• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 2 LANDASAN TEORI. oleh organisasi media sehingga penyebaran informasinya lebih cepat dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 2 LANDASAN TEORI. oleh organisasi media sehingga penyebaran informasinya lebih cepat dan"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

11

LANDASAN TEORI

2.1. Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak kepada khalayak. Biasanya proses ini dilakukan oleh organisasi media sehingga penyebaran informasinya lebih cepat dan luas. Komunikasi massa memliki definisi menurut beberapa ahli :

a. Menurut Bittner (Rahmat, 2005) Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.

b. Dominick (1996) menyatakan bahwa komunikasi massa merupakan sebuah organisasi kompleks yang dengan bantuan dari satu atau lebih mesin membuat dan menyebarkan pesan yang ditujukan pada audiens berskala besar serta bersifat heterogen dan tersebar.

c. Rodman (2006) menyebutkan bahwa komunikasi massa terdiri dari pesan-pesan termediasi yang disiarkan kepada publik yang besar dan tersebar.

2.1.1. Karakteristik Komunikasi Massa

Berdasarkan definisi-definisi komunikasi massa, terdapat beberapa karakteristik dari komunikasi massa (Nurudin, 2009) yaitu :

a. Komunikator terlembaga : salah satu karakteristik komunikasi massa yang umum adalah komunikatornya. Menurut Wright, penyusunan pesan dari komunikator pada komunikan memerlukan proses

(2)

penyusunan yang kronologis. Diperlukannya jumlah orang yang banyak oleh suatu organisasi media agar pesan yang terbentuk dapat disampaikan pada khalayak melalui media seperti cetak atau elektronik.

b. Pesan bersifat umum : sifat dari komunikasi massa itu sendiri adalah terbuka, dan ditujukan pada jumlah orang yang banyak dan berbeda-beda. Oleh sebab itu, komunikasi massa menjadi bersifat umum. Pesan komunikasi massa apapun harus memiliki criteria yang penting atau menarik, atau bahkan pentiing dan menarik. Karena setiap audiens memiliki alasan untuk menyaksikan acara yang ditayangkan. c. Komunikan anonim dan heterogen : Komunikasi antarpersonal

dengan komunikasi massa adalah sangat berbeda, di mana saat melakukan komunikasi antarpersonal seorang komunikator mengetahui atau mengenal komunikannya. Berbeda dengan komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikannya atau bersifat anonim, disebabkan karena komunikasinya yang dilakukan dengan media dan tidak secara tatap muka. Selain anonim, komunikasi massa juga bersifat heterogen karena audiens yang dituju memiliki lapisan masyarakat yang berbeda dan dikelompokkan berdasarkan faktor seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat ekonomi, agama, budaya, dan pendidikan.

d. Pesan serempak : Salah satu kelebihan komunikasi massa adalah penyampaian pesannya yang memiliki sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya banyak dan tidak terbatas. Selain sasaran khalayaknya yang luas, pesan diantar secara serempak pada waktu

(3)

yang bersamaan, sehingga jumlah orang yang menerima pesan banyak dan pada waktu yang sama.

e. Mengutamakan isi ketimbang hubungan : ketika komunikasi dilakukan, dua hal yang diperhatikan adalah isi dan hubungan. Pada komunikasi antarpersonal, hubungan akan lebih diutamakan dibandingkan dengan isi pesannya. Berbeda dengan komunikasi massa di mana yang diutamakan adalah isi pesannya daripada hubungannya, karena komunikasi massa melibatkan banyak orang, sehingga hal yang lebih menarik untuk jumlah orang-orang yang tidak kita kenal adalah isi dari pesan yang ingin kita sampaikan.

f. Bersifat satu arah : Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan dengan bantuan media massa. Karena menggunakan media massa, maka komunikator dan komunikan tidak dapat melakukan kontak secara langsung. Komunikator dapat menyampaikan pesan kepada komunikan, dan komunikan menerima pesan dari komunikator. Tetapi ketika komunikan menerima pesan dari komunikator, komunikan tidak bisa memberikan respons langsung terhadap pesan tersebut kepada komunikator. Misalnya ketika kita sedang menyaksikan berita di televisi, dan terdapat suatu bagian yang tidak kita mengerti, kita tidak dapat menyatakan langsung kepada komunikator untuk mengulang atau menjelaskan lebih lanjut bagian tersebut.

g. Stimulasi alat indera yang terbatas : pada komunikasi massa, stimulasi indera sangat berguna. Setiap jenis media massa memerlukan stimulasi indera yang berbeda-beda. Misalnya, dalam media cetak,

(4)

indera yang kita gunakan adalah hanya melihat, sedangkan media elektronik seperti radio, indera yang kita gunakan adalah mendengar. h. Umpan balik tertunda : berhubungan juga dengan karakteristik

komunikasi massa yang bersifat satu arah. Umpan balik atau feedback merupakan salah satu faktor yang penting dalam komunikasi. Karena kita dapat memperoleh lebih banyak informasi melalui feedback yang diberikan oleh komunikan. Tetapi karena komunikasi menggunakan bantuan media massa dan bersifat satu arah, maka waktu yang diperlukan untuk mendapatkan feedback atau umpan balik dari komunikan lebih lama dibandingkan dengan komunikasi antarpersonal.

2.1.2. Fungsi Komunikasi Massa

Komunikasi massa memiliki beberapa fungsi-fungsi yang tidak bisa terlepas dengan media massa.

Menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney, Komunikasi massa memiliki fungsi (1) to inform (menginformasikan), (2) to entertain (memberi hiburan), (3) to persuade (membujuk), dan (4) transmission of the culture (tranmisi budaya).

Secara umum, komunikasi massa memiliki fungsi sebagai berikut : a. Informasi : fungsi informasi merupakan fungsi komunikasi massa

yang paling penting, karena berita-berita yang disajikan. pengumpulan informasi menggunakan konsep 5W+1H, membuat informasi yang diberikan memiliki data-data yang mendalam.

(5)

b. Hiburan : Merupakan fungsi komunikasi massa yang memiliki posisi paling tinggi dibandingkan dengan fungsi komunikasi massa lainnya. Hiburan dapat menyatukan keluarga dan teman-teman. Keuntungan lain dari hiburan adalah pada pelepasan lelah. Ketika seseorang sedang mengalami hari yang buruk, adanya hiburan dapat meningkatkan kebahagiaan.

c. Persuasi : Banyak sekali tulisan atau acara yang kita lihat hanya terlihat berbentuk memberikan informasi, tetapi jika diperhatikan lebih jeli, ternyata terdapat fungsi perusasif. Persuasif berarti pada pesan-pesan yang ingin disampaikan memiliki tujuan untuk mempengaruhi penonton untuk mengikuti.

d. Transmisi Budaya : Transmisi budaya tidak dapat dihindari, akan selalu hadir dalam berbagai bentuk komunikasi yang mempunyai dampak pada penerimaan individu. Transmisi budaya mengambil tempat dalam dua tingkatan. Tingkat pertama adalah kontemporer, di mana media massa memperkuat konsensus nilai masyarakat, dengan selalu memperkenalkan bibit perubahan secara terus-menerus. Tingkat kedua adalah historis, di mana histories umat manusia telah dapat melewati atau menambahkan pengalaman baru dari sekarang untuk membimbingnya ke masa depan.

2.1.3. Elemen Komunikasi Massa

Elemen pada komunikasi juga merupakan elemen yang terdapat pada komunikasi massa. Secara mudah, proses komunikasi dapat dikatakan sebagai pesan yang dikirimkan oleh sender yang kemudian diterima oleh

(6)

komunikan. Bedanya proses perpindahan pesan pada komunikasi dengan komunikasi massa terletak pada salurannya dan jumlah penerimanya. Pada komunikasi massa, pesan dapat saja diterima secara serentak layaknya pada televisi, atau individual seperti pada radio.

Pengirim pesan dalam komunikasi massa sering disebut dengan source atau komunikator, penerima pesan yang berjumlah banyak disebut dengan audience atau pendengar, penonton, permirsa, pembaca. Sedangkan media yang digunakan untuk memindahkan pesan dapat berupa televisi, radio, majalah, surat harian, dll. Ada beberapa elemen-elemen pada komunikasi massa yaitu (Nurudin, 2009):

a. Komunikator : Berbeda dengan komunikator pada proses komunikasi biasa, komunikator yang terdapat pada komunikasi massa berupa jaringan, stasiun lokal, direktur, dan staf teknis suatu program. Jadi komunikator pada komunikasi massa adalah gabungan individu dalam sebuah lembaga media massa. Karena komunikator merupakan sekumpulan orang yang saling bekerja sama, sehingga pesan yang disampaikan bukanlah atas nama masing-masing individu tersebut, tetapi atas nama lembaganya.

b. Isi : Setiap hari media massa memberikan informasi sehingga informasi adalah hal pokok yang harus dimiliki oleh sebuah media massa. Masing-masing media massa memiliki kebijakannya sendiri dalam mengelola isinya. Selain itu, media massa tidak hanya memberikan informasi tetapi juga meneliti dan mengevaluasi informasi tersebut. Sesuai dengan fakta-faktanya, dan keahlian dalam menginterpretasikan, media massa mencoba untuk memberikan pesan

(7)

yang mudah dimengerti oleh audiensnya. Jakob Oetama (2001), menggarisbawahi bahwa menulis sebuah berita tidaklah hanya sekedar berita, tetapi perlu menunjang kemampuan untuk menumbuhkembangkan semangat dan kegiatan kemanusiaan dalam kegiatan jurnalistik ketika pesan tersebut disampaikan. Ketika media massa memberikan sebuah informasi maka secara tidak langsung, media massa memfungsikan dirinya sebagai seorang pendidik, oleh karena itu isi dari pesan yang disampaikan oleh media massa harus mengandung unsur pendidikan.

c. Audience : Setiap audiens pada komunikasi massa berbeda-beda karena jumlahnya yang banyak. Di tengah berbedanya audiens komunikasi massa, tetapi audiens saling mereaksi terhadap pesan yang diterimanya. Menurut Hiebert dan kawan-kawan, terdapat lima karakteristik audiens pada komunikasi massa. (1) Audiens berisi individu yang sering berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial, (2) audiens cenderung besar yaitu tersebar diberbagai wilayah, (3) audiens biasanya heterogen yaitu berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial, (4) audiens cenderung anonim karena tidak saling kenal, dan (5) audiens secara fisik dipisahkan oleh komunikator.

d. Umpan Balik : terdapat dua jenis umpan balik dalam komunikasi massa, yaitu umpan balik langsung dan umpan balik tidak langsung. Umpan balik langsung dapat berupa ketika pembaca menulis kepada surat pembaca. Sedangkan umpan balik tidak langsung adalah ketika komunikan dengan komunikator dalam komunikasi massa tidak

(8)

bertemu secara langsung sehingga tidak mungkin terjadinya reaksi langsung di antara kedua pihak. Umpan balik merupakan reaksi yang diberikan oleh audiens ketika menerima pesan dari komunikator. Rating pada sebuah acara televisi juga dapat disebut sebagai umpan balik atau feedback dari penontonnya karena menunjukkan jumlah penonton yang menyaksikan acara tersebut.

e. Gangguan : Gangguan merupakan sesuatu yang dapat menghalang, menghambat atau menganggu proses pengiriman pesan dari komunikator ke audiens. Dalam komunikasi massa terdapat dua tipe gangguan yaitu gangguan saluran dan gangguan semantik. Gangguan saluran adalah gangguan seperti kesalahan cetak, kekurangan kata, baterai yang habis, langganan majalah yang tidak datang atau sinyal televisi dan radio yang buruk. Sedangkan gangguan semantik adalah gangguan yang berhubungan dengan bahasa, gangguan semantik yang paling sering dijumpai dan dapat dikatakan bahwa gangguan ini diakibatkan oleh pengirim pesan atau penerima pesan.

f. Gatekeeper : Gatekeeper adalah di mana ditunjuk satu orang atau organisasi yang memiliki tugas untuk memantau masuk keluarnya informasi. Gatekeeper-lah yang memiliki wewenang untuk memberikan ijin atas tersebarnya sebuah informasi dari media massa. Dalam media massa, mereka dapat menghapus pesan yang akan disampaikan atau bahkan memodifikasi pesan tersebut. Tidak hanya itu, gatekeeper dapat saja menutup pintu atau benar-benar tidak memberikan ijin untuk mengeluarkan informasi tersebut. Menurut

(9)

John R. Bittner (1996), gatekeeper memiliki empat fungsi yaitu (1) menyebarluaskan informasi, (2) membatasi informasi yang akan disebarkan dengan memodifikasikannya terlebih dahulu, (3) untuk memperluas kualitas informasi dengan menambahkan faktanya, dan (4) untuk menginterpretasikan sebuah informasi.

g. Pengatur : Pengatur dalam media massa adalah mereka yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi aliran pengiriman pesan yang terjadi dalam media massa. Pengatur bukanlah dari dalam media tetapi pihak yang berada di luar media tersebut. Walaupun bukan bagian dari media, tetapi mereka memiliki akses dan memiliki wewenang untuk menentukan kebijakan redaksional.

h. Filter : Keadaan psikologis seseorang dapat mempengaruhi bagaimana ia bereaksi terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. Filter merupakan kerangka berpikir bagaimana seorang audiens menerima pesan yang disampaikan. Dengan kata lain, filter adalah jendela audiens karena setiap audiens memiliki reaksi berbeda-beda terhadap pesan yang diterimanya.

2.2. Media Massa

Jika komunikasi massa sendiri adalah penyampaian pesan dari komunikator kepada khalayak. Menurut Cangara, media massa sendiri adalah penyampaian pesan dari komunikator kepada khalayak melalui alat-alat komunikasi seperti radio, surat kabar, film dan juga televisi. Istilah media massa sendiri mulai digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat

(10)

luas. Media massa digunakan dalam komunikasi ketika khalayak yang ingin dicapai berjumlah banyak dan berada pada jangkauan yang berbeda-beda.

Pada umumnya, media massa memiliki tiga karakteristik yaitu (1) pesan diberikan melalui sebuah sistem yaitu media seperti internet, cetak atau broadcasting, (2) pesan disampaikan secara cepat, dan (3) pesan diterima oleh jumlah orang yang banyak dalam waktu yang cukup singkat (Biagi, 2007).

Dalam industri media massa, terdapat delapan tipe media massa. Delapan tipe media massa termasuk di dalamnya media cetak dan media elektronik. Media massa cetak merupakan penyampaian pesan melalui media yang digunakan yang bersifat tertulis di kertas. Sedangkan media massa elektronik adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan melalui alat-alat elektronik seperti internet, radio dan televisi. Delapan tipe media massa diantaranya adalah (Biagi, 2007):

a. Surat Kabar : Surat kabar atau koran merupakan publikasi yang mengandung berita dan informasi yang sedang update serta iklan, yang biasanya dicetak dengan menggunakan kertas dengan biaya murah. Konten yang terdapat di dalamnya adalah umum maupun spesifik sesuai dengan kepentingan masing-masing pembacanya dan biasanya dicetak mingguan dan harian. Topik yang dicantumkan dalam surat kabar biasanya berbasis pada politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana dan cuaca. Serta terdapat beberapa karikatur dan komik yang digunakan sebagai cara menyindir berita yang dicantumkan. Teka-teki juga digunakan sebagai icebreaker dalam surat kabar. Terdapat berbagai jenis surat kabar, ada surat kabar yang hanya fokus pada satu topik seperti ekonomi, seni atau olahraga. Surat

(11)

kabar pada umumnya diterbitkan setiap harinya, bahkan dibeberapa negara diterbitkan pagi dan sore. Jenis surat kabar yang terbit mingguan biasanya kurang prestisius dibandingkan dengan surat kabar harian.

b. Majalah : Majalah merupakan sebuah publikasi berkala yang berisi berbagai artikel, umumnya dibiaya oleh iklan dan juga pembelian dari pembacanya. Majalah biasanya diterbitkan mingguan, bulanan atau bahkan kuartalan, dengan disebutkannya tanggal terbitnya pada halaman depan. Majalah sering dicetak dengan warna dan terikat dengan soft cover.

c. Buku : buku merupakan informasi yang tercetak dalam kertas, dan biasanya tebal sebab memiliki banyak informasi di dalamnya. Buku sekarang sudah berkembang menjadi e-book yaitu buku yang tersedia online, sehingga akses terhadap buku sekarang lebih mudah.

d. Rekaman : Rekaman yang dimaksud di sini adalah proses menyimpan suatu pesan atau informasi dalam bentuk rekaman suara dan disimpan dalam sebuah media seperti CD.

e. Radio : Radio merupakan media elektronik yang mengirim sinyal melalui gelombang suara. Sehingga informasi yang diberikan melalui radio hanya bersifat auditif. Radio dahulu sering digunakan sebagai alat komunikasi, kini radio dapat digunakan untuk mendapatkan informasi dan hiburan di saat sedang berada di jalan.

f. Televisi : Televisi adalah media elektronik yang sangat popular karena penyediaan visual dan audio yang dapat memberikan

(12)

kemudahan audiens dalam mengerti pesan yang disampaikan. Karakteristik televisi yang memiliki audio dan visual tersebut yang membuatnya menang diantara media elektronik lainnya.

g. Film : Film merupakan historis media utama untuk merekam dan menampilkan gambar yang bergerak. Film diproduksi untuk merekam pergerakan orang dan objek dengan menggunakan kamera atau dengan menggunakan teknik animasi atau efek khusus. Film terdiri dari serangkaian frame, namun ketika gambar ditunjukan dengan cepat dapat memberikan ilusi bahwa gambar bergerak kepada audiens. Film dianggap sebagai salah satu seni penting, menghibur, mendidik, mencerahkan dan menginsipirasikan penonton. Setiap film dapat menjadi daya tarik di seluruh dunia terutama ketika terciptanya dubbing atau subtitle yang menerjemahkan pesan yang terdapat di dalam filmnya.

h. Internet : Internet adalah media yang lebih interaktif dari media massa. Secara khusus internet adalah seluruh dunia dan dapat diakses jaringan publik dari jaringan komputer yang saling berhubungan yang mengirimkan data. Internet dengan cepat menjadi pusat media massa. Semua hal dapat diakses melalui internet, orang dapat mencari berita yang mereka inginkan melalui internet. Sebagai contoh, seseorang dapat mendengarkan stasiun radio kesayangannya melalui internet. Bahkan sistem edukasipun bergantung pada internet.

(13)

2.3. Televisi

Televisi merupakan media massa elektronik yang sudah dipercayai oleh banyak orang sebagai sumber utama informasi dan hiburan. Televisi sendiri berasal dari kata tele dari bahasa Yunani yang berarti jauh dan visio daribahasa Latin yang berarti penglihatan. Sehingga Televisi dapat diartikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan visual/penglihatan.

Televisi merupakan perkembangan dari fotografi, listrik dan perkembangan pada teknologi telefon. Asumsi awal orang bahwa jika berbicara dengan orang pada jarak jauh memungkinkan maka listrik juga dapat memindahkan gambar pada jarak yang jauh (Blackwell, 2010).

Dahulu televisi merupakan sesuatu yang sangat baru bagi masyarakat, berawal pada tahun 1936 ketika Olimpiade Berlin disiarkan di mana masyarakat dapat menyaksikannya secara langsung. Saat itulah masyarakat dapat mengetahui secara langsung keuntungan menggunakan televisi. Dan mulailah terjual unit-unit televisi, walaupun sempat terhenti karena Perang dunia II. Namun setelah itu, penjualan dan penggunaan televisi meningkat pesat.

2.3.1. Program Televisi 2.3.1.1. Jurnalistik

Program jurnalisitk, softnews adalah informasi yang penting dan menarik untuk disampaikan kepada khalayak, tetapi sifat acaranya bukan yang harus langsung disiarkan (Morissan, 2008).

a. Hard news atau Berita Keras merupakan segala informasi yang penting dan/atau menarik yang memiliki sifat untuk segera disiarkan

(14)

oleh media penyiaran karena harus diketahui oleh audiens secepatnya. Televisi sebagai salah satu sumber utama hard news bagi masyarakat terus meningkat. Disebabkan karena media penyiaran merupakan media tercepat dalam menyiarkan berita kepada masyarakat. Dalam berita seperti konflik, televisi menjadi yang paling terpercaya karena tersedianya gambar yang menjadikannya bukti. Media televisi biasanya menyajikan berita keras secara reguler yang ditayangkan dalam program berita. Hard news dapat disajikan dalam suatu program berita yang durasinya dari beberapa menit saja, seperti breaking news, atau berita yang berdurasi satu jam.

1. Straight news : adalah berita langsung yaitu suatu berita yang singkat dengan menyajikan informasi yang mencakup 5W+1H (who, what, when, where, why, how) mengenai suatu peristiwa. Karena informasi yang cepat basi kalau terlambat untuk disampaikan pada audiens, maka berita jenis ini terikat waktu (deadline).

2. Feature : program berita yang menampilkan berita-berita ringan seperti liputan mengenai tempat makan yang enak atau tempat liburan yang menarik. Feature merupakan berita ringan yang dikemas dengan menarik. Menarik di sini berarti memiliki informasi yang lucu, unik, aneh dan dapat menimbulkan kekaguman. Berita semacam ini dapat dikatakan sebagai softnews, namun karena tidak terikat dengan waktu penayangan, dan memiliki durasi yang pendek (kurang dari lima menit), feature menjadi bagian dari hard news.

(15)

3. Infotainment : infotainment sendiri berasal dari kata information yang berarti informasi, dan entertainment yang berarti hiburan. Infotainment berarti berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal oleh masyarakat seperti pemain film/sinetron, penyanyi dan sebagainya. Program berita reguler biasanya menampilkan berita mengenai kehidupan selebritis dan disajikan pada akhir suatu program berita. Namun sekarang, infotainment sudah disajikan dalam program berita yang terpisah khusus untuk menampilkan berita-berita mengenai kehidupan para selebritis. b. Soft news atau Berita Lunak memiliki segala informasi yang penting dan menarik dengan gaya penyampaian yang mendalam tetapi tidak bersifat harus segera ditayangkan.

1. Current affair : adalah program yang menyajikan informasi yang merupakan suatu berita penting yang muncul sebelumnya, namun dibuat secara mendalam dan lengkap. Current affair cukup terikat dengan waktu dalam penayangannya tetapi tidak seketat pada hard news. Jika isu yang dibahas masih mendapatkan perhatian khalayak maka current affair dapat disajikan.

2. Magazine : disebut magazine karena topik atau tema yang diangkat memiliki kesamaan dengan topik atau tema yang digunakan dalam suatu majalah. Program ini menampilkan informasi ringan dan mendalam, seperti feature tetapi dengan waktu penayangan yang lebih lama. Terpisah dari program

(16)

berita, magazine menekankan pada aspek menarik suatu informasi dibandingkan dengan aspek pentingnya.

3. Dokumenter : merupakan program informasi yang memiliki tujuan sebagai pembelajaran dan pendidikan dengan sajian yang menarik. Misalnya program dokumenter mengenai hewan yang tinggal di padang rumput, atau sejarah suatu masyarakat. Gaya atau cara penyajiannya sendiri sangat beragam, mulai dari cara pengambilan gambar, editing, sampai pada teknik penceritaannya. Adakalanya suatu program dokumenter dibuat seperti sebuat film yang disebut dengan film dokumenter.

4. Talk show : program perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik yang dipandu oleh pembawa acaranya (host). Biasanya yang diundang adalah orang-orang yang memiliki pengalaman langsung atau ahli dengan peristiwa atau topik yang dibahas. 2.3.1.2. Artistik / Hiburan

Di mana program yang ditayangkan lebih fokus pada aspek seni dan estetik yang diberikan dibandingkan dengan informasi yang diberikan. Dalam program jurnalistik, penonton mengharapkan mendapatkan kepuasan dengan sesuatu yang baru, kreatif, variatif dan unik. Program artistik atau hiburan seperti entertainment, comedy, dan drama.

(17)

2.3.2. Bentuk Program

Menurut Vane-Gross, tidak peduli dengan tujuan atau daya tariknya, maka setiap program yang ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi memiliki dua bentuk yaitu dominasi format dan dominasi bintang (Morissan, 2008). a. Dominasi Format : pada dominasi format atau format-dominant,

konsep program yang diciptakan merupakan kunci keberhasilan program tersebut. Pemain yang diletakkan pada program itu hanya untuk memenuhi persyaratan dari inti pesan yang ingin disampaikan. Di mana dikatakan oleh Vane-Gross: The concept of the show is the key to it’s success; performers are selected to fulfill the requirements of the core idea. Jika diartikan berarti konsep suatu pertunjukan merupakan kunci keberhasilannya; sedangkan pemain dipilih hanya untuk memenuhi persyaratan dari inti ide cerita yang ingin disampaikan. Saat ini, sudah banyak stasiun televisi menerapkan format ini karena mengandalakan kekuatan dari cerita yang ingin disampaikan. Sehingga memberikan pula kesempatan di mana tokoh dimainkan oleh seseorang yang belum terkenal.

b. Dominasi Bintang : Dominasi bintang atau star-dominant ini dikatakan oleh Vane-Gross: the star is the key ingredient; a format is designed around the skills of the lead performer. Yang jika diartikan menyatakan bahwa pemain adalah unsur yang paling penting pada program ini, dimana formatnya diciptakan berdasarkan keahlian pemain utamanya. Dengan begitu, pemain sangat diutamakan pada program ini, dan format cerita hanya dirancang atau dipersiapkan berdarkan kemampuan pemainnya. Dalam hal ini berarti program

(18)

dijual dengan memberikan pemain yang cukup dikenal oleh penoton atau pemain yang sudah terkenal sehingga penonton dapat tertarik untuk menyaksikan program yang disediakan. Program yang star-dominant biasanya seperti drama yang ingin menonjolkan kemampuan acting yang dimiliki oleh pemain. Tidak hanya itu, program talk show seperti The Oprah Winfrey Show juga dirancang berdasarkan kemampuan pembawa acaranya. Kekuatan program yang star-dominant adalah programnya dapat secara otomatis menarik perhatian penonton karena melihat pemain filmnya adalah pemain favorit mereka, atau karena pemainnya menarik.

2.3.3. Program Berita Harian

Berita sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Setiap harinya, ribuan berita terjadi. Kemanapun, di manapun dan kapanpun pasti ada berita baik itu berbentuk hard news maupun soft news. Berita harian atau hot news adalah berita yang perlu segera disampaikan kepada masyarakat. Berita seperti ini sangat terikat pada waktu yang cenderung actual dan singkat. Berita harian biasanya bersifat linier dan langsung.

Sifat dan kekuatan materi berita pada berita harian adalah straight news yang dapat berupa baik hard news maupun soft news, yang merupakan berita yang memiliki sangkut paut dengan masyarakat. Berita yang penting dan diperlukan, tetapi tidak mengandung unsur yang dapat menimbulkan gejolak dan tidak melibatkan tokoh masyarakat. (Morrisan, 2009)

(19)

2.4. Program “Kompas Siang”

Umumnya, hampir setiap stasiun televisi memiliki program berita bulletin. Pada stasiun televisi Kompas TV, Terdapat lima program news bulletin yang tayang harian yaitu Kompas Pagi yang tayang pukul 05.00 WIB, Kompas Siang yang tayang pukul 12.00 WIB, Kompas Petang yang tayang pukul 17.00 WIB, Kompas Malam yang tayang pukul 23.00 WIB serta Kompas Update yang tayang setiap satu mulai dari pukul 09.00 WIB hingga 24.00 WIB.

Dengan slogan Tegas, Terarah dan Menumbuhkan Harapan, Kompas News mencoba untuk menyajikan berita yang aktual dan terarah terutama pada Kompas Siang, di mana informasi yang disajikan merupakan peristiwa yang sedang terjadi.

“Kompas Siang” merupakan salah satu program news bulletin yang ditayangkan setiap hari tepat pada pukul 12.00 sampai dengan pukul 13.00 WIB.

2.5. Strategi Programming

Pengertian strategi adalah suatu proses penentuan rencana pimpinan tinggi yang fokus pada tujuan jangka panjang organisasi, serta penyusunan suatu cara untuk bagaimana bisa mencapai tujuan organisasinya.

Strategi program sendiri meruapakn segala upaya yang dilakukan untuk menarik audiens sebanyak dan selama mungkin untuk menyaksikan program yang ditayangkan. Susunan strategy program biasanya dengan melihat kondisi internal seperti ketersediaan program dan juga kondisi eksternal yaitu melihat saingan atau kompetitor dari program yang ada pada

(20)

stasiun televisi yang lain. Strategi program berhubungan dengan pengadaan, penyusunan dan penjadwal-an program yang akan ditayangkan. Strategi program tidak termasuk strategi produksi dan promosi, karena hal tersebut lebih memiliki fokus pada bagaimana memproduksi dan mempromosi acara yang ditayangkan.

Diperlukannya strategi program karena setiap stasiun televisi pasti berusaha untuk mendapatkan penonton yang banyak, bahkan merebut penonton baru pada program yang ditayangkan. dengan adanya strategi program, akan ada kesinambungan pada setiap program dalam pembagian waktu siarannya untuk mendapatkan dan mempertahankan penontonnya. Adanya persaingan antara strategi program menakibatkan strategi program menjadi sangat dibutuhkan oleh masing-masing stasiun televisi.

2.5.1 Scheduling

Pengelola stasiun televisi akan mengarahkan programnya untuk menarik perhatian audiens yang spesifik di antara sejumlah besar audiens umum. Pengelola harus mengetahui siapa penonton televisi pada waktu-waktu tertentu. Pada dasarnya setiap jam memiliki komposisi audiens yang berbeda sehingga akan lebih mudah untuk mengetahui cara untuk menarik perhatian audiensnya. Menurut Peter Pringle dan rekannya, the television programmer targets a general audience and attempts to response to the preference of those persons who are available to view. Dengan kata lain, program televisi menentukan target audiens yang spesifik dengan harapan dapat juga menarik perhatian penonton umum yang sedang menyaksikan televisi di saat itu.

(21)

Menentukan jadwal penanyangan suatu program ditentukan atas dasar perilaku audiens, yaitu rotasi kegiatan dan kebiasaan yang mereka lakukan dalam satu hari yang biasanya berotase. Serta kebiasaan mereka untuk menyaksikan televisi. Berdasarkan pembagian siklus aktifitas audiens mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur. Waktu siaran dibagi menjadi lima bagian dengan ciri-ciri atau sifat audiens yang berbeda-beda (Morrisan, 2011) :

a. Prime Time : Pukul 19.30 – 23.00

b. Late Fringe Time : Pukul 23.00 – 01.00

c. All Other Time : Pukul 01.00 – 10.00

d. Day Time : Pukul 10.00 – 16.30

e. Fringe Time : Pukul 16.30 – 19.30

Pola pembagian waktu siaran tersebut berbeda pada saat akhir pekan yaitu Sabtu dan Minggu. Karena terbatas oleh biaya, pada umumnya stasiun televisi tidak dapat menyajikan program terbaiknya setiap hari. Programmer biasanya menghindari menempatkan program unggulan yang ditayangkan pada hari yang sama atau bersamaan dengan program unggulan dari stasiun televisi lain.

Beberapa faktor lain yang harus dipertimbangkan ketika memilih jam tayang adalah memperhatikan kekuatan dan kelemahan stasiun saingan. Head-Sterling (1982), menyatakan bahwa stasiun televisi memiliki strategi dalam upaya menarik dan menahan audiens dengan :

a. Head to Head : Suatu program yang dapat menarik audiens yang sama dengan audiens stasiun televisi yang lain. Dalam hal ini, stasiun televisi mencoba untuk menarik perhatian audiens stasiun televisi lain

(22)

yang tengah menonton program mereka dan berpindah stasisun. Jika terdapat program jenis yang sama pada jam tayang yang sama, maka stasiun televisi harus mempertimbangkan juga apakah program ini cukup kuat untuk bersaing dengan program stasiun yang lain.

b. Counter programming : Menyajikan program yang tidak sejenis dengan yang ditayangkan oleh stasiun televisi lain dengan harapan dapat merebut audiens dari stasiun televisi saingan.

c. Strong Lead : Menetapkan program yang kuat di awal untuk mengangkat program lain yang masih belum kuat. Sehingga audiens akan bertahan di stasiun yang sama untuk menyaksikan program tayangan selanjutnya.

d. Block Programming : Dimana audiens dipertahankan untuk tidak pindah ke stasiun lainnya dengan menyajikan acara sejenis selama waktu siaran tertentu. Misalnya dengan menayangkan program komedi sepanjang malam.

e. Creating Hammock : atau disebut juga dengan strategi buaian karena hammock adalah buaian yang diikatkan pada kedua batang pohon. Strategi ini merupakan strategi untuk membangunkan audiens pada suatu program baru atau program yang mengalami penurunan popularitas. Dengan cara menempatkan program tersebut di tengah-tengah dua program ungulan. Dengan ekspektasi, penonton seusai menonton program unggulan pertama, akan menunggu program unggulan kedua dengan menyaksikan program yang diletakkan di tengah kedua program unggulan tersebut. Sehingga terjadi yang

(23)

disebut dengan flow through dari program unggulan ke program lemah.

f. Stunting : Penghalangan, merupakan strategi untuk merebut perhatian audiens dengan cara mengubah jadwal acara secara cepat. Misalnya menampilkan seri film dengan menginterupsi program yang kuat. g. Strategi Lainnya : Beberapa strategi lainnya seperti mempertahankan

program unggulan dalam posisinya karena penonton sudah biasa dengan jam tayangnya. Sebab jika sebuah tayangan berubah jam tayang, dapat menurunkan jumlah penonton, terutama jika tidak diletakkan pada waktu siaran yang tepat.

Pada dasarnya, suatu program diproduksi untuk ditawarkan kepada audiensnya. Dengan demikian, audiens atau penonton merupakan pasar karena setiap media penyiaran yang ingin berhasil harus memiliki suatu rencana pemasaran strategis yang memiliki fungsi sebagai suatu panduan dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki.

Studi terinci mengenai kondisi pasar audiens yang dihadapi oleh stasiun penyiaran dengan kondisi program yang tersedia harus dilakukan untuk memahami pasar audiens dan tingkat persaingan yang ada.

2.5.2 Selecting

Proses planning atau perencanaan program ini melibatkan perkembangan dari jangka pendek, menengah dan panjang yang menjadi tujuan untuk mencapai program dan juga tujuan keuangannya, seperti yang telah disebutkan oleh Peter Pringle dan rekannya program planning involves

(24)

the development of short-, medium-, and long- range plans to permit the station to attain its programming and financial objectives.

Untuk dapat menarik perhatian audiens, harus ditentukan hal apa yang dapat digunakan sebagai senjat untuk menarik perhatian audiens terhadap program yang ditayangkan. dengan kata lain, apa jenis daya tarik yang akan digunakan. Jika sudah diketahui apa yang menjadi penarik perhatian audiens, maka selanjutnya adalah menentukan elemen-elemen apa saja yang harus dimasukkan ke dalam program agar sesuai dengan target dan jenis daya tarik yang ditentukan.

Tentunya konten program tidak semudah memasukan masing-masing elemen kualitas ke dalam program dan kemudian program itu pasti berhasil, di dalamnya harus terdapat keterampilan dan seni tertentu yang dapat menyatukan semua elemen tersebut. Beberapa elemen yang dimaksud adalah sebagai berikut (Morrisan, 2009) :

a. Konflik : salah satu elemen yang dianggap paling berhasil adalah konflik, yaitu adanya benturan kepentingan atau benturan di antara tokoh-tokoh yang dikenal.

b. Kesukaan : karena audiens biasanya memilih program tayangan yang sesuai dengan kesukaannya, maka ada baiknya konten dari program tersebut dapat menampilkan kesukaannya, baik itu dari konten sampai pembaca acaranya sendiri.

c. Energi : setiap program harus memiliki energi yang dapat mempertahankan audiensnya untuk tidak beralih pada stasiun lain. Vance-Gross mendefinisikan energi sebagai : the quality that infuses a sencse of pace and excitement into a show. It is the charging of the

(25)

screen with pictures that won’t let the viewer turn away. Yang berarti kualitas yang menekankan pada kecepatan dan semangat ke dalam cerita dengan menyajikan gambar-gambar yang tidak bisa ditinggalkan penonton.

d. Timing : Konten yang diberikan harus dipertimbangkan dengan waktu penayangannya, apakah program bersangkutan sudah cocok sesuai dengan jamannya dan target audiensnya. Setiap program harus menjaga keharmoniannya dengan waktu.

e. Tren : yaitu memiliki kesadaran terhadap adanya hal-hal yang sedang diminati oleh target audiens atau di tengah masyarakat.

Banyaknya peristiwa yang terjadi sehari-hari tidak memungkinkan untuk menyampaikan semua ditel kejadian dalam satu hari, maka dalam memilih berita terdapat pula beberapa kriteria kelayakan berita untuk bisa ditayangkan yaitu sebagai berikut (Junaedi, 2013):

a. Timeless and immediacy : yaitu peristiwa yang segar dan baru terjadi beberapa jam yang lalu atau bahkan beberapa detik yang lalu. Peristiwa yang baru saja terjadi layak untuk diberitakan, semakin baru peristiwanya maka semakin layak untuk diberitakan. Bahkan dalam dunia jurnalisme penyiaran, bisa jadi peristiwa yang sedang diberitakan adalah yang sedang terjadi.

b. Proximity : unsur kedekatan juga menjadi salah satu kriteria kelayakan sebuah berita. Kedekatan yang dimaksud di sini adalah relevansi dengan audiensnya. Semakin dekat audiens dengan peristiwa yang terjadi maka semakin penting berita tersebut untuk di

(26)

beritakan. Selain kedekatan secara geografis, kedekatan secara emosional juga mempengaruhi.

c. Conflict : konflik berbentuk fisik dan non fisik secara umum dapat menarik perhatian penonton. Peristiwa yang mengandung konflik yang berujung bentrok, ujuk rasa, kerusuhan dan berita sejenisnya akan mendapatkan perhatian dari media massa dan menempatkannya sebagai berita utama. Alasannya karena berita seperti itu dapat menarik perhatian audiens lebih banyak.

d. Eminence and prominence : menyangkut peristiwa dan/atau orang terkenal. Peristiwa terkenal atau peristiwa yang terjadi pada orang yang terkenal akan lebih banyak menarik perhatian dibandingkan dengan peristiwa atau orang yang tidak terkenal.

e. Consequence and impact : berarti peristiwa yang diberitakan memiliki konsekuensi kepada kehidupan audiens dan dapat menimbulkan peristiwa lainnya akan semankin banyak menarik perhatian audiens. Semakin besar konsekuensi yang muncul, maka semakin besar juga kemungkinan untuk memberitakan hal tersebut. f. Human interest : merupakan peristiwa yang dapat menarik

perhatian penonton dengan menyentuh perasaan audiensnya. Human interest merupakan peristiwa yang aneh, unik dan tidak biasa terjadi. Walaupun berita tersebut sudah lama terjadi, dan tidak memiliki kedekatan dengan audiens, berita tersebut tetap layak untuk diberitakan karena dapat menyentuh perasaan audiensnya.

(27)

2.5.3 Promoting

Promosi program merupakan segala proses bagaimana memberi tahu audien mengenai adanya suatu program sehingga mereka dapat tetarik unutk menonton program yang disediakan dan membujuk penonton agar terus bertahan menonton program yang ditayangkan. Selain itu, karena televisi berhubungan dengan pemasangan iklan, maka promo yang dilakukan tidak hanya untuk menarik perhatian penonton tetapi juga untuk menarik perhatian pengiklan agar mau memasang iklan di stasiun televisi tersebut.

Upaya memperkenalkan dan kemudian menjual program sehingga mendatangkan penonton sekarang ini sudah banyak instrumen yang dapat digunakan. Instrumen dasar yang digunakan untuk tercapainya tujuan promosi program disebut dengan bauran promosi atau promotional mix yang dapat terdiri dari : iklan, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, promosi penjualan, hubungan masayarakat dan juga penjualan personal. Namun saat ini, kegiatan promo yang dilakukan ditelevisi umumnya dibagi menjadi dua kegiatan yaitu promo on air dan promo off air.

Kegiatan promo dilakukan oleh stasiun televisi tidak hanya untuk mempromosikan program kepada banyak orang, tetapi juga untuk lebih mendekatkan penonton dan pemasang iklan dengan mereka. Selain itu, promo dilakukan untuk memperkenalkan program baru atau sekedar memberitahu audiens mengenai perubahan jam tayang atau isi dari program yang sedang dipromosikan.

Saat ini, persaingan antar stasiun televisi dan antar program sangat besar, maka upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan program menjadi sangat penting dalam dunia pertelevisian, sehingga promo merupakan sesuatu

(28)

yang harus dibuat, direncanakan dan dijalankan. Menarik jumlah pemasang iklan yang banyak untuk program tersebut yang menjadikan strategi promo yang dilakukan tepat.

Terdapat dua jenis strategi promo yang biasa dilakukan dalam industri pertelevisian yaitu :

a. Promo On Air : yaitu semua kegiatan promo yang dilakukan dengan memanfaatkan media televisi sendiri atau melakukan promosi di televisi sendiri. Promo on air dapat berupa promo program yang biasanya berdurasi lima sampai dengan tiga puluh detik. Dapat berbentuk tayangan reguler maupun tematik, running text yang biasanya diletakkan di tengah-tengah program lain, super impose, ad lips, atau bahkan pembuatan program khusus untuk program tersebut seperti kuis. Walaupun dalam televisi, slot sudah banyak dipenuhi oleh iklan dari pihak ketiga, tapi promosi unutk program-program mereka sendiri pasti dilakukan.

b. Promo Off Air : sedangkan untuk promo off air adalah semua kegiatan yang dilakukan tidak di dalam media televisi mereka sendiri. Promo off air dapat berupa iklan yang terdapat di billboard atau di media cetak atau bahkan media lain. Promo off air merupakan segala kegiatan yang dilakukan off air untuk lebih memperkenalkan diri dan mendekatkan program kepada audiensnya, seperti melakukan promosi di mall, sekolah atau tempat umumnya lainnya.

Selain promo on air dan off air, kegiatan promo lainnya juga dilakukan dengan bekerja sama dengan bagian Public Relation (PR) ataupun melakukan promo langsung dengan pemasang iklan atau agency lainnya.

(29)

Bagian PR dapat membantu dalam membentuk citra stasiun atau program kepada masyarakat. Pada promo langsung, biasanya melakukan kunjungan kepada pemasang iklan atau agency terkait.

Promosi program berita dilakukan untuk mengingatkan orang bahwa media memiliki departemen berita yang siap untuk menyiarkan berita-berita terbaru kepada audiensnya. Promosi program berita biasanya dilakukan dengan menggunakan grafik serta video. Promo program berita biasanya dilakukan berulang-ulang kali dengan menunjukkan cuplikan-cuplikan gambar berita yang sebenarnya. Ada baiknya cuplikan yang digunakan diubah per minggunya mengingat informasi yang diberikan oleh program berita adalah up to date.

Promosi pada program berita biasanya menampilkan wajah pembawa beritanya karena mereka telah menjadi icon dari program berita tersebut karena mereka tampil di dalamnya setiap hari.

2.5.4 Evaluating

Melalui perencanaan, stasiun televisi menetapkan rencana dan tujuan yang ingin dicapai dengan penayangan program, pada tahan evaluasi dilakukan untuk menentukan seberapa jauh rencana dan tujuannya sudah tercapai. Kegiatan evaluasi dapat dilakukan secara periodik tergantung pada masing-masing individu dan juga departemen, dengan membandingkan kinjerja yang dilakukan dengan kinerja yang direncanakan sebagai evaluasinya.

(30)

Evaluasi yang dapat dilakukan juga adalah dengan melihat laporan riset rating, untuk melihat jumlah dan komposisi auiden yang menonton program yang ditayangkan.

Peringkat program atau hal yang sangat penting.

memberikan jasa kepada stasiun televisi dengan menggeluarkan laporan rutin mengenai ditel program apa saja yang menjadi keunggulan dan mana yang sudah banyak ditinggalkan oleh audiensnya. Berhubungan juga den promo, dalam mencari pemasang iklan, rating berperan cukup besar. Karena pemasang iklan pasti akan mencari program yang paling banyak minatnya atau paling banyak penontonnya.

2.6. Kerangka Berpikir

Evaluasi yang dapat dilakukan juga adalah dengan melihat laporan , untuk melihat jumlah dan komposisi auiden yang menonton program yang ditayangkan.

Peringkat program atau rating pada pengelola stasiun televisi menjadi hal yang sangat penting. Suatu perusahaan atau lembaga rating, biasanya memberikan jasa kepada stasiun televisi dengan menggeluarkan laporan rutin mengenai ditel program apa saja yang menjadi keunggulan dan mana yang sudah banyak ditinggalkan oleh audiensnya. Berhubungan juga den promo, dalam mencari pemasang iklan, rating berperan cukup besar. Karena pemasang iklan pasti akan mencari program yang paling banyak minatnya atau paling banyak penontonnya.

Evaluasi yang dapat dilakukan juga adalah dengan melihat laporan , untuk melihat jumlah dan komposisi auiden yang menonton

pada pengelola stasiun televisi menjadi , biasanya memberikan jasa kepada stasiun televisi dengan menggeluarkan laporan rutin mengenai ditel program apa saja yang menjadi keunggulan dan mana yang sudah banyak ditinggalkan oleh audiensnya. Berhubungan juga dengan promo, dalam mencari pemasang iklan, rating berperan cukup besar. Karena pemasang iklan pasti akan mencari program yang paling banyak minatnya

(31)

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Pada penelitian ini, kerangka berpikir yang digunakan bahwa selecting, scheduling, promoting, dan evaluating memberntuk sebuah strategi programming. Dengan adanya strategi programming maka terbentuklah program Kompas Siang di Kompas TV.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dari hasil pengujian keamanan yang dilakukan pada Server Digital Library Universitas Bina Darma, maka secara umum ada 4 celah yang bisa dimanfaatkan oleh penyusup untuk

Hal ini menggambarkan bahwa pengaturan akan frase “kekerasan atau ancaman kekerasan” dalam KUHP masih memberikan celah untuk pelaku melakukan suatu perbuatan yang

Lampiran 3.5: Penyusunan Laporan Pembimbingan dan Pelatihan Kepala Sekolah dalam Menyusun Program Sekolah, Rencana Kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah,

Cabang eksekutif itu sendiri memiliki dua pemimpin: Presiden Republik, yang merupakan Kepala Negara dan dipilih memiliki dua pemimpin: Presiden Republik, yang

Tari Bantengan sebagai bentuk tari rakyat, dalam sajiannya menggunakan properti barongan berbentuk kepala hewan banteng, dalam penyajiannya

Apabila di kemudian hari ternyata pernyataan saya tersebut tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan skripsi beserta segala hal yang

Untuk setiap case, cetak 1 baris yang terdiri dari 1 integer yang menunjukkan jumlah perahu minimal untuk mengcover semua rumah dengan aturan yang telah diberikan.. Sample Input 2