• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN EN ERG I DAN SUM BER DA YA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN ENERGI REPUBLIK ISLAM IRAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN EN ERG I DAN SUM BER DA YA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN ENERGI REPUBLIK ISLAM IRAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

REPUBLIK l~DONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA

KEMENTERIAN EN ERG I DAN SUM BER DA YA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

DAN

KEMENTERIAN ENERGI REPUBLIK ISLAM IRAN

TENT ANG

KERJA SAMA DI BIDANG

KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan Kementerian Energi Republik Islam Iran, selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut sebagai "Pihak" dan secara bersama disebut sebagai "Para Pihak".

MEMPERTIMBANGKAN kepentingan bersama dalam mengembangkan kerja sama di bidang ketenagalistrikan dan energi terbarukan antara Republik Indonesia dan Republik Islam Iran;

BERKEINGINAN untuk mempererat kerja sama antara Para Pihak di bidang ketenag:7iistrikan dan energi terbarukan;

MENGAKUI pentingnya kerja sama di bidang ketenagalistrikan dan energi terbarukan antar3 Para Pihak bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan kedua neg'ara;

SESUAI dengan hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara.

(2)

TELAH MENCAPAI pengertian-pengertian sebagai berikut:

Pasal I TUJUAN

Tujuan Memorandum Saling Pengertian ini adalah untuk membentuk landasan bagi hubungan kerja sama secara kelembagaan guna mendorong dan meningkatkan kerja sama teknis secara bilateral mengenai isu-isu di bidang ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan berdasarkan kesetaraan, saling menguntungkan, dan timbal balik.

Pasal II

BIDANG KERJA SAMA

Kerja sam3 datam Memorandum Saling Pengertian ini dapat mencakup hal-hal sebagai berikut:

1 Pengembangan Pembangkit Listrik;

2. Transmisi dan Distribusi;

3. Pertukaran pengalaman mengenai Pusat Perbaikan Pembangkit Listrik;

4. Pengembangan energi terbarukan; 5. Mendorong dan meningkatkan lnvestasi ;

6. Mendorong untuk melakukan dialog kebijakan; dan

7. Bidang-bidang lain yang disepakati Para Pihak.

Pasal Ill KOMITE TEKNIS

1. Untuk tujuan diskusi dan pelaksanaan atas berbagai isu terkait dengan Memorandum Saling Pengertian ini, Para Pihak sepakat membentuk l<.omite Teknis Bersama bidang Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan.

(3)

Komite Teknis Bersama tersebut akan menyusun secara rinci kerja sama d_alam rangka Memorandum Saling Pengertian ini.

2. Komite Teknis Bersama tersebut, yang terdiri dari wakil-wakil Para Pihak, dapat mengadakan pertemuan pada tanggal dan tempat yang ditentukan bersama oleh Para Pihak. Setiap Pihak akan menanggung biaya yang terkait dengan partisipasinya di dalam pertemuan-pertemuan Komite Telmis Bersama dimaksud.

Pasal IV

PARTISIPASI PIHAK KETIGA

Apabila dianggap penting dan berdasarkan kesepakatan bersama Para Pihak, Komite Teknis Bersama dapat mengundang partisipasi pihak ketiga dari sektor swasta, lembaga ilmiah, pusat-pusat penelitian atau lembaga-lembaga lainnya untuk membantu pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini.

PasalV KERAHASIAAN

1. Setiap Pihak wajib memperlakukan semua dokumen, informasi atau data lain yang dipertukarkan, diterima, atau diberikan secara langsung atau tidak langsung kepada Pihak lainnya dalam rangka Memorandum Saling Pengert1an 1ni atau perjanjian lainnya yang dibuat berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini sebagai rahasia, kecuali disepakati lain secara tertulis oleh Para Pihak;

2. Jika salah satu Pihak berkeinginan untuk mengungkapkan kegiatan rahasia terkait dengan Memorandum Saling Pengertian ini kepada pihak ketiga. Pihak yang mengungkapkan harus memperoleh persetujuan dari Pihak lain sebelum pengungkapan dapat dilakukan

(4)

3. Para Pihak setuju bahwa ketentuan Pasal ini akan tetap mengikat antara Para Pihak walaupun Memorandum Saling Pengertian ini telah berakhir.

4. Ketentuan-ketentuan Pasal ini tidak akan merugikan hukum dan peraturan

Para

P

ihak

yang berlaku.

Pasal VI

HAK KEKA YAAN INTELEKTUAL

1. Perlindungan atas hak kekayaan intelektual perlu diberlakukan menurut hukum dan peraturan Para Pihak.

2. Dalam hal adanya pengaturan-pengaturan, program-program, atau proyek-proyek khusus yang menghasilkan kekayaan intelektual, Para Pihak dapat membuat pengaturan secara terpisah.

PasalVll

BATASAN KEGIATAN PERSONIL

Sem.ua personil yang terlibat dalam kegiatan berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini akan mengamati, menghormati dan mematuhi hukum C:an peraturan negara tuan rumah dan akan menghindari melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan Memorandum Saling Pengertian ini.

Pasal VIII

PENYELESAIAN PERBEDAAN

Setiap perbedaan yang timbul atas Memorandum Saling Pengertian ini wajib diselesaikan secara damai melalui konsultasi bersama atau negos1as1 antara Para Pihak, melalui saluran diplomatik.

(5)

Pasal IX PERUBAHAN

Memoran':lum Saling Pengertian ini dapat diubah setiap saat dengan

persetujuan tertulis bersama Para Pihak. Setiap perubahan dapat berlaku

pada tanggal yang disepakati oleh Para Pihak. Perubahan tersebut akan

menjadi bagian tidak terpisahkan dari Memorandum Saling Pengertian ini.

PasalX

MULAI BERLAKU, DURASI, DAN PENGAKHIRAN

1. Memorandum Saling Pengertian ini berlaku sejak tanggal

penandatanganannya.

2. Memorandum Saling Pengertian ini wajib berlaku untuk jangka waktu 5

(lima) tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk periode 5

(lima) tahun berikutnya.

3. Setiap Pihak dapat mengakhiri Memorandum Saling Pengertian ini setiap

saat dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lain

mengenai keinginannya untuk mengakhiri Memorandum Saling

Pengertian ini paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sebelum tanggal

oengakhiran dimaksud.

4. Pengakhiran tidak akan memµengaruhi penyelesaian program yang

sedang dilaksanakan berdasarkan Memorandum Sa!ing Pengertian ini,

kecuali d1setuJui lain oleh Para Pihak.

SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini telah

(6)

DITANDA TAN GANI di Tehran tanggal empat belas Desember dua ribu

enam belas dalam rangkap dua dalam bahasa lnggris, Indonesia dan

Persia. Semua naskah tersebut mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka naskah bahasa lnggris

yang berlaku.

Untuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Republik Indonesia,

IGNASIUS JONAN

Menteri

Untuk Kementerian Energi

Republik Islam Iran,

HAMID CHITCHIAN

(7)

REPUBLIK INDONESIA . •"'

...

J

..

I I 1 ·,- •L· I ·, ! •- ·- uJ-l;~ .. ~ ...._, A..;...,:...,..>_ ~ ... .,, -. .,, . . . r ... J.-\..J-V. .

(8)

'[)0!1· ,,)' cl1"alo:--·. L1e ) 1"" 1 - , ,

e

-

·fl" c

""' ~ ...SJO.::-.,.J> ...;-•.) .a> :_-~ -Jj~ )"' _r ) -...u - r

1" , I r ' ° ; • 0

I • l • " - C' . > ,• ,. <

· - ' ___ .:._ ,_...___, _ _.l, _ _,_~ " .... · " : .... '...!: - ' ,,;- ):i u ___,. ...:..! - \ - 4 - . )

-· .. '".... ~ .. ·: .. ' V __ , J J ,., ..,.., .I u-- ..

J l .. ,,. .... L·.,, --· ' -. I - .,, •) -'~\...' -~ . • . _,,, ·,,_:,., -..:> ..J • . l5,s _L;_, t . ~J ) •I

J,...

. _,....:..:o

. , -· .

.i..;: i...) ::.~ ~

.

< .·,..: I

,J .. J ~ .. """" ..

(9)

,.,_ ...

__

. ·,• :I ) _ ;.•; ....

.

.

' ~., ... -"""' / • - <' 11 - • I• ~ . S.r~ ·~,,. --~

-r

...,

: ...

·

_ .. ~ 1 • • • ')' ·1 . --\:!: ...2J .... ...! \...:>'"' ~-· ~~ ;.\ ..,, ..,/ .J ... < ' -...

.

, ''-' ~

(10)

~\.;>. ~ .>)Ll

J-:Ll...

...! )> .lJ ._r.S (>l~\ ..x)' j1 ~L·j /> .>.) ~ )> j1 --<..,_ ~ -i

t-)_; j1 ~ j.JJ I\· y1_L;.- ,_s ,)::• ~ ~ ., Y. -~\_,>- ;_.,t.; ~LO.; v:I "': j)b

. ..J.:.:L.,..; f)\y\ IJ

j\

,fa;)JY'

L....-:b)~ ~\ .)t:__..I ~ .

..s

..5-~ ... Lr. rL..:I .r. l.S~t; ..,.t.; r..;i.lA; ..:r-1 -:.J~ J~~ -'f

r.l_._.) 't

l-:

r'IJ-:

s-1..:::-.:,J?

\II\()

Jl-

ul..J~I H 6Jt.; J.: , j\_r..:i' _;.) -1.o\.; ~8 ,~':'.I

J~..c.I jl .... /{"'_., . ...:; c.;.-:l:.j.;-l;I.} ~(.:\, u_.JL; .:.JL._: "--·~_,~I ··->--~ J) ~;:, 0.))l.::'"' \ • \y

1 · ' ")\ t;""•\ • • I ·• . .: ;J .,,, • J . .;.. . . / ,_;;,... .__ L...Y ._;) ""' \,,,.;>' . ,_. .. •• J.... ... .- '··><---' 'r·A>Ul:

(11)

REPUBI.JK INDONESIA

MEMORANDUM 01= UNDERSTANDING

BETWEEN

THE MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

AND

THE MINISTRY OF ENERGY OF THE ISLAMIC REPUBLIC OF IRAN

ON

ELECTRICITY AND RENEWABLE ENERGY COOPERATION

The Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia

and ti1e Ministry of Energy of the Islamic Republic of Iran, hereinafter referred to sir.gularly as "The Party" and collectively as "The Parties".

CONSIDERING mutual interest in developing electricity and renewable energy cooperation between the Republic of Indonesia and the Islamic

Republic of Iran;

DESIRING to strengthen the cooperation between The Parties on electricity

end re11ew3ble energy cooperation:

ACKNOWLEDGING the importance of electricity and renewable energy cooperation between The Parties to the economic growth and development of both countries:

PURSUANT to the prevailing laws and regulations of their respectivE.: countries;

(12)

HAVE REACHED the following understanding:

Article I

OBJECTIVE

The objective of this Memorandum of Understanding is to establish the basis

for a cooperative institutional relationship to encourage and promote technical

bilateral cooperation on electricity and renewable energy issues on the basis

of mutual benefit equality and reciprocity.

Article II

AREAS OF COOPERATION

Cooperation under this Memorandum of Understanding may include the

following:

1. Power P!art Development;

2. Transmission and Distribution;

3. Exchange of experiences on Power Plant Service Center;

4. RE'!newable Energy Development;

5. Encourngement and µremotion of investment;

6. Ern.~our~Qement of policy dialogue; <-md

7. Other ari:-),:::.:; r,s may be agreed upon by the Parties.

(13)

Arlicle Ill

Techn

i

c

a

l Comm

i

tt

ee

1. For the purpose of discussion and implementation of various issues

pertaining to this Memorandum of Understanding, the Parties agree to

establish a Joint Technical Committee on Electricity and Renewable

Energy. The Joint Technical Committee will elaborate cooperation under

this Memorandum of Understanding.

2. 1 he Joint Technical Committee, consisting of the representatives of the

Parties, may meet on mutually determined dates and place by the Parties.

Each Party will cover its own expenses relating to its participation in the

meetings of the Joint Technical Committee.

Article IV

PARTICIPATION OF THIRD PARTIES

\.Vhel"l it is considered essential, and by mutual agreement of the Parties, the

Joint Technical Committee may invite the participation of third parties from

privnte sector, scientific institution, research centers or any other entity for

assisting the implementation of this Memorandum of Understanding.

Article V CONFIDEMTIALITY

·1. f:ach Party shall treat all documents, information and o!her data

exchanged, received or supplied directly or indirectly to the other Party

under this Memorandum of Understanding or any other agreements made

purs'uant to this Memorandum of Understanding as confidential, unless

agreed otherwise in writing by the Parties.

2. If either of the Party wishes to disclose confidential activities under this

(14)

must obtain prior consent from the other Party before any disclosure can

be rriade.

3. The Parties agree that the provision of this Artide shall continue to be

binding between the Parties notw1th~tanding the termination of this

Memorandum of Understanding.

4. The provisions of this Article shall not prejudice to the prevailling laws and

regulations of the Parties.

Article VI

INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS

1. The protection of intellectual property rights shall be enforced in

accordance with laws and regulations of the Parties.

2. In case of specific arrangements, programs, or projects may result

ir. intellectual property, the Parties may include separate arrangements.

Article VII

LIMITATION OF PERSONNEL ACTIVITIES

All pernonne! engaged in activities under this Memorandum of Understanding will obr,erve. respect and comply with the laws and regulations of the host

r.01intry ond shall avoid conducting any activities inconsistent with ti1e purpose

::ind objectives of this Memorandum cf Understanding.

Article VIII

SETTLEMENT OF DISPUTES

1~,ny differences ai'ising out this Memor3ndum of Understanding shail be

sP-ttled ·amicably 'by mutual consultation or negotiation between the PC\rties,

(15)

Article IX AMENDMENT

This Memorandum of Understanding may be amended at any time by mutual

written consent of the Parties. Any emendmer.ts may come into force en the

date agreed by the Parties. The amendments shall form as an integral pa1t of

this Memorandum of Understanding.

Article X

ENTRY INTO FORCE, DURATION AND TERMINATION

1. This Memorandum of Understanding shall enter into forc·e on the date of

its si~ning.

2. This Merrcrandum of Understanding shall remain in force to1 a period of 5

(five:) years and shall be automatically extended for consecutive pe:-iods

of 5 (nve; years, at a time.

3. Eicher Party may terminate this Memorandum of Understanding at any

l.im0 by giving written notification to the other Party regarding its lntention to terminate this Memorandum of Understanding at least 90 (ninety) days

prior.to the intended date of termination.

~. Termir:rati~n shall not affect the completion of program made under this

Me:}lom:-1-:ium of Understanding, unlec;s the Parties ac~ree otherwise.

I~ WITNESS VVHEREOF. the undersigned have signed this Memorandum of

Understanding .

(16)

DONE at Tehran. December 14. 2016 in two originals each in English,

Indonesian and Persian languages all texts being equally authentic. In case of

any divergence in interpretation, the English text shall prevail.

For the Ministry of Energy

and Mineral Resources of the Republic of Indonesia

IGNASIUS JONAN

Minister

For the Ministry of Energy

of the Islamic Republic of Iran

-

~

~:

HAMID CHITCHIAN

Referensi

Dokumen terkait

Iya mengenal baik tetangga, sama sama saling mengenal, dulu waktu kecil sering bermain bersama, sekarang sejak SMP sudah tidak pernah keluar rumah karena

Kesimpulan Penelitian ini antara lain : (1) Peningkatan kemampuan mengenal huruf setelah menggunakan media gambar dapat dilihat dari nilai rata-rata pada siklus I sebesar 65,80 dan

Untuk dapat mencapai tujuan kegiatan layanan bimbingan kesulitan belajar bidang.. studi akuntansi ini, harus melalui langkah-langkah

[r]

+ortofolio optimal dapat ditentukan dengan model #arkowit$ atau dengan model Indeks !unggal. Untuk menentukan porofolio yang optimal dengan model- model ini yang pertama kali

Grafik menunjukkan hubungan lendutan terhadap penambahan beban dari balok.beton.bertulang..HVFA- SCC..50%.dan.beton normal cenderung tidak berbeda jauh dimana nilai

Jika Anda tidak sadar atau terlalu sakit untuk memberikan izin sendiri, seorang saudara, penjaga atau orang lain yang dekat dengan Anda dapat memberikan izin untuk perawatan

Emulsi dilapisi pada permukaan luar screen secara merata, kemudian balikkan screen dan lapisi juga permukaan bagian dalam sehingga kita memiliki lapisan emulsi yang cukup