• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2008 Tim Pelatihan CREEL CRITC Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2008 Tim Pelatihan CREEL CRITC Jakarta"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

karunianya hingga laporan kegiatan pelatihan pemantauan berbasis masyarakat (CREEL) di wilayah Kabupaten Bintan ini dapat terselesaikan dengan baik.

Pemantauan perikanan berbasis masyarakat (CREEL) merupakan salah satu komponen Benefit Monitoring Evaluation dalam program COREMAP II, yang menjadi tanggung jawab CRITC dengan bantuan CBM. Pelatihan CREEL di Kabupaten Bintan dilaksanakan pada tanggal 30 Mei – 3 Juni 2008. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi semua pihak yang terlibat dalam CREEL, seperti CRITC daerah, komponen CBM (motivator, fasilitator, LPSTK), dan pencatat dari masyarakat nelayan sebagai pihak terlibat langsung dalam proses pengambilan data. Pelatihan ini diikuti oleh 14 orang yang berasal dari desa-desa COREMAP di Kabupaten Bintan, anggota CRITC Daerah, fasilitator, serta motivator.

Dengan pelatihan ini, diharapkan kualitas maupun kuantitas data CREEL yang diambil menjadi lebih akurat dan berkesinambungan. Selanjutnya, data perikanan yang telah terkumpul mampu dijadikan acuan bagi daerah masing-masing untuk perumusan kebijakan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa merusak lingkungan, khususnya terumbu karang.

Laporan ini berisi rincian seluruh kegiatan yang dilakukan selama pelatihan sesuai dengan materi yang telah direncanakan. Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bpk Prof. Dr.Ir. Ono Kurnaen Sumadhiharga sebagai direktur NPIU CRITC, Bapak Hendri,S.Pi sebagai Koordinator CRITC daerah Kabupaten Bintan, serta semua pihak yang telah membantu terselenggaranya pelatihan ini sampai dengan laporan ini dibuat.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, untuk itu saran maupun kritik yang membangun sangat kami harapkan.

Jakarta, Agustus 2008 Tim Pelatihan CREEL CRITC Jakarta

(3)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAGIAN I : LAPORAN PELATIHAN CREEL BINTAN... 1

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 2

1.2. Tujuan ... 4

1.3. Hasil yang diharapkan ... 4

II. MATERI DAN METODE 2.1. Metode Pelatihan ... 5

2.2. Alat dan Bahan ... 5

2.3. Waktu dan Tempat Pelatihan ... 5

2.4. Agenda Pelatihan ... 6

2.5. Peserta Pelatihan ... 7

2.6. Instruktur ... 7

2.7. Kepanitiaan ... 7

III. DINAMIKA PELATIHAN ... 8

IV. EVALUASI KEGIATAN 4.1. Materi Pelatihan ... 18

4.2. Penyelenggaraan Pelatihan ... 21

4.3. Komentar Peserta Mengenai Pelatihan ... 23

V. KESIMPULAN ...24

LAMPIRAN BAGIAN II : SURVEI CREEL...56

1. STUDI AWAL ...57

2. PEMANTAUAN PENDARATAN IKAN ...59

3. CATCH PER UNIT EFFORT...68

(4)

BAGIAN I

LAPORAN PELATIHAN CREEL

BINTAN

(5)

1. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Coral Reef Rehabilitation and Management Program (COREMAP) merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk menyelamatkan terumbu karang di Indonesia. Program COREMAP sekarang telah memasuki fase kedua yaitu implementasi, yang akan berakhir pada tahun 2009.

Fase kedua COREMAP di wilayah Indonesia bagian barat didanai oleh Asian Development Bank (ADB), yang meliputi 8 wilayah, yaitu : Kota Batam, Lingga, Kepulauan Natuna, Bintan, Nias, Nias Selatan, Tapanuli Tengah, dan Mentawai. Dalam rangka melihat pencapaian program, ADB telah menentukan indikator-indikator keberhasilan. Keberhasilan ini antara lain dilihat dari aspek ekologi dan sosial-ekonomi yang ditetapkan sebagai berikut:

Indikator keberhasilan Donor

Biofisik Sosial ekonomi Asian Development

Bank (ADB)

Presentase tutupan karang hidup naik sebesar 2% per tahun.

Jumlah ikan kepe-kepe untuk spesies yang ada bertambah rata-rata 20% selama 10 th. Pendapatan per kapita masyarakat di lokasi target COREMAP naik sebesar 2% per tahun Penangkapan Per Unit Usaha (CPUE) meningkat

Untuk mengukur pencapaian indikator keberhasilan COREMAP tersebut di atas, maka telah didesain suatu metode

(6)

monitoring yang dikenal sebagai Benefit Monitoring Evaluation (BME). Kegiatan utama dari BME antara lain :

INDIKATOR KEBERHASILAN METODA MONITORING FREKUENSI MONITORING Kesehatan Terumbu Karang Reef Health Monitoring 1 x setahun Penangkapan per Satuan Usaha (Catch per Unit Effort) Pemantauan perikanan berbasis masyarakat (CREEL) 1 bulan sekali Kesejahteraan masyarakat Survei sosial ekonomi Pertengahan dan akhir program

Untuk menunjang pelaksanaan survei CREEL ini, telah dilakukan Training of Trainers (TOT) bagi staf CRITC daerah pada tahun 2006 di Jakarta. TOT ini lebih ditujukan untuk menyamakan persepsi mengenai metode pengumpulan dan analisa data di daerah. Sedangkan untuk pelaksanaanya di lapangan, diharapkan staf CRITC daerah dapat berkoordinasi dan bekerjasama dengan komponen CBM daerah seperti Fasilitator lapangan, Motivatior maupun LPSTK.

Dari hasil survei CREEL di lokasi COREMAP yang telah diterima oleh CRITC Nasional, masih didapatkan banyak kekurangan, antara lain dalam hal kelengkapan maupun analisa data. Hal ini dimungkinkan karena kondisi lapangan yang berbeda-beda untuk setiap lokasi. Sebagai antisipasi hal ini, CRITC nasional telah mengupayakan beberapa perbaikan metode pengambilan data maupun software entry data CREEL. Untuk itu perlu diadakan observasi langsung ke lokasi COREMAP untuk mengidentifikasi kendala yang dialami setiap lokasi, sekaligus memberikan pelatihan lanjutan dalam rangka

(7)

meningkatkan kompetensi staf CRITC dan CBM daerah dalam mengambil dan menganalisa data CREEL, serta deseminasi revisi metode pengumpulan data serta software entry data CREEL.

1.2 TUJUAN

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi staf CRITC daerah Bintan dan Komponen CBM (Fasilitator, Motivator, dan LPSTK) di Bintan dalam pelaksanaan survei pemantauan perikanan berbasis masyarkat (CREEL)

1.3 HASIL YANG DIHARAPKAN

Dengan pelaksanaan pelatihan ini, diharapkan peserta mengerti maksud dan tujuan survei pemantauan perikanan berbasis masyarakat

Peserta dari komponen CBM Bintan mampu melakukan pengambilan data secara baik dan kontinyu, serta melakukan pengisian formulir 1 - 5 sesuai dengan pedoman yang ada.

Peserta dari komponen CRITC daerah Bintan mampu menggunakan software entry data CREEL yang telah direvisi, serta mampu melakukan analisa data dan pelaporan hasil data CREEL secara baik dan kontinu.

Melalui pelatihan ini diharapkan para peserta memahami pentingnya pelaksanaan program pemantauan perikanan di wilayahnya masing-masing serta mampu melaksanakan program pemantauan perikanan di daerahnya dengan dukungan oleh CRITC daerahnya.

(8)

2. METODOLOGI PELATIHAN

2.1. Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan Pelatihan Pemantauan Perikanan Berbasis Masyarakat atau sering disebut CREEL ini dilaksanakan di Kabupaten Bintan pada tanggal 30 Mei – 3 Juni 2008.

2. 2. Peralatan dan Bahan

Peralatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah peralatan yang sering digunakan dalam kegiatan presentasi seperti : LCD projector, komputer, poster, whiteboard serta alat tulis. Materi pelatihan dirangkum dalam dua buku manual CREEL. Untuk mengambil data di lapangan disediakan formulir-formulir isian (form 1 – form 5) serta kuesioner tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan.

2.3. Metode Pelatihan

Kegiatan pelatihan ini terdiri dari pengenalan CREEL dan asistensi pengisian formulir di kelas pada hari pertama, praktek pengambilan data CREEL di lapangan pada hari kedua sampai hari keempat, selanjutnya praktek teknik entry data CREEL ke dalam komputer kepada petugas entry data yang berasal dari tim CRITC daerah.

Masing-masing peserta diberi dua buku manual CREEL. Salah satu buku berisi tentang pengertian, tujuan, manfaat dan teknik pengisian formulir-formulir CREEL, sedangkan buku lainnya berisi tentang gambar dari spesies-spesies ikan karang dalam tiap familianya beserta nama latin dan kode ikannya.

(9)

2.4. Materi Pelatihan

Materi Pelatihan yang diberikan adalah sebagai berikut:

No. Materi Pelatihan Uraian Materi

Pelatihan 1 Penjelasan mengenai CREEL Pengertian CREEL,

kegiatan-kegiatan yang rutin dilakukan dalam melaksanakan CREEL serta manfaat CREEL bagi masyarakat pesisir 2 Penjelasan masing-masing

formulir CREEL

Formulir 1:

Studi awal, diisi diawal kegiatan CREEL

Formulir 2:

Survei pendaratan ikan, diisi sebulan sekali, selama 3 hari berturut turut

Formulir 3: Catatan harian pendaratan, diisi

sebulan sekali selama 3 hari berturut-turut Formulir 4:

Kapasitas penangkapan ikan, diisi setiap musim (3 bulan sekali)

sejumlah responden) Formulir 5 :

Inventarisasi nelayan, alat tangkap dan perahu, diisi tiap 6 bulan sekali

3 Asistensi pengisian masing-masing formulir CREEL

Peserta dibagi dalam beberapa 3 kelompok dan tiap kelompok didampingi oleh seorang instruktur 4 Praktek pengambilan data di

lapangan

Masing-masing peserta diberi waktu selama 3 hari untuk langsung mengambil data CREEL di lokasi-lokasi yang

(10)

telah disepakati dan langsung diserahkan kepada panitia pada sore harinya. Instruktur langsung mengoreksi hasil pengisian formulir dari masing-masing peserta

5 Praktek entry data Sebagai tahap akhir, dilakukan pelatihan entry data kepada para petugas entry data dari staf CRITC-COREMAP setempat

2.5. Peserta

Peserta pelatihan CREEL adalah CBM (nelayan, motivator desa, fasilitator lapangan dan pengurus LPSTK) dan staf CRITC daerah. CBM berperan dalam pengambilan data di lapangan, sedangkan staf CRITC daerah berperan dalam entry data untuk masing-masing lokasi COREMAP.

2.6. Instruktur

Instruktur pelatihan CREEL Bintan tahun 2008 adalah staf CRITC COREMAP Pusat berjumlah 4 orang, yaitu Dra. Nurul Dhewani, M.Si, Supono, Pipin Kusumawati dan Eliya Nurul Khasanah.

2.7. Panitia

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan oleh CRITC Nasional, dibantu oleh beberapa tenaga lokal dari CRITC daerah Bintan.

(11)

3. PROSES KEGIATAN

Pelatihan CREEL di Kabupaten Bintan dilaksanakan pada tanggal 30 Mei – 3 Juni 2008. Program pelatihan pemantauan perikanan berbasis masyarakat atau sering disebut CREEL tahun 2008 ini merupakan lanjutan kegiatan yang telah dilaksanakan tahun sebelumnya. Pelatihan tahun ini bertujuan untuk menyegarkan kembali (refresh) dengan memberikan kembali materi tentang pengisian formulir kegiatan penangkapan ikan. Setelah diberikan pelatihan peserta diharapkan dapat melengkapi data-data yang kurang lengkap pada tahun-tahun sebelumnya, sehingga analisa data lebih akurat. Peserta pelatihan adalah mereka yang mempunyai keterkaitan langsung dengan kegiatan penangkapan ikan seperti nelayan, motivator desa, fasilitator lapangan, pengurus LPSTK dan CRITC daerah yang berperan dalam entry data sekaligus menganalisa dalam bentuk informasi sederhana.

Tim CRITC Jakarta sampai di Bintan tepatnya di Tanjung Pinang pukul 14.00 dan langsung menuju ke kantor CRITC Bintan untuk koordinasi mengenai pelaksanaan pelatihan CREEL pada esok harinya. Dalam kesempatan ini sekaligus ditentukan kepanitiaan, acara, lokasi dan perlengkapan selama pelatihan.

Setelah itu tim instruktur menuju penginapan yang terletak di kelurahan Kawal. Lokasi ini dipilih karena berdekatan dengan tempat pelaksanaan pelatihan yaitu di UPT Kawal.

Pada malam harinya dilakukan persiapan kelengkapan pelatihan CREEL yaitu menyiapkan training kit, formulir-formulir CREEL, manual entry data, manual jenis-jenis ikan karang serta formulir pendaftaran dan biodata peserta.

(12)

Gambar 1. Koordinasi dengan CRITC daerah Bintan

Hari 1 (Jumat, 30 Mei 2008)

Pelatihan CREEL Bintan dilaksanakan di kantor UPT desa Kawal. Tim instruktur CRITC COREMAP berangkat menuju lokasi pukul 08.30 dan sampai di lokasi pada pukul 09.00. Sebelum acara dimulai dilakukan persiapan ruangan selama 15 menit. Acara dibuka oleh koordinator CRITC Bintan Bapak Hendri Suhendri, M.Si dan dilanjutkan sambutan oleh Ibu Dra. Nurul Dhewani, M.Si. Acara pembukaan dilanjutkan dengan perkenalan peserta pelatihan maupun tim CRITC Jakarta. Peserta pelatihan terdiri dari motivator desa dan fasilitator lapangan yang berasal dari 5 desa yaitu Gunung Kijang, Kawal, Teluk Bakau, Malang Rapat, dan Mapur. Akan tetapi untuk peserta yang berasal dari desa Malang rapat dan Mapur tidak bisa hadir saat pelatihan.

Acara dimulai dengan presentasi tentang pengenalan CREEL yang dilanjutkan dengan presentasi tentang petunjuk pengisian masing-masing formulir CREEL termasuk gambaran kondisi data CREEL tahun 2007.

(13)

Gambar 2. Suasana presentasi pelatihan CREEL Bintan

Setelah semua materi selesai disampaikan kemudian dilanjutkan dengan penetapan lokasi pendaratan ikan di tiap-tiap lokasi pengambilan data. Di sini diperoleh kesepakatan bahwa tempat-tempat yang akan dicacah serta pencatatnya yaitu :

x Desa Gunung Kijang : Tauke Samsudin oleh pencatat Basir dan Tauke Masiran oleh pencatat Simadupa

x Kelurahan Kawal : Tauke Tan Ankok oleh pencatat M. Yani dan Tauke Siang Ho oleh pencatat Zam-zam

x Desa Teluk Bakau : Tauke Ati oleh pencatat M. Jamil

(14)

Gambar 3. Kesepakatan penentuan lokasi pendaratan ikan

Setelah istirahat sholat Jumat dan makan siang, acara dilanjutkan dengan asistensi pengisian masing-masing formulir. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok dan masing-masing kelompok didampingi oleh satu orang instruktur. Di sini para peserta diminta untuk mengisi formulir 1 sampai formulir 5, sementara instruktur mengoreksi jika ada kesalahan dalam pengisian formulir. Setelah asistensi selesai, tiap peserta dibekali formulir-formulir yang harus diisi saat mengambil data di lapangan pada hari berikutnya. Para peserta bersedia mengumpulkan data yang diperoleh dari lapangan pada esok harinya.

(15)

Gambar 4. Asistensi pengisian formulir

Hari 2 ( Sabtu, 31 Mei 2008)

Instruktur berangkat dari penginapan pukul 09.00 menuju kantor UPT Kawal. Setibanya di sana, tim instruktur dan panitia dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok pertama tetap stand by di kantor UPT sementara kelompok kedua menuju desa Malang Rapat.

Kelompok pertama menunggu para pencatat yang akan menyerahkan formulir-formulir yang telah diisi. Semua pencatat yang datang hari pertama menyerahkan formulir isian kemudian dikoreksi oleh instruktur. Secara keseluruhan hasil pengisian mereka telah benar. Formulir 2 – 4 telah terisi dengan baik. Hanya ada satu pencatat yang mengambil data dari responden yang berbeda selama 2 hari. Akan tetapi sudah diberi pengertian untuk tetap konsisten mengambil data dari responden yang sama. Di sini pencatat dari desa Teluk Bakau membawa satu pencatat baru bernama M. Rais yang akan mengambil data di Toke Bujang Lole. Bagi peserta baru dilakukan asistensi terlebih dahulu tentang pengisian masing-masing formulir.

(16)

Kelompok kedua menuju desa Malang Rapat untuk mendatangi 2 pencatat, yaitu Pak Karim dan Bu Kasidah. Kedua pencatat tersebut agak tersendat dalam mengumpulkan data CREEL wilayah Malang Rapat dikarenakan masalah kesibukan dan honor pencatat. Kedua pencatat tersebut merasa honor pencatat tidak sebanding dengan waktu melaut yang mereka korbankan untuk mengambil data sehingga data CREEL dari daerah Malang Rapat tidak terkumpul. Kedua pencatat tersebut kemudian “dirayu” dan akhirnya mereka setuju tetap berperan sebagai pencatat CREEL daerah Malang Rapat, dengan pembagian Pak Karim mengambil data di dusun Tanjung Keling (Tauke Razam) dan Bu Kasidah mengambil data di dusun Kampe (Tauke A Ho).

Hari 3 ( Minggu, 1 Juni 2008)

Berhubung para pencatat dari Mapur berhalangan hadir pada hari 1, maka pada hari ini para instruktur dan panitia melakukan kunjungan ke Mapur sekaligus melakukan pelatihan CREEL di sana. Tim berangkat dari pelabuhan Kawal pada pukul 10.30 dan perjalanan ke Mapur ditempuh dalam waktu 1 jam. Setibanya di sana tim langsung menuju rumah Ketua LPSTK Mapur yaitu Bapak Jamaluddin. Di sini diketahui bahwa pencatat desa Mapur untuk tahun 2007 sudah tidak aktif lagi karena kesibukan yang semakin banyak. Oleh karena itu, diperlukan penunjukan pencatat baru. Ketua LPSTK merekomendasikan sekretaris LPSTK sebagai pencatat baru, yaitu Pak Nuna Aman. Akan tetapi Pak Nuna saat itu sedang melaut sehingga pelatihan pengisian formulir CREEL diberikan kepada Pak Jamaluddin dengan harapan beliau akan meneruskan informasi tersebut ke Pak Nuna. Pencatat lain untuk sementara digantikan oleh fasilitator lapangan desa

(17)

Mapur yaitu Pak Arif. Dan di sini juga diperoleh kesepakatan lokasi pendaratan yang disurvei adalah Tauke Sulaiman dan Tauke Johan.

Acara dilanjutkan dengan makan siang. Setelah selesai tim instruktur beserta panitia mohon pamit kepada tuan rumah. Perjalanan pulang ditempuh dalam waktu 1 jam ke pelabuhan Kawal.

Pukul 20.00 Bapak Karim datang ke penginapan tim instruktur untuk memenuhi janjinya untuk membawa data CREEL Malang Rapat dari Tauke Razam. Hasil pencatatan Pak Karim tersebut secara umum sudah benar.

Hari 4 (Senin, 2 Juni 2008)

Hari ini merupakan hari terakhir pelatihan pengisian formulir CREEL bagi para pencatat. Ternyata salah satu pencatat dari Kelurahan Kawal tidak bisa menjalankan tugasnya sebagai pencacah, sehingga beliau digantikan oleh Pak Saridon. Para pencatat menyerahkan formulir-formulir yang telah diisi data dari lapangan dan langsung dikoreksi oleh para instruktur. Hasil yang diperoleh sangat menggembirakan karena sebagian besar formulir telah dapat diisi dengan benar. Acara penutupan dilaksanakan pukul 14.00 setelah makan siang, diisi dengan acara pengisian formulir evaluasi oleh para peserta, pembagian sertifikat beserta uang saku kepada masing-masing peserta.

(18)

Gambar 5. Penyerahan sertifikat serta foto bersama panitia dan peserta

Untuk melihat lebih jelas lokasi pendaratan ikan di masing-masing lokasi serta pencatatnya bisa dilihat dari tabel di bawah ini :

Nama Desa Lokasi Pendaratan Ikan Pencatat Gunung Kijang x Kampung Masiran Tauke Sarapudin x Tauke Samsudin x Basir x Simadupa Kelurahan Kawal

x Tauke Tan Ankok x Tauke Siang Ho

x M. Yani x Saridon Teluk Bakau x Tauke Ati

x Tauke Bujang Lole

x M. Kamil x M. Rais Malang Rapat x Tauke Razam x Kampung Kampe x Karim x Kasidah

Mapur x Tauke Sulaiman

x Tauke Johan

x Nuna Aman x Afif

Pukul 15.00 Ibu Kasidah (pencatat Malang Rapat) datang untuk memenuhi janjinya, menyerahkan data CREEL Malang Rapat dari Tauke A Ho dan Tauke Samsudin.Hasil pencatatan Bu Kasidah secara umum sudah benar. Akan tetapi beliau mengeluh karena banyak nelayan di daerahnya yang

(19)

keberatan memberikan data hasil tangkapannya, karena mereka didata dengan iming-iming akan diberi bantuan dari pemerintah, akan tetapi tidak pernah terealisasi. Oleh karena itu, Bu Kasidah meminta tolong kepada pihak CRITC Bintan untuk mendampinginya sesekali ketika mengambil data ke lapangan untuk meluruskan persepsi nelayan di wilayah Malang Rapat. Pihak CRITC Bintan telah menyanggupi permintaan Bu Kasidah.

Tim instruktur selanjutnya dipindahkan ke Tanjung Pinang untuk memperdekat jarak ke lokasi pelatihan entry data ke dalam komputer keesokan harinya di kantor COREMAP Bintan di Tanjung Pinang.

Hari 5 (Selasa, 3 Juni 2008)

Peserta pelatihan entry data berjumlah tiga orang, yang merupakan staf CRITC COREMAP Bintan. Akan tetapi karena kesibukan pekerjaan di kantor, maka hanya dua orang saja yang mengikuti pelatihan dan kedua peserta tersebut telah bersedia melanjutkan informasi yang telah mereka dapatkan mengenai entry data kepada teman mereka yang berhalangan mengikuti pelatihan. Masing-masing peserta entry data didampingi seorang instruktur. Terdapat sedikit masalah dalam entry data, yaitu ada beberapa data yang di-input tidak keluar pada saat dianalisa, akan tetapi data tersebut akhirnya muncul ketika dilakukan input ulang. Pelaksanaan pelatihan entry data berjalan lancar, hanya terjadi kurang fokusnya peserta selama pelatihan karena adanya kesibukan harian mereka di kantor. Pada pelatihan entry data masih ada beberapa data yang belum masuk diantaranya data dari desa Mapur dan sebagian dari desa Kawal. Hal ini disebabkan karena pencatat dari desa mapur tidak bisa hadir dalam pelatihan sehingga hanya bisa

(20)

dilakukan asistensi. Sedangkan data yang diambil akan diserahkan pada kantor CRITC daerah. Sebagian data dari desa kawal juga blm bisa dientry terutama data yang diambil pak Saridon. Hal ini disebabkan karena pak Saridon hanya mengikuti asistensi pada hari terakhir. Data selanjutnya akan diambil oleh staf CRITC daerah.

Hasil evaluasi peserta pelatihan terhadap pelatihan yang diadakan dan instruktur yang menyampaikan secara umum dinilai baik karena umumnya peserta mengerti mengenai maksud dan tujuan CREEL dan teknik pengisian masing-masing formulir. Peserta umumnya mengalami kesulitan mengisi formulir 5 karena umunya tidak terdapat data monografi desa di lokasi tempat tinggal peserta sehingga peserta kesulitan mencari informasi tersebut.

(21)

4. EVALUASI KEGIATAN A. Materi Pelatihan

x Pemahaman maksud dan tujuan pengisian masing-masing formulir 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Mengerti Kurang mengerti Tidak Mengerti

Form 1 Form 2 Form 3 Form 4 Form 5

Histogram 1. Pemahaman maksud dan tujuan pengisian formulir

Pada pengisian lembar evaluasi tidak semua peserta mengisi lembar evaluasi. Peserta yang mengisi lembar evaluasi hanya 10 orang. Hal ni disebabkan karena pengisian lembar evaluasi dilakukan pada hari terakhir setelah peserta melakukan pencatatan dilapangan dan pada saat evaluasi peserta ada yang tidak hadir dan hanya menitipkan formulir yang telah diisi pada peserta lain. Dari 10 peserta yang ikut pelatihan hampir semua memahami maksud dan tujuan pengisian formulir yang digunakan untuk mengambil data responden. sebagian besar Peserta pelatihan memahami maksud dan tujuan pengisian formulir 1-4 dan hanya 1 orang yang mengalami kesulitan dalam memahami formulir 5.

(22)

x Pemahaman maksud dan tujuan pengisian entry data M e nge rti Kurang M e nge rti Tidak M e nge rti 0 10 20 30 40 50 60

Histogram 2. Pemahaman maksud dan tujuan pengisian entry data

Dari 8 orang yang mengisi lembar evaluasi pemahaman maksud dan tujuan pengisian entry data 6 diantaranya sudah paham dan 2 orang sisanya kurang begitu paham. Hal ini wajar karena pengisian entry data ditujukan kepada staf CRITC daerah. Sedangkan pencatat difokuskan untuk mengambil data responden, kemudian menyerahkan pada staf CRITC daerah untuk di entry.

(23)

x Pemahaman maksud dan tujuan pelaporan CREEL M e nge rti Kurang Me nge rti Tidak Me nge rti 0 10 20 30 40 50 60 70 80

Histogram 3. Pemahaman maksud dan tujuan pelaporan CREEL Evaluasi terhadap pemahaman maksud dan tujuan pelaporan CREEL menunjukkan bahwa seluruh peserta mengerti dengan baik karena instruktur telah menjelaskan secara rinci baik mengenai tujuan tiap-tiap formlir, tujuan entry data dan tujuan pelaporan CREEL. Selain itu juga dilakukan diskusi dua arah antara peserta dan instruktur jika ada yang tidak mengerti mengenai tujuan CREEL.

x Bagian yang dianggap sangat sulit

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Formulir1 Formulir 3 Formulir 5 Pelaporan

(24)

Dari histogram menunjukkan bahwa secara keseluruhan peserta mengerti dengan baik formulir 1-4. Dari evaluasi data yang telah diserahkan sudah cukup bagus. Kekurangannya adalah data responden yang diambil pada hari pertama dan hari berikutnya berbeda. Padahal data responden baik hari pertama dan berikutnya seharusnya sama. Peserta pelatihan hanya kesulitan mengisi formulir 5 dan pelaporan. Sebenarnya data formulir 5 bisa diperoleh melalui monografi penduduk dimasing-masing lokasi. Akan tetapi hampir sebagian besar desa tidak mempunyai monografi, sehingga peserta kesulitan dalam mendapatkan data tersebut. Sedangkan pelaporan adalah tugas dari staf CRITC daerah untuk dikirim ke pusat.

B. Pelaksanaan Pelatihan x Waktu pelatihan Sangat Singkat Cukup Kurang 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Histogram 5. Waktu pelatihan

Waktu pelaksanaan pelatihan dinilai cukup oleh sebagian peserta pelatihan. Namun, Beberapa peserta juga menyatakan waktu pelatihan kurang karena untuk mendapatkan hasil yang maksimal seharusnya waktu

(25)

pelatihan lebih lama. Hal ini untuk mengantisipasi jika setelah pengambilan data terdapat kekurangan masih ada waktu untuk evaluasi kekurangan yang harus dilengkapi.

x Pelaksanaan pelatihan

Baik Cukup Baik

Kurang Baik 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Histogram 6. Pelaksanaan pelatihan

Pelaksanaan pelatihan dinilai cukup baik oleh peserta. Berbeda dengan pelaksanaan pelatihan CREEL sebelumnya. Pada pelatihan kali ini selain penjelasan materi tiap-tiap formulir juga dilakukan asistensi latihan mengisi formulir secara langsung. Setiap instruktur mendampingi 3 orang peserta dan latihan mengisi formulir dilakukan secara bersama sama. Jika terdapat ketidakpahaman dari peserta langsung diberikan pengertian oleh instruktur bagaimana mengisi formulir yang benar.

(26)

C. Instruktur

Cara penyampaian instruktur

Di mengerti Cukup Mengerti Kurang Mengerti 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Histogram 7. Cara penyampaian instruktur

Histogram menunjukkan bahwa penyampaian materi oleh instruktur sudah dapat dimengerti oleh seluruh peserta pelatihan. Pada saat penyampaian terdapat sedikit kendala bagi instruktur yaitu penggunaan bahasa lokal. Beberapa peserta kurang memahami jika disampaikan dengan bahasa yang terlalu rumit untuk dicerna, akan tetapi setelah dijelaskan kembali peserta dapat memahami materi yang disampaikan.

D. Komentar peserta tentang pelaksanaan pelatihan CREEL Bintan 2008 :

a. Instruktur cukup baik dari segi penyampaian informasi kepada para peserta

b. Instruktur harus dibekali dengan pemahaman bahasa daerah tempat pelaksanaan pelatihan

c. Instruktur harus memahami terlebih dahulu karakter masyarakat peserta pelatihan

d. Membatasi penggunaan bahasa yang sulit dimengerti peserta pada saat penyampaian materi

(27)

e. Komunikasi dua arah dengan peserta harus selalu diciptakan

f. Harapan agar data CREEL dapat menjadi bahan bagi informasi masyarakat dan manjadi bahan acuan dan evaluasi bagi masyarakat setempat serta pihak-pihak yang membutuhkan

5. KESIMPULAN

Dari hasil evaluasi yang dilakukan setelah pelatihan dapat disimpulkan bahwa sebagian besar materi pelatihan cukup dimengerti oleh para peserta. Para peserta telah memahami cara pengisian masing-masing formulir (form 1 – form 5).

(28)

LAMPIRAN

Daftar Peserta Pelatihan CREEL Bintan

No. Nama Alamat HP Instansi/

Jabatan

1 Afidin Jl.Riau no.15

Tanjung Pinang (Kantor) 081326027798 DKP Kab.Bintan/ Staf COREMAP 2. Basir Kampung Masiran Pencatat CREEL Gunung Kijang 3. Jufry Suryadi Bintan

Centre (Kantor) 081322336873 LSM Pelita Alam/Fasilita tor Lapangan 4. M. Jamil Pencatat CRELL Teluk bakau

5. M. Yani Kawal Pania No.5

081270205195 UPT. Kawal/Motiv ator

6. Zam-zam -

7. Ade Yulkaidir Jl. Riau no.15 Tanjung Pinang (Kantor) 08127062121 DKP Bintan/Staff sekretariat 8. Arif Fakhruddin Jl.DI.Panjaita n Kompleks Bintan Centre B/N-C-28 (Kantor) 08126169529 LSM Pelita Alam/Fasilita tor

9. Amril, S.IP Jl.Riau no.15 Tanjung Pinang (Kantor) Jl. Senayang no.9 Tanjung Pinang (Rumah) 08117040703 CRITC-COREMAP 11 Kabupaten Bintan

(29)

Masiran Rt/Rw 07/02 Desa Gunung Kijang 11 M. Rais 085272724260 Pencatat CREEL Teluk Bakau 12 Kasidah Malang Rapat 081364501342 Pencatat CREEL Malang Rapat 13 Karim A Malang Rapat 081364944572 Pencatat CREEL Malang Rapat 14 Saridon 081364681233 Pencatat CREEL Kawal

(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)

CORAL REEF REHABILITATION AND MANAGEMENT PROJECT (COREMAP)

Phase II

Coral Reef Information and Training Centers (CRITC)

Panduan Data Entry

Data Creel (Fish Landing)

Menggunakan MS Excel

(38)

PENDAHULUAN

COREMAP merupakan salah satu upaya untuk menjaga dan melestarikan keberadaan terumbu karang di Indonesia. Terjaganya terumbu karang akan mempunyai efek berantai pada berbagai segi kehidupan khususnya untuk daerah-daerah di pesisir dimana sebagian besar masyarakatnya menggantungkan hidupnya pada sumber daya laut termasuk terumbu karang di dalamnya. Terumbu karang yang baik dan terjaga merupakn jaminan akan tersedianya ikan serta biaota laut lain yang sangat diperlukan oleh sebagian besar masyarakt di pesisir untuk menopang hidupnya. Dengan demikian keberhasilan maupun sebaliknya dari COREMAP akan sangat bepengaruh langsung kepada masyarakat pesisir yang secara sosial ekonomi ‘agak terpinggirkan’.

Salah satu indikator pencapaian keberhasilan COREMAP adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar terumbu karang atau yang menggantungkan hidupnya di daerah terumbu karang adalah adanya peningkatan pendapatan biota laut/ikan dari waktu ke waktu yang berarti juga peningkatan pendapatan rumah tangga. Muaranya adalah peningkatan kesejahteraan social ekonomi dari masyarakat yang dalam kehidupan sehari-harinya berhubungan dengan laut dan terumbu karang sebagai habitat biota laut dan ikan. Indikator pencapaian tersebut diukur dengan upaya-upaya yang telah dilakukan nelayan dari hasil yang diperoleh setiap kali melaut dari waktu ke waktu secara periodik. Dan salah satu cara mengukur indicator pencapaian ini adalah mencatat, mengamati dan menghitung pada suatu tempat pendaratan ikan tentang apa yang diperoleh nelayan secara kontinyu yang biasa dinamakan dengan Creel (fish landing). Creel dilakukan langsung di lapangan dan hasilnya kemudian dicatat dan dikumpulkan untuk kemudian diolah untuk dapat memberikan gambaran tentang hasil yang diperoleh nelayan.

Untuk membantu para pengelola data Creel, telah dikembangkan aplikasi ringan menggunakan Microsoft Excel yang selanjutnya digunakan sebagai tempat menampung, mengelola dan mengeolah data Creel di wilayah kerja COREMAP. Pengembangan aplikasi dengan MS Excel ini semata untuk memudahkan staf CRITC daerah dalam mengelola data Creel serta melakukan analisa untuk selanjutnya mempublikasikan hasil analisa dalam perbagai bentuk yang sesuai dengan tingkat pengguna yang memerlukan data Creel ini.

Dan buku manual data entry data Creel ini dibuat untuk lebih memudahkan staf pengelola data di daerah dalam melakukan data entry dari data Creel yang sebelumnya telah dikumpulkan petugas lapangan. Secara tahap demi tahap langkah memasukkan data dan selanjutnya mengolah data diharapkan tidak menjadi beban tambahan bagi staf CRITC daerah selaku pengelola database COREMAP di daerah, namun menjadi pemicu untuk lebih memanfaatkan dan mendayagunakan perangkat lunak yang selama ini sudah akrab dalam kegiatan administrasi sehari-hari serta dalam upaya membangun

(39)

dan mengembangkan database terumbu karang di masing-masing wilayah kerja COREMAP.

PENAMAANȱFILEȱ

Penamaan file dalam melakukan data entry dari data Creel dibuat sedemikian rupa secara sistematis dan terstruktur agar nantinya file data Creel dapat dengan mudah ditemukan dan dikenali isinya dari nama filenya saja, hal ini mengingat bahwa data creel ini merupakan salah satu dari sekian banyak data pada database terumbu karang. Cara penamaan file untuk data Creel seperti berikut:

XXX : Kode nama dari nama Kabupaten (lihat tabel di bawah )

yy : dua digit terakhir dari tahun dilakukannya survei

Pemberian nama area ini mengikuti penamaan kabupaten seperti berikut :

Tabel Nama dan kode nama untuk penamaan file NO NAMA AREA/WILAYAH SINGKATAN KODE

NAMA

1. Batam Batam BTM

2. Kepulauan Riau/Bintan Kepri KRI

3. Natuna Natuna NTN

4. Lingga Lingga LIN

5. Nias Nias NIA

6. Nias Selatan Niasel NIS

7. Tapanuli Tengah Tapteng TPT

8. Kepulauan Mentawai Mentawai MTW

9. Biak Numfor Biak BIA

10. Buton Buton BTN

11. Pangkajene Kepulauan Pangkep PGK

12. Raja Ampat Rajampat RJA

13. Kepulauan Selayar Selayar SLY

(40)

14. Sikka Sikka SIK

15. Wakatobi Wakatobi WKT

MEMBUATȱFILEȱBARUȱDARIȱFILEȱTEMPLATEȱ

Sebelum melakukan pemasukan data (data entry) perlu dipersiapkan terlebih dahulu file MS Excel (workbook) yang akan dipergunakan sebagai penyimpan datanya. Berikut ini adalah cara membuat file baru tersebut:

1).

Buka/aktifkan aplikasi Microsoft Excel

2).

Klik menu File dilanjutkan klik sub-menu Open… atau shortkey Ctrl + O

3).

Posisikan kursor pada direktori dimana file template dengan nama :

Creel_Template.XLS berada

4).

Klik tombol Open untuk membuka file template tersebut

5).

Setelah aplikasi aktif dan file sudah terbuka, klik menu View atau tekan tombol Alt+I.

6).

Setelah itu pada sub-menu klik Toolbars dan akan ditampilkan pilihan sub-menu berikutnya

7).

Arahkan kursor ke baris menu Visual Basic dan klik menu tersebut.

8).

Selanjutnya akan dimunculkan toolbar Visual Basic seperti gambar berikut ini :

(41)

9).

Arahkan kursor pada toolbar Visual Basic dan klik menu Security..., dan kemudian akan muncul form seperti berikut :

10).

Pada tab Security Level pilih Low, kemudian klik tombol OK

11).

Simpan file tersebut dengan nama lain, caranya : klik menu File dilanjutkan klik sub-menu Save As…, kemudian posisikan kursor pada direktori sebagai tempat file baru akan disimpan

12).

Ubah nama dengan mengetikkan pada text box File Name :

Creel_xxx_yy.xls nama file tersebut disesuaikan dengan cara pemberian nama file pada bagian di depan (halaman 4)

13).

Klik tombol Save untuk menyimpan file baru yang dibuat

14).

Tutup file yang baru dibuat dengan klik menu File dilanjutkan klik Close

PEMASUKANȱDATAȱ(Dataȱentry

Setelah file baru dibuat selanjutnya adalah mengaktifkan dan membuka file baru tersebut untuk siap melakukan proses pemasukan data. Prinsip data entry adalah memasukkan data satu persatu karena pemasukkan data dengan cara copy-paste menyebabkan beberapa pemrosesan data tidak bisa berjalan.

Langkah-langkah pemasukan data adalah sebagai berikut :

1).

Buka dan aktifkan aplikasi Microsoft Excel

2).

Klik menu Filedilanjutkan klik sub-menuOpen… atau shortkey Ctrl + O

3).

Posisikan kursor pada direktori dimana file Creel_BIA_06.xls (data Creel

kab. Biak tahun survey tahun 2006)

(42)

5).

Selanjutnya akan ditampilan form dialog Security Warning ( Namun bila form dialog ini tidak muncul abaikan langkah 6 dan langsung ke langkah 7)

6).

Klik tombol Enable Macro

7).

Dan akan ditampilkan Menu Utama seperti gambar berikut ini :

Menu pada sheet Menu Utama disajikan dalam bentuk tekstual. Untuk memilih menu tinggal memposisikan kursor pada teks menu yang dikehendaki (pilihan menu ini juga ditunjukkan dengan segitiga berwarna hijau yang terletak dibagian kiri teks menu), kemudian klik pada teks tersebut.

Studi Awal Lokasi Pendaratan Ikan

Data Studi Awal Lokasi Pendaratan Ikan berisi data yang mencatat segala sesuatu yang dalam kegiatan studi awal Creel. Gambar di bawah ini menunjukkan sheet data entry untuk Survey Awal.

1).

Posisikan kursor pada Menu Utama ke teks Studi Awal Lokasi Pendaratan Ikan.

(43)

3).

Masukkan data survei awal dengan mengetikkan pada tiap kolom yang disediakan.

x Kolom Tanggal : diisi dengan tanggal dilakukannya survei awal dengan format data : dd-mmm-yy (contoh : 12-Des-06 atau 09-Jun-05)

x Kolom Pencatat : diisi nama petugas pencatat pada survei awal

x Kolom Desa :diisi dengan data nama desa tempat survei dilakukan

x Kolom Jml RT : diisi dengan jumlah rumah tangga di desa yang disurvei

x Kolom RT Nelayan : diisi dengan data jumlah rumath tangga (RT) nelayan di di desa yang disurvei

x Kolom Jml Nelayan : diisi dengan jumlah nelayan (jiwa) yang ada

x Kolom Jml Tauke : diisi dengan jumlah tauke/juragan di desa yang disurvei

4).

Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menuFile dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S.

5).

Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Menu Utama yang terdapat pada bagian bawah worksheet.

Informasi Lokasi & Skala Pendaratan

Data informasi lokasi dan skala pendaratan di Desa merupakan bagian dari studi awal untuk mensurvei keberadaan dan skala pendaratan hasil tangkapan ikan yang ada di desa yang disurvei. Langkah-langkah berikut untuk memasukkan informasi ini adalah :

(44)

1).

Dari sheet Data Desa posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.

2).

Klik pada tombol Lokasi & Skala Pendaratan (tombol pertama).

3).

Kemudian akan ditampilkan tabel seperti gambar berikut ini :

4).

Isikan data desa pada kolom Desa (dengan memilih nama desa yang sebelumnya telah diinput), Nama Lokasi Pendaratan Ikan serta Skala Pendaratan dengan memilih salah satu pilihan (Kecil, Sedang, Besar).

5).

Setelah selesai memasukkan semua data, simpan dengan klik menu File

dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S.

6).

Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Data Desa dilanjutkan klik sheet

Menu Utama.

Informasi Musim

Setelah mengisi semua data dari Studi Awal, selanjutnya data yang akan dimasukkan adalah Infomasi musim yang berisi data catatan musim yang ada di daerah yang bersangkutan. Cara mengaktifan sheet Info musim seperti berikut :

1).

Pada sheet Data Desa (dengan judul tabel Formulir 1. Survei Awal) posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.

2).

Klik pada tombol Informasi Musim dan selanjutnya akan ditampilkan sheet yang nampak gambar seperti berikut :

(45)

3).

Masukkan data musim dengan ketentuan sebagai berikut :

KolomNama Musim :diisi dengan nama-nama musim (nama lokal) yang ada di lokasi survei. Disediakan tempat maksimum 4 musim.

Kolom Periode Musim : diisi dengan nama bulan mulai berlangsung dan berakhirnya musim yang bersangkutan. Nama bulan tinggal memilih dari pilihan yang disediakan.

4).

Setelah selesai mengisikan data informasi musim, selanjutnya klik sheet

Info Lokasi Penangkapan yang terletak pada deretan sheet bar. Gambar berikut menampilkan sheet yang dibuka :

(46)

5).

Isikan pada kolom Desa dengan nama desa tempat survei dilaksanakan. Selanjutnya isikan pada kolom Nama Lokasi dengan nama lokasi tempat penangkapan ikan.

6).

Kolom Nama Lokasi diisi dengan nama lokasi tempat kegiatan di lakukan (misal : Lokasi A atau Karang Kapota dsb)

7).

Pada kolom Periode Musim diisi dengan pilihan Ya atau Tidak pada masing-masing kolom musim sesuai dengan waktu/periode jenis kegiatan dilakukan.

8).

Setelah selesai memasukkan semua simpan data (Save) dengan klik menu

File dilanjutkan klik menu Save… atau tombol Ctr + S.

9).

Untuk kembali ke Menu Utama, klik sheet Data Desa selanjutnya klik sheetMenu Utama.

Lokasi Survei Pendaratan Ikan

Data Lokasi pendaratan ikan berisi data tempat-tempat pendaratan ikan yang telah disepakati (keputusan bersama) sebagai lokasi tempat survei Creel dilakukan. Berikut ini langkah-langkah untuk mengisi datanya :

1).

Dari sheet Data Desa posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.

2).

Klik pada tombol Lokasi Survei (tombol ketiga).

(47)

4).

Isikan kolom Desa dengan nama desa tempat lokasi survei dilakukan.

x KolomNo Di Peta diisi dengan nomor lokasi pendaratan ikan di peta

x KolomKode diisi dengan kode/inisial lokasi pendaratan ikan

x KolomNama Lokasi diisi denga nama lokasi pendaratan ikan

x Kolom Latitude dan Longitude diisi dengan angka koordinat lintang dan bujur lokasi pendaratan ikan yang telah ditetapkan sebagai lokasi survei

5).

Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menuFile dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S

6).

Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Data Desa dilanjutkan klik sheet

Menu Utama.

Kapasitas Penangkapan Ikan

Data kapasitas penangkapan ikan oleh masyarakat nelayan berisi data individual dari nelayan (responden) yang menjadi sumber data dari survei Creel ini. Langkah-langkah untuk memasukkan data kapasitas penangkapan ikan oleh masyarakat masyarakat nelayan seperti berikut :

1).

Posisikan kursor pada Menu Utama ke Kapasitas Penangkapan Ikan.

2).

Selanjutnya akan ditampilkan sheet Data Nelayan yang berisi tabel informasi data Reponden individu seperti gambar berikut :

(48)

3).

Isikan kolom Tanggal, Pencatat, Musim, Desa, Nama Responden (nelayan), Umur, jumlah Anggota Keluarga serta Status Usaha sesuai dengan data yang tercatat pada Formulir 4.

4).

Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr +

S.

5).

Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Menu Utama.

Perahu Yang Dimiliki

Untuk memasukkan data perahu yang dimiliki oleh responden, ikuti langkah-langkah berikut ini :

1).

Pada sheet Data Nelayan posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.

2).

Klik pada tombol Perahu Yang Dimiliki (tombol pertama).

3).

Kemudian akan ditayangkan sheet Perahu yang berisi data/tabel Perahu yang dimliki oleh reponden seperti gambar berikut ini :

4).

Isikan pada kolom yang ada sesuai dengan catatan pada formulir tentang perahu yang dimiliki oleh responden.

5).

Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr +

S.

6).

Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Data Nelayan dilanjutkan klik sheet Menu Utama.

(49)

Alat Tangkap Yang Dimiliki

1).

Pada sheet Data Nelayan posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.

2).

Klik pada tombol Alat Tangkap (tombol kedua).

3).

Tampilan sheet Alat Tangkap yang dimiliki Responden seperti berikut:

4).

Isikan pada kolom yang ada sesuai dengan catatan pada formulir tentang alat tangkap yang dimiliki oleh responden.

5).

Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol

Ctr + S.

6).

Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Data Nelayan dilanjutkan klik sheet Menu Utama.

Kegiatan Penangkapan Ikan

1).

Pada sheet Data Nelayan posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.

2).

Klik pada tombol Kegiatan Penangkapan Ikan (tombol terakhir).

3).

Tampilan sheet Kegiatanpenangkapan ikan yang dilakukan oleh responden seperti gambar berikut :

(50)

4).

Isikan pada kolom yang ada sesuai dengan catatan pada formulir tentang kegiatan dalam penangkapan ikan yang dilakukan oleh responden.

5).

Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr +

S.

6).

Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Data Nelayan dilanjutkan klik sheet Menu Utama.

Inventarisasi Nelayan, Alat Tangkap & Perahu

Inventarisasi nelayan, alat tangkap dan perahu adalah upaya untuk memperoleh gambaran jenis alat tangkap yagn digunakan serta armada penangkapan ikan yang ada. Langkahh berikut untuk mengisi data inventariasi perahu :

1).

Dari sheet Data Desa posisikan kursor pada kolom paling kanan, dimana pada kolom tersebut terdapat susunan beberapa tombol perintah.

2).

Klik pada tombol Inventarisasi Perahu (atau bila berada pada Menu Utama klik pada teks Inventarisasi Nelayan/Alat Tangkap.

3).

Selanjutnya akan ditampilkan tabel Formulir 5. Inventarisasi Nelayan, Alat Tangkap & Perahu seperti gambar di bawah ini :

(51)

4).

Isikan kolom Tanggal, Pencatat, Musim, Desa, Nama Responden (nelayan), Jumlah Anggota keluarga, Nama anggota keluarga yang menjadi nelayan , waktu kerja dst sesuai dengan data yang tercatat pada formulir 5.

5).

Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr +

S.

6).

Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Data Desa dilanjutkan klik sheet

Menu Utama.

Survei Di Lokasi Pendaratan Ikan

Pada bagian ini akan dilakukan pemasukan data hasil tangkapan yang dilakukan oleh masing-masing responden. Data yang akan dimasukkan adalah data responden selama tiga hari berturut-turut setiap bulannya. Langkah-langkah untuk memasukkan data hasil tangkapan seperti berikut ini :

1).

Posisikan kursor pada Menu Utama ke teks Hasil Penangkapan Ikan.

2).

Selanjutnya akan ditampilkan sheet Formulir 2. Survei Pendaratan Ikan yang berupa tabel seperti gambar berikut :

(52)

3).

Tabel Daftar Hasil Tangkapan terdiri dari beberapa kolom yang cara pengisiaannya seperti berikut :

x Kolom Tanggal diisi dengan tanggal survei dilakukan dengan format data : dd-mmm-yy

x KolomPencatat diisi dengan nama petugas pencatat

x KolomDesa diisi dengan nama desa tempat survei dilakukan

x Kolom Lokasi Pendaratan diisi dengan nama kode lokasi tempat pedaratan (hasil keputusan bersama)

x KolomNama Responden diisi dengan nama responden (nelayan)

x Kolom Penanganan Hasil Tangkap diisi dengan memilih salah satu cara penanganan terhadap hasil tangkapan

x KolomLokasi Penangkapan diisi dengan nama lokasi penangkapan ikan

x Kolom Alat Tangkap dengan alat tangkap yang digunakan oleh responden

x Kolom Jml Alat diisi dengan jumlah alat tangkap yang dipergunakan responden

x Kolom Lama Waktu diisi dengan angka jumlah jam dalam melakukan kegiatan penangkapan ikan

x KolomJenis Ikan diisi dengan nama ikan (lokal) yang diperoleh

x KolomBerat Total berisi data berat total dari jenis ikan yang diperoleh

x Kolom Jml Ikan berisi data jumlah ikan (ekor) dari jenis ikan yang diperoleh

(53)

x Kolom Harga diisi dengan informasi harga pasaran dari jenis ikan yang diperoleh

4).

Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol

Ctr + S.

5).

Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Survei di Lokasi Pendaratan

dilanjutkan klik sheet Menu Utama.

ȱ

ANALISAȱDATAȱȱ

Disamping untuk keperluan pemasukan data (data entry), aplikasi ini juga dilengkapi dengan kemampuan untuk mengolah data awal/dasar dari data-data yang ada. Analisa data yang disediakan dalam pengelolaan data Creel ada tiga jenis yang masing-masing hasil analisanya seperti berikut ini :

Tangkapan Per Jenis Alat Tangkap

1).

Dari Main Menu posisikan kursor ke teks Tangkapan Per Jenis Alat Tangkap yang terdapat di bawah teks menu Analisa Data.

2).

Klik pada teks tersebut, dan tunggu sebentar karena akan dilakukan pegolahan dan analisa data yang hasilnya seperti terdapat pada gambar berikut ini :

3).

Hasil analisa tangkapan bulanan per jenis alat tangkap tersebut dapat diproses berikutnya untuk ditampilkan dalam bentuk grafik atau untuk keperluan pembuatan laporan, dapat dicopy dengan tombol Ctrl+C (copy) dan selanjutnya hasilnya di letakkan pada file MS Excel lain dengan menekan tombol Ctrl+V (paste).

4).

Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Menu Utama.

Tangkapan Per Jenis Ikan

1).

Dari Main Menu posisikan kursor ke teks Tangkapan Per Jenis Ikan

yang terdapat di bawah teks menu Analisa Data.

2).

Klik pada teks tersebut, dan tunggu sebentar karena akan dilakukan pegolahan dan analisa data yang hasilnya seperti terdapat pada gambar berikut ini :

(54)

3).

Hasil analisa tangkapan bulanan per jenis ikan tersebut dapat diproses berikutnya untuk ditampilkan dalam bentuk grafik atau untuk keperluan pembuatan laporan, dapat dicopy dengan tombol Ctrl+C (copy) dan selanjutnya hasilnya di letakkan pada file MS Excel lain dengan menekan tombol Ctrl+V (paste).

4).

Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Menu Utama.

Catch Per Unit Effort (CPUE)

1).

Dari Main Menu posisikan kursor ke teks Catch Per Unit Effort (CPUE)

yang terdapat di bawah teks menu Analisa Data.

2).

Klik pada teks tersebut, dan tunggu sebentar karena akan dilakukan pegolahan dan analisa data yang hasilnya seperti terdapat pada gambar berikut ini :

(55)

3).

Hasil analisa CPUE bulanan per jenis alat tangkap tersebut dapat diproses berikutnya untuk ditampilkan dalam bentuk grafik atau untuk keperluan pembuatan laporan, dapat dicopy dengan tombol Ctrl+C (copy) dan selanjutnya hasilnya di letakkan pada file MS Excel lain dengan menekan tombol Ctrl+V (paste).

4).

Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Menu Utama.

CATATANȱHARIANȱ(Logbook

Catatan harian atau Logbook merupakan rekaman kegiatan dari petugas pencatat di lapangan. Catatan harian ini akan merekam kondisi di sekitar daerah yang disurvei serta berisi catatan kegiatan kegiatan penangkapan dan pendaratan di lokasi survei.

Berikut diuraikan langkah-langkah untuk memasukkan data Catatan Harian ke dalam aplikasi :

1).

DariMain Menu posisikan kursor ke teks Catatan Harian (Logbook).

(56)

3).

Isikan pada kolom yang ada sesuai dengan catatan pada formulir tentang catatan harian survei yang dilakukan di lokasi pendaratan ikan.

4).

Setelah selesai memasukkan semua data, simpan data (Save) dengan klik menuFile dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol Ctr + S

5).

Untuk kembali ke menu utama, klik sheet Menu Utama.

tabelȱbantuȱ(lookupȱtables

Tabel pendukung (supporting table) merupakan sekumpulan data dalam bentuk tabel yang berfungsi untuk mendukung proses-proses data entry dan pengolahan data. Tabel pendukung ini sifatnya statis dan tidak dapat diubah-ubah isinya oleh siapapun kecuali oleh pengguna yang mempunyai ijin untuk melakukan perubahan isi. Pada aplikasi data entry Creel terdapat dua tabel pendukung yaitu table LUT Alat Tangkap dan table LUT Ikan.

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuka table-tabel tersebut dan mengubah isisnya.

1).

Dari Main Menu posisikan kursor ke teks menu Lookup Tables dan klik pada teks tersebut.

(57)

3).

Untuk melakukan pengubahan (penambahan, pengurangan maupun pembaruan data) terhadap isi dari tabel tersebut, lakukan dengan mengisikan atau mengubah pada kolom-kolom yang dikehendaki

4).

Setelah selesai melakukan pengubahan data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol

Ctr + S

5).

Untuk mengubah data Jenis Ikan, dari sheet tersebut klik sheet LUTIKan dan akan ditampilkan tabel sepeti berikut ini :

(58)

6).

Untuk melakukan pengubahan (penambahan, pengurangan maupun pembaruan data) terhadap isi dari tabel tersebut, lakukan dengan mengisikan atau mengubah pada kolom-kolom yang dikehendaki

7).

Setelah selesai melakukan pengubahan data, simpan data (Save) dengan klik menu File dilanjutkan klik menu Save… atau dengan tekan tombol

Ctr + S

(59)

BAGIAN II

(60)

SURVEI CREEL BINTAN

1.

Studi Awal

Kabupaten Bintan merupakan wilayah kepulaun yang menyimpan kekayaan laut terutama terumbu karang yang berlimpah. Tutupan terumbu karang tersebar disekitar daerah bintan timur dan utara. Kabupaten bintan memiliki luas area 7.487,61 km2 dengan Koordinat 1o00’ Lintang Utara, 1o20’ Lintang Selatan, 104o00’ Bujur Timur, 108o30’ Bujur Barat.

(61)

DiKabupaten Bintan dikenal 4 musim yaitu musim Utara, Timur, Selatan dan Barat. Pada saat musim Utara banyak nelayan yang tidak melaut karena kondisi ombak yang besar. Nelayan pada umumnya menangkap ikan dilokasi yang dekat dengan tempat tinggal mereka. Hal ini disebabkan karena nelayan pada umumnya hanya menggunakan perahu jenis sampan dan pompong. Berikut adalah Lokasi penangkapan ikan untuk tiap-tiap desa:

Tabel 1. Lokasi Penangkapan Ikan

Desa Lokasi Penangkapan

Gunung Kijang Simapang Alur

Busung

Malang Pandan

Laut Kampung Masiran

Kawal Pulau Cengom

Teluk Bakau Malang Buruk

Pulau Ledang

Pulau Sentot

Tanjung Kelun

Beruan

Pulau Nikkoi

Malang Rapat Karang Kampe

Berdasarkan keputusan bersama ditetapkan lokasi pendaratan ikan yang akan digunakan untuk mengambil data responden. Lokasi lokasi tersebut adalah sebagai berikut :

(62)

Tabel 2. Kesepakatan Lokasi Pendaratan Ikan Nama

Desa

Lokasi

Pendaratan Ikan Kode Pencatat

Gunung Kijang x Kampung Masiran x Tauke Samsudin xGKKM xGKTS x Basir x Sima Dupa Kelurahan Kawal x Tauke Tan Ankok x Tauke Siang Ho xKWTK xKWSH x M Yani x Saridon Teluk Bakau x Tauke Ati x Tauke Bujang Lole xTBTA xTBBL x M Kamil x M Rais Malang Rapat x Tauke Razam x Kampung Kampe xMRTR xMRAH x Karim x Kasidah

Mapur

x

Tauke

Sulaiman

x

Tauke Johan

x

MPTS

x

MPTJ

x

Nuna

Aman

x

Afif

2. Pemantauan Pendaratan Ikan

Jumlah Tangkapan

Pengambilan data sebenarnya dilakukan selama 4 hari. Akan tetapi terjadi pergantian pencatat sehingga ada yang mencatat di hari terakhir yaitu hari ke 7.beberapa pencatat tidak bisa mencatat selama 4 hari berturut-turut dikarenakan responden yang akan diambil datanya tidak melaut saat itu. Selain itu beberapa pencatat yang baru ikut mengambil data pada hari terakhir hanya bisa mengambil data 1 atau 2 hari saja.

Berat total tangkapan nelayan selama pelatihan untuk empat desa (Gunung kijang, Kawal, Malang Rapat dan Teluk Bakau)

(63)

adalah 921,5 Kg. Berikut adalah jumlah tangkapan untuk tiap desa dan lokasi pendaratan :

Tabel 3. Hasil Tangkapan Per Desa dan Lokasi Pendaratan Hari Desa Lokasi Pendaratan Ikan Jumlah Responden Berat (Kg)

I TelukBakau Tauke Ati 4 132

II TelukBakau Tauke Ati 4 102

Bujang Lole 1 10

Kawal Tan An Kok 4 125,5

Gunung

Kijang Kampung Masiran 3 21

III TelukBakau Bujang Lole 4 71,5

Gunung

Kijang Kampung Masiran 3 20

Tauke Samsudin 4 153

Kawal Tan An Kok 3 138

IV Gunung Kijang Kampung Masiran 3 20

Malang

Rapat Kampung Kampe 5 95

V Kawal Siang Ho 4 11,5

VI Kawal Siang Ho 4 12,5

VII Kawal Siang Ho 4 9,5

Hasil tangkapan ikan di tabel diatas merupakan total tangkapan dengan berbagai alat tangkap. Nelayan dikabupaten

(64)

Bintan umumnya menggunakan alat tangkap yang bervariasi untuk tiap-tiap desa. Berikut adalah diagram hasil tangkapan per alat tangkap untuk tiap desa:

Histogram 1. Hasil Tangkapan Per Alat Tangkap

Dari histogram diatas menunjukkan bahwa hasil tangkapan per alat tangkap berbeda antara desa satu dengan desa lainya. Desa gunung kijang hasil tangkapan paling tinggi dihasilkan dengan menggunakan alat tangkap bubu ketam yaitu sebanyak 121 kg. Nelayan didesa ini cenderung memilih menangkap ketam rajungan karena hasil tangkapan sudah pasti dibutuhkan oleh pengumpul ketam rajungan. Nelayan Gunung Kijang merasa menangkap ketam rajungan lebih menjanjikan dibanding menangkap ikan

Di desa Malang Rapat hasil tangkapan paling tinggi dihasilkan dengan menggunakan alat tangkap kelong. Total tangkapan dengan alat ini mencapai 50 kg. Nelayan desa Malang Rapat

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

Gunung Kijang Malang Rapat Kawal Teluk Bakau

Bubu Bubu Ketam Candit Jaring Pancing Jaring Ketam Kelong Rawai Rawai Pari Spear Gun

(65)

tidak menggunakan alat tangkap bubu ketam, pancing maupun jaring seperti hal nya ditiga desa lainnya.

Didesa Kawal alat tangkap yang digunakan lebih bervariasi, diantaranya pancing, jaring ketam, rawai dan spear gun. Dari semua alat yang digunakan, alat tangkap yang menghasilkan total tangkapan paling banyak adalah alat tangkap pancing sebanyak 104 kg. Alat tangkap kedua yang memiliki hasil tangkapan paling banyak adalah rawai. Alat ini menghasilkan total tangkapan sebanyak 90 kg.

Hasil tangkapan paling banyak untuk desa Teluk Bakau dihasilkan dengan alat tangkap jaring sebanyak 172,5 kg. hasil tangkapan terbesar kedua adalah menggunakan alat tangkap candit sebanyak 134 kg. Hasil tangkapan dengan kedua alat ini lebih tinggi jika dibandingkan desa gunung kijang yang sama-sama menggunakan kedua alat tersebut. Bahkan kedua alat ini mempunyai nilai total tangkapan tertinggi dibandingkan total tangkapan dengan alat tangkap yang sama didesa lain.

Jenis Tangkapan

Selama 4 hari dilakukan pendataan hasil tangkapan terdapat 39 jenis. Hasil tangkapan ini terdiri dari ikan karang, non ikan karang dan jenis non ikan. Jenis tangkapan nelayan dikabupaten Bintan selama 4 hari pengambilan data adalah sebagai berikut :

(66)

Nama Lokal & Kode Nama Ilmiah Berat

(Kg)

Asoh / LET 6 Lethrinus nebulosus 32

Bilis 50

Cumi-cumi 136

Delah / CAE 1 Caesio teres 20

Dingkis / SIG 3 Siganus argenteus 7

Domol / HAE 3 Plectorhinchus

chaetodontoides 5 Hiu 50 Ikan Cucut 15 Ikan Karang 5 Ikan Merah 5 Jahan 30

Jampung / SCA 3 Scarus pyrrhurus 11

Kaci / HAE 5 Plectorhinchus

flavomaculatus 16.5

Kerapu / SER 10 Epinephelus corallicola 5

Kerapu / SER 9 Epinephelus ongus 5.5

Ketam 3

Ketam Rajungan 180,5

Ketambak / LET 2 Lethrinus

erythracanthus 17.5

Lebam / SIG 1 Siganus guttatus 43

Lebam / SIG 4 Siganus doliatus 2

Lunjuk / KYP 1 Kyphosus sp 40.5

Mentimun / LUT 3 Lutjanus decussates 3

Pari 90

(67)

Pinang-pinang 34

Pinang-pinang / LET 3 Lethrinus harak 3

Pinang-pinang / LET 4 Lethrinus lentjan 4

Pinang-pinang / LET 6 Lethrinus nebulosus 2

Pinang-pinang / LUT 2 Lutjanus bohar 22.5

Selar 5

Selikur 5

Sotong 18

Sotong Batu 5

Sotong Karang 2

Sunu / SER 15 Variola lauti 7

Tanda / LUT 4 Lutjanus ehrenbergi 2

Tanda / LUT 6 Lutjanus russelli 2.5

Timun / HAE 4 Plectorhinchus

chrysotaenia 2

Todak 12

Tabel 4. Jenis Tangkapan

Hasil tangkapan ikan menunjukkan bahwa nelayan kabupaten bintan pada umumnya banyak menangkap-ikan karang. Berikut adalah 10 jenis ikan karang dominan dikabupaten Bintan :

(68)

Diagram 1. 10 Jenis Ikan karang Dominan

Diagram 10 ikan karang dominan menunjukkan bahwa jenis ikan yang paling banyak ditangkap adalah famili Lethrinidae dengan berat total 83,5 kg. Famili ini terdiri dari 3 jenis yaitu Lethrinus nebulosus 32 kg, Lethrinus erythracanthus 17,5 kg dan 34 kg sisanya adalah ikan pinang-pinang yang oleh nelayan belum diidentifikasi lebih spesifik termasuk ke dalam spesies yang mana. Famili Lethrinidae paling banyak di temukan di desa Teluk Bakau, Gunung Kijang dan sedikit ditangkap di desa kawal.

Famili terbesar kedua adalah Siganidae dengan berat total 45 kg. 43 kg merupakan jenis Siganus guttatus yang ditangkap didesa Teluk Bakau dan 2 kg jenis Siganus dolliatus yang ditangkap didesa Kawal. Sedangkan Famili terbesar ketiga yang ditangkap oleh nelayan adalah famili Kyphosidae dengan total tangkapan 40,5 kg. Famili ini hanya ditemukan oleh elayan yang berasal dari desa Teluk Bakau.

10 Jenis Ikan Karang Dominan (kg)

32 20 20 34 5.5 17.5 43 40.5 22.5 16.5 Lethrinus nebulosus Liza sp Caesio teres Pinang-Pinang (Lethrinidae) Plectorhinchus flavomaculatus Epinephelus ongus Lethrinus erythracanthus Siganus guttatus Kyphosus sp Lutjanus bohar

(69)

Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil tangkapan ikan karang paling banyak ditemukan di desa teluk Bakau. Di desa ini terdapat 3 famili ikan karang dominan yaitu Lethrinidae, Siganidae dan Kyphosidae. Selama pengambilan data, famili Kyphosidae hanya ditemukan di desa teluk bakau. Selain ikan karang, nelayan juga menangkap jenis non ikan karang maupun non ikan. Seperti di desa Gunung kijang banyak nelayan yang hanya menangkap ketam ranjungan. Berikut adalah hasil tangkapan non ikan karang maupun non ikan :

Diagram 2. Hasil Tangkapan Non Ikan Karang

Hasil tangkapan non ikan karang maupun jenis non ikan dominan didapatkan didesa gunung kijang dan malang rapat. Jenis non ikan dominan yan terbesar adalah ketam rajungan yang ditangkap oleh hampir seluruh desa gunung kijang.

Hasil Tangkapan non Ikan karang (kg)

50 50 15 3 180.5 90 3 5 2 Bilis Hiu Ikan Cucut Ketam Ketam Rajungan Pari Pasir Sotong Batu Sotong Karang

(70)

Sedangkan jenis tangkapan seperti hiu, pari dan bilis ditangkap oleh nelayan dari desa Malang Rapat.

Alat Tangkap

Dari seluruh nelayan responden di kabupaten bintan, jenis perahu dominan yang digunakan untuk menangkap ikan adalah perahu jenis sampan dan pompong. Hal ini disebabkan karena umumnya nelayan setempat menangkap ikan dilokasi perairan sekitar. Berikut adalah prosentase jenis perahu yang digunakan nelayan :

Diagram 3. Prosentase jenis perahu nelayan

Sebanyak 62% nelayan menggunakan perahu jenis sampan dan 38% lainnya menggunakan perahu jenis Pompong.

Alat tangkap yang dimiliki nelayan paling banyak adalah jenis pancing. Hal ini bisa dilihat dari jenis-jenis ikan hasil tangkapan yang paling banyak adalah ikan karang. Alat tangkap lain yang juga banyak digunakan nelayan adalah jaring dan candit. Alat tangkap jaring dan candit ini juga

38%

62%

Pompong

(71)

menghasilkan jenis ikan karang. Desa Gunung kijang karena nelayan menangkap ketam ranjungan maka alat tangkap dominan didesa ini adalah bubu ketam. Nelayan umumnya memasang alat tangkap berkisar 6-12 jam dalam sekali melaut. Berbeda dengan bubu dan bubu ketam, alat ini dipasang hingga 3-7 hari untuk mendapatkan tangkapan. Berikut adalah diagram jenis alat tangkap yang digunakan nelayan di kabupaten Bintan :

Histogram 2. 5 Jenis Alat Tangkap Dominan

3.

Catch Per Unit Effort (CPUE)

Tangkapan per unit usaha nelayan dikabupaten Bintan tertinggi adalah dengan menggunakan alat tangkap rawai. Tangkapan per unit usaha menggunakan alat tangkap rawai sebesar 90 per hari di lokasi pendaratan desa kawal. Berikut

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Bubu Ketam Pancing Candit Jaring Pancing rawai

(72)

adalah tabel tangkapan per unit usaha nelayan kabupaten Bintan pada bulan Mei 2008 :

Tabel 5. Tangkapan per Unit Effort

Lokasi Jenis Alat Jumlah Hari Berat total CPUE

KWTK Rawai 1 90 90 TBTA Jaring 2 130,5 65,3 KWTK Pancing 1 61 61 KWTK Bubu 1 60,5 60,5 GKTS Bubu Ketam 1 60 60 TBTA Candit 2 103,5 51,8

(73)

DAFTAR PUSTAKA

Manuputty, A. E. W. 2007. Baseline Ekologi Bintan (Pulau Bintan). Coral Reef Rehabilitation and Management Program. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta

Widayatun dan Mujiyani. 2005. Data Dasar Aspek Sosial Terumbu Karang Indonesia Desa Mapur Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Kepulauan Riau. Pusat Penelitian Kependudukan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta

Gambar

Gambar 1. Koordinasi dengan CRITC daerah Bintan
Gambar 2. Suasana presentasi pelatihan CREEL Bintan
Gambar 3. Kesepakatan penentuan lokasi pendaratan ikan
Gambar 4. Asistensi pengisian formulir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Studi Se%arawan dan arsitek Teruno!u *u%imori pada ta"un 38ED men%adi apa $ang dise!ut arsitektur antik ditemukan di kota terinspirasi kar$a generasi muda arsitek seperti

Dengan kemajuan teknologi dewasa ini dan sumber daya manusia yang semakin berkembang, telah memberikan kemudahan bagi masyarakat khususnya pada sektor pangan, dengan usaha

Proses kerja pada sistem ini adalah, mikrokontroller akan membaca data yang masuk dari modul Bluetooth dan menterjemahkannya kedalam sinyal digital untuk

ábra Próbatest kialakítás és terhelés közvetett nyíró-rugalmassági modulusz meghatározásához húzóigénybevétel alkalmazása esetén.. Figure 3 Specimen shape and

Setelah dilakukan penelitian tentang faktor- faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan kanker serviks pada wanita usia subur, diketahui bahwa mayoritas

[r]

Model penelitian ini merupakan adopsi dari model penelitian Raida dan Neji pada tahun 2013 yang berdasarkan kepada asumsi bahwa penerimaan suatu sistem informasi

Perubahan/Modifikasi pada kendaraan maupun bagiannya hanya dapat dilakukan sebagaimana yang tertulis didalam Peraturan ini dan jika melakukan perubahan pada mesin, kapasitas