• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. DASAR TEORI. 6 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. DASAR TEORI. 6 Universitas Kristen Petra"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

2. DASAR TEORI

2.1 Drive Train

Drive train merupakan salah satu bagian utama penyusun sepeda, dimana bagian ini berperan penting dalam menjalankan fungsi transmisi pada sepeda. Komponen – komponen penyusun drive train adalah shifter and brake lever, chainwheel atau crank set, bottom bracket, front derailleur (FD), rear derailleur (RD), sprocket, chain. Komponen – komponen ini berhubungan satu sama lain sehingga jika terjadi ketidak cocokan antara satu komponen dengan komponen lainnya maka akan menimbulkan permasalahan pada fungsi transmisi sepeda.

Shifter merupakan bagian dari sepeda untuk menjalankan fungsi perpindahan speed pada sepeda, berdasarkan bentuknya shifter lever dibagi menjadi 4 macam yaitu thumb shifter, rapid fire shifter, revo shifter, dan drop shifter(flight deck shifter).

Gambar 2.1 Thumb Shifter

Thumb shifter merupakan shifter yang berupa tuas yang dioperasikan dengan cara ditarik dan didorong dengan menggunakan jari. Biasanya menggunakan ibu jari dan telunjuk oleh karena itu shifter ini disebut thumb shifter. Gambar 2.1 merupakan contoh dari thumb shifter. Revo/grip shifter ini biasanya menjadi satu bagian dengan handle grip sepeda. Cara pengoperasian shifter ini adalah dengan cara memutar bagian grip, memutar grip ke atas akan menaikkan speed sedangakan memutar grip ke bawah akan menurunkan speed sepeda. Gambar grip shifter/revo shifter dapat dilihat pada Lampiran 1.Rapidfire shifter memiliki dua buah tuas yang digunakan untuk mengoperasikan shifter ini. Shifter ini dioperasikan dengan cara menekan dua buah tuas secara bergantian untuk menaikkan

(2)

atau menurunkan speed pada sepeda. Gambar rapidfire shifter dapat dilihat pada Lampiran 2. Flightdeck Shifter, shifter ini merupakan gabungan dari dua fungsi komponen yaitu shifter dan brake itu sendiri. Biasanya shifter ini digunakan untuk sepeda road bike. Gambar flightdeck shifter dapat dilihat pada Lampiran 3.

Chain Wheel atau Crankset merupakan bagian dari komponen drive train yang berguna sebagai penggerak sepeda. Menurut jumlah chainring-nya crankset dibagi menjadi 3 macam, yaitu single chainring, double chainring dan triple chainring.

Gambar 2.2 Crankset Single Chainring

Crankset Single Chainring digunakan untuk sepeda yang menggunakan single front speed. Hal ini menyebabkan sepeda nantinya tidak membutuhkan front derailleur. Biasanya jenis crankset ini digunakan untuk sepeda jengki, mini, bmx, MTB downhill, dan, road criterium. Gambar crankset single chainring dapat dilihat pada Gambar 2.2. Crankset double chainring digunakan untuk sepeda yang menggunakan double front speed. Hal ini mengakibatkan sepeda memerlukan front derailleur untuk membantu perpindahan transmisi front speed sepeda. Jenis crankset ini sering digunakan untuk jenis sepeda MTB/road bike. Gambar crankset double chainring dapat dilihat pada Lampiran 4. Crankset triple chainring digunakan untuk sepeda yang menggunakan triple front speed. Triple front speed merupakan transmisi tertinggi yang sekarang digunakan, karena menggunakan triple fornt speed maka sepeda memerlukan front derailleur untuk membantu perpindahan transmisi sepeda. Jenis crankset ini biasanya banyak digunakan untuk jenis sepeda urban. Gambar crankset triple chainring dapat dilihat pada Lampiran 5.

(3)

Teknologi terkini dari crankset adalah teknologi hollow tech. Crankset ini memiliki rongga dibagian tengah dengan tujuan untuk menggurangi berat total pada crankset tanpa menggurangi kekuatannya. Jumlah teeth terbesar pada crankset saat ini adalah 56 pcs dan jumlah teeth terkecil crankset adalah 22 pcs. Pada chainring teeth ada yang berukuran besar dan kecil, hal ini bertujuan dari gear kecil ke besar menjadi lebih halus dan baik. Berdasarkan hubungannya dengan bottom bracket terdapat 3 jenis dari crankset yaitu one-piece BB, two-piece BB, dan triple-piece BB.

Jenis crankset one-piece BB bagian ball bearing dan axlenya dapat dilepas. Namun memiliki kekurangan dimana crankset mudah aus/rusak karena tidak ada seal penutup sehingga kotoran/debu mudah masuk. Gambar crankset one-piece BB dapat dilihat pada Lampiran 6. Jenis crankset two-piece BB merupakan crankset yang salah satu crank armnya menempel pada BB axle namun crank arm lainnya terpisah. Hal ini mempermudah pemasanagan crankset pada BB set. Gambar crankset two-piece BB dapat dilihat pada Lampiran 7. Jenis crankset triple-piece BB pada bagian ball bearing dan axlenya menjadi satu dan tidak dapat dipisahkan kecuali menggunakan kunci khusus. Kelebihannya lebih awet karena memiliki seal. Gambar triple-piece BB dapat dilihat pada Lampiran 8.

Cassette sprocket merupakan komponen dari drive train yang berkaitan dengan kompatibilitas jumlah speed pada gear sistem. Umumnya terdapat dua macam cassette sprocket yang dibedakan berdasarkan hubungannya dengan rear hub, terdapat cassette yang memiliki thread(ulir) dan spline(bergaris) yang dapat dilihat pada gambar 2.11. Berdasarkan rear speednya terdapat 1 sp – 6 sp, 7 sp, 8 sp, 9 sp, 10 sp, 11 sp, dan 12 sp. Jumlah gear teeth terbesar pada saat ini 40T dan jumlah gear teeth terkceil pada saat ini 11T. Terdapat teknologi terbaru pada freewheel dan sprocket yaitu teknologi mega range, dimana jumlah teeth terbesar dengan kedua memiliki selisih yang sangat besar yaitu sebesar 10 teeth. Hal ini biasanya digunakan untuk sepeda santai, sehingga jika menemui tanjakan bisa langsung mengganti gear besar sehingga kayuhan lebih ringan. Gambar cassette sprocket dapat dilihat pada gambar 2.3

(4)

Gambar 2.3 Cassette Sprocket

Front Derailleur/FD merupakan bagian dari komponen drive train yang berfungsi untuk mengendalikan posisi rantai pada chainwheel/crankset yang sedang dipakai ke chainwheel yang lebih besar atau lebih kecil. Jenis – jenis FD sendiri dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Pembagian jenis FD berdasarkan tempat pemasangannya dibagi menjadi 4 macam, yaitu clamp type, braze on type, E-type, dan D- type.

Gambar 2.4 FD Clamp Type

Jenis FD ini biasanya dipasang pada seat tube dengan menggunakan clamp sebagai perekatnya. Ukuran untuk FD clamp type sendiri terdapat 3 macam yaitu 28.6 mm, 31.8 mm, dan 34.9 mm. Gambar FD clamp type dapat dilihat pada Gambar 2.4. Jenis FD braze-on biasanya dipasang pada seat tube. Ciri – ciri khusus FD ini adalah memiliki dudukan khusus. FD ini juga merupakan jenis FD yang paling ringan, biasanya digunakan untuk sepeda balap. Gambar FD braze-on type dapat dilihat pada Lampiran 9. Jenis FD E-type biasanya dipasang antara BB shell dan BB. Hal ini menyebabkan sepeda memerlukan BB yang lebih panjang dipasang dengan menggunakan 2 skrup pada bagian samping. Gambar FD E-type dapat dilihat pada Lampiran 10. Jenis FD ini biasanya dipasang pada seat tube. Cara pemasangan FD D-type adalah dengan menggunakan satu buah skrup pada bagian depan. Gamabr FD D-type dapat dilihat pada Lampiran 11.

Berdasarkan arah tarikan kawatnya terdapat 3 jenis FD. Jenis FD berdasarkan arah tarikan kawatnya antar lain adalah top pull, bottom pull, dan down pull. Top pull merupakan arah tarikan kawat ke atas, apabila FD ditarik ke atas maka FD akan bergerak

(5)

ke kanan. Umumnya dipakai untuk frame aluminium, FD ini juga paling banyak atau paling umumnya. Gambar FD top pull dapat dilihat pada Lampiran 12. FD down pull merupakan arah tarikan kawat ke bawah, apabila FD ditarik ke bawah maka FD akan bergerak ke kanan. Umumnya dipakai untuk frame besi dan harus digunakan bersama dengan cable route dibawah BB shell. Gambar FD down pull dapat dilihat pada Lampiran 13. FD front pull merupakan arah tarikan kawat ke depan, apabila FD ditarik ke depan maka FD akan bergerak ke depan. FD ini merupakan teknologi Shimano yang terbaru. Gambar FD front pull dapat dilihat pada Lampiran 14.

Berdasarkan letak ayunan FD, jenis FD dibagi menjadi 3 jenis yaitu top swing, down swing, dan side swing. FD top swing, engsel ayunan berada diatas clamp sehingga dibutuhkan kawat yang lebih pendek. FD jenis ini umumnya digunakan untuk sepeda MTB. Gambar FD top swing dapat dilihat pada Lampiran 15. FD down swing, engsel ayunanya berada diatas clamp sehingga dibutuhkan kawat yang lebih panjang. FD jenis ini umumnya digunakan untuk sepeda Road Bike. Gambar FD down swing dapat dilihat pada Lampiran 16. FD side swing, engsel ayunanya berada disamping clamp sehingga dibutuhkan kawat lebih pendek dibandingkan FD jenis top swing dan down swing. Umumnya FD jenis ini digunakan untuk sepeda MTB. Gambar FD side swing dapat dilihat pada Lampiran 17.

Rear Derailleur merupakan bagian dari komponen drive train yang berfungsi untuk menggendalikan posisi rantai yang sedang dipakai dibagian gear belakang/sprocket/freewheel. Jenis RD dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Berdasarkan jarak antar pulley/cagenya maka jenis RD dibagikan menjadi short cage, long cage, dan super long cage. RD short cage merupakan jenis RD dengan jarak pulley yang paling pendek. Umumnya RD tipe ini banyak digunakan untuk sepeda balap. RD ini dibatasi untuk pemakaian chainwheel terbesar 53T. Gambar RD short cage dapat dilihat pada Gambar 2.5.

(6)

Gambar 2.5 RD Short Cage

RD long cage merupakan jenis RD dengan jarak pulley yang cukup panjang. Umumnya banyak digunakan untuk group set sepeda MTB. RD ini dibatasi untuk pemakaian chainwheel terbesar 56T untuk sepeda road bike dan 46T untuk sepeda MTB. Gambar RD long cage dapat dilihat pada Lampiran 18. RD super long cage merupakan jenis RD dengan jarak pulley yang paling panjang. Umumnya banyak digunakan untuk group set sepeda MTB. RD ini dibatasi untuk pemakaian chainwheel terbesar 50T untuk sepeda MTB. Gambar RD super long cage dapat dilihat pada Lampiran 19.

Berdasarkan cara pemasangannya jenis RD dapat dibedakan menjadi 2 yaitu direct mount dan direct attachment. Jenis RD direct attachment dipasang di dropout dengan menggunakan fixing bolt. Gambar RD direct attachment dapat dilihat pada Lampiran 20. Jenis RD direct mount dipasang langsung di dropout tanpa menggunakan fixing bolt. Kelebihan RD jenis ini ialah lebih rigid dan perpindahan gigi lebih responsif. Gambar RD direct mount dapat dilihat pada Lampiran 21.

Bottom Bracket merupakan salah satu komponen dari drive train yang berhubungan langsung dengan BB shell pada frame sepeda dan tempat melekannya axle dari chainwheel. Contoh gambar BB dapat dilihat pada gambar 2.6. BB sendiri merupakan komponen yang perlu diperhaatikan penggunaannya karena apabila tidak sesuai dengan chain line maka rantai nantinya dapat bertabrakan dengan chain stay pada frame sepeda. BB sendiri memiliki banyak jenis, adapun jenis BB yaitu BB octalink, BB pressfit, BB square, BB catridge, BB non catridge, dan BB e-type. Gambar jenis – jenis

(7)

BB tersebut dapat dilihat pada Lampiran 22, Lampiran 23, Lampiran 24, Lampiran 25, Lampiran 26, dan Lampiran 27.

Gambar 2.6 Bottom Bracket

Rear hub merupakan salah satu komponen dari drive train yang berhubungan dengan frame(rear end) dan cassette sprocket. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemilihan rear hub adalah OLD(over lock-nut distance) dari rear hub dan thread atau spline pada cassette sprocket. Jenis – jenis dari rear hub antar lain quick release(QR), thru axle(TA), dan threaded.

Gambar 2.7 Rear Hub QR

Rear hub QR umumnya memiliki diameter yang lebih kecil dari pada rear hub TA. Umumnya rear hub QR dipasang pada frame yang memiliki rear end tidak berbentuk lingkaran sempurna. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam melepas wheel set pada sepeda. Gambar 2.7 merupakan gambar rear hub QR. Rear hub TA umumnya memiliki diameter yang lebih besar dari pada rear hub QR. Umumnya rear hub TA

(8)

dipasang pada frame yang memiliki rear end berbentuk lingkaran penuh atau sempurna. Kelebihan menggunakan rear hub TA adalah saat sepeda mendapatkan tekanan yang besar maka rear hub akan lebih rigid. Gambar rear hub TA dapat dilihat pada lampiran 28. Rear hub threaded merupakan rear hub yang memiliki ulir. Umumnya rear hub ini jarang digunakan. Banyak produsen sepeda yang sudah beralih ke rear hub TA dan rear hub QR. Gambar rear hub threaded dapat dilihat pada lampiran 29.

2.2 Data Mining

Data mining merupakan metode yang digunakan untuk menggali informasi yang tersembunyi pada suatu data atau sekumpulan data. Informasi yang didapatkan tersebut diharapkan dapat memberikan nilai tambah pada data sehingga setiap informasi yang terdapat pada data dapat digunakan secara maksimal. Informasi pada data biasanya berupa variabel – variabel tertentu. Informasi yang tersembunyi tersebut nantinya akan menjadi salah satu decision support pada perusahaan dalam menentukan part apa yang nantinya akan digunakan. Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam melakukan data mining. Tahapan data mining tersebut adalah data selection, data cleaning/pre-processing, transformation, data cleaning/pre-processing, data mining, dan interpretation/evaluation.

Proses data selection merupakan pemilihan sekelompok data yang akan digali informasinya. Data yang telah diseleksi ini nantinya akan dipisahkan dari data operasional yang digunakan. Data disimpan pada berkas lainnya. Hal ini bertujuan agar peneliti fokus dalam melakukan data cleaning.

Data pre-processing atau data cleaning merupakan tahapan yang dilakukan untuk merapikan data – data yang akan digunakan. Tahapan yang dilakukan pada proses ini adalah menghapus duplikasi data, melengkapi informasi yang kurang, serta mengganti informasi pada data yang inkonsisten. Hal ini bertujuan untuk merapikan data yang akan digunakan pada tahapan data processing.

Proses transformation merupakan tahapan dimana peneliti memilah variabel – variabel pada data. Peneliti perlu mempelajari dahulu kateristik dari data yang akan digunakan. Hal ini bertujuan agar peneliti dapat memperkirakan variabel – variabel yang

(9)

dibutuhkan dan membuang variabel – variabel yang tidak dibutuhkan sehingga data menjadi lebih ringkas.

Data processing adalah tahapan dimana peneliti mencari hubungan variabel – variabel pada komponen, komponen dalam hal ini adalah hubungan antar variabel – variabel pada drive train part sepeda. Tahapan ini dilanjutkan langsung dengan tahapan data mining. Data mining dilakukan agar mengetahui informasi – informasi tersembunyi melalui hubungan – hubungan antar part. Informasi tersebut merupakan salah satu bentuk decision support yang nantinya digunakan perusahaan dalam mengubah atau membuat kebijakan serta membuat perubahan – perubahan lainnya.

Interpretasi dan evaluasi merupakan lanjutan dari tahapan dari data mining. Interpretasi perubahan yang dilakukan berdasarkan informasi yang telah digali pada tahapan data mining. Interpretasi atau improvement yang telah dilakukan akan dievaluasi lebih lanjut sehingga dapat diketahui apakah informasi yang disimpulkan benar adanya atau tidak.

2.3 Compatibility

Kompatibilitas merupakan project yang dikerjakan oleh PT. Insera sena untuk mengetahui hubungan kecocokan antar komponen. Kompatibilitas komponen tidak terlepas dari beberapa variabel kunci dari komponen. Komponen yang dibahas utamanya adalah komponen drive train. Variabel kunci dari komponen chainwheel ada front speed, rear speed, axle type, top teeth. Variabel kunci dari komponen Front Derailleur adalah front speed, rear speed, top teeth capacity. Variabel kunci dari komponen Bottom Bracket adalah axle type atau BB interface. Variabel kunci dari komponen Rear Derailleur adalah rear speed dan top teeth capacity. Variabel kunci dari komponen sprocket adalah rear speed dan top teeth. Variabel kunci dari komponen rear hub adalah rear speed dan compatible for cassette/freewheel. Variabel kunci dari shifter lever adalah front speed (shifter lever left) dan rear speed (shifter lever speed) serta tipe dari shifter lever yang digunakan.

Komponen drive train sendiri umumnya dibedakan menjadi 2 bagian utama yaitu bagian penggerak depan dan bagian penggerak belakang. Komponen penggerak depan

(10)

adalah chainwheel, FD, BB, dan shifter lever right, sedangkan komponen penggerak belakang adalah RD, sprocket, rear hub, dan shifter lever left. Komponen chainwheel berhubungan dengan komponen FD dan BB. Hubungan chainwheel dan FD adalah front speed, rear speed, dan top teeth. Top teeth dari chainwheel harus lebih kecil sama dengan top teeth capacity dari FD, sedangkan untuk front speed dan rear speed harus sama dengan front speed dan rear speed FD. Hubungan chainwheel dan BB adalah axle type/bb interface yang dibutuhkan chainwheel harus sama dengan axle type/bb interface BB tersebut. Shifter lever right harus memiliki front speed yang sesuai fornt speed FD dan sesuai dengan type shifter lever left.

Hubungan komponen penggerak belakang adalah RD dengan sprocket. RD harus memiliki top teeth lebih besar sama dengan top teeth sprocket dan rear speed RD harus sesuai dengan rear speed sprocket. Hubungan sprocket dengan rear hub adalah rear speed dan sprocket berbentuk cassette/freewheel. Hubungan RD dengan shifter lever left adalah rear speed RD dengan rear speed dari shifter lever left serta tipe shifter lever harus sesuai dengan shifter lever right. Komponen tersebut nantinya diklasifikasikan berdasarkan variabel kuncinya lalu variabel kunci tersebut dicocokkan dengan variabel kunci komponen lainnya. Hubungan klasifikasi komponen tersebut berbentuk tabel dan disebut tabel compatibility maps.

2.4 Visual Basic 6.0

Microsoft visual basic 6.0 adalah program berbasis Microsoft Window yang dapat membuat program secara mudah dan cepat. Visual basic sendiri meyediakan berbagai fitur yang mampu membantu penggunanya untuk membuat program sederhana hingga program kompleks untuk suatu perusahaan atau instansi lainnya. Kemampuan lain Microsoft visual basic 6.0 selain membuat program adalah membuat objek – objek pembantu program, misalnya file, help, control ActiveX, dan lain sebagainya. Program yang dihasilkan Microsoft visual basic 6.0 akan berekstensi .EXE yang dapat langsung dijalankan. Microsoft visual basic sendiri hanya mampu untuk membuat program yang dapat dijalankan pada OS Widows saja.

Kelemahan dari aplikasi Microsoft visual basic 6.0 adalah aplikasi ini masih membutuhkan aplikasi lain dalam hal meyimpan data base. Aplikasi yang membutuhkan

(11)

data base dapat dihubungkan dengan aplikasi lain seperti Microsoft excel, Microsoft Access, atau aplikasi MySQL. Microsoft viual basic 6.0 memiliki beberapa objek yang dapat membantu dalam pembuatan program. Objek – objek tersebut antara lain adalah form, label, text boxt, combo box, command button, dan list box.

Form merupakan tampilan awal dimana semua objek akan menempel pada form. Analogi dari form adalah halaman kosong dimana semua objek dapat dituliskan dan nantinya akan ditampilkan pada saat program telah selesai dibuat. Form sendiri dapat diganti ukurannya sesuai dengan kemauan pembuat program. Secara umum form merupakan suatu dasar sebelum objek – objek lainnya akan diletakkan.

Label merupakan bentuk tulisan dimana tulisan tersebut biasanya sudah paten atau tidak dapat diubah lagi oleh pengguna program nantinya. Label sendiri bertujuan untuk memberikan nama pada suatu objek sehingga pengguna mengetahui objek apa yang sedang dijalankan. Label juga dapat menampilkan suatu nilai tertentu tidak hanya berupa tulisan saja.

Text box merupakan objek yang hampir sama fungsinya dengan objek label. Text box memiliki kelebihan dari objek label dimana pengguna program nantinya diminta untuk mengisi sebuah kotak sesuai dengan ke inginan pengguna. Kelemahan dari penggunaan text box adalah apabila teks yang diisi oleh pengguna tidak sesuai dengan kemauan pembuat program maka program juga tidak dapat dijalankan sehingga nantinya akan menjadi error atau bug dalam program. c

Command button merupakan salah satu objek yang penting pada Microsoft visual basic 6.0. Objek ini merupakan salah satu tombol yang digunakan untuk mengeksekusi atau menjalankan program. Umumnya pada objek ini didapati banyak sekali koding karena objek ini bertugas mengeksekusi program, bukan hanya mengeksekusi program namun objek ini juga dapat mengendalikan objek lain. Contohnya adalah command button dapat mengatur visibility dari objek lain seperti text box, label, combo box, form, dan lain sebagainya.

Combo box merupakan objek yang berguna untuk memberikan berbagai opsi atau pilihan untuk pengguna program. Pilihan yang ditampilkan oleh combo box berupa teks

(12)

yang hanya dapat dipilih salah satu saja. Combo box sendiri berguna jika pilihan yang ditampilkan berjumlah banyak dan pengguna hanya dapat memilih satu pilihan saja. Combo box sendiri biasanya dipadukan dengan label atau text box, biasanya label atau text box menyalin nilai atau teks yang telah dipilih dari combo box sehingga pengguna tidak perlu mengisi text box kembali.

List box merupakan objek yang berguna untuk mempersatukan atau mengikat beberapa objek pada lokasi tertentu. Contohnya kita dapat meletakkan beberapa objek pada list box namun jika kita memindahkan list box tersebut ke tempat lain maka objek yang terdapat pada list box tersebut ikut berpindah lokasi. List box merupakan objek selayaknya form namun dengan skala yang lebih kecil karena list box terletak di dalam form.

Gambar

Gambar 2.2  Crankset Single Chainring
Gambar 2.3  Cassette Sprocket

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimanapun, berbeda dengan orang dewasa, atau lebih tua, akan menyukai warna yang lebih gelap, sama dengan mewarnai dari kelompok warna-warna yang netral. Perbedaan kelas

Sistem Tender dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Unit Perbekalan Universitas Kristen Petra.. Unit Perbekalan Universitas Kristen Petra adalah salah satu

RTC yang merupakan kependekan dari Real Time Clock merupakan sebuah komponen yang dapat digunakan sebagai penanda waktu dan tanggal secara otomatis tanpa harus menggunakan supply

Semakin variabilitas data tinggi maka pekerja itu semakin tidak konsisten sehingga pekerjaannya yang sempurna adalah pekerjaan yang dilakukan dengan waktu penyelesaian

Penelitian ini memiliki rumusan masalah yaitu apakah pemberitaan konflik di Lampung Selatan dalam media online Tribun Lampung pada bulan Oktober 2012 sampai November 2012

Isochrone dapat digunakan untuk mengetahui usia gugus bintang dikarenakan anggota gugus memiliki usia yang hampir sama.Perbandingan beberapa usia isochrone dengan HR diagram

Madcoms mengemukakan bahwa PHP (Hypertext Preprocessor), merupakan bahasa pemrograman pada sisi server yang memperbolehkan programmer menyisipkan perintah-perintah

 Probabilitas terjadinya hasil percobaan selama suatu interval waktu yang singkat atau dalam suatu daerah yang kecil, sebanding dengan panjang interval waktu atau besarnya