• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

PT. VERENA MULTI FINANCE Tbk

LAPORAN KEUANGAN/

FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

(2)

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2014 and 2013 and for the years then ended

Laporan Posisi Keuangan 3 Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi Komprehensif 5 Statements of Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas 6 Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas 7 Statements of Cash Flows

(3)
(4)
(5)
(6)

Catatan/

Notes 2014 2013

Rp'000 Rp'000

ASET ASSETS

Kas dan setara kas 5 Cash and cash equivalents

Pihak berelasi 30 6.880.817 7.238.546 Related party

Pihak ketiga 40.251.423 94.382.664 Third parties

Jumlah 47.132.240 101.621.210 Total

Piutang pembiayaan konsumen 6 Consumer financing receivables

Pihak ketiga 1.216.673.208 1.116.568.055 Third parties

Cadangan kerugian penurunan nilai (24.293.357) (32.653.899) Allowance for impairment losses

Piutang pembiayaan konsumen - bersih 1.192.379.851 1.083.914.156 Consumer financing receivables - net

Piutang sewa pembiayaan 7 Finance lease receivables

Pihak ketiga 796.127.859 819.422.898 Third parties

Cadangan kerugian penurunan nilai (9.849.219) (9.733.128) Allowance for impairment losses

Piutang sewa pembiayaan - bersih 786.278.640 809.689.770 Finance lease receivable - net

Investasi pada entitas asosiasi 8 34.981.736 29.619.650 Investment in an associate

Piutang lain-lain 9 Other accounts receivable

Pihak berelasi 30 2.286.405 2.470.424 Related parties

Pihak ketiga 578.701 506.674 Third parties

Jumlah 2.865.106 2.977.098 Total

Biaya dibayar di muka 10 Prepaid expenses

Pihak berelasi 30 366.504 341.612 Related party

Pihak ketiga 4.524.661 6.437.792 Third parties

Jumlah 4.891.165 6.779.404 Total

Aset pajak tangguhan - bersih 28 4.075.317 2.685.103 Deferred tax assets - net

Aset tetap 11 Premises and equipment

Biaya perolehan 65.677.152 66.775.276 Cost

Akumulasi penyusutan (34.638.854) (29.779.279) Accumulated depreciation

Jumlah tercatat 30 31.038.298 36.995.997 Carrying value

Aset lain-lain - bersih 12,30 47.867.195 25.881.954 Other assets - net

JUMLAH ASET 2.151.509.548 2.100.164.342 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements

(7)

Catatan/

Notes 2014 2013

Rp'000 Rp'000

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

Utang bank 13 Bank loans

Pihak berelasi 30 90.164.141 185.759.596 Related party

Pihak ketiga 1.158.578.196 693.924.425 Third parties

Jumlah 1.248.742.337 879.684.021 Total

Utang usaha kepada pihak ketiga 14 6.728.205 4.712.273 Trade accounts payable to third parties

Utang lain-lain 15 Other accounts payable

Pihak berelasi 30 283.763 - Related party

Pihak ketiga 40.833.415 34.654.770 Third parties

Jumlah 41.117.178 34.654.770 Total

Biaya masih harus dibayar 16 Accrued expenses

Pihak berelasi 30 323.295 710.704 Related party

Pihak ketiga 11.158.369 11.847.169 Third parties

Jumlah 11.481.664 12.557.873 Total

Utang pajak 17,28 18.904.355 3.378.754 Taxes payable

Surat berharga yang diterbitkan - bersih 18 536.290.436 900.001.476 Securities issued - net

Liabilitas imbalan pasca kerja 19 9.251.820 9.391.264 Post-employment benefits obligation

JUMLAH LIABILITAS 1.872.515.995 1.844.380.431 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Capital Stock - Rp 100 par value per share

Modal dasar - 4.000.000.000 saham Authorized capital - 4,000,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor - Issued and paid-up-

1.002.000.352 saham 20 100.200.035 100.200.035 1,002,000,352 shares

Tambahan modal disetor 20 (2.384.634) (2.384.634) Additional paid - in capital

Saldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 600.000 500.000 Appropriated

Tidak ditentukan penggunaannya 178.816.127 154.836.446 Unappropriated

Bagian keuntungan kumulatif atas instrumen Share in cummulative gain on derivative

derivatif untuk lindung nilai arus kas - instruments for cash flow hedges -

neto - entitas asosiasi 8 1.762.025 2.632.064 net - associate

JUMLAH EKUITAS 278.993.553 255.783.911 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2.151.509.548 2.100.164.342 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements

(8)

Catatan/

Notes 2014 2013

Rp'000 Rp'000

PENDAPATAN INCOME

Pembiayaan konsumen 21 197.104.634 217.966.509 Consumer financing

Sewa pembiayaan 22 134.615.982 95.946.809 Finance leases

Administrasi 23 26.763.976 25.472.742 Administration

Pendapatan penalti 24 25.300.756 25.772.497 Penalty income

Bunga 30 2.636.534 2.192.411 Interest

Bagian laba bersih entitas asosiasi 8 1.232.125 1.078.391 Equity in net income of associate

Pendapatan lain-lain 5.432.910 8.775.710 Other income

JUMLAH PENDAPATAN 393.086.917 377.205.069 TOTAL INCOME

BEBAN EXPENSES

Bunga dan pembiayaan lainnya 25,30 207.183.760 170.170.873 Interest and other financing charges

Tenaga kerja 62.293.564 57.924.811 Personnel

Umum dan administrasi 26,30 43.578.362 42.326.554 General and administration

Beban cadangan kerugian penurunan

nilai 6,7 17.836.299 34.534.356 Impairment losses

Imbalan pasca kerja 19 3.272.260 2.584.616 Post-employment benefits

Beban lain-lain 27 27.200.392 23.563.138 Other expenses

JUMLAH BEBAN 361.364.637 331.104.348 TOTAL EXPENSES

LABA SEBELUM PAJAK 31.722.280 46.100.721 INCOME BEFORE TAX

BEBAN PAJAK 28 TAX EXPENSES

Pajak kini (9.032.813) (11.101.517) Current tax

Pajak tangguhan 1.390.214 (444.314) Deferred tax

JUMLAH BEBAN PAJAK (7.642.599) (11.545.831) TOTAL TAX EXPENSES

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 24.079.681 34.554.890 NET INCOME FOR THE YEAR

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Bagian keuntungan (kerugian) kumulatif atas Share in cummulative gain (loss) on

instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas - derivative instruments for cash flow

entitas asosiasi 8 (870.039) 2.632.064 hedges - associate

LABA KOMPREHENSIF 23.209.642 37.186.954 COMPREHENSIVE INCOME

LABA PER SAHAM DASAR 29 BASIC EARNINGS PER SHARE

(dalam Rupiah penuh) 24,03 34,49 (In Full Rupiah)

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements

(9)

Bagian keuntungan (kerugian) kumulatif atas instrumen

derivatif untuk lindung nilai arus kas neto -entitas asosiasi/ Share in cummulative

gain (loss) on

Modal Tambahan derivative instruments

saham/ modal disetor/ Ditentukan Tidak ditentukan for cash flow

Catatan/ Paid-up Additional penggunaannya/ penggunaannya/ hedges - net - Jumlah ekuitas/ Notes capital stock paid-in capital Appropriated Unappropriated associate Total equity

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Saldo per 1 Januari 2013 100.200.035 (2.384.634) 400.000 120.381.556 - 218.596.957 Balance as of January 1, 2013

Cadangan umum 20 - - 100.000 (100.000) - - General reserve

Laba bersih - - - 34.554.890 - 34.554.890 Net income

Pendapatan komprehensif lainnya Other comprehensive income

Bagian keuntungan kumulatif atas Share in cummulative gain on

instrumen derivatif untuk lindung derivative instruments for cash flow

nilai arus kas - entitas asosiasi 8 - - - - 2.632.064 2.632.064 hedges - associate

Saldo per 31 Desember 2013 100.200.035 (2.384.634) 500.000 154.836.446 2.632.064 255.783.911 Balance as of December 31, 2013

Cadangan umum 20 - - 100.000 (100.000) - - General reserve

Laba bersih - - - 24.079.681 - 24.079.681 Net income

Pendapatan komprehensif lainnya Other comprehensive income

Bagian kerugian kumulatif atas Share in cummulative loss on

instrumen derivatif untuk lindung derivative instruments for cash flow

nilai arus kas - entitas asosiasi 8 - - - - (870.039) (870.039) hedges - associate

Saldo per 31 Desember 2014 100.200.035 (2.384.634) 600.000 178.816.127 1.762.025 278.993.553 Balance as of December 31, 2014

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. which are an integral part of the financial statements.

(10)

Notes 2014 2013

Rp'000 Rp'000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan pembiayaan konsumen dan sewa

pembiayaan 1.949.012.324 2.673.431.407 Receipts from consumer financing and finance lease

Penerimaan utang lain-lain 1.057.976.763 899.906.001 Receipts of other accounts payables

Pembayaran utang lain-lain (1.050.301.587) (896.790.856) Payment of other accounts payables

Penerimaan bunga 2.636.534 2.192.411 Receipts of interest

Pembayaran kas untuk : Cash paid to:

Pembayaran pembiayaan konsumen dan sewa

pembiayaan (1.685.096.906) (2.583.607.753) Consumer financing and finance lease

Pembayaran beban operasional (109.524.121) (85.941.201) Operational expenses

Pembayaran bunga (205.403.960) (172.492.629) Payments of interest

Pembayaran pajak penghasilan (10.616.260) (10.607.317) Payments of income taxes

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (51.317.213) (173.909.937) Net Cash Used in Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Hasil penjualan aset tetap 11 4.384.203 4.730.436 Proceeds from sale of premises and equipment

Perolehan aset tetap 11 (5.512.468) (12.508.390) Acquisitions of premises and equipment

Investasi pada entitas asosiasi 8 (5.000.000) (5.000.000) Investment in an associate

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (6.128.265) (12.777.954) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Penerimaan utang bank 13 1.039.266.138 691.470.719 Receipts of bank loans

Pembayaran utang bank 13 (670.225.284) (554.106.365) Payments of bank loans

Penerimaan surat berharga 18 135.000.000 153.000.000 Receipts from securities issued

Pembayaran surat berharga 18 (500.000.000) (185.000.000) Payments for securities issued

Pembayaran biaya emisi surat berharga

yang diterbitkan 18 (1.084.346) (1.174.245) Emissions cost of securities issuances

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 2.956.508 104.190.109 Net Cash Provided by Financing Activities

NET DECREASE IN CASH AND

PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (54.488.970) (82.497.782) CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 5 101.621.210 184.118.992 BEGINNING OF YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 5 47.132.240 101.621.210 ENDING OF YEAR

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements

(11)

1. UMUM a. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information PT. Verena Multi Finance Tbk (“Perusahaan”)

didirikan dengan nama PT Maxima Perdana Finance berdasarkan akta No. 43 tanggal 21 Juli 1993 dari Sri Nanning, S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-11503.HT.01.01.Th.93 tanggal 29 Oktober 1993 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 88 tanggal 4 Nopember 1994, Tambahan No. 8832. Berdasarkan akta No. 46 tanggal 14 Pebruari 2003 dari Eliwaty Tjitra, S.H., notaris di Jakarta, nama Perusahaan diubah menjadi PT. Victoria Finance Indonesia. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-11197 HT.01.04.TH.2003 tanggal 21 Mei 2003 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 78 tanggal 30 September 2003 Tambahan No. 9255.

PT. Verena Multi Finance Tbk. (the “Company”) was incorporated under the name of PT Maxima Perdana Finance on July 21, 1993 based on the Deed No. 43 of Sri Nanning, S.H., notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice in Decision Letter No. C2-11503.HT.01.01.Th.93 dated October 29, 1993, and was published in Supplement No. 8832 of State Gazette of the Republic Indonesia No. 88 dated November 4, 1994. Based on Deed No. 46 of Eliwaty Tjitra, S.H., notary in Jakarta, dated February 14, 2003, the name of the Company was changed to PT. Victoria Finance Indonesia. This deed was approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia in decision letter No. C-11197 HT.01.04.TH.2003 dated May 21, 2003 and published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 78 dated September 30, 2003 Supplement No. 9255.

Selanjutnya, berdasarkan Akta No. 6 tanggal 11 Juni 2003 dari Herlien Widjaja, S.H., notaris di Jakarta, nama Perusahaan diubah menjadi PT. Verena Oto Finance. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-15620 HT.01.04.TH.2003 tanggal 7 Juli 2003 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2003 Tambahan No. 10899.

Further, based on the Deed No. 6 of Herlien Widjaja, S.H., notary in Jakarta, dated June 11, 2003, the name of the Company’s was changed to PT. Verena Oto Finance. This amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in Decision Letter No. C-15620 HT.01.04.TH.2003 dated July 7, 2003 and published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 87 dated October 31, 2003 Supplement No.10899. Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Verena Oto Finance Tbk No. 33 tanggal 27 Agustus 2010 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, nama Perusahaan diubah menjadi PT. Verena Multi Finance Tbk. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Menteri Keuangan Republik Indonesia, masing-masing dengan Surat Keputusan No. AHU-45965.HT.01.02. Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 dan No. KEP-654/KM/10.2010 tanggal 9 Desember 2010.

Based on the Deed of Annual General Meeting and Shareholders' Extraordinary Meeting of PT. Verena Oto Finance Tbk No. 33 dated August 27, 2010 of Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, the Company’s name was changed into PT. Verena Multi Finance Tbk. This amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia and Minister of Finance of Republic of Indonesia in Decision Letters No. AHU-45965. HT.01.02. Tahun 2010 dated September 28, 2010 and No. KEP-654/KM/10.2010 dated December 9, 2010, respectively.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir adalah sebagaimana tercantum dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan No. 40 tanggal 14 Juni 2012 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka perubahan susunan direksi dan peningkatan modal dasar Perusahaan. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-46418.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 31 Agustus 2012.

The Article of Association have been amended from time to time, most recently by the Deed of Annual General Meeting and Company Shareholders' Extraordinary Meeting No. 40 dated June 14, 2012 of Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, in order to change the composition of the Company’s Board of Directors and increase in capital stock. This amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-46418.AH.01.02. Tahun 2012 dated August 31, 2012.

(12)

Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir adalah sebagaimana tercantum dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan No. 82 tanggal 30 Juni 2014 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan No. 18 tanggal 11 September 2014 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka perubahan susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perubahan data Perusahaan tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang berturut-turut sebagaimana dinyatakan dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perusahaan No. AHU-19768.40.22.2014 tanggal 15 Juli 2014 dan No. AHU-29164.40.22.2014 tanggal 11 September 2014.

The Company’s Board of Commissioners and Directors have been amended from time to time, most recently by the Deed of Annual General Meeting of Company Shareholders' No. 82 dated June 30, 2014 and Deed of Annual General Meeting of Company Shareholders’ No. 18 dated September 11, 2014 of Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta, in order to change the composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors. This alteration of the Company’s data is notified to the Minister of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia, stated in Acceptance letter of Notification of Alteration of the Company’s Data No. AHU-19768.40.22.2014 dated July 15, 2014 and No. AHU-29164.40.22.2014 dated September 11, 2014.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal meliputi bidang sebagai berikut:

Based on Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises of financing activities in the form of providing funds or capital goods covering the following areas:

a. Sewa guna usaha b. Anjak piutang c. Kartu kredit d. Pembiayaan konsumen. a. Leasing b. Factoring c. Credit card d. Consumer financing Perusahaan, dengan nama sebelumnya,

PT Maxima Perdana Finance, memperoleh izin usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No.994/KMK.017/1993 tanggal 30 Desember 1993. Perusahaan mulai beroperasi pada tanggal 21 Juni 2003, dengan izin usaha berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-161/KM.6/2004 tanggal 4 Mei 2004 Jo. No. KEP-654/KM.10/2010 tanggal 9 Desember 2010.

The Company, under its former name of PT Maxima Perdana Finance, obtained its license to operate as a financing company from the Ministry of Finance based on Decision Letter No. 994/KMK.017/1993 dated December 30, 1993. The Company started operating on June 21, 2003 with operating license based on the Decision Letter of the Ministry of Finance of Republic of Indonesia No. KEP-161/KM.6/2004 dated May 4, 2004 Jo. No. KEP-654/KM.10/2010 dated December 9, 2010.

Saat ini, Perusahaan menjalankan usaha utamanya dibidang pembiayaan konsumen dan mempunyai 23 (dua puluh tiga) kantor cabang yang terletak di kota Banda Aceh, Bandung, Banjarmasin, Bogor, Cikarang, Jakarta, Makasar, Malang, Medan, Palembang, Pekanbaru, Rantau Prapat, Samarinda, Semarang, Serang, Surabaya dan Tangerang. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Bank Panin, Lantai 3, Jalan Pecenongan No. 84, Jakarta Pusat.

Currently, the Company is engaged in consumer financing and has 23 (twenty three) branches located in the city of Banda Aceh, Bandung, Banjarmasin, Bogor, Cikarang, Jakarta, Makasar, Malang, Medan, Palembang, Pekanbaru, Rantau Prapat, Samarinda, Semarang, Serang, Surabaya and Tangerang. The head office is located at Bank Panin Building, 3th Floor, Jalan Pecenongan No. 84, Central Jakarta.

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Panin Grup dengan entitas induk akhir adalah PT. Panin Investment. Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sebanyak 799 karyawan dan 871 karyawan.

The Company is part of Panin Group whose ultimate parent is PT. Panin Investment. As of December 31, 2014 and 2013, the Company has a total of 799 employees and 871 employees.

(13)

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:

2014 2013

Dew an Kom isaris Board of Com m issioners

Presiden Komisaris Murniaty Santoso Murniaty Santoso President Commissioner

Komisaris Gunaw an Santoso Gunaw an Santoso Commissioner

Komisaris Independen Evi Firmansyah Iqbal Witjaksono Independent Commissioner

Dew an Direksi Board of Directors

Direktur Utama Hadi Budiman Hadi Budiman President Director

Direktur Independen Andi Harjono - Independent Director

Direktur Keuangan Andi Harjono Andi Harjono Finance Director Direktur Pemasaran Sujanto Gunaw an Sujanto Gunaw an Marketing Directors

Iman Syahrizal Iman Syahrizal

Kom ite Audit Audit Com m ittee

Ketua Evi Firmansyah Iqbal Witjaksono Chairman

Anggota Carlo Rubens Jusuf Alvin Pasmi Members

Evelyn Natasha Ria Muljani Ruang lingkup Direktur Utama mencakup

bidang pengembangan sumber daya manusia,

general affair, remunerasi dan banking relation. Sedangkan, ruang lingkup Direktur Pemasaran mencakup bidang pencapaian target pembiayaan dan penagihan serta pengembangan bisnis. Tanggung jawab Direktur Keuangan mencakup akuntansi dan keuangan, sistem informasi dan SOP dan operasional.

The scope of the President Director’s authority includes the development of human resources, general affairs, remuneration and banking relationships. Meanwhile, the scope of the Marketing Directors’ authorities include the areas of financing and collection target and business development. The scope of the Finance Director responsibilities include accounting and finance, information systems and SOP and operations.

Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 tentang “Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012.

The establishment of the Audit Committee is based on Rule No. IX.I.5 “The Establishment and the Implementation Guidelines of Audit Committee” stated in the Attachment of Decision of the Chairman of Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions (Bapepam-LK) No. KEP-643/BL/2012 dated December 7, 2012. Gaji dan kesejahteraan Dewan Komisaris

Perusahaan masing-masing sebesar Rp 1.518.138 ribu dan Rp 1.663.230 ribu untuk tahun 2014 dan 2013. Gaji dan kesejahteraan Dewan Direksi Perusahaan masing-masing sebesar Rp 6.463.793 ribu dan Rp 5.297.788 ribu untuk tahun 2014 dan 2013.

Salaries and other allowances of the Company’s Board of Commisioners amounted to Rp 1,518,138 thousand and Rp 1,663,230 thousand for the years 2014 and 2013, respectively. Salaries and other allowances of the Company’s Board of Directors amounted to Rp 6,463,793 thousand and Rp 5,297,788 thousand for the years 2014 and 2013, respectively.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Public Offering of the Company’s shares

Penawaran Umum Saham Public Offering of Shares

Pada tanggal 13 Juni 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) berdasarkan surat BAPEPAM-LK No. S-3825/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum atas 460.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal per saham sebesar Rp 100 dan harga penawaran per saham sebesar Rp 100. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 25 Juni 2008. Penawaran umum saham perdana ini disertai dengan penerbitan 46.000.000 Waran Seri I.

On June 13, 2008, the Company received the effective statement from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) based on the BAPEPAM-LK’s letter No. S-3825/BL/2008 to carry out an Initial Public Offering of 460,000,000 shares with par value and offering price of Rp 100 per share. On June 25, 2008, the Company’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange. Along with the Initial Public Offering, the Company also issued 46,000,000 Series I Warrants.

(14)

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 jumlah saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebanyak 1.002.000.352 lembar.

As of December 31, 2014 and 2013, the Company’s outstanding shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange totaling 1,002,000,352 shares.

Penawaran Umum Obligasi Public Offering of Bonds

Pada tanggal 11 Maret 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari ketua LK berdasarkan surat BAPEPAM-LK No. S-2568/BL/2011 untuk melakukan penawaran obligasi Verena Multifinance I tahun 2011 kepada masyarakat dengan jumlah pokok sebesar Rp 500 miliar. Pada tanggal 21 Maret 2011 seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (Catatan 18).

On March 11, 2011, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of Bapepam-LK in letter No. S-2568/BL/2011 for the Company’s public offering of Verena Multifinance I Year 2011 Bonds with a nominal value of Rp 500 billion. On March 21, 2011, all of the bonds have been listed on the Indonesia Stock Exchange (Note 18).

Pada tanggal 30 Nopember 2012, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari ketua LK berdasarkan surat BAPEPAM-LK No. S-13646/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap I Tahun 2012 kepada masyarakat dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp 1.000 miliar.

On November 30, 2012, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of Bapepam-LK in letter No. S-13646/BL/2012 for the Company’s continuous public offering of Continuous Bonds I Verena Multi Finance Phase I Year 2012 Bonds with a maximum nominal value of Rp 1,000 billion.

 Pada tanggal 11 Desember 2012, Perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap I Tahun 2012 dengan nilai nominal Rp 300 miliar. Pada tanggal 12 Desember 2012, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (Catatan 18).

 On December 11, 2012, the Company issued Continuous Bonds I Verena Multi Finance Phase I Year 2012 with a total nominal value of Rp 300 billion. On December 12, 2012, all of the bonds have been listed on the Indonesia Stock Exchange (Note 18).

 Pada tanggal 24 Desember 2013, Perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap II Tahun 2013 dengan nominal Rp 153 miliar. Pada tanggal 27 Desember 2013, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (Catatan 18).

 On December 24, 2013, the Company issued Continuous Bonds I Verena Multi Finance Phase II Year 2013 with a total nominal value of Rp 153 billion. On December 27, 2013, all of the bonds have been listed on the Indonesia Stock Exchange (Note 18).

 Pada tanggal 19 Maret 2014, Perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap III Tahun 2014 dengan nominal Rp 135 miliar. Pada tanggal 20 Maret 2014, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (Catatan 18).

 On March 19, 2014, the Company issued Continuous Bonds I Verena Multi Finance Phase III Year 2014 with a total nominal value of Rp 135 billion. On March 20, 2014, all of the bonds have been listed on the Indonesia Stock Exchange (Note 18).

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN BARU DAN REVISI

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan

a. Standards effective in the current period

Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014.

In the current year, the Company has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2014.

(15)

 ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan  ISAK 27, Transfers of Assets from Customers

ISAK 27 membahas akuntansi pengalihan aset tetap oleh entitas yang menerima pengalihan tersebut dari pelanggannya dan menyimpulkan bahwa ketika pos aset tetap alihan memenuhi definisi aset dari perspektif entitas yang menerima, entitas yang menerima harus mengakui aset tersebut sebesar nilai wajarnya pada tanggal pengalihan, dengan saldo kredit yang dihasilkan dari transaksi pengalihan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan PSAK 23, Pendapatan.

ISAK 27 addresses the accounting by recipients for transfers of property, plant and equipment from ‘customers’ and concludes that when the item of property, plant and equipment transferred meets the definition of an asset from the perspective of the recipient, the recipient should recognise the asset at its fair value on the date of the transfer, with the credit being recognised as revenue in accordance with PSAK 23, Revenue.

 ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas

 ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments

ISAK 28 memberikan panduan akuntansi atas pengakhiran liabilitas keuangan dengan menerbitkan instrumen ekuitas. Secara khusus, ISAK 28 mensyaratkan bahwa instrumen ekuitas yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut akan diukur pada nilai wajarnya, dan setiap selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang diakhiri dengan imbalan yang dibayarkan akan diakui dalam laba rugi.

ISAK 28 provides guidance on the accounting for the extinguishment of a financial liability by the issue of equity instruments. Specifically, ISAK 28 requires that equity instruments issued under such arrangement will be measured at their fair value, and any difference between the carrying amount of the financial liability extinguished and the consideration paid will be recognized in profit or loss.

Penerapan ISAK 27 dan ISAK 28 tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Perusahaan tidak melakukan transaksi tersebut.

The application of ISAK 27 and ISAK 28 has no effect on the amounts reported in the current and prior year because the Company has not entered into any transactions of this nature.

b. Standar telah diterbitkan tapi belum diterapkan

b. Standards in issue not yet adopted

Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan penerapan dini tidak diperkenankan:

The following standards are effective for periods beginning on or after January 1, 2015, with early application not permitted:

 PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan

PSAK 1 (revisi 2013) memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. PSAK 1 mengharuskan tambahan pengungkapan dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

 PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements

PSAK 1 (revised 2013) introduce new terminology for the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. PSAK 1 requires additional disclosures of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.

(16)

 PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah.

 PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements

PSAK 4 (revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” has been renamed PSAK 4 (revised 2013), “Separate Financial Statements” which continues to be a standard dealing solely with separate financial statements. The existing guidance for separate financial statements remains unchanged.

 PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar revisi diperluas untuk mencakup entitas asosiasi dan ventura bersama.

 PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures

PSAK 15 (revised 2009), “Investments in Associates” has been renamed PSAK 15 (revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”. The scope of the revised standard is expanded to cover associates and joint venture.

 PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja Perubahan paling signifikan dalam PSAK 24 terkait kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain.

 PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits

The main change of PSAK 24 relates to the accounting for benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income.

 PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan  PSAK 46 (revised 2014), Income Tax PSAK 46 (revisi 2014), memberikan

penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. PSAK 46 menghilangkan pengaturan pajak penghasilan final.

PSAK 46 (revised 2014), emphasize on measurement of deferred tax on assets measured at fair value, assuming that the carrying amount of the assets will be recovered through sales. PSAK 46 remove references to final tax.

 PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset

 PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Asset

Perubahan dalam PSAK 48 (revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar dalam PSAK 68.

Changes in PSAK 48 (revised 2014), mainly to incorporate the changes in definition and requirements of fair value in PSAK 68.

(17)

 PSAK 50 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 55 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 60 (annual improvement),

Instrumen Keuangan: Pengungkapan

 PSAK 50 (annual improvement), Financial Instrument: Presentation, PSAK 55 (annual improvement), Financial Instrument: Recognition and Measurement and PSAK 60 (annual improvement), Financial Instrument: Disclosures

Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian atas pengaturan nilai wajar pada PSAK lain, termasuk PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4 dan PSAK 68. PSAK 50 memberikan pengaturan yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus aset dan liabilitas keuangan. Perubahan PSAK 55 mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat dan PSAK 60 mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar dan risiko likuiditas.

The amendment of these PSAKs mainly related to the changes in others PSAK, including PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4 and PSAK 68. PSAK 50 provides more specific arrangement related to the criteria for netting of financial assets and financial liabilities. The changes in PSAK 55 deals with measurement and reclassification of embedded derivative and PSAK 60 deals with additional disclosures relates to the fair value and liquidity risk.

 PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian

 PSAK 65, Consolidated Financial Statements

PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, yang mengatur laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian – Entitas Bertujuan Khusus.

PSAK 65 replaces the part of PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements, that deals with consolidated financial statements, and ISAK 7, Consolidation – Special Purpose Entities.

Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, yaitu pengendalian. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu dalam penilaian apakah investor mengendalikan investee dalam skenario yang kompleks.

Under PSAK 65, there is only one basis for consolidation for all entities, and that is control. A more robust definition of control has been developed that includes three elements: (a) power over an investee; (b) exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and (c) ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor’s returns. PSAK 65 also adds application guidance to assist in assessing whether an investor controls an investee in complex scenarios.

PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara retrospektif.

PSAK 65 requires investors to reassess whether or not they have control over the investees on transition, and requires retrospective application.

 PSAK 66, Pengaturan Bersama

PSAK 66 menggantikan PSAK 12, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. Berdasarkan PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau pengendalian bersama, tergantung pada hak dan kewajiban dari pihak-pihak dalam perjanjian.

 PSAK 66, Joint Arrangements

PSAK 66 replaces PSAK 12, Interest in Joint Ventures. Under PSAK 66, joint arrangements are classified as joint operations or joint ventures, depending on the rights and obligations of the parties to the arrangements.

Pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proposional yang ada untuk pengendalian bersama entitas telah dihapuskan. Ventura bersama berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk dicatat dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas.

The existing policy choice of proportionate consolidation for jointly controlled entities has been eliminated. Joint ventures under PSAK 66 are required to be accounted for using the equity method of accounting.

(18)

Ketentuan transisi PSAK 66 mensyaratkan entitas untuk menerapkan standar pada awal permulaan dari periode sajian terawal pada saat penerapan.

The transition provisions of PSAK 66 require entities to apply the standard at the beginning of the earliest period presented upon adoption.

 PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain

PSAK 67 berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar ini menetapkan tujuan pengungkapan dan menentukan pengungkapan minimum yang entitas harus sajikan untuk memenuhi tujuan tersebut. Tujuan PSAK 67 adalah bahwa entitas harus mengungkapkan informasi yang membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan risiko yang terkait dengan kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangannya.

 PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities

PSAK 67 is applicable to entities that have interests in subsidiaries, joint arrangements, associates or unconsolidated structured entities. The standard establishes disclosure objectives and specifies minimum disclosures that entities must provide to meet those objectives. The objective of PSAK 67 is that an entity should disclose information that helps users of financial statements evaluate the nature of, and risks associated with, its interests in other entities and the effects of those interests on its financial statements.

 PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.

 PSAK 68, Fair Value Measurements PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.

PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang Lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan saat ini. PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements. The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances. In general, the disclosure requirements in PSAK 68 are more extensive than those required by the current standards. PSAK 68 defines fair value as the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in orderly transaction between market participants at the measurement date.

PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini.

PSAK 68 is applied prospectively; the disclosure requirements need not be applied in comparative information provided for periods before initial application of the standard.

(19)

Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dari laporan keuangan Perusahaan. Penerapan atas amendemen terhadap PSAK 24 akan berdampak terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Perusahaan.

The application of PSAK 1 will impact the presentation of the Other Comprehensive Income items of the Company’s financial statements. The application of the amendments to PSAK 24 will have impact on the amounts reported in respect of the Company’s defined benefit plans.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar terhadap laporan keuangan.

As of the issuance date of the financial statements, management is evaluating the effect of these standards on the financial statements.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis accounting. The presentation currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp), which is its functional currency while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows is prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

c. Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi c. Transactions with Related Parties Pihak-pihak berelasi adalah orang atau

entitas yang terkait dengan entitas pelapor:

A related party is a person or entity that is related to the reporting entity:

a) Orang atau anggota keluarga dekatnya yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a) A person or a close member of that person's family is related to a reporting entity if that person:

1) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

1) has control or joint control over the reporting entity;

2) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

2) has significant influence over the reporting entity; or

3) merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

3) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

(20)

b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: 1) entitas dan entitas pelapor adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).

1) the entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

2) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

2) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

3) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

3) both entities are joint ventures of the same third party.

4) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

4) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

5) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.

5) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity.

6) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).

6) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a).

7) orang yang diidentifikasi dalam huruf a) 1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

7) a person identified in a) 1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.

All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.

d. Instrumen Keuangan d. Financial Instruments

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss (FVTPL), which are initially measured at fair value.

(21)

Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Company’s financial assets are classified as Loans and Receivable.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loan and receivables

Kas dan setara kas, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.

Cash and cash equivalents, restricted cash deposits, finance lease receivables, consumer financing receivables and other receivable that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment losses.

Bunga diakui dengan suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.

Interest income is recognised by applying the effective interest method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.

Metode suku bunga efektif Effective interest method

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income and expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to get net carrying amount on initial recognition.

Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.

The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate. Transaction costs include incremental costs that are directly attributable to the acquisition or issue of a financial asset or liability.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.

(22)

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Aset keuangan, selain aset keuangan

FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya jika terdapat bukti yang obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Financial assets other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each statement of financial position date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial assets that can be reliably estimated.

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

Objective evidence of impairment could include:

 kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

 significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

 pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

 default or delinquency in interest or principal payments; or

 terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

 it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.

Untuk aset keuangan selain yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For financial assets carried at amortised cost, the Company first assessed whether objective evidence of impairments exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.

However, if the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, the Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.

Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralised financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

Allowance for impairment losses on impaired financial assets are assessed individually by using discounted cash flows method. The calculation of present value of the estimated future cash flows of the collateralised financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.

(23)

Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Perusahaan harus menghitung:

In assessing earning assets collectively, the Company calculates:

Probability of default (”PD”) – model ini

menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.

 Probability of default (“PD”) – these models assess the probability that the customer will fail to make full and timely repayment.

Recoverable amount – didasarkan

pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).

 Recoverable amount – based on identification of future cash flow and estimation of discounted cash flow.

Loss given default (”LGD”) –

Perusahaan mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Perusahaan apabila terjadi tunggakan kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default

(EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko,misalnya ketersediaan agunan.

 Loss given default (“LGD”) – The Company estimates the economic loss that may be suffered by the Company on a loan/financing receivable in the event of default. The LGD of a facility represents the amount of debt which cannot be recovered and is typically expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The Company's LGD models take into account the type of borrower, facility and any risk mitigation such as the presence of any security or collateral held.

Loss identification period (”LIP”) - periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas kredit/pembiayaan secara individual.

 Loss identification period (“LIP”) – period from loss event happened in a group of financial assets until objective evidence on individual loan/financing receivable can be identified.

Exposure at default (”EAD”) –

Perusahaan mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.

 Exposure at default (“EAD”) – these models estimate the expected level of utilisation of a loan/financing receivable at the time of a borrower’s default. PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi

data kredit/pembiayaan selama minimal tiga tahun.

PD, LGD and LIP are derived from observation on loan/financing receivable data for at least three years.

Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet kredit/pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).

Allowance for impairment that are collectively assessed is performed by multiplying the outstanding loan/financing receivable at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).

Perusahaan menggunakan model analisa statistik, yaitu flow rate method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif.

The Company uses statistical model analysis method, i.e flow rate method to assess financial assets impairment collectively.

Jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.

The amount of the loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the original effective interest rate of the financial assets.

(24)

Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Jika pada periode berikutnya jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat aset keuangan pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Pada saat kerugian penurunan nilai diakui, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah kerugian penurunan nilai dengan menggunakan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.

The impairment loss is recognized in profit or loss and the carrying amount of the financial asset or group of financial asset is reduced by allowance for impairment losses reserved. If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be linked objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor's credit rating or the issuer), the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss and the carrying amount of financial assets at the date of impairment loss recovery does not exceed the amortized cost prior to the recognition of impairment loss. When the impairment losses are recognized, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment loss using the interest rate used for discounting the estimated future cash flows in calculating the impairment.

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Perusahaan menghentikan pengakuan

aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

The Company derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.

Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.

On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.

Gambar

Tabel  berikut  menggambarkan  rincian  berdasarkan  suku  bunga  atas  aset  dan  liabilitas  keuangan  Perusahaan  yang  dikelompokkan  menurut  mana  yang  lebih  awal  antara  tanggal
Tabel berikut merupakan rincian nilai dari agunan  yang  dimiliki  oleh  Perusahaan  per  tanggal   31 Desember 2014 dan 2013:
Tabel berikut merupakan rincian sisa jatuh tempo  kontrak  untuk  liabilitas  keuangan  non-derivatif  dengan  periode  pembayaran  yang  disepakati  milik  Perusahaan
Tabel  berikut  menggambarkan  profil  perbedaan  jatuh  tempo  atas  aset  dan  liabilitas  keuangan  Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan   2013:

Referensi

Dokumen terkait

[r]

For years Big Oil has offered three or so different grades of gas octane 87 regular, 89-90 premium and 91-94 super.These grades are actually based upon a 100 octane scale where

Rather than declare the global variable with global commands in each and every handler, you can place one global command outside all the handlers, perhaps in the first line of

SPESIFIKASI KOMPUTER FORENSIK • Beberapa paket perangkat yang dapat digunakan untuk menunjang. proses analisis

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan evaluasi usulan teknis menurut ketentuan yang berlaku, maka Panitia Seleksi Politeknik Negeri Samarinda, Pekerjaan

Sehubungan dengan hasil evaluasi penawaran saudara, perihal penawaran Pekerjaan Peningkatan Jalan Kampung Sinjai, dimana perusahaan saudara termasuk telah dinyatakan

Sehubungan dengan hasil evaluasi penawaran saudara, perihal penawaran Pekerjaan Peningkatan Jalan Kuburan Aji Kuning , dimana perusahaan saudara termasuk

013 SULIT (b) State the main reason why David enjoys playing