MODUL PERKULIAHAN
Penulisan Modul
Internal
Penulisan Dasar Media PR
dalam Penulisan Berita
Berdasarkan Nilai Berita
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Fakultas Program
Studi
05
Kode MK Nama
Abstract
Kompetensi
Petunjuk Penggunaan Template Modul Standar untuk digunakan dalam modul perkuliahan Universitas Mercu Buana
Dosen Pengampu dapat menerapkan dan menggunakan template modul standar untuk modul-modul yang akan dipergunakannya
Pembahasan
DESKRIPSI : Modul 5 menjelaskan Penulisan Press Release sebagai upaya mahasiswa
memenuhi kompetensi mahasiwa PR
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :
1.
Memahami Maksud serta Tujuan Menyusun Dummy isi penulisan berita
sesuai standar profsi PR, Khususnya dalam media komunikasi
organisasi yang meliputi siaran pers, News Letter, serta Press Release.
2.
Menjelaskan mengenai Pengertian, Karakter, Fungsi, Komposisi serta
simulasi tehnik penulisan media PR.
Berita adalah
Rachmat Kriyantono:
Segala sesuatu yang hangat, faktual serta menarik perhatian sejumlah orang.
Lord Northcliffe:
Sesuatu yang tidak biasa (news is anything out of ordinary).
Walkley:
Tulisan yang digabungkan dengan unsur kejutan (combined with the element
of surprise).
Berdasarkan definisi diatas, dapat diperoleh pemahaman bahwa, berita adalah
segala sesuatu informasi, yang mengandung unsur keistimewaan, bermanfaat dan
menarik minat seseorang untuk membaca maupun mendengar, yang disampaikan
kepada khalayak sasaran maupun masyarakat umum, untuk memperoleh
pengetahuan serta wawasan yang bersifat terkini.
Tujuan penulisan feature adalah untuk menghibur, menimbulkan haru, kasihan, takjub, bangga, rasa keindahan, dan sebagainya. Ada tiga macam feature, yaitu:
a. News feature, biasanya muncul bersamaan dengan terjadinya suatu peristiwa. Membicarakan kejadian dari peristiwa tersebut dengan disertai proses timbulnya kejadian itu.
b. Science feature, biasanya dikemukakan dengan cukup berbobot. Ciri tulisan ini ditandai oleh kedalaman pembahasan dan objektivitas pandangan yang dikemukakan sepeti ilmu pengetahuan tentang komputer, tanaman hias dan cara bercocok tanam.
c. Human interest feature, lebih banyak menuturkan situasi yang menimpa orang, dengan cara penyajian tulisan yang menyentuh hati dan menyentil perasaan pembaca.
Jenis Berita menurut Morisan dalam bukunya yang berjudul “Jurnalistik Televisi Mutakhir” (2005):
Keadaan Darurat
Berita-berita seperti gempa bumi, perang, kerusuhan, kejahatan, kebakaran atau kecelakaan.
Bagaimana PR membuat berita berdasarkan jenis ini?
Pengadilan
Kejahatan besar akan berujung kepada sidang yang besar.
Bagaimana PR membuat berita berdasarkan jenis ini?
Pemerintahan
Keputusan pemerintah dapat mempengaruhi hidup masyarakat.
Bagaimana PR membuat berita berdasarkan jenis ini?
Ekonomi
Keadaan krisis ekonomi dan kondisi perbaikan ekonomi perlu diketahui.
Bagaimana PR membuat berita berdasarkan jenis ini?
Berita mengenai pendidikan merupakan berita human interest, subsidi pemerintah terhadap pendidikan nasional, pengaruh dan kontribusi pihak tertentu terhadap pendidikan akan menarik minat pembaca atau pendengar.
Bagaimana PR membuat berita berdasarkan jenis ini?
Tren dan Musim
Tren dan pola perubahan yang terjadi pada masyarakat seperti angka pengangguran, tingkat kejahatan, atau gaya hidup.
Bagaimana PR membuat berita berdasarkan jenis ini?
Perayaan
Perayaan khusus seperti hari besar Agama, Nasional maupun hari perayaan beberapa perusahaan ternama sangat penting bagi komunitas masyarakat tertentu.
Bagaimana PR membuat berita berdasarkan jenis ini?
Cuaca
Musim dapat menimbulkan perubahan iklim yang beresiko terhadap bencana, maupun mempengaruhi gaya hidup.
Bagaimana PR membuat berita berdasarkan jenis ini?
Kesehatan
Sama halnya dengan pendidikan, masalah kesehatan juga merupakan berita human
interest. Program berita dapat memperingatkan, menghimbau dan menyampaikan
informasi tentang suatu penyakit dan penanganannya.
Bagaimana PR membuat berita berdasarkan jenis ini?
Perayaan
Perayaan khusus seperti hari besar Agama, Nasional maupun hari perayaan beberapa perusahaan ternama sangat penting bagi komunitas masyarakat tertentu.
Bagaimana PR membuat berita berdasarkan jenis ini?
Cuaca
Musim dapat menimbulkan perubahan iklim yang beresiko terhadap bencana, maupun mempengaruhi gaya hidup.
Bagaimana PR membuat berita berdasarkan jenis ini?
Kesehatan
Sama halnya dengan pendidikan, masalah kesehatan juga merupakan berita human
interest. Program berita dapat memperingatkan, menghimbau dan menyampaikan
informasi tentang suatu penyakit dan penanganannya.
Kualitas Berita (Rachmat Kriyantono)
“Kapan sebuah tulisan yang dibuat public relations bisa dikategorikan sebagai berita yang baik?”
Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia (2006) yang dapat diterapkan oleh PR dalam menulis suatu berita:
1. Berita itu objektif 2. Narasumber credible 3. Berita harus bernilai 4. Newsvalue
Objektivitas berita adalah ukuran baik tidaknya sebuah berita sesuai kaidah-kaidah jurnalistik.
Objektivitas berita mencakup 2 hal: 1. Faktualitas
Berita harus berdasarkan fakta bukan karangan atau opini wartawan. Ciri-ciri sebuah berita yang faktual adalah:
Berita mengandung kebenaran (truth)
Fakta dalam berita harus dapat dikonfirmasi ulang atau dicek kebenarannya dengan sumber berita.
Berita yang mengandung kebenaran merupakan berita yang akurat, yaitu cermat dan tepat.
Berita harus lengkap (completeness) Memiliki unsur berita lengkap dengan formula 5W 1H.
Berita harus relevan (relevance)
Relevan dengan kondisi saat berita itu disebarkan. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan:
a. Pentingkah materi berita itu bagi pembaca? b. Apakah dibutuhkan?
Berita harus informatif (informativeness).
a. Mampu memberikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai peristiwa yang diberitakan.
b. Berita harus komprehensif namun tetap fokus, ringkas, jelas, mengandung 5W 1H, dan mudah dipahami.
2) Impartialitas
Berita tidak berpihak pada golongan tertentu dan tidak sepotong-potong dalam memberitakan peristiwa.
Ciri-ciri berita yang imparsial adalah:
Berita seimbang dalam pemberitaannya (balance). Menceritakan apa yang sesungguhnya terjadi.
Berita meliput dua pihak secara seimbang (cover both sides). Berita harus netral
Tidak memihak salah satu pihak melalui opini pribadi wartawan. Berita tidak sepotong-potong
Ditulis berdasarkan konteks peristiwa secara keseluruhan dan tidak sepotong-potong oleh kecenderungan subjektif.
Berita yang baik adalah berita yang menampilkan narasumber yang terjamin kredibilitasnya dalam memberikan kesaksian atau informasi tentang peristiwa yang diberikan.
Narasumber yang dipilih haruslah yang memiliki keahlian di bidangnya, keterkaitan dengan peristiwa dan bisa dipercaya.
Berita yang menarik minat khalayak untuk membacanya adalah berita yang mengandung news-value.
Berita dianggap mengandung nilai berita apabila dapat menarik perhatian dan penting untuk khalayak.
Nilai berita biasanya ada pada judul atau head news, yang pertama kali dibaca orang.
Contoh:
Menanggapi peraturan pemerintah mengenai penggunaan helm berlogo SNI bagi pengendara motor, sebagai produsen kendaraan bermotor dapat menceritakan manfaat dan kelebihan helm berlogo SNI, mencantumkan beberapa merek dagang helm yang memenuhi standar keamanan bagi penggunanya, sekaligus mengungkapkan bahwa perusahaan berpartisipasi mendukung program pemerintah dalam meminimalisasi akibat dari kecelakaan lalu lintas.
Produksi Media PR
• Media PR merupakan suatu alat (tools) kehumasan untuk menyebarkan pesan-pesan institusi/perusahaan yang dapat membantu membentuk citra positif bagi institusi yang menerbitkan.
• Dirancang dan dieksekusi berdasarkan pemahaman terhadap khalayak sasaran yang akan menerima dan membaca penerbitan tersebut.
Khalayak Sasaran :
1. Pemegang saham & investor. 2. Karyawan.
3. Institusi Pemerintah yang terkait. 4. Opinion Makers & Analyst. 5. Media Massa.
6. Institusi pendidikan (Akademisi & Mahasiswa). 7. Pihak lain yang dianggap penting.
Yang perlu diperhatikan :
1. Selalu menyampaikan fakta dan kebenaran, only tell the truth. 2. Not all the truth, but the truth well told.
3. Menjawab kebutuhan informasi dari khalayak sasaran yang ingin dicapai. 4. Penulisan dalam penerbitan inggriya harus dilakukan secara profesional,
begitu pula rancangan artistik dan eksekusinya, sehingga khalayak sasaran tertarik untuk membacanya.
5. Distribusinya harus dikelola sedemikian rupa sehingga dapat mencapai khalayak sasaran yang ingin dituju, dan bukan sekadar menumpuk di gudang.
Produksi media terdiri dari beberapa jenis yang memiliki fungsi melayani sejumlah khalayak sasaran spesisifik sbb:
In-house magazine
(karyawan, investor, akademisi, media) Company Profile
(Investor, akademisi, analyst, media) Annual Report
(Pemegang saham, investor, media) Newsletter
(Khalayak sasaran terbatas/yang lebih luas) Poster
(Khalayak sasaran terbatas/yang lebih luas) Leaflet & Booklet
(Lebih untuk menjelaskan hal-hal teknis)
Semua publikasi tersebut jika dikelola dengan baik, maka akan mampu menarik perhatian khalayak. Selain itu juga sebagai medium untuk menjelaskan dan mendidik karyawan serta bermanfaat untuk membangunkan simpati secara eksternal. Dalam penerbitannya ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
1. Antara lain adanya dukungan dari CEO.
2. Media ini bisa dikerjakan sendiri tapi juga bisa bekerjasama dengan konsultan
3. Pemahaman objektif harus jelas untuk memudahklan dalam penyusunan rubrikasi, penentuan gaya bahasa berikut desainnya.
4. Sebaiknya undang beberapa pakar untuk ikut menulis dalam media kita. Hal ini akan menambah kredibilitas penerbitan.
5. Konsep penerbitan harus dijelaskan diawal pembuatan.
6. Humas harus kreatif dalam mengemas berita-berita. Carilah dari beberapa terobosan yang bisa membuat khalayak tertarik.
7. Bisa melakukan beberapa jangkar berita seperti peluncuran produk terbaru/terbanyak, pendirian pabrik baru, pengguan teknologi dan yang lainnya.
8. Carilah nilai-nilai yang istimewa seperti dari sisi human interest dan unik. Hal ini untuk membangkitkan simpati. Dengan mengelola beberapa jangkar berita akan memudahkan kita untuk membuat konsep.
9. Rancangan isi perlu diperhatikan dan disesuaikan dengan kebutuhan informasi dari khalayak.
10. Manfaatkan rancangan desain grafis yang menarik. 11. Olah tata grafis secara optimal.
12. Foto dan dokumentasi sertakan caption untuk menuntun khalayak masuk ke body copy/naskah.
13. Hindari halaman yang isinya hanya teks saja, namun juga tidak terlalu banyak visualisasi.
Pengelolaan Issue:
Daya tarik, apakah yang disampaikan menyangkut : 1. hal-hal baru / timeliness
2. hal-hal yang terkenal / prominence 3. hal-hal yang luar biasa / unik
4. Langka : jarang terjadi atau jarang ditemukan 5. Kontroversi : mengundang konflik
6. Konflik : terdapat banyak kepentingan 7. Proximity / kedekatan
8. Human interest
Defining Public Relations Problems
MAPPING / STAKEHOLDER ANALYSIS:
• Memetakan faktor-faktor yang berhubungan langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses pembuatan kebijakan organisasi.
• Memetakan stakeholder utama PR yang masing-masing organisasi berbeda-beda. • Memahami secara rinci karakteristik organisasi tempatnya bekerja, baru kemudian
mampu memetakan stakeholder dan kebutuhan-kebutuhannya. Sehingga dapat dengan tepat menyusun perencanaan.
• SWOT ANALYSIS
Defining Public Relations Problems
• What is the source of concern? • Where is this a problem? • When is it a problem? • Who is involved or affected? • How are they involved or affected?
• Why is this a concern to the organization and its publics?
1. SO strategies build on organizational strengths to take advantage of opportunities in the external environment.
2. ST strategies also build on organizational strengths to counter threats in the external environment
3. WO strategies attempt to minimize organizational weaknesses to take advantage of external opportunities
4. WT strategies attempt to minimize both organizational weaknesses and environmental threats.
Bagian Berita :
1. LEAD:Kalimat atau paragraf yang mengajak pembaca agar mau melanjutkan membacanya.
2. Isi Berita/ tubuh berita
Kalimat berisi fakta dan data-data yang mendukung LEAD, termasuk menyebutkan sumber berita.
3. Penutup (Ending),
Umumnya berisi kutipan sumber utama, kalimat pendukung serta data-data yang menyimpulkan isi berita keseluruhan.
Prinsip Dasar Bahasa Jurnalistik:
1. Padat (5W+1H)
2. Singkat, (Menghindari bahasa yang panjang dan bertele-tele)
3. Sederhana, (Kalimat yang efektif, Praktis, Pemakaian kalimat tidak hiperbolis, memilih kalimat tunggal)
4. Menarik (dari segi Pemilihan warna, Tulisan, dsb)
5. Jelas (Clarity)
Penulisan PR : Plan, Do, Review
Proses Penulisan Ada 3 Tahap Yaitu : 1. Planning
2. Penulisan/Do 3. Evaluasi/Review
4. Asas Penulisan harus memenuhi kriteria 5W+1H…dan LEAD.
5. Memenuhi struktur berita dgn penggunaan piramida terbalik atau sebaliknya. 6. Menulis harus memiliki daya kreativitas dan imajinasi yang positif.
7. Tentukan jenis paragraf berita apa yang ingin di muat, apakah paragraf dari khusus ke umum atau dari umum ke khusus.
Prinsip Dasar Penulisan Media PR:
1. Data Assignment 2. Data Collecting 3. Evaluasi 4. Data Writing 5. Data Editing Proses penulisan: 1. Menyusun Gagasan 2. Melaporkan
3. Mengorganisir ( Rencana dan urutAN) 4. Konsep/Draft
Daftar Pustaka
Anggoro, Linggar M. Teori dan profesi kehumasan serta aplikasinyadi Indonesia.Bumi aksara 2000.
Kriyanto Rahmat. Public Relations Writing. Kencana Prenada Media Group. 2008. Founder Jurnalkomunikasi.com