• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN DAN ANALISA LAYANAN MMS PADA JARINGAN BAKRIE TELECOM (MMS SERVICE PLANNED AND ANALYZED AT BAKRIE TELECOM NETWORK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN DAN ANALISA LAYANAN MMS PADA JARINGAN BAKRIE TELECOM (MMS SERVICE PLANNED AND ANALYZED AT BAKRIE TELECOM NETWORK)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN DAN ANALISA LAYANAN MMS PADA JARINGAN BAKRIE TELECOM (MMS SERVICE PLANNED AND ANALYZED AT BAKRIE TELECOM

NETWORK)

Leonard Ardianta Siadari¹, Sofia Naning Hertiana², Hafidudin³

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Abstrak

Telekomunikasi berkembang dengan sangat pesat seiring dengan semakin banyaknya operator seluler yang ada di Indonesia. Esia merupakan operator seluler dari PT Bakrie Telecom yang menggunakan teknologi CDMA2000 1x yang mampu mengakomodasikan layanan suara dan data dengan data rate 153.6 Kbps–2.4 Mbps. Pada jaringan Esia hanya tersedia layanan SMS (Short Message Service) untuk layanan pesannya.

Layanan MMS (Multimedia Message Service) merupakan salah satu layanan pesan dalam format multimedia yang berisikan layanan text, voice, picture, dan video sekaligus dalam satu paket. Layanan MMS ini belum tersedia di Esia, juga di operator CDMA lainnya. Dalam merencanakan layanan MMS perlu diketahui peramalan pengguna MMS beberapa tahun ke depan melalui trafik pengguna SMS dan peralatan yang perlu ditambahkan ke jaringan eksisting PT Bakrie Telecom. Dari penelitian ini diharapkan layanan MMS menjadi alternatif dalam layanan komunikasi data. Berdasarkan hasil peramalan pengguna MMS satu tahun ke depan, jumlah pesan MMS pada bulan Juli 2008 diperkirakan mencapai 41.282.836 msg maka diperlukan MMSC dengan tiga modul RPP dimana setiap RPP memiliki throughput 80 Mbps dan kapasitas total server 206,4 GB agar dapat menampung pesan tersebut. Sementara untuk buffer diperlukan perangkat GAN Switch dengan throughput total 2,5 Gbps. Hasil peramalan dan analisa performansi jaringannya akan disimulasikan dengan software Microsoft Visual Basic 6.0 untuk mempermudah

perencanaan jaringan yang sama dalam penelitian selanjutnya. Hasil yang diharapkan dari penulisan tugas akhir ini adalah diperolehnya suatu perencanaan layanan MMS pada jaringan Bakrie Telecom dan dapat dijadikan rekomendasi kebutuhan perangkat sistem.

Kata Kunci : CDMA2000 1x, MMS, Demand Forecasting

Abstract

Nowadays, Telecommunication grows rapidly as we know with many cellular operators in Indonesia. Esia was cellular operator from PT Bakrie Telecom used CDMA2000 1x that can accommodated voice and data service with data rate 153.6 Kbps–2.4 Mbps. Esia Network only has SMS (Short Message Service) service for the messaging services.

MMS (Multimedia Message Service) service is messaging service with multimedia format that used text, speech or voice, picture, and video services all at once in one packet. MMS service is unavailable not only in Esia Network but also in other CDMA operators. In MMS service planning, MMS users a few years later must be predicted through SMS users traffic nowadays and also need additional equipment in Bakrie Telecom existing network. Hopefully from this research, MMS service can become alternative in data communication service.

Based from MMS user prediction result for next one year, which in July 2008 the amount of MMS message can be predicted to 41,282,836 msg. So that the plan needs three RPP modules at the MMSC with 80 Mbps throughput for each one and total server capacity 206.41 GB. While for the buffer, it will be needed GAN Switch that has total throughput 2.5 Gbps. The prediction and network performance analyzed results will be simulated with Microsoft Visual Basic 6.0 to make easier the same network planning in the next research. The result from this research is to get MMS service planned in Bakrie Telecom network and that can be recommended for the equipment system necessity.

Keywords : CDMA2000 1x, MMS, Demand Forecasting

(2)

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Telekomunikasi saat ini berjalan dengan pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin berkembangnya teknologi yang mendukung kemajuan telekomunikasi. Seluruh operator telekomunikasi berusaha memberikan pelayanan yang terbaik ke pengguna jasa telekomunikasi. Seiring dengan hal tersebut, maka pengguna mengharapkan sesuatu yang lebih, mulai dari kehandalan, kecanggihan, dan kemudahan fasilitas yang ditawarkan.

Perkembangan teknologi seluler dari 2G ke 2.5G kemudian ke 3G telah memberikan kemudahan dalam komunikasi data karena lebar pita (bandwidth) dan kecepatan yang ditawarkan lebih besar dari teknologi pendahulunya. Fasilitas layanan yang dapat digunakan untuk komunikasi data diantaranya adalah SMS (Short Message Service) dan MMS (Multimedia Message Service). MMS adalah layanan pesan multimedia yang dapat berupa text, audio, picture, dan video dalam satu paket sekaligus.

Esia merupakan salah satu brand dari PT Bakrie Telecom Tbk. (B-Tel) yang berbasiskan teknologi CDMA2000 1x. Untuk saat ini esia hanya dapat digunakan di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Salah satu layanan data yang diharapkan akan memberikan sesuatu yang istimewa adalah fasilitas layanan MMS. Agar dapat memberikan layanan MMS yang mempunyai kehandalan dan tingkat kepuasan yang tinggi, maka perlu dilakukan peramalan dan perencanaan jaringan yang layak.

Pada Tugas Akhir ini dilakukan peramalan dan perancangan layanan jaringan MMS dengan mengambil studi kasus di PT Bakrie Telecom Tbk. Peramalan dilakukan untuk mengetahui jumlah pengguna MMS beberapa tahun ke depan sehingga selanjutnya dapat dilakukan proses perencanaan jaringan MMSC (MMS Center) beserta parameter performansi yang dapat dipakai untuk mengetahui kehandalan sistem yang akan digunakan.

Tugas Akhir - 2008

(3)

I.2. Perumusan Masalah

Tugas Akhir ini diharapkan dapat menjawab masalah mengenai :

Kebutuhan pelanggan terhadap layanan MMS sebagai salah satu layanan dalam komunikasi data.

Peramalan akan kebutuhan pengguna MMS dan trafik untuk melakukan perencanaan jaringan MMS.

Apakah layanan MMS yang akan dioperasikan pada jaringan Bakrie Telecom (B-Tel) merupakan sesuatu yang penting dan dapat dijadikan

alternative dalam layanan komunikasi data.

I.3. Pembatasan Masalah

Pada Tugas Akhir ini penulis membatasi masalah pada beberapa hal yang meliputi :

Peramalan dilakukan berdasarkan jumlah pengguna layanan SMS pada Esia dengan menggunakan estimasi bahwa 5% pengguna layanan SMS akan menjadi pengguna layanan MMS.

Peramalan dilakukan sampai dengan 12 bulan mendatang, sehubungan dengan data yang diperoleh dari Bakrie Telecom hanya data trafik SMS selama 6 bulan.

Parameter performansi yang akan dibahas adalah packet size, MMS Size,

Time of Expired, Throughput, Holding Time System, Laju Kedatangan, Utility, Panjang Antrian Rata-rata dan Waktu Tunggu Antrian.

Perencanaan layanan pada jaringan B-Tel dilakukan berdasarkan hasil peramalan dan parameter performansi yang telah dianalisis.

Simulasi parameter performansi sistem menggunakan software Microsoft VB 6.0.

Tidak membahas bagaimana proses paketisasi MMS di jaringan.

I.4. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah :

Untuk melakukan perencanaan layanan MMS pada jaringan CDMA 2000 1x serta hal-hal yang mempengaruhinya.

(4)

Untuk mengetahui perlu tidaknya layanan MMS di jaringan Bakrie Telecom berdasarkan dari hasil peramalan.

Sejauh mana parameter performansi mempengaruhi sistem secara keseluruhan.

I.5. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah :

Studi literatur dengan mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan penelitian yang bersumber dari literatur-literatur yang ada.

Pengumpulan data berdasarkan trafik SMS pada perusahaan yang bersangkutan.

Melakukan analisis peramalan dan perancangan jaringan MMS berdasarkan data-data yang ada.

Penyusunan laporan Tugas Akhir dan Kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis.

I.6. Hipotesis Awal

Berdasarkan teknologi yang berkembang saat ini, penulis menilai bahwa perencanaan layanan jaringan MMS sudah harus disediakan oleh pihak Esia. Seluruh operator GSM sudah menyediakan layanan MMS, sedangkan untuk operator CDMA belum ada yang memiliki layanan MMS. Hal ini dapat menjadikan esia sebagai pelopor layanan MMS pada operator CDMA. Proses penelitian dengan studi kasus di Esia ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan jaringan lainnya.

I.7. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan yang digunakan dalam laporan penelitian ini adalah:

BAB I : PENDAHULUAN

Memaparkan tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah, pembatasan masalah, maksud dan tujuan dari penelitian, metodologi penelitian, hipotesa awal, serta sistematika penulisan.

Tugas Akhir - 2008

(5)

BAB II : DASAR TEORI

Memaparkan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian tugas akhir ini dan juga teori penunjang lainnya.

BAB III : TINJAUAN EKSISTING DAN PERAMALAN PENGGUNA MMS

Memaparkan arsitektur jaringan existing yang ada di Bakrie Telecom, melakukan perhitungan peramalan pengguna MMS beberapa tahun ke depan.

BAB IV : PERENCANAAN LAYANAN MMS

Memaparkan perangkat-perangkat yang dibutuhkan dalam penyediaan layanan MMS di Bakrie Telecom serta mensimulasikan parameter-parameter yang mempengaruhi sistem secara keseluruhan.

BAB V : PENUTUP

Menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran yang bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.

(6)

BAB V PENUTUP

V.1. Kesimpulan

Dari hasil perhitungan dan analisa parameter performansi sistem dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Berdasarkan data trafik SMS pada jaringan Bakrie Telecom dimana sampai

bulan Juli 2007 total pesan SMS sebanyak 448.041.759 msg, sementara hasil peramalan trafik MMS pada bulan Juli 2008 mencapai 41.282.836 msg dan diperkirakan akan semakin meningkat untuk beberapa tahun ke depan. Oleh karena itu layanan MMS dapat dijadikan alternatif untuk layanan komunikasi data.

2. Jaringan Bakrie Telecom menggunakan teknologi CDMA2000 1x dimana

layanan data dijalankan oleh Packet Data Serving Node (PDSN) sehingga memungkinkan untuk menyediakan layanan MMS yang merupakan salah satu layanan dalam komunikasi data dan layanan MMS dapat digunakan melalui WAP (Wireless Application Protocol), HTTP (Hypertext Transfer Protocol), dan MIP (Mobile Internet Protocol).

3. Berdasarkan hasil perhitungan, laju kedatangan pesan MMS adalah 498,585

msg/s dan throughput MMS sebesar 194,759 Mbps sehingga untuk MMSC diperlukan server dengan 3 buah modul RPP dimana throughput tiap RPP 80 Mbps dengan kapasitas 206,4 GB agar dapat menyimpan pesan MMS sampai dengan bulan Juli 2008.

4. Berdasarkan hasil perhitungan sampai bln Juli 2008, waktu tunggu rata-rata

pada PDSN adalah 9,741 ms dengan jumlah pesan dalam antrian (N) sebanyak

5,7 msg 6 msg, sedangkan jumlah pesan rata-rata yang menunggu di antrian

(Nq) sebanyak 4,85 msg 5 msg.

5. Dari hasil penelitian, perlu ditambahkan perangkat GAN Switch untuk

dijadikan buffer dan MMSC, yang dalam peneltian ini terintegrasi dengan PDSN untuk dijadikan server ke jaringan eksisting Bakrie Telecom.

Tugas Akhir - 2008

(7)

V.2. Saran

Beberapa saran untuk pengembangan atau penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut:

1. Perlu dianalisa pengaruh dari metode peramalan mikro terhadap perencanaan

layanan MMS ke depannya.

2. Perlu juga diteletiti bagaimana proses pesan MMS mulai dari pengiriman

sampai dengan penerimaan.

3. Penelitian bagaimana paket-paket tersebut dipecah dalam jaringan, perincian

penggabungan paket text, audio, picture, maupun video yang memliki kapasitas berbeda.

4. Perlu dikaji parameter failure message, tidak hanya success message.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Naning, Sofia. Diktat Kuliah Rekayasa Trafik. STT Telkom, Bandung.

2000.

[2] Hanuranto, A.T. dan Bogi Witjaksono. Rekayasa Trafik. STT Telkom,

Bandung. 1998.

[3] Nurfitri, Annisa. Perencanaan Jaringan CDMA2000 1X. Tugas Akhir. STT

Telkom, Bandung. 2003.

[4] Aditia, Tepi. Perencanaan Layanan MMS pada Jaringan Mobile-8. Tugas

Akhir. STT Telkom, Bandung. 2005.

[5] Indriani, Heni. Kajian Perencanaan MMS pada Jaringan Telkom Flexi.

Proyek Akhir. STT Telkom, Bandung. 2004.

[6] Mobilecomm. Lab. MMS Short Course. Modul Praktikum. STT Telkom,

Bandung. 2004.

[7] Iversen, Villy B. Teletraffic Engineering Handbook. Technical University of

Denmark, Lyngby. November 2001.

[8] Mahdavi, Adrian. Value Added Services and Content Platforms. Master of

Science Thesis. Royal Institute of Technology, Stockholm. 2003.

[9] Nassiri, Tiina. Value Added Application Service Interworking and

Functionality in Multimedia Messaging Service Center. Master of Science

Thesis. Tampere University of Technology, Västerås. 2004.

http://trc.pori.tut.fi/tots/thesis_nassiri.pdf (diakses tgl 30 Agustus 2007)

[10] Murphy, Tim. The CDMA2000 Packet Core Network. Erricson Review No.

2, 2001.

http://www.ericsson.com/ericsson/corpinfo/publications/review/2001_02/fil es/2001025.pdf (diakses tgl 30 Agustus 2007)

[11] Nortel Networks. CDMA Nortel Networks PDSN 16000 System

Administration and Configuration Guide. Juni 2006.

[12] Nortel Networks. CDMA Nortel Networks PDSN 16000 System Overview.

Juni 2006.

Tugas Akhir - 2008

(9)

[13] Nortel Networks. CDMA2000 3G Packet Core Data Network-PDSN

(Foreign Agent) and Home Agent. North Carolina. 2002.

[14] Nokia Networks. Mobile Network Evolution to Multimedia Messaging. 1999

[15] Lucent Technologies. Wireless Network Systems, CDMA 3G1x RF

Engineering Guidelines. Issue 1, Juni 2001.

[16] Open Mobile Alliance. Multimedia Messaging Service Architecture Version

1.1. November 2002.

http://www.openmms.org/download/Oma_arch.pdf (diakses tgl 30 Agustus 2007)

[17] WAP Forum. Wireless Application Protocol Multimedia Messaging Service

Architecture Overview Specification. April 2001.

http://www.openmobilealliance.org/tech/affiliates/wap/wap-205-mmsarchoverview-20010425-a.pdf (diakses tgl 30 Agustus 2007)

[18] Ericsson. MMS to Drive New Traffic and Increase ARPU for CDMA2000

Operators. 2002. http://www.ericsson.com/cdmasystems (diakses tgl 30 Agustus 2007)

[19] PT Bakrie & Brothers, Tbk. Lalu Lintas MMS bias naik hingga 300%. 2004.

http://www.bakrie-brothers.com (diakses tgl 14 Februari 2008)

Referensi

Dokumen terkait

Energi air yang bisa berupa kecepatan air dan tinggi jatuh (head) digunakan untuk memutar turbin yang dihubungkan dengan generator sehingga terbangkitkan listrik..

Pernyataan ini berhubungan dengan kemampuan karyawan memenuhi keinginan pada konsumen saat berada pada Rumah Cantique Amanie kota Bengkulu1. Pernyataan ini yang berhubungan

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) jika diterjemahkan adalah Protokol Kendali Transmisi/Protokol Internet, adalah gabungan dari

Media grafis visual sebagaimana halna media ang lain. Media grafis unuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menangku indera

Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan Agus (2012) tentang pengaruh manajemen laba, asimetri informasi, dan pengungkapan sukarela terhadap biaya modal

Kekebalan yang diperoleh dengan imunisasi pasif tidak berlangsung lama, sebab kadar zat-zat anti yang meningkat dalam tubuh anak bukan sebagai hasil produksi tubuh sendiri,

17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tidak bertentangan dengan

URAIAN Time Days Persons Unit CONTRACT AMENDMENT XIII SISA KONTRAK.. BREAKDOWN OF