• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Resiliensi Pada Siswa Smp Korban Bullying

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Resiliensi Pada Siswa Smp Korban Bullying"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

"GAMBARAN RESILIENSI PADA SISWA SMP KORBAN BULLYING" Vicky Agatthia Putri Sigalingging danTarmidi

ABSTRAK

Hampir setiap anak mungkin pernah mengalami suatu bentuk perlakuan tidak menyenangkan dari anak lain yang lebih tua atau lebih kuat. Suatu perilaku negatif berulang yang bermaksud menyebabkan ketidaksenangan atau menyakitkan oleh orang lain oleh satu atau beberapa orang secara langsung terhadap seseorang yang tidak mampu melawannya oleh Olweus disebut dengan Bullying. Dari berbagai penelitian dapat diketahui bahwa bullying menimbulkan berbagai dampak negatif dan dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Bagi korban bullying, sekolah dapat menjadi tempat yang tidak menyenangkan dan berbahaya. Siswa ketakutan dan mengalami depresi, harga diri rendah, dan sering absen. Hal ini tentu saja dapat menimbulkan kegagalan akademik. Siswa-siswi korban bullying bisa saja menjadi individu yang bangkit dari masalah yang dialaminya bahkan mungkin melampaui prediksi kegagalan jika siswa korban bullying itu adalah orang yang resilien, yaitu jika karakteristik resiliensi telah berkembang di dalam dirinya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah gambaran resiliensi pada siswa SMP korban bullying. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik incidental sampling dengan jumlah subjek sebanyak 63 orang. Alat ukur pada penelitian ini adalah skala Resiliensi. Skala Resiliensi disusun berdasarkan 7 (tujuh) kemampuan yang membentuk resiliensi yang dikemukakan oleh Reivich dan Shatte (2002), yaitu regulasi emosi, pengendalian impuls, optimisme, empati, analisis penyebab masalah, efikasi diri, dan pencapaian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 63 subjek penelitian didapat 11 orang berada pada kategori rendah, 40 orang berada pada kategori sedang, dan 12 orang berada pada kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa resiliensi siswa korban bullying di SMP Methodist 1 Medan secara umum tergolong pada kategori sedang.

(2)

“THE RESILIENCE DESCRIPTION

OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENT VICTIMS OF BULLYING” By Vicky Agatthia Putri Sigalingging and Tarmidi

ABSTRACT

Almost every child may has experienced some form of unpleasant treatment from other children who are older or more powerful. A repeated negative behaviors intended to cause resentment or hurt by other person, by one or more people directly to someone who can not afford to fight it, by Olweus called Bullying. From various studies it is known that bullying cause various negative impacts with varying severity. For victims of bullying, the school can be an unpleasant and dangerous place. Students experienced fear and depression, low self esteem, and often absent. This obviously can lead into academic failure. Students victims of bullying could be an individual who had raised from the problem or even exceed the predictions of failure when the characteristics of resilience had grown inside him.

This research aims to determine how the resilience description of junior high school student victims of bullying. Sampling was done by incidental sampling technique to 63 subjects. Measuring instrument in this study is the scale of resilience. Resilience scale based on seven (7) ability that form resilience stated by Reivich and Shatte (2002), namely emotional regulation, impulse control, optimism, empathy, analysis of the causes of the problem, self-efficacy, and achievement.

The results showed that of 63 subjects, 11 people were in the low category, 40 people were in the category of moderate, and 12 people were in the high category. It can be concluded that the resilience of the student victims of bullying at Methodist 1 junior highschool generally classified as in the moderate category.

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah koloni bakteri Listeria monocytogenes yang diberikan paparan medan listrik berpulsa dan suhu lingkungan 30 ˚C, mengalami penurunan yang signifikan, ditunjukkan pada Gambar

Pada penelitian sekarang variabel yang digunakan adalah kepercayaan, kemudahan, dan persepsi resiko terhadap penggunaan e-banking bank BRI di Surabaya, sedangkan

Puncaknya terjadi pasa 31 Oktober 2019 ketika Kominfo Jateng pun harus mengumpulkan pers/jurnalis di Kota Semarang, juga ikut memanggil Krisna Phiyastika atau

Pada dasarnya, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank

Pada kutipan (4) mengenai direktif pelarangan, temuan contoh lain pada transkripsi tuturan, yakni guru cenderung melarang siswa, dalam konteks ini siswa adalah

signiikan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mendapatkan pembelajaran IPA konvensional, sedangkan pada sekolah kategori rendah capaian cross disciplinary knowledge

SINTESIS ANTIGEN AFLATOKSIN M 1 -OVA ALBUMIN (Ova) SEBAGAI PEREAKSI AGAR GEL PRECIPITATION TEST (AGPT)..

Perlunya penelitian kemampuan guru kimia SMA lulusan UNY dalam menyusun perangkat pembelajaran berbasis higher order thinking skill.. Jurnal Inovasi Pendidikan