• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter II Sistem Pengendalian Internal Atas Penggajian Karyawan Pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Chapter II Sistem Pengendalian Internal Atas Penggajian Karyawan Pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

9

PT. Raja Garuda Mas (RGM) sebagai salah satu group perusahaan sawasta

nasional yang bergerak dibidang usaha kayu lapis, melihat keadaan alam Toba Samosir mempunyai prospek yang cukup cerah, membuat suatu gagasan untuk

mendirikan suatu pabrik pulb dan rayon yang diberi nama PT. Inti Indorayon Utama (PT. ILU). PT. Inti Indorayon Utama merupakan anak perusahaan RGM dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

PT. Inti Indorayon Utama didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968. Undang-Undang No. 12

tahun 1970 berdasarkan akta No. 329 tanggal 26 April 1983 dari Misahardi Wilamarta SH, Notari di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat

keputusannya No. C2-5130.HT.01. tahun 1983 tanggal 4 Desember 1984, Tambahan No. 1176 dan 1177.

Status perusahaan selanjutnya berubah menjadi Penanaman Modal Asing dan telah mendapat persetujuan dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Asing dan telah mendapat persetujuan dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman

dalam surat keputusannya No. 07/V/1990 tanggal 11 Mei 1990.

Sehubungan denganperubahan status tersebut diatas, Anggaran

(2)

dari Rachmat Santoso, SH, Notaris di Jakarta. Disamping itu dinilai nominal saham perusahaan juga diubah dari Rp 500.000 per lembar saham menjadi Rp

1000 per lembar saham. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik dalam surat keputusannya No. C2-2652. HT. 01.

04. TH. 90 tanggal 20 Mei 1990.

Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari PT. Inti Indorayon Utama mempunyai izin sebagai berikut:

1. Izin usaha dari BKPM No. 262/I/PMDN/1983 tanggal 22 Desember

1983 dan No. 572/III/PMDM/1987.

2. Izin HPH Tanaman Industri dari Menteri Kehutanan, seluas 150.000

sesuai dengan Surat Keputusan No. 203/KPTS-IV/1986 dan No. 359/KPTS-IV/1989, hal ini juga didukung dengan proyek PIR seluas

200.000 ha.

3.Izin polusi dan pencemaran yang dihasilkan sesuai Teknologi/Ketua BPPT

dan Izin Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup yaitu No. 681/N/BPPT/XI/1986 dan No. 43/MNLH/II/1986.

4. Izin perubahan status PMDN menjadi PMA No. 07/V/1990, No. Kode

Proyek No. 07/V/1990, No. Kode Proyek 3411-07-03831.

5. Surat Keputusan No. 14/Pajak/1983 tanggal 12 Juli oleh Menteri

Keuangan, PT. ILU memperoleh Tax Facilities (Tax Holiday), yakni pajak penghasilan dan pajak dividen selama 4 (empat) tahun, dimulai 1 April 1989 sampai dengan 31 Maret 1993. Kemudian diperpanjang

(3)

surat keputusan Menteri Keuangan No. 01/ KM/4/1993. PT. ILU berkantor pusat di Central PlazaBuilding Lt. 20 Jl. Jend.

Sudirman, Jakarta dan juga berkantor pusat di Uni Plaza Lt. 6 Jl. Haryono M.T. Medan. Pabrik yang berlokasi di Porsea dibangun diatas tanah seluas 200 ha,

termasuk tanah untuk perumahan karyawan maupun sarana lainnya dan untuk pembibitan seluas 10 ha.

Tata letak pabrik tediri dari 4 (empat) bagian utama yaitu pengolahan kayu

hingga menjadi Chip (Wood Preparation), pengolahan cairan hitam dan kulit kayu hingga menjadi Pulb (Fiber Line), pengolahan zat-zat kimia untuk proses

dalam pabrik (Chemical Plant) dan tempat penyimpana lembaran pulp (Pulp Ware House). Pinus adalah bahan baku pulp dan telah menunjang jalannya

produksi.

Sejak awal bulan Juli 1998, perusahaan telah dipaksa untuk menutup kegiatan operasinya di Porsea, pada saat itu, manajemen perusahan bersama-sama

dengan pemerintah dan pihak-pihak yang terkait sedang mendiskusikan pemecahannya, agar fasilitas produksi di Porsea diupayakan untuk dibuka kembali. Sebagian hasil dari pemutusan kegiatan produksi dan memburuknya

kondisi ekonomi di Indonesia yang berpengaruh terhadap perusahaan membuat perusahaan menjadi kekurangan likuiditas untuk membayar kewajiban kepada

kreditur.

Awal bulan Mei 2003, sesuai dengan persetujuan dari pemerintah Republik Indonesia, perusahaan mengumumkan pengoperasian pabrik pulp di Porsea

(4)

nama perusahaan dan penurunan modal dasar, perubahan tersebut kemudian memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman RI dalam surat keputusannya

No. C-06519. HT. 01.04. TH. 2001 tanggal 31 Agustus 2001.

Perusahaan berdomisili di Medan, Sumatera Utara, dengan pabrik berlokasi

di Desa Sosor Ladang, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Uni Plaza, East Tower, Jl. Letjend, Haryono MT. A1 Medan.

Sejak perusahaan mulai kembali bereproduksi secara komersial tanggal 31 Mei 2003, perusahaan hanya memproduksi bubur kertas (pulp). Bahan baku

utama yang telah menunjang jalannya produksi kayu gelondongan Eucalyptus.Hasil produksi perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri

termasuk Asia, Timur tengah, Eropa dan lain-lain.

B. StrukturOrganisasi

Struktur organisasi perusahaan menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola-pola tata hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsiposisi-posisi

maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas,wewenang dan tanggung jawab yang berada dalam suatu organisasi.

Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi dan desentralisasi dalam suatu kerja. Hubungan dan kerjasama dalam organisasi dapat diketahui secara jelas dengan melihat struktur

organisasi yang ada. Dalam menyusun struktur organisasi tidak luput dari dasar pertimbangan bahwa organisasi harus fleksibel dalam arti memungkinkan adanya

(5)
(6)

Hasil penelitian penulis pada PT. Toba Pulp Lestari Tbk, dapat diketahui bahwa perusahaan menganut bentuk organisasi garis dan staff (staff and Line

Organization). Kekuasaan dan wewenang tertinggi terletak pada Dewan

Komisaris. Dewan Komisaris adalah para pemegang saham atau wakil-wakilnya,

yang mempunyai wewenang mengangkat dan menghentikan direktur, mengawasi seluruh kegiatan dan pelaksanaan tugas, meminta laporan tanggung jawab secara periodek serta memberi saran dan nasehat kepada direktur.

PT. Toba Pulp Lestari Tbk, terdiri dari 9 (sembilan) departemen yang dipimpin oleh seorang manajer, kecuali Departemen Kehutanan (Foresty),

Departemen Pemasaran dan Departemen Pabrik (Mill), masing-masing dipimpin oleh seorang General Manager.

Kesembilan departemen tersebut adalah:

1. Departemen Pemasaran (Marketing Department)

2. Departemen Pabrik (Mill Department)

3. Departemen Kehutanan (Foresty Department)

4. Departemen Perbaikan dan Pemeliharaan (Repair and Maintenance

Department)

5. Departemen Administrasi dan Pemeliharaan (Administration and

Personal Department)

6. Departemen Keuangan (Financial Department) 7. Departemen Teknik (Technical Department)

(7)

C. Job Description

Tugas dan tanggung jawab darimasing-masing unit kerja melalui bagan

atau struktur organisasi perusahaan. Adapun fungsi dan tugas serta tanggung jawab dari masing-masing dari bagian struktur organisasi PT. Toba Pulp Lestari

Tbk, dapat dijelaskan sebgai berikut: 1. Dewan Komisaris

Adalah pemegang kekuasan dan wewenang tertinggi dan mempunyai

wewenang mengawasi direksi yang merupakan badan eksekutif. Dewan Komisaris merupakan wakil para pemegang saham, yang mempunyai

wewenang mengangkat dan memberhentikan dewan direksi, mengawasi seluruh kegiatan pelaksanaan tugas, meminta laporan pertanggungjawaban, menentukan kebijaksanaan perusahaan serta

memberi nasehat kepada dewan direksi. 2. Dewan Direksi

Dewan direksi terdiri dari seorang Presiden Direktur dan dibantu oleh dua orang Direktur yang merupakan badan eksekutif. Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a. Mengarahkan dan memberi instruksi kepada bawahan

b. Mengadakan perencanaa secara menyeluruh terhadap pencapaian

tujuan Perusaaan. 3. Sekretaris Perusahaan

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

(8)

b. Mencatatdan membuatarsipjalannya Rapat Umum Pemegang Saham

c. Membantu direksi dalam menyusun program pertemuan dengan tamu. 4. Audit Internal

Tugas dan tanggung jawabnya adalah memeriksa secara objektif atas

laporan keuangan yang disertai dengan pernyataan pendapat mengenai kelayakan penyajian laporan keuangan.

5. Direktur Keuangan Eksekutif

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a. Mengawasi bagian akuntansi dan keuangan

b. Sebagai penasihat keuangan kepada direktur eksekutif. 6. Direktur Eksekutif

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a. Menetapkan kebijaksanaan yang akan ditempuh oleh perusahaan

b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan di pabrik yang

terdiri dari: marketing department, tecnikal department, foresty department, internal and procurement department, administration and

personal department, financial department and mill department.

7. Manajer Pemasaran

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a. Mencari informasi pasar untuk meningkatkan daya saing perusahaan

di Pasaran

b. Bertanggung jawab terhadap pemasaran pulp baik untuk penjualan di

(9)

c. Membuat dan menyusun laporan mengenai keadaan pasar produk

yang dihasilkan. 8. Manajer Produksi

Tugas dan tanggung jawabnya adalah bertanggung jawab terhadap

penetapan kebijaksanaan produksi dan kelancaran produksi, mulai dari persiapan kayu sampai menjadi pulp yang siap dipasarkan.

9. Manajer Perbaikan dan Pemeliharaan

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a. Bertanggung jawab atas kegiatan pemeliharaan dan perbaikan seluruh

mesin-mesin dan peralatan pabrik

b. Melaporkan perbaikan mesin dan peralatan pabrik.

10. Manajer Teknik

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a. Memeriksa dan menganalisa bahan baku yang masuk b. Mengawasi dan mengontrol proses pengolahan bahan baku c. Membuat laporan hasil kontrol kepada dewan direksi

d. Mengadakan koreksi yang perlu supaya tidak menyebabkan kerugian

yang lebih besar. 11. Manajer Kehutanan

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a. Bertangung jawab terhadap penyediaan bahan baku

b. Bertanggung jawab terhadap administrasi yang berkaitan dalam proses

(10)

12. Manajer Pengadaan Bahan

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembelian barang atau bahan

bahan kimia sebagai bahan baku untuk kebutuhan pabrik

b. Bertanggung jawab atas mutu dan harga barang atau bahan yang

dibeli.

13. Manajer Administrasi

Tugas daan tanggung jawabnya adalah:

a. Meyediakan sarana dan fasilitas bagi kesejahteraan karyawan

b. Mengeluarkan peraturan umum tentang keselamatan kerja yang

berlaku di lingkungan dalam pabrik dan lingkungan luar pabrik

c. Melaksanakan kegiatan administrasi personil yang meliputi

penerimaan karyawan, pemindahan, pemutusan hubungan kerja dan lain-lain yang berhubungan dengan kegiatan ketenaga-kerjaan.

14. Manajer Keuangan

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a. Bertanggung jawab terhadap pengaturan dan penentuan alokasi dana. b. Menaksir keuntungan yang akan diperoleh dengan pengeluaran

investasi perusahaan untuk dilaporkan kepada presiden direktur dan

juga kepada pihak-pihak yang dianggap penting. 15. Manajer Pengawasan Lingkungan

(11)

a. Menyelenggarakan program reboisasi guna menjaga keseimbangan

ekosistem

b. Mengadakan pembibitan tanaman, teknik penanaman bibit atau

pengembangan teknologi pembudidayaan

c. Melaksanakan pengawasan atau kontrol terhadap buangan atau

limbah pabrik termasuk gas-gas buangan pabrik.

16. Tenaga kerja yang dilibatkan pada PT. Toba Pulp Lestrai Tbk pada awal

2015 berjumlah 1022 orang. Perusahaan memiliki pembagian tenaga kerja yaitu tenaga kerja tetap, tenaga kerja kontraktor dan tenaga kerja

asing.

Adapun pembagian jumlah tenga kerja tersebut adalah sebagi berikut: a. Tenaga kerja tetap

Tenaga kerja tetap ini terbagi pada dua departemen yaitu department mill (di lantai pabrik) dandepartment foresty (area hutan).

b. Tenaga kerja kontraktor

Tenaga kerja kontraktor umumnya tidak tertentu, tergantung pada banyaknya pekerjaan yang terjadi di dalam perusahaan.

c. Tenaga kerja asing

Tenaga kerja asing dibutuhkan untuk ditempatkan di dalam pabrik

berupa teknisi dan bagian chemical.

D. Jaringan Usaha

Kegiatan Utama Perusahaan adalah mendirikan dan menjalankan industri bubur

(12)

mengadakan pembangunan hutan tanaman industri dan industri lainnya untuk mendukung bahan baku dari industri tersebut, serta mendirikan dan memproduksi

semua macam barang yang terbuat dari bahan-bahan tersebut, serta memasarkan hasil-hasil industri tersebut dalam dan luar negeritermasuk Asia, Timur tengah,

Eropa dan lain-lain. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 1 April 1989.

E. Kinerja Usaha Terkini

Kinerja terkini yang dilakukan pada PT. Toba Pulp Lestari Tbk, yaitu memproduksi bubur kertas (pulp) dan hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri. Selain itu terdapat juga usaha-usaha lain seperti Pondok

Bina Tani yang menjadi sentral pembibitan baik Sapi Bali maupun Babi Landrace dan juga pembibitan di bidang pertanian yang sifatnya dominan di daerah Toba

Samosir.

F. Rencana Usaha

Rencana kerjaPT. Toba Pulp Lestari Tbk, yaitupembangunan HTI (Hutan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kelompok Kerja Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Jalan dan Jembatan. Provinsi Jawa Tengah Dana APBD Tahun

Teknologi Wireless Sensor Network (WSN) merupakan salah satu solusi untuk membuat sistem deteksi kebakaran, dengan teknologi WSN ini dapat memindai gejala-gejala secara

Dalam titik ini, dapat ditarik simpulan bahwa kebiasaan kecil yang dilakukan di lingkungan rumah dengan sekedar meminta anak untuk membelikan rokok, ternyata hadir

KEPADA PESERTA PELELANGAN YANG KEBERATAN, DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK MENYAMPAIKAN SANGGAHAN KHUSUSNYA MENGENAI KETENTUAN DAN PROSEDUR YANG TELAH DITENTUKAN DALAM

Menyusun atau menjumlahkan gaya dimaksudkan untuk menentukan resultante (R), dengan kata lain dua buah gaya atau lebih dapat digabung menjadi satu gaya pengganti yang

26 Tahun 1999 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada. Departemen Kehakiman sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir

• Be familiar with the main SDLC approaches—the traditional waterfall cycle, prototyping, rapid application development, phased development, and business process redesign.. •