• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA YOGYAKARTA BULAN MEI 2008 TERJADI INFLASI SEBESAR 1,08 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA YOGYAKARTA BULAN MEI 2008 TERJADI INFLASI SEBESAR 1,08 PERSEN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

No. 18/06/34/Th.X, 02 Juni 2008

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

KOTA YOGYAKARTA BULAN MEI

2008

TERJADI INFLASI

SEBESAR 1,08

PERSEN

A. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

Melonjaknya harga minyak dunia memaksa Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri. Harga-harga berbagai barang kebutuhan pokok masyarakat sudah mulai mengalami kenaikan sejak munculnya isu akan adanya kenaikan harga BBM. Hal ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap besaran angka inflasi bulan Mei 2008. Pada bulan Mei 2008 kota Yogyakarta mengalami inflasi sebesar 1,08 persen dengan angka indeks 169,86 relatif lebih tinggi dibandingkan indeks bulan April 2008 sebesar 168,04. Inflasi tahun kalender tahun 2008 mencapai 4,18 persen dan inflasi Year on Year sebesar 10,36 persen.

Dari tujuh kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung Indeks Harga Konsumen (IHK)nya, tercatat kelompok bahan makanan naik sebesar 1,09 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,50 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,78 persen, kelompok kesehatan naik 0,86 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,03 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 2,46 persen. Sebaliknya kelompok sandang mengalami deflasi sebesar 0,35 persen.

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

Selama bulan Mei 2008 kota Yogyakarta mengalami inflasi sebesar 1,08 persen dengan angka indeks 169,86. Inflasi tahun kalender 2008 sebesar 4,18 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 10,36 persen.

Inflasi yang terjadi pada bulan Mei 2008 disebabkan oleh naiknya indeks harga pada enam kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan naik 1,09 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,50 persen, kelompok perumahan 0,78 persen, kelompok kesehatan 0,86 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan naik 2,46 persen. Sebaliknya kelompok sandang mengalami penurunan indeks sebesar 0,35 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan positif sehingga mendorong terjadinya inflasi umum kota Yogyakarta antara lain : bensin sebesar 0,28 persen; beras 0,20 persen; minyak tanah dan bawang putih masing-masing sebesar 0,10 persen; daging ayam ras 0,08 persen; kelapa, tukang bukan mandor dan roti manis masing-masing 0,04 persen; sate, pecel, minyak goreng, angkutan udara, rokok kretek filter, sabun mandi dan gado-gado masing 0,03 persen; pepaya, teh manis, salak, ayam goreng, ayam hidup dan nasi masing-masing 0,02 persen.

Komoditas yang memberikan andil negatif sehingga menghambat laju inflasi bulan Mei 2008 diantaranya bayam –0,12 persen; cabe rawit –0,08 persen; telur ayam ras –0,06 persen; nangka muda –0,05 persen; emas perhiasan dan gula merah masing-masing –0,02 persen; gula pasir, daun melinjo, terong panjang, kangkung, tempe, sawi hijau, tahu mentah dan wortel –0,01 persen.

(2)

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar terhadap inflasi umum antara lain bensin sebesar 0,28 persen; beras 0,20 persen; bawang putih dan minyak tanah masing-masing sebesar 0,10 persen; daging ayam ras 0,08 persen; kelapa, tukang bukan mandor dan roti manis masing-masing 0,04 persen.

Gambar 1

Perkembangan Inflasi Kota Yogyakarta dan Nasional, Mei 2007 – Mei 2008

Tabel 1

Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Yogyakarta, Mei 2008

Kelompok Pengeluaran Persentase Sumbangan Inflasi

[1] [2] Umum

1. Bahan Makanan

2. Makanan Jadi, Minuman,Rokok & Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 4. Sandang

5. Kesehatan

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

1,08 0,23 0,30 0,18 -0,02 0,06 0,00 0,33 Tabel 2

IHK dan Laju Inflasi Bulan Mei 2008, Tahun Kalender 2008 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran Kota Yogyakarta

I H K (2002=100) Kelompok Pengeluaran Desember

2007 2007 Mei April 2008 2008 Mei

Inflasi Mei 2008 *) Laju Inflasi Tahun 2008 **) Laju Inflasi Tahun ke Tahun***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Umum 163,04 153,92 168,04 169,86 1,08 4,18 10,36 1. Bahan Makanan 166,92 150,90 181,88 183,87 1,09 10,15 21,85 2. Makanan Jadi, Minuman,

Rokok, dan Tembakau 161,76 154,74 165,86 168,34 1,50 4,07 8,79 3. Perumahan, air, listrk & bhn bakar 162,75 156,79 165,71 167,00 0,78 2,61 6,51 4. Sandang 146,10 135,69 152,24 151,71 -0,35 3,34 11,81 5. Kesehatan 171,25 166,55 177,55 179,07 0,86 4,57 7,52 6. Pendidikan, Rekreasi, dan

Olah Raga 184,73 164,55 184,73 184,78 0,03 0,03 12,29 7. Transpor dan Komunikasi 149,91 147,43 148,83 152,49 2,46 1,72 3,34

*) Persentase perubahan IHK Mei 2008 terhadap bulan April 2008 **) Persentase perubahan IHK Mei 2008 terhadap bulan Desember 2007 ***) Persentase perubahan IHK Mei 2008 terhadap bulan Mei 2007

0,21 0,56 1,25 0,47 1,01 0,96 1,40 0,77 0,07 1,01 1,09 0,08 1,08 0,10 0,23 1,41 0,57 0,95 0,65 1,77 0,18 0,79 0,80 0,75 0,72 1,10 -1 -0,5 0 0,5 1 1,5 2

Mei'07 Juni'07 Juli'07 Agust'07 Sept'07 Okt'07 Nov'07 Des'07 Jan'08 Feb'08 Maret'08 April'08 Mei'08

(3)

Gambar 2

Laju Inflasi Kota Yogyakarta Tahun Kalender 2008 (Januari – Mei 2008) menurut Kelompok Pengeluaran Konsumsi

B. PERUBAHAN INDEKS HARGA DI KOTA YOGYAKARTA

MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Mei 2008 mengalami kenaikan indeks sebesar 1,09 persen dengan memberi andil terhadap inflasi umum sebesar 0,23 persen. Besaran angka indeks 183,87 lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 181,88.

Dari 11 sub kelompok pengeluaran yang ada, tercatat 7 sub kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks yaitu : sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya naik 3,69 persen, sub kelompok daging dan hasil-hasilnya naik 3,78 persen, sub kelompok ikan segar 0,53 persen, sub kelompok ikan diawetkan 1,98 persen, sub kelompok buah-buahan 3,84 persen, sub kelompok bumbu-bumbuan 0,67 persen dan sub kelompok lemak dan minyak 4,02 persen. Sebaliknya 4 sub kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan indeks, yaitu sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya turun 1,65 persen, sub kelompok sayur-sayuran turun 10,42 persen, sub kelompok kacang-kacangan turun 1,04 persen dan sub kelompok bahan makanan lainnya turun 0,03 persen

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan memberikan andil positif terhadap angka inflasi umum antara lain beras naik 4,62 persen dengan andil sebesar 0,20 persen; bawang putih naik 76,77 persen dengan andil 0,10 persen; daging ayam ras naik 5,79 persen dengan andil 0,08 persen; kelapa naik 8,95 persen dengan andil 0,04 persen; minyak goreng naik 2,19 persen dengan andil 0,03 persen; pepaya naik 8,48 persen, salak naik 8,11 persen, ayam hidup naik 8,90 persen dengan andil sama sebesar 0,02 persen; tomat sayur, susu bubuk, semangka, apel, kacang panjang, kol putih/kubis, bawang merah, petai, ketimun, dan susu untuk balita juga mengalami kenaikan dengan memberikan andil terhadap inflasi umum masing-masing sebesar 0,01 persen. Sebaliknya beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberi andil negatif terhadap inflasi pada kelompok ini antara lain : bayam turun 38,06 persen dengan andil –0,12 persen; cabe rawit turun 32,96 persen dengan andil –0,08 persen; telur ayam ras turun 6,53 persen dengan andil 0,06 persen, nangka muda turun sebesar 29,91 persen dengan andil sebesar –0,05 persen; gula merah turun 7,18 persen dengan andil –0,02 persen; tahu mentah, daun melinjo, kangkung, terong panjang, tempe, sawi hijau, dan wortel juga mengalami penurunan harga dengan memberi andil masing-masing sebesar – 0,01 persen. 4 .1 8 1 0. 1 5 4. 0 7 2 .6 1 3 . 84 4 .5 7 0 . 03 1 .7 2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 P e r s e n U m u m B a h an M a k a na n M a k . J a d i,M in , R o k & T e m b P e ru m a h a n S a n da n g K es e h a ta n P e nd id ik a n T ra n s p or & K om u nik as i

(4)

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Pada bulan Mei 2008 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,50 persen dengan memberikan andil terhadap inflasi umum sebesar 0,30 persen. Angka indeks pada bulan ini mencapai 168,34 jauh lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yang mencapai 165,86.

Dari 3 sub kelompok yang tergabung pada kelompok pengeluaran ini, semua sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok makanan jadi naik 1,65 persen, sub kelompok minuman yang tidak beralkohol naik 0,97 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik 1,44 persen.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan memberikan andil positif terhadap angka inflasi umum pada kelompok ini diantaranya, yaitu roti manis naik 7,94 persen dengan andil 0,04 persen; sate naik 4,95 persen, pecel naik 16,88 persen, rokok kretek filter naik 1,74 persen dan gado-gado naik 14,86 persen dengan memberi andil masing-masing sebesar 0,03 persen; teh manis naik 2,95 persen, ayam goreng naik 1,93 persen dan nasi rames naik 0,41 persen dengan andil sama sebesar 0,02 persen; kue basah, sop, kopi bubuk, roti tawar, teh, makanan ringan/snack, rokok kretek, dan kue kering berminyak juga mengalami kenaikan harga dengan memberi andil masing-masing sebesar 0,01 persen. Sebaliknya, komoditas yang mengalami penurunan harga adalah gula pasir turun 0,87 persen dengan andil –0,01 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Pada bulan Mei 2008 kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi yang cukup besar sebagai akibat dari naiknya harga minyak tanah. Inflasi pada kelompok ini sebesar 0,78 persen dengan angka indeks 167,00 jauh lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang mencapai besaran 165,71. Dari 4 sub kelompok yang ada, semua sub kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks, sub kelompok biaya tempat tinggal naik 0,51 persen, sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air naik 1,71 persen, sub kelompok perlengkapan rumahtangga naik 0,66 persen dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga naik 0,14 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga serta memberikan andil positif terhadap pembentukan inflasi umum di antaranya: minyak tanah naik 5,66 persen dengan andil 0,10 persen, upah tukang bukan mandor naik 1,96 persen dengan andil 0,04 persen, batu bata naik 3,04 persen, semen naik 1,29 persen dan keramik naik 1,60 persen dengan memberi andil masing-masing 0,01 persen. Komoditas lainnya yang mengalami kenaikan harga diantaranya besi beton naik 2,30 persen, sprei naik 5,96 persen, daun pintu naik 1,40 persen, mesin cuci dan pengharum cucian masing-masing naik 2,74 persen dan 1,96 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga diantaranya: sabun cream detergen turun sebesar 0,88 persen, pembasmi nyamuk bakar –0,34 persen, lemari pakaian –0,14 persen, tissu –0,74 persen, meja kursi tamu –0,26 persen, kompor minyak tanah –0,67 persen dan lampu neon –0,75 persen.

4. Sandang

Kelompok sandang pada bulan Mei 2008 mengalami deflasi sebesar 0,35 persen atau terjadi penurunan indeks dari 152,24 menjadi 151,71. Penurunan angka indeks kelompok ini disebabkan oleh turunnya angka indeks pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 1,34 persen yang disebabkan oleh turunnya harga emas perhiasan. Sebaliknya untuk sub kelompok sandang laki-laki naik 0,08 persen, sub kelompok sandang wanita naik 0,30 persen dan sub kelompok sandang anak-anak naik 0,15 persen.

(5)

Beberapa jenis barang dan jasa yang mengalami penurunan harga dan menyebabkan terjadinya deflasi pada kelompok ini diantaranya: emas perhiasan turun 1,71 persen dengan memberi andil –0,02 persen dan jam tangan turun 0,20 persen.

Sebaliknya komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya : gaun wanita dewasa naik 2,16 persen, baju muslim wanita dewasa naik 1,04 persen, dan kaos oblong laki-laki dewasa naik 1,80 persen.

5. Kesehatan

Kelompok kesehatan pada bulan Mei 2008 mengalami inflasi sebesar 0,86 persen dengan angka indeks mencapai 179,07, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 177,55. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh naiknya angka indeks pada sub kelompok jasa kesehatan sebesar 0,26 persen; sub kelompok obat-obatan 1,12 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 1,97 persen. Sedangkan sub kelompok jasa perawatan jasmani relatif tidak mengalami perubahan angka indeks.

Beberapa komoditas barang dan jasa pada kelompok ini yang mengalami kenaikan harga sehingga menyebabkan inflasi diantaranya : Sabun mandi naik 8,65 persen dengan memberi andil inflasi 0,03 persen, obat dengan resep dokter naik 1,39 persen dengan memberi andil inflasi sebesar 0,01 persen, tarif dokter umum naik 1,63 persen, pasta gigi naik 1,74 persen, vitamin naik 3,67 persen, tarif dokter spesialis 1,04 persen dan tarip laboratorium naik sebesar 3,41 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Mei 2008 sedikit mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,03 persen. Angka indeks pada bulan ini sebesar 184,78, sedikit lebih tinggi dari angka indeks bulan sebelumnya yang mencapai 184,73. Kenaikan indeks terjadi pada sub kelompok kursus-kursus/pelatihan sebesar 1,10 persen dan sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,33 persen. Sebaliknya sub kelompok rekreasi megalami penurunan indeks sebesar 0,22 persen. Sementara indeks sub kelompok jasa pendidikan dan sub kelompok olahraga relatif tidak mengalami perubahan angka indeks.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya biaya foto copy naik sebesar 4,78 persen, bimbingan belajar naik 1,55 persen, sepeda anak naik 0,78 persen dan tas sekolah naik 0,20 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini, yaitu televisi berwarna, personal komputer dan CD-tape recorder masing-masing turun 0,81 persen, 0,54 persen dan 0,99 persen.

7. Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Angka Indeks Harga Konsumen pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Mei 2008 mengalami kenaikan indeks terbesar dikarenakan naiknya harga BBM dan tarif angkutan umum. Kelompok ini mengalami kenaikan indeks sebesar 2,46 persen. Indeks pada bulan ini tercatat sebesar 152,49 jauh lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yang mencapai 148,83. Kenaikan indeks terjadi pada sub kelompok transpor sebesar 3,26 persen dan sub kelompok sarana dan penunjang transpor naik 0,79 persen. Sebaliknya sub kelompok komunikasi dan pengiriman pada bulan ini mengalami penurunan sebesar 0,26 persen. Sementara sub kelompok jasa keuangan relatif tidak mengalami perubahan angka indeks.

(6)

Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini diantaranya bensin naik 8,58 persen dengan memberikan andil terhadap inflasi umum sebesar 0,28 persen, angkutan udara naik 14,19 persen dengan andil 0,03 persen, ban luar mobil naik 7,11 persen dengan andil 0,03 persen,, bahan pelumas/oli naik 0,96 persen, sepeda motor naik 0,13 persen, ban dalam motor dan ban luar motor masing-masing naik sebesar 9,19 persen dan 1,52 persen, Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga, yaitu telepon seluler turun 4,20 persen dengan andil –0,01 persen.

Tabel 3

Indeks Harga Konsumen Kota Yogyakarta bulan April 2008 dan Mei 2008,

Perubahannya serta Sumbangan Inflasi (2002=100)

IHK

KODE KELOMPOK / SUB KELOMPOK April

2008 2008 Mei Inflasi Mei 2008 ( Persen ) ANDIL INFLASI [1] [2] [3] [4] [5] [6] 00000 UMUM 168,04 169,86 1,08 1,08 10000 BAHAN MAKANAN 181,88 183,87 1,09 0,23

10100 Padi-padian,umbi2-an & hasilnya 183,83 190,61 3,69 0,20 10200 Daging dan hasil-hasilnya 152,51 158,28 3,78 0,11

10300 Ikan Segar 152,43 153,24 0,53 0,00 10400 Ikan Diawetkan 151,31 154,31 1,98 0,01 10500 Telur,susu,dan hasil-hasilnya 166,56 163,81 -1,65 -0,04 10600 Sayur-sayuran 190,56 170,71 -10,42 -0,18 10700 Kacang-kacangan 277,73 274,83 -1,04 -0,02 10800 Buah-buahan 159,30 165,41 3,84 0,07 10900 Bumbu-bumbuan 185,63 186,87 0,67 0,01

11000 Lemak dan minyak 252,61 262,77 4,02 0,08

11100 Bahan makanan lainnya 137,82 137,78 -0,03 0,00

20000 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK dan TEMBAKAU 165,86 168,34 1,50 0,30

20100 Makanan jadi 167,00 169,75 1,65 0,22

20200 Minuman yang tdk beralkohol 170,48 172,14 0,97 0,03 20300 Tembakau dan minuman beralkohol 155,97 158,22 1,44 0,04

30000 PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS dan BAHAN BAKAR 165,71 167,00 0,78 0,18

30100 Biaya tempat tinggal 166,70 167,55 0,51 0,07 30200 Bh.bakar,penerangan dan air 190,90 194,16 1,71 0,10 30300 Perlengkapan Rumahtangga 125,04 125,87 0,66 0,01 30400 Penyelenggaraan Rumahtangga 137,85 138,04 0,14 0,00 40000 SANDANG 152,24 151,71 -0,35 -0,02 40100 Sandang laki-laki 124,55 124,65 0,08 0,00 40200 Sandang wanita 127,37 127,75 0,30 0,00 40300 Sandang anak-anak 143,13 143,34 0,15 0,00

40400 Barang pribadi dan lainnya 225,74 222,71 -1,34 -0,02

50000 KESEHATAN 177,55 179,07 0,86 0,06

50100 Jasa kesehatan 234,15 234,77 0,26 0,01

50200 Obat-obatan 155,88 157,62 1,12 0,01

50300 Jasa Perawatan Jasmani 197,60 197,60 0,00 0,00 50400 Perawatan jasmani & kosmetika 128,68 131,21 1,97 0,04

60000 PENDIDIKAN,REKREASI, dan OLAH RAGA 184,73 184,78 0,03 0,00

60100 Jasa Pendidikan 240,28 240,28 0,00 0,00

60200 Kursus-kursus/Pelatihan 115,34 116,61 1,10 0,00

60300 Perlengkapan/peralatan pendidikan 116,19 116,57 0,33 0,00

60400 Rekreasi 102,28 102,06 -0,22 0,00

60500 Olahraga 107,01 107,01 0,00 0,00

70000 TRANSPOR dan KOMUNIKASI 148,83 152,49 2,46 0,33

70100 Transpor 163,10 168,42 3,26 0,33

70200 Komunikasi dan pengiriman 104,21 103,94 -0,26 -0,01 70300 Sarana & penunjang transpor 161,13 162,41 0,79 0,01

(7)

C. PERBANDINGAN INFLASI KOTA YOGYAKARTA

DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA DAN NASIONAL

Pada bulan Mei 2008, dari 45 kota yang dipantau perkembangan harganya, seluruh kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Banda Aceh sebesar 3,78 persen dan kota Palangkaraya mengalami inflasi terendah yaitu 0,19 persen.

Dari 14 kota di pulau Sumatera yang dipantau harganya, kota Banda Aceh mengalami inflasi tertinggi yaitu sebesar 3,78 persen dan kota Pekan Baru mengalami inflasi terendah yaitu 0,51 persen. Sedangkan di pulau Jawa, semua kota mengalami inflasi, dimana kota Bandung mengalami inflasi tertinggi, yaitu sebesar 1,59 persen dan kota Malang mengalami inflasi terendah sebesar 0,33 persen. Sementara di pulau Kalimantan inflasi tertinggi terjadi di kota Samarinda, yaitu sebesar 2,08 persen dan terendah terjadi di kota Palangkaraya sebesar 0,19 persen. Dan di pulau Sulawesi inflasi terbesar terjadi di kota Kendari yaitu sebesar 2,13 persen dan terendah terjadi di kota Makasar yaitu 0,79 persen.

Beberapa kota di kawasan timur Indonesia yang dihitung perubahan angka indeksnya kota Ambon mengalami inflasi tertinggi yaitu 3,38 persen dan terendah kota Jayapura sebesar 0,53 persen.

Tabel 4

Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Mei 2008 untuk 45 Kota

Kota IHK Inflasi Kota IHK Inflasi

[1] [2] [3] [1] [2] [3] 1. Lhokseumawe 2. Banda Aceh 3. Padang Sidempuan 4. Sibolga 5. Pematang Siantar 6. Medan 7. Padang 8. Pakanbaru 9. Batam 10. Jambi 11. Palembang 12. Bengkulu 13. Bandar Lampung 14. Pangkal Pinang 15. Jakarta 16. Tasikmalaya 17. Bandung 18. Cirebon 19. Purwokerto 20. Surakarta 21. Semarang 22. Tegal 23. Yogyakarta 165,54 213,37 173,20 168,48 165,34 170,65 168,30 170,72 144,64 173,29 182,52 169,11 167,96 170,18 160,20 172,31 165,83 157,07 157,93 146,35 166,21 164,23 169,86 0,98 3,78 0,72 1,71 1,95 1,57 0,54 0,51 0,61 2,53 1,56 2,19 2,48 2,41 1,51 1,25 1,59 1,57 0,97 1,41 1,19 1,20 1,08 24. Jember 25. Kediri 26. Malang 27. Surabaya 28. Serang/Cilegon 29. Denpasar 30. Mataram 31. Kupang 32. Pontianak 33. Sampit 34. Palangkaraya 35. Banjarmasin 36. Balikpapan 37. Samarinda 38. Manado 39. Palu 40. Makasar 41. Kendari 42. Gorontalo 43. Ambon 44. Ternate 45. Jayapura NASIONAL 162,42 160,31 159,62 160,06 165,53 151,73 158,92 175,19 162,27 152,57 160,13 169,62 169,72 170,38 159,33 171,85 156,53 178,78 157,71 155,86 172,88 185,51 164,01 1,39 1,46 0,33 1,39 0,91 1,15 1,79 1,99 1,65 1,29 0,19 0,59 0,45 2,08 0,83 1,87 0,79 2,13 1,30 3,38 2,58 0,53 1,41

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan pada Game Edukasi Siaga Bencana Gempa Bumi terdapat video animasi yang berisikan tentang tindakan yang harus dilakukan ketika pra bencana gempa bumi, saat

Pada bab ini akan menganalisis bagaimana kebijakan kerjasama militer bisa dipakai sebagai sarana untuk mengakomodasikan kepentingan nasional, terutama kepentingan strategis

Merupakan suatu kondisi Polis ini bahwa tidak menjamin setiap harta benda yang dalam lingkup secara langsung atau tidak langsung dijamin oleh asuransi lain (baik Polis

Uterus tidak akan pernah kembali seperti keadaan sebelum hamil, tetapi terjadi penurunan ukuran, dari berat 1000 gr setelah melahirkan, menjadi 500 gr pada akhir minggu I

TUJUAN (T) Mewujudkan Pengembangan & Promosi Inovasi dalam Bidang AN (TDIAN1) Mewujudkan Pengembangan Inovasi dalam Bidang Tata Pemerintahan (TPITP1) Mewujudkan

Desain Perangkat Lunak (Lanjutan) Struktur Navigasi adalah alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan (rantai kerja) dari beberapa area yang berbeda

Penanggun gjawab TRIWULAN I Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output).. TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV KONDISI KINERJA

Jenis penelitian ini adalah penelitian laboratorium dan observasi mendalam di Rumah Sakit Tingkat III Robert Wolter Mongisidi Manado Sulawesi Utara pada bulan