• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISSN No Media Bina Ilmiah 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ISSN No Media Bina Ilmiah 1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

_____________________________________

http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 6, Oktober 2015

KONTRIBUSI USAHA EKONOMI PRODUKTIF PEMBUATAN MAKANAN RINGAN BERBASIS BAHAN PANGAN LOKAL TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA OLEH

KELOMPOK WANITA TANI (KWT) ALE-ALE DI DESA SESAOT KECAMATAN NARMADA KABUPATEN LOMBOK BARAT

Oleh :

Baiq Yuliana, Rormiati Amini

FKIP Pendidikan Ekonomi, Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Kontribusi pendapatan ibu rumah tangga yang tergabung dalam KWT Ale-ale terhadap pendapatan keluarga, (2) Curahan waktu kerja yang digunakan ibu rumah tangga yang tergabung dalam KWT Ale-ale untuk aktivitas produktif, aktivitas domestik dan aktivitas sosial. Jenis penelitiannya adalah deskriptif analisis. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode diskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi ibu rumah tangga yang tergabung dalam KWT Ale-ale di Desa Sesaot Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat terhadap pendapatan keluarga sebesar 32,12 %. Curahan Waktu Kerja sebesar 13,13 jam dalam sehari, yaitu untuk aktivitas produktif sebesar 6,10 jam per hari, untuk aktivitas domestik sebesar 6,93 jam per hari dan untuk aktivitas sosial sebesar 0,10 jam per hari. Kata Kunci: Curahan Waktu Kerja, Kontribusi, Pendapatan Keluarga

PENDAHULUAN

Fenomena di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia, menganggap kaum perempuan “hanya” sebagai “konco wingking” atau teman dibelakang, membuat peran perempuan hanya sebagai istri dan ibu saja, tidak memberikan kontribusi di sektor publik. Realita ini mendorong pemerintah Indonesia untuk memasukkan kabijakan perempuan dalam GBHN yang dikenal dengan Kebijakan Peran Ganda Perempuan, dimana tujuannya adalah mendorong perempuan untuk berpartisipasi aktif di sektor publik, sekaligus tetap harus menjalankan fungsinya sebagai istri dan ibu.

Peranan perempuan sebagai mitra yang sejajar dengan pria pada saat ini bukan merupakan suatu hal yang baru. Namun masih banyak hal- hal yang menghambat peran perempuan untuk mengaktualisasikan dirinya dalam pembangunan, salah satunya adalah pembagian peran dan status antara pria dan perempuan. (Mardiana dkk: 2005) menyatakan bahwa pembagian peran dan status antara pria dan perempuan sudah dikenal sejak jaman dahulu. Pembagian kerja secara seksual terus bertahan dan tertanam dalam kehidupan masyarakat. Sehingga terdapat sebuah kepercayaan, bahwa perempuan yang pergi untuk mencari pekerjaan adalah perempuan yang menyalahi kodrat. Laki – laki memiliki kewajiban

serta tanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Hal ini dapat menimbulkan pemisahan wilayah gerak antara perempuan dan laki- laki. Perempuan hanya dibatasi untuk tetap berada dirumah melakukan peran domestik seperti menjadi seorang istri, ibu dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Sedangkan kaum laki- laki mempunyai wilayah kerja yang lebih luas dibanding perempuan.

Partisipasi perempuan dalam bekerja mencari nafkah saat ini bukan sekadar menuntut persamaan hak tetapi untuk menyatakan bahwa perempuan mempunyai arti penting bagi pembangunan nasional. Secara umum alasan perempuan bekerja adalah untuk membantu ekonomi keluarga. (Novari dkk: 2001), perempuan bekerja tentu bukan semata-mata karena alasan faktor ekonomi keluarga yang sedemikian sulit, sehingga harus dapat menutup segala kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. Berbagai motivasi perempuan (ibu) untuk bekerja adalah karena suami tidak bekerja atau pendapatannya kurang, ingin mencari uang sendiri, mengisi waktu luang, mencari pengalaman, mengaktualisasikan diri, serta ingin berkontribusi dalam ekonomi keluarga.

Kondisi perekonomian yang semakin tidak menentu, harga-harga kebutuhan pokok yang

(2)

____________________________________________

Volume 9, No.6, Oktober 2015 http://www.lpsdimataram.com semakin meningkat, pendapatan keluarga yang

cenderung tidak meningkat, sedangkan kebutuhan keluarga meningkat akan berakibat pada terganggunya stabilitas perekonomian keluarga. Kondisi inilah yang mendorong ibu rumah tangga yang sebelumnya hanya melakukan pekerjaan di sektor domestik (mengurus rumah tangga), kemudian ikut berpartisipasi disektor publik dengan harapan dapat memberikan kontribusi dalam menopang perekonomian keluarga. Sebagai tenaga kerja wanita dalam keluarga, umumnya ibu rumah tangga cenderung memilih bekerjadi sektor informal. Hal ini dilakukan agar mudah membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Ciri sektor informal yang relatif fleksibel memungkinkan berkurangnya konflik antara mengurus rumah tangga dan mencari nafkah.

Peran ganda wanita di sektor domestik dan sektor publik, membuat wanita sebagai istri mempunyai hak dan kewajiban serta kesempatan yang sama dengan suaminya guna menciptakan dan membina keluarga sehat, sejahtera dan bahagia, serta keutuhan keluarga sebagai unit sosial terkecil, dimana suami dan istri saling menghargai, saling mengerti, saling mendukung dalam mengembangkan potensi, bakat dan profesi masing-masing. Istri mempunyai tanggung jawab yang sama dengan suami atas terpenuhinya segala keperluan rumah tangga dan keluarga, baik berupa jasa maupun barang serta kebutuhan mental spiritual.

Di sektor publik, upaya meningkatkan status perempuan dalam kehidupan masyarakat, dapat dilakukan dengan cara memberikan dukungan agar wanita mengambil lebih banyak sebagai subyek, yaitu dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perempuan serta kesempatan lebih banyak untuk berperan sebagai perencana dan pengambil keputusan dalam bidang kegiatannya. Perempuan juga harus didorong untuk mengeluarkan pendapat, meningkatkan kesadaran mereka tentang situasi diri dan kemampuan mereka mengungkapkan kebutuhan mereka sendiri. Berdasar pada seks ratio, dimana jumlah perempuan Indonesia lebih besar dibanding laki-laki, maka perempuan merupakan sumberdaya yang sangat potensial bagi pembangunan di Indonesia. Melihat potensi tersebut maka upaya menyertakan perempuan dalam proses pembangunan bukan hanya merupakan perikemanusiaan belaka, tetapi merupakan tindakan efisien karena tanpa mengikut sertakan perempuan dalam proses pembangunan berarti

pemborosan dan memberi pengaruh negatif terhadap lajunya pertumbuhan ekonomi (Pudjiwati: 2003).

Tingginya laju pertumbuhan penduduk menyebabkan lapangan pekerjaan yang tersedia tidak mampu menampung secara penuh jumlah tenaga kerja yang ada. Salah satu upaya pemerintah dalam menangani masalah tersebut diantaranya melalui program pemberdayaan Usaha Ekonomi Produktif ( UEP ), yang bertujuan untuk menggalakkan berbagai jenis pengembangan usaha industri kecil, koperasi dan industri rumah tangga. Pengembangan usaha berskala kecil pada kelompok-kelompok masyarakat menjadi salah satu alternatif penyelesaian masalah surplus tenaga kerja, utamanya ditujukan untuk wadah bagi upaya pembinaan wirausaha di kalangan masyarakat (Tjipto Herijanto: 2009). Untuk daerah pedesaan pengembangan Usaha Ekonomi Produktif berdasarkan hasil potensi lokal dengan menggunakan teknologi yang disesuaikan dengan sumber daya manusia daerah setempat.

Desa Sesaot memiliki luas 1.308,05 Ha, dimana 968,91 Ha (74 %) merupakan hutan lindung, perkebunan dan sawah. sehingga banyak masyarakat yang mengandalkan pertanian sebagai mata pencaharian utamanya. Dengan jumlah penduduk 5.330 jiwa yang terdiri dari laki-laki 2.609 orang dan perempuan 2.721 orang (Profil Desa Sesaot 2015). Penduduk perempuan yang lebih banyak dibanding laki-laki, dapat digunakan sebagai motor penggerak kegiatan ekonomi. Adanya program pemerintah tentang pelatihan pengembangan usaha kecil dan industri rumah tangga, membuka wawasan perempuan khusunya ibu rumah tangga untuk membantu menambah penghasilan keluarga dengan memanfaatkan bahan pangan lokal yang melimpah di daerahnya untuk dijadikan makanan ringan yang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi. Salah satu upaya yang dlakukan adalah para ibu rumah tangga di Desa Sesaot adalah dengan membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT) Ale-ale yang bergerak di bidang usaha pembuatan makanan dari hasil pertanian Desa Sesaot, misalnya kripik pisang, kripik singkong, kerupuk bongkol pisang, manisan dari buah pepaya, kripik talas, dodol dari nangka, durian dan sebagainya.

Mempertimbangkan pentingnya peran perempuan dalam mencari peluang kerja, guna meningkatkan pendapatan dan memberikan nilai tambah (added value) bagi kehidupan mereka dalam keluarga maupun dalam masyarakat, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul

(3)

_____________________________________

http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 6, Oktober 2015 : “ Kontribusi Usaha Ekonomi Produktif

Pembuatan Makanan Ringan Berbasis Bahan Pangan Lokal Terhadap Ekonomi Keluarga Oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Ale-ale di Desa Sesaot Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Untuk mengetahui besarnya kontribusi pendapatan ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Ale-ale di Desa Sesaot terhadap pendapatan keluarga, (2) Untuk mengetahui curahan waktu kerja yang digunakan oleh ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Ale-ale di Desa Sesaot untuk aktivitas produktif, aktivitas domestik dan aktivitas sosial.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitiannya adalah deskriptif analisis, yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, kemudian mengolah data, menyajikan data, kemudian menganalisis dan menginterpretasi (Nasir: 2003). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan kontribusi pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan keluarga.

Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu rumah tangga yang tergabung pada Kelompok WanitaTani (KWT) Ale-Ale sebanyak 30 orang. Karena jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka seluruh populasi dijadikan sampel (Arikunto: 2006).

Penelitian dilakukan di Desa Sesaot Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Alasan pemilihan lokasi ini berdasar pada banyaknya hasil bumi, khususnya buah-buahan dan umbi-umbian. Kondisi ini menyebabkan banyak ibu-ibu rumah tangga yang mengolah buah-buahan dan ubi-ubian menjadi makanan ringan sehingga bisa mendapatkan tambahan penghasilan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah: (1) Observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung dilapangan , (2) Wawancara, yaitu pengunpulan data yang dilakukan dengan wawancara secara langsung dengan responden maupn dengan tokoh masyarakat (3) Kuisioner, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti, (4)

Dokumentasi, yaitu pengumpulan data melalui foto, literatur atau sumber tertulis yang ada kaitan dengan penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Rata-rata Pendapatan Keluarga

No Anggota Keluarga Jumlah Rp % 1 Istri 663.333 32,12 2 Suami 1.516.667 67,86 3 Anak - - Jumlah 2.180.000 100 2. Rata-rata Pengeluaran keluarga

No Pengeluaran Jumlah

Rp %

1 Pangan 1.077.586 56,47

2 Non Pangan 830.467 43,53 Jumlah 1.908.053 100

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa rata pendapatan keluarga sebesar Rp. 2.180.000,- dimana rata-rata kontribusi pendapatan istri sebesar Rp. 663.333,- (32,12 %). Rata-rata pendapatan suami sebesar Rp 1.516.667 (67,86 %). Kontribusi pendapatan istri sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dimana rata-rata pengeluaran keluarga perbulan sebesar Rp.1.908.053,-, sedangkan rata-rata pendapatan suami perbulan sebesar 1.516.667,-. Apabila hanya mengandalkan penghasilan suami, jelas tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ini menunjukkan bahwa kontribusi istri dalam upaya untuk menambah pendapatan keluarga cukup besar. Adanya kontribusi istri juga berdampak positif, yaitu rata-rata setiap keluarga dapat menyisihkan pendapatannya Rp.271.947,- (12,47 %) .

2. Curahan Waktu Kerja

Rata-rata Curahan Waktu Kerja (CWK)

No Keterangan Jumlah Jam % 1 CWK Produktif 6,10 25,87 2 CWK Domestik 6.93 28,43 3 CWK Sosial 0,10 0,41 Akumulasi CWK 13,13 54,71

Akumulasi curahan waktu kerja responden sebesar 13,13 jam per hari atau 54,71 % dari waktu perhari digunakan untuk oleh ibu rumah tangga untuk melakukan berbagai aktivitas,

(4)

____________________________________________

Volume 9, No.6, Oktober 2015 http://www.lpsdimataram.com meliputi aktivitas produktif 6,10 jam (25,87),

aktivitas domestik 6,93 jam (28,43 %), aktivitas sosial 0,10 jam (0,41 %). Ini menunjukkan beratnya peran ganda seorang istri, yaitu mengurus keperluan rumah tangga juga mencari nafkah guna menambah pendapatan keluarga. Besarnya alokasi waktu yang besar kadang tidak terlalu dirasakan, karena mengurus keperluan rumah tangga (pekerjaan domestik) dianggap sebagai suatu kewajiban bagi seorang istri.

PENUTUP a. Simpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan

1. Rata-rata pendapatan ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Ale-ale di Desa Sesaot terhadap pendapatan sebesar keluarga sebesar Rp. 663.333,- (32,12 %) terhadap pendapatan keluarga, dimana penghasilan keluarga dialokasikan untuk kebutuhan keluarga sebesar Rp. 1.908.053,-, untuk memenuhi kebutuhan pangan sebesar Rp.1.077.586,- (56,47 %) dan sebesar Rp. 830.467,- (43,53 %) untuk kebutuhan non pangan.

2. Akumulasi curahan waktu kerja sehari sebesar 13,13 jam per hari atau 54,71 % dari waktu perhari digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas, terdiri atas curahan waktu kerja untuk aktivitas domestik sebesar 6,93 jam (28,43 %) , aktivitas produksi sebesar 6,10 jam (25,87 %) dan aktivitas sosial sebesar 0,10 jam (0,41 %).

2 Saran

Desa Sesaot kaya akan hasil alam, sehingga perlu adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan, pelatihan maupun permodalan agar masyarakat bisa mengoptimalkan pengolahan hasil hutan dan pertanian sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Alatas dkk, 2003. Struktur Ketenagakerjaan di Indonesia, Kumpulan Makalah Ekonomi Sumber Daya Manusia di Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Anonimos, Lombok Barat Dalam Angka 2013

Arif, Aditya. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kontribusi Ibu BekerjaTerhadap Pendapatan Keluar ga. Jurnal Skripsi .31 Juli2009

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, Rineka Cipta Eliana, Novita, 2007. .Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi curahan waktu kerja wanita pada PT. Agricinal.Vol. 4,00 No. 2 Tahun 2007

Gumilar, 2005. Peran Serta Wanita Dalam meningkatkan Pendapatan Keluarga (Kasus Pantai Utara Jawa Barat ),Penelitian

Hibah Bersaing. DIKTI

Handayani, 2009. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga Pembuat Makanan Olahan Terhadap Pendapatan Keluarga. Vol. V No. 1 Juli2009.

Kartini Soedjendro, 2004. Peranan Wanita Indonesia Dalam Pembangunan Bangsa. Yogyakarta : Yayasan Widya Atria.

Mardiana dkk, 2005, Profil Wanita Pengolah Ikan di Desa Blanakan Kabupaten Subang Jawa Barat, Buletin Ekonomi Perikanan Volume VI No 1

Nasir,2003. Metode Analisis Deskriptif, Penerbit Erlangga, Yogyakarta

Novari, Setiawati, 1991. Peranan Wanita dalam Pembinaan Budaya. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta Nurmanaf, A.Rozany, 2006. Peranan Sektor

Luar Pertanian terhadap Kesempatan dan Pendapatandi Pedesaan Berbasis Lahan Kering. Jurnal SOCA vol 8. no3. November 2008, hal 318-322.

Nurmanaf AR, 2009. Alokasi Curahan Tenaga Kerja Rumah Tangga Pedesaan di Lampung, Prosiding Patanas Perkembangan Struktur Produksi dan Ketenagakerjaan dan Pendapatan Rumah Tangga Pedesaan, Pusat Agroekonomi Badan Litbang Pertanian

Nursyahbani, dkk. 2001. Potret Perempuan Tinjauan Politik, Ekonomi, Hukum di Zaman Orde Baru. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

(5)

_____________________________________

http://www.lpsdimataram.com Volume 9, No. 6, Oktober 2015 Pudjiwati, Sayogyo. 2003. Peranan Wanita Dalam

Perkembangan Masyarakat Desa. Jakarta: CV Rajawali.

Putri, Noviarina dkk, 2007. Wanita Diantara Kerja dan Rumah Tangga (Studi Kasus pada Buruh Wanita Industri Jamur di Desa Hargobinangun, Kec.Pakem, Kab.Sleman DIY), Piramida, Jurnal kependudukan dan Pengembangan SDM. Vol.III,no.1 Juli 2007

Soetarto, Endriatmo, 2002. Analisis Curahan Kerja Wanita dan Kontribusinya Terhadap

Pendapatan Petani.Forum

PascasarjanaVol25 No.1 Januari, 2002 Sumarsono,dkk, 1995, Peranan Wanita Pelayan

dalam Kehidupan Ekonomi Keluarga di Tegal, Jawa Tengah, CV Eka Putri : Jakarta.

Suratiyah Ken,1998, Peranan Wanita Dalam Keputusan Dalam Agrobisnis, Jurnal Sosial ekonomi Vol 3 Tahun 1998. Universitas Gadjah Mada

Tjiptoherijanto, Prijono. 2009. Keseimbangan Penduduk, Manajemen SDM dan Pembangunan Daerah. Pustaka S Harapan. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu asas penting yang wajib diperhatikan adalah bahwa hakim wajib mengadili semua bagian tuntutan dan dilarang menjatuhkan putusan atas perkara yang tidak dituntut

Hasil penelitian ini dapat memberi manfaat kepada Bappeda Sulut untuk dapat melakukan kegiatan monitoring sumber daya menggunakan program aplikasi, dimana dengan menggunakan

2. Pendingin diperlukan untuk meredam suhu dan membersihkan kotoran selama proses penggerindaan pada saat putaran roda gerinda yang sangat tinggi memerlukan langkah

Ketidakbermaknaan korelasi tingkat gejala adiksi internet dengan aktivitas yang dilakukan jika tidak tersedia dana, dapat dijelaskan karena sebagian besar

Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdo’a bersama V Alat/Bahan/Sumber Belajar:.. A Kerja logam,

Pada perubahan pola foto TEM tersebut diperoleh gambaran pola pembentukan partikel hasil milling yang diawali dengan penghalusan serbuk Fe pada tahap awal

Semasa pemain daripada pasukan lawan yang dibenarkan berada dalam kawasan itu membuat hantaran percuma, bola tidak boleh dibaling melebihi kawasan gelanggang

Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah Metafora Leksikal dalam Teks Cerita Pendek dalam Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X SMA : Kajian