelitian - Dana Hibah PDM Dikti. Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang. 50 hlm. (tidak dipublikasikan).

Widyastuti, H. dan C. Mulley. 2005. The casualty cost of slight motorcycle injury in Surabaya Indonesia. Transport and Communication Bulletin for Asia and the Pacific. No. 74.

(18)

Lindskog, P., G. Al Haji. 2005. Road safety in Southeast Asia: Factors affecting motorcycle safety, ICTCT Extra Workshop. Campo Grande 2005. Sweden.

Melhuish, C.M. 2002. Report of Technical Assistance for Road Safety in the Association of Southeast Asian Nations. Regional and Sustainable Development Department. Asian Development Bank. Hlm: 3-4.

Gambar

Gambar 1: Kerangka Dasar Rencana Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan tentang pengaruh kemampuan guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) terhadap

Lebih dari itu, sebuah masjid contoh di Negeri Sembilan wajar dibangunkan sebagai sebuah pusat sehenti yang boleh menggambarkan bagaimana program ini boleh disepadukan

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

Pelantikan pengurus baru DPD PIKI telah dilaksanakan di Wisma Albertus pada bulan Maret 2011, dengan ketua panitia Edison Manalu.. Pelantikan berlangsung dengan sukses dengan

Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi

Berdasarkan hasil penerapan model pembelajaran SAVI pada hasil belajar siswa (aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor), maka dilakukan analisis data

Aplikasi WhatsApp yang bisa juga dibuka lewat komputer ternyata cukup manjur juga untuk digunakan belajar menulis bersama.Salah seorang dari kami bergantian menjadi nara sumbernya,

Kespontan reaksi substitusi nukleofilik antara tersier butil klorida dengan hidroksida menunjukan reaksi tidak spontan, hal ini terbukti dari nilai energi bebas