• Tidak ada hasil yang ditemukan

Animasi 3 Dimensi Penyakit Jantung Koroner Pada Manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Animasi 3 Dimensi Penyakit Jantung Koroner Pada Manusia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Animasi 3 Dimensi Penyakit Jantung

KoronerPada Manusia

Muhammad Kemal Balamba, Arie S. M. Lumenta, Brave A. Sugiarso

Teknik Informatika Universitas Sam Ratulangi

100216057@student.unsrat.ac.id, al@unsrat.ac.id, brave@unsrat.ac.id

Abstrak±Penyakit Jantung Koroner merupakan penyakit yang sangat ditakutkan oleh banyak orang. Gelaja dan penyebabnya sampai sekarang masih sulit dideteksi dan didiagnosa. Informasi dan pengetahuan tentang penyakit jantung koroner, gelaja, penyebab, cara pencegahan dan pengobatan masih terbatas. Kurangnya pengetahuan dari masyarakat membutuhkan pengetahuan, informasi dan sistem pembelajaran tentang penyakit jantung koroner dalam bentuk video animasi 3 dimensi.Pada pembuatan video animasi 3 dimensi ini, proses dimulai dengan menentukan ide dan tema, studi literatur, mengumpulkan data sehingga merancang storyboard. Setelah itu melakukan proses modeling, teksturing, riging, animating camera operation, hingga dapat direndering dengan menggunakan aplikasi blender dan makehuman, untuk kemudian menjadi bagian-bagian adegan dari video animasi 3 dimensi. Setelah proses pembuatan adegan selesai, maka dilanjutkan proses penggabungan adegan yang telah dibuat di aplikasi blender dan penambahan teks serta audio menggunakan aplikasi Wondershare Filmora dan Audacity. Tahap terakhir adalah proses final rendering yang menghasilkan video animasi 3 dimensi secara keseluruhan menjadi format file.mp4 beresolusi 720x576 pixel berdurasi 5 menit 55 detik dan ukuran file 163 MB Kata kunci:Blender, Penyakit Jantung Koroner,Animasi 3Dimensi, Pembelajaran

I. PENDAHULUAN

Penyakit Jantung Koroner merupakan penyakit yang sangat ditakutkan oleh banyak orang. Gelaja dan penyebabnya sampai sekarang masih sulit dideteksi dan didiagnosa. Informasi dan pengetahuan tentang penyakit jantung koroner masih terbatas. Bahkan buku-buku yang membahas tentang penyakit ini masih kurang. Penderita penyakit jantung koroner maupun masyarakat membutuhkan pengetahuan, informasi dan sistem pembelajaran tentang penyakit tersebut.

Animasi dalam sebuah aplikasi multimedia menjanjikan suatu tampilan visual yang lebih dinamis, yang dapat memiliki kemampuan memaparkan suatu informasi yang rumit, hanya melalui dengan gambar dan kata-kata saja, dengan cara visualisasi sebuah maksud akan dapat tergambarkan dalam bentuk objek yang lebih nyata. Contoh aplikasi multimedia ini dalam bidang kesehatan, pengguna dapat melihat visual suatu simulasi anatomi tubuh manusia secara 3 dimensi. Tubuh manusia terdiri banyak organ vital seperti: jantung,

paru-paru, hati, lambung, usus besar, usus kecil, otak, dll. Dengan menggunakan visual animasi multimedia 3 dimensi, pengguna dapaat mengetahui fungsi-fungsi organ tersebut dengan lebih detail dan nyata.

Penyebab penyakit jantung terjadi karena adanya penyumbatan arteri koroner setelah pecahnya plak atherosclerosis yaitu tumpukan asam lemak dan sel darah putih pada dinding arteri koroner yang memasok darah ke jantung. Plak yang pecah menciptakan gumpalan-gumpalan bekuan darah. Jika bekuan darah cukup besar dapat menutup seluruh arteri yang mengakibatkan serangan jantung. Sebagian besar penyakit jantung disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang memberikan kontribusi untuk pengerasan arteri, tingkatan kolesterol jahat yang tinggi lemak jenuh dan lemak trans. Hal ini menambah pembentukan lesi atherosclerosis dan akhirnya arteri dapat merusak lapisan pembuluh darah dan menghalangi transportasi oksigen dan nutrisi ke jantung yang dapat menyebabkan resiko serangan jantung.

II. LANDASAN TEORI A. Definisi Animasi

Fernandes (2002) mendefinisikan Animasi merupakan sebuah proses merekam dan memainkan kembali serangkaian gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan. Bersadarkan arti hafiah, penulis dapat simpulkan bahwa Animasi merupakan usaha untuk menggerakkan atau menghidupkan sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri.

B. Jenis-jenis Animasi

Diawal tahun 20-an, popularitas kartun animasi berangsur menurun dan para sineas mulai cenderung mencari alternatif lain sebagai media hiburan. Masyakarat mulai jenuh dengan konsep animasi yang pada saat itu tidak memikirkan storyline dan pengembangan si tokoh karakter. Perubahan besar dimulai pada pertengahan tahun 20-an setelah beberapa perusahan animasi mengambil alih studio lokal dan menentukkan standar untuk animasi sampai saat ini animasi dibagi dalam kategori besar, yaitu:

x Animasi Stop-motion

Stop-motion sering pula disebut claymation karena dalam perkembangannya, jenis animasi

(2)

ini sering menggunakan clay (tanah liat) sebagai objek yang digerakkan.

x Animasi Tradisional

Traditional Animation sering disebut juga cel animation karena teknik pengerjaannya dilakukan pada celluloid transparent sekilas mirip sekali dengan transparansi OHP yang sering kita gunakan. Animasi tradisional menggunakan gambaran tangan. Komputer digunakan untuk pewarnaan, penerapan virtual kamera dan penataan data yang digunakan dalam sebuah animasi.

x Animasi Komputer

Animasi ini secara keseluruhan dikerjakan di computer melalui camera movement, keseluruhan objek bisa diperlihatkan secara 3 dimensi; sehingga banyak yang menyebut animasi ini sebagai animasi 3 dimensi (3D animation). Pada kategori ini biasanya digunakan untuk animasi 3 dimensi dengan program 3D seperti Blender, 3D Studio Max, Autocad, Maya dll.

Menurut Utami (2007) ada tiga jenis animasi format yaitu:

x Animasi tanpa sistem kontrol

Animasi ini hanya memberikan gambaran kejadian sebenarnya, tanpa ada kontrol sistem. Misalnya untuk pause, memperlambat kecepatan, pergantian frame, zoom in, zoom out dll.

x Animasi dengan sistem kontrol

Animasi ini dilengkapi dengan tombol kontrol. Misal tombol untuk pause, zoom in, zoom out, dll.

x Animasi manipulasi langsung

Animasi manipulasi langsung menyediakan fasilitas pengguna berinteraksi langsung kontrol navigasi (missal tombol dan slider). Pengguna bebas untuk menentukkan arah perhatian. Menekan tombol atau mengeser sliderakan menyebabkan perubahan keadaan. Hasilnya dapat langsung dilihat dan kejadiannya dapat diulang-ulang.

C. Definisi 3 Dimensi

Berbeda dengan desain 2 dimensi yang mengenal 2 parameter yaitu panjang dan lebar. Dalam konsep 3 dimensi, kita bisa mendapatkan dimensi ketebalan. Objek 3 dimensi dipresentasikan di dalam sebuah bidang yang terbilang memiliki 3 buah koordinat axis terdiri dari sumbu X, Y, dan Z. Axis X adalah axis mendatar atau horizontal, axis Y adalah axis tegak atau vertikal, sedangkan axis Z adalah axis yang menembus layar monitor kedalam (menunjukkan kedalaman ruang).

D. Definisi Multimedia

Menurut Vaughan (2004) Multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, dan video yang disampaikan dengan computer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan dan/atau dikontrol secara interaktif.

Menurut Hofstetter (2001) Multimedia merupakan pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan link dan tools yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.

Dari kedua definisi di atas penulis dapat simpulkan bahwa multimedia merupakan penggunaan beberapa media yang berbeda-beda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafik, animasi dan video.

Multimedia dapat didefinisikan menjadi 2 kategori, yaitu:

x Multimedia Content Production

Merupakan penggunaan beberapa media (teks, audio, gambar, animasi, video dan interaktifitas) yang berbeda dalam menyampaikan suatu informasi atau menghasilkan produk multimedia seperti video, audio, music, film, game, entertaintment, dll. Bisa juga dikatakan sebagai penggunaan beberapa teknologi yang berbeda yang memungkinkan untuk menggabungkan media dengan cara yang baru untuk tujuan komunikasi. Dalam kategori ini media yang digunakan adalah : ™ Media teks/tulisan ™ Media Audio/suara ™ Media Video ™ Media Animasi ™ Media Gambar ™ Media Interaktif ™ Media Spesial efek

x Multimedia Communication

Merupakan penggunaan media (massa), seperti televisi, radio, media cetak dan internet untuk mempublikasikan/menyiarkan/mengkomunikas ikan material periklanan, publikasi, entertaintment, berita, pendidikan dll. Dalam kategori ini media yang digunakan adalah :

™ TV ™ Radio ™ Film ™ Media Cetak ™ Musik ™ Game Entertainment Tutorial Internet

(3)

Dengan penggunaan multimedia, penyampaian informasi akan menjadi lebih menarik dan mempermudah pengguna dalam mendapatkan informasi tersebut.

E. Pengembangan Multimedia

Menurut Villamil (1997) mengatakan bahwa produksi aplikasi multimedia interaktif yang mempunyai kualitas tinggi (misalnya game, aplikasi pendidikan, pelatihan komersial, situs web interaktif) merupakan kerja para spesialis dari sebuah tim. Struktrur organisasi tim ini dapat terlihat pada gambar 1

Gambar 1Struktur Organisasi Pengembang Multimedia Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan dalam metode tersebut antara lain:

x Manajer Produksi

Bertugas untuk mendefinisikan,

mengkoordinasikan, dan memfasilitasi produksi suatu proyek multimedia untuk dapat melakukan tugas tersebut. manajer produksi tidak memerlukan kemampuan dan keterbatasan suatu teknologi sehingga dapat membantu dalam diskusi dengan klien untuk memberikan hal yang terbaik.

x Spesialis konten

Merupakan anggota dari tim produksi yang bertanggung jawab pada semua riset yang dibutuhkan untuk pengisian konten dari aplikasi yang sedang dikembangkan. Konten dapat berupa informasi yang spesifik, data, grafis, atau fakta yang dipresentasikan melalui aplikasi multimedia.

x Desainer Instruksional

Merupakan tahap dimana harus mendefinisikan keluaran/hasil aplikasi berdasarkan tujuan aplikasinya. Desainer instruksional juga harus mempertimbangkan kemampuan pengguna, baik pada level pendidikan atau pada level umur.

x Penulis Skrip

Dalam produksi multimedia sangat mirip dengan produksi film, video dokumentasi, atau komersial dengan skrip yang diperlukan

sebagai pokok bahasan produksi seperti menyusun storyboard dan memiliki keahlian menulis untuk komunikasi dan menggambar grafis yang baik.

x Editor teks

Dalam produksi multimedia menyerupai produksi buku atau film. Konten mengalir mengikuti logika dan teks harus mempunyai struktur dan tata bahasa yang benar. Teks dan narasi terintegrasi sebagai bagian dari aplikasi, demikian juga dengan dokumentasinya.

x Arsitek Multimedia

Atau spesial program merupakan yang bertanggung jawab untuk mengintegrasikan semua komponen pembangun multimedia (gambar, teks, audio, video dan animasi) menggunakan perangkat lunak. Perangkat lunak yang dapat mengintegrasikan semua elemen multimedia menjadi sebuah presentasi yang lengkap dan komprehensif.

x Seniman grafis komputer

Bertanggung jawab untuk elemen grafis pada aplikasi yang dikembangkan objek 3 dimensi, pengeditan gambar, logo, animasi, rendering dan lain-lain.

x Spesialis audio dan video

Dibutuhkan ketika narasi dan video digital digunakan secara intensif dan terintegrasi pada penyajian multimedia. Spesialis audio bertanggung jawab untuk perekaman dan pengeditan narasi, pengeditan efek suara dan pengeditan musik. Spesialis video bertanggung jawab untuk capture video, pengeditan dan

pengambilan gambar, pemindahan

gambar/slide, final rendering. F. Penyakit Jantung Koroner

Menurut Norhasimah (2010) penyakit jantung koroner merupakan keadaan dimana terjadi penimbunan plak pembuluh darah koroner. Hal ini menyebabkan arteri koroner menyempit atau tersumbat. Arteri koroner merupakan arteri yang menyuplai darah ke otot jantung dengan membawah oksigen yang banyak. Terdapat beberapa faktor memicu penyakit ini yaitu gaya hidup, faktor genetik, usia dan penyakit penyerta yang lain.

Menurut Majid (2010) penyakit jantung koroner masih menjadi masalah baik di Negara maju maupun di negara berkembang. Di USA setiap tahunnya 550.000 orang meninggal karena penyakit ini. di eropa diperhitungkan 20-40.000 orang dari 1 juta penduduk menderita penyakit jantung koroner. Hasil survey yang dilakukan Departemen Kesehatan RI menyatakan prevalensi Penyakit Jantung Koroner di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Bahkan, sekarang (tahun 2000-an) dapat

(4)

dipastikan, kecenderungan penyebab kematian di Indonesia bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit kardiovaskular.

G. Klasifikasi Penyakit Jantung Koroner

Penyakit Jantung Koroner berdasarkan penyebabnya dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu:

x Menurunnya asupan oksigen yang dipengaruhi oleh atherosklerosis, tromboemboli, vasopasme.

x Meningkatnya kebutuhan oksigen miokard. Penyebab penyakit jantung koroner adalah ketidak seimbangan antara kebutuahan oksigen miokardium dengan masukkanya. Dikenal 2 keadaan ketidakseimbangan masukkan terhadap kebutuhan oksigen itu, yaitu hipoksemia (iskemia) yang ditimbulkan oleh kelainan vaskuler(arteri koronaria) dan hipoksia (anoksia) yang disebabkan kekurangan oksigen dalam darah. Perbedaannya ialah pada iskemia terdapat kelainan vaskuler sehingga perfusi ke jaringan berkurang dan eliminasi metabolit yang ditimbulkannya (misal asam laktat) menurun juga sehingga gejalanya akan lebih cepat muncul.

Adapun awal terjadinya penyakit jantung koroner, dipengaruhi oleh beberapa keadaan, yakni aktivitas/latihan fisik yang berlebihan (tak terkondisikan), stres, emosi, terkejut, udara dingin, waktu dari suatu siklus harian (pagi hari). Keadaan-keadaan tersebut ada hubungannya dengan peningkatan aktivitas simpatis sehingga tekanan darah meningkat, frekuensi debar jantung meningkat, kontraktilitas jantung meningkat, dan aliran koronaria juga meningkat. Dan juga beberapa faktor yang mempengaruhi resiko penyakit jantung koroner antara lain meliputi hipertensi, merokok, hiperkolesterolemi, umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, obesitas, kadar garam tinggi, dan minuman beralkohol. Bagi yang memiliki faktor resiko ini seharusnya lebih waspada dan lebih dini dalam melakukan upaya-upaya preventif, contohnya yang paling sederhana adalah rutin kontrol tekanan darah lebih dari satu kali, serta berusaha menghindari faktor-faktor tersebut.

H. Anatomi Jantung

Jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu epicardium, miokardium dan endokardium. Jantung normal yang dibungkus oleh pericardium terletak pada mediastinum medialis dan sebagaian ditutup oleh paru. Bagian depan dibatasi oleh sternum dan iga 3, 4, dan 5. Hampir dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri garis median sternum. Jantung terletak di atas diagfragma miring ke depan kiri dan apeks kordis berada paling depan dalam

rongga dada. Ukuran dan berat Jantung tergantung pada usia, jenis kelamin, tinggi badan, lemak epikardium dan nutrisi seseorang. Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh dimana pada saat memompa jantung otot-otot jantung (miokardium) yang bergerak. Untuk fungsi tersebut, otot jantung mempunyai kemampuan untuk menimbulkan rangsangan listrik.

Jantung mendapat vaskularisasi dari arteri oronaria dextra dan sinistra, yang berasal dari aorta ascendens tepat diatas valve aortae. Arteri coronaria dan percabangan utama terdapat di permukaan jantung, terletak di dalam jaring ikat subepicardial. Arteria coronaria dextra berasal dari sinus anterior aorta dan berjalan ke depan di antara trunkus pulmonalis dan auricula dextra.

Gambar 2Anatomi Arteri Koronaria (Netterm, 2014)

I. Penyebab terjadi penyakit jantung koroner

Penyebab terjadinya penyakit jantung koroner adalah penyempitan atau penyumbatan arteri koronaria, yaitu terdapat lemak atau kolesterol yang dapat menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah arteri koronaria, sehingga lumen dari pembuluh darah tersebut menyempit dan proses ini disebut aterosklerosis. Penyempitan pembuluh darah ini akan menyebabkan aliran darah menjadi lambat bahkan dapat terumbat sehingga aliran darah pada pembuluh darah koroner yang fungsinya member O2 ke jantung menjadi berkurang. Kurangnya O2 akan menyebabkan otot jantung menjadi lemah, sakit dada, serangan jantung bahkan kematian.

(5)

III.

M

ETODOLOGI PENELITIAN

Pada metode atau langkah-langkah dalam perancangan, penulis menggunakan struktur organisasi pengembang multimedia yang terdiri dari manajer produksi, spesialis konten, arsitek multimedia dan spesialis audiovisual, seperti pada gambar 3

Gambar 3 Langkah-Langkah pengembang Multimedia

A. Spesialis Konten

Spesial konten dimana merupakan tahap perancangan animasi, yaitu terdiri dari :

x Penentuan Konsep

x Penggumpulan Data B. Penentuan Konsep

Penentuan konsep merupakan tahap dimana penulis melakukan studi literatur tentang animasi 3 dimensi yang akan digunakan dalam tugas akhir ini dan mengkonsultasikan dengan beberapa dosen sehingga menjadi suatu konsep yang akan dikerjakan sesuai dengan judul video animasi 3 dimensi penyakit jantung koroner pada manusia. C. Penggumpulan Data

Adapun penggumpulan data dan materi yang diperlukan penulis untuk mendapatkan kebenaranpada materi dan pembahasan yaitu studi

pustaka dengan menggumpulkan beberapa referensi yang berhubungan dengan masalah yang dijadikan acuan penelitian.

x Studi Literatur, yaitu mencari dan mengumpulkan referensi dari berbagai sumber yang berhubungan dengan masalah pada penelitian. Dalam hal ini penulis mengambil referensi dari Abdul Majid. 2007. Penyakit Jantung Koroner: Patofisiologi, Pencegahan, Dan Pengobatan Terkini.

x Evaluasi dan Dokumentasi, yaitu proses pendokumentasian saat penulis melakukan evaluasi di salah satu dokter Spesialis Penyakit Jantung & Pembuluh Darah yang membuka praktek di Apotik Kimia Farma Jl. Lumimuut No. 10 Tikala, Kota Manado. Guna menanyakan dan mejelaskan apakah sudah baik dan benar proses animasi 3 dimensi penyakit jantung koroner pada manusia yang penulis buat.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Arsitek Multimedia

Merupakantahapan yang bertanggung jawab untuk mengintegrasikan semua komponen pembanggun multimedia (gambar, teks, audio, video dan animasi) menggunakan perangkat lunak yang dapat mengintegrasikan semua elemen multimedia menjadi sebuah presentasi yang lengkap dan komprehensif.

B. Seniman Grafis Komputer

Seniman grafis komputer merupakan tahapan yang bertanggung jawab untuk semua elemen grafis yang dibutuhkan: x Modeling x Teksturing x Riging x Lighting x Animating x Camera Operation x Rendering C. Modeling

Pada perancangan dan pembuatan video animasi 3 dimensi penyakit jantung koroner pada manusia memakai objek karakter manusia, jantung dan lain sebagainya. Proses modeling ini menggunakan dua aplikasi, yaitu blender dan makehuman.

(6)

Untuk model karakter manusia dibuat menggunakan aplikasi makehuman, dan untuk model jantung dan lain sebagainya menggunakan aplikasi Blender. Kedua aplikasi ini memiliki beberapa tools untuk menunjang pembuatan model animasi 3 dimensi, sebagaimana diuraikan pada bagian-bagian selanjutnya dari penulisan ini.

x Modeling menggunakan Makehuman

Untuk desain karakter manusia pada makehuman menggunakan Tools Modeling yang terdiri dari main, gender, face, torso, arms and legs, custom, dan measure. Tools tersebut digunakan untuk membentuk tubuh manusia sesuai yang di inginkan. Contoh tampilan aplikasi makehuman, seperti pada gambar 4.

Gambar 4 Pembuatan Karakter Manusia dengan Aplikasi MakeHuman

x Modeling menggunakan Blender

Proses pembuatan objek menggunakan tools Add Primitive (mesh) yang terdiri dari plane, cube, circle, UVsphere, icosphere, cylinder, dan lain-lain yang dipakai sesuai kebutuhan. Kemudian proses pembuatan model objek dilakukan pada mode Edit Mode dengan bantuan fungsi ekstrude, skala, grab hingga terbentuklah model objek sesuai kebutuhan penulis.

Gambar 5 Objek Pembuluh Darah

D. Teksturing

Pada proses teksturing ini penulis menambahkan tekstur atau warna yang sesuai dengan objek aslinya sehingga terlihat lebih natural dan alami. Proses teksturing dalam aplikasi blender dapat dibuat dengan menggunakan tools material yang ada pada kolom properties pada aplikasi blender, teksturing objek yang dibuat oleh penulis, seperti pada gambar 6

Gambar 6 Teksturing Objek Jantung E. Riging

Pada tahap riging ini penulis melakukan proses pemberian struktur tulang pada objek jantung sedangkan bone/tulang sendiri merupakan objek pembentuk ³ERG\´ animasi pada aplikasi blender agar dapat di animasikan atau digerakan. Pemasangan tulang dilakukan pada saat objek jantung telah selesai dibuatoleh penulis, seperti pada gambar 7

(7)

F. Lighting

Pada tahapini penulis melakukan pemberian cahaya pada model sehingga diperoleh kesan visual yang lebih realistis.Lampu atau lamp terdapat beberapa macam di antaranya point, sun, spot, hemi, area namun penulis gunakan ada dua macam yaitu point dan hemi. Lampu Point digunakan penulis agar memancarkan jumlah energi cahaya yang ke segala arah, jumlah energi cahaya tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan penulis, seperti pada gambar 8

Gambar 8 Lighting dengan lampu Hemi G. Animation

Tahap animation merupakan proses mengerakan model animasi yang disesuaikan dengan storyboard yang nantinya akan di tampilkan ke dalam video. Sebelum memulai pembuatan gerakan pada blender, terlebih dahulu ubah mode Default ke dalam mode Animation, seperti pada gambar 9

Gambar 9 Animation pada Blender

H. CameraOperation

Pada tahap Camera Operation ini penulis menentukan letak kamera agar terlihat pergerakan objek manusia dan pembuluh darah agar terekam objek tersebut yang telah di animasikan oleh penulis, seperti pada gambar 10.

Gambar 10 Camera Operation pada Blender I. Rendering

Pada tahap rendering ini dilakukan untuk membuat animasi kedalam bentuk video 3 dimensi. Proses rendering dilakukan pada setiap adegan satu demi satu sehingga menjadi beberapa video animasi 3 dimensi untuk penyakit jantung koroner pada manusia. Proses rendering dilakukan pada tools render yang terdapat pada kolom properties dengan menekan tombol Animation, tunggu sampai proses rendering itu selesai, durasi sebuah render sangat bervariatif, tergantung pada kompleksitas scene (3D Object + settingnya) dan render setting-nya.

Gambar 11 Rendering video animasi J. Spesialis Audiovisual

Tahap Spesialis Audiovisual merupakan salah satu tahap dari proses pembuatan video. Tahap ini dilakukan setelah tahap produksi video selesai dilakukan. Pada tahap ini terdapat beberapa aktivitas seperti pengeditan video, pemberian efek khusus, pemberian suara dan musik latar.

(8)

K. Rekaman Suara

Proses perekeman suara dilakukan dengan aplikasi Audacity dengan format file perekeman menjadi format.wav, seperti pada gambar 12

Gambar 12 Rekamansuara L. Final Editing

Final Editing merupakan bagian terakhir dari proses pembuatan Video Animasi 3 Dimensi penyakit jantung koroner pada manusia. Dimana semua file video 3 dimensi hasil render pada aplikasi Blender dan fileaudio yang dibuat pada aplikasi Audacity di import ke dalam aplikasi editing Wondershare Filmora, seperti pada gambar 13

Gambar 13 Mengimport File-file video, audio, dan gambar

Kemudian disatukan file-file video animasi 3 dimensi penyakit jantung koroner pada manusia dengan file audio yang sesuai dengan storyboard dengan menggunakan aplikasi Wondershare Filmora. Seperti pada gambar 14.

Gambar 14 Proses Editing M. Final Rendering

Merupakan tahap akhir dari pembuatan video animasi 3 dimensi pada aplikasi Wondershare Filmora dengan output Animasi 3 Dimensi Penyakit Jantung Koroner Pada Manusia. Pada gambar 15 merupakan proses untuk mengexport file video animasi 3 dimensi 05:55:02 menit

Gambar 15 Proses Mengexport Video Animasi

Kemudian pada gambar 16 merupakan hasil dari proses final rendering pada video animasi 3 dimensi penyakit jantung koroner pada manusia yang berdurasi 5 menit 55 detik dengan fomat mp4, seperti pada gambar 16

(9)

Gambar 16Final Rendering N. Hasil video

Hasil dari video animasi 3 dimensi penyakit jantung koroner pada manusia menjadi format file.mp4 beresolusi 720x576 pixel berdurasi 5 menit 55 detik dan ukuran file 163 MB.

Gambar 17 Hasil Video Animasi

IV. PENUTUP A. Kesimpulan

Setelah menyelesaikan proses pembuatan animasi 3 dimensi penyakit jantung koroner pada manusia ini penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan, sebagai berikut::

x Menghasilkan video animasi 3 dimensi penyakit jantung koroner pada manusia.

x Video animasi 3 dimensi ini memberikan informasi atau pengetahuan bagi masyarakat umum tentang penyakit jantung koroner pada manusia.

B. Saran

x Ketika melalukan proses animation diharapkan para animator agar lebih sabar serta dalam pengaturan banyaknya frame agar diperhatikan supaya hasil render gerakan yang dihasilkan bisa lebih halus.

x Dalam pembuatan animasi 3 dimensi penyakit jantung koroner pada manusia dibutuhkan perangkat komputer yang memadai khususnya

dalam melakukan animation atau

menggerakkan objek dan rendering

DAFTAR PUSTAKA

[1] $EGXO 0DMLG ³3HQ\DNLW -DQWXQJ .RURQHU 3DWRILVLRORJL 3HQFHJDKDQ 'DQ 3HQJREDWDQ 7HUNLQL ´ H-USU repository Universitas Sumatera Utara. 2007, tersedia di :

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/705/1/08 E00124.pdf, diakses pada tanggal 12 desember 2016 [2] Arumdati S. 2009. Cara pintar mengelola Kolesterol

Menuju Hidup Sehat Bebas Kolesterol. Yogyakarta: Penerbit Parasmu.

[3] Aplikasi Blender. Tersedia di : https://www.blender.org di akses pada tanggal 12 desember 2016

[4] Herliana E, Sitanggang M. 2009. Solusi Sehat Mengatasi Kolesterol Tinggi. Jakarta: Argo Media. [5] ,EL] )HUQDQGHV 'HILQLVL $QLPDVL ³0DFURPHGLD )ODVK

AnimatiRQ &DUWRRQLQJ $ FUHDWLYH *XLGH´ 0F*UDZ -Hill/Osborn, California, 2002.

[6] 7DPEDMRQJ 0 ³,PSOHPHQWDVL $XJPHQWHG 5HDOLW\ 6LUNXODVL 'DUDK 0DQXVLD´ 6NULSVL )DNWXOWDV 7HNQLN 8QLYHUVLWDV 6DP 5DWXODQJL´ 0DQDGR WHVHGLD GL

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/elekdankom/articl e/view/12563, diakses pada tanggal 12 november 2016. [7] 1RUKDVKLPDK ³*DPEDUDQ 3HQJHWDKXDQ 'DQ 6LNDS

Masyarakat Tentang Penyakit Jantung Koroner (PJK)

'L .HOXUDKDQ 7DQMXQJ 5HMR´ 8QLYHUVLWDV 6XPDWHUD

Utara. 2010, tersedia di :

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=11 9528&val=5466, diakses pada tanggal 12 november 2016

[8] Hofstetter, Fred T. Definisi Multimedia. Multimedia Literacy. Third Edition. McGraw-Hill International Edition, New York, 2001

[9] Maharani, Lucky ddk. 2014. Human Skin Modeling. Universitas Gunadarma.

[10] Vaughan, Tay. Definisi Multimedia. Multimedia : Making It Work, Edisi ke-6. Tim Penerjemah ANDI, Tim Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2004

(10)

[11] Villamil, Molina. Pengembang Multimedia. Multimedia : Production Planning, and Delivery, Que Education & Training. Tim Penerjemah ANDI, Tim Penerbit ANDI, Yogyakarta, 1997

[12] Utami, Dini. Animasi Dalam Pembelajaran. Yogyakarta : UNY, 2007

Muhammad Kemal Balamba, Lahir di Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Anak ke-4 dari ke-4 bersaudara dengan pendidikan Sekolah DasarNegeri 54Manado. Penulis lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri2 Manado. Lalu melanjutkan lagi keSMA Negeri2Manado dengan Jurusan IPA. Pada tahun 2010 melanjutkan ke Perguruan Tinggi di Universitas Sam Ratulangi dengan mengambil Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Informatika. penulis membuat Skripsi demi memenuhi Syarat Sarjana (S1) dengan penelitian berjudul Animasi 3 Dimensi Penyakit Jantung Koroner Pada Manusiayang dibimbing oleh dua dosen pembimbing yaitu Arie S. M. Lumenta, ST.,MTdanBrave A. Sugiarso, ST., MT sehingga pada tanggal 06Juni2017 penulis resmi lulus di Teknik Informatika Universitas Sam Ratulangi Manado menyandang gelar Sarjana Komputer dengan Predikat sangat memuaskan.

Gambar

Gambar 1Struktur Organisasi Pengembang Multimedia  Berikut  adalah  penjelasan  dari  tahap-tahap  yang dilakukan dalam metode tersebut antara lain:   x  Manajer Produksi
Gambar 2Anatomi Arteri Koronaria (Netterm, 2014)
Gambar 3 Langkah-Langkah pengembang Multimedia
Gambar 4 Pembuatan Karakter Manusia dengan Aplikasi
+4

Referensi

Dokumen terkait

Contohnya PNPM yang bertujuan untuk melakukan pengawalan usaha – usaha kecil dan berkembang miliki masyarakat, investasi badan usaha swasta yang mampu menyerap pekerja masyarakat

Variabel independen penelitian ini adalah penerapan HACCP, sedangkan variabel dependen terdiri dari bahaya mikrobiologis pada makanan khusus anak, praktik higiene sanitasi makanan,

Penelitian yang juga dilakukan oleh Syaiful (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa “pembelajaran yang.. menggunakan pendekatan pendidikan matematika realistik,

Peranan tugas dan tanggung jawab Cief Engineer yang berlaku di lingkungan perusahaan dalam meningkatkan kelancaran operasional kapal, Peningkatan keterampil ABK mesin

Bagi Guru MI Al Wathoniyah Tegalrejo Rejotangan Tulungagung Dengan dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, guru dapat mengidentifikasi kembali pembelajaran yang

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Rendahnya tingkat kesiapan Pemerintah Kabupaten Manggarai dalam penerapan e-government, dengan temuan dalam rise tyaitu: Belum

Usaha yang dilakukan dalam memperkenalkan suatu teknologi baru (inovasi) kepada seseorang, maka sebelum orang tersebut mau menerapkannya, terdapat suatu proses yang

Identifikasi bakteri berdasar pemeriksaan mikroskopis, menggunakan media dari Mycrobact system (identifikasi final 99,99%) agar MacConkey, media agar darah