• Tidak ada hasil yang ditemukan

MUHAMAD IRVAN TAUFIK (Mahasiswa Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesuma Negara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MUHAMAD IRVAN TAUFIK (Mahasiswa Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesuma Negara)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

RITMIK vol 2 no 1 2015

29

ANALISIS THREATS, OPPORTUNITY, WEAKNESS, STRENGTHS (TOWS) SEBAGAI

LANDASAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PR. SEMANGGIMAS AGUNG BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG

MUHAMAD IRVAN TAUFIK

(Mahasiswa Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesuma Negara) SANDI EKA SUPRAJANG

(Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesuma Negara)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ancaman, peluang, kelemahan, kekuatan yang dimilki PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung dengan produk rokok yang dipasarkannya dan memberikan masukan dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan, dengan melakukan analisis lingkungan eksternal dan faktor-faktor internal yang mempengaruhi perusahaan. Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis threats-opportunities-weaknesses-strengths

(TOWS).

Analisis TOWS merupakan salah satu analisis yang dapat digunakan untuk melihat sisi eksternal dan internal perusahaan. Analisis TOWS dimulai dengan kajian terhadap faktor-faktor eksternal dengan melakukan analisis threast-opportunities, kemudian diikuti dengan kajian kondisi internal perusahaan berupa weaknesses- strengths. Berdasarkan hasil analisis TOWS yang telah dilakukan maka strategi yang dapat diterapkan oleh PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung dalam kondisi ini adalah strategi yang berorientasi pada pertumbuhan yang setiap kebijakan perusahaan berorientasi pada pertumbuhan agresif untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada.

Kata kunci: Analisis TOWS, Strategi Pemasaran PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan bisnis di Indonesia belakangan ini semakin menonjol dengan persaingan dalam dunia usaha yang memaksa setiap perusahaan untuk selalu berinovasi, perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat mempengaruhi perusahaan, kemudian menimbulkan ketidakpastian. Keadaan ini menimbulkan persaingan yang tajam antara perusahaan.

Perubahan lingkungan bisnis merupakan salah satu penyebab dalam persaingan usaha. Peran pemasaran tidak akan pernah lepas dari persaingan maupun dari perubahan lingkungan bisnis. Pemasaran sekarang ini telah berubah menjadi sebuah filosofi dan cara berbisnis yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung merupakan bagian dari dunia usaha nasional yang mempunyai kedudukan sebagai perusahaan rokok swasta, memiliki potensi besar dalam memproduksi dan memasarkan produk rokoknya, serta peranannya yang juga memberikan devisa kepada negara sangat strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab dari semakin kompetitifnya persaingan yang terjadi pada perusahaan yang bergerak di bidang sejenis.

Agar perusahaan mengetahui strategi pemasaran seperti apa dan bagaimana yang harus diterapkan dalam perusahaan. Perusahaan perlu mengenali ancaman dan peluang perusahaan dalam persaingan. Hal ini akan sangat membantu perusahaan dalam mengenali diri, serta menghindari atau meminimalkan kelemahan dan memanfaatkan setiap kekuatan yang dimiliki.

(2)

RITMIK vol 2 no 1 2015

30

Salah satu analisis yang dapat digunakan untuk melihat sisi eksternal dan internal perusahaan adalah analisis TOWS yaitu Ancaman (Threats) Peluang (Opportunity), Kelemahan (Weakness), dan Kekuatan (Strengths), yang ada dalam perusahaan tersebut sehingga memperlancar strategi pemasaran menuju tercapainya tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.

Dengan melihat latar belakang masalah di atas, maka perusahaan dituntut untuk lebih bekerja keras dalam mencermati dan mengantisipasi reaksi lingkungan eksternal dan internal perusahaan yang mengenali ancaman dan peluang perusahaan serta menghindari atau meminimalkan kelemahan dan memanfaatkan setiap kekuatan yang dimiliki dengan mengkoordinasi secara bersama-sama untuk menciptakan strategi pemasaran yang tepat sehingga dapat bersaing dalam memasarkan produknya.

Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Threats, Opportunity, Weakness, Strenghts (TOWS) Sebagai Landasan Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Pada PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung”

B. Permasalahan

Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang umumnya dihadapkan pada masalah yang merupakan hambatan untuk mencapai tujuan. Seperti halnya rokok yang diproduksi oleh PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung, sekarang ini kalah bersaing dengan produk-produk rokok lainnya yang berasal dari perusahaan yang bergerak dibidang yang sama. Dari permasalahan tersebut, ada strategi yang kurang tepat yang diterapkan oleh PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung yang mengakibatkan produk rokok PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung sekarang ini kalah bersaing dengan produk-produk rokok lainnya. Dengan demikian perlu sebuah strategi pemasaran yang tepat untuk mengatasi masalah dalam hal persaingan pemasaran rokok.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana ancaman, peluang, kelemahan, dan kekuatan pada PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung?

2. Strategi pemasaran apa yang tepat bagi PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ancaman, peluang, kelemahan, dan kekuatan pada PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung

2. Untuk mengetahui Strategi pemasaran yang tepat bagi PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung

E. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Akademisi

Bisa digunakan sebagai bahan referensi penelitian lebih lanjut tentang manajemen pemasaran khususnya pada strategi pemasaran bagi PR Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung

2. Bagi perusahaan

a. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atas langkah-langkah yang sedang di ambil perusahaan dalam menyusun strategi pemasaran

3. Bagi peneliti

Kegunaan bagi peneliti adalah sebagai perbandingan antara materi yang didapatkan di bangku kuliah dengan penerapannya di lingkungan perusahaan.

LANDASAN TEORI

A. Hasil Penelitian Terdahulu

1. Aspiyak (2008) “Penentuan Strategi Pemasaran Berdasarkan Analisis SWOT Pada CV. Duta Mandiri Computer Tulungagung”.

(3)

RITMIK vol 2 no 1 2015

31

Kesimpulan dari hasil matrik SWOT yang dapat diimplementasikan perusahaan antara lain dengan:

a. Meningkatkan kualitas produk dan jasa untuk menjaga kesetiaan pelanggan/konsumen. Dengan tetap memberikan pelayanan yang efektif serta penanganan keluhan-keluhan pelanggan/konsumen secara tepat.

b. Meningkatkan volume penjualan dengan mengoptimalkan promosi dan pemanfaatan teknologi

audio/video maupun teknologi informasi.

c. Mencari atau menambah pinjaman lunak pada Bank serta bekerja sama dengan lembaga pembiayaan, serta

d. Perusahaan membentuk tim penelitian dan pengembangan serta mengirim karyawan untuk mengikuti pelatihan untuk meningkatkan sumber daya manusia.

Implementasi untuk strategi pemasaran, perusahaan dapat melakukan strategi antara lain: Melayani pelanggan atau konsumen sesuai dengan kondisi keuangan, membuka cabang ditempat lain dengan melihat kemampuan keuangan perusahaan membentuk jaringan dengan merekrut rental atau retail di daerah pemasaran, membuat show room dipusat keramaian, dan mengikuti pameran informasi dan teknologi.

2. Harianta (2003) “Analisis SWOT Sebagai Landasan Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Pada Koperasi Ngudi Makmur Sentosa Ponggok Blitar”

Variabel:

a. Analisis SWOT b. Strategi Pemasaran

Sesuai dengan pembahasan dan analisis terhadap bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

a. Analisis SWOT mempunyai peranan yang penting dalam suatu badan usaha, termasuk koperasi “Ngudi Makmur Sentosa” Blitar, untuk menentukan suatu strategi pemasaran, karena dengan mengadakan analisis SWOT koperasi dapat mengetahui kekuatan, kelemahan koperasi serta peluang dan ancaman yang dihadapi dalam menjalankan usahanya untuk kemakmuran anggotanya.

b. Kekuatan koperasi “Ngudi Makmur Sentosa” Blitar

1) Lokasi koperasi yang strategis, ini dapat menunjang kelancaran usaha koperasi 2) Kerjasama dengan Lembaga Terkait

3) Daerah pemasaran yang cukup luas

4) Terciptanya hubungan yang baik antara pengurus dengan anggota koperasi “Ngudi Makmur Sentosa”

c. Kelemahan koperasi “Ngudi Makmur Sentosa”

1) Koperasi “Ngudi Makmur Sentosa” Blitar baru berdiri tahun 2002 dan masih belum terlalu dikenal oleh masyarakat sekitar koperasi

2) Karena masih belum lama berdiri, sehingga masih banyak memerlukan sarana prasarana yang lebih representatif untuk kelancaran jalannya operasional koperasi (sarana prasarana kurang menunjang)

3) Permodalan yang dimiliki masih terlalu sedikit, sehingga dalam menjalankan usahanya belum dapat maksimal

d. Peluang koperasi “Ngudi Makmur Sentosa” Blitar

1) Kebijaksanaan pemerintah yang mendukung keberadaan suatu koperasi 2) Masih tersedianya pasar potensial yang cukup luas

3) Koperasi dalam menjalankan usahanya mempunyai hubungan yang baik dengan koperasi daerah

4) Pendapatan perkapita penduduk

e. Ancaman koperasi “Ngudi Makmur Sentosa” Blitar

1) Tingkat persaingan yang cukup tajam dalam usaha menarik nasabah

2) Adanya kemungkinan munculnya pesaing baru yang akan menyamai koperasi

f. Berdasarkan hasil Analisis SWOT, maka strategi pemasaran yang direkomendasikan pada Koperasi “Ngudi Makmur Sentosa” blitar adalah strategi stabilitas dengan mengutamakan strategi promosi disamping strategi ekspansi

(4)

RITMIK vol 2 no 1 2015

32

3. Efariyah (2011) “Strategi Pemasaran Yang Tepat Bagi Usaha Kecil Guna Menghadapi Persaingan Pasar Study Kasus Pada Usaha Kecil Ikan Koi di Kecamatan Sanankulon Blitar” Variabel:

a. Strategi Pemasaran b. Persaingan Pasar

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada usaha kecil ikan koi di Kecamatan Sanankulon Blitar, maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Strategi pemasaran yang tepat bagi usaha kecil ikan koi adalah sebagai berikut: 1) Menambah pengetahuan tentang ikan koi

2) Mencari investor untuk mengembangkan usaha atau kerja sama dengan bank 3) Memperbarui sistem distribusi dan juga peralatan yang digunakan

4) Meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan 5) Memperluas pasar dari regional maupun internasional

6) Meningkatkan service agar pelanggan puas agar pelanggan mau kembali lagi 7) Melakukan transparansi misalnya beriklan lewat internet atau web

8) Memperluas target pasar yang dituju 9) Meningkatkan penjualan

10) Mengikuti perlombaan atau kontes ikan koi sebagai sarana promosi dan juga melihat tingkat pasar

g. Sedangkan strategi yang paling efektif untuk bersaing dipasar adalah: 1) Meningkatkan service agar pelanggan puas agar pelanggan mau kembali lagi 2) Melakukan transparansi misalnya beriklan lewat internet atau web

3) Mengikuti perlombaan atau kontes ikan koi sebagai sarana promosi dan juga melihat tingkat pasar

4) Mencari investor untuk mengembangkan usaha atau kerja sama dengan bank B. Teori Penelitian

1. Pemasaran

Demikian halnya yang dikemukakan oleh American Marketing Assosiation dalam Kotler dan Keller (2009:6) pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.

Menurut Peter Drucker dalam kotler dan keller (2009:7) orang dapat mengasumsikan akan selalu ada kebutuhan penjualan. Akan tetapi, tujuan pemasaran bukan untuk memperluas penjualan hingga kemana-mana. Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran hendaknya menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli semua yang dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan produk atau jasa itu.

Dari definisi-definisi pemasaran tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat dua tujuan dari dua pihak yang berbeda yaitu pembeli dan penjual yang harus dicapai oleh pemasaran. Oleh karena itu pemasaran dilakukan untuk menilai kebutuhan dari pembeli potensial dan memuaskan kebutuhan tersebut.

2. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran menurut Suyanto (2007:7) dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.

Menurut Kotler dan Keller (2009:6) mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

(5)

RITMIK vol 2 no 1 2015

33

Strategi menurut Amir (2011:128) dapat di artikan secara sederhana sebagai cara-cara yang dapat digunakan perusahaan untuk menjalankan misinya, meraih visinya atau mencapai tujuan-tujuannya.

Pearce dan Robinson (2013:4) Strategi merupakan rencana skala besar yang berorientasi jangka panjang untuk berinteraksi dengan lingkungan kompetitif untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebuah strategi merupakan rencana permainan yang akan dilakukan oleh perusahaan.

Menurut Daft (2013:249) strategi (strategy) secara eksplisit, yakni rencana tindakan yang menerangkan tentang alokasi sumber daya serta berbagai aktivitas untuk menghadapi lingkungan, memperoleh keunggulan bersaing, dan mencapai tujuan perusahaan. Inti perumusan strategi adalah menentukan bagaimana perusahaan kita akan berbeda dengan perusahaan lain. Strategi tentu saja berubah seiring waktu sesuai dengan kondisi lingkungan, namun agar tetap kompetitif, perusahaan membuat strategi yang berfokus kepada kompetensi dasar, mengembangkan sinergi, dan menciptakan nilai bagi pelanggan.

4. Manajemen Strategi

Menurut Pearce dan Robinson (2013:3) mendefinisikan Manajemen strategis sebagai suatu rangkaian keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana untuk mencapai tujuan perusahaan.

Sedang Wheelen dan Hunger dalam buku Amir (2011:7) manajemen strategi sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Keputusan itu meliputi: perumusan strategi, implementasi strategi, serta evaluasi dan kontrol. Kinerja perusahaan yang unggul tidak dicapai lewat keberuntungan, melainkan ditentukan oleh keputusan-keputusan yang diambil oleh para manajer.

5. Strategi Pemasaran

Menurut Swastha dan Irawan (2008:69) Strategi pemasaran dari setiap perusahaan merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan. Sementara itu, menurut Tjiptono (2008:6) Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran, dan biaya bauran pemasaran. Menurut Tull dan Kahle dalam Tjiptono (2008:6) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang disebut.

6. Pengertian Perencanaan Strategis

Menurut Suyanto (2007:20) Perencanaan strategis merupakan sekumpulan keputusan dan tindakan yang dirancang untuk mencapai sasaran perusahaan. Perusahaan yang baik tahu bagaimana caranya beradaptasi dan bereaksi terhadap pasar yang selalu berubah, dengan cara menerapkan perencanaan strategis yang berorientasi pada pasar.

Perencanaan strategi perusahaan mencakup empat kegiatan perencanaan, yaitu mendefinisikan visi dan misi korporasi, membangun unit bisnis strategis, mengalokasikan sumber daya untuk masing-masing unit bisnis strategis dan menilai peluang bisnis yang muncul.

7. Proses Manajemen Strategi a. Analisis Lingkungan Eksternal

Menurut Kotler dan keller (2009:64) analisis lingkungan eksternal (analisis peluang dan ancaman), suatu unit bisnis harus memantau kekuatan lingkungan makro (demografi-ekonomi, teknologi, politik-hukum, dan sosial-budaya) dan pelaku lingkungan mikro utama (pelanggan, pesaing, saluran distribusi, pemasok) yang mempengaruhi kemampuannya memperoleh laba. Unit bisnis harus memiliki sistem intelejen pemasaran untuk mengikuti kecenderungan dan perkembangan penting yang terjadi. Untuk masing-masing kecenderungan atau perkembangan, manajemen perlu mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ditimbulkannya.

b. Analisis Lingkungan Internal

Menurut Suyanto (2007:26) analisis lingkungan internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis internal perusahaan dikenal juga dengan nama analisis profil

(6)

RITMIK vol 2 no 1 2015

34

perusahaan. Analisis ini menggambarkan kekuatan perusahaan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas pemasaran, sumber daya manusia, sumber daya fisik, operasi, keuangan, manajemen dan organisasi.

c. Misi dan Tujuan Perusahaan

Menurut Pearce dan Robinson (2013:16) Misi suatu perusahaan merupakan tujuan unik yang membedakan perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasikan lingkup dari operasinya. Secara singkat, misi perusahaan (company mission) menjelaskan bidang penekanan dari produk, pasar, dan teknologi perusahaan sedemikian rupa sehingga mencerminkan nilai dan prioritas dari para pengambil keputusan strategis. Tanggung jawab sosial merupakan tanggung jawab penting bagi para pengambil keputusan strategis perusahaan karena pernyataan misi perusahaan harus menyatakan keinginan perusahaan untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat yang membuat perusahaan tersebut tetap hidup. Suatu perusahaan perlu menetapkan aspirasi tanggung jawab sosialnya sendiri, sebagaimana halnya dengan bidang kinerja lainnya dalam perusahaan.

d. Perumusan Strategi

Menurut Kotler dan keller (2009:68) sasaran menunjukkan apa yang ingin dicapai oleh suatu unit bisnis. Setiap perusahaan harus merancang strategi untuk mencapai tujuannya, yang terdiri dari strategi pemasaran dan strategi teknologi serta strategi penetapan sumber yang cocok. 8. Analisis TOWS

Menurut Kertajaya, et al (2005:72) Kenapa TOWS, bukannya SWOT seperti yang biasa kita dengar. Penjelasannya sangat fundamental, karena analisis dimulai dengan kajian terhadap faktor-faktor eksternal dengan melakukan analisis threat-opportunity, baru kemudian diikuti dengan kajian kondisi internal perusahaan berupa strength-weakness. Urutan analisis semacam ini dilandasi oleh adanya kenyataan bahwa di era 1990-an perubahan dan turbulensi lingkungan menjadi semakin penting, jauh melebihi perubahan lingkungan internal, karena itu kita harus mulai dari luar, baru ke dalam. Dengan kata lain kita menggunakan pendekatan outside-in, bukan inside-out.

Menurut Kertajaya (2010:262) ada perubahan paradigma yang mendasar. Kalau anda menggunakan SWOT, biasanya akan lebih present atau bahkan bisa jadi past oriented. Daftar S (strength)-nya bisa saja sangat panjang karena mengenang kejayaan masa lalu. W (weak)-nya tidak banyak karena bias pada pandangan ke belakang. Apalagi kalau ada agency problem artinya, manajer yang sekarang takut disalahkan kalau menulis S-nya sedikit dan W-nya banyak. Padahal, S dan W yang present atau past oriented itu tidak akan relevan untuk masa depan. Tapi, kalau kita mulai dengan identifikasi T (threat) dan O (opportunities), otomatis akan terpaksa berorientasi pada masa depan.

Pada saat melakukan analisis SWOT, perusahaan bisa saja terjebak dengan terlalu memberikan tekanan pada faktor-faktor internal serta membatasi identifikasi threats (ancaman) dan opportunities (peluang) hanya pada yang sesuai dengan kapabilitas perusahaan. Ini bukan berarti bahwa perusahaan tidak perlu menyesuaikan lingkungan eksternal dengan kondisi internalnya, justru hal inilah yang terpenting yang harus dilakukan perusahaan. Dengan mengkaji segala kemungkinan ancaman dan peluang sebelum menelaah kelemahan dan kekuatan perusahaan, maka kita akan cenderung lebih mampu merumuskan dan menjalankan langkah-langkah strategis perusahaan yang sering kali dijalankan secara radikal. Analisis TOWS tersebut akan memberikan paradigma masa depan sehingga strategi yang di buat juga bisa dipakai untuk masa depan.

David (2004:285) perpendapat setelah menentukan faktor-faktor eksternal dan internal dalam perusahaan, hal yang perlu dilakukan adalah membuat matrik TOWS dan memasukkan semua unsur faktor eksternal maupun internal perusahaan. Sehingga langkah pertama yang dilakukan adalah mengetahui faktor eksternal maupun internal perusahaan.

Sebelum menggunakan matrik TOWS, terlebih dahulu melakukan analisis EFE dalam matrik EFE dan juga analisis EFI dalam matrik EFI.

(7)

RITMIK vol 2 no 1 2015

35

Matrik evaluasi faktor eksternal (EFE) membuat perencana strategi dapat meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, teknologi, lingkungan, politik, hukum, pemerintah, sosial, budaya, demografi dan persaingan. Terdapat lima langkah dalam pengembangan matrik EFE. 1) Buat daftar faktor-faktor eksternal termasuk peluang dan ancaman yang mempengaruhi

perusahaan dan industrinya. Daftar peluang dulu baru ancaman.

2) Beri bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting). Peluang sering mendapat bobot lebih besar dari pada ancaman. Tetapi, ancaman juga menerima bobot tinggi, jika sangat mengancam. Bobot yang wajar dapat ditentukan dengan membandingkan pesaing yang sukses dan yang gagal atau dengan mendiskusikan faktor tersebut dan mencapai tingkat kelompok. Jumlah seluruh bobot yang diberikan pada faktor di atas harus sama dengan 1,0.

3) Berikan peringkat 1 sampai 4 kepada masing-masing faktor eksternal untuk menunjukan seberapa efektif strategi perusahaan saat itu merespon faktor tersebut, dengan cacatan: 4= respon luar biasa, 3= respon diatas rata-rata, 2= respon rata-rata, 1= respon jelek. Peringkat didasarkan pada efektifitas strategi perusahaan.

4) Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai yang di bobot.

5) Jumlah nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan nilai bobot total bagi organisasi.

Berapa pun jumlah peluang dan ancaman utama yang dimasukkan dalam matrik EFE, total nilai yang dibobot tertinggi untuk suatu organisasi adalah 4,0 dan yang terendah adalah 1,0. Rata-rata nilai yang dibobot adalah 2,5. Jumlah nilai yang dibobot sama dengan 4,0. Menunjukkan bahwa suatu organisasi memberi respon yang sangat bagus terhadap peluang-peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya.

b. Evaluasi Faktor Internal (EFI)

Alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai bidang fungsional dalam suatu usaha. Matrik EFI dapat dikembangkan dalam lima langkah sebagai berikut.

1) Tulislah faktor-faktor internal termasuk kekuatan maupun kelemahannya. Tuliskan kekuatan terlebih dahulu dan kemudian kelemahannya.

2) Berikan bobot dengan kisaran 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (paling penting) pada setiap faktor. Bobot yang diberikan pada suatu faktor menunjukkan seberapa penting faktor itu menunjang keberhasilan perusahaan dalam industri yang digelutinya. Jumlah dari semua bobot harus sama dengan 1,0.

3) Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk menunjukkan apakah faktor itu merupakan kelemahan besar (peringkat=1), kelemahan kecil (peringkat=2), kekuatan kecil (peringkat=3), atau kekuatan besar (peringkat=4). Ingat bahwa peringkat 4 dan 3 hanya untuk kekuatan, sedangkan 1 dan 2 hanya untuk kelemahan.

4) Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai yang dibobot untuk setiap variabel.

5) Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan total nilai yang dibobot untuk organisasi.

Berapapun faktor yang dirumuskan dalam matriks EFI, jumlah nilai yang dibobot dapat berkisar 1,0 yang rendah sampai 4,0 yang tinggi dengan rata-rata 2,5. Total nilai yang dibobot jauh dibawah 2,5 merupakan ciri organisasi yang lemah secara internal. Sedangkan jumlah yang jauh di atas 2,5 menggambarkan posisi internal yang kuat. Pemberian bobot ditentukan dengan skor 0,0 sampai dengan 1,0 yang akan dijelaskan setiap bobot yang telah ditentukan untuk setiap faktor yang ada dalam analisis TOWS ini.

b. Matrik TOWS

Matrik TOWS terdiri dari Sembilan sel. Seperti yang terlihat, terdapat empat sel faktor kunci, empat sel faktor strategi. Empat sel strategi, dengan label SO, WO, ST, dan WT. dikembangkan setelah menyelesaikan empat sel faktor kunci, berlabel S, W, O, dan T.

Tujuan dari setiap pencocokan adalah mengasilkan strategi alternatif yang dapat dijalankan, bukan untuk memilih atau menetapkan strategi mana yang terbaik. Oleh karena itu, tidak semua strategi yang dikembangkan dalam matriks TOWS akan dipilih untuk dijalankan.

(8)

RITMIK vol 2 no 1 2015

36

1) Strategi SO

Strategi yang memanfaatkan kekuatan agar peluang yang ada bisa kita manfaatkan. 2) Strategi WO

Strategi yang mencoba meminimalkan kelemahan atau memperbaiki kelemahan dalam rangka mencoba meraih peluang yang ada.

3) Strategi ST

Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mencoba mengatasi atau memperkecil ancaman yang kita hadapi.

4) Strategi WT

Strategi yang mencoba meminimalkan atau mengurangi kelemahan dalam rangka mencegah ancaman yang harus dihadapi.

C. Hubungan Antar Variabel

Dengan mengkaji segala kemungkinan ancaman dan peluang yang ada dilingkungan eksternal perusahaan, sebelum menelaah kelemahan dan kekuatan di dalam perusahaan. Maka PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung cenderung akan lebih mampu merumuskan dan menjalankan langkah-langkah strategis perusahaan.

Oleh sebab itu perlu bagi PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung melakukan salah satu analisis yang dapat digunakan untuk melihat sisi eksternal dan internal perusahaan adalah analisis TOWS yaitu Ancaman (Threats) Peluang (Oportunity), Kelemahan (Weakness), dan Kekuatan (Strengths), yang ada dalam PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung sehingga memperlancar strategi pemasaran menuju tercapainya tujuan yang telah ditetapkan perusahaan dan analisis TOWS ini memungkinkan perusahaan mengetahui posisi bersaing serta memilih strategi pemasaran yang tepat. Analisis TOWS akan memberikan paradigma masa depan sehingga strategi yang dibuat juga bisa dipakai untuk masa depan.

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional Variabel

1. Analisis TOWS (Threats, Opportunity, Weakness, Strenghts)

Analisis yang memaksa para eksekutif bisnis pada PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung untuk mengamati perubahan lingkungan dari perspektif outside-in (dari luar ke dalam), bukannya inside-out (dari dalam keluar). Analisis TOWS menciptakan kerangka berfikir kemasa depan sehingga strategi pemasaran yang dibuat bisa digunakan untuk masa depan baik untuk jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

2. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, Terutama sebagian tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan dan internal perusahaan melalui analisa kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta analisa peluang dan ancaman yang dihadapi PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung dari lingkungannya.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung, dengan Anggota populasi terdiri dari 69 orang.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Sugiyono (2010:300) teknik sampel ini menggunakan Purposive Sampling, adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif tidak didasarkan perhitungan statistik.

(9)

RITMIK vol 2 no 1 2015

37

Sampel dipilih berfungsi untuk mendapatkan informasi yang maksimum, bukan untuk digeneralisasi.

Penentuan unit sampel (responden) dianggap telah memadai apabila telah sampai pada taraf

redundancy atau datanya telah jenuh, ditambah sampel lagi tidak memberikan informasi yang baru. Sampel yang digunakan oleh peneliti adalah Top dan Midle Manajer Pada PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung yang berjumlah 20 orang.

C. Jenis Penelitian

Menurut Jonker, Pennink, dan Wahyuni (2011:71) inti dari penelitian kualitatif adalah untuk mengidentifikasi karakteristik dan struktur fenomena serta peristiwa dalam konteks alaminya. Penelitian kualitatif adalah penelitian dimana peneliti membuat suatu usaha untuk memahami suatu realitas organisasi tertentu dan fenomena yang terjadi dari perspektif semua pihak yang terlibat. Penelitian kualitatif ini didasarkan pada kenyataan bahwa pengetahuan tentang realitas hanya dapat diperoleh melalui “mata orang lain”.

D. Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2010:193) dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data berdasarkan tekniknya, yaitu melalui wawancara, angket (kuesioner), dan observasi. Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan:

1. Interview (wawancara)

Menurut Sugiyono (2010:194) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil..

2. Kuesioner (angket)

Menurut Sugiyono (2010:199) Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden yang berkaitan dengan tujuan penelitian. 3. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2010:203) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

E. Teknik Analisa Data

Metode analisis data digunakan untuk mengolah dan menganalisis data-data penelitian untuk mendapatkan hasil yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan, adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Analisis TOWS (Threats, Opportunity, Weakness, Strenghts)

Analisis dimulai dengan kajian terhadap faktor-faktor eksternal dengan melakukan analisis Threat-Opportunity, baru kemudian diikuti dengan kajian kondisi internal perusahaan berupa Strength-Weakness.

2. Matrik EFE (Evaluasi Faktor Eksternal)

Matrik evaluasi faktor eksternal (EFE) membuat perencana strategi dapat meringkas dan mengevaluasi ancaman dan peluang tentang informasi ekonomi, teknologi, lingkungan, politik, hukum, pemerintah, sosial, budaya, demografi dan persaingan yang berkaitan dengan PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung.

3. Matrik EFI (Evaluasi Faktor Internal)

Alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai bidang fungsional pada PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung.

4. Scoring yang digunakan untuk memberikan bobot pada Matrik EFE dan juga Matrik EFI, telah ditentukan seperti dibawah ini.

a. Bobot 0,0 menyatakan bahwa faktor tersebut tidak penting b. Bobot 0,05 menyatakan bahwa faktor tersebut kurang penting c. Bobot 0,10 menyatakan bahwa faktor tersebut penting

(10)

RITMIK vol 2 no 1 2015

38

d. Bobot 0,15 menyatakan bahwa faktor tersebut sangat penting.

5. Matrik TOWS

Matrik TOWS terdiri dari Sembilan sel. Seperti yang terlihat, terdapat empat sel faktor kunci, empat sel faktor strategi. Empat sel strategi, dengan label SO, WO, ST, dan WT. dikembangkan setelah menyelesaikan empat sel faktor kunci, berlabel S, W, O, dan T.

Tujuan dari setiap pencocokan adalah mengasilkan strategi alternatif yang dapat dijalankan, bukan untuk memilih atau menetapkan strategi mana yang terbaik. Oleh karena itu, tidak semua strategi yang dikembangkan dalam matriks TOWS akan dipilih untuk dijalankan.

6. Perumusan Strategi

Mencakup perencanaan dan pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan. Mengevaluasi masalah-masalah di lingkungan internal maupun eksternal dan mengintegrasikan hasil evaluasi ke dalam tujuan dan strategi.

F. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian yang berjudul “Analisis Threats, Opportunity, Weakness, Strenghts (TOWS) Sebagai Landasan dalam Menentukan Strategi Pemasaran”. Menggunakan waktu penelitian selama 2 bulan. Penelitian dimulai tanggal 18 Nopember 2014 sampai dengan 18 Januari 2015, bertempat di Perusahaan PR. Semanggimas Agung Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung 1. Sejarah Perusahaan

Perusahaan rokok Semanggimas Agung merupakan perusahaan yang sudah cukup lama berdiri yaitu tepatnya 12 Februari 1992 oleh bapak Boentoro. Perusahaan ini berlokasi di jalan Pahlawan No. 9 Desa Beji Kecamatan Boyolangu kabupaten Tulungagung dengan nomor SIUP 30/13.32/PM/XI/1991. Pada awal berdiri perusahaan ini tergolong perusahaan kecil dengan jumlah karyawan sebanyak 30 orang. Oleh karena permintaan pasar yang terus meningkat, maka pada tahun 1993 perusahaan rokok Semanggimas Agung menambah jumlah karyawannya menjadi 100 orang. Hal ini terus berlanjut dari tahun ke tahun hingga pada tahun 1994 telah menambah karyawan sebanyak 200 orang, dengan membuka cabang di Tulunggung.

Melihat tingkat permintaan konsumen yang semakin bertambah dan selera yang tidak seragam maka pada tahun 1996 memutuskan untuk membuka cabang lagi yang khusus memproduksi sigaret kretek filter. Beberapa tahun kemudian hingga tahun 2014 jumlah karyawannya mencapai 1033 orang yang terbagi menjadi tiga cabang perusahaan.

a. Visi dan Misi perusahaan

Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan besar yang mampu tumbuh kembang berkelanjutan, memberikan produk yang dapat memenuhi harapan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang optimal dan memiliki peran dominan dalam industri rokok.

Misi perusahaan adalah menawarkan pengalaman merokok terbaik kepada konsumen, Menyediakan produk-produk inovatif bermutu tinggi, sekaligus memberikan manfaat bagi semua Stakeholder.

b. Lokasi Perusahaan

Pemilihan lokasi perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan kelangsungan hidup perusahaan di waktu sekarang dan yang akan datang. Oleh karena itu pemilihan lokasi perusahaan harus diperhatikan dengan sebaik-baiknya. Perusahaan rokok Semanggimas Agung tepatnya berlokasi di jalan Pahlawan No. 9 Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung, dan di sinilah kegiatan produksi dan administrasi dilaksanakan.

c. Struktur Organisasi

Pembagian tugas sangat diperlukan untuk sekelompok orang yang bekerja sama dalam jumlah yang relatif banyak serta mempunyai tujuan yang sama. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya pembagian kerja, sehingga memudahkan koordinasi dan pengawasan pada masing-masing unit kerja. Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan hubungan antara pimpinan dan bawahan, serta bidang kerja yang satu dengan bidang kerja yang lain dalam suatu organisasi. Hal ini akan nampak jelas kedudukan, wewenang, dan tanggung

(11)

RITMIK vol 2 no 1 2015

39

jawab dari masing-masing bagian. Dengan adanya struktur organisasi yang baik segala aktivitas perusahaan akan mudah dilaksanakan. Perusahaan rokok Semanggimas Agung menerapkan struktur organisasi lini atau garis komando langsung dari pimpinan puncak ke bawahan. Pertanggung jawaban dimulai dari karyawan terendah sampai kepada pimpinan puncak.

B. Hasil Analisa Data

1. Analisis Eksternal PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung Lingkungan eksternal perusahaan merupakan pengaruh langsung maupun tidak langsung yang berada di luar kendali perusahaan. Kondisi maupun perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal dapat memberikan peluang atau ancaman, sehingga dapat mempengaruhi aktivitas perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan meliputi lima komponen yaitu ekonomi, sosial-budaya, demografi, politik-hukum, dan teknologi.

a. Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur periode Januari-September 2014 secara kumulatif mengalami pertumbuhan positif disemua sektor. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor bangunan 8,96 persen. Sedang pertumbuhan terendah dihasilkan sektor pertanian yang hanya 2,11 persen.

Sumber pertumbuhan terbesar dihasilkan oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan pencapaian 2,25 persen. Sumber pertumbuhan terendah terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian 0,06 persen.

Seperti yang telah tersebut di atas, pertumbuhan ekonomi cukup baik ini menandakan kinerja ekonomi Jawa timur berjalan cukup baik pula. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang sangat berpengaruh terhadap PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Sebab semakin tinggi pertumbuhan ekonomi menyebabkan semakin tinggi kesejahteraan masyarakat dan semakin tinggi pula daya beli masyarakat terhadap kebutuhan konsumsi seperti halnya rokok.

b. Sosial Budaya

Perkembangan bisnis yang begitu pesat saat ini, lambat laun merubah masyarakat modern menjadi masyarakat konsumtif. Masyarakat yang terus menerus berkonsumsi. Namun konsumsi yang dilakukan bukan lagi sekedar kegiatan yang berasal dari produksi. Konsumsi tidak lagi sekedar kegiatan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar dan fungsional manusia. Konsumsi telah bergeser menjadi sebuah budaya, yaitu budaya konsumsi.

Berkembangnya gaya hidup masyarakat, menjadi pertanda positif meningkatnya kesejahteraan hidup masyarakat. Yang mana peningkatan kegiatan konsumsi dipandang sebagai efek dari naiknya penghasilan dan taraf hidup masyarakat. Dalam hal ini secara langsung maupun tidak langsung memberikan pengaruh pada PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung dalam aktivitasnya. Beberapa fakta yang terjadi yaitu masyarakat selalu terikat dengan kegiatan konsumsi, secara fisik masyarakat hanya dapat bertahan melalui konsumsi, dan dalam segala hal, semua masyarakat adalah konsumen.

c. Demografi

Faktor demografi adalah salah satu dari sekian banyak faktor eksternal perusahaan. Kekuatan utama demografi yang selalu dipantau oleh PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung adalah populasi. Karena orang membentuk pasar dan dapat dijadikan sebagai sasaran pasar baru. Sehingga merupakan sebuah peluang bagi PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Data Hasil Proyeksi Penduduk tahun 2013 BPS Jawa Timur populasinya sebesar 38.363.200 jiwa.

d. Politik dan Hukum

Berbagai studi ekonomi politik atau sejarah ekonomi selalu menunjukkan adanya hubungan yang erat dan positif antara kelembagaan politik dan hukum dengan kinerja ekonomi. Apabila kelembagaan hukum dan politik baik, kinerja ekonomi juga turut membaik. Seperti itulah hubungan kausal teoritis antara variabel kelembagaan hukum dan politik dengan ekonomi.

Politik dan hukum yang tidak stabil dan masih menyisakan ketidakpastian, yang pada gilirannya dinilai berpengaruh secara signifikan pada dunia usaha dan kegiatan ekonomi pada umumnya. Pada akhir tahun 2014, kondisi politik dan hukum di indonesia relatif stabil. Sehingga

(12)

RITMIK vol 2 no 1 2015

40

kondisi ini sangat membantu perusahaan dalam kaitannya membuat strategi yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.

e. Teknologi

Perkembangan teknologi informasi yang semakin mutakhir saat ini merupakan bagian integral dari semua lingkungan bisnis. Semua lingkungan bisnis terpengaruh terhadap teknologi informasi yang berkembang begitu pesat. Penerapan teknologi dan informasi menyebabkan perubahan dalam kebiasaan yang baru pada bidang bisnis. Seperti pemanfaatan E-Commerce

sebagai media perdagangan yang menggunakan media internet yang saat ini mudah untuk dijangkau oleh semua kalangan.

Pengaruh ini memberikan kemudahan dan kelancaran dalam melakukan aktivitas bisnis meskipun rekan bisnis tersebut berada di tempat lain. Pengaruh teknologi informasi tidak hanya berdampak pada pemilik perusahaan saja, pengaruh teknologi informasi juga memberikan dampak yang besar terhadap para karyawan, sebab teknologi informasi memudahkan proses kerja dan segala aktivitas dalam perusahaan. Pengaruh teknologi informasi secara tidak langsung memberikan solusi yang dapat membantu urusan bisnis secara ringkas dan tidak perlu lagi memakan biaya yang begitu besar.

2. Analisis Internal PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung 1) Kebutuhan Bahan Baku

Alasan yang ikut mendukung didirikannya perusahaan dilokasi tersebut adalah kontinuitas penyediaan bahan baku. Untuk membeli bahan baku perusahaan tidak mengalami kesulitan, karena bahan baku untuk proses produksi bisa didapatkan disekitar pulau jawa seperti Bojonegoro, Temanggung, dan Madura. Dalam membeli bahan baku, perusahaan didatangi oleh suplier dengan memberikan sampel, yang selanjutnya pengiriman ditanggung oleh pihak suplier sendiri. Kebutuhan cengkeh, saos, dan alkohol juga didapat dari suplier dengan mudah.

2) Transportasi

Perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam hal transportasi, karena letak perusahaan dekat dengan jalan raya. Hal ini menunjang segala jenis kendaraan yang melewatinya, sehingga kelancaran arus barang, bahan baku, dan barang hasil produksi dapat didistribusikan dengan baik. b. Struktur Organisasi

Perusahaan rokok Semanggimas Agung menerapkan struktur organisasi lini atau garis komando langsung dari pimpinan puncak ke bawahan. Pertanggung jawaban dimulai dari karyawan terendah sampai kepada pimpinan puncak.

c. Profil Usaha 1) Karyawan

Karyawan atau tenaga kerja perusahaan adalah salah satu faktor utama yang selalu ada dalam perusahaan untuk menjalankan segala aktivitas perusahaan tersebut, baik aktivitas produksi, pemasaran, maupun aktivitas-aktivitas lainnya. PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung mempekerjakan sebanyak 1033 orang karyawan. Adapun karyawan perusahaan ini terdiri dari:

2) Jam kerja

PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung menetapkan pengaturan kerja yaitu enam hari kerja dalam satu minggu, libur hanya pada hari minggu. Dalam satu hari rata-rata waktu kerja yang digunakan adalah delapan jam kerja dengan satu jam istirahat kecuali pada hari jum’at diberikan waktu istirahat selama dua jam.

3) Proses Produksi

Produksi merupakan aktivitas perusahaan dalam merubah bahan baku menjadi barang yang siap untuk dipasarkan. Proses produksi yang dilakukan oleh PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Proses Penyimpanan

b) Proses Perajangan Tembakau c) Proses Perajangan Cengkeh

d) Perajangan, Pencampuran atau Peradukan e) Proses Penginapan

(13)

RITMIK vol 2 no 1 2015

41

g) Proses Pemotongan

h) Proses Penyortiran i) Proses Pembungkusan

j) Proses Pengepakan dan Pengebalan 4) Hasil Produksi

Hingga saat ini PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung menghasilkan tiga jenis produk rokok yaitu:

a) DJI-IT Kuning b) DJI-IT Hijau

c) DJI-IT Exclusive Emas 5) Daerah Pemasaran

PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung dalam usaha untuk memasarkan produknya selalu berusaha untuk memperoleh konsumen sebanyak-banyaknya dengan mempertimbangkan dana, daerah yang menjadi sasaran pemasarannya dan juga minat masyarakat daerah pemasaran tersebut. Daerah pemasaran produk yang dihasilkan oleh PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung meliputi:

a) Palembang b) Jambi c) Ujung Pandang d) Toli-Toli e) Belitung f) Jakarta

Selain itu juga melayani agen-agen setempat meliputi: a) Tulungagung

b) Bojonegoro c) Surabaya

6) Saluran Distribusi

Saluran distribusi yang diterapkan PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut:

a) Produsen-Pengecer-Konsumen

Pada saluran distribusi ini produsen menjual produknya kepada toko-toko pengecer yang kemudian dijual kepada konsumen.

b) Produsen-Agen-Pengecer-Konsumen

Produsen memilih agen sebagai penyalur yang sasaran penjualannya pada pengecer dan selanjutnya pengecer yang melayani konsumen.

c) Produsen-Pedagang Besar-Pengecer-Konsumen

Pedagang besar mengambil produk langsung dari produsen dan kemudian dijual kepada pengecer, pengecer melayani konsumen.

C. Pembahasan

1. Matrik Evaluasi Faktor Eksternal

Matrik evaluasi faktor eksternal (EFE) digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, teknologi, lingkungan, politik, hukum, pemerintah, sosial, budaya, demografi dan untuk mengetahui peluang serta ancaman yang mempengaruhi PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Berdasarkan kuesioner yang telah diberikan kepada 20 responden, diperoleh hasil sebagai berikut.

(14)

RITMIK vol 2 no 1 2015

42

Tabel 4.4

Matrik Evaluasi Faktor Eksternal Faktor-faktor Eksternal Kunci Bobot Rata-rata Peringkat Rata-rata Nilai yang dibobot Peluang 1. Pertumbuhan ekonomi daerah 2. Populasi penduduk

daerah yang begitu besar 3. Pemanfaatan teknologi informasi 4. Budaya konsumsi 5. Memperluas pasar sasaran pemasaran 0,11 0,08 0,12 0,08 0,13 2 2 3 2 4 0,22 0,16 0,36 0,16 0,52 Jumlah Peluang 0,52 1,42 Ancaman 1. Munculnya pesaing baru 2. Teknologi yang berkembang pesat 3. Kebijakan pemerintah 4. Konsumen yang semakin sensitif terhadap harga dan kualitas 5. Produk pengganti, produk rokok elektrik 0,12 0,12 0,09 0,06 0,09 2 3 2 2 2 0,24 0,36 0,18 0,12 0,18 Jumlah Ancaman 0,48 1,08 JUMLAH TOTAL 1,00 2,50

Sumber: Data Primer PR. Semanggimas Agung

Dari tabel 4.4 dapat diperhatikan bahwa memperluas pasar sasaran pemasaran dianggap sebagai faktor paling penting yang mempengaruhi PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung, seperti ditunjukkan dengan bobot 0,13. Total nilai yang dibobot sebesar 2,50 menunjukkan bahwa PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung tepat pada posisi rata-rata dalam usahanya untuk menjalankan strategi yang memanfaatkan peluang eksternal atau menghindari ancaman eksternal. Sebagaimana yang telah dijelaskan didalam teori bahwa nilai rata-rata yang dibobot adalah 2,50.

2. Matrik Evaluasi Faktor Internal

Matrik evaluasi faktor internal (EFI) digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai bidang fungsional pada PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Berdasarkan kuesioner yang telah diberikan kepada 20 responden, diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 4.5

Matrik Evaluasi Faktor Internal Faktor-faktor Internal Kunci Bobot Rata-rata Peringkat Rata-rata Nilai yang dibobot Kekuatan

1. Harga produk yang murah

2. Saluran distribusi 3. Struktur organisasi

dan suasana kerja yang efektif 4. Mudah mendapatkan bahan baku 5. Lokasi perusahaan yang strategis 0,12 0,11 0,09 0,09 0,10 4 3 3 4 4 0,48 0,33 0,27 0,36 0,40 Jumlah Kekuatan 0,51 1,84 Kelemahan 1. Kualitas produk 2. Pelaksanaan

promosi yang masih kurang 0,11 0,11 1 1 0,11 0,11

(15)

RITMIK vol 2 no 1 2015

43

3. Pelatihan untuk meningkatkan SDM 4. Kebutuhan modal yang besar 5. Terlalu berhati-hati dalam menjangkau pasar 0,08 0,09 0,10 1 2 1 0,08 0,18 0,10 Jumlah Kelemahan 0,49 0,58 JUMLAH TOTAL 1,00 2,42

Sumber: Data Primer PR. Semanggimas Agung

Dari tabel 4.5 dapat diperhatikan bahwa kekuatan utama PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung adalah harga produk yang murah, mudah mendapatkan bahan baku, dan lokasi perusahaan yang strategis seperti ditunjukkan dengan peringkat 4. Kelemahan utamanya adalah kualitas produk dan pelaksanaan promosi yang masih kurang. Total nilai yang dibobot sebesar 2,42 menunjukkan bahwa PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung masih lemah secara internal. Sebagaimana yang telah dijelaskan didalam teori bahwa nilai rata-rata yang dibobot adalah 2,50.

Setelah menyelesaikan tahap evaluasi faktor eksternal dan evaluasi faktor internal sehingga diperoleh hasil dari skor EFE = 2,50 dan skor EFI = 2,42, hal ini menunjukkan bahwa PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung berada pada sel 1 yaitu mendukung strategi agresif. Strategi yang dapat diterapkan oleh PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung dalam kondisi ini adalah strategi yang berorientasi pada pertumbuhan yang setiap kebijakan perusahaan berorientasi pada pertumbuhan agresif untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada.

3. Matrik TOWS

Matrik Threats – Opportunities – Weaknesses - Strengths (TOWS) digunakan sebagai perangkat pencocokan yang penting untuk mengembangkan strategi pemasaran atau upaya memadukan sumber daya dan keterampilan internal dengan peluang dan ancaman yang diciptakan oleh faktor-faktor eksternal.

a. Strategi SO

1) Meningkatkan volume penjualan dengan mengembangkan pasar 2) Mengembangkan produk baru untuk menarik konsumen

3) Bekerjasama dengan agen-agen pada target pasar yang baru 4) Memperluas segmen pasar

b. Strategi WO

1) Melaksanakan pelatihan guna meningkatkan kualitas SDM dan kualitas produk 2) Mulai melayani pasar yang lebih luas

3) Mengikuti event sebagai sarana promosi dalam menjangkau pasar baru c. Strategi ST

1) Meningkatkan kerjasama dengan agen-agen atau penjual besar 2) Menawarkan harga produk yang murah

3) Mengembangkan lebih banyak produk baru d. Strategi WT

1) Menjalin kerjasama dengan bank 2) Meningkatkan kualitas produk

3) Melaksanakan promosi melalui media elektronik

4) Meneliti kemungkinan masuk ke dalam target pasar yang baru 4. Perumusan Strategi

Berdasarkan hasil matrik TOWS di atas dapat dirumuskan strategi pemasaran yang tepat bagi PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung, sekaligus sebagai sumbang saran dari peneliti untuk PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Strategi pemasaran yang tepat bagi PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung adalah: 1) Meningkatkan volume penjualan dengan mengembangkan pasar

2) Mengembangkan produk baru untuk menarik konsumen 3) Bekerjasama dengan agen-agen pada target pasar yang baru

(16)

RITMIK vol 2 no 1 2015

44

4) Melaksanakan pelatihan guna meningkatkan kualitas SDM dan kualitas produk

5) Melayani pasar yang lebih luas

6) Mengikuti event sebagai sarana promosi dalam menjangkau pasar baru 7) Menawarkan harga produk yang murah

8) Menjalin kerjasama dengan bank untuk menambah modal usaha 9) Meningkatkan kualitas produk

10) Melaksanakan promosi melalui media elektronik KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan pembahasan dan analisis terhadap bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Ancaman, peluang, kelemahan, dan kekuatan pada PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung.

a. Ancaman pada PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung yaitu: 1) Teknologi yang berkembang pesat

2) Munculnya pesaing baru 3) Kebijakan pemerintah

4) Produk pengganti, produk rokok elektrik

5) Konsumen yang semakin sensitif terhadap harga dan kualitas

b. Peluang pada PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung yaitu: 1) Memperluas pasar sasaran pemasaran

2) Pemanfaatan teknologi informasi 3) Pertumbuhan ekonomi daerah 4) Budaya konsumsi

5) Populasi penduduk daerah yang begitu besar

c. Kelemahan pada PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung yaitu: 1) Kebutuhan modal yang besar

2) Kualitas produk

3) Pelaksanaan promosi yang masih kurang 4) Terlalu berhati-hati dalam menjangkau pasar 5) Pelatihan untuk meningkatkan SDM

d. Kekuatan pada PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung yaitu: 1) Produk yang murah

2) Lokasi perusahaan yang strategis 3) Mudah mendapatkan bahan baku 4) Saluran distribusi

5) Struktur organisasi dan suasana kerja yang efektif

2. Strategi pemasaran yang tepat bagi PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung adalah:

a. Meningkatkan volume penjualan dengan mengembangkan pasar b. Mengembangkan produk baru untuk menarik konsumen

c. Bekerjasama dengan agen-agen pada target pasar yang baru

d. Melaksanakan pelatihan guna meningkatkan kualitas SDM dan kualitas produk e. Melayani pasar yang lebih luas

f. Mengikuti event sebagai sarana promosi dalam menjangkau pasar baru g. Menawarkan harga produk yang murah

h. Menjalin kerjasama dengan bank untuk menambah modal usaha i. Meningkatkan kualitas produk

j. Melaksanakan promosi melalui media elektronik B. Saran

Sebagai upaya meningkatkan kualitas strategi pemasaran baik dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang, maka peneliti memberikan sumbangan saran kepada PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung sebagai berikut:

(17)

RITMIK vol 2 no 1 2015

45

1. Terkait dengan pengembangan pasar, alangkah baiknya PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung lebih berani dalam memasuki pasar baru dan menjalin kerjasama dengan agen-agen pada target pasar yang baru.

2. Melaksanakan promosi melalui media cetak dan elektronik serta lebih sering mengikuti event

sebagai sarana dalam mempromosikan perusahaan dan produknya kepada masyarakat sehingga masyarakat mengetahui eksistensi perusahaan serta mengenal produk yang di produksi oleh PR. Semanggimas Agung Boyolangu Kabupaten Tulungagung.

3. Melaksanakan pelatihan sebagai upaya meningkatkan kualitas SDM dan kualitas produk guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. Taufik, 2011. Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Aspiyak, Miftahul. 2008. Penentuan Strategi Pemasaran Berdasarkan Analisis SWOT Pada CV Duta Mandiri Computer Tulungagung. STIEKEN Blitar.

Daft, Richard L. 2013. Era Baru Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

David, Fred R. (2004) Manajemen Strategis Konsep-Konsep. Jakarta: PT Indeks.

Efariyah, Siti. 2011. Strategi Pemasaran Yang Tepat Bagi Usaha Kecil Guna Menghadapi Persaingan Pasar (Study Kasus pada Usaha Kecil Ikan Koi di Kecamatan Sanankulon Blitar). STIEKEN Blitar.

Harianta. 2003. Analisis SWOT Sebagai Landasan Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Pada Koperasi Ngudi Makmur Sentosa Ponggok Blitar. STIEKEN Blitar.

Jogiyanto. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi

Jonker, Jan., Pennink, Bartjan J. W., dan Wahyuni, Sari. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.

Kertajaya, Hermawan. et al. 2005. Markplus On Strategy 12 Tahun Perjalanan Markplus&Co Membangun Strategi Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

. 2010. Grow With Character The Story. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin L. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi ke dua. Jakarta: PT Indeks.

. 2005. Rethinking Marketing Meninjau Ulang Pemasaran. Jakarta: PT Indeks.

. 2004. Marketing Insights From A to Z : 80 Konsep Yang Harus Dipahami Setiap Manajer. Jakarta: Erlangga.

Pearce, Jhon A, dan Robinson, Richard B. 2013. Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2010. Metode penelitian pendidikan. Bandung: CV Alfabeta.

Suyanto, M. 2007. Strategic Management: Glomal Most Admired Companies. Yogyakarta: ANDI. Swastha, Basu dan Irawan. 2008. Manejemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Referensi

Dokumen terkait

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian selanjutnya tidak hanya pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), ukuran perusahaan (size),

Berdasarkan jawaban dari responden dapat diinterpretasikan bahwa pihak- pihak yang terlibat lansung dalam program Soft Skills siswa yakni kepala sekolah, guru, semua stakeholder

Meskipun tanpa pemberian pupuk kandang, jumlah, namun bobot basah dan bobot kering polong isi pada kedelai organik berturut-turut 203%, 205% dan 125% dibandingkan

 Ekspansi ini diharapkan dapat mendukung target penjualan CSAP pada tahun 2018 yang diharapkan naik 14% menjadi Rp11 triliun dibandingkan dengan tahun lalu.. Penjualan dari

1- mendahului: yakni, makmum mendahului imam dalam bertakbir, atau ruku, atau sujud, atau salam, dan lainnya. Perbuatan ini tidak boleh, dan barangsiapa yang melakukannya

Dosis pupuk nitrogen (N) yang diterapkan oleh petani pada sentra produksi sayuran di dataran tinggi Kabupaten Wonosobo sangat tinggi yaitu lebih dari 500 kg

observasi perencanaan guru pertemuan pertamasiklus II terdiri dari 5 komponen yang harus dilaksanakan oleh guru mencapai nilai rata-rata 3,9. Siklus II pertemuan kedua

Upaya pelestarian Rusa Sambar Di Pusat Penangkaran Rusa Di Desa Api-Api Kecamatan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara ( Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 7