• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ALGA COKLAT PADINA sp. TERHADAP MENCIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDENTIFIKASI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ALGA COKLAT PADINA sp. TERHADAP MENCIT"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK

ALGA COKLAT PADINA sp. TERHADAP MENCIT

(Mus musculus) (Pilot Study)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Kedokteran Gigi

Dwi Fitrah Ariani B.

J111 12 266

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

(2)

IDENTIFIKASI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK

ALGA COKLAT PADINA sp. TERHADAP MENCIT

(Mus musculus) (Pilot Study)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Hasanuddin

Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

Dwi Fitrah Ariani B.

J111 12 266

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Identifikasi Efek Antiinflamasi Ekstrak Alga Coklat Padina sp. terhadap Mencit (Mus musculus) (Pilot Study)

Oleh : Dwi Fitrah Ariani B. / J 111 12 266

Telah Diperiksa dan Disahkan Pada Tanggal 03 September 2015

Oleh : Pembimbing Dr. drg. Asmawati, M. Kes. NIP. 19681028 199802 2 002 Mengetahui,

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Identifikasi Efek Antiinflamasi Ekstrak Alga Coklat Padina sp. terhadap Mencit (Mus musculus) (Pilot Study)

Oleh : Dwi Fitrah Ariani B. / J 111 12 266

Telah Diperiksa dan Disahkan Pada Tanggal 03 September 2015

Oleh : Pembimbing Dr. drg. Asmawati, M. Kes. NIP. 19681028 199802 2 002 Mengetahui,

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Identifikasi Efek Antiinflamasi Ekstrak Alga Coklat Padina sp. terhadap Mencit (Mus musculus) (Pilot Study)

Oleh : Dwi Fitrah Ariani B. / J 111 12 266

Telah Diperiksa dan Disahkan Pada Tanggal 03 September 2015

Oleh :

Pembimbing

Dr. drg. Asmawati, M. Kes. NIP. 19681028 199802 2 002

(4)
(5)

Identifikasi Efek Antiinflamasi Ekstrak Alga Coklat Padina sp. terhadap Mencit (Mus musculus) (Pilot Study)

ABSTRAK

Latar belakang : Infeksi, rusaknya jaringan, ataupun gangguan respon imun merupakan

faktor yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi inflamasi pada gigi dan jaringan sekitarnya. Untuk mengurangi efek samping penggunaan obat farmasetik, maka diperlukan penelitian yang menggunakan prinsip back to nature untuk memanfaatkan potensi bahan alam sebagai sumber obat-obatan. Salah satu bahan alam yang memiliki aktivitas antiinflamasi yaitu alga coklat Padina sp. yang mengandung polisakarida, polyunsaturated fatty acid (PUFA), dan fukosantin. Tujuan : Untuk mengetahui efek antiinflamasi ekstrak alga coklat Padina sp. terhadap mencit. Metode : Penelitian merupakan penelitian eksperimental dengan metode Pretest and Post Test Control Group Design. Sampel penelitian adalah mencit jantan dengan berat 14-35 g sebanyak 15 ekor. Pengujian efek antiinflamasi menggunakan metode uji hambat radang yang disebabkan oleh iritan pada kaki mencit. Mencit dibagi ke dalam tiga kelompok perlakuan (n=5). Kelompok 1 kontrol negatif yaitu NaCMC 1%, kelompok 2 kontrol positif yaitu sodium diklofenak 0,35mg/35g BB, dan kelompok 3 diekstrak dengan metanol dan Padina sp. dengan dosis 7mg/35g BB. Setelah 30 menit diinjeksikan bahan uji, pepton 1% sebanyak 0,05 ml diinjeksikan pada daerah subplantar kaki kiri masing-masing mencit. Setelah jam pertama, kedua, ketiga, dan keempat injeksi pepton dilakukan pengukuran kaki mencit menggunakan plethysmometer. Analisis data menggunakan uji Repeated ANOVA. Hasil: volume inflamasi pada ekstrak alga coklat Padina sp. pada pengamatan awal (V0= 0,170 ml) ke jam pertama (V1= 0,164 ml), jam

kedua (V2= 0,120 ml), jam ketiga (V3= 0,108 ml), jam keempat (V4 = 0,138 ml). Pada

uji Repeated ANOVA diperoleh nilai P (0.025) < 0.05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pengamatan yang satu dan yang lain pada waktu tertentu pada kelompok perlakuan bahan uji ekstrak alga coklat Padina sp. Kesimpulan: Ekstrak alga coklat Padina sp. memiliki efek antiinflamasi terhadap mencit.

(6)

Identification of Anti-inflammatory Effects of Extract of Brown Algae Padina sp. in Mice (Mus musculus) (Pilot Study)

ABSTRACT

Background : Infection, tissue damage, or interference immune response is a factor that

can cause inflammatory reactions in the teeth and surrounding tissues. To reduce the side effects of pharmaceutical drugs, it is necessary to research which uses the principle of back to nature to harness the potential of natural products as a source of medicines. One of the natural ingredients that have anti-inflammatory activity that brown algae Padina sp. containing polysaccharides, polyunsaturated fatty acid (PUFA), and fucoxanthin. Purpose : To determine the anti-inflammatory effects of extract of brown algae Padina sp. in mice. Method : Research is experimental research with Pretest and Post Test Control Group Design. The sample was 15 male mice weighing 14-35 g. Testing anti-inflammatory effect using method caused by irritants in the legs of mice. Mice were divided into three treatment groups (n=5). Group 1 negative control is NaCMC 1%, group 2 positive control is sodium diclofenac 0,35mg/35g body weight, and group 3 was extracted with methanol and Padina sp. dose 7mg/35g body weight. After 30 minutes of testing material is injected, peptone 1% as much as 0,05 ml is injected at subplantar area of the left leg of each mice. After first, second, third, and fourth hour peptone injection, mice leg measurements were taken using plethysmometer. Data analysis using Repeated ANOVA test. Result : Volume inflammation of the extract of brown algae Padina sp. on initial observations (V0= 0,170 ml) to first hour (V1= 0,164

ml), to second hour (V2 = 0,120 ml), to third hour (V3= 0,108 ml), to fourth hour (V4=

0,138 ml). The Repeated ANOVA test obtained P value (0.025) < 0.05 that there are significant differences between the observations at every hour in the group treated test material extract brown algae Padina sp. Conclusion : Extract of brown algae Padina sp. have anti-inflammatory effects in mice.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa tercurahkan atas kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Identifikasi Efek Antiinflamasi Ekstrak Alga Coklat Padina sp. terhadap Mencit (Mus musculus) (Pilot Study)”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam mencapai gelar Sarjana Kedokteran Gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak, mulai dari masa perkuliahan sampai pada masa penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. drg. Bahruddin Thalib, Sp.Pros., selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Gigi Universitas Hasanuddin.

2. drg. Effendy S. Dangkeng, MS., selaku penasehat akademik yang senantiasa memberikan dukungan dan arahan kepada penulis dari awal sampai menyelesaikan jenjang studi.

3. Dr. drg. Asmawati, M. Kes., selaku pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan saran dan bimbingan bagi penulisselama penyusunan skripsi ini.

4. Kedua orang tuaku, Bahar, SE., dan Hj. Rosmiani, S.Pd., M.Si., serta saudara-saudarakuku Fitriani Bahar, SE., Muh. Firman Al-Qautsar dan

(8)

doa, dukungan, nasihat, motivasi, dan perhatian yang sangat besar.

5. Staf Dosen Bagian Oral Biologi dan seluruh Staf Dosen dan Pegawai Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin atas segala bantuan, ilmu dan didikannya selama ini.

6. Sahabat-sahabatku Siti Nur Asriani Zakaria, Siska Putri Utami Said,

Sarah Eva Chalid, Dian Mustika Hamid, Andi Riska Ulfasari, Jung Zahra Ramlan, dan Citra Jasmin Cangara terima kasih atas segala bentuk

dukungan, bantuan, dan kebersamaannya.

7. Sahabat seperjuangan Andi Istiayulianingsih terima kasih atas segala bentuk dukungan, bantuan, pengertian, dan kebersamaannya baik suka maupun duka. 8. Keluarga Besar MASTIKASI 2012, terima kasih atas segala perhatian dan

kebersamaan yang kalian berikan selama ini.

9. Teman-teman seperjuangan yang menyusun Skripsi Bagian Oral Biologi dengan pohon penelitian mengenai Alga Coklat; Andi Istiayulianingsih,

Andi Syamsul Alam, Aryan, Ikramullah Mahmuddin, Siti Nur Asriani Zakaria, Zulfitri Jahili, Rizki Amaliyah Roem, Nurwahida, Suci Amalia Rachman, Siti Mutmainnah Sunar. Semoga pengalaman dalam penelitian

ini bisa kita jadikan pelajaran bersama.

10. Sahabat-sahabatku Mirandha Ariesca Riana, Andi Istimrar Ridjal, Ana

Safitri, Winda Hardiyanti Putri, Nurmuawana, Nina Rizkita Amaliyah, Mulyati Mangoting, Pitsyah Alifiyanti, Amalia Nurul Hatina, Asmarany Suci Biantari, Najmatuzzahra, Nadia Almira Sagitta, Beatries Yunisari Bungadatu, Mutiara P. Assegaf, Yovanita Septiani Alamako, Devi

(9)

Magfira, Jeniati Tandi Seru terima kasih atas segala bentuk dukungan,

bantuan, dan kebersamaannya.

11. Teman-teman KKN-PK Angkatan 50 Universitas Hasanuddin Kab.

Bantaeng Desa Pabumbungan dan Pak Gassing, S. Sos. sekeluarga terima

kasih atas segala bentuk dukungan, bantuan, doa, dan kebersamaannya selama ini.

12. Warga Desa Punaga dan PPLH Puntondo yang telah membantu dalam pengadaan sampel dalam penelitian ini.

13. Seluruh senior, junior, dan teman-teman FKG Universitas Hasanuddin yang telah membagikan ilmunya dan membantu dalam pelaksanaan penelitian ini. 14. Dan pihak-pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dalam Penulisan skripsi ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan skripsi ini. Semoga karya kecil ini dapat bermanfaat. Aamiin.

Makassar, 01 September 2015

Dwi Fitrah Ariani B.

Magfira, Jeniati Tandi Seru terima kasih atas segala bentuk dukungan,

bantuan, dan kebersamaannya.

11. Teman-teman KKN-PK Angkatan 50 Universitas Hasanuddin Kab.

Bantaeng Desa Pabumbungan dan Pak Gassing, S. Sos. sekeluarga terima

kasih atas segala bentuk dukungan, bantuan, doa, dan kebersamaannya selama ini.

12. Warga Desa Punaga dan PPLH Puntondo yang telah membantu dalam pengadaan sampel dalam penelitian ini.

13. Seluruh senior, junior, dan teman-teman FKG Universitas Hasanuddin yang telah membagikan ilmunya dan membantu dalam pelaksanaan penelitian ini. 14. Dan pihak-pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dalam Penulisan skripsi ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan skripsi ini. Semoga karya kecil ini dapat bermanfaat. Aamiin.

Makassar, 01 September 2015

Dwi Fitrah Ariani B.

Magfira, Jeniati Tandi Seru terima kasih atas segala bentuk dukungan,

bantuan, dan kebersamaannya.

11. Teman-teman KKN-PK Angkatan 50 Universitas Hasanuddin Kab.

Bantaeng Desa Pabumbungan dan Pak Gassing, S. Sos. sekeluarga terima

kasih atas segala bentuk dukungan, bantuan, doa, dan kebersamaannya selama ini.

12. Warga Desa Punaga dan PPLH Puntondo yang telah membantu dalam pengadaan sampel dalam penelitian ini.

13. Seluruh senior, junior, dan teman-teman FKG Universitas Hasanuddin yang telah membagikan ilmunya dan membantu dalam pelaksanaan penelitian ini. 14. Dan pihak-pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dalam Penulisan skripsi ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan skripsi ini. Semoga karya kecil ini dapat bermanfaat. Aamiin.

Makassar, 01 September 2015

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...i

SAMPUL DALAM...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

SURAT PERNYATAAN ...iv

ABSTRAK ...v

ABSTRACT ...vi

KATA PENGANTAR ...vii

DAFTAR ISI...x

DAFTAR GAMBAR ...xii

DAFTAR TABEL ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiv

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar belakang...1

1.2 Rumusan masalah...3

1.3 Tujuan ...3

1.4 Hipotesis...3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...4

2.1 Rumput laut...4

2.2 Rumput laut coklat ...5

2.2.1 Taksonomi...5

2.2.2 Kandungan antiinflamasi ...7

2.2.3 Khasiat ...9

2.3 Simplisia dan ekstrak ...13

2.4 Metode ekstraksi ...14

2.5 Ekstrak methanol Padina sp. ...16

2.6 Inflamasi...17

2.6.1 Pengertian inflamasi...17

2.6.2 Mekanisme inflamasi dan antiinflamasi...17

(11)

2.6.4 Sodium diklofenak ...19

2.6.5 Metode uji efek antiinflamasi...20

BAB III KERANGKA PENELITIAN ...21

BAB IV METODE PENELITIAN ...22

4.1 Jenis penelitian ...22

4.2 Rancangan penelitian ...22

4.3 Tempat dan waktu penelitian ...22

4.4 Variabel penelitian ...22

4.5 Definisi operasional variabel ...23

4.6 Sampel penelitian ...23

4.7 Kriteria sampel ...23

4.8 Prosedur penelitian...24

4.9 Alat ukur dan pengukuran ...26

4.10 Alat dan bahan penelitian...27

4.11 Analisis data ...27

4.12 Alur penelitian...28

BAB V HASIL PENELITIAN ...29

BAB VI PEMBAHASAN...34

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ...39

7.1 Kesimpulan...39

7.2 Saran...39

DAFTAR PUSTAKA ...40

SURAT PERNYATAAN ...43

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Morfologi jenis rumput laut ...7 Gambar 5.1 Grafik pengukuran rata-rata volume inflamasi kaki mencit ...30 Gambar 5.2 Grafik persentase radang pada kaki mencit...33

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Data pengukuran volume inflamasi ...29

Tabel 5.2 Data persentase radang NaCMC 1%...30

Tabel 5.3 Data perbandingan volume radang selama 4 jam NaCMC 1% ...31

Tabel 5.4 Data persentase radang sodium diklofenak...31

Tabel 5.5 Data perbandingan volume radang selama 4 jam sodium diklofenak ...31

Tabel 5.6 Data persentase radang Padina sp. ...32

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Gambar alat dan bahan penelitian ...45

Lampiran 2 Kegiatan penelitian ...49

Lampiran 3 Surat keterangan kelaikan etik (ethical clearance) ...51

Lampiran 4 Surat penugasan dan izin penelitian ...53

Lampiran 5 Surat penyelesaian penelitian ...57

Lampiran 6 Surat penugasan seminar skripsi dan daftar hadir ...60

Lampiran 7 Lembar kontrol skripsi ...63

Lampiran 8 Data hasil penelitian ...65

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Luas wilayah Indonesia sebagian besar, yaitu dua per tiganya merupakan wilayah perairan. United Nation Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) pada tahun 1982 melaporkan bahwa luas perairan Indonesia adalah 5,8 juta km2dan di dalamnya terdapat 27,2% dari seluruh spesies flora dan fauna di dunia. Rumput laut atau lebih dikenal dengan sebutan seaweed merupakan salah satu sumber daya hayati yang sangat melimpah di perairan Indonesia yaitu sekitar 8,6% dari total biota di laut.1

Gupta dan Abu-Ghannam, 2011, menyatakan bahwa rumput laut dibagi menjadi tiga kelompok besar berdasarkan komposisi kimianya yaitu alga hijau (Chlorophyta), alga merah (Rhodophyta), dan alga coklat (Phaeophyta).2

Phaeophyta, rumput laut coklat atau alga coklat, merupakan salah satu sumber daya alam laut yang keberadaannya sangat melimpah dan tumbuh secara alami di perairan pantai Indonesia.3 Rumput laut coklat yang tersebar di seluruh perairan Indonesia yaitu sekitar 134 spesies.1

Perairan Sulawesi Selatan yang cukup luas dengan panjang pantai kurang lebih 2500 km dapat dimanfaatkan bagi kepentingan budidaya rumput laut.4 Perairan ini menyimpan potensi sumber daya kelautan baik hayati maupun non hayati yang cukup menjanjikan untuk dikelola. Salah satu komoditas yang sedang dikembangkan

(16)

dan merupakan salah satu program pengembangan ekonomi masyarakat pesisir di Sulawesi Selatan adalah rumput laut.5

Kabupaten Takalar merupakan salah satu daerah yang sangat tepat dalam upaya budidaya rumput laut karena kondisi tanah yang rata di sepanjang pesisir pantai barat Selat Makassar sampai pesisir pantai selatan Laut Flores. Desa Punaga merupakan wilayah dengan sebagian besar dikelilingi pantai sehingga masyarakat di daerah tersebut rata-rata melakukan kegiatan budidaya rumput laut.4

Dalam praktik Kedokteran Gigi, inflamasi dapat terjadi karena akibat adanya infeksi, rusaknya jaringan, ataupun gangguan respon imun. Proses inflamasi selalu diikuti oleh pelepasan mediator prostaglandin. Jika terjadi peningkatan prostaglandin pada jaringan akan menyebabkan timbulnya rasa nyeri.6 Inflamasi yang disertai rasa nyeri dapat terjadi karena beberapa faktor seperti infeksi, trauma, dan pascaoperasi. Jika terjadi inflamasi disertai rasa nyeri yang disebabkan oleh infeksi, maka dapat dilakukan perawatan gigi lokal dengan/tanpa pemberian antibiotik. Jika masalah yang timbul murni dari reaksi inflamasi, maka diindikasikan pemberian antiinflamasi.7

Untuk mengurangi efek samping penggunaan obat farmasetik, maka diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai tanaman herbal yang memiliki kemampuan untuk menurunkan volume inflamasi.

Rumput laut coklat mengandung senyawa aktif dengan berbagai bioaktivitas sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan nutraseutikal.2 Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa rumput laut coklat memiliki potensi sebagai bahan antikanker, antioksidan, antitrombotik, antikoagulan, antiproliferatif,

(17)

antivirus, antiobesitas, dan antiinflamasi.1,3Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa rumput laut coklat memiliki potensi sebagai antiinflamasi karena memiliki kandungan berupa sulfat polisakarida, PUFA, dan fukosantin.3,8

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diperoleh rumusan masalah yaitu bagaimana efek antiinflamasi ekstrak alga coklat Padina sp. terhadap mencit?

1.3 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efek antiinflamasi ekstrak alga coklat Padina sp. terhadap mencit.

1.4 Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah terdapat efek antiinflamasi ekstrak alga coklat Padina sp. terhadap mencit.

(18)

manfaat

Metode uji

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

Iritan radang

Alga Coklat (Phaeophyta)

Pangan Farmasi Kosmetik Industri

Analgesik Anti-inflamasi Antikoagulan Antipiretik Antioksidan Antibakteri Antiproliferasi

Variabel yang diteliti

Variabel yang tidak diteliti

Metode hambat radang oleh iritan pada kaki mencit Metode hambat aktivitas

COX oleh bromelain

Plethysmometer

Karaginan Pepton

(19)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratoris.

4.2 Rancangan penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Pretest and Post Test Control Group Design.

4.3 Tempat dan waktu penelitian

Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin dan Laboratorium Biofarmasi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin.

Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada April-Mei 2015.

4.4 Variabel penelitian

Variabel menurut fungsinya:

1. Variabel Sebab (Independen Variabel): Ekstrak alga coklat Padina sp. 2. Variabel Akibat (Dependen Variabel): Efek antiinflamasi

(20)

4.5 Definisi operasional variabel

1. Ekstrak alga coklat Padina sp. adalah agen yang memiliki aktivitas antiinflamasi genus Padina dengan dosis 7 mg/35 kg berat badan.

2. Efek antiinflamasi adalah keadaan terjadinya perubahan ukuran pada kaki mencit setelah diaplikasikan ekstrak alga coklat Padina sp. yang diamati menggunakan plethysmometer.

4.6 Sampel penelitian

Sampel penelitian ini adalah mencit jantan dengan berat 14-35 g yang didapatkan di Amigos Pet Shop, Jalan Landak Lama, Makassar. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 18 ekor mencit.

4.7 Kriteria Sampel Kriteria Inklusi: 1. Mencit jantan 2. Sehat 3. Umur 2-4 bulan 4. Berat badan 14-35 g Kriteria Eksklusi:

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah mencit yang tidak dapat beradaptasi dengan lingkungannya.

(21)

4.8 Prosedur penelitian

Adapun prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut: A. Persiapan hewan coba

1. Penimbangan berat badan hewan coba agar sesuai dengan kriteria sampel (14-35 g).

2. Mencit diletakkan dalam kandang berukuran 45 x 35 x 17 cm dan ditempatkan di dalam ruangan yang cukup aliran udara dan cahaya. Alas kandang diberi sekam setebal 2 cm dan diganti setiap 2 hari sekali.

3. Seluruh sampel akan dibagi dalam 3 kelompok yang nantinya akan ditempatkan dalam 3 kandang.

4. Makanan diberikan secara ad libitum dengan menitikberatkan pada makanan yang banyak mengandung serat kasar, umbi-umbian, jagung, serta hijau-hijauan yang lain. Makanan diberikan dalam wadah kecil dan diberi 3 kali sehari yaitu pada setiap pagi, siang, dan malam.

5. Minuman diberikan dalam botol 300 ml yang dilengkapi pipa kecil diisi air matang.

6. Binatang percobaan diadaptasikan selama 1 minggu untuk mendapatkan kesehatan umum yang baik serta penyesuaian terhadap lingkungan. Sebelum hari uji, mencit dipuasakan semalam dengan tetap diberikan air.

7. Penempatan kandang:

a. Kandang ditempatkan pada tempat yang teduh tapi cukup mendapatkan sinar matahari di waktu pagi hari.

(22)

b. Kandang ditempatkan agak jauh dari kebisingan sehingga binatang percobaan bisa lebih tenang.

c. Kandang diusahakan pada tempat yang kering agar tidak menjadi sarang penyakit.

B. Persiapan ekstraksi alga coklat Padina sp.:

1. Alga coklat Padina sp. didapatkan di Desa Punaga, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Alga coklat dicuci menggunakan air laut dan air jernih untuk menghilangkan garam, epifit, dan bahan tersuspensi lainnya.

3. Alga yang sudah dibersihkan kemudian dikeringkan.

4. Sebanyak 150 g berat kering Padina sp. diekstraksi dengan 2,5 liter metanol secara maserasi selama 3 hari sambil sesekali diaduk. Wadah maserasi ditutup rapat dan disimpan di tempat yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung. Setelah 3 hari, hasil maserasi disaring dan filtratnya dikumpulkan. 5. Filtrat yang dikumpulkan, dipekatkan dengan alat rotary evaporator, hingga

diperoleh ekstrak kental metanol. Ekstrak metanol yang diperoleh selanjutnya ditimbang bobotnya.

C. Aktivitas antiinflamasi

Mencit dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu:

1. Kelompok 1 sebagai kontrol negatif yaitu NaCMC 1% 10 mg/35 g berat badan 2. Kelompok 2 sebagai kontrol positif yaitu sodium diklofenak 0,35 mg/35 g berat

(23)

3. Kelompok 3 diekstrak dengan metanol dan Padina sp. dengan dosis 7 mg/35 g berat badan.

4. Setelah 30 menit, pepton 1% sebanyak 0,05 ml diinjeksikan pada daerah subplantar kaki kiri masing-masing mencit. Setelah jam pertama, kedua, ketiga, dan keempat injeksi pepton dilakukan pengukuran kaki mencit menggunakan plethysmometer.

D. Pengukuran volume radang untuk setiap kelompok dihitung dengan rumus (%):

(%) = x 100

Keterangan:

Vt = volume kaki hewan setelah waktu t

Vo = volume kaki hewan sebelum diinjeksikan pepton

4.9 Alat ukur dan pengukuran

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah plethysmometer. Plethysmometer merupakan instrumen yang dirancang untuk perubahan kecil dalam volume, biasanya melalui perpindahan air. Dalam penelitian ini, plethysmometer digunakan untuk melihat efektivitas antiinflamasi alga coklat Padina sp. dengan mengukur volume kaki pada mencit baik sebelum maupun setelah injeksi pepton.

(24)

4.10Alat dan bahan penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Mencit merupakan hewan coba dengan berat 14-35 g yang akan diberikan antiinflamasi alga coklat Padina sp. untuk melihat keefektifan dalam menghambat inflamasi setelah injeksi pepton.

2. Kandang mencit merupakan tempat pemeliharaan mencit.

3. Alga coklat Padina sp. merupakan material biologi sebagai agen antiinflamasi pada mencit dengan dosis 7 mg/35 g berat badan.

4. Pepton merupakan agen inflamasi yang digunakan untuk melihat kemampuan alga coklat Padina sp. sebagai agen antiinflamasi.

5. Rotary evaporator merupakan alat yang digunakan untuk mengekstraksi alga coklat Padina sp.

6. Needle adalah alat yang digunakan untuk injeksi iritan inflamasi pada subplantar kaki kiri mencit dan agen antiinflamasi (Padina sp.) pada oral mencit.

7. Larutan NaCMC merupakan bahan yang digunakan sebagai kontrol negatif dengan konsentrasi 1% dan dosis 10 mg/35 g berat badan.

8. Sodium diklofenak merupakan bahan pembanding antiinflamasi standar dan sebagai kontrol positif dengan dosis 0,35 mg/35 g berat badan.

9. Plethysmometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur volume kaki mencit baik sebelum maupun setelah injeksi pepton.

4.11Analisis data

(25)

4.12Alur penelitian

Padina sp.

Ekstraksi metanol + Padina sp. menggunakan rotary evaporator

Uji antiinflamasi K 1: larutan NaCMC 1% dosis 10mg/35g K 2: sodium diklofenak dosis 0,35mg/35g K 3: ekstrak metanol + Padina sp. dosis 7mg/35g

Injeksi per oral pada mencit

Setelah 30 menit, injeksi 1% pepton sebanyak 0,05 ml

Pengukuran kaki mencit menggunakan plethysmometer setelah pengamatan jam pertama, kedua, ketiga, dan keempat

Pengukuran persentase volume radang dimasukkan ke dalam rumus

(%) = x 100

Alga Coklat (Phaeophyta)

(26)

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 15 ekor mencit yang diinjeksikan ekstrak alga coklat Padina sp. dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Dosis ekstrak alga coklat Padina sp. yang memiliki efek sebagai antiinflamasi adalah 7 mg/35 g BB dengan menggunakan metode pengujian berdasarkan penghambatan radang yang ditimbulkan oleh iritan pada kaki mencit.

2. Pada uji Repeated ANOVA ekstrak alga coklat Padina sp. dengan dosis 7 mg/35 g BB didapatkan hasil yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara pengamatan satu dan yang lain pada waktu tertentu. Hal ini berarti bahwa ekstrak alga coklat Padina sp. memiliki aktivitas antiinflamasi yang berbeda jauh pada pengamatan jam pertama, jam kedua, jam ketiga, dan jam keempat.

7.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada ekstrak alga coklat Padina sp. yang berkhasiat sebagai antiinflamasi dengan berbagai varian dosis untuk membandingkan dosis ekstrak alga coklat Padina sp. yang lebih efektif dalam menghambat radang.

(27)

DAFTAR PUSTAKA

1. Suparmi, Sahri A. Mengenal potensi rumput laut: kajian pemanfaatan sumber daya rumput laut dari aspek industri dan kesehatan. Sultan Agung; 2008; Vol. XLIV No. 118: 95-116.

2. Nursid M, Wikanta T, Susilowati R. Aktivitas antioksidan, sitotoksisitas, dan kandungan fukosantin ekstrak rumput laut coklat dari pantai binuangeun banten. JPB Kelautan dan Perikanan; 2013; Vol. 8 No. 1: 73-84.

3. Limantara L, Heriyanto. Optimasi proses ekstraksi fukosantin rumput laut coklat Padina australis hauck menggunakan pelarut organik polar. Ilmu Kelautan; 2011; Vol. 16(2): 86-94.

4. Selistiawati, Idris APS. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi rumput laut kappaphycus alvarezii (kasus di desa punaga binaan balai budidaya air payau takalar). Jurnal Vokasi; 2011; Vol.7 No.2: 187-91.

5. Harifuddin, Aisyah, Budiman. Analisis margin dan efisiensi pemasaran rumput laut di desa mandalle kecamatan mandalle kabupaten pangkep. Jurnal Agribisnis; 2011; Vol. X (3): 38-48.

6. Suniarti DF, Soekanto SA, Arif A. Farmakologi kedokteran gigi. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2012. Hal. 19-20, 30-31. 7. Hargreaves K, Abbott PV. Drugs for pain management in dentistry. Australian

Dental Journal Medications Supplement; 2005; Vol. 50(4): S14-S22.

8. Jaswir I, Monsur HA. Review anti-inflammatory compounds of macro algae origin: a review. Journal of Medicinal Plants Research; 2011; Vol. 5(33): 7146-54.

9. Hidayat A. Budidaya rumput laut. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional; 1994. Hal. 21, 25-6, 38-9.

10. Setyobudiandi I, Soekendarsi E, Juariah U, Bahtiar, Hari H. Seri biota rumput laut indonesia jenis dan upaya pemanfaatan. Kendari: Unhalu Press; 2009. Hal. 28-34.

(28)

11. Selvi CG, Panneerselvam A, Santhanam A. Hepatoprotective effects of brown algae padina tetrastomatica against carbon tetrachloride induced hepatoxicity. Int J Pharm Bio Sci; 2014; 5(2): 66-76.

12. Kordi MGH. Kiat sukses budi daya rumput laut di laut & tambak. Yogyakarta: Lily Publisher; 2010. Hal. 9-17.

13. Astuti KW. Kombinasi asetosal dan ekstrak buah mengkudu (morinda citrifolia l.) dapat memperpanjang waktu perdarahan dan koagulasi pada mencit [Tesis]. Bali: Universitas Udayana; 2011.

14. Hariyati S. Standardisasi ekstrak tumbuhan obat indonesia, salah satu tahapan penting dalam pengembangan obat asli indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia; 2005; Vol. 6 No.4: 1-5.

15. Handa SS, Khanuja SPS, Longo G, Rakesh DD. Extraction technologies for medical and aromatic plants. Italy: ICS UNIDO; 2008. Pp. 22-4.

16. Septiana AT, Asnani A. Kajian sifat fisikokimia ekstrak rumput laut coklat sargassum duplicatum menggunakan berbagai pelarut dan metode ekstraksi. Agrointek; 2012; Vol. 6 No. 1: 22-8.

17. Astarina NWG, Astuti KW, Warditiani NK. Skrining fitokimia ekstrak metanol rimpang bangle (zingiber purpureum roxb). Jurnal Farmasi Udayana; 2013: 1-7. 18. Simpi CC, Nagathan CV, Karajgi SR, Kalyane NV. Evaluation of marine brown

algae sargassum ilicifolium extract for analgesic and anti-inflammatory activity. Pharmacognosy Res; 2013; 5(3): 146-9.

19. Hidayati NA, Listyawati S, Setyawan AD. Kandungan kimia dan uji antiinflamasi ekstrak etanol lantana camara l. pada tikus putih (rattus norvegicus l.) jantan. Bioteknologi; 2008; 5(1): 10-17.

20. Radhika D, Veerabahu C, Priya R. Anti-inflammatory activities of some seaweed collected from the gulf of mannar coast, tuticorin, south india. Int J Pharm Bio Sci; 2013; 4(1): 39-44.

21. Gunawan SG, Nafrialdi RS, Elysabeth. Farmakologi dan terapi. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007. Hal. 230, 232, 240.

(29)

22. Sudjarwo SA. Sinyal transduksi dari bromelain sebagai antiinflamasi pada udema telapak kaki tikus yang disebabkan oleh karagen. Jurnal Kedokteran Brawijaya; 2005; Vol. XXI No. 1: 1-5.

23. Muchtariadi, Levita J, Musfiroh I, Hariadi, Rustaman. Quantitative structure and activity relationship (qsar) of propionic acid derivatives as anti inflammatory non steroid using by mechanincal molecular (MM2). Symposium Molecular; March 26, Gadjah Mada University, Yogyakarta, 2008. Pp. 1-12.

24. Grover VK, Babu R, Bedi SPS. Steroid theraphy-current indications in practice. Indian Journal of Anaesthesia; 2007; 51(5): 389-93.

25. Praveen NK, Chakraborty K. Antioxidant and anti-inflammatory potential of the aqueous extract and polysaccharide fraction from brown marine macroalgae padina sp. from gulf of mannar of peninsular india. Journal of Coastal Life Medicine; 2013; 1(1): 38-48.

26. Paul G, Rantapa S, Dahlqvist, Isenberg WM, Strausbaugh HJ, Frederick J, et al. Sex steroid regulation of the inflammatory response: sympathoadrenal dependence in the female rat. Journal of Neuroscience; 1999; 19(10): 4082-9.

(30)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Dwi Fitrah Ariani B.

NIM : J111 12 266

Adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar yang telah melakukan penelitian dengan judul Identifikasi Efek Antiinflamasi Ekstrak

Alga Coklat Padina sp. terhadap Mencit (Mus musculus) (Pilot Study) dalam rangka

menyelesaikan studi Program Pendidikan Strata 1.

Dengan ini menyatakan bahwa di dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis di acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Makassar, 01 September 2015

Dwi Fitrah Ariani B.

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Dwi Fitrah Ariani B.

NIM : J111 12 266

Adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar yang telah melakukan penelitian dengan judul Identifikasi Efek Antiinflamasi Ekstrak

Alga Coklat Padina sp. terhadap Mencit (Mus musculus) (Pilot Study) dalam rangka

menyelesaikan studi Program Pendidikan Strata 1.

Dengan ini menyatakan bahwa di dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis di acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Makassar, 01 September 2015

Dwi Fitrah Ariani B.

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Dwi Fitrah Ariani B.

NIM : J111 12 266

Adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar yang telah melakukan penelitian dengan judul Identifikasi Efek Antiinflamasi Ekstrak

Alga Coklat Padina sp. terhadap Mencit (Mus musculus) (Pilot Study) dalam rangka

menyelesaikan studi Program Pendidikan Strata 1.

Dengan ini menyatakan bahwa di dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis di acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Makassar, 01 September 2015

(31)
(32)

Lampiran 1. Gambar Alat dan Bahan Penelitian

Gambar 1: Alga coklat Padina sp. Gambar 2: Rotary evaporator

Gambar 3: Metanol Gambar 4: Hasil ekstraksi Padina sp. Lampiran 1. Gambar Alat dan Bahan Penelitian

Gambar 1: Alga coklat Padina sp. Gambar 2: Rotary evaporator

Gambar 3: Metanol Gambar 4: Hasil ekstraksi Padina sp. Lampiran 1. Gambar Alat dan Bahan Penelitian

Gambar 1: Alga coklat Padina sp. Gambar 2: Rotary evaporator

(33)

Gambar 5: Mencit jantan Gambar 6: Timbangan

Gambar 7: Spoit insulin Gambar 8: Spoit 1 cc Gambar 5: Mencit jantan Gambar 6: Timbangan

Gambar 7: Spoit insulin Gambar 8: Spoit 1 cc Gambar 5: Mencit jantan Gambar 6: Timbangan

(34)

Gambar 9: Sediaan pepton Gambar 10: Sediaan NaCMC

Gambar 11: Sediaan sodium diklofenak Gambar 12: Sediaan ekstrak Padina sp.

Gambar 9: Sediaan pepton Gambar 10: Sediaan NaCMC

Gambar 11: Sediaan sodium diklofenak Gambar 12: Sediaan ekstrak Padina sp.

Gambar 9: Sediaan pepton Gambar 10: Sediaan NaCMC

Gambar 11: Sediaan sodium diklofenak Gambar 12: Sediaan ekstrak Padina sp.

(35)

Gambar 13: Plethysmometer Gambar 13: Plethysmometer Gambar 13: Plethysmometer

(36)

Lampiran 2. Kegiatan penelitian

Gambar 14: Pencarian sampel Padina sp. Gambar 15: Ekstraksi Padina sp.

Gambar 16: Induksi zat uji Gambar 17: Injeksi pepton secara subplantar

Lampiran 2. Kegiatan penelitian

Gambar 14: Pencarian sampel Padina sp. Gambar 15: Ekstraksi Padina sp.

Gambar 16: Induksi zat uji Gambar 17: Injeksi pepton secara subplantar

Lampiran 2. Kegiatan penelitian

Gambar 14: Pencarian sampel Padina sp. Gambar 15: Ekstraksi Padina sp.

Gambar 16: Induksi zat uji Gambar 17: Injeksi pepton secara subplantar

(37)

Gambar 18: Radang pada kaki mencit Gambar 19: Pengukuran volume radang kaki mencit

Gambar 18: Radang pada kaki mencit Gambar 19: Pengukuran volume radang kaki mencit

Gambar 18: Radang pada kaki mencit Gambar 19: Pengukuran volume radang kaki mencit

(38)

Lampiran 3

(39)
(40)

Lampiran 4

(41)
(42)
(43)
(44)

Lampiran 5

(45)
(46)
(47)

Lampiran 6

(48)
(49)
(50)
(51)

Lampiran 7

(52)
(53)

Lampiran 8

Data Hasil Penelitian

Kelompok kontrol negatif (NaCMC)

HEWAN PENGAMATAN 1 DETIK SETELAH INDUKSI PEPTON (V0)

PENGAMATAN SETELAH INDUKSI PEPTON (Vt)

1 jam 2 jam 3 jam 4 jam

1 (Kaki depan kanan) 0,2 ml 0,14 ml 0,14 ml 0,11 ml 0,11 ml 2 (Kaki depan kiri) 0,15 ml 0,12 ml 0,13 ml 0,13 ml 0,08 ml 3 (Punggung) 0,2 ml 0,19 ml 0,17 ml 0,16 ml 0,11 ml 4 (Ekor) 0,17 ml 0,14 ml 0,12 ml 0,12 ml 0,05 ml 5 (Kaki belakang kanan) 0,21 ml 0,12 ml 0,15 ml 0,14 ml 0,15 ml

(54)

Kelompok kontrol positif (Sodium diklofenak) HEWAN PENGAMATAN 1 DETIK SETELAH INDUKSI PEPTON (V0)

PENGAMATAN SETELAH INDUKSI PEPTON (Vt)

1 jam 2 jam 3 jam 4 jam

1 (Kaki depan kanan) 0,06 ml 0,16 ml 0,08 ml 0,14 ml 0,09 ml 2 (Kaki depan kiri) 0,18 ml 0,10 ml 0,12 ml 0,11 ml 0,12 ml 3 (Punggung) 0,12 ml 0,13 ml 0,08 ml 0,10 ml 0,09 ml 4 (Ekor) 0,16 ml 0,07 ml 0,11 ml 0,10 ml 0,12 ml 5 (Kaki belakang kanan) 0,13 ml 0,05 ml 0,10 ml 0,08 ml 0,09 ml Rata-rata 0,118 ml 0,107 ml 0,105 ml 0,103 ml 0,093 ml

(55)

Kelompok bahan uji (Padina sp. 200 mg/kg BB) HEWAN PENGAMATAN 1 DETIK SETELAH INDUKSI PEPTON (V0)

PENGAMATAN SETELAH INDUKSI PEPTON (Vt)

1 jam 2 jam 3 jam 4 jam

1 (Kaki depan kanan) 0,18 ml 0,17 ml 0,13 ml 0,10 ml 0,16 ml 2 (Kaki depan kiri) 0,18 ml 0,16 ml 0,13 ml 0,11 ml 0,13 ml 3 (Punggung) 0,19 ml 0,17 ml 0,14 ml 0,11 ml 0,15 ml 4 (Ekor) 0,15 ml 0,16 ml 0,10 ml 0,12 ml 0,14 ml 5 (Kaki belakang kanan) 0,15 ml 0,16 ml 0,10 ml 0,10 ml 0,11 ml Rata-rata 0,170 ml 0,164 ml 0,120 ml 0,108 ml 0,138 ml

(56)

Lampiran 9

(57)

GLM V1 V2 V3 V4

/WSFACTOR=Waktu 4 Polynomial /MEASURE=Inflamasi

/METHOD=SSTYPE(3)

/EMMEANS=TABLES(Waktu) COMPARE ADJ(LSD) /PRINT=DESCRIPTIVE ETASQ

/CRITERIA=ALPHA(.05) /WSDESIGN=Waktu.

General Linear Model

Notes

Output Created 04-MAY-2015 19:45:22

Comments

Input Data C:\Users\Blvcklist09\Documents\Anti

InflamasiSargassum.sav

Active Dataset DataSet3

Filter <none>

(58)

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with valid

data for all variables in the model.

Syntax GLM V1 V2 V3 V4 /WSFACTOR=Waktu 4 Polynomial /MEASURE=Inflamasi /METHOD=SSTYPE(3) /EMMEANS=TABLES(Waktu) COMPARE ADJ(LSD) /PRINT=DESCRIPTIVE ETASQ /CRITERIA=ALPHA(.05) /WSDESIGN=Waktu.

Resources Processor Time 00:00:00.05

Elapsed Time 00:00:00.16 Within-Subjects Factors Measure: Inflamasi Waktu Dependent Variable 1 V1 2 V2 3 V3 4 V4

(59)

Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N V1 3.7629 58.41498 17 V2 -15.2559 41.61874 17 V3 -17.2371 44.63510 17 V4 -18.8894 30.14665 17 Multivariate Testsa

Effect Value F Hypothesis df Error df Sig.

Partial Eta Squared

Waktu Pillai's Trace .377 2.824b 3.000 14.000 .077 .377

Wilks' Lambda .623 2.824b 3.000 14.000 .077 .377

Hotelling's Trace .605 2.824b 3.000 14.000 .077 .377

Roy's Largest Root .605 2.824b 3.000 14.000 .077 .377

a. Design: Intercept

Within Subjects Design: Waktu b. Exact statistic

(60)

Square

Greenhouse-Geisser Huynh-Feldt Lower-bound

Waktu .690 5.467 5 .363 .839 1.000 .333

Tests the null hypothesis that the error covariance matrix of the orthonormalized transformed dependent variables is proportional to an identity matrix. a. Design: Intercept

Within Subjects Design: Waktu

b. May be used to adjust the degrees of freedom for the averaged tests of significance. Corrected tests are displayed in the Tests of Within-Subjects Effects table.

Tests of Within-Subjects Effects

Measure: Inflamasi

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Partial Eta Squared

Waktu Sphericity Assumed 5676.736 3 1892.245 2.377 .082 .129

Greenhouse-Geisser 5676.736 2.517 2255.403 2.377 .094 .129

Huynh-Feldt 5676.736 3.000 1892.245 2.377 .082 .129

Lower-bound 5676.736 1.000 5676.736 2.377 .143 .129

Error(Waktu) Sphericity Assumed 38217.407 48 796.196

Greenhouse-Geisser 38217.407 40.271 949.001

Huynh-Feldt 38217.407 48.000 796.196

(61)

Measure: Inflamasi

Source Waktu

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Partial Eta Squared Waktu Linear 4157.653 1 4157.653 4.292 .055 .211 Quadratic 1281.776 1 1281.776 1.734 .207 .098 Cubic 237.307 1 237.307 .349 .563 .021 Error(Waktu) Linear 15500.849 16 968.803 Quadratic 11830.116 16 739.382 Cubic 10886.441 16 680.403

Tests of Between-Subjects Effects

Measure: Inflamasi

Transformed Variable: Average

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Partial Eta Squared

Intercept 9637.336 1 9637.336 1.704 .210 .096

Error 90511.257 16 5656.954

(62)

Waktu

Estimates

Measure: Inflamasi

Waktu Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

1 3.763 14.168 -26.271 33.797 2 -15.256 10.094 -36.654 6.142 3 -17.237 10.826 -40.186 5.712 4 -18.889 7.312 -34.389 -3.389 Pairwise Comparisons Measure: Inflamasi

(I) Waktu (J) Waktu

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.b

95% Confidence Interval for Differenceb

Lower Bound Upper Bound

1 2 19.019 9.912 .073 -1.994 40.032

3 21.000* 6.868 .008 6.441 35.559

4 22.652 11.179 .060 -1.045 46.350

(63)

4 3.634 11.307 .752 -20.336 27.603 3 1 -21.000* 6.868 .008 -35.559 -6.441 2 -1.981 8.311 .815 -19.599 15.636 4 1.652 9.733 .867 -18.981 22.286 4 1 -22.652 11.179 .060 -46.350 1.045 2 -3.634 11.307 .752 -27.603 20.336 3 -1.652 9.733 .867 -22.286 18.981

Based on estimated marginal means

*. The mean difference is significant at the .05 level.

b. Adjustment for multiple comparisons: Least Significant Difference (equivalent to no adjustments).

Multivariate Tests

Value F Hypothesis df Error df Sig.

Partial Eta Squared

Pillai's trace .377 2.824a 3.000 14.000 .077 .377

Wilks' lambda .623 2.824a 3.000 14.000 .077 .377

Hotelling's trace .605 2.824a 3.000 14.000 .077 .377

Roy's largest root .605 2.824a 3.000 14.000 .077 .377

Each F tests the multivariate effect of Waktu. These tests are based on the linearly independent pairwise comparisons among the estimated marginal means.

(64)

VALUE LABELS filter_$ 0 'Not Selected' 1 'Selected'. FORMATS filter_$ (f1.0). FILTER BY filter_$. EXECUTE. GLM V1 V2 V3 V4 /WSFACTOR=Waktu 4 Polynomial /MEASURE=Inflamasi /METHOD=SSTYPE(3)

/EMMEANS=TABLES(Waktu) COMPARE ADJ(LSD) /PRINT=DESCRIPTIVE ETASQ

/CRITERIA=ALPHA(.05) /WSDESIGN=Waktu.

General Linear Model

Notes

Output Created 04-MAY-2015 19:45:35

Comments

Input Data C:\Users\Blvcklist09\Documents\Anti

InflamasiSargassum.sav

Active Dataset DataSet3

Filter Kelompok = 1 (FILTER)

Weight <none>

(65)

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with valid

data for all variables in the model.

Syntax GLM V1 V2 V3 V4 /WSFACTOR=Waktu 4 Polynomial /MEASURE=Inflamasi /METHOD=SSTYPE(3) /EMMEANS=TABLES(Waktu) COMPARE ADJ(LSD) /PRINT=DESCRIPTIVE ETASQ /CRITERIA=ALPHA(.05) /WSDESIGN=Waktu.

Resources Processor Time 00:00:00.03

Elapsed Time 00:00:00.07 Within-Subjects Factors Measure: Inflamasi Waktu Dependent Variable 1 V1 2 V2

(66)

Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N V1 -23.4183 12.71214 6 V2 -26.0817 10.12600 6 V3 -27.6783 11.01803 6 V4 -42.6383 17.43053 6 Multivariate Testsa

Effect Value F Hypothesis df Error df Sig.

Partial Eta Squared

Waktu Pillai's Trace .405 .682b 3.000 3.000 .620 .405

Wilks' Lambda .595 .682b 3.000 3.000 .620 .405

Hotelling's Trace .682 .682b 3.000 3.000 .620 .405

Roy's Largest Root .682 .682b 3.000 3.000 .620 .405

a. Design: Intercept

Within Subjects Design: Waktu b. Exact statistic

Mauchly's Test of Sphericitya

Measure: Inflamasi

(67)

Square

Greenhouse-Geisser Huynh-Feldt Lower-bound

Waktu .217 5.687 5 .352 .511 .691 .333

Tests the null hypothesis that the error covariance matrix of the orthonormalized transformed dependent variables is proportional to an identity matrix. a. Design: Intercept

Within Subjects Design: Waktu

b. May be used to adjust the degrees of freedom for the averaged tests of significance. Corrected tests are displayed in the Tests of Within-Subjects Effects table.

Tests of Within-Subjects Effects

Measure: Inflamasi

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Partial Eta Squared

Waktu Sphericity Assumed 1342.685 3 447.562 2.703 .083 .351

Greenhouse-Geisser 1342.685 1.532 876.550 2.703 .135 .351

Huynh-Feldt 1342.685 2.073 647.604 2.703 .112 .351

Lower-bound 1342.685 1.000 1342.685 2.703 .161 .351

Error(Waktu) Sphericity Assumed 2484.061 15 165.604

Greenhouse-Geisser 2484.061 7.659 324.336

Huynh-Feldt 2484.061 10.367 239.622

(68)

Measure: Inflamasi

Source Waktu

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Partial Eta Squared Waktu Linear 1053.406 1 1053.406 3.277 .130 .396 Quadratic 226.812 1 226.812 1.997 .217 .285 Cubic 62.467 1 62.467 1.012 .361 .168 Error(Waktu) Linear 1607.420 5 321.484 Quadratic 567.878 5 113.576 Cubic 308.763 5 61.753

Tests of Between-Subjects Effects

Measure: Inflamasi

Transformed Variable: Average

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Partial Eta Squared

Intercept 21534.050 1 21534.050 111.840 .000 .957

Error 962.713 5 192.543

(69)

Waktu

Estimates

Measure: Inflamasi

Waktu Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

1 -23.418 5.190 -36.759 -10.078 2 -26.082 4.134 -36.708 -15.455 3 -27.678 4.498 -39.241 -16.116 4 -42.638 7.116 -60.931 -24.346 Pairwise Comparisons Measure: Inflamasi

(I) Waktu (J) Waktu

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.a

95% Confidence Interval for Differencea

Lower Bound Upper Bound

1 2 2.663 4.706 .596 -9.433 14.760

(70)

4 16.557 9.465 .141 -7.774 40.887 3 1 -4.260 4.527 .390 -15.896 7.376 2 -1.597 4.003 .706 -11.886 8.693 4 14.960 8.440 .137 -6.737 36.657 4 1 -19.220 10.570 .129 -46.391 7.951 2 -16.557 9.465 .141 -40.887 7.774 3 -14.960 8.440 .137 -36.657 6.737

Based on estimated marginal means

a. Adjustment for multiple comparisons: Least Significant Difference (equivalent to no adjustments).

Multivariate Tests

Value F Hypothesis df Error df Sig.

Partial Eta Squared

Pillai's trace .405 .682a 3.000 3.000 .620 .405

Wilks' lambda .595 .682a 3.000 3.000 .620 .405

Hotelling's trace .682 .682a 3.000 3.000 .620 .405

Roy's largest root .682 .682a 3.000 3.000 .620 .405

Each F tests the multivariate effect of Waktu. These tests are based on the linearly independent pairwise comparisons among the estimated marginal means.

a. Exact statistic

USE ALL.

COMPUTE filter_$=(Kelompok = 2).

(71)

FILTER BY filter_$. EXECUTE. GLM V1 V2 V3 V4 /WSFACTOR=Waktu 4 Polynomial /MEASURE=Inflamasi /METHOD=SSTYPE(3)

/EMMEANS=TABLES(Waktu) COMPARE ADJ(LSD) /PRINT=DESCRIPTIVE ETASQ

/CRITERIA=ALPHA(.05) /WSDESIGN=Waktu.

General Linear Model

Notes

Output Created 04-MAY-2015 19:45:46

Comments

Input Data C:\Users\Blvcklist09\Documents\Anti

InflamasiSargassum.sav

Active Dataset DataSet3

Filter Kelompok = 2 (FILTER)

Weight <none>

(72)

Cases Used Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the model.

Syntax GLM V1 V2 V3 V4 /WSFACTOR=Waktu 4 Polynomial /MEASURE=Inflamasi /METHOD=SSTYPE(3) /EMMEANS=TABLES(Waktu) COMPARE ADJ(LSD) /PRINT=DESCRIPTIVE ETASQ /CRITERIA=ALPHA(.05) /WSDESIGN=Waktu.

Resources Processor Time 00:00:00.03

Elapsed Time 00:00:00.10 Within-Subjects Factors Measure: Inflamasi Waktu Dependent Variable 1 V1 2 V2 3 V3 4 V4

(73)

Mean Std. Deviation N V1 36.3883 92.13080 6 V2 7.6133 66.73914 6 V3 8.6350 70.00750 6 V4 -2.3517 34.79192 6 Multivariate Testsa

Effect Value F Hypothesis df Error df Sig.

Partial Eta Squared

Waktu Pillai's Trace .353 .545b 3.000 3.000 .685 .353

Wilks' Lambda .647 .545b 3.000 3.000 .685 .353

Hotelling's Trace .545 .545b 3.000 3.000 .685 .353

Roy's Largest Root .545 .545b 3.000 3.000 .685 .353

a. Design: Intercept

Within Subjects Design: Waktu b. Exact statistic

Mauchly's Test of Sphericitya

Measure: Inflamasi

(74)

Tests the null hypothesis that the error covariance matrix of the orthonormalized transformed dependent variables is proportional to an identity matrix. a. Design: Intercept

Within Subjects Design: Waktu

b. May be used to adjust the degrees of freedom for the averaged tests of significance. Corrected tests are displayed in the Tests of Within-Subjects Effects table.

Tests of Within-Subjects Effects

Measure: Inflamasi

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Partial Eta Squared

Waktu Sphericity Assumed 4980.131 3 1660.044 .841 .492 .144

Greenhouse-Geisser 4980.131 2.505 1987.947 .841 .478 .144

Huynh-Feldt 4980.131 3.000 1660.044 .841 .492 .144

Lower-bound 4980.131 1.000 4980.131 .841 .401 .144

Error(Waktu) Sphericity Assumed 29597.213 15 1973.148

Greenhouse-Geisser 29597.213 12.526 2362.898

Huynh-Feldt 29597.213 15.000 1973.148

Lower-bound 29597.213 5.000 5919.443

Tests of Within-Subjects Contrasts

Measure: Inflamasi

(75)

Waktu Linear 3981.197 1 3981.197 1.669 .253 .250 Quadratic 474.637 1 474.637 .294 .611 .056 Cubic 524.297 1 524.297 .273 .624 .052 Error(Waktu) Linear 11926.646 5 2385.329 Quadratic 8064.318 5 1612.864 Cubic 9606.248 5 1921.250

Tests of Between-Subjects Effects

Measure: Inflamasi

Transformed Variable: Average

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Partial Eta Squared

Intercept 3792.872 1 3792.872 .289 .614 .055

Error 65671.413 5 13134.283

(76)

Estimates

Measure: Inflamasi

Waktu Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

1 36.388 37.612 -60.297 133.074 2 7.613 27.246 -62.425 77.652 3 8.635 28.580 -64.833 82.103 4 -2.352 14.204 -38.864 34.160 Pairwise Comparisons Measure: Inflamasi

(I) Waktu (J) Waktu

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.a

95% Confidence Interval for Differencea

Lower Bound Upper Bound

1 2 28.775 27.675 .346 -42.366 99.916 3 27.753 17.690 .177 -17.719 73.226 4 38.740 29.180 .242 -36.269 113.749 2 1 -28.775 27.675 .346 -99.916 42.366 3 -1.022 24.167 .968 -63.146 61.103 4 9.965 29.885 .752 -66.857 86.787 3 1 -27.753 17.690 .177 -73.226 17.719

(77)

4 10.987 23.213 .656 -48.684 70.657

4 1 -38.740 29.180 .242 -113.749 36.269

2 -9.965 29.885 .752 -86.787 66.857

3 -10.987 23.213 .656 -70.657 48.684

Based on estimated marginal means

a. Adjustment for multiple comparisons: Least Significant Difference (equivalent to no adjustments).

Multivariate Tests

Value F Hypothesis df Error df Sig.

Partial Eta Squared

Pillai's trace .353 .545a 3.000 3.000 .685 .353

Wilks' lambda .647 .545a 3.000 3.000 .685 .353

Hotelling's trace .545 .545a 3.000 3.000 .685 .353

Roy's largest root .545 .545a 3.000 3.000 .685 .353

Each F tests the multivariate effect of Waktu. These tests are based on the linearly independent pairwise comparisons among the estimated marginal means.

a. Exact statistic

USE ALL.

COMPUTE filter_$=(Kelompok = 3).

VARIABLE LABELS filter_$ 'Kelompok = 3 (FILTER)'. VALUE LABELS filter_$ 0 'Not Selected' 1 'Selected'. FORMATS filter_$ (f1.0).

(78)

/MEASURE=Inflamasi /METHOD=SSTYPE(3)

/EMMEANS=TABLES(Waktu) COMPARE ADJ(LSD) /PRINT=DESCRIPTIVE ETASQ

/CRITERIA=ALPHA(.05) /WSDESIGN=Waktu.

General Linear Model

Notes

Output Created 04-MAY-2015 19:45:59

Comments

Input Data C:\Users\Blvcklist09\Documents\Anti

InflamasiSargassum.sav

Active Dataset DataSet3

Filter Kelompok = 3 (FILTER)

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 5

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

(79)

Syntax GLM V1 V2 V3 V4 /WSFACTOR=Waktu 4 Polynomial /MEASURE=Inflamasi /METHOD=SSTYPE(3) /EMMEANS=TABLES(Waktu) COMPARE ADJ(LSD) /PRINT=DESCRIPTIVE ETASQ /CRITERIA=ALPHA(.05) /WSDESIGN=Waktu.

Resources Processor Time 00:00:00.00

Elapsed Time 00:00:00.05 Within-Subjects Factors Measure: Inflamasi Waktu Dependent Variable 1 V1 2 V2 3 V3 4 V4

(80)

V2 -29.7080 3.35971 5

V3 -35.7540 9.74351 5

V4 -10.2360 19.81264 5

Multivariate Testsa

Effect Value F Hypothesis df Error df Sig.

Partial Eta Squared

Waktu Pillai's Trace .978 29.899b 3.000 2.000 .033 .978

Wilks' Lambda .022 29.899b 3.000 2.000 .033 .978

Hotelling's Trace 44.849 29.899b 3.000 2.000 .033 .978

Roy's Largest Root 44.849 29.899b 3.000 2.000 .033 .978

a. Design: Intercept

Within Subjects Design: Waktu b. Exact statistic

Mauchly's Test of Sphericitya

Measure: Inflamasi

Within Subjects Effect Mauchly's W

Approx.

Chi-Square df Sig.

Epsilonb

Greenhouse-Geisser Huynh-Feldt Lower-bound

Waktu .128 5.600 5 .374 .488 .699 .333

(81)

a. Design: Intercept

Within Subjects Design: Waktu

b. May be used to adjust the degrees of freedom for the averaged tests of significance. Corrected tests are displayed in the Tests of Within-Subjects Effects table.

Tests of Within-Subjects Effects

Measure: Inflamasi

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Partial Eta Squared

Waktu Sphericity Assumed 3670.278 3 1223.426 8.068 .003 .669

Greenhouse-Geisser 3670.278 1.463 2507.989 8.068 .025 .669

Huynh-Feldt 3670.278 2.096 1750.912 8.068 .011 .669

Lower-bound 3670.278 1.000 3670.278 8.068 .047 .669

Error(Waktu) Sphericity Assumed 1819.775 12 151.648

Greenhouse-Geisser 1819.775 5.854 310.874

Huynh-Feldt 1819.775 8.385 217.032

Lower-bound 1819.775 4.000 454.944

Tests of Within-Subjects Contrasts

(82)

Quadratic 3439.540 1 3439.540 40.620 .003 .910

Cubic 28.473 1 28.473 .192 .684 .046

Error(Waktu) Linear 887.568 4 221.892

Quadratic 338.707 4 84.677

Cubic 593.499 4 148.375

Tests of Between-Subjects Effects

Measure: Inflamasi

Transformed Variable: Average

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Partial Eta Squared

Intercept 7696.534 1 7696.534 62.699 .001 .940

Error 491.011 4 122.753

Estimated Marginal Means Waktu

(83)

Estimates

Measure: Inflamasi

Waktu Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

1 -2.770 3.973 -13.801 8.261 2 -29.708 1.503 -33.880 -25.536 3 -35.754 4.357 -47.852 -23.656 4 -10.236 8.860 -34.837 14.365 Pairwise Comparisons Measure: Inflamasi

(I) Waktu (J) Waktu

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.b

95% Confidence Interval for Differenceb

Lower Bound Upper Bound

1 2 26.938* 5.446 .008 11.818 42.058 3 32.984* 2.766 .000 25.304 40.664 4 7.466 10.763 .526 -22.417 37.349 2 1 -26.938* 5.446 .008 -42.058 -11.818 3 6.046 5.680 .347 -9.724 21.816 4 -19.472 8.310 .079 -42.544 3.600

(84)

4 1 -7.466 10.763 .526 -37.349 22.417

2 19.472 8.310 .079 -3.600 42.544

3 25.518 10.464 .071 -3.533 54.569

Based on estimated marginal means

*. The mean difference is significant at the .05 level.

b. Adjustment for multiple comparisons: Least Significant Difference (equivalent to no adjustments).

Multivariate Tests

Value F Hypothesis df Error df Sig.

Partial Eta Squared

Pillai's trace .978 29.899a 3.000 2.000 .033 .978

Wilks' lambda .022 29.899a 3.000 2.000 .033 .978

Hotelling's trace 44.849 29.899a 3.000 2.000 .033 .978

Roy's largest root 44.849 29.899a 3.000 2.000 .033 .978

Each F tests the multivariate effect of Waktu. These tests are based on the linearly independent pairwise comparisons among the estimated marginal means.

Gambar

Gambar 1: Alga coklat Padina sp. Gambar 2: Rotary evaporator
Gambar 5: Mencit jantan Gambar 6: Timbangan
Gambar 9: Sediaan pepton Gambar 10: Sediaan NaCMC
Gambar 13: PlethysmometerGambar 13: PlethysmometerGambar 13: Plethysmometer
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan perlakuan salinitas dan suhu memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan panjang dan lebar kapsul serta panjang

Varietas Inpari 1, Siramos dan Siboru Tambun memperoleh persentase gabah berisi per malai pada interaksi penggenangan kontiniu dan pupuk kandang kerbau C/N

Keseluruhan bab ini membincangkan tentang permasalahan yang berlaku dalam pemindahan pembelajaran fizik pelajar. Kajian mengenal pasti kesukaran pemindahan antara

Pada grafik 1 menunjukkan ada tiga pemahaman responden terhadap kebijakan pembayaran non tunai, masing masing dari yang terbesar adalah memahami bahwa

Etika bisnis tidak diterapkan dengan baik dalam melaksanakan kegiatan bisnis sehingga tidak mempunyai benteng / pelindung yang dapat melindungi dan menyelamatkan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ STUDI

Sebelumnya bentuk hukum BUMD tidak diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah tetapi hanya diatur pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3

Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah interval antara melahirkan dan puncak produksi susu, produksi susu puncak, serta interval antara melahirkan dan