PERAN DOA MALAM TERHADAP ANAK USIA 10-12 TAHUN DARI PERSPEKTIF KELUARGA SEBAGAI PUSAT PEMBENTUKAN DI GMIT KEFAS KOTA KUPANG
Adrian Gumilar Therik, 71 2011 002 ABSTRAK
Penelitian ini merupakan upaya untuk memahami bagaimana peran doa malam terhadap
anak usia 10-12 tahun dari perspektif keluarga sebagai pusat pembentukan. Terutama kedudukan
doa malam yang sudah menjadi budaya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
wawancara secara mendalam terhadap informan yaitu kepada pendeta jemaat, orangtua dan anak
yang melaksanakan doa malam. Kemudian data diolah dan disajikan melalui teknik analisa
dekriptif. Penelitian ini mengambil lokasi di Jemaat GMIT Kefas Kota Kupang. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teori perkembangan anak dari beberapa tokoh, teori doa,
dan teori keluarga sebagai pusat pembentukan. Peran doa malam dalam Jemaat GMIT Kefas
sudah merupakan budaya yang terus dilaksanakan sampai sekarang, namun yang terjadi adalah
sudah banyak keluarga yang meninggal budaya doa malam ini, secara tidak langsung berdampak
pada anak usia 10-12 tahun. Dampak paling besar adalah ketidakikutserta anak dalam kegiatan
gerejawi yang dilaksanakan gereja. Tetapi dari sekian keluarga yang meninggalkan doa malam
masih pula ada keluarga yang rutin melaksanakan doa malam dan dampak bagi anak sangat
menunjukan sebuah perkembangan iman yang baik, karena orangtua adalah cermin anak.