• Tidak ada hasil yang ditemukan

DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

DANA DESA

UNTUK

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

(2)

OU T L I NE

1

2

3

4

5

6

7

8

9

POKOK-POKOK KEBIJAKAN

TKDD RAPBN 2018

FILOSOFI DAN TUJUAN DANA DESA

SUMBER PENDAPATAN DESA

PERKEMBANGAN ANGGARAN DAN

PENGALOKASIAN DANA DESA

PENYALURAN, PENGGUNAAN DAN

PENGAWASAN DANA DESA

EVALUASI: OUTPUT DAN OUTCOME

EVALUASI: KINERJA PENYALURAN

DAN PENGGUNAAN

PEMBELAJARAN

REFORMULASI KEBIJAKAN DISTRIBUSI

DANA DESA

10

TANTANGAN PENGELOLAAN DANA DESA

(3)

3

DBH Untuk mengatasi ketimpangan fiskal vertikal antara Pusat &

Daerah

DTK Untuk mengatasi

ketimpangan infrastruktur & layanan

publik antar Daerah

Dana Otsus & Dais Untuk mendukung pelaksanaan Otsus dan

Keistimewaan DIY

DID Untuk memberikan reward kepada daerah

berkinerja baik Dana Desa Untuk membangun dan memberdayakan masyarakat desa DAU Untuk mengatasi ketimpangan fiskal antardaerah

513.3

573.7

602.3

664.2

704.9

0

0

20.8

46.7

60

582.9

577.2

732.1

677.6

763.6

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

2013

LKPP

2014

LKPP

2015

LKPP

Realisasi

2016

APBN

2017

Dana Desa

Transfer ke Daerah

513,3 573,7 623,1 710,9 764,9 Total TKDD Belanja K/L

“Membangun Indonesia dari pinggiran dengan

memperkuat daerah-daerah dan desa dalam

kerangka NKRI”

Kebijakan dan Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana

Desa sebagai salah satu instrument penting

desentralisasi fiskal berperan strategis untuk:

Perbaikan pelayanan dasar publik yang lebih

berkualitas.

Penurunan kesenjangan antar daerah.

Pengentasan kemiskinan.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat.

LATAR BELAKANG DAN FUNGSI

(4)

4

Transfer ke Daerah

TOTAL

761,1

Naik Rp5,2 T dari outlook 2017

701,1

Dana Bagi Hasil

Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Khusus Fisik

Dana Alokasi Khusus Nonfisik

87,

7

398,1

62,

4

123,5

• Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau selain sesuai UU Cukai, juga untuk infrastruktur sesuai prioritas daerah;

• DBH Dana Reboisasi, selain Rehabilitasi Hutan dan Lahan juga penanganan kebakaran hutan, penataan batas kawasan, dan pembenihan; serta • 25% untuk belanja infrastruktur.

Naik Rp3,4 T dari outlook 2017

(triliun rupiah)

Pokok-Pokok Kebijakan Transfer ke Daerah dan

Dana Desa TA. 2018

• Mengurangi ketimpangan fiskal antardaerah • Pagu bersifat dinamis;

• Bobot wilayah laut naik menjadi 100%; dan • 25% untuk belanja infrastruktur.

Mengurangi beban masyarakat terhadap layanan publik dengan sasaran, antara lain BOS untuk 47,4 juta siswa, TPG 1,2 juta guru, BOK 9.767 Puskesmas.

• Mengejar ketertinggalan infrastruktur layanan publik; •Money follow program;

• Afirmasi kepada daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi;

• Usulan daerah sesuai prioritas nasional; dan • Sinkronisasi dengan belanja K/L.

Dana Desa

60,0

Naik Rp1,8 T dari outlook 2017

Dana Insentif Daerah

8,5

• Memacu perbaikan kinerja pengelolaan keuangan, pelayanan pemerintahan umum, layanan dasar publik, dan kesejahteraan.

Dana Otsus, DTI, dan Dana Keistimewaan DIY

20,9

Untuk percepatan pembangunan infrastruktur Papua & Papua Barat, serta pendanaan pendidikan, sosial dan kesehatan di Provinsi Aceh.

Fokus untuk :

 Meningkatkan pemerataan keuangan antardaerah;

 Meningkatkan kualitas dan mengurangi ketimpangan layanan publik antardaerah;  Menciptakan lapangan kerja; dan

 Mengentaskan kemiskinan. Penyaluran berbasis kinerja.

Formula makin fokus untuk pengentasan kemiskinan, melalui: • Penurunan porsi alokasi yg dibagi merata & peningkatan alokasi

formula;

• Pemberian bobot yang lebih besar kepada jumlah penduduk miskin; dan • Pemberian afirmasi kepada desa tertinggal dan desa sangat tertinggal

dengan jumlah penduduk miskin tinggi.

(5)

Dana Desa yang bersumber dari APBN

adalah wujud pengakuan negara terhadap

kesatuan masyarakat hukum yang

berwenang mengatur & mengurus urusan

pemerintahan, kepentingan masyarakat

setempat berdasarkan prakarsa, hak

asal-usul dan/atau hak tradisional

Meningkatkan kesejahteraan

dan pemerataan

pembangunan desa

Dana Desa Untuk Peningkatan Kualitas Hidup

memajukan perekonomian

desa

FILOSOFI

TUJUAN

meningkatkan pelayanan

publik di desa

Rp

mengatasi kesenjangan

pembangunan antardesa

memperkuat masyarakat desa

sebagai subjek dari

pembangunan

FILOSOFI DAN TUJUAN DANA DESA

5

(6)

Pasal 72 ayat (1) UU 6/2014 tentang Desa

SUMBER PENDAPATAN DESA

85,3

97,2

2016

57,3

2015

2017

772 jt/desa*

Jml. Desa:

74.093

1,14 M/desa*

Jml. Desa:

74.754

1,3 M/desa*

Jml. Desa:

74.954

(triliun Rp)

6

Pendapatan Desa

1

Pendapatan Asli Desa

2

Alokasi APBN :

• Dari Belanja Pusat dengan mengefektifkan program

berbasis desa secara

merata

&

berkeadilan

• 10% dari dan diluar dana transfer ke daerah secara

bertahap

3

Bagian dari Pajak Daerah & Retribusi Daerah

(PDRD) kab/kota

Paling sedikit 10%

4

Alokasi Dana Desa (ADD)

Minimal 10% dari Dana Perimbangan yang diterima

kab/kota dikurangi Dana Transfer Khusus

5

Bantuan keuangan dari APBD

6

Hibah dan Sumbangan pihak ketiga

7

Lain-lain Pendapatan yang sah

• ADD: 33,8 T

• Bagi Hasil

PDRD: 2,7 T

• DD 20,76 T

• ADD: 35,5 T

• Bagi Hasil

PDRD: 2,8 T

• DD 46,98 T

• ADD: 34,1 T

• Bagi Hasil

PDRD: 3,2 T

• DD 60 T

(7)

46,982

60,000

20,766

3,2% TKD

6,4% TKD

8,5% TKD

2016

2015

2017

(triliun Rp)

DANA DESA WUJUD APBN PRO RAKYAT

CARA PERHITUNGAN

B

OB

O

T

1. Jml. Penduduk Desa (25%)

2. Angka Kemiskinan Desa (35%)

3. Luas Wilayah Desa (10%)

4. Tingkat Kesulitan Geografis

Desa (30%)

Porsi Alokasi Dasar

(Untuk Pemerataan)

Porsi Alokasi Formula

(Untuk Keadilan)

90%

10%

PERTIMBANGAN

1. Memperhatikan aspek pemerataan dan keadilan;

2. Rasio penerima Dana Desa terkecil dan terbesar adalah

yang paling rendah 1:4;

3. Standar deviasi palling rendah.

“Dana Desa adalah anggaran yang diperuntukkan bagi Desa dan

Desa Adat yang ditransfer melalui APBD Kab/Kota dengan besaran

10% dari dan diluar dana transfer ke daerah

secara bertahap

, dan

dialokasikan kepada setiap desa

secara merata

dan

berkeadilan

Proporsi (Alokasi Dasar: Formula) TA 2015 Rp20,7 Triliun TA 2016 Rp46,9 Triliun Rp60,0 TriliunTA 2017 Rata-rata/Desa (juta) Alokasi max (juta) Alokasi min (juta) Rasio Rata-rata/Desa (juta) Alokasi max (juta) Alokasi min (juta) Rasio Rata-rata/Desa (juta) Alokasi max (juta) Alokasi min (juta) Rasio 90:10 280 1.121 254 1:4 628 2.221 570 1:4 800 2.819 726 1:4 80: 20 280 1.961 228 1:8 628 3.813 512 1:8 800 4.838 652 1 : 7 75: 25 280 2.382 215 1:11 628 4.610 483 1:10 800 5.848 616 1:10 0:100 (full formula) 280 8.768 13 1:662 628 16.555 48 1:340 800 20.992 62,670 1:335

PERKEMBANGAN ANGGARAN & PENGALOKASIAN

7

(8)

Penyelenggaraan pemerintahan

PENGGUNAAN DANA DESA

PEMBANGUNAN DESA

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pembinaan kemasyarakatan

3

,

6

SWAKELOLA

BAHAN BAKU LOKAL

TENAGA KERJA SETEMPAT

PRIORITAS PELAKSANAAN

PENYALURAN DAN PRIORITAS PENGGUNAAN

8

penyaluran

Dana Desa berdasarkan pada

kinerja penyerapan anggaran dan capaian

output yang dikan melalui KPPN setempat.

diprioritaskan untuk bidang pembangunan desa dan

pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan.

Sarana Prasarana, Pelayanan Sosial Dasar, Sarana Ekonomi Desa, Pembangunan Embung, Pelestarian Lingkungan Hidup, Penanggulangan Bencana Alam Peningkatan Kualitas Pelayanan Sosial Dasar, Pengelolaan Sumber Daya Lokal, Pengelolaan Usaha Ekonomi Produktif, Penguatan Kapasitas terhadap Bencana, Pelestarian Lingkungan Hidup dan Penguatan Tata Kelola Desa yang Demokratis

PENYALURAN

Diarahkan untuk mendukung pengembangan:

Satu Desa Satu Produk Unggulan

Jaring Komunitas Wiradesa

Lumbung Ekonomi Desa (Sumber Daya desa untuk

kesejahteraan)

(9)

“Dana Desa berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan perbaikan layanan publik”

EVALUASI: OUTPUT DAN OUTCOME DANA DESA

9

OUTPUT

OUTCOME

BIDANG PEMBANGUNAN 2016

Rp 40,8 T

BIDANG PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT 2016 Rp 3,1 T

Kursus pelatihan kerajinan tangan (handycraft)

Pelatihan kewirausahaan desa untuk pemuda

Pelatihan e-marketing & pembuatan

website industri rumah tangga

Pelatihan benih kerapu, tukik serta budidaya cemara & bakau

Pelatihan kuliner & pengembangan makanan lokal

Pelatihan pengolahan & pemasaran hasil pertanian

Pelatihan pemanfaatan limbah organik rumah tangga

INFRASTRUKTUR

Rp 30,7 T

Jalan Desa 66.179 Km Jembatan 511.484 M Unit Embung 686

Unit Drainase & Irigasi 65.573

MCK 36.951 Unit

Air Bersih 15.948 Unit

Pasar Desa : 1.810 Unit Polindes : 3.100 Unit Posyandu : 7.428 Unit PAUD : 11.221 Unit Jalan Nasional

14.983,1 km

Jembatan

10.590,73 m

Bendungan

37 unit

Irigasi

1.025 km

Sanitasi

983.250 KK

Air Bersih SPAM Perkotaan :2.924 lt/dt

SPAM Kawasan Khusus :75 lt/dt SPAM Regional :300 lt/dt

Perumahan 14.795 unit

BELANJA K/L

DANA DESA

DANA DESA

Pelatihan business plan

Rasio Gini

Setelah diberlakukannya Dana Desa,

terjadi perbaikan pemerataan

pendapatan di perdesaan, yang

ditunjukkan dengan menurunnya rasio

Gini di perdesaan dari 0,34 pada tahun

2014 menjadi 0,32 pada tahun 2016.

Penurunan rasio Gini tersebut diikuti

dengan menurunnya persentase dan

jumlah penduduk miskin di perdesaan,

yang berarti naiknya tingkat

kesejahteraan yang semakin merata.

(10)

10

EVALUASI: KINERJA PENYALURAN DAN PENGGUNAAN

10

KINERJA PENYALURAN 2016

KINERJA PENGGUNAAN 2016

Kendala penyaluran DD dari RKUN ke RKUD:

a. Perkada tatacara penghitungan DD belum sesuai ketentuan. b.Laporan realisasi penyaluran dan penggunaan belum

disampaikan.

c. Daerah mengajukan penyaluran tahap II pada 2 bulan terakhir.

Akhir 2016:

DD tidak tersalur dari RKUN ke RKUD sebesar Rp302,7M, terdiri dari:

• 4 daerah (255 desa) tidak menyampaikan

persyaratan penyaluran sebesar Rp79,2M;

• 98 daerah akibat Dana Desa TA 2015 masih

mengendap di RKUD sebesar Rp203,7M; dan

• selisih jumlah desa sebesar Rp19,8M.

Kendala penyaluran DD dari RKUD ke RKD:

a. APBDesa belum/terlambat ditetapkan b. Perubahan regulasi

c. Dokumen perencanaan & laporan penggunaan belum ada d. Pergantian kepala desa

Sampai dengan 31 Juli 2017:

DD TA 2016 belum tersalur dari RKUD ke RKD: Rp109,3 M, terdapat di 90 daerah (546 desa).

Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas.

Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan bukti yang memadai.

Pekerjaan yang diutamakan secara swakelola dikerjakan oleh pihak ketiga. Pemungutan dan penyetoran pajak tidak sesuai.

Desa belum mengenal mekanisme uang persediaan, sehingga dana yang telah disalurkan ke RKDesa, ditarik dan disimpan di luar RKDesa.

Belanja di luar yang telah dianggarkan dalam APBDesa.

Penyaluran dari RKUN ke RKUD (per 16 Agustus 2017):

1

• Realisasi penyaluran Rp35,8T atau 99,5% dari pagu Tahap I Rp36T, untuk 434 daerah (100%) yang terdiri dari 74.910 desa.

• Sisa Dana Desa Rp161M, antara lain karena masih terdapat sisa Dana Desa di RKUD yang diperhitungkan dalam penyaluran Tahap I.

Penyaluran dari RKUD ke RKD:

2

• Realisasi penyaluran sebesar Rp31,1T (86,3% dari pagu Tahap I Rp36T), untuk 65.324 desa (87,2% dari 74.910 desa penerima Dana Desa)

Kendala penyaluran dari RKUD ke RKD:

3

• APBDesa belum/terlambat ditetapkan; • Laporan penggunaan belum dibuat.

REALISASI 2017 TAHAP I

Rp161 M

Sudah tersalur dari RKUN ke RKUD Sisa DD di RKUN Rp35,8 T Rp31,1 T Sudah tersalur dari RKUD ke RKD

Kinerja penyaluran tahap I dan II 46,6T (99,4%), tidak tersalur sebesar Rp0,3T (0,64%).

28.1

18.8

27.9

18.7

Pagu

Realisasi

Tahap I

Tahap II

Pembangunan Rp40,54 T (87,7%)

Pemberdayaan Masyarakat

Rp3,17 T (6,8%)

Penyelenggaraan

Pemerintahan Rp1,68 T (3,6%)

Pembinaaan Kemasyarakatan

Rp0.84 T (1,8%)

IMPLIKASI: Sisa DD di RKUN sebesar Rp161 M menjadi Sisa Dana di RKUN (hangus).

(11)

INTEGRITAS

PROFESIONALISME

SINERGI

PELAYANAN

KESEMPURNAAN

11

STATUS DESA PER WILAYAH

Dari 75.954 Desa sebagian besar tersebar di Jawa-Bali yang mencapai 31,4% dan Sumatera yang mencapai 31,2%. Sementara itu yang

lainnya tersebar di Sulawesi (11,8%), Kalimantan (8,9%), Papua (8,5%), Nusa Tenggara (5,4%) dan Maluku (2,9%). Dari jumlah tersebut,

sebagian besar Desa Tertinggal dan Sangat Tertinggal lebih banyak berada di Papua yang mencapai 97%, Kalimantan (84,8%), Maluku

(85%), dan di Sumatera (74,1%), sedangkan di Jawa-Bali mencapai 31,2%.

3571

13705

5321

395

13

SUMATERA

263

6953

12784

2960

156

JAWA-BALI

2497

3089

927

66

1

KALIMANTAN

854

5161

2582

79

1

SULAWESI

476

2570

827

70

3

NUS-RA

832

988

270

26

MALUKU

4960

1126

171

12

PAPUA

Desa Mandiri

Desa Maju

Desa Berkembang

Desa Tertinggal

Total: 23.005

Rp17,997 T

Total: 23.116

Rp19,187 T

Total: 6.580

Rp5,258 T)

Total: 8.677

Rp6,873 T

Total: 3.946

Rp3,225 T

Total: 2.116

Rp1,794 T

Total: 6.269

Rp5,665 T

(59,6%)

(15,5%)

(30,1%)

(1,1%)

(46,9%)

(37,9%)

(59,5%)

(9,8%)

(65,1%)

(12,1%)

(39,3%)

(46,7%)

(17,9%)

(79,1%)

(12)

12

EVALUASI: PEMBELAJARAN

Dana desa sebagian besar telah dipergunakan

untuk pembangunan, namun masih perlu upaya

yang lebih kuat lagi untuk meningkatkan

produktivitas ekonomi masyarakat desa

Pemanfaatan Dana Desa perlu diarahkan, selain

untuk infrastruktur, juga fokus pada produktivitas

ekonomi masyarakat

Percepatan pertumbuhan ekonomi desa

(13)

TANTANGAN

Penggunaan Dana Desa

belum Optimal

Kapasitas Perangkat Desa

belum memadai

Penyediaan Pendamping

Desa:

•Kompetensi belum memadai

•Proses rekuitmen lama

•Mobilisasi yang terlambat

Meningkatkan pemantauan

dan evaluasi pelaksanaan

dana desa

KEBIJAKAN

Mengarahkan prioritas penggunaan

Dana Desa untuk kegiatan

pembangunan pelayanan dasar

desa dan pemberdayaan

masyarakat desa untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi

Sinergi penyelenggaraan pelatihan

tatakelola desa & pelatihan

pengelolaan dana desa

Percepatan rekrutmen pendamping

desa yang berkompeten

Mengoptimalkan peran perwakilan

Kemenkeu di daerah dalam hal

penyaluran dan monev

IMPLIKASI

Peningkatan pelayanan

publik dan kesejahteraan

masyarakat desa

Peningkatan kualitas dan

akuntabilitas pelaporan

Pengelolaan Dana Desa

lebih baik

“Diperlukan penguatan peran dan sinergi antarkementerian untuk menghadapi tantangan

pengelolaan Dana Desa”

TANTANGAN PENGELOLAAN DANA DESA

13

Optimalisasi penggunaan

Dana Desa untuk

percepatan pembangunan

(14)

KEBIJAKAN DAN IMPLIKASI

REFORMULASI PENGALOKASIAN DANA DESA

REFORMULASI KEBIJAKAN PENGANGGARAN

DAN PENGALOKASIAN

IMPLIKASI REFORMULASI KEBIJAKAN

PENGALOKASIAN

Penyesuaian bobot:

1. variabel jumlah penduduk miskin; dan

2. indeks kesulitan geografis.

mengurangi proporsi AD dan menambah

proporsi AF.

14

Menyempurnakan kebijakan pengalokasian,

untuk:

Pengentasan kemiskinan

Perbaikan kualitas hidup masyarakat Desa

Mengatasi kesenjangan penyediaan sarpras

pelayanan publik antardesa.

Afirmasi bagi desa sangat tertinggal dan desa

tertinggal yang mempunyai jumlah penduduk

miskin (JPM) tinggi

Penyempurnaan formula distribusi Dana Desa

melalui:

mengatasi kemiskinan;

Perbaikan ketimpangan fiskal antardesa dengan

meningkatkan

DD/kapita

di

desa

dengan

populasi penduduk besar dan sebaliknya;

Distribusi Dana Desa yang lebih sesuai dengan

sebaran jumlah penduduk miskin; dan

Memberikan afirmasi kepada desa tertinggal

dan desa sangat tertinggal yang mempuyai

jumlah penduduk miskin (JPM) tinggi

Memperbaiki ketimpangan antar desa dalam

alokasi dana desa dengan Indeks Gini

yang

rendah;

(15)

15

REFORMULASI PENGALOKASIAN

DANA DESA PER KAB/KOTA 10 % Formula 25% x JP Desa 35% x JPM Desa 10% x LW Desa 30% x IKK

2017

90% Alokasi Dasar DANA DESA PER KAB/KOTA 3% Alokasi Afirmasi REFORMULASI 77% Alokasi Dasar 20% Alokasi Formula 10% x JP Desa 50% x JPM Desa 15% x LW Desa 25% x IKK

2018

Desa Tertinggal Desa Sangat Tertinggal Yang termasuk dalam kelompok desa dengan JPM terbesar Keterangan:

JP : Jumlah Penduduk LW : Luas Wilayah

JPM : Jumlah Penduduk Miskin IKK : Indeks Kemahalan Konstruksi

Keberpihakan terhadap pengurangan kemiskinan dan ketimpangan :

Alokasi afirmasi terhadap desa tertinggal dan desa sangat tertinggal dengan jumlah penduduk miskin besar.

Porsi alokasi formula meningkat dari 10% menjadi 20% , dengan bobot jumlah penduduk miskin yang juga meningkat dari 35%

menjadi 50%

(16)
(17)

17

PROFIL DANA DESA DAN ALOKASI DANA DESA KAB. KLATEN

DANA DESA

ALOKASI DANA DESA

DBH

36,099,972,000

DAU

1,237,967,327,000

DBH + DAU

1,274,067,299,000

10% (DBH + DAU)

127,406,729,900

Dana Desa

311,087,447,000

Belanja Bantuan keuangan kpd Pemdes

572,546,658,000

Belanja Bagi hasil kpd Pemdes

9,445,017,800

Belanja Bantuan Keuangan dikurangi DD (ADD Perhitungan)

261,459,211,000

STATUS ADD

MEMENUHI

JUMLAH DESA 391 PAGU PERPRES 311,087,447,000 KPPN KLATEN TAHAP I (60%) 186,652,468,200 SISA DD DI RKUD 1000 PENYALURAN TAHAP I 186,652,467,200

PENGGUNAAN DANA DESA

PEMERINTAHAN

(0,7%)

PEMBANGUNAN

(91,9%)

PEMBERDAYAAN

(4,9%)

KEMASYARAKATAN

(2,5%)

IDM

NAMA

DAERAH

JPM

Desa Sangat

Tertinggal

Desa

Tertinggal

Desa

Berkemba

ng

Desa

Mandiri

Desa

Maju

Kab. Klaten

222,478

1

97

213

77

3

STATUS DESA

(18)

18

PROFIL DESA PONGGOK, KAB. KLATEN

Prestasi :

BUMDes Terbaik 2016

Desa Wisata Terbaik 2017

Luas wilayah :

7,72 km

2

Jumlah Penduduk :

2.097 jiwa

Jumlah Penduduk Miskin :

56 jiwa

Sumber Pendapatan Desa

Nilai (Rp. Juta)

%

1. PADes

697,5

18,7%

2. Dana Desa

793,7

21,3%

3. Alokasi Dana Desa

345,0

9,2%

4. Bagi Hasil Pajak/Retribusi

100,7

2,7%

5. Pendapatan Lain-lain

1.795,0

48,1%

Total

3.731,9

100,0%

Belanja Desa

Nilai (Rp. Juta)

%

1. Belanja Penyelenggaraan Pemerintahan

1.347,7

34,9%

2. Belanja Kemasyarakatan

195,8

5,1%

3. Belanja Pembangunan

2.156,7

55,9%

4. Belanja Pemberdayaan Masyarakat

145,7

3,8%

5.Belanja Tak Terduga

15,0

0,4%

Referensi

Dokumen terkait

YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK KEPERLUAR PLTA ADALAH HEAD ATAU TINGGI JATUHNYA AIR ATAU DEBIT AIR YANG KELUAR MELALUI TAILRIS YANG BERFUNGSI SEBAGAI TENAGA AIR

Sikap tersebut merupakan kesiapan untuk penghayatan terhadap pengetahuan ini meliputi komponen pokok untuk praktik pencegahan : kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep,

lama dan berat, dengan berat, dengan atau tanpa atau tanpa gejala gastroparesis), gejala gastroparesis), kriteria yang kriteria yang digunakan digunakan untuk untuk diagnosa

Hasil analisis penelitian dijelaskan melalui gam- baran karakteristik responden berdasarkan je- nis kelamin anak usia sekolah, pendidikan ke- pala keluarga, pekerjaan

Pengontrolan running text menggunakan voice ini menggunakan jaringan Bluetooth untuk mengkomunikasikan perangkat android ke arduino, user hanya perlu membuka

najlepszy czas na budowę ogrodu botanicznego. Kryzys to jednak czas wielu możliwości. Kiedy w połowie lat dziewięćdziesiątych, ze względu na powszechny brak pieniędzy,

a. Sumber primer adalah sumber data yang memiliki otoritas, artinya bersifat mengikat, meliputi peraturan perundang-undangan, Putusan hakim. 12 Dalam penelitian ini sumber

Melihat perkembangan tersebut, kegiatan e-commerce yang sebelumnya berdalil pada Undang-Undang No.11 tahun 2008 tentang informasi dan elektronik (UU ITE), dan